SKRIPSI
Oleh :
Aldi Warid Ihammullah
17.41.012
SKRIPSI
Oleh :
Aldi Warid Ilhammullah
17.41.012
ii
iii
iv
ABSTRAK
Adapun hasil akhir dari penelitian ini yakni berupa rekomendasi untuk
meningkatkan level saat ini menuju level yang diinginkan.
v
ABSTRACT
The study was conducted to analyze the extent to which the level of
maturity associated with the implementation of e-kelurahan at the Samarinda City
Communication and Information Service using the COBIT 5.0 approach in one of
the domains, namely Deliver, Service, and Support (DSS). In this study the
method used was self- assessment using the standard capability level and rating
scale.
vi
RIWAYAT HIDUP
vii
KATA PENGANTAR
yang telah memberikan rahmat, taufik, serta hidayah – Nya maka penulisan
5.0 Pada Domain Deliver, Service, and Support (DSS)” dapat penulis selesaikan
dengan sebaik-baiknya.
kendala yang dihadapi, tidaklah mudah tanpa bantuan dari berbagai pihak yang
bersedia memberikan bantuan dari berbagai aspek. Maka melalui laporan skripsi
2. Ibu Dr. Heny Pratiwi, S.Kom., M.Pd., M.TI sebagai Ketua Program Studi
viii
5. Bapak H.Tommy Bustomi, S.Kom., M.Kom sebagai Ketua Penguji yang
7. Orang Tua saya Bapak H. Muhammad Tauhid, S.Sos., MM dan Ibu Hj.
Asni Adam S.Ag, sebagai orang tua yang telah melahirkan, membesarkan,
8. Bapak Suparmin, SE., M.Eng selaku Kepala Bidang 4 Aplikasi & Layanan
Akhir kata, semoga Allah memberikan balasan yang terbaik bagi semua
Penulis
AULIA SAFIRA
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................ii
HALAMAN SURAT PERNYATAAN...............................................................iii
ABSTRAK...........................................................................................................iv
ABSTRACT.........................................................................................................v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.............................................................................vi
KATA PENGANTAR.........................................................................................vii
DAFTAR ISI........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................2
1.3 Batasan Masalah.....................................................................2
1.4 Tujuan Penelitian....................................................................3
1.5 Manfaat Penelitian..................................................................3
1.6 Sistematika Penulisan.............................................................4
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.............................................................................55
5.2 Saran.......................................................................................56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
15
BAB I
PENDAHULUAN
Tidak terkecuali rumah sakit yang merupakan salah satu instansi penyelenggara
penggunaannya sistem informasi pada suatu instansi yaitu rumah sakit tentu
(Mustofa & Handani, 2017). Salah satu rumah sakit daerah di Kota Bangun yang
Raja Kota Bangun. Pemanfatan teknologi informasi di rumah sakit diyakini dapat
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada bagian SIM
dan IT yaitu Bapak Hendi, Amd.Kom, di RSUD Dayaku Raja Kota Bangun sudah
pelayanan rumah sakit yang bertujuan untuk membantu rumah sakit dalam
pada RSUD Dayaku Raja Kota Bangun, tidak sesuainya laporan tersebut karena
sering terjadi input ulang yang mengakibatkan input menjadi dua kali atau ada
yang tertinggal kemudian jika terdapat kendala pada saat terjadinya kesalahan
16
atau error pada SIMRS belum ada pengendalian penyelesaian dalam menangani
error tersebut dengan tepat waktu. Hal ini terjadi karena kurangnya pengawasan
terhadap SIMRS sehingga tidak diketahuinya kesalahan secara merinci dan pada
sampai saat ini SIMRS belum pernah dilakukannya tindakan evaluasi untuk
Evaluate and Asses) yang dilakukan oleh Erika, Megawaty dan Sauda (2017).
Dalam penelitian ini menggunakan model kapabilitas sebagai alat ukur terhadap
(MEA) atau secara umum berada pada nilai 2,07 (Managed Process). Dipilihnya
framework COBIT dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini karena
MEA (Monitor, Evaluate, and Assess) sebagai acuan. Adapun difokuskan pada
domain tersebut berdasarkan masalah yang ada pada RSIA Bunda Arif
Purwokerto. yaitu untuk memantau, evaluasi dan menilai kesesuaian domain dengan
strategi rumah sakit dalam menilai kebutuhan rumah sakit dan apakah sistem saat ini
masih memenuhi tujuan yang telah dirancang dan kontrol yang diperlukan untuk
tujuan bisnis dan proses kontrol perusahaan oleh auditor internal dan eksternal.
Domain MEA terdiri dari 3 control objective antara lain MEA01, MEA02 dan
MEA03.
17
1. Proses auditing yang akan berjalan adalah seputar audit sistem informasi
2. Proses yang akan di audit adalah ini menerapkan salah satu domain yaitu
4. Metode penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah self-
Using COBIT 5.
menerapkan e – kelurahan.
1. Bagi Peneliti
melakukan proses auditing dalam ruang lingkup deliver, service and support
(DSS).
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi
berkualitas
19
sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
penelitian.
Berisi pembahasan mengenai waktu dan lokasi, metode pengumpulan data, dan
tahapan penelitian.
pembahasan.
BAB V PENUTUP
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kajian empirik terhadap peneliti terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1.
Sumber Dedy Hermanto dan Desy Iba Ricoida (2014). Analisis Pengukuran
Tingkat Kematangan Menggunakan Kerangka COBIT 4.1 (Studi Kasus :
PT SMI). Titus Kristanto, Lefi Andri Lestari, dan Sulistyowati (2016),
Analisis Tingkat Kematangan E -Government Menggunakan Framework
COBIT 5 (Studi Kasus : Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota
Surabaya). Achyar Al – Rasyid (2015), Analisis Audit Sistem Informasi
berbasis COBIT 5 Pada Domain Deliver, Service, and Support (DSS)
(Studi Kasus: SIM-BL di Unit CDC PT Telkom Pusat. TBK).
21
Penelitian yang dilakukan oleh Dedy Hermanto dan Desy Iba Ricoida
COBIT 4.1 (Studi Kasus : PT SMI) pada domain Deliver and Support (DS) dan
Monitor and Evaluate (ME). Hasil dan rekomendasi yang didapatkan dari
tingkatan di bawah dari yang diinginkan perusahaan SMI yaitu pada level 4,
tingkat kematangan level 4 dibutuhkan oleh PT.SMI agar tujuan perusahaan dapat
Adapun hasil penelitian yang didapatkan adalah tingkat kematangan tata kelola TI
pada PT SMI rata-rata berada pada level 3 yaitu “defined” dan masih belum
maksimalnya aturan dan dokumentasi yang terkait TI, serta belum ada standar
Service, and Support (DSS), Align, Plan, and Organize (APO), Monitor, Evaluate,
and Assess (MEA). Metodologi penelitian yang digunakan pada penelitian ini
22
adalah proses DSS05, APO13, dan MEA01 berada pada level 3 (Established
Process). Sedangkan domain proses DSS04 dan APO01 berada pada level 2
(Managed Process).
Audit Sistem Informasi Berbasis COBIT 5 Pada Domain Deliver, Service, and
Support (DSS) (Studi Kasus: SIM-BL di Unit CDC PT Telkom Pusat. Tbk).
Support. Berdasarkan audit yang dilakukan pada Bina Lingkungan SGM CDC PT
kuisioner. Berikutnya dilakukan analisis capability level, lalu diketahui gap level,
Adapun hasil dari penelitian ini adalah level capability keseluruhan yang
aktivitas pada domain DSS untuk Bina Lingkungan SGM CDC PT. Telkom telah
dengan penelitian ini adalah jika ketiga penelitian tersebut ada yang menggunakan
maturity level maka pada penelitian ini menggunakan capability level. Selain itu
penelitian diatas lebih berfokus pada audit penilaian terhadap aplikasinya hingga
Untuk mendukung analisis dari hasil penelitian, maka pada bab ini
entitas yang akan mempunyai suatu dampak yang besar terhadap pencapaian visi,
management.
Teknologi Informasi (TI) adalah sebagai tanggung jawab eksekutif dan dewan
direksi, sebagai bagian dari tata kelola bisnis yang terdiri atas kepemimpinan,
1. Adanya perubahan peran TI, dari peran efisiensi ke peran strategis yang harus
dengan baik.
imbas penting bagi organisasi dalam pencapaian visi, misi, dan tujuan strategis.
5. Kesukaan pelaksanaan TI harus dapat terukur melalui metrik tata kelola TI.
bisnis.
adalah proses sistematis dan obyektif dalam memperoleh dan mengevaluasi bukti
seberapa jauh tindakan ekonomi sudah sesuai dengan kriteria yang berlaku dan
oleh orang berkompeten dan independen. Pengertian audit secara umum dapat
yang berorientasi pada asas nilai manfaat. Sekarang ini jenis audit telah
berkembang mencakup berbagai bagian atau fungsi yang ada dalam organisasi,
antara lain audit manajemen, audit operasional, audit mutu, audit keuangan, audit
sistem informasi, audit komunikasi, audit lingkungan, audit pemasaran, dan audit
Teknologi Informasi pada hakikatnya merupakan salah satu dari bentuk audit
operasional, tetapi kini audit teknologi informasi sudah dikenal sebagai satu
satuan jenis audit tersendiri yang tujuan utamanya lebih untuk meningkatkan tata
kelola TI. Sebagai suatu audit operasional terhadap manajemen sumber daya
sistem informasi pada suatu organisasi. Dengan diperkenalkan COBIT, kini tujuan
terbatas pada konsep klasik saja, melainkan kini menjadi: efektivitas, efisiensi,
governance),
2. General information review audit terhadap sistem informasi secara umum pada
tersendiri dan bukan merupakan bagian dari audit laporan keuangan, perlu
berfokus pada aspek berbasis komputer dari sistem informasi organisasi dan
audit dan lebih penting lagi bagi pemilik proses bisnis (business process owners),
framework yang
27
paling signifikan dan juga cocok digunakan untuk audit karena COBIT
dan manajemen, untuk menjembatani gap antara risiko bisnis, kebutuhan kontrol
tahun oleh banyak perusahaan dan penggunaan dari bidang bisnis, komunitas, IT,
tujuan mereka untuk tata kelola dan manajemen aset informasi perusahaan dan
praktik yang baik untuk efek tata kelola dan manajemen lebih perusahaan IT.
COBIT 5 tidak dimaksudkan untuk menggantikan salah satu kerangka kerja atau
standar lainnya, tetapi untuk menekankan tata kelola dan manajemen serta
Kehandalan.
dasar :
manajemen/pengaturan.
tata kelola TI perusahaan ke dalam tata kelola perusahaan. Sistem tata kelola
perusahaan dengan lancar. Prinsip kedua ini dibutuhkan untuk mengatur dan
kegiatan IT. COBIT 5 sejalan dengan standar lain yang relevan dan kerangka
yang cukup jelas antara tata kelola dan manajemen. Kedua hal tersebut
proses yang memungkinkan untuk mencapai tujuannya. Satu domain berasal dari
yang terdiri dari 5 proses. Sedangkan domain yang berasal dari management of
enterprise IT sejalan dengan tanggung jawab pada area plan, build, run, and
monitor (PBRM). Terdapat 38 sub - sub proses yang dipecah ke dalam masing-
Domain yang membahas rencana, strategi, dan fokus pada pencapaian objek
bisnis.
manajemen keamanan.
31
pengguna, dan manajemen data , serta fasilitas operasional. Dalam Domain DSS
and Incident).
Sub Domain :
Deskripsi Proses:
procedures).
3) Memverifikasi bahwa semua data yang ada siap untuk diterima dan
services)
layanan.
dengan kontrak dan SLA dengan pihak ketiga yang menjadi tuan
melakukan peninjauan.
yang ditentukan.
asap, kelembaban).
kondisi yang aman setiap saat (yaitu, tidak berantakan, tidak ada
kotak kertas atau kardus, tidak ada tong sampah yang penuh, tidak
agar tidak pernah terputus, dan memastikan bahwa catu daya dapat
operasi bisnis.
utilitas.
berada dalam saluran yang aman, dan cabinet kabel memiliki akses
diagram pengkabelan).
dan internal).
perundang – undangan.
resiko alam yang dapat terjadi (mis., kebakaran atau kerusakan air).
39
pengelolaan fasilitas.
penilaian akan digunakan sebagai bagian dari proses program perbaikan suatu
perusahaan dan kemudian dapat digunakan untuk laporan secara internal untuk
mereka. Penilaian tersebut dapat digunakan sebagai bagian dari inisiasi program
perbaikan atau untuk menilai kemajuan setelah masa proses perbaikan. Program
berdasarkan bukti yang kuat dan handal, proses penilaian yang konsisten
yang ingin melakukan penilaian yang bersifat formal dan berbasis bukti.
40
memerlukan bukti.
yang didukung antara lain COBIT Assessor Guide : Using COBIT 5 dan
mandiri’, yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk melakukan penilaian yang
Pendekatan ini didasarkan pada PAM (Process Assessment Model) COBIT yang
bukti yang kuat dalam mendukung self-assessment dan juga tidak memerlukan
penggunaan PAM COBIT. Informasi yang cukup dari PAM COBIT dan template
Model ini mengukur performansi tiap-tiap proses tata kelola (EDM- based) atau
41
proses manajemen (PBRM based), dan dapat mengidentifikasi area-area yang perlu
proses untuk mencapai tujuan bisnis saat ini ataupun saat mendatang. Penilaian
didasarkan pada atribut proses (PA). Setiap atribut mendefinisikan aspek tertentu
mencapai tujuan proses. Terdapat sedikit atau tidak ada bukti pencapaian
Atribut proses yang mencerminkan pencapaian level ini adalah PA1.1 process
Hasil pencapaian atribut ini tercermin dari setiap proses menghasilkan keluaran
yang diharapkan.
proses yang terdefinisi dan mampu mencapai hasil proses. Atribut yang
yang telah terdefinisi untuk mencapai hasil proses. Atribut yang terdapat pada
berkelanjutan untuk memenuhi tujuan organisasi saat ini dan saat mendatang.
dapat diprediksi.
dilakukan untuk investasi yang relatif kecil dan membantu manajemen perusahaan
COBIT atau fokus pada sejumlah proses yang ingin dinilai saja, yang
terkait dengan tujuan bisnis spesifik untuk TI. Pada tahap ini, tingkat
proses.
48
tersebut bernilai “fully achieved (F)” atau “largely achieved (L)” dan
scale- nya lebih rendah daripada level 2 dan penilaian tidak dapat
akan diambil.
49
Sumber : ISACA,2012
5. Langkah 5 – Merencanakan Proses Perbaikan.
paling penting bagi sasaran bisnis suatu perusahaan dan fokus pada
yang dibutuhkan.
50
BAB III
METODE PENELITIAN
Studi Literatur
Langkah 5 – merencanakan proses perbaikan berupa rekomendas dan membuat laporan ke organisasi / perusahaan
Pengolahan Data
Analisa Data
SELESAI
Pada tahap ini ditentukan tujuan atau sasaran penelitian dari organisasi
yang menjadi latar belakang dalam penelitian ini. Subjek penelitian adalah Kepala
government dan pengembangan Sumber Daya TIK, serta para staf admin e-
penelitian ini adalah panduan kerja COBIT 5. Selain itu, dipelajari juga dokumen
dihadapi oleh Diskominfo. Output dari studi literatur ini menghasilkan kerangka
Tahapan ini merupakan tahapan dimana penentuan domain apa saja yang
akan digunakan dalam penelitian. Apakah seluruh domain proses yang tersedia
52
pada COBIT 5 akan digunakan atau hanya beberapa domain saja. Analisis
penentuan domain ini berdasarkan pada wawancara kepada pihak terkait, hasil
Hal ini dilakukan agar mengetahui segala kendala apa saja yang akan dihadapi
penelitian.
2. Wawancara
proses penginputan data serta bahan yang ada di organisasi atau perusahaan
tersebut.
3. Kuesioner
lebih spesifik yang nantinya akan digunakan sebagai dasar dalam menentukan
dicapai (to be) oleh organisasi atau perusahaan. Wawancara kepada pihak terkait
perusahaan saat ini (as is). Pengisian kuesioner dengan menggunakan template
kemampuan saat ini. Kuesioner disusun berdasarkan proses - proses COBIT yang
kondisi pengelolaan operasi TI yang lebih spesifik yang nantinya akan digunakan
Diskominfo dalam bentuk skor. Adapun rumus untuk menghitung rata – rata
Setelah diketahui keadaan aktual mengenai tingkat kematangan saat ini (as
is) dan juga tingkat harapan yang diinginkan, maka tahap selanjutnya adalah
tingkat kemampuan keadaan saat ini dan tingkat kemampuan yang ingin dicapai,
saja yang akan diambil untuk perbaikan dalam penerapan e-kelurahan, sehingga
yang diinginkan.
mengetahui permasalahan saat ini yang sedang terjadi dan dilakukan rekomendasi
BAB IV
tugas pokok dan fungsi organisasi. Serta pada bab ini akan membahas mengenai
Pembentukan OPD baru ini dilakukan pada awal 2017 lalu, bersamaan dengan
Tentang tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Diskominfo Kota Samarinda.
Dengan ini diharapkan Diskominfo bisa menjadi corong informasi dari Pemkot
Diskominfo memiliki peran sentral di satu sisi sebagai corong informasi yang
diharapkan nanti
56
Diskominfo bisa lebih benar-benar fokus untuk menjadi OPD yang bertugas
memberikan informasi yang utuh baik kepada masyarakat luas, maupun dengan
baru setahun berjalan, Diskominfo Samarinda mampu menjadi salah satu dari 25
Smart City.
Dalam sebuah organisasi perangkat daerah (OPD) sistem tidak akan berjalan
jika tidak ada struktur organisasi yang mengaturnya. Dalam penelitian yang
OPD ini memiliki peran yang cukup sentral dalam menyukseskan sejumlah
Dinas Kominfo dan pengelolaan barang milik Daerah serta evaluasi dan
pelaporan.
prosedur dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta
prosedur dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta
informasi.
prosedur dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta
center, disaster recovery center & TIK, layanan pengembangan intranet dan
prosedur dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta
penyelenggaraan ekosistem TIK smart city, layanan nama domain dan sub domain
dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, dan
1. Visi
2. Misi
sebagai berikut :
4.2 Pembahasan
Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai analisis pemilihan proses pada
dilakukan di Diskominfo.
(RENSTRA) Dinas Kominfo periode 2016 – 2021 dengan teori yang ada di
COBIT
5.0 maka domain yang digunakan hanya domain DSS01 yaitu mengelola operasi.
domain ini didasarkan pada beberapa poin yang ada di RENSTRA yaitu :
Berdasarkan pada 3 poin diatas yang telah dianalisis penulis serta mengacu
pada wawancara serta observasi dengan teori yang ada pada domain DSS maka
61
penulis hanya akan melakukan penelitian pada domain DSS01 yaitu mengelola
operasi.
langsung target tingkat kemampuan yang ingin dicapai oleh organisasi adalah
level 3 (Established).
Level 2 PA 2.2 0 4 0
PA 3.1 0 5 0
Level 3 PA 3.2 0 6 0
PA 4.1 0 6 0
Level 4 PA 4.2 0 5 0
PA 5.1 0 5 0
Level 5 PA 5.2 0 3 0
Level 2 PA 2.2 0 0 0
PA 3.1 0 0 0
Level 3 PA 3.2 0 0 0
PA 4.1 0 0 0
Level 4 PA 4.2 0 0 0
PA 5.1 0 0 0
Level 5 PA 5.2 0 0 0
PA 2.2 0 4 0
Level 3 PA 3.1 0 5 0
PA 3.2 0 6 0
Level 4 PA 4.1 0 6 0
PA 4.2 0 5 0
Level 5 PA 5.1 0 5 0
PA 5.2 0 3 0
Sumber : Data primer yang diolah (2020)
63
rata – rata persentase sebesar 50% yaitu pada responden 1, responden 3, dan
responden 7, dimana 1 dari total 2 indikator telah terpenuhi, yang berarti kegiatan
Pada PA 2.1 nilai rata – rata persentase sebesar 33,3% didapatkan dari 2
telah tercapai yaitu tujuan untuk kinerja proses diidentifikasi dan kinerja proses
telah direncanakan dan dipantau. Pada responden 7 nilai rata – rata persentase
untuk PA
2.1 sebesar 50% yang berarti 3 dari total 6 indikator telah terpenuhi yaitu tujuan
dan disesuaikan untuk memenuhi rencana. Nilai rata – rata persentase terbesar
untuk PA 2.1 diperoleh dari responden 2 sebesar 66,7% dimana 4 dari total 6
proses telah
64
jawab dan wewenang untuk melakukan proses telah didefinisikan, ditugaskan, dan
dikomunikasikan.
Pada PA 2.2 hanya responden 2 saja yang memiliki nilai rata – rata
persentase yaitu sebesar 25,0% dimana 1 dari total 4 indikator telah tercapai,
responden terpilih yang terdapat pada tabel 4.1 maka berikut adalah rangkuman
Nilai
78,6 26,2 3,6 0 0 0 0 0 0
Rata - rata
Sumber : Data primer yang diolah (2020)
adalah 78,6 %. Sedangkan nilai rata – rata pada PA 2.1 adalah 26,2% dan PA 2.2
adalah 3,6%.
Pada tabel 4.3 nilai tingkat kapabilitas untuk proses DSS01 (manage
operations) adalah 1 dengan nilai 78,6% dan rating “L” largely achieved yang
65
berarti implementasi proses telah berjalan dan sebagian besar indikator untuk
kapabilitas level 1 telah dicapai. Atribut PA 2.1 berada pada rating “P” partially
achieved dengan nilai 26,2% dan atribut PA 2.2 berada pada rating “N” not
sesuai jadwal dan kebutuhan dan sudah dilengkapi dengan pendampingan berupa
kelurahan secara keseluruhan belum ada. Tidak adanya pelaporan yang tercatat
secara terstruktur dan tidak adanya SOP terkait layanan helpdesk. Selama ini
sistem pelaporan ketika ada masalah teknis belum ada panduan resmi sehingga
inisiatif dari admin menggunakan layanan sosial media telegram dan whatsapp.
2. Manajemen SDM
kelurahan. Beberapa kelurahan hanya mengandalkan 1 orang staf saja yang bisa
manajemen SDM tersebut, karena salah satu visi misi kominfo yang terkait
dengan aktivitas proses pada DSS01 adalah meningkatkan SDM dalam bidang
selanjutnya hasil tersebut akan dirangkum pada tabel 4.4 sesuai dengan panduan
informasi level kapabilitas proses COBIT yang disertai dengan nilai persentase
kesenjangan atau perbedaan yang terjadi antara kondisi saat ini dengan kondisi
yang diharapkan yang dapat dilihat pada tabel 4.5. Analisis kesenjangan terhadap
kapabilitas proses COBIT 5 kondisi saat ini dan nilai kapabilitas target yang ingin
secara bertahap dengan setiap atribut level 1 sampai dengan target yang
diinginkan yaitu level 3. Berikut ini uraian strategi perbaikan dari setiap proses
atribut :
kepada para stakeholder atau pihak pihak yang terlibat dalam peran
operasional pada e-kelurahan dengan SOP yang akan dibuat nanti. Untuk
belum.
tercapai.
70
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
(Established).
78,6% dengan rating “L” largely achieved yang menandakan organisasi saat
ini berada pada level 1 yang berarti implementasi proses telah berjalan dan
PA 2.1 berada pada rating “P” partially achieved dengan nilai 26,2% dan
PA
2.2 berada pada rating “N” not achieved dengan nilai 3,6%.
dengan level 3.
71
5.2 Saran
selanjutnya yaitu :
2. Program penilaian COBIT yang digunakan pada penelitian ini adalah self-
untuk melakukan penilaian secara sederhana saja, maka dari aspek penilaian
professional.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan Ardi dan Andry Johanes Fernandes. 2017. Audit Aplikasi Zahid di
PT Radisa Mahardi Rekatama Menggunakan Framework COBIT
5. Vol
: 2. 14.
Kristanto Titus, Lestari Lefi Andri, dan Sulistyowati. 2016. Analisis Tingkat
Kematangan E – Government Menggunakan Framework COBIT 5
(Studi Kasus : Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota
Surabaya).
Oktaviani Mella Cynthia dan Adnan Fajrian Nur. 2019. Self Assessment
Pengelolaan Masalah Pada SIADIN Universitas Dian Nuswantoro
berbasis COBIT 5.0. Journal of Information System. Vol : 4(1).
Suryono Ryan Randy, Darwis Dedi, dan Gunawan Surya Indra. 2018. Audit
Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Framework Cobit 5
(Studi Kasus: Balai Besar Perikanan Budidaya Lau Lampung),
Jurnal TEKNOINFO. Vol: 12(1).17.
Lampiran 1 Contoh Template Kuisoner Survey
KUESIONER SURVEY
Penilaian Capability Level DSS01 COBIT 5.0
Perkenalkan nama saya Aulia Safira mahasiswa STMIK Widya Cipta Dharma yang melakukan pene
Kuesioner survey ini disampaikan untuk mengetahui tingkat kemampuan / Capability Level proses D
Responden diminta menilai tingkat kemampuan aktivitas yang dilakukan dengan memberi tanda Y a
Identitas Responden
Nama Responden
Jabatan
Asal Kelurahan
59
60
Proses ID DSS01
Nama Proses Mengelola Operasi
Deskripsi Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan serta prosedur operasional yang diperlukan untuk memberikan
layanan TI internal dan outsource, termasuk pelaksanaan prosedur operasi standar yang telah ditentukan
sebelumnya dan kegiatan pemantauan yang diperlukan.
Tujuan Memberikan hasil pelayanan operasional TI sesuai dengan rencana.
Proses
Apakah kriteria
Level Nomor Proses Deskripsi Kriteria Komentar
terpenuhi? (Y/N)
Evaluasi proses – proses berikut
PA 1.1 Kegiatan operasional dilakukan sesuai
DSS01-01
Kinerja kebutuhan dan dijadwalkan
Proses Operasi dimonitor, diukur, dilaporkan dan
DSS01-02
diatasi.
60
Sumber daya dan informasi yang
diperlukan untuk melakukan proses
diidentifikasi, disediakan, dialokasikan
dan digunakan.
Antarmuka antara pihak-pihak yang
terlibat dikelola untuk memastikan
komunikasi yang efektif dan juga
penugasan tanggung jawab yang jelas.
61
Urutan dan interaksi proses standar
dengan proses lain ditentukan.
Kompetensi dan peran yang diperlukan
untuk melakukan suatu proses
diidentifikasi sebagai bagian dari proses
standar.
Infrastruktur dan lingkungan kerja yang
diperlukan untuk melakukan suatu proses
diidentifikasi sebagai bagian dari proses
standar.
Metode yang cocok untuk memantau
keefektifan dan kesesuaian proses
ditentukan.
62
diperlukan yang diperlukan untuk
melakukan proses yang ditentukan
tersedia, dialokasikan dan digunakan.
Infrastruktur dan lingkungan kerja yang
diperlukan untuk melakukan proses yang
ditentukan tersedia, dikelola dan
dipelihara.
Data yang sesuai dikumpulkan dan
dianalisis sebagai dasar untuk memahami
perilaku, dan untuk menunjukkan
kesesuaian dan efektivitas proses, dan
untuk mengevaluasi di mana perbaikan
berkelanjutan dari proses dapat dilakukan.
63
Hasil pengukuran dikumpulkan,
dianalisis, dan dilaporkan untuk
memantau sejauh mana tujuan kuantitatif
untuk kinerja proses terpenuhi.
Hasil pengukuran digunakan untuk
menggambarkan kinerja proses.
64
mengidentifikasi peluang praktik terbaik
dan inovasi.
Peluang perbaikan yang berasal dari
teknologi baru dan konsep proses
diidentifikasi.
Strategi implementasi ditetapkan untuk
mencapai tujuan peningkatan proses.
65
Lampiran 2 RENSTRA KOMINFO
66
MISI 2 : Meningkatkan kapasitas sumber daya dan pemberdayaan potensi masyarakat
serta kerja kerjasama lembaga informasi dan informatika
Meningkatkan kecerdasan Optimalnya Jumlah kelompok
2 kualitas sumber
pemberdayaan dan kesejahteraan informasi masyarakat
masyarakat daya dan
pemberdayaan
potensi
masyarakat
serta kerjasama
lembaga
kominikasi dan
informasi
MISI 3 : Mempersiapkan sumber daya manusia dan infrastruktur yang berstandar serta
berkualitas dibidang TIK, Statistik dan persandian
Menciptakan sumber daya manusia Terciptanya Persentase SDM
3 yang handal dan meningkatkan peningkatan yang mengikuti
sarana dan prasarana yang berstandar kualitas sumber pelatihan berbasis
di bidang TIK, Statistik dan daya manusia TIK,statistik dan
Persandian yang profesional persandian
dan
meningkatnya
sarana dan
prasarana yang
berbasis TIK,
Statistik dan
Persandian
Persentase sarana
prasarana yang
memadai di bidang
TIK,statistik, dan
persandian
MISI 4 : Meningkatkan kualitas layanan manajemen data dan e-government dalam
sistem yang terintegerasi
Meningkatnya layanan manajemen Terwujudnya Persentase
4 data yang handal dan terkini serta e- terwujudnya
layanan
government yang terintegrasi manajemen data manajemen data dan
yang handal dan e- government yang
terkini serta e- terintegrasi
governmeny
yang terintegrasi
MISI 5 : Menyediakan dan mengelola data dan persandian yang akurat
Menyediakan pengolahan data yang Persentase
Ketersediaan orgasisasi perangkat
5 akurat dan terkini serta menciptakan
dan pengolahan daerah yang
kualitas persandian yang handal
data yang akurat memiliki publikasi
67
dan terkini serta statistik sektoral
optimalnya
kualitas
persandian
68
yang memadai memadai
di bidang TIK,
Statistik dan
Persandian
69
Pembinaan dan Pengawasan Jaringan
Program Pengembangan Komunikasi dan Sandi Daerah Pengadaan
11 Data/Informasi/Statistik Daerah Peralatan Pendukung Persandian
Peningkatan Kapasitas SDM Persandian
Survey Bidang Sosial dan Ekonomi
Program Pengembangan Kompilasi Produk Bidang Sosial dan
12 Data/Informasi/Statistik Daerah
ekonomi
70
Lampiran 3 Rekapan Jawaban Kuesioner
Responden 1 2 3 4 5 6 7
Atribut Proses Indikator Jawaban Responden
1 Y Y Y Y Y Y Y
PA 1.1
2 N Y N Y Y Y N
1 N Y N Y Y N Y
2 N Y N Y Y N Y
3 N Y N N N N Y
PA 2.1
4 N Y N N N N N
5 N N N N N N N
6 N N N N N N N
1 N Y N N N N N
2 N N N N N N N
PA 2.2
3 N N N N N N N
4 N N N N N N N
1 N N N N N N N
2 N N N N N N N
PA 3.1 3 N N N N N N N
4 N N N N N N N
5 N N N N N N N
1 N N N N N N N
2 N N N N N N N
3 N N N N N N N
PA 3.2
4 N N N N N N N
5 N N N N N N N
6 N N N N N N N
1 N N N N N N N
2 N N N N N N N
3 N N N N N N N
PA 4.1
4 N N N N N N N
5 N N N N N N N
6 N N N N N N N
1 N N N N N N N
2 N N N N N N N
PA 4.2 3 N N N N N N N
4 N N N N N N N
5 N N N N N N N
71
Responden 1 2 3 4 5 6 7
Atribut Proses Indikator Jawaban Responden
1 N N N N N N N
2 N N N N N N N
PA 5.1
3 N N N N N N N
4 N N N N N N N
5 N N N N N N N
1 N N N N N N N
PA 5.2
2 N N N N N N N
3 N N N N N N N
Sumber : Data primer yang diolah (2020)
72
Lampiran 4 Contoh Basil Kuisoner
KUESIONER URVEY
Penilaian Capability Level DSS01 COBIT 5.0
Perkenalkan nama saya Aulia Safira mahasiswa STMIK Widya Cipta Dharma yang
melakukan penelitian tentang Tata Kelola Teknologi lnformasi terkait implementasi
e - kelurahan menggunakan framework COBIT 5.0.
Kuesioner survey ini disampaikan untuk mengetahui tingkat kemampuan /
Capability Level proses 05501 manage operations. Kuesioner dibuat
berdasarkan panduan self-assessment : Using COBIT 5.
Responden diminta menilai tingkat kemampuanaktivitasyang dilakukan dengan memberi tandaY atau
kondisi berikut:
ldentitas Responden
Nama Responden
Jabatan
Asal Kelurahan
73
•
'
Proses ID DSSOl
Na.,na Proses eras1
•
Deskripsi Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan serta prosedur operasional yang diperlukan untuk memberikan
layanan TI internal dan outsource, termasuk pelaksanaan prosedur operasi standar yang telah ditentukan sebelumnya
dan ke iatan emantauan an di .e:.=r=lu==k:a:.n: . -,
Tujuan Memberikan hasil pelayanan operasional TI sesuai dengan rencana.
Proses
. .... ' . • - ' ":'i ;
-
-
.,,. . ., ,--· •
,_.
tr, ,..,,,,,..a h =• - ,.,
.,,.,,. ,. --,
.,,,,, ,.c.._,..._
-,
..
.,.,: - ,
..
p,_.•.. ,
- .
=•,, ¥ ..,.,.. _ .=c-.,.. - = .•
- . '
._... .....·.•"" --------------------------------------· - ---' ·_; ,_'-- - ''--- ,_:•, - ------
,-.,,.,,,_
...-....- •..,'"<".'- •a...·.-·-• -----• -,_. . ...... -----------------------''"'
--'"'-'-
Level A akah
0 • • •
Komentar
kriteria
--- te enu 1.
Evaluasi proses -proses berikut _
1 1
PA 1.1 ' Kegiatan operasional dilakukan sesuai ·
Kinerja DSSOl-01
kebutuhan dan di'a_;dwalkan --1-----------
Proses .s i dimonitor, diukur, dilaporkan dan
DSSOl-02 diatasi.
-,.-- - .,.. . •-( ;.- -.
'
•
•- - ••
•
proses
PA 2.1 memenuhi rencana.
Manajemen I 1anggung .Jawao U<ill w vv-.:;11a111:,
u.
74
diidentifikasi, disediakan, dialokasikan
dan digunakan.
Anta1·muka antara pihak-pihak
yang terlibat dikelola untuk
memastikan komunikasi yang
. - _ ;:; ,. ,._, :, - . ,. ;,·=-- , - - - - - · ., --.. . . efektif dan juga
. --· s i#i ¼ '« cS , £ : -' -. P' .
( r .J . , ,
J ,1 -. ! t :f ¼ .
'.,,:..:.:,_.-,..,,..,,,".·;.e;,r...
. ": % • • :: $- r H ::Jl , " ?f'' O:!..$ { ; . - -- ·· -- ,·
enu asan tan un · awab an...,_·elas.
,-.·,:r.::.· ., . · -·s, •,;-.!.-- -. -'-'""-"'--- - . .. - '-- ---,..' •. -·,;, . . • ---- - ••-- -,;,.c ----: ,--,..,;.,:_ '
- - -----
PA2.2 Persyaratan untuk produk kerja dari proses y
Manajemen Output dari kinerja proses
didefinisikan.
Persyaratan untuk doku1nentasi dan
I I kontrol produk kerja didefinisikan.
Produk kerja diidentifikasi,
didokumentasikan, dan dikendalikan &
dengan tepat.
Produkkerjaditinjausesuaidengan
pengaturanyangdirencanakandan disesuaikanseperlunyauntukmemenuhi
75
yangditetapkanditugaskandan
dikornunikasikan.
Personilyangrnelakukanprosesyang
ditentukan kornpetenberdasarkan
pendidikan, pelatihan, danpengalaman
''
76
melakukan proses yang ditentukan
tersedia, dialokasikan dan di unakan.
Infrast tur dan lingkungan kerja yang l
I
=w ·•-..,,.,·.""_""',.,..,,..,.,...--. -.'-. -
--
77
Hasil pengukuran dikur,1pulkan,
dianalisis, dan dilaporkan untuk
memantau sejauh mana tujuan kuantitatif
untuk kine1ja proses terpenuhi.
Hasil pengukuran digunakan untuk N
.,,• - ; -
.,. ,. :.. men ambarkan kiner·a roses. ._ , ,-_,..., - - "·-;-'"'
,,,,:.o;..",.-!,n.:.,".'-.':-J-:"-n, ' -=--: ._,,. ;,-',_;,,-=
:"• . -----------------------------------------------------------------: -
: :-'·-. - -= -• ·
•-
'
'
71
Data yang sesuai dianalisis untuk
mengidentifikasi peluang praktik terbaik
dan inovasi.
Peluang perbaikan yang berasal dari
teknologi baru dan konsep proses
diidentifikasi.
Strategi implementasi ditetapkan untuk
1---l
mencapai tujuan peningkatan proses. 1 . --,• .,._.,.- ;:,;,.,..,.·-····
_
',- ,-.
- <'
. -
, • -• · .••· =,,.- =-_,.
:,-r-"'',.,,-.."-::'.'•I,.-,:.,,
, °'"'°,".
,
79
Lampiran 5 Daftar Wawancara
Daftar Wawancara
Samarinda?
- 2 server fisik.
suatu proyek?
akan ber tim berisi 2-3 orang, jika skala kecil maka hanya 1
80
c. Bagaimana proses pengerjaan ketika mengembangkan sebuah
aplikasi?
sendiri.
pengembangan e-kelurahan.
samarinda.
81
g. Layanan Help-Desk para operator e-kelurahan.
oleh admin.
- Sejauh ini belum ada. Kami hanya pernah melakukan visitasi kecil-
Menggunakan e-kelurahan.
akhir-akhir ini?
- Untuk masalah besar tidak ada. Hanya saja ada beberapa staff
82
c. Siapa saja yang bertanggung jawab apabila terjadi keadaan yang tidak
Suparmin
83