Anda di halaman 1dari 112
HUBUNGAN MOBILISASI DENGAN KELANCARAN PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI KLINIK MASITAH MUARA JAWA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2020 SKRIPSI Diajukan sebagal syarat untuk meneapal Sarjana Terapan Kebldanan NANI YULIANTI NIM. P07224319024 KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR JURUSAN KEBIDANAN PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN TAHUN 2020 DAFTAR RIWAYAT HIDI Nama 2 Nani Yulianti ‘Tempat/Tanggal Lahir : Giring.Giring, 12 Juli [987 ‘NIM P07224319024 Alamat 2 JL Jeruk RT, 02 Kamp. Giring-Giring Kee, Biduk- Biduk Kab. Bersu Status Keluarga + Menikah Jurusan Program Studi : Sarjana Terspan Kebidsnan Samarinda Institusi : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur Riwayat Pendidikan: 1. SDN No 006 Girina-Giring ulus tahun 2000 2. SMPN | Biduk-Biduk ulus tahun 2003 3. SMAN 1 Samarinda ulus tahun 2006 4. DAIL Kebidanan Stikes Istara Nusantara Jakarta ulus tahtin 2009 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur marifat kita panjatkan kepada tuhan semesta alam, sang maha Pencipta Langit dan Bumi ialah Allah SWT Karena atas berkat limpahan petunjuk serta hidayah-Nys schingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Hubungan Mobilisasi dengan Kelancaram Proses Persalinan Pada Ibi Bersalin di Klinik Masitdh\ Miura Jatya Kabupaten Kutai Kartanegata Tahun 2020". ‘Skripsi ini merupakan salah satu syarat merath gelar Sarjana Terapan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim. Dalam penulisan skripsi ini penulis ‘banyak mendapatkan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak untuk itu perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada ; 1. H. Supriadi, B.S.Kp M.Kep, sebagai Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim 2. [nda Comiswati, M.Keb, selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kaltim 3. Nursari Abdul Syukur, M-Keb, selakw Kefua Prodi Sarjana Terapan Paltekkes Kemenkes Kaltim. 4. Ns: Wiyadi, §.Kep., MSc, sebagai penguji utama yang banyak memberikan saran dan masukin untuk perbiikan penyustnian skripat in. .H. Edi Sukamto, S. Kp,, M. Kes, sebagai pembimbing I yang telah memberikan bimbingan pada penyusunan skripsi ini 6. Ni Wayan Eti Parwati, M.Tr.keb selaku pembimbing I yang telah memberikan ‘bimbingan pada penyusunan skripsi ink 7. Masitah R.M, selaku pimpinan” Klinik Masitah Muara Jawa yang telah memberikan ijin untuk‘melakukan penelitian, 8. Par Dosen dan Siaf Pendidikan di Prodi Sarjana Terspan Poltekkes Kemenkes Kaltim: 9. Orang tua, suamidan anakku yang telah memberi dukungan moril dan spiritual selama proses studi dan penyelesaian skripsi ini. 10. Rekan-rekan mahasiswi Prodi Sarjana Terapan Poltekkes Kaltim yang banyak ‘membsniu dan memberikan dukungan hingga selesainya penyusunan skripsi ini, 11. Sefuruh pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutlan satu -persatu. Penuilis menyadari bahwa proposal ini masih banyak Kekurangstinya, hal ini dikarenakan keterbatasan yang ada pada penulis baik pengalaman, pengetahuan dan waktu, Untuk itu kritik dan saron dari semua pihak yang bersifiat membangun demi perbaikan yang akan datang|sangat diharapkon’ Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala amal yang telah diberikan dan semoga tugas mata kuliah ini bermanfaat bagi penulis maupun pibak lain yang membutuhkan, ‘Samorinds, Juti'2020 Penulis vii DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL ........yAlgititiling Magereescennnnnecemecemee HALAMAN PERSETUJUAN... br ii HALAMAN PENGESAHAN. iii LEMBAR PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT iv DAFTAR RIWAYAT HIDUP >. ¥ KATA PENGANTAR \.. vi DAFTAR ISI Cygne ea ay Si, viii DVAP TIA CA pees ng hye heen ge a x DAFTAR SKEMA.. we =... an Xi DAFTAR LAMPIRAN.. vob DAFTAR SINGKATAN xiii BABIL Al ae Be) Rumusan Masalah C. Tujunn Penelitian D. Mantast Penelitian E, Keaslian Penelitian TINJAUAN PUSTAKA ..... A. Tinjauan Teor .. a B. Konsep Kelacaran Proses Persalinan.. C. Asuhan Persalinan Noumal... : D. Hubungan Mobilisasi Dengan Kelancaran Persalinan.. 56 E. Kerangka Teoritis 9 F. Kerangka Konsep 0 G. Hipotesis 61 vil BAB II METODE PENELITIAN .......... 62 A. Jenis, Penelitian dan Desain Penelitian 62 B, Populasi dan Sampel Penelitian 62 C. Lokasi dan Waktw Penelitians 4 D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional te E, Sumber Data... 66 Pe Tnstrimen Penelitiat.snesesnesesnos 67 G. Prosedur Pengumpulan Data... 67 H. Teknik Pengolahan atwdan Analisa Data... 69 1 Alur Penelitian... : B J. ftika Penelitian 1h BABIV HASIL PENELITIAN DAN PEM! 7 A, Hasil Penelitian ..cnncsu 7 B. Pembahasan 80 C. Keterbatasan Penelitian ... 93 BABV KESIMPULAN DAN SARAN, 89 A. Kesimpulan... 89 Be Saran cn 4. are C) Kekurangan Dani Kelebihati Penelitian..... 0. n D.-Kontribusi Penelitian Terhadap Pelayanan Kesehatan... DAFTAR PUSTAKA, DAFTAR TABEL Hal ‘Tabel 1.1. Keaslittn Penclitian... ~ 8 Table 3.1. Definisi Operasional SANs | 87 ‘Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Berdasarkan ‘Umar di Klinik Masitah Muara Jawa Tahun 2020... a TT ‘Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Mobilisast Pada Ibu Bersalin di Klinik Masitah Muara Jawa Kabupaten Kuta Kartanegara Tahun. 2020 s. eS Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelanearan Proses Persalinan Pada Ibu Bersalin di Klinik Masitah Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2020 WY 9 Tabel 4.4 Tabel Silang (Crosstab) Hubungan Mobilisasi dengan Kelancaran Proses Persalinan Pada Ibu Bersalin di Klinik Masitah Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2020... 80 Hubungan Mobilisas! Dengan Kelancaran Proses Persalinan Pada Ibu Bersalin Di Kllntk Masitah Muara Jawa ‘Kabupaten Kutal Kartanegara Nant Yullanti '*, Edi Sukamto*, Ni Wayan Etl Parwatl? i. Mahasiewa jurusan kebidanan samarinda, Poitekkes Kemenkes Kalimantan timer 2. Dosen jurusan keperawatan Polickkes Kemenkes Kalimantan Timur 3. Dosen jurtisan kehidanan Poltckkes Kemenkex Kalimaniatt Fimur * Pemulis Korespondensi: Nant Yulicnti, Jurusiim Kebidanan Prodi D-IV Kebidanan Samatinda, Palitakiik Keshatas Kementerian Kesehatan Kalimantan Timi, ndonesia, E-mail panne vuligntie@gmail.com Abstrak. Latar belakang : Persalinan lama bisa mengakibatkan infeksi, kehabisan tenaga, dehidrasi, dan perdarahan Perl partum yang dapat menyebabkan kematian ibu, Selain berdampak pada ibu juga berdampak pada bayi dimana janin akan cedera dan asfiksia yang dapat meningkatkan kematian bayi. Sedangkan Mobilisasi merupakan salah satu cara untuk mongatasi partus. lama, mengurangi rasa nyeri dan mempercepat proses persalinan karena dengan berjalan, bein taupe ongkok membany proses tarunnya bagi erendah nin schinzgn ‘mempercepat proses persalinan. Keuntungan dapat berkurangnya rasa sakit kerena ‘ontraksi rahim maju kearah depan rahim secara alamiah dan tidak melawan, ‘gravitasi, mentingkatkan tenaga pada kala I, lebih kecil resiko mbekan periniumy ‘pada kala II ‘Tujuan penelftian ; untuk membuktikan hubungan mobilisasi:dengan kelancaran oat eectiien ibu bersalin di Klinik Masitah Musra Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara. yang digunakar dalam penelitian ini adalah ahservasional analitik. Popivlasi pods penelition int ialah seluruh Thu bersalin di Klinik masitsh muara jawa. Jumlsh’ sampel sebanyak 34 orang dengan menggunakan tekhnik purposive sampling. Mobilisasi merupakan variabel bebas, sedangkan kelancaran proses persalinan adalsh variabel terikal. Instrumen penelitian menggunakan lebar observasi dan partograf, Data _dianalisis. menggunakan uji cht square dengan penggabungan sel. Hast penelftian: berdasarkean hssil penelitian nda hubungan ‘mobilisasi dengan kelancaran proses persalinan pada ibu bersalin dengan nilai p-vefue 0.00) 7 aici = 3,841 dan nilai OR = 32, Kestmpulan penelitian ; tcknik Mobilisasi menyebabkan kelanearan proses persalinan secara signifikan di Klinik Masitah Muara Jawa. Kata Kunci : mobilisasi, kelancaran proses persalinan xiv ‘The Relationship between Mobilization and the Smoothness of the Labor Process In Maternity Clinic, Masitah Muara Jawa ‘Kutal Kartanegara Regency Nant Yullanti '*, Edi Sukamto*, Ni Wayan Etl Parwatl? i. Smdent majoring iny Midwifery, Samarinda, Poitekkes Kemenkes East Kalimantan 2. Lecturer in the Nursing Department of the Health Paletechaic of the Ministry of Health, Bast Kalimantan 3, Lecturer in the Midwifery Department of the Health Palytechiile-of the Ministry of Health, East Kalimantan ling Aisthor: Nani Yuliamti, Juruecals Kebidanan Prodi D-iV" Kebidanan Samarincia, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimaman Thaw, Indonesia, E-mail: nannie vuliantie(iremail. com Abstract ‘Background : Profonged labor ean lead to infection, exhaustion, detydration, and (past partum Bleeding which ean lead to maternal death, Apart from having an impactor the mother it also affects the baky where the fetus will experience infection.infury and asphyxia which cam increase infant imorkility. Active mobilization is one of the ways to deat with profanged labor, reduce: pain and speed up the labor proves because walking, standing or squatting helps the proves of lowering the lowest part of the ferus, thereby accelerating the labor process. The advantage can be reduced pain due to uterine contractions forward naturally and ‘not axainst gravity, increased energy iw siaige II, less risk of perinium tearing in stage ‘Objectives: this sfudy-aims to determine the relationship between mabitizatiar anc ‘the smooth delivery of the delivery process in mothers who give birth at the Masitak Muara Jawa Clinic, Kutai Kartanerara Regency, Design: rhe (pe of researtin axed in this stady is analytic observational. The Population in this study were all mothers giving birth at the Masitah Muara scwa ‘clinic. The number of samples was 34 people using purposive sampling technique. Mobilization ix an independent variable, while the smooth delivery of labor is the dependent variable. The research instrument used a wide observation and pantograph. The data were-analyzed using the chi-square test b¥ combining cells Results : The vetulls obtiiined ad a relationthip between wiobilization and the smaothness af the detivery processim mothers wha gave birth with a p value af 0.000 x2 table = 3.841 and OR = 32. Conclusion: there is a sigmficant or significant relationship between mobilization cand a smooth delivery process at the Masitah Muara Jawa Clinic. Keywords: mobilization, smooth delivery proces BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses kehamilan dan persalinan masih merupakan sesuatu yang berisiko dan dapat mengancam nyawa bagi perempuan dan bayi di Indonesia. Menurut World Health Organization (HO) pada, tahun 2017 sekitar $10, perempuan. meninggal setisp harinya akibat komplikasi keiamlan dan proses kelahiran. Sekitar 94% dari semua kematian ibu terjadi di megara berpenghasilan rendah_ dan menengah, dimana 75% dari penyebsh semun kemstian ibu akibat komplikasi utama yaitu, perdarahan hebat, infeksi, tekanan darah tinggi selama kehamilan, komplikasi dati persalinan dan aborsi yang tidak aman, Angka Kematian Ibu iahun 2015 di Indonesia adalah 305 per 100.000 kelahiran hidup, penyebab utama kematian ibu adalah tekanan darah tinggi dalam Kehamilan (32%) dan perdarahan setelah persalinan)(20%). Penurunan AKI dan angka kematian bayi baru jahir (AKB) merupakan prioritas utama pemerintsh dalam Rencand Pembogudan Jungka:Menengah Nasional tahun 2015-2019 dan merupakan target Sustainable Development Goals yang harus dicapai pada tahun 2030 (Kesehatan Indonesia, 2018). Kejadian komplikasi dan kematian maternal dan neonatal ini dapat dicegah melalui pelayunan antenatal yang mampu mendeteksi dan menangani resike secara memadai, pertolongan persalinan yang bersih dan aman, serta pelayanan nujukan kebidanan yang terjangkau saat diperlukan saat proses persalinan (Kenterian RI, 2014). Menurat [katan Bidan Indonesia (IBI) tahun 2016, persalinan normal adalah persalinan bersih dam aman serti mencegah terjadinya komplikasi., Hal ini merupskan penggeseran parsdigma ‘dari menunggu terjadinya dan menangani-komplikasi menjadi proaktif dalam’ persiapan persalinan dan pencegahan komplikasi. Hal ini terbukti mampu mengurangi kesakitan dan -kematian ibu dan bayi bart Iahir Parfus lama rata-rata di dunia menyebabkan keniatian ibu sebesar 8% dan di Indonesia sebesar 9°6. Persalinan lama bisa mengakibatkan infeksi, kehabisin tenaga, dehidrasi, din perdarahan post partum ysng dapat menyebabkan kematian ibu, Selain berdampak pada ibu, partus lama juga. ‘berdampak pada bayi dimana janin akan mengalami infeksi,cedera dan asfiksia ‘yang dapat meningkatkan kematian bayi (Ardhiyanti dick, 2014) Untuk menangani terjadinya partus lama, maka di Inggris sudah mulai diperkenalkan. teknik- mobilisasi aktif' yang merupakan cara sederhana dan ‘nyaman untuk siehjalani persalinan normal samibil smieminimalkan rasa sakit Cara ini memberikan daya pada ibu untuk menjadi partisipan aktif dalam: ‘persalinannya, ibu dinnjurkan untuk aktif melokukan mobilisasi selama kala | Salah’satu insting dan panggilan tubuh yang alamiah dalam persalinan adalah mobilisasi mencari posisi paling nyaman dan tidak sakit. Kettka ibu bergerak aktif, sebenamya ibu dapat menemukan pesisi paling nyaman, yaitw posisi tegak, berjalan, berlutut, duduk atau jongkok. Dengan aktif mencani posist ini ibu dapat menikmati beberapa keuntungan yang sudah dibuktikan melalui berbagai riset dan penelitian. Keuntungan dari mobilisasi diantaranya adalah berkurangnya rasa sakit korena kontraksi rahim maju kearah depan rahim secara alamiah dan tidak melawan gravitasiy meningkatkan tenaga pada kala IT, lebih kecil resiko robekan perinium pada kala Ul, dan kondisi ibu serta bayi lebih optinial karena mengurangi terapi medis yang dapat memberikan efek samping, pada keduanya (Bonny, 2008), Kuriarom (2016), menjelaskan , bahwa faktor-faktor yang ‘mempengartihi kelanearan proses persalinan adalah penser, passage, passenger, psikis dan penolong; Salab satu faktor-yang yang dapat membantu power dalam, ‘proses persilinan adalah mabilisasi mejelang persalinan, Mobilisasi merupakan salah satu cara untuk mengatasi partus lama, ‘Mengurangi rasa nyeri dan mempercepat proses persalinan karena dengan erjainn, berdiri staupun jongkok akan membantu proses turunnya bagian terendah janin sehingga akan mempercepat proses persalinan (Varney, 2016), Menurst Wahono (2009) ibu inpartu harus tetap aktif melakukan mobilisasi: meskipun, saat Kontraksi Karena gerakan. yang dilakukan seperti >erjalan-jalan menjelang persalinan ci'antara jeda kontraksi dan menjaga posisi tubuh tetap tegak sehingga akan mempercepat pembukaan dan memperlancar proses persulinan. ibu dapat berdiri dan jalan-jalan, mendapatkan suasana yang, nyaman sehingga akan memberikay keyakinan pada ibu dalam menghadapi persalinan, Bahkan ketika ketuban masih utuh (belum merembes atau pecah) maka seorang ibu hamil yang akan melahirkan boleh melakukan aktifitas ‘berjalan - jalan di sekitar ruang bersalin dan di bawah pantauan seorang bidan. agar setiop saat dapat dilakukan monitoring kondisi detak jantung bayi maupun kontraksi rahim. Menurut Dwi (2017); Hubungan Mobilisasi dengan Percepatan Kala 1 Pada Primigravida di Bidan Prakiek Swasta Gustiana Samarinda Tahun 2017. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan. Mobilisasi dengan Percepatan Kala | pada Ibu Primigravida di Bidan Prakiek Swasis Gustiana Samarinda, Penelitian imi mengguriaken-metode snalitik dengan peniekatan Crosectionat, Berdasarkan_hasil-penelitian yang -dilakukan olch penulis, terdapat hubungan mobilisasi terhadap percepatan kala I pada ibu primigravida di Bidan praktek Swasta Gustiana Samarinda Tahun 2017 yaitu P value 8 jam. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin membuktikan apakah. cada hubungan antara mobilisasi dengan kelancaran proses pesalinan yang akan. dihasilkan dalam penelitian yang berjudul hubungan mobilisasi dengan kelancaran proses persalinan pada ibu bersalin di Klinik Masitah Muara Jawa ‘Kabupaten Kutai Kartanegars Tahun 2020. B. Rumusan Masalah Rerdasarkan latar belakang masalah yang telah diursikan di ates, maka ‘yang menjadi rumusan masalah adalah “apakah mobilisasi berhubungan dengan ‘kelancaran proses persalinan pada ibu bersalinydi Klinik Masitah Muara Jawa ‘Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2020? C. Tujuan Penelitian 1. Tajuan Umum Untuk mengetahui hubungan mobilisast dengan kelanearan proses. persalinan pada ibu bersalin di Klinik Masitah Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2020 2. Tujuan Khusus a, Mengidentifikasi karakteristik responden pada ibu bersalin di Klinik Masitah Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2020 b. Mengidentifikasi gambaran-mobilisasi pada ibu bersalin di Klinik Masitah Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2020 ¢. Mengidentifikasi gambaran kelancaran proses persalinan pada ibu bersalin di Klinik Masitah Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2020 d. Mengsnalisa hubungan mobilisasi dengan kelancaran proses persalinan pada ibu Bersalin di Klinik Masitah Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2020 ‘D, Manfaat Penetitian Manfaat dari penelitian ini adalah: I Basi Dies Kesehatan Mendapatkan informasi ‘mengensi mobilisasi dan“ kelancaran_ proses persalinan sehingga dapat membuat program-program yang mendukung asuhan persalinan, 2. Bagi Institusi Pendidikan Prodi D-IV Kebidanan Dapat memberikan informasi dan edukasi mengenai pentingn ya'mobilisasi ibu ber: in dalam menghadapi proses persalinan schingga dapat dijadikan bahan referensi untuk mahasiswa selanjutnya. » Bagi Klinik Masitah Muara Jawa Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pentingaya mabilisasi pada iba yang mempengaruhi proses persalinan. . Bagi tenagn kesehatan Penelitian int diherapkan dapat menjadi sumber masukan /informasi untuk menambali waWwasan dan ilmu pengetahbuan khusustiya mengenai mobilisasi ibu bersalin dalam menghadapi proses persalinan schingga dapat diterapkan. dilapangan dalam penanganan pasien yang lebih bak, |. Bagi responden: Penelitian ini diharapken dapat menjadi informasi mengenai pentingnya ‘mempersiapkan fisik dan mental selama kehamilin dan dalam menghadapi proses persalinan. Bagi peneliti Penelitian ini dapat dijadikan’ wacana untuk menambah wawasan dan imu, pengetahuan mengenai mobilisasi ibu bersalin dan pengaruhnya terhadap proses persalinan. Penelitian ini dapat dijadikan bohan acuan dan referensi untuk melskukan penelitian lebih lanjut khususnya mengenai mobilisasi dan proges-persalinan dengan jumish some! ‘yang representative dan dengan desain berbeda, E. Keasllan Penelitlan Sejauh pengetahuan peneliti terdapat beberapapenelitian yang berhubungan dengan peneliti yaitu : Tatbel 1.1 Keasltan Penetitian sat Hasil No, Tahun Fenclisin = Metode py Perbedaan H Dewi ivan Hubuagan Analitik __‘Terdapat Lokasi penelitian, Aricstantia mobilisasi dengan hubungan Waktu penelitian, dengan pendekétan — mobilisasi —yariabel pereenmtan — erossectiomal) terhadap Kala! penelitian Kala pada data Prunigravida primigravida T2015 NunllDevi Hubungun —_ Sirvey, Hubungan _Lokasipenelitian, posisi miring) analizik dan posisi-kiri waktu peneiitian, dengan srassectional “dengan prose’ yariabel proses memperaich—_peneitian mempercepat pereepatan penununan kepala janin pada proses persalinan z Eni Suan Penganh Quast ‘Ada habunzn — Lekasi penelitian, active birth _ekspreriment aktivitasbirh waktu penelitian, terhadap = (ckspenimen —terhadap procs ariabet proses semu persalinan penelitian persalinan [eb lancar BAE II TINJAUAN PUSTAKA ‘A. Tinjauan Teort Konsep Mobtlisast Definisi Mobilisasi Mobilisasi adalah kemampuian ‘seseorang untuk berjalan. bangkit berdiri dan kembali ke tempat tidur, kursi, kloset/duduk, dan scbagianya disamping kemampuan mengerakkan ekstermnitas atas (Hincliff, 2009), Mobilisasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak bebas, mudah, terutur, mempunyai tujuan memenuhi kebutuhan hidup aktivitasnya. guna mempertahankan keschatannya(Aziz dan Musrifatul, 2014). . Tujuan Mobilisasi Menurut Aziz dan Musrifatal (2014) tujuan mobilisasi sebelum persilinan : a) Memenuhi kebufuan dasar manusis b) Mempertshankan tingkat kesehatan ) Mencegah hilangnya kemampuan fungsi tubuh d) Membantu mempercepat proses persalinan . Manfaaat Mobilisasi Menurut Yulizawati dkk (2019) tujuan mobilisasi sebelum persalinan : 19 8) Mobilisast yang tepat dapat membantu dalam meningkatkan kemajuan persalinan 1) Dapat juga mengurangi rasa jenuh dan kecemasan yang dihadapi ibu menjelang kelahiran janin c) Pads skalaT proses persalinan dimaksud untuk membantu mengurangi a persalinan (penipisain derviks pembukaan cerviks dan penuranan bagian terendah) d. Bentuk Mobilisasi (Copermito, 2009) a. Rerdiri b. Duduk ¢. Berpindah dari satu tempat ke tempat lain, seperti : 1) Dari tempat tidur ke kursi 2) Dari kursi biasa ke kursi berlubang 3) Dari kursi roda ke kloset duduk: 4) Dari lantai ke kursi atau tempat tidur 5) Bangkit dari duduk, 6) Berjalan : dengan bantuan: (Penyangga) 7) Menggerakken tubuh, babu, tangan dan lengan untuk berbogai “macaim perakan, seperti: a) Menggerakkan dan melepaskan pakaisn; by Menjaga kebersihan pribadis ¢) Mengerjakan pekerjaan rumah tangga; aL 8) Melakukan gerakan badan- 9) Mobilisasi dengan bantuan alat mekanik Rentang gerak dalam mobilisasi Menurut Carpenito (2010) dalam ‘mobilisasi terdapat tiga rentang sgerak yaitu a. Rentang gerak pasif Rentang gerak pasif ini Bergina ontuk menjaga kelenturan ofot-dtot dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. b. Remtang gerak aktif Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan ofot seria sendi dengan: cara menggunakan olot-ototnya secara aktif misalnya berbaring pasien. menggerakkan kakinya. ¢. Rentang gerak fungsional Berguna untuk memperkuat otot-otot dan sendi dengan melakukan aktifitas yang diperlukan. E Macam-Macam Mobilisasi (Damtaris, 2010) a, Mobilisasi penuh Yaitu seluruh anggota dapat melakukan_mobilisasi-secara normal. Mobilisasi penuh ‘themptinyai peranan penting dalam menjaga keschatan baik secara fisiologis maupun psikologis. Pengukuran mobilisasi penuh pada ibu inpartu adalah: a2 a. Ibu mampu bergerak di tempat tidur seperti miring kekiri dan miring kekanan b. Ibu mampu duduk di tempat tidur ¢. Ibu mampu bangkit dari tempat tidur d. Ibumampu begerak untuk memenuhi kebutuhannya seperti ke kamar kecil atau mengambil sesuatu e. Ibu mampu betjalam-jalnn atow berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lainnya selams 2-5 menit b, Mobilisasi sebagian Yaitu sebagian dari anggota badan yang dapat melakukan mabilisasi secara normal yaitu aktivitas yang dilakukan hanya ditempat tidur 1) ibu mampu miring ke kiri dan ke kanan 2) ibu mampu duduk di tempat tidur 4 Mocam-macam Posisi yang Dianjurkan Pada Kala I 4. Posisi pads Awal Proses Persalinan 1) Mobilisasi Penuh Mobilisasi sangat-penting dalam persalinan, merubah posisi ‘khususnya ketika merasakan kontraksi. Gerakan berdiri, berjalan, dan ‘berjongkok merupskan gerakan yang paling. efektif’ untuk dapat membantu proses turunya bagian terendah janin. Gerakan miring ditempat tidur dapat memberikan kondist yang santai, oksigenasi yang ‘baik untuk janin seria meminimalkan laserasi, sedangkan gerakan = 3 merangkak dapat mempercepat rolasi, meminimalkan peregangan perinium, dan sakit punggung. Berdiri, terutama dibawah pancuran air ‘hangat dapat meredakan’sakit kontraksi, Berjalan, membantu ibu bernapas lebih mudah, dan pastikar saat berjalan jalan ibu ditemani. Berlutut diatas satu kaki sedangkan kiki yang lainya ditekuk. ‘Menggerakkan pinggul kedepan. dan belakang atau bentuk lingkaran ‘untuk membanto-bayi bergerekmenuju panggul dan untuk membuat bu nyaman. Seluruh posisi diatas berguna untuk membuat kontraksi efektif dan menolong ibu merasa terkendali. Jika ingin mengubsh posisi seiring kemajuan proses persalinan, mintalah bantuan pendamping persalinan atau bidsn. Hal itu merupakan tugas mereka untuk membuat ibu nyaman dengan menggunakan bantal, kasur kecil, atau pililan Tain Posisi Saat Kontraksi Kat Ketiks ibu mengwlami kontroksi kuat, mungkin tidak ingin bergerak karena ibu menggunakan seluruh Kekuatan untuk menohan rasa sakit. Tetapi secara alamiah ibu akan menemukan posisi paling nyaman, tetaplah bergerak dan bersandar sepanjang koniraksi, ibu skan baik cembali di sela kontraksi. Posist Istirahat Jike ibu benar-benar letol dan ingin tiduran, berbaringiah pada sisi kiri tubuh, Efek berbaring miring lebih bagus bagi bayi karena memberikanya lebih banyak oksigen. Jika sudah cukup istirahat, kembalilah ke posisi duduk, kemudian bangun kembali. 4 d, Relaksasi perapasan 1) Aromatherapy 2) Istirahat sebisa mungkim disela kontraksi 3) Informasi kemajuan persalinan 4) Sentuban lembut (message) 5) Kompres hangat (get panas}dan dingin 6) Berendam dalam bale yang berisiair hangat 7) Mengeluarkan suara lembut 8) Mendekatkan diri dengan Tuhan (berdoa) 9) Menjaga Ketenagan lingkungan dengan cara memberikan cahaya ‘temaram dalam kamar bersalin, membawa barang kessyangan, dan -mendengarkan lagu-lagu favorit Yulizawati dik (2019) hh. Faktor-fiktor yang mempengaruhi Mobilisasi Dini ‘Menurut Fizari (2009) faktor-faktor yang mempengarahi mobilisasi ‘adalah a. Penyakit tertentu dan cidera Penyakit-penyakit tertentu- dan cidere berpengaruh terhadap mobilitas misalnya penderita multipe aklerosis dan cidera pada urat saraf tulang belakang. Demikian juga pada pasien post opetasi atau yang miengalami nyeri, cenderung membatasi gerakan- 5. b. Budaya Beberapa faktor budaya juga mempunyai pengaruh terhadap aktivitas. Kebiasaan masyarakat yang-tidak memperbolehkan ibu untuk bergerak sau berjalan-jalan menjelang persalinan, e. Energi ‘Tingkat energi bervariasi pada setiap individu. Terkadang sescorang membatasi aktivitas\tunpa mengetahui penyebabnya. Selain itu tingkat uuséa juga berpengaruh terhadsp aktivitas, Kondisi ibu yang lemah skan mambatasi mobilisasi menjelang persalinan, i. Resiko Bila Tidak Melakukan Mobilisasi Dini Menurut Fizari (2009) resiko jika tidak melakukan mobilisasi dini adalah: a. Gangguan pernafasan yaitu sekret kan terakumulasi pada saluran pemafasan yang akan berakibat Klien sulit batuk dn mengalami gangguan bernafas. b. Pada sistem kardiovaskuler terjadi hipotensi ortostatik yang disehabkan oleh sisteny syaraf otonom tidak dupat-menjaga keseimbangan suplai darah sewaktu berdiri dari berbagai dalam waktu yang lama. ©. Pada saluran perkemihan yang mungkin terjadi adalah statis urin yang disebabkan karena “pasien pada posisi berbaring tidak dapat mengsongkan kundung kemih secara sempurna. dd. Pada gastrointestinal terjadi anoreksia diare atau konstipasi. Anoreksia disebabkan oleh adanya gangguan katabolisme yang mengakibatkan ketidak seimbangan nitrogen Karena adanya kelemahan olot serka kemunduran reflek deteksi, maka pasien dapat mengalami kenstipasi. Sedangkan menurut Aziz dan Musrifatul (2014) resiko jika tidak melakukan mobilisasiadalah: a, Masalah muskuloskeletal Menurunnya. kekuatan dan kemampuan otot, atropi, kontraktur, pentirunan mineral, tulang dan Kerasakan kui, b. Masalah urinari Terjadi statis urine pada pelvis ginjal, pengapuran infeksi saluran kemil: dan inkontinentia urine, ¢. Masalah gastrointestinal ‘Terjadinya anoreksia / penurunan nafsu makan diarrhoe dan konstipasi. d. Masalah respirasi Penurinan ckspansi par, tertumpuknya sekret dalam saluran nafas, ketidak seimbangan asam basa (CO2, 02) e. Masalah kandiovaskaler Terjadinya hipotensi orthostatic, pembentukan trombus. B. Konsep Kelancaran Proses Persalinan 1. Definist Kelancaran Proses Persilinan Definisi kelancaran menurut Kamus Bahasa Indonesia (2010) adalat keadaan laneamya sesuatu atau tanpa hambatan, p a7 Persalinan adalah suatt proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri) yang dapat bidup kedunia fuar, dari rahim melalui jalan lahir atau jalan lain (Mochtar, 2013), Menurut, Sarwono persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun kedalam jafan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir. Manuaba (2010) menjelaskan bahwa persalinan adalsh proses pengeluaran basil konsépsi (jonin dan. uri) yang telsh cukup bulan dan dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekiatan senditi). Damayanti (2014), persalinan lancar merupakan bayi lahir melalui ‘vagina dengan letak belakang kepala atau ubun-ubun keeil tanpa memakai ala atau pertolongan serta tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali episiotomi) berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam.. Menurut Primtadi (2010) kriteria persalinan lancar adalah : a. Tenaga yang mendorong bayi keluar dengan tenaga ibu sendiri b, Waktu pétsalinan, yaity waktu sejdk pettama Kali memperoleh his persalinan sampai placenta keluar, bagi seorang primi (+ 14 jam) dan seoring multi (+8 jam), Istilah Yang Berhubungan dengan Persalinan Menurut Mochtar (2013), beberapa istilah yang ada hubungannya dengan partus adalah : a. Menurut cara persalinannya 1), Partus biasa ( normal ) disebut juga partus spontan adalah proses lahimya bayi, poda bayi letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuaralat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam. Petsalinan spontan adalah bila persalinafiberlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir (Mansjoer, 2003). Persalinsie normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan yang cukup bulan (37-42 minggu}, lahir spontan dengan Presentuse belakang kepala’yang berlangsung dalam 18 jam tanpa. Komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Wiknjosastro, 2010). 2), Parts Iuar biasa (abnormal) jalah persalinan pervaginam dengan bantuan alat-alat stau melalui dinding perut dengan operasi eaesares, b. Menurut umur kehamilannya (Mochtar, 2013) 1), Abortus ‘Yaitu/torhentinya kehamilan sebelumi janin dapat hidup (viable), berat jain dibawah 1000 y, dibawab 28 minggu 2), Persalinan prematuritas ‘situ persilinan dari hasil Konsepsi pads kehamilan 28-36 minggu, Janin dapat hidup tetapi prematur, berat janin antara 1000 -2500 gram. 3), Persalinan alerm Yaitu partus pada kehamilan 37-40 minggu, janin matur, berat badan diatas 2500 gram 4), Persalinath serotinus Yaitu persalinan yang lerjadi 2 minggu atau lebih dari waktu partus yang ditaksir, janini disebut postmatur 5). Persalinan presipitatus Yaitu partus yang” berlangsung cepat, mungkin dikamar mandi, diatas beca dan sebagainya 6), Persalinan pereobaan Yaitu swat ponilaian kemajuan persalinan untuk memperoleh bukti tentang ada tidaknys disproporsi sefelopelvik. Gravida dan para 1) Gravida adalah seorang wanita yang seding hamil 2) Primigravida ‘adalah Sedrang Wanita yang hamil untuk pertama kalinya 3). Nullipara adalah seorang wanita yang belum pemah melahirkan bayi hidup 4 Primipara yaitu seorang wanita yang pemah melahirkan bayi hidup: pertama kali 20 5) Multipara yaitu wanita yang pemah melahirkan bayi hidup beberapa kali (sampai 5 kali) 6) Grandemultipara yaitw wanita yang pernah melahirkan bayi 6 kali atau lebih, hidup atau mati 3. Sebaly-sebab yang menimbulkan persalinan (Mochtar, 2003) ‘Apa yang menycbabkan terjadinya persalinan "belum diketahui benar, yang ada hanyalih merupakenteori-teori yang kompleks antars lain dikemukaksn faktor-faktor hormonal, strukiuy’ yahim, sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada saraf dan nutrisi. a. Penurunan kadar progesteron Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaliknya estrogen micninggikan kerentanan otot rahim. Selama kehamilan rerdapat keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen didalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehinggs menimbulkan | b. Teori oxytocin Pada akbir kehamulan kedar oxytocin:-bertambah. Oleh karena itu timbul, kontrakesi otot-otot rahim, c. ‘Keregangan otot-otot Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung, bila dindingnya feregang oleh karena isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk a mengeluarkan isinya, Demikian pula dengan rahim, dengan majunya kchamilan makin teregang ofot-otot dan rahim makin reatan, d. Pengaruh janin Hypofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang peranan, oleh karena pada anencephalus Kebamilan sering lebih lama dari bissa. e. Teori Prostaglandin Prostaglandin yang dihasilkan oleh decidua, disangka menjadi salah satu sebab permulaan’ pefsalinan. Hasil dari percobaan menunjukkan bahwa prostaglandin F2 atau £2 yang diberikan secara intravena, intra. dan extraamnial menimbulkan kontraksi myometrium pada setiap umur kehamilan, Hal ini juga disokong dengan adanya kadar prostaglandin yang tinggi baik dalam air ketuban maupun darah perifer pada ibu-ibu hamil sebelum melahirkan atau selama persalinan, 4. Tands-tanda Permulaan Persalinan ‘Mentinut Mochtar (2083), sebsfum Yerjadi persalinan sebenamya beberspa minggu sebelumnya’ wanits memasuki “bulannya” atau “minggunya “ atau “harinya” yang disebut kala pendahuluan (prenazarory serge of labor) memberikan tanda-tanda sebagai berikut + a. Lightening atau Seétling atau Dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida, Pada multigravida tidak begitu kentara. 2 b. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turtn, ¢. Perasaan sering-sering atau susah kencing (polakisuria) karena kandung, kemih tertekan oleh bagian-terbawahi janin. d. Perasaan sakit di perut dan dipinggang olch adanya kontraksi lemah dari uterus, kadang-kadang disebut “false labor pains”, e Serviks menjadi lembek:, mulai mendatar dan sckresinya beriambah, bisa bercampur darah’ (Alooay vhiciv) Tanda-tanda Inpartti (Wiknjosastro, 2012) a, Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur b. Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karen. robekan-robekan kecil pada serviks. ¢.. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya. ). Gerakan-gerakan Anak dalam Persalinan (Mochtar, 2013) Yang paling sering dijumpai adalah presentasi belakang kepala dan kehanyskan presentasi ini masuk dalam pintu atas panggul dengan sutra sagittalis melintang. Kemungkinan kelabiran anak akan melakukan gerakan-gerakan-tertentu yaitu: a, Turunnya kepala Turunnya kepala dapat dibagi dalam masuknya kepala dalam pintu atas panggul dan majunya-képala,Pembagian ini terutama berlaku bagi primigravida. 23 1). Masuknya kepala ke dalam pintu atas panggul pada primigravida sudah terjadi pada bulan terakhir kehamilan tetapi pada multigravida biasanya~terjadi pada permulaan pesalinan, Masuknya kepala kedalam pintu.atas panggul biasanya dengan sutra Sagittalis dalam diameter ameroposterior dari pintu atas panggul, maka masuknya kepala tenty lebih sukar Karena ‘menempali vkuran. yong terkeci! dari pintu otas’ pangaul. Jike sutra sagittalis terdapat ditengah-tengah jalan Iahir tepat diamara symphysis: dan promontorium, maka dikatakan kepala dalam ssynelitismus. Pada synclitismus os parietale depan dan belakang sama tingginya. jika sutura sagittalis agak kedepan mendekati ‘symphysis atau agsk ke belakang mendekati promontorium, maka -menghadapi asynelitismus. 2), Majunya kepala Pada primigravida majunya kepala terjadi setelah kepala masuk ke -dolimn rongga panggul dan biosanya hari mulai pada kala I, Pada smultipara sebaliknya maj unya kepala dan masuknya kepala dalam ‘rongga panggul terjadi bersamaan, Majunya kepala ini bersamaan dengan gerakan-gerakan yang lain: b. Fleksi Dengan majunya kepala bisanya juga fleksi bertambah hingga ubun-ubun kecil lebih rendah dari ubun-ubun besar. Keuntungan dari 4 bertambahnya fleksi adalah ukuran kepala yang lebih kecil melalui jalan lahir : diameter suboccipito bregmatica (9,5 cm) menggantikan diameter suboccipito frontalis-¢1.1 em). Fleksi ini disebabkan karena anak didorong maju dan sebaliknya mendspar tahanan dari pinggir pintu atas panggul, cervix. dinding panggul stau-dasar panggul. Akibat dari kekuatan ini adalah terjadinya flcksi karena moment yang menimbutkan fleksi lebih besar dari moment yang menimbulkan defleksi. ¢. Putaran paksi dalam ‘Yang dimaksud dengan putaran paksi dalam adalah pemutaran dari bagian depan sedemikian rupa sehingga bsgian terendah dari bagian, depan memutarkedepan kebawah symphysis. Pada presentasi belakang kepala bagian yang terendah adalah daerah ubun-ubun kecil dan bagian initah yang akan memutar kedepan kebawah symphysis. Putaran paksi dalam muttak perlu untuk kelabiran kepala karena putaran paksi merupakan suatu ussha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan Jahir khususnys bentuk bidang tengah dan pintu bawah panggul. Putaran paksi dalam tidak terjadi tersendiri. tetapi selalu bersamaan dengan majunya kepala dan tidak terjadi sebelum kepala sampai ke Hodge III, kadang’Kadang kepala sampai ke dasar panggul. d. Extensi 35 Setelsh putaran paksi selesai dan kepala sampai di dasar panggul, terjodilah extensi atau defleksi dari kepala. Hal ini disebabkan karena sumbu jalan lahir pad pintu bawah mengarah ke depan dan atas, sehingga kepala horus mengadakan extensi untuk melaluinya, Kalaw tidak terjadi extensi, kepala akan ‘tertekan pads perinium dan menembusnya. fe. Putaran paksi lttar Setelah kepala lahir, maka kepala-anak memutar kembali ke arah. punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi Karena putaran paksi dalam. Gerakan ini disebut putaran restitusi. Selanjutnya putaran dilanjutkan hingga belakang kepals berhadapan dengan tuber ischiadicum sefihak, Gernkan yong terakhir adulah putaran’ paksi luar yang sebenamya disebabkan ukuran bahu (diameter bisacromial) menempatkan diri dalam diameter anteroposterior dari pintu bawah panggul. £ Expulsi Setelah putaran paksi luar babu luar sampai di bawah symphysis: dan menjadi hypomochlion untik kelahiran bahu belakang. Kemuctian bahu depan menyusul dan Selanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan paksi jalan lahir. 7. Mekanisme Persalinan 26 Menurut Mochtar (2013) proses persalinan terdiri dari 4 kala yaitu a. Kala] (Kala pembuksan) yaitu waktu untuk pembukaan servik sampai menjadi pembukaan fengkap 10 em. Inparu (partis mulai) ditandai dengan keluarnya lendir bereampur darah (hioody show), katena setviks mulai membuka (dilatasi) dan-mendatar (effacement). Darah berasal dari pecahnya pembulh daratt-kapiler sekitar-Kanalis setvikalis karena pergeseran ketika)serviks mendatar dan-membuka. Kala pembukaan dibagi atas 2 fase yaitu : 1) Fase laten dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai pembukaan 3 cm berlangsung dalam 7 ~§ jam. 2), Fase aktif berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3 sub fase yaitu; 1) Periode akselerasi beriangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4.cm b) Periods dilitasi maksimal (steady) selama 2 jam pembukian berlangsung cepat menjadi 9 cm €) Priode deselarasi berlangsung lambat dalam wakiu 2 jam pembukaan jadi 1( cm atau tengkap. Dalam buku-buku, proses membukanya serviks disebut dengan berbagai istilah -yaitu melembek (softertne). menipis. (thinned out), oblitrasi (ohiétrated), mendatar dam tertarik keatas (effeced and taken up) dan membuka (dilatation). Fase-fase yang dikemukakan diatas dijumpai pada primigravida. Bedanya dengan multigravida adalah jika primi Fae serviks mendatar dulu baru dilatasi, berlangsung 13-14 jam sedangkan multi proses berlangsung mendatar dan membuka bisa bersamaan dan berlangsung 6-7 jam, b. Kala Il (Kala pengeluaran janin) Pada kala pengeluaran janin, his terkoordinir, kuat, eepat dan lebih lama, kira-kira 2~3 menit sekali, Kepals janin telah turan dan masuk rang panggt! schinggs temjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris. menimbulkam fasa mengedan. Karena, tekanan pada rektum, ibu merasa seperti mau busng air besar dengan tanda anus terbuka, Pads waktu his, kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perinium mefenggang. Dengan his mengedan yang terpimpin akan Iahirlah kepala diikuti oleh seluruh badan janin, Kala If pada primi 1" -2 jam, pada multi '-t jam. ce Kalai Setelah bayi lahir, kontraksi rahim istirahat sebentar, uterus teraba keras dengan fundus uteri setingg) puisat dan berisi plasenta yang, menjadi tebal:2. kali sebelumnya, beberapa saat kemudian timbul his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-10 menit seluruh plasenta terlepas. terdorong kedalam vagina dan akan lahirspontan atau dengan sedikit dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri, Seluruh proses disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 ce. d. Kala lV 23, Adalah kala pengawasan selama | jam setelah bayi dan uri lahir untuk mengamati Keadaaan ibu terutama terhadap hahaya perdarahan postpartum. 8. Menolong atau Memimpin Persalinan Binsa (Mochtar, 2003) a. Kala Pekerjaan penolong (dokter, bidan, penolong lainnya) dalam kala 1 adalah mengaiasi wahits’inpartu. sebaik-baiknya serta menanamkan semangat dirt kepada wanita int bahwa proses persalinan. adalah fisiologis. Tanamkanrasa percaya diri dan percaya pada penolong, Memberikan obat atau melakukan tindakan hanya apabila perlu dan ada indikasi. Apabila keluban belum pecah wanita inpartu boleh duduk atau berjalan-jalan. Bila herbaring sebaiknya kesisi dimana punggung berada, Jika ketuban sudsh pecah dilarang jalan, harus berbaring. Periksa dalam pervaginam dilarang kecuali ada indikasi, karena setiap pemeriksaan akan membawa infeksi, apalagi bila dilakukantanpa memperhatikan steriliscsi (asepsis). Dalam kala pembukaan dilsrang mengedan, karena belum waktunys dan hanya akan menghabiskan tenaga ibu. Biasanya kala 1 berakhir apabils pembuksan sudah lengkap sampai 10 cm, b. Kala ll Pada permulaan kala II umumaya kepala janin (elah masuk dalam ruang panggul. karena ketuban menonjol biasanya akan pecah c. 29 sendiri, Bila belum pecah harus dipecahkan, His datang lebih sering, Jebih kuat dan timbullsh his mengedan, penolong harus sudah siap memimpin persalinan, Ada dua cara ibu mengedan-: 1) Dalim letak berboring merangkul kedui’ pahanys dengan keds Jengan sampai batas siku. Kepala diangkat sedikit sehingga dagu cmengenai dada, mulut ditutup. 2).Dengan sikap seperti di atas, tetapi badan ‘wiring terserah dimana pPunggung janin berada dani hanya satu. kaki yang dirangkul, yaitu yangschelah atas. Bils kepala janin sampai dasar panggul, vulval mulai terbuka (membuka pintu) ; rambut kepala kelihatan, tiap his kepala lebih maju, anus terbuka, perinium meregang. Penolong harus menahan perinium: dengan tangan kanan beralaskan iain kasa supaya tidak terjadi robekan (ruptur perinei). Perhatikan apaksh adx tali pusut melilit di leber, kalau oda {epaskan. Kepala akan-mengadakan putaran restitusi kearah dimana pinggang janin berada, lahirlah babu depan dengan menarik kepala kearah anus (bawah), lalu bahu belakang dengan menatik pelan-pelan kearah simpisis (atas). Melahirkan badan, bokong dan kaki lebih mudal yaitu dengan mengait pada ketiak janin. Kala Ill 30 Pengawasan kala pelepasan dan pengeluaran uri ini cukup penting, karena kelalaian dapat menyebabkan resiko perdarahan yang dapat membawa kematian: Bissanya uri akan Keluar spontan dalam 15 ~ 20 menit, dapar ditunggu sampai ! jam, tidak boleh ditunggu bila perdarahan banyak. Kala IV (Kala pengawasan) Kala pengawasan setelah 1-2 jam setelah uri lahir, Darth yang keluar harus ditakar sebaik-baiknya, Kehilangan darah pada persalinan biasa disebabkan oleh.» 1). Luka pada pelepasan uti 2). Robekan pada serviks dan perinium: Rata-rata dalam batas normal jumlah perdarahan adalah 250 ce, biasanya 100-300 ce. Bila perdarahan lebih dari 300 ce disnggap abnormal, hatus dicari sebab-sebabnya. Perbatikan 7 pokok penting dalam kala pengawasan : a) Kontrakgi rahim b) Perdarahan ada atau tidak, banyak atau biasa cc). Kandung Kéncing harus kesong, kalau penuh ibe disuruh kecing dan kalau tidak bisa dilakukan keteter. 4) Luka-tuka jahitannya baik atau tidak, ada perdarahan atau tidak. e) Keadasn umum ibu yaitu periksa tensi, nadi, pemapasan dan rasa aL sakit 1) Bayi dalam keadaan baik. 9. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelancaran Proses Persalinan Menurut, Mochtar (2013) pada setiap, persalinan terdapat 5 faktor yang harvs diperhatikan yaitu : a. Power ‘Proses persalinan dipengaruhi oleh; his (kontraksi otot rahim), Kontraksi otot dinding perut, kontraks! diafragm pelvis atau kekuatan mengejan dan ketegangan dan kotraksi ligamentum retundum. Faktor power atau his dan kekuatan yang menderong janin keluar adalah faktor yang sangat penting dalamk proses persalinan, his yang tidak normal baik kekustan maupun sifsinya data menghambst Proses persalinan merupakan proses pengeluaran hasil konsepsi (janie oiau uri) yang telah cukup bulan alan hidup di luar kandungan melalui jalan Iahir/aton melalui jalan Iain, dengan bantuan atau tanpa bantuan tau Kekuatan sendiri. Kelancaran proses persalinan apabila persalinan berlmgsung dengan tenaga ibu sendiri dan waktu yang dibutuhkan untuk persalinan multi < § jam sementara primi < 14 jam (Manusba, 2010). Lutfistus (2009) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran proses persalinan adalah power, passage, passeager, psikis dan penolong. Salah satu faktor yang yang 32 dapat membantu. power dalam proses persalinan adalah mobilisasi menjelang persalinan, Mobilisasi_metupakan Salah satu cara untuk mengatasi partus fama, mengurangi rasa nyeri dan mempercepat proses persalinan karena. dengan bérjalan, berdiri ataupun jongkok. akan membantu proses turunnya bagian terendah janin sehingga akan mempercepat proses persalinan (Varney, 2008), Menurut Wahono (2009) ibuinpartu hartis tetap aktif metakukan. mobilisasi meeskipun saat _kontraksi karena gerakan yang dilakukan seperti berjalan-jalan menjelang persalinan diantara jeda kontraksi dan menjaga posisi tubuh fetap tegak schingga akan mempercepat pembukaan dan memperlancar proses persalinan. ibu dapat berdiri dan Jolan-jalan. mendapatkan suasana yang nyaman sehingga akan memberikan keyakinan pada ibu dalam menghadapi persalinan. Bshkan. ketika ketuban masih utuh (belum merembesatau pecah) maka seorang ibu hamil yang akan melahirkan boleh melakukan aktifitas berjalan - Jalan di'sekitar aang bersalin dan dt bawah pantauan seorang bidan agar setiap saat dapat dilakukan monitoring kondisi detak jantung bayi maupun kentraksi rahim. Keuntungan dari mobilisasi menjelang persilinan disntaranya adalah berkurangaya rasa sakit karena kontraksi chim maju kearah depan rahim secara alamiah dan tidak melawan gravitasi, meningkatkan c. 33. tenaga pada kala I, lebih kecil resiko robekan perinium pada kala II, dan kondisi ibu serta bayi lebih optimal karena mengurangi terapi medis: yang dapat memberikan efek samping pada keduanya Damayanti, dkk (2014). ‘Menurut Dwi (2017), Hubungan Mobilisasi dengan Percepatan Kala I Pada Primigravida di Bidan Praktek Swasta Gustiana Samarinda Tahun 2017. Penelitan’ ini bertijunny untuk mengetahui ‘Hubungan Mobilisasi dengan Percepatan. Kala 1 pada thu’ Primigravida di Bidan, Praktek Swasta Gustiana Samarinds. Penelitian ini menggunakan metode snalitik dengan pendekatan Crosectional, Berdasarkan basil penelitian yang dilakukan oleh penulis, terdapat hubungan mobilisasi terhadap percepatan kala T pada thu primigravida di Bidan praktek Swasta Gustiana Samarinda Tahun 2017 yaitu P value

Anda mungkin juga menyukai