Anda di halaman 1dari 18

KAPITA SELEKTA MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

MATERI :
LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN
RUANG SISI LENGKUNG

DISUSUN OLEH :
NAMA : DINA SILVANA RISKY
NPM : 22221006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH


Matematika adalah salah satu mata pelajaran dasar pada jenjang pendidikan
formal yang memegang peran penting. Matematika juga merupakan bidang studi yang
harus bisa dikuasai oleh siswa, karena merupakan sarana pemecahan masalah sehari-
hari. Namun, menurut Suyatno (2009:2) banyak siswa berpikir bahwa matematika
merupakan bidang studi yang paling sulit dan jarang diminati. Pandangan siswa ini
merupakan bentuk respon negatif yang mungkin dikarenakan kurangnya aspek
penunjang dalam pembelajaran matematika seperti penyediaan media, bentuk
pembelajaran yang membosankan, sehingga siswa tidak tertarik untuk belajar
matematika. Kenyataan kurangnya aspek penunjang dalam pembelajaran matematika
mengakibatkan rendahnya penguasaan matematika siswa. Hal ini sering terjadi dihampir
sebagian besar pokok bahasan matematika, yang salah satunya adalah pokok bahasan
bangun ruang.
Bangun ruang merupakan salah satu materi yang diberikan di tingkat SD yakni
membahas tentang volume dan luas permukaan. Bangun ruang adalah bangun-bangun
yang memiliki keteraturan tertentu. Menurut bentuk sisinya, bangun ruang terbagi
menjadi dua yaitu bangun ruang sisi datar dan bangun ruang sisi lengkung. Bangun
ruang sisi datar misalnya kubus, balok, limas, dan prisma. Sedangkan bangun ruang sisi
lengkung misalnya tabung, kerucut, dan bola. Pada pokok bahasan ini, jarang sekali
guru menggunakan media atau alat peraga untuk penanaman konsep pada siswa karena
mereka beranggapan alokasi waktu yang diberikan pada pokok bahasan ini tidak banyak
sedangkan materi yang disampaikan padat sehingga takut kehabisan waktu jika
menggunakan media atau alat peraga. Kalaupun menggunakan alat peraga, hanya guru
saja yang mengoperasikannya.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan membahas materi mengenai bangun
ruang yaitu Bangun Ruang Sisi Lengkung, serta tentang permasalahan-permasalahan
yang dialami siswa maupun guru dalam pembelajaran bangun ruang sisi lengkung di SD
dan alternatif pemecahannya, dan alat-alat peraga apa saja yang digunakan dalam
membawakan materi cara menghitung Luas Permukaan dan Volume Bangun Ruang Sisi
Lengkung
1.2. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah pada makalah ini, yaitu:
1. Bagaimana cara menghitung luas permukaan dan volume bangun ruang sisi
lengkung?
2. Apa saja permasalahan yang dialami oleh siswa dalam memahami materi
menghitung luas permukaan dan volume bangun ruang sisi lengkung?
3. Apa saja permasalahan yang dialami oleh guru dalam membawakan materi
menghitung luas permukaan dan volume bangun ruang sisi lengkung?
4. Bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahn yang dialami siswa dalam
memahami materi menghitung luas permukaan dan volume bangun ruang sisi
lengkung?
5. Bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahn yang dialami guru dalam
membawakan materi menghitung luas permukaan dan volume bangun ruang sisi
lengkung?
6. Apa saja alat peraga yang digunakan dalam membawakan materi menghitung luas
permukaan dan volume bangun ruang sisi lengkung?

1.3. TUJUAN PENULISAN


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulisan ini bertujuan untuk:
1. Memahami cara menghitung luas permukaan dan volume bangun ruang sisi
lengkung
2. Mengetahui permasalahan yang dialami oleh siswa dalam memahami materi
menghitung luas permukaan dan volume bangun ruang sisi lengkung
3. Mengetahui permasalahan yang dialami oleh guru dalam membawakan materi
menghitung luas permukaan dan volume bangun ruang sisi lengkung
4. Mengetahui solusi untuk mengatasi permasalahn yang dialami siswa dalam
memahami materi menghitung luas permukaan dan volume bangun ruang sisi
lengkung
5. Mengetahui solusi untuk mengatasi permasalahn yang dialami guru dalam
membawakan materi menghitung luas permukaan dan volume bangun ruang sisi
lengkung
6. Mengetahui alat peraga yang digunakan dalam membawakan materi menghitung luas
permukaan dan volume bangun ruang sisi lengkung
BAB II
PENDAHULUAN

2.1. LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI


LENGKUNG
Bangun ruang sisi lengkung adalah kelompok bangun ruang yang memiliki
bagian-bagian yang berbentuk lengkungan. Biasanya bangun ruang tersebut memiliki
selimut ataupun permukaan bidang. Yang termasuk ke dalam bangun ruang sisi
lengkung adalah tabung, kerucut, dan bola.
2.1. Tabung
Perhatikan gambar berikut!
tutup

selimut
t
alas tabung
r
Gambar 1.1
Gambar tersebut berbentuk bangun ruang sisi lengkung, yaitu tabung.
Tabung merupakan prisma yang alasnya berupa lingkaran yang memiliki 3 bidang
sisi, yaitu bidang sisi alas yang disebut alas, bidang lengkung yang disebut dengan
selimut tabung dan bidang atas yang disebut tutup.

sisi atas
D C

t Selimut tabung
r
A B
sisi alas
Gambar 1.2

Pada Gambar 1.2 merupakan jaring−jaring tabung yang terdiri dari dua
buah lingkaran (alas dan atas) yang kongruen dengan jari-jari r, dan sebuah
selimut yang berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang = keliling
lingkaran alas (2 π r ¿ dan lebar = tinggi tabung (t).
2.1.1. Luas Permukaan Tabung
Luas permukaan adalah total keseluruhan permukaan suatu benda,
dengan menghitung jumlah seluruh permukaan pada benda tersebut.
Sehingga, Luas permukaan tabung adalah total keseluruhan permukaan
tabung, dengan menghitung jumlah seluruh permukaan pada tabung
tersebut.
Berdasarkan keterangan pada Gambar 1.2, jika jari-jari lingkaran
alas r dan tinggi tabung t, maka diperoleh:
 Rumus luas selimut
Luas selimut tabung = Luas persegi panjang
= panjang (AB) x lebar (BC)
= keliling lingkaran alas x tinggi tabung
=2 πr x t
= 2 πrt

Sehingga, sesuai dengan definisi luas permukaan tabung, rumus luas


permukaan tabung adalah :
Luas Permukaan Tabung = Luas selimut + Luas alas + Luas atas
= 2 πrt + π r 2 + π r 2
= 2 πrt + 2 π r 2
= 2¿ + π r 2)
Keterangan: r = jari-jari
t = tinggi
π = 22/7 atau 3,14

2.1.2. Volume Tabung


Volume adalah perhitungan seberapa banyak ruang atau kapasitas
suatu benda dapat ditempati oleh suatu objek. Sedangkan, Volume Tabung
adalah hasil perkalian dari luas tabung dengan tinggi tabung untuk
menghitung seberapa banyak ruang atau kapasitas tabung tersebut.
Berdasarkan definisi volume tabung, maka rumus volume tabung
dapat ditulis sebagai berikut :
Volume = Luas alas x Tinggi tabung
= π r2 x t
= π r2 t
Contoh Soal :
Tutup
Perhatikan gambar tabung disamping! tabung
Tentukan :
a. Luas selimut tabung Selimut
tabung
b. Luas permukaan tabung 10cm

c. Volume tabung 7cm


Alas
Penyelesaian: tabung
Diketahui :
r = 7 cm
t = 10 cm
22
π =
7
a. Luas Selimut Tabung = 2 πr x t
22
= 2x x 7 x 10
7
= 440 cm2
b. Luas Permukaan Tabung = 2¿ + π r 2)
22 22
= 2 (( x 7 x 10) + ( x 72))
7 7
= 2 (22 x 10) + (22 x 7)
= 2 (220 + 154)
= 2 (374)
= 748 cm 2
c. Volume Tabung = π r 2 t
22 2
= x 7 x 10
7
= 1540 cm3

2.2. Kerucut
Perhatikan gambar berikut!
T

selimut kerucut

t s
alas kerucut
r r = jari-jari (1/2 dari diameter (d))
t = tinggi
s = garis pelukis
KerucutGambar
merupakan
2.1 bangun ruang yang memiliki 2 (dua) bidang sisi
yaitu sisi alas dan sisi lengkung yang disebut selimut. Sisi alasnya berbentuk
lingkaran dan sisi lengkung kerucut jika dibentangkan akan berbentuk juring
lingkaran. Kerucut memiliki garis pelukis yang menghubungkan titik puncak
dengan rusuk alasnya. Antara jari−jari alas (r), tinggi kerucut (t) dan garis pelukis
(s) memiliki hubungan s2= r2+ t2

s
t

Jaring−jaring kerucut terdiri dari sebuah lingkaran yang merupakan alas


kerucut dan sebuah juring lingkaran yang merupakan selimut kerucut.

s s

Selimut kerucut
2π r
Gambar 2.2
sisi alas

2.2.1. Luas Permukaan Kerucut


Luas permukaan kerucut adalah total keseluruhan permukaan
kerucut, dengan menghitung jumlah seluruh permukaan pada kerucut
tersebut. Sama seperti menghitung luas permukaan tabung, untuk
menghitung luas permukaan kerucut dapat dilakukan dengan menghitung
luas dari jaring- jaring kerucut. Jaring-jaring kerucut terdiri atas sebuah
lingkaran dan sebuah juring.
Pada gambar jaring-jaring kerucut, jaring-jaringnya berupa juring
dengan jari-jari s dan panjang busur AB yang juga keliling alas
kerucutnya, sehingga panjang busur AB = 2 π r . Luas juring lingkaran
ditentukan dengan perbandingan:
Sudut Pusat Panjang Busur Luas Juring
= =
Sudut Satu Putaran Keliling Lingkaran Luas Lingkaran
Panjang Busur AB Luas Juring AOB
=
Keliling Lingkaran Luas Lingkaran
Luas Juring AOB 2 π r
=
πs
2
2π s
2π r 2
Luas Juring AOB= xπ s
2π s
Luas Juring AOB=πr s
Luas Juring AOB=Luas Selimut Kerucut
¿ πr s
Luas Permukaan Kerucut = Luas alas + Luas selimut
= π r 2+ πr s
= πr (r + s)
Keterangan: r = jari-jari
s = garis pelukis
π = 22/7 atau 3,14

2.2.2. Volume Kerucut


Volume kerucut adalah hasil perhitungan yang digunakan untuk
menghitung seberapa banyak ruang atau kapasitas kerucut tersebut.
1
Volume Kerucut= x Volume tabung
3
1 2
= πr
3
Keterangan: r = jari-jari
t = tinggi
π = 22/7 atau 3,14
Contoh Soal : T
Perhatikan gambar kerucut disamping!
Tentukan :
a. Luas selimut kerucut 24
b. Luas permukaan kerucut 7
c. Volume kerucut
Penyelesaian:
Diketahui :
r = 7 cm
t = 24 cm
22
π =
7
s2 = r2 + r2
= 72 + 242
= 49 + 576
= 625
s = √ 625
= 25 cm
a. Luas Selimut Tabung = πrs
22
= x 7 x 25
7
= 550 cm2
b. Luas Permukaan Tabung = πr ¿ + s)
22
= x 7 (7+25)
7
= 22(32)
= 704 cm2
1 2
c. Volume Tabung = πr t
3
1 22 2
= x x 7 x 24
3 7
= 1232 cm3

2.3. Bola
Bola merupakan bangun ruang yang terbentuk dari hasil putaran satu
putaran penuh sebuah lingkaran dengan poros diameternya. Bola hanya
memiliki sebuah sisi lengkung dan tidak memiliki titik sudut. Perhatikan gambar
berikut!
Jari-jari bola
Titik pusat
r

Diameter bola

Sisi lengkung Gambar 3.1

2.3.1. Luas Permukaan Bola


Luas permukaan bola dapat ditentukan dengan menggunakan
sebuah percobaan yang telah dilakukan oleh Archimedes, yaitu Sebuah
bola menempati sebuah tabung yang diameter dan tinggi tabung sama tepat
dengan diameter bola, maka luas bola itu sama dengan luas selimut
tabung.

Luas permukaan bola = Luas selimut tabung


= 2 πr t
= 2 πr ( 2 r ) t=d
d=2r
2
= 4πr
= π d2
Keterangan: r = jari-jari Gambar 3.2
π = 22/7 atau 3,14

2.3.1. Luas Permukaan Bola


Volume bola adalah hasil perhitungan yang digunakan untuk
menghitung seberapa banyak ruang atau kapasitas bola tersebut.
1
3 xVolume bola = Volume tabung
2
= π r2 t
= π r 2 (2 r)
= 2 π r3
1 2 3
Volume bola = π r
2 3
2 3
Volume bola = 2( π r )
3
4 3
Volume bola = πr
3

Contoh Soal :
Perhatikan gambar bola disamping!
Tentukan:
14
a. Luas permukaan bola
b. Volume bola
Penyelesaian
Diketahui:
d = 14 cm
1
r= d
2
1
= 14
2
= 7 cm
a. Luas permukaan bola = π d 2
22 2
= x 14
7
= 616 cm2
4 3
b. Volume bola = πr
3
3
4 22
= x x7
3 7
= 1437,33 cm3

2.1 PERMASALAHAN YANG DIALAMI SISWA


Menurut hasil survei yang dilakukan dengan teknik wawancara kepada guru
kelas Vic SD Negeri 1 Katobengke yang bernama Bapak La Ampo selaku guru
matematika, bahwa proses pembelajaran terutama pada mata pelajaran matematika
masih sangat rendah. Dimana siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi
matematika yang diberikan oleh guru saat pelajaran berlangsung, yaitu kesulitan dalam
memahami luas permukaan dan volume pada tabung, kerucut, dan bola. Selain itu siswa
belum sepenuhnya hafal perkalian sehingga kesulitan dalam proses perhitungan.
Sedangkan menurut hasil survei yang dilakukan dengan teknik wawancara
kepada siswa kelas VIc SD Negeri 1 Katobengke, didapatkan informasi bahwa mereka
masih merasa sulit dalam dalam mengingat rumus-rumus pada materi bangun ruang sisi
lengkung, rendahnya minat belajar kelompok dan lebih senang belajar individu,
kurangnya perhatian siswa dikarenakan gangguan dari teman-teman sekelas.

2.2 PERMASALAHAN YANG DIALAMI GURU


Dalam proses pembelajaran bukan semata siswa saja yang mengalami
permasalahan dalam kemampuan memahami materi belajar yang diberikan oleh guru,
melainkan guru juga mengalami permasalahan dalam membawakan materi
terkhususnya materi matematika. Permasalahan tersebut dapat berasal dari faktor
internal ataupun faktor eksternal.
Menurut hasil survei yang dilakukan dengan teknik wawancara kepada guru
kelas VI SD Negeri 1 Katobengke yang bernama Bapak La Ampo selaku guru
matematika, bahwa proses pembelajaran terutama pada mata pelajaran matematika
terdapat beberapa masalah yang beliau alami. Diantaranya yaitu alokasi waktu mengajar
dirasa kurang cukup dikarenakan materi yang ingin disampaikan cukup padat, sulit
berkomunikasi dengan siswa untuk mengetahui permasalahan apa yang mereka alami
mengenai materi bangun ruang sisi lengkung dikarenakan siswa kurang terbuka, selain
itu guru juga harus mengulang-ulang materi mengenai rumus-rumus secara teliti
dikarenakan terkadang beberapa siswa masih bingung memahami rumus luas
permukaan dan volume pada bangun ruang sisi lengkung.

2.3 SOLUSI MENGATASI PERMASALAHAN YANG DIALAMI SISWA


Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang dialami oleh siswa yang telah
dipaparkan diatas, maka solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu ;
1. Mengenai permasalahan kesulitan memahami rumus luas permukaan dan volume
pada bangun ruang sisi lengkung, maka solusinya dengan memberikan contoh benda-
benda berbentuk bangun ruang sisi lengkung, kemudian menyebutkan bagian-
bagiannya dan memberikan beberapa contoh soal agar mudah dipahami oleh siswa.
2. Permasalahan kedua, mengenai kesulitan dalam proses perhitungan, maka solusinya
dengan memberika bimbingan atau pengayaan secara rutin mengenai materi
perhitungan khususnya perkalian.
3. Selanjutnya permasalahan ketiga, mengenai rendahnya minat belajar kelompok,
maka solusinya yaitu dengan sering memberikan tugas-tugas kelompok agar siswa
terbiasa bersosialisasi terhadap sesama teman sekelasnya. Kemudian permasalahan
terakhir mengenai kurangnya perhatian dikarenakan gangguan teman sekelas, maka
solusinya yaitu dengan memberikan sanksi kepada siswa-siswa yang sering
mengganggu teman-teman sekelasnya.

2.4 SOLUSI MENGATASI PERMASALAHAN YANG DIALAMI GURU


Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang dialami oleh guru yang telah
dipaparkan diatas, maka solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu
1. Mengenai permasalahan alokasi waktu, maka solusinya dengan memberikan
pengayaan atau bimbingan diluar jam pelajaran jika memungkinkan bagi siswa-siswa
yang merasa kurang memahami materi yang telah dipaparkan di ruang kelas.
2. Permasalahan kedua, mengenai ketidakterbukaan siswa mengenai masalah yang
dialami kepada guru, maka solusinya dengan berusaha mendekatkan diri kepada
siswa dan memberikan motivasi kepada siswa-siswa yang dianggap bermasalah agar
bisa tetap semangat menerima pembelajaran dari guru.
3. Selanjutnya permasalahan ketiga, mengenai kurangnya pemahaman siswa mengenai
rumus luas permukaan dan volume pada bangun ruang sisi lengkung, maka solusinya
yaitu dengan sering memberikan contoh maupun tugas yang penyelesaiannya
dikerjakan bersama-sama, lalu memberi tugas rumah, bahkan memberi bimbingan
tambahan jika beberapa solusi tadi tidak dianggap cukup untuk membuat siswa
memahami mengenai rumus-rumus pada bangun ruang sisi lengkung.

2.5 ALAT PERAGA


2.6.1 ALAT DAN BAHAN
1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan alat peraga sebagai
penunjang dalam memahami materi Bangun Ruang Sisi Lengkung, yaitu:
1) Pensil
2) Gunting
3) Mistar
4) Pelubang Kertas
5) Benda berbentuk lingkaran

2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan alat peraga sebagai
penunjang dalam memahami materi Bangun Ruang Sisi Lengkung, yaitu:
1) Kertas Karton
2) Double Tape
3) Benang
4) Lem

2.6.2 CARA PEMBUATAN ALAT PERAGA


Berikut ini cara pembuatan alat peraga untuk materi Bangun Ruang
Sisi Lengkung berupa tabung dan kerucut :
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menentukan jari-jari dan diameter pada alas kerucut
3. Kemudian gambar sketsa alas pada kertas berdasarkan jari-jari dan diameter
4. Menggunting sketsa alas yang telah digambar
5. Menggambar sketsa selimut kerucut
6. Menggunting sketsa kerucut yang telah digambar
7. Lalu, dibentuk menjadi kerucut dan disatukan dengan alas yang telah dibuat

Selanjutnya cara pembuatan alat peraga untuk materi Bangun Ruang


Sisi Lengkung berupa tabung:
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menggambar sketsa sisi alas, sisi atas, dan selimut tabung pada kertas
3. Menggunting sketsa yang telah digambar
4. Melubangi ujung-ujung pada selimut tabung dan pada bagian tengah atas
sisi alas dan sisi atas tabung
5. Menempelkan pada kertas yang lainnya dengan menggunakan double tape
hanya pada sisi alas tabung
6. Memasukkan benang pada lubang-lubang, lalu disatukan.

2.6.3 CARA PENGGUNAAN ALAT PERAGA


Alat peraga digunakan sebagai alat bantu pada saat guru
memperkenalkan bentuk-bentuk bangun ruang sisi lengkung sehingga siswa dapat
dengan mudah menghitung luas permukaan dan volume bangun ruang sisi
lengkung jika sudah diperkenalkan bentuknya. Alat peraga tabung cara
penggunaanya yaitu dengan menarik benang yang ada, agar terbentuk tabung.
BAB II
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa matematika
adalah salah satu mata pelajaran dasar pada jenjang pendidikan formal yang memegang
peran penting dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, namun masih
dianggap sulit dan jarang diminati oleh beberapa siswa. Hal ini sering terjadi dihampir
sebagian besar pokok bahasan matematika, yang salah satunya adalah pokok bahasan
bangun ruang sisi lengkung. Bangun ruang sisi lengkung adalah kelompok bangun
ruang yang memiliki bagian-bagian yang berbentuk lengkungan.
Beberapa masalah yang dialami siswa yaitu kurangnya ketelitian lebih dalam
memahami materi dan siswa mengalami kesulitan dalam mengerjekan beberapa
soalkarena belum sepenuhnya hafal perkalian sehingga kesulitan dalam proses
perhitungan.
Selain siswa yang mengalami beberapa permasalahan, guru juga mengalami
beberapa permasalahan diantaranya yaitu kurangnya alokasi waktu dalam membawakan
materi Luas Permukaan dan Volume Bangun Ruang Sisi Lengkung sedangkan materi
yang ingin disampaikan cukup padat.
Alat peraga yang digunakan sebagai penunjang dalam membawakan materi
Luas Permukaan dan Volume Bangun Ruang Sisi Lengkung yaitu tabung dan kerucut
yang dibuat dari kertas menyerupai bentuk aslinya.

3.2 SARAN
Berdasarkan permasalahan baik yang dialami guru ataupun siswa pada SDN 1
Katobengke dalam pembelajaran matematika materi Bangun Ruang Sisi Lengkung
seperti yang telah dijelaskan di atas. Para guru harus segera melaksanakan evaluasi
terhadap proses pembelajaran yang selama ini dilakukan dan melakukan perubahan dari
yang biasanya menggunakan teknik penjelasan ceramah, menjadi pembelajaran yang
kreatif dan turut mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran berlangsung, bukan
hanya guru yang aktif terus-menerus menjelaskan tanpa melibatkan siswa.
Dengan melakukan perubahan sedini mungkin maka pembelajaran matematika
dapat dipahami dengan mudah oleh siswa dan membantu guru dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
DAFTAR PUSTAKA

Kustiyati, Nurul. (2016).Problematika Pembelajaran Matematika Materi Bangun Ruang Sisi


Lengkung dan Alternatif Pemecahannya. Prosiding, 304-305.
Susanti, Erni. 2016. Bangun Ruang Sisi Lengkun. Bontang: SMPIT Daarul Hikmah Bontang.
Erlangga, Lintang. 2021. Bangun Ruang Sisi Lengkung. Diakses pada 10 Oktober 2023 dari
https://iseng-priject.id/materi-matematika/smp/bangun-ruang-sisi-lengkung/
Bapak La Ampo, S.Pd, diwawancarai oleh Dina Silvana Risky, Oktober 2023.
Reihan Assalam, diwawancarai oleh Dina Silvana Risky, Oktober 2023.
Afiqa, diwawancarai oleh Dina Silvana Risky, Oktober 2023.
La Ampo, S.Pd. “Rencana Proses Pembelajaran Siswa SDN 1 Katobengke Kelas VIc.”.
Bahan Ajar, SDN 1 Katobengke, 2023.
LAMPIRAN

Gambar 1. Proses Penyerahan Surat dan Perizinan Melakukan Survei

Gambar 2. Proses Mewawancari Guru

Gambar 3. Pengenalan Alat Peraga yang biasa digunakan


Gambar 4. Dokumentasi bersama siswa setelah wawancara

Anda mungkin juga menyukai