Anda di halaman 1dari 5

Ketika kita mendengar tentang Yunani, salah satu asosiasi pertama dipikiran kita

adalah para Dewa dan Dewi Yunani kuno dan tentu saja, Hercules, manusia setengah Dewa
yang terkenal di seantero jagat. Walaupun demikian, terdapat banyak hal yang mungkin
belum anda ketahui mengenai Agama dan Sistem Kepercayaan Yunani Kuno, seperti jumlah
Dewa dan Dewi Yunani dan pembagian tugas di antara mereka, orang tua para Dewa-Dewi
Yunani, kisah Dewi Athena yang dilahirkan dari kepala Zeus langsung sebagai orang dewasa
lengkap dengan baju zirah, Gunung Olympus, tempat tinggal para Dewa, ataupun nama
planet-planet di sistem tata surya kita yang terinspirasi dari para Dewa dan Dewi tersebut.
Agama di Yunani Modern
Gereja Orthodox Yunani Holy Apostles yang dibangun pada Abad ke-10 di Athena (Jebulon:
Wikimedia Commons)
Beberapa orang mungkin mengira bahwa sampai saat ini, masyarakat di Yunani masih
memuja Dewa dan Dewi dari Gunung Olympus. Walaupun demikian, pada saat ini, sebagian
besar masyarakat Yunani atau sekitar 90% beragama Kristen Orthodoks Yunani, sekitar 4%
tanpa afiliasi keagamaan, 3% Kristen lainnya, 2% Islam, dan 1% lain-lain.
Agama Yunani Kuno
Lukisan 12 Dewa-Dewi Olympus oleh Nicolas-André Monsiau, 1837 (Briseis: Wikimedia
Commons)
Masyarakat Yunani kuno mempercayai Dewa dan Dewi dengan jumlah yang sangat banyak
dan tidak dapat diidentifikasi dengan tepat. Meskipun demikian, sebagian besar dari mereka
mempercayai 12 Dewa-Dewi utama dari Gunung Olympus. Karena dari itu, kepercayaan
Yunani kuno juga sering kali disebut sebagai "Dodekatheisme" yang dalam Bahasa Yunani
berarti (kepercayaan pada) 12 Dewa. Kumpulan Dewa-Dewi ini juga sering kali disebut
dengan nama "Pantheon Yunani". Dewa dan Dewi Yunani juga dikenal di Kekaisaran Romawi
dengan nama-nama yang berbeda, walaupun tidak terdapat persetujuan mengenai proses
adopsi mitologi dan sistem kepercayaan Yunani Kuno di Romawi.
Gunung Olympus: Tempat Tinggal Para Dewa
Gunung Olympus adalah gunung tertinggi di Yunani dan dengan demikian dipercayai sebagai
tempat tinggal para Dewa di puncaknya yang tertutup awan. Walaupun demikian, Gunung
tersebut tidak terlalu tinggi dibandingkan gunung-gunung yang ada di Indonesia. Sebagai
perbandingan, puncak tertinggi gunung Olympus yang bernama Mytikas memiliki ketinggian
2.917 meter, sedangkan puncak gunung tertinggi di Indonesia yaitu Puncak Jaya di Gunung
Jayawijaya memiliki ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut.
Pemandangan Gunung Olympus dari Kota Lichoro di Kaki Gunung (Salonica84: Wikimedia
Commons)
Gunung Olympus terletak di perbatasan antara daerah Thessaly dan Macedonia, sekitar 80
kilometer dari kota terbesar kedua di Yunani yaitu Thessaloniki. Gunung Olympus
mendapatkan status sebagai taman nasional pertama di Yunani pada tahun 1938.
12 Dewa-Dewi Utama Yunani
Walaupun kepercayaan Yunani kuno meliputi Dewa-Dewi yang tak terhitung jumlahnya,
terdapat 12 Dewa dan Dewi utama yang dikenal oleh hampir seluruh masyarakat Yunani
kuno yang dianggap sebagai Dewa-Dewi utama dengan kekuatan tertinggi. Masing-masing
dari para Dewa-Dewi utama tersebut memiliki tugas tertentu, seringkali lebih dari satu, dan
beberapa tugas yang sama atau mirip dimiliki oleh lebih dari satu Dewa-Dewi. Selain itu,
mereka juga memiliki simbol-simbol khusus yang sering terpampang di kuil pemujaan
mereka maupun di lambang negara-kota yang menganggap mereka sebagai pelindung. Ke-
12 Dewa-Dewi Pantheon Yunani adalah sebagai berikut:
Zeus (Nama Romawi: Jupiter)
Patung Zeus di Parc Asterix (Trifonneke: Wikimedia Commons)
Raja para Dewa dan penguasa Gunung Olympus. Zeus adalah Dewa langit, petir, halilintar,
hukum, ketertiban dan keadilan. Zeus merupakan anak termuda dari Titan Cronus dan Rhea.
Dalam mitologi Yunani, Titan adalah makhluk yang lebih tua dari para Dewa-Dewi Olympus
dan beberapa dari mereka merupakan orang tua dari ke-12 Dewa utama. Para Titan
menguasai dunia sebelum Dewa-Dewi Olympus dan mereka dilahirkan dari 2 kekuatan alam
primordial yaitu Uranus (langit) dan Gaia (bumi). Beberapa simbol Zeus adalah halilintar,
elang, pohon ek, lembu, dan tongkat raja.
Nama Romawi dari Zeus menginspirasi penamaan planet Jupiter, karena Zeus adalah raja
para Dewa yang melambangkan kebesaran dan Jupiter adalah planet terbesar di sistem tata
surya kita Bimasakti.
Patung Perunggu Hercules dari Zaman Romawi Kuno pada Abad ke-2 (Wikimedia Commons)
Dari hasil hubungannya dengan seorang manusia dari daerah Thebes di Yunani bermana
Alcmene, Zeus memiliki anak laki-laki yang dikenal dengan nama Herakles (atau Hercules
dalam Bahasa Latin Romawi). Hercules terkenal memiliki kekuatan yang luar biasa karena
statusnya sebagai manusia setengah dewa.
Hera (Nama Romawi: Juno)
Patung Hera, Replika Romawi yang dibuat pada Abad Ke-2 dari Patung Asli Yunani
(Wikimedia Commons)
Ratu para Dewa dan Dewi perkawinan, perempuan, persalinan, serta keluarga. Hera
merupakan anak perempuan termuda dari Cronus dan Rhea, saudara perempuan dan juga
istri dari Zeus, walaupun Zeus terkenal memiliki hubungan dengan banyak pihak lainnya.
Simbol Hera adalah merak, elang malam, dan sapi betina. Hera terkenal sangat membenci
Heracles sebagai anak dari hubungan Zeus dengan wanita lain dan melakukan berbagai
upaya untuk mempersulit kehidupan Heracles.
Poseidon (Nama Romawi: Neptunus)
Patung Poseidon di Kopenhagen, 2005 (Wikimedia Commons)
Dewa lautan, air, badai, gempa bumi dan kuda. Poseidon merupakan anak tengah dari para
Titan Cronus dan Rhea, dan merupakan saudara laki-laki Zeus dan Hades. Simbol Poseidon
adalah kuda, lembu, lumba-lumba, dan trisula. Planet Neptunus mendapatkan namanya dari
nama Romawi Poseidon karena warna biru planet tersebut yang melambangkan laut.
Demeter (Nama Romawi: Ceres)
Patung Romawi Demeter dengan Kepala Hasil Restorasi Modern (Marie-Lan Nguyen:
Wikimedia Commons)
Dewi panen, kesuburan, pertanian, alam dan musim. Anak perempuan tengah dari Titan
Cronus dan Rhea. Simbol Demeter adalah opium, gandum, kornukopia (keranjang berbentuk
tanduk yang berisi makanan yang berlimpah), dan babi.
Athena (Nama Romawi: Minerva)
Patung Athena yang ditemukan di Varvakeion, dibuat pada Abad ke 3 (Wikimedia
Commons)
Dewi kebijaksanaan, kerajinan tangan, dan peperangan. Athena merupakan putri dari Zeus
yang dilahirkan dari kepala ayahnya sebagai orang dewasa dengan baju zirah lengkap.
Simbol Athena adalah burung hantu dan pohon zaitun. Ibu Kota Yunani mendapatkan
namanya dari Dewi Athena yang dianggap sebagai pelindung kota tersebut.
Apollo
Patung Apollo dari Belvedere (Livioandronico2013: Wikimedia Commons)
Dewa cahaya, matahari, ramalan, filsafat, panahan, kebenaran, inspirasi, puisi, musik, seni,
ketampanan, obat dan penyembuhan, serta wabah. Apollo adalah anak dari Zeus dan Leto
dan saudara kembar dari Artemis. Simbol Apollo adalah matahari, busur dan panah, harpa,
angsa, dan tikus.
Artemis (Nama Romawi: Diana)
Patung Romawi "Diana dari Versailles", dibuat antara abad ke 1-2, ditemukan di Italia
(Marie-Lan Nguyen: Wikimedia Commons)
Dewi perburuan, alam liar, keperawanan, bulan, panahan, kelahiran, perlindungan dan
wabah. Artemis merupakan saudara kembar dari Apollo. Simbol dari Artemis adalah bulan,
kuda, rusa, anjing liar, beruang betina, ular, pohon cemara, serta busur dan panah.
Ares (Nama Romawi: Mars)
Patung Ares di Museum Villa (Wikimedia Commons)
Ares adalah dewa perang yang merupakan anak dari Zeus dan Hera. Simbol dari Mars adalah
babi hutan, ular, anjing, burung bangkai, tombak, dan perisai.
Planet Mars yang berwarna merah membuat planet tersebut dinamakan oleh nama Romawi
Ares sebagai Dewa Perang yang melibatkan pertumpahan darah.
Aphrodite (Nama Romawi: Venus)
Dewi cinta, kesenangan, hasrat, prokreasi, kesuburan, dan kecantikan. Aphrodite
merupakan anak dari Zeus dan Oceanid Dione. Para Oceanid dalam mitologi Yunani adalah
anak dari Titan Oceanus dan Tethys dan biasanya digambarkan berbentuk manusia yang
tinggal di dalam lautan. Simbol Aprhodite adalah burung dara, apel, lebah, angsa, dan
mawar.
Planet Venus merupakan objek paling terang kedua di langit malam yang terlihat dari bumi
(setelah bulan) dan merupakan planet yang paling terang, dan dengan demikian planet
tersebut mendapatkan namanya dari dewi kecantikan.
Hephaestus (Nama Romawi: Vulcan)
Patung Vulcan untuk Akademi Kerajaan Perancis, 1742 (Guillaume Coustou the Younger:
Wikimedia Commons)
Dewa pandai besi, kerajinan tangan, penemuan, api, dan gunung berapi. Simbol Hephaestus
adalah api, landasan besi, kapak, keledai, palu, tang, dan burung puyuh. Kata gunung berapi
dalam Bahasa Inggris yaitu volcano berasal dari nama Romawi Hephaestus.
Hermes (Nama Romawi Mercurius)
Patung Romawi Merkurius dari Abad ke-2 Sebelum Masehi, Replika dari Patung Asli Yunani
dari Abad ke-5 Sebelum Masehi (Marie-Lan Nguyen: Wikimedia Commons)
Hermes adalah pembawa pesan para dewa dan juga Dewa perjalanan, perdagangan,
komunikasi, perbatasan, diplomasi, pencuri, permainan, dan pemandu arwah. Simbol
hermes adalah caduceus (tongkat yang dililit oleh dua ular), sandal dan topi bersayap, serta
kura-kura.
Planet Merkurius adalah planet dengan kecepatan revolusi (perputaran) terhadap matahari
yang paling tinggi, yaitu 88 hari. Karena itu, planet ini mendapatkan namanya dari Hermes,
pembawa pesan para Dewa yang dapat berlari dengan kecepatan luar biasa. Tokoh komik
terkenal the Flash juga mendapatkan inspirasi dari Hermes.
Dewa/Dewi Pantheon ke-12: Hestia atau Dionysus?
Terdapat perbedaan pendapat mengenai Dewa atau Dewi ke-dua belas dari Pantheon
Yunani, di mana sebagian orang mempercayai bahwa Hestia (Nama Romawi: Vesta)
menduduki tempat tersebut, dan sebagian lainnya mempercayai bahwa Dionysus (Nama
Romawi: Bacchus) adalah Dewa yang lebih berhak duduk di tahta 12 Dewa Olympus.
Patung Hestia Guistiniani (Wikimedia Commons)
Hestia adalah Dewi tempat tinggal, perapian, dan keluarga. Hestia merupakan anak pertama
dari Cronus dan Rhea, dan dengan demikian merupakan kakak perempuan dari beberapa
Dewa Olympus lainnya, seperti Hades, Demeter, Poseidon, Hera dan juga Zeus.
Patung Dionysus dari Abad ke-2 dengan Lengan dan Kaki Hasil Restorasi, ditemukan di Italia
(Wikimedia Commons)
Dionysus adalah dewa minuman anggur, tanaman anggur, kesuburan, festival, kesenangan,
kegilaan, kebangkitan serta seni teater. Dionysus adalah anak dari Zeus dan seorang
manusia yaitu Putri kerajaan Thebes yang bernama Semele. Simbol Dionysus adalah anggur,
tanaman ivy, macan, panther, leopard, lumba-lumba, kambing, dan biji pinus.
Dewa dan Dewi Yunani Kuno di Yunani Modern
Walaupun sebagian besar masyarakat Yunani tidak lagi mempercayai Dewa-Dewi Yunani
Kuno, akan tetapi berbagai peninggalan Yunani Kuno dalam berbagai bentuk, terutama kuil
pemujaan mereka masih terawat dan dapat ditemui di berbagai penjuru Yunani.
Parthenon, Kuil Pemujaan Dewi Athena yang dibangun pada tahun 447 Sebelum Masehi di
Kota Athena, Yunani (Mountain: Wikimedia Commons)
Selain itu, sebagai bentuk dari ekspresi budaya dan identitas mereka, patung-patung
modern dari Dewa dan Dewi Yunani kuno juga terus dibuat dan dipasang di berbagai tempat
publik. Simbol-simbol Dewa dan Dewi Yunani kuno juga digunakan oleh berbagai macam
instansi, seperti wajah Dewi Athena untuk beberapa logo Universitas Athena dan Hermes
sebagai simbol Kamar Dagang Athena (karena Hermes juga merupakan Dewa perdagangan).
Patung Dewi Athena dan Dewa Apollo di Akademi Athena yang Dibangun dengan Gaya
Neoklasik pada tahun 1885 (A. Savin: Wikimedia Commons)
Selain sebagai simbol identitas, saat ini juga terdapat sejumlah orang di Yunani yang
mempercayai sistem kepercayaan atau agama yang memuja Pantheon Yunani. Pergerakan
di masyarakat Yunani untuk membangkitkan kembali agama Yunani kuno ini dimulai pada
awal abad ke-18 di Eropa dan mendapatkan beberapa momentum besar di Yunani pada
abad ke-20.
Pada Bulan Mei 2006, Pengadilan Athena memberikan pengakuan untuk pemujaan atas
Pantheon Yunani. Setelahnya, pada tanggal 22 Januari 2007, sebuah kelompok Hellenisme
(penganut kepercayaan Yunani Kuno) Ellinais mengadakan sebuah upacara keagamaan di
kuil Olympian Zeus di Athena.
Pada tahun 2017, Pemerintah Yunani pada akhirnya secara resmi mengakui Agama Etnis
Yunani atau "Hellenisme" di Yunani, dan penganut agama tersebut diperbolehkan untuk
melakukan ibadah di seluruh wilayah Yunani. Keputusan ini merupakan keputusan
bersejarah karena sebelumnya selama 1600 tahun agama Yunani kuno tidak dipraktikkan
setelah adanya larangan dari Kaisar Theodosius I, Kaisar Romawi yang juga menguasai
wilayah Yunani pada tahun 379-395 Masehi.
Untuk melihat sendiri peninggalan dari Dewa dan Dewi Yunani kuno, silakan kunjungi Yunani
setelah negara tersebut kembali membuka pintunya untuk wisatawan Indonesia setelah
wabah Covid-19 berakhir.

Anda mungkin juga menyukai