Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) PADA


KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL SESI 2

Disusun sebagai tugas kelompok Terapi Modalitas


Mata Kuliah Psychiatric Nursing

Dosen Pengampu: Ns. Zakiyah., S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.J

Disusun Oleh Kelompok 1:

Ade Ima Novikasari NIM 012121016 Irma Suryani NIM 012121015


Alfiyansih Pratama NIM 012121025 Kiki Santika NIM 012121008
Annisa Tsalats Nabilla NIM 012121003 Kusuma Dewi NIM 012121044
Bayu Wijaya NIM 012121039 La Ode Jamaludin NIM 012121020
Bertha Lydia Novita NIM 012121007 Ledy Mega Mananue NIM 012121041
Bunga Putri PS NIM 012121029 Lely Nuryaningsih NIM 012121031
Dian Kesworowati NIM 012121018 Lincah Nurjanah NIM 012121001
Erna Sari NIM 012121036 Maria Agustina Manalu NIM 012121026
Fitri Amalia NIM 012121027 Mira Nofiyanti NIM 012121004
Hanifah Sabila NIM 012121019 Nabilla Bahrudin NIM 012121048
Irfan Hidayatullah NIM 012121037

PROGRAM ALIH JENJANG KELAS B21


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BINAWAN
TAHUN 2021-2022
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) PADA KLIEN
DENGAN ISOLASI SOSIAL SESI 2

A. TOPIK
TAK Sosialisasi : Sesi 2 Berkenalan dengan Anggota Kelompok.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok.
2. Tujuan khusus
a. Memperkenalkan identitas diri sendiri: nama, asal, hobi.
b. Menanyakan identitas diri kelompok lain: nama, asal, hobi.

C. JUSTIFIKASI/LATAR BELAKANG
Klien yang dirawat di rumah sakit jiwa pada umumnya dengan keluhan tidak dapat diatur
di rumah misalnya amuk, diam saja, tidak mandi, keluyuran, mengganggu orang lain dan
sebagainya. Setelah berada dan dirawat di rumah sakit, hal yang sama sering terjadi. Banyak
klien diam, menyendiri tanpa ada kegiatan, klien hanya melakukan kegiatan seperti makan,
minum obat, dan tidur. Klien yang mengalami gangguan jiwa berdasarkan hasil temuan di
Ruang Intermediate memiliki masalah keperawatan yang paling banyak ditemukan adalah
menarik diri (27%), halusinasi (21%), perilaku kekerasan (17 %), harga diri rendah (20%), dan
waham (15%).
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi merupakan upaya memfasilitasi kemampuan
sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. TAK sosialisasi juga memfasilitasi
psikoterapis untuk memantau dan meningkatkan hubungan interpersonal, memberi tanggapan
terhadap orang lain, mengekspresikan ide dan tukar presepsi, serta menerima stimulus eksternal
yang berasal dari lingkungan tujuan meningkatkan hubungan inter personal antar anggota
kelompok, berkomunikasi saling memperhatikan, memberikan tanggapan terhadap orang lain,
mengekspresikan ide, serta stimulus eksternal (Keliat, 2014).
Kepuasan berhubungan dapat dicapai jika individu dapat terlibat secara aktif dalam
proses berhubungan. Peran serta yang tinggi dalam berhubungan disertai respon lingkungan
yang positif akan meningkatkan rasa memiliki, kerjasama hubungan timbal balik yang sinkron
(Stuart & Sudeen, 2006). Pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan

1
orang lain disekitarnya. Salah satu kebutuhannya adalah kebutuhan sosial untuk melakukan
interaksi sesama manusia. Kebutuhan sosial yang dimaksud adalah rasa dimiliki oleh orang
lain, pengakuan dari orang lain, penghargaan dari orang lain, serta pernyataan diri. Interaksi
yang dilakukan tidak selamanya memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan
oleh individu sehingga memungkinkan terjadi suatu gangguan terhadap kemampuan individu
untuk berinteraksi dengan orang lain.
Sosialisasi adalah memfasilitasi psikoterapis untuk memantau dan meningkatkan
hubungan interpersonal, memberi tanggapan terhadap orang lain, mengekspresikan ide dan
tukar presepsi, serta menerima stimulus eksternal yang berasal dari lingkungan. Isolasi sosial
adalah keadaan ketika seseorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak
mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya (Damaiyanti, 2012). Pasien mungkin
merasa di tolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti
dengan orang lain (Keliat, 2011).
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas untuk upaya penyembuhan maka sangat
penting bagi klien di ruangan intermediet harus mendapatkan terapi aktivitas kelompok
sosialisasi.
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi (TAKS) adalah upaya memfasilitasi kemampuan
sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial.
Aktivitas dibagi dalam tujuh bagian, yaitu meningkatkan hubungan sosial dalam
kelompok secara bertahap. Aktivitas meningkatkan hubungan sosial yaitu:
a. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Sosialisasi dengan memperkenalkan diri.
b. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Sosialisasi dengan berkenalan dengan anggota kelompok.
c. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Sosialisasi dengan bercakap-cakap dengan anggota
kelompok.
d. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Sosialisasi dengan menyampaikan dan membicarakan
topik percakapan.
e. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Sosialisasi dengan menyampaikan dan membicarakan
masalah pribadi pada orang lain.
f. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Sosialisasi dengan bekerja sama dalam permainan
sosialisasi kelompok.
g. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Sosialisasi dengan menyampaikan pendapat tentang
manfaat kegiatan TAKS yang telah dilakukan.

2
D. KLIEN
Kegiatan kelompok terapi lebih difokuskan pada klien yang bermasalah dengan isolasi sosial di
Ruang Puntadewa, Rumah Sakit Jiwa X.
1. Karakteristik Klien
a. Klien yang mengalami isolasi sosial yang telah mulai melakukan interaksi interpersonal.
b. Klien dengan kerusakan komunikasi verbal yang telah berespons sesuai dengan stimulus.
c. Klien yang kurang berminat atau tidak ada inisiatif untuk mengikuti kegiatan ruangan.
d. Klien menarik diri dan kontak sosial kurang.
e. Tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, menjawab seperlunya, jawab sesuai
pertanyaan.
f. Sudah dapat menerima trust, mau berinteraksi, dan sehat fisik.
2. Proses Seleksi
a. Berdasarkan observasi perilaku sehari-hari klien yang dikelola oleh perawat.
b. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai perilaku klien sehari-hari serta kemungkinan
dilakukan kelompok pada klien tersebut dengan perawat ruangan.
c. Melakukan kontrak langsung pada klien untuk mengikuti aktivitas yang dilakukan.
d. Daftar klien yang memenuhi kriteria:
1) Hanifah Sabila
2) Bunga Putri P. S
3) Mira Nofiyanti
4) Irfan Hidayatullah
5) Kiki Santika
6) Lely Nuryaningsih
7) Bertha Lydia Novita
8) Erna Sari
9) Annisa Tsalats Nabilla

E. PENYELENGGARAAN
1. Waktu: Rabu, 5 Januari 2022 pukul 16.00-16.30 WIB
2. Tim Terapis:
a. Leader: Irma Suryani
Tugas:
1) Memimpin jalannya TAK.

3
2) Membuka acara dan memperkenalkan diri dan anggota tim.
3) Menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan.
4) Menetapkan dan menjelaskan peraturan kegiatan TAK.
5) Memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok.
b. Co-Leader: Ade Ima Novikasari
Tugas:
1) Menyampaikan informasi tentang TAK pada leader dan fasilitator.
2) Mengingatkan leader jika diskusi menyimpang.
3) Mengingatkan leader lamanya waktu pelaksanaan TAK.
4) Membantu leader dalam memberikan contoh kegiatan.
c. Fasilitator:
- Dian Kesworowati
- Alfiyansih Pratama
- Fitri Amalia
- Nabilla Bahrudin
- Kusuma Dewi
- Maria Agustina Manalu
- Bayu Wijaya
- Ledy Mega Mananue
- La Ode Jamaludin
Tugas:
1) Memotivasi peserta yang kurang aktif.
2) Menjadi role model bagi anggota kelompok selama kegiatan.
3) Memberi respon yang sesuai terhadap perilaku adaptif.
4) Membantu mempersiapkan kegiatan TAK.
5) Mempertahankan kehadiran peserta.
d. Observer: Lincah Nurjanah
Tugas:
1) Mengobservasi proses/jalannya kegiatan TAK.
2) Memberi masukan terhadap kegiatan TAK.
3) Mencatat perilaku verbal dan non-verbal dari anggota kelompok.
3. Setting Tempat
a. Terapis dan klien duduk bersama di meja diskusi membentuk lingkaran.

4
b. Ruangan nyaman dan tenang.

F. METODE (disesuaikan dengan rencana pelaksanaan daring)


1. Daring/Google meet.
2. Diskusi dan tanya jawab secara online.
3. Demonstrasi secara online.

G. ALAT YANG DIGUNAKAN (disesuaikan dengan rencana pelaksanaan daring)


1. Link google meet
2. Handpone/laptop
3. Musik
4. Buku catatan dan pulpen
5. Jadwal kegiatan harian klien

H. TATA TERTIB DAN ANTISIPASI MASALAH


1. Tata Tertib Pelaksanaan TAK Sosialisasi
a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAKS sampai dengan selesai.
b. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara TAKS dimulai.
c. Peserta berpakaian rapi, bersih dan sudah mandi.
d. Peserta tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan TAKS berlangsung.
e. Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan (pada aplikasi
google meet) dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
f. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari permainan.
g. Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara TAKS selesai.
h. Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAKS telah habis, sedangkan
permainan belum selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk
memperpanjang waktu TAKS.
2. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAKS
a. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktivitas kelompok:
1) Memanggil klien.
2) Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan perawat atau klien
yang lain.

5
b. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit:
1) Panggil nama klien.
2) Tanya alasan klien meninggalkan permainan.
3) Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada klien bahwa
klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagi.
c. Bila ada pasien lain ingin ikut:
1) Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang telah dipilih.
2) Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat diikuti oleh klien
tersebut.
3) Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi peran pada
permainan tersebut.

I. PROSES PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok (seperti yang sudah disepakati pada
terminasi Sesi 1 TAKS).
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Tahap Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan:
a. Memberi salam terapeutik:
1) Salam dari terapis.
2) Peserta dan terapis memakai papan nama.
b. Evaluasi atau validasi:
1) Menanyakan perasaan klien saat ini.
2) Menanyakan apakah telah mencoba memperkenalkan diri pada orang lain.
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan anggota kelompok.
2) Menjelaskan aturan main berikut.
a) Klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta izin pada terapis.
b) Lama kegiatan 30 menit.
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

6
3. Tahap Kerja
a. Hidupkan HP/Laptop dan minta fasilitator untuk menghidupkan musik, lalu setelah
beberapa menit musik dihentikan.
b. Pada saat musik dihentikan, minta pada fasilitator untuk menunjuk kepada klien yang
mendapat giliran untuk memperkenalkan anggota kelompok yang disebelahnya kepada
kelompok yaitu nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi. Dimulai oleh terapis sebagai
contoh.
c. Ulangi point a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
d. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Perawat menanyakan perasan klien setelah mengikuti TAK.
2) Perawat memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak Lanjut
1) Menganjurkan tiap anggota kelompok latihan berkenalan.
2) Memasukkan kegiatan berkenalan pada jadwal kegiatan harian klien.
c. Kontrak yang Akan Datang
1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu dengan bercakap-cakap tentang kehidupan pribadi
klien.
2) Menyepakati waktu dan tempat.

J. STRATEGI KOMUNIKASI TAK: SOSIALISASI KEMAMPUAN BERKENALAN


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat sore ibu-ibu, perkenalkan nama saya suster Irma Suryani, saya senang dipanggil
Irma, saya yang akan memimpin kegiatan TAK saat ini. Yang mendampingi saya suster
Ade. Sebelum kita mulai TAK, ayo kita ambil papan nama kita masing-masing dan
tempelkan di dada sebelah kiri ya”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan ibu-ibu saat ini?”
“Apakah ada masalah/keluhan yang dialami/dirasakan?”
c. Kontrak Waktu
“Bapak/ibu, topik TAK kita sore ini adalah bagaimana cara berkenalan dengan teman

7
kelompok atau teman sebelah kanan ibu-ibu. Tujuannya adalah agar ibu-ibu bisa
memperkenalkan diri sendiri dan memperkenalkan teman sebelah kanan ibu-ibu. Kita akan
melakukan kegiatan selama ± 30 menit di ruang TAK (google meet) ini.”
“Sebelum kegiatan dimulai saya akan menjelaskan tata tertib kegiatan ini. Jika ada yang
ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada perawat terlebih dahulu dan
bapak/ibu harus mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.”
“Caranya adalah nanti akan diputar musik oleh tim fasilitator. Pada saat musik dihentikan,
fasilitator menunjuk kepada anggota kelompok untuk mendapat giliran berkenalan dengan
anggota kelompok lainnya yang ada disebelah yaitu memberi salam, menyebukan nama
lengkap, nama panggilan, asal dari mana, dan hobi. Dan dilanjutkan sampai semuanya
mendapat giliran. Yang kedua masih sama, yaitu menghidupkan musik oleh tim fasilitator.
Saat musik berhenti, yang mendapat giliran memperkenalkan anggota kelompok lainnya
yang ada disebelahnya, dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dari mana
dan hobi.”
“Apakah ibu-ibu sudah mengerti? Kalau belum mengerti tidak apa-apa, nanti suster
contohkan terlebih dahulu, sambil ibu-ibu perhatikan ya. Selanjutnya kita akan melakukan
permainan ini selama 30 menit ya.”
2. Fase Kerja
“Ibu-ibu yang cantik, saya akan putar musiknya sambil ibu-ibu perhatiakan ya... (musik)........
(Musik dihentikan oleh Fasilitator) (bersalaman dengan teman)
“Selamat sore, nama saya Alfiyansih Pratama, senang dipanggil Alfiyan, asal dari Bogor dan
hobi saya menulis.” (dijawab oleh teman untuk menyebut nama lengkap, nama panggilan, asal
dan hobi).
Nah, ibu-ibu caranya seperti itu ya... gampang kan bu... Sekarang coba ibu-ibu lakukan ya.
Pasti ibu-ibu cantik dan pintar disini bisa. Bisa kan bu? Sekarang musik saya hidupkan kembali
ya. dan (musik berhenti oleh tim fasilitator) “Ibu Hanifah silahkan kenalan dengan teman
sebelahnya”. (Jika klien masih kurang mengerti akan dibimbing oleh para terapis). Ya pintar...
(sampai semua anggota kelompok mendapat giliran).”
“Wah, ibu-ibu semua hebat-hebat. Sekarang kita hidupkan musik yang kedua, lihat ya bu.”
(musik berhenti) “Selamat sore, perkenalkan teman saya namanya Bunga Putri, nama
panggilannya Bunga, dari Jakarta, hobi saya menggambar.” (dijawab oleh temannya). Begitu
ya caranya... Sekarang saya hidupkan lagi musiknya... (musik berhenti). “Ibu Mira, Ayo coba
kenalkan teman sebelah kanan ibu” Waah... hebat ibu Mira… keren sekali... (dilanjutkan

8
sampai semua anggota mendapat giliran).
“Baiklah semua sudah mendapat giliran untuk berkenalan dan memperkenalkan teman
sebelahnya. Kesimpulannya ibu-ibu sudah hebat-hebat semua, bisa berkenalan dan
memperkenalkan teman sebelah kanan.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif:
“Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah melakukan berkenalan dan memperkenalkan
teman sebelahnya?”
2) Evaluasi Objektif:
“Siapa yang masih ingat topik TAK kita hari ini?” Ada yang bisa menyebutkan
manfaat/tujuannya?”
“Tadi selama kegiatan TAK berlangsung, semuanya dapat mengikuti dengan baik, mulai
dari berkenalan dengan teman sebelah kanan sampai memperkenalkan diri dengan teman
sebelahnya. Dan semuanya bisa duduk dengan tenang dan tidak ada yang berisik ya.”
“Selamat atas keberhasilan dari bapak/ibu yang sudah mengikuti kegiatan ini dengan
baik, semuanya bagus dan mengikutinya dengan semangat... tepuk tangan buat
semuanya.”
b. Tindak Lanjut
“Saya berharap apa yang sudah kita pelajari hari ini bermanfaat bagi bapak/ibu dan jangan
lupa kegiatan berkenalan dengan teman dan memperkenalkan teman dilanjutkan serta
dilakukan dengan rutin ya.”
“Kegiatan kita hari ini jangan lupa dimasukkan dalam jadwal kegiatan yang sudah dimiliki
sebelumnya oleh ibu-ibu.”
c. Kontrak yang Akan Datang
“Baiklah bapak/ibu, kegiatan TAK kita hari ini sudah selesai, dan akan dilanjutkan kembali
TAK besok sore dengan topik bercakap-cakap dengan anggota kelompok, pukul 16.00-
16.30 WIB di ruangan TAK (google meet) ini yang dipimpin oleh suster Fitri.”

K. EVALUASI DAN DOKUMENTASI


1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAKS berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAKS. Untuk TAKS sesi 2, di

9
evaluasi kemampuan klien dalam berkenalan secara verbal dan non-verbal dengan
menggunakan formulir evaluasi berikut:

10
Sesi 2: TAKS
Kemampuan Berkenalan

a. Kemampuan Verbal: Menyampaikan Topik


Nama Klien
No. Aspek yang dinilai
Hanifah Bunga Mira Irfan Kiki Lely Bertha Erna Annisa
1 Menyebutkan nama lengkap
2 Menyebutkan nama panggilan
3 Menyebutkan asal
4 Menyebutkan hobi
5 Menyebutkan nama lengkap
6 Menyebutkan nama panggilan
7 Menyebutkan asal
8 Menyebutkan hobi
Jumlah

11
b. Kemampuan Verbal: Memilih Topik
Nama Klien
No. Aspek yang dinilai
Hanifah Bunga Mira Irfan Kiki Lely Bertha Erna Annisa
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
Menggunakan bahasa tubuh
3
yang sesuai
Mengikuti kegiatan dari awal
4
sampai akhir
Jumlah

Petunjuk:
1) Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS.
2) Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda (√) jika ditemukan pada klien atau tanda (-) jika tidak ditemukan.
3) Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4, klien mampu; jika nilai ≤ 2, klien belum mampu.

12
2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika mengikuti TAKS pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Misalnya, jika nilai klien 7 untuk verbal dan 3 untuk non-verbal,
catatan keperawatan adalah klien mengikuti TAKS Sesi 2, klien mampu berkenalan secara
verbal dan non-verbal, anjurkan klien berkenalan dengan klien lain, dan buat jadwal.

13
DAFTAR PUSTAKA

Damaiyanti, Mukhripah, & Iskandar (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama
Eko Prabowo. (2014). Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: NuhaMedika.
Keliat, B. A. (2014). Keperawatan Jiwa Aktivitas Kelompok. Jakarta: EGC
Ma’rifatul, Azizah Lilik. (2011). Keperawatan Jiwa: Aplikasi Praktik Klinik. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Stuart, et al. (2006). Buku Keperawatan Kesehatan Jiwa. Singapore: Elsevier

ii

Anda mungkin juga menyukai