Anda di halaman 1dari 2

NOLA ROSITA

1910913120014

Patofisiologi, farmakologi dan asuhan keperawatan pada anak dan


keluarga dengan kelainan kogenital pada sistem digestif dan
dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar : atresia ani,
atresia ductus hepaticus

Atresia Ani

PATOFISIOLOGI FARMAKOLOGI ASKEP DAMPAK

Tidak adanya anus pada Pemeriksaan fisik Pra operasi: Tidak ada tinja yang keluar
daerah perineum. Kelainan Dalam kebanyakan kasus, evaluasi diagnostik, dekompresi GI, setelah lahir
ini termasuk ke dalam intervensi bedah untuk persiapan usus, dan Cairan IV. Post Kotoran yang melewati lubang
malformasi anorektal, yang memperbaiki cacat diperlukan. operasi: manajemen nyeri, yang salah (seperti uretra atau
pemberian antibiotik, pemberian vagina)
terjadi akibat kegagalan Modalitas pengobatan lain
cairan IV dan perawatan stoma Distensi (pembengkakan perut)
perkembangan hindgut pada mungkin diperlukan jika ada
Memberikan dukungan pada orang Lubang anus yang hilang (atau
usia kehamilan 8–12 minggu. kondisi terkait lubang anus yang berada di
tua Memberikan pendidikan kepada
Kegagalan ini menyebabkan tempat yang salah)
orang tua mengenai perawatan
septum urorektal tidak Inkontinensia (tidak dapat
stoma dan dilatasi anus Memberikan
terbentuk, dan adanya menahan urin atau feses)
pendidikan kepada orangtua untuk
membran kloaka pada Infeksi di area di mana bukaan
harus mengamati pola tinja dan
yang salah tempat
bagian dorsal. Akibatnya, mengamati tanda-tanda dubur
memungkinkan feses mengalir
hindgut dan sinus striktur atau komplikasi. Memberikan ke tempat yang tidak
urogenitalis akan tetap informasi megenai pola makan dan seharusnya, seperti di uretra
berhubungan. pemerian obat
Atresia Ductus Hepaticus

PATOFISIOLOGI FARMAKOLOGI ASKEP DAMPAK

Infeksi virus/bakteri masalah Terapi medikamentosa: Memantau asupan dan cairan Kulit dan mata berwarna
dengan sistem kekebalan tubuh Fenobarbital 5 mg/kg bayi perjam kuning (jaundice)
Periksa feses tiap hari Warna urine gelap seperti teh
→Inflamasi yang progresif → BB/hari dibagi 2 dosis
Memantau lingkar perut bayi BAB berwarna terang seperti
Kerusakan progresif pada peroral misal: luminal. setiap hari
abu-abu atau agak putih
duktus bilier ekstrahepatik asam ursodeoksikolat 310 Observasi tanda-tanda dehidrasi
Perut membengkak
mg/kg BB/hari dibagi 3 Kolaborasi untuk pemeriksaan
elektrolit, kadar protein total,
Penurunan berat badan bayi
Kerusakan progresif pada dosis peroral misal:
albumin, nitrogen urea darah dan Pertumbuhan lambat
duktus bilier ekstra hepatik dan urdafalk Terkena infeksi virus atau
kreatinin serta darah lengkap
saluran empedu tidak terbentuk Antibiotik Ukur masukan diet harian (MCT) bakteri setelah lahir
→ obstruksi aliran dari hati ke Vitamin A, D, dan E. Timbang sesuai indikasi. Memiliki kelainan autoimun
dalam usus → atresia bilier Ursodiol Bandingkan perubahan status yang menyerang hati atau
cairan, riwatyat berat badan saluran empedu
Berikan perawatan mulut sering Mengalami mutasi atau
Atresia bilier → cairan asam
Berikan obat sesuai indikasi
empedu balik ke hati → perubahan genetik pada tubuh
(antihistamin)
Perkembangan organ hati dan
peradangan sel hati → gang. Berikan stimulus pada bayi yang
menekankan pencapaian
saluran empedu bermasalah
suplay darah pada sel hepar →
kerusakan sel parenkim dan keterampilan motorik kasar
Berikan pendidikan kepada
duktus empedu ekstra hepatika
orangtua
Kolaborasi untuk pemeriksaan
GDA

Anda mungkin juga menyukai