Kelompok 8 - Kasus Syok Sepsis
Kelompok 8 - Kasus Syok Sepsis
Disusun Oleh:
KELOMPOK 8
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah Keperawatan Kritis. Adapun
makalah kami yang berjudul “Asuhan Keperawatan Dengan Kasus Syok Sepsis”
ini telah kami usahakan semaksimal mungkin.
Dalam penyusunan makalah ini, kami ucapkan terimakasih kepada Ners
Herry Wibowo., Ns., M.Kep yang telah memberikan bimbingan sehingga makalah
ini dapat diselesaikan dengan baik dan tidak lupa menyampaikan banyak
terimakasih kepada teman-teman kelompok yang telah berpartisipasi dan
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun segi lainnya. Oleh Karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah kelompok kami. Penyusun mengharapkan semoga dari
makalah kami ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Kelompok 8
DAFTAR ISI
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penyususnan makalah ini, yaitu:
1. Mengetahui definisi syok sepsis
2. Mengetahui etiologi syok sepsis
3. Mengetahui manifestasi klinis syok sepsis
4. Mengetahui klasifikasi syok sepsis
5. Mengetahui patofisiologi syok sepsis
6. Mengetahui pemeriksaan penunjang pada pasien dengan syok sepsis
7. Mengetahui penatalaksanaan pada pasien dengan syok sepsis
8. Mengetahui pathway (WOC) syok sepsis
9. Mengetahui dan memahami asuhan keperawatan pada pasien dengan syok
sepsis
BAB II
PEMBAHASAN
Kriteria Gejala
Infeksi Bakteri
Disfungsi dan
kerusakan endotel dan
disfungsi organ
multipel
Sepsis
Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas
Panas, Takikardi
4.1 Kasus
Pasien perempuan usia 56 tahun dirujuk dari RSUD Achmad Darwis
Suliki dengan keluhan utama sesak napas meningkat sejak 7 hari sebelum
masuk rumah sakit. Pasien berobat ke RSUD Achmad Darwis Suliki dan
dirawat selama 11 hari. Pasien telah dilakukan pemeriksaan swab polymerase
chain reaction (PCR) pada tanggal 18 Januari 2021 dengan hasil (+) CT 23 dan
pasien dirujuk ke RSUP dr. M. Djamil karena mengalami desaturasi. Pasien
mengalami sesak napas yang meningkat sejak 7 hari yang lalu, sesak napas
tidak menciut. Batuk meningkat sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit. Batuk
berdahak, warna putih encer, bersifat hilang timbul. Batuk darah tidak ada.
Demam sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit.
Demam tidak tinggi dan tidak menggigil, bersifat hilang timbul. Saat ini
demam tidak ada. Nyeri tenggorokan tidak ada. Ageusia tidak ada, anosmia
tidak ada. Mual ada, muntah tidak ada. Penurunan nafsu makan tidak ada.
Hasil Pemeriksaan Laboratorium Parameter Hasil Hb 13,0 g/dl Leukosit
8.180/mm3 Trombosit 179.000/mm3 Hematokrit 38% Diff count 0/1/80/12/7*
GDS 180 mg/dl Ureum 8 mg/dl Kreatinin 0,5 mg/dl Natrium 139 Mmol/L
Kalium 3,1 Mmol/L Clorida 105 Mmol/L Total Protein 6,4 g/dl* Albumin 3,0
g/dl* Globulin 3,4 g/dl* Bilirubin total 0,5 mg/dl Bilirubin direk 0,3 mg/dl
Bilirubin Indirek 0,2 mg/dl SGOT 22 u/dl SGPT 14 u/dl PT 10,2 detik APTT
18,3 detik D-dimer 1860 ng/mL* Feritin 560 ng/mL* IL-6 23 pg/Ml*
Procalsitonin 0,14 ng/Ml* pH 7,494* pCO2 37,5 pO2 65* HCO3 29 mmol/L*
BE 5,9 mmol/L* SpO2 94,4* PaO2/fiO2 108,3 mmHg*
*nilai laboratorium yang tidak normal
Pasien tidak pernah menderita tuberkulosis sebelumnya. Pasien memiliki
riwayat Diabetes Mellitus (DM) yang tidak terkontrol dan telah mendapat
terapi insulin. Riwayat hipertensi dan keganasan tidak ada. Keluarga tidak ada
yang memiliki riwayat tuberkulosis, DM, dan hipertensi. Pasien adalah ibu
rumah tangga dan tidak memiliki kebiasaan merokok. Pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran compos mentis, tekanan darah 130/70 mmHg, nadi 100
x/menit, nafas 31x/ menit, suhu 36,70 C, saturasi 95% terpasang oksigen non-
rebreathing mask 10 liter per menit. Pemeriksaan fisik paru pada inspeksi
didapatkan dada kanan simetris dengan dada kiri (statis) dan pergerakan dada
kanan simetris dengan dada kiri (dinamis). Pemeriksaan foto toraks pasien pada
awal datang ke RS dengan kesan pneumonia bilateral (Gambar 1). Pasien juga
dilakukan pemeriksaan laboratorium dan hasilnya terlampir pada Tabel 1.
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang,
pasien didiagnosis dengan COVID-19 terkonfirmasi klinis kritis dengan ARDS
berat + Hiperkoagulopati + DM tipe 2 terkontrol insulin. Pasien mendapatkan
terapi diet makan lunak diet diabetes melitus (ML DD) 1700 kkal. Terapi
oksigen high flow nasal cannula (HFNC) flow 60 dan FiO2 90%, IVFD NaCl
0,9% 8 jam/kolf, Drip Remdesivir 1 x 200 mg dalam 200 cc Nacl 0,9% habis
dalam 4 jam hari pertama. Drip Remdesivir 1 x 100 mg dalam 200 cc NaCl 0,9
% habis dalam 4 jam untuk hari ke 2 sampai hari ke 5 Drip vitamin C 1 x 600
mg dalam 200 cc NaCl 0,9% habis dalam 4 jam, Drip Resfar 1 x 5000 mg
dalam 200 cc NaCl 0,9% habis dalam 4 jam, injeksi Dexametason 1 x 6 mg,
Vitamin D 1 x 1000mg, Zinc 2 x 20 mg, Paracetamol 3 x 500 mg. Terapi untuk
Diabetes Melitus diberikan injeksi ovorapid 3 x 8 unit, injeksi Levemir 1 x 15
IU. Diet ML DD 1700 kkal. Penatalaksanaan hiperkoagulopati diberikan
Heparin 1 x 5000 IU .
4.2 Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. -
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 56 Tahun
2. Keluhan Utama
Sesak napas meningkat sejak 7 hari sebelum masuk rumah sakit.
3. Alasan Masuk Rs
Sesak napas meningkat sejak 7 hari sebelum masuk rumah sakit, sesak
napas tidak menciut. Batuk meningkat sejak 5 hari sebelum masuk
rumah sakit. Batuk berdahak, warna putih encer, bersifat hilang
timbul. Batuk darah tidak ada. Demam sejak 5 hari sebelum masuk
rumah sakit.
4. Riwayat Alergi : -
5. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien merasa adanya mual, pasien didiagnosis dengan COVID-19
terkonfirmasi klinis kritis dengan ARDS berat + Hiperkoagulopati + DM
tipe 2 terkontrol insulin.
6. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat Diabetes Mellitus (DM) yang tidak terkontrol
dan telah mendapat terapi insulin.
7. Riwayat Penyakit Keluarga: Tidak ada
8. Pengkajian Fisik
PENGKAJIAN PRIMER
1) Airway
Terdapat secret di jalan napas pasien dengan warna putih bertekstur
encer.
2) Breathing
- RR : 31 x/menit
- Saturasi 95%
- Pemeriksaan fisik paru pada inspeksi didapatkan dada kanan
simetris dengan dada kiri (statis)
- Pergerakan dada kanan simetris dengan dada kiri (dinamis).
3) Circulation
- Tekanan darah 130/70 mmHg
- Nadi 100 x/menit
- Suhu : 36,70C
PENGKAJIAN SEKUNDER
- Breath : RR : 31 x/menit
- Blood : TD: 140/80 mmHg, Hb 13,0 g/dl , Leukosit 8.180/mm3 ,
Trombosit 179.000/mm3 , Hematokrit 38%, GDS 180 mg/dl, Ureum 8
mg/dl, Kreatinin 0,5 mg/dl, Natrium 139 Mmol/L, Kalium 3,1 Mmol/L,
Klorida 105 Mmol/L, Protein 6,4 g/dl, Albumin 3,0 g/dl, Globulin 3,4
g/dl, Bilirubin total 0,5 mg/dl, Bilirubin direk 0,3 mg/dl, Bilirubin
Indirek 0,2 mg/dl, SGOT 22 u/dl, SGPT 14 u/dl, PT 10,2 detik, APTT
18,3 detik, D-dimer 1860 ng/mL, Feritin 560 ng/mL, IL-6 23 pg/Ml,
Procalsitonin 0,14 ng/Ml, pH 7,494, pCO2 37,5, pO2 65, HCO3 29
mmol/L, BE 5,9 mmol/L, SpO2 94,4, dan PaO2/fiO2 108,3 mmHg.
- Brain : tidak terkaji
- Bladder : tidak terkaji
- Bowel : tidak ada di kasus
- Bone : tidak ada di kasus
9. Pengakajian Pskiologi : tidak terkaji
10. Pengkajian Sosial : tidak terkaji
11. Pengkajian Spiritual : tidak terkaji
12. Pengkajian Budaya : tidak terkaji
DO
2 : Adanya jalan napas ● Adanya sekresi Ketidakefektifan
2. bantuan berupa oksigen non- ● Batuk berdahak Bersihan Jalan Napas
rebreathing mask 10 liter per (00031)
menit
Pemeriksaan foto toraks
pasien pada awal datang ke
RS dengan kesan pneumonia
bilateral
DS : Batuk berdahak
berwarna putih encer bersifat
hilang timbul
3. DO : Hasil pemeriksaan ● Sepsis Risiko
pasien memiliki Ketidakseimbangan
hiperkoagulopati dan Volume Cairan (00025)
penyakit Diabetes Mellitus
tipe 2
Hasil pemeriksaan pasien
dinyatakan ARDS berat
DS : -
5.1 Kesimpulan
Ardiani, T., Mangarengi, Y., Mulyadi, F. E., Sommeng, F., & Kusuma, S. I. (2022).
Literature Review Uji Sensitivitas Antibiotik Terhadap Bakteri Penyebab
Penyakit Sepsis. Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa
Kedokteran, 2(4), 266-274.
Chen K dan Pohan H.T. 2007. Penatalaksanaan Syok Septik dalam. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV . Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FKUI (1879).
Guntur H. A. 2018. SIRS, Sepsis dan Syok Septik (Imunologi, Diagnosis dan
Penatalaksanaan. UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press). h. 1-35.
Irvan, I., Febyan, F., & Suparto, S. (2018). Sepsis Dan Tata Laksana Berdasar
Guideline Terbaru. JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia), 10(1), 62-73.
S. Diana, et al. 2018. Mekanisme Kompleks Sepsis dan Syok Septik. Jurnal
Biomedik (JBM), Volume 10, Nomor 3, hlm. 143-151.
Zuliani, Z., dkk., (2022). Keperawatan Kritis Ed. 1. Penerbit: Yayasan Kita
Menulis.