Rencana Praktikum 2 - Nur Lailatul Qodriyah
Rencana Praktikum 2 - Nur Lailatul Qodriyah
“GELOMBANG MEKANIK “
Oleh :
JURUSAN FISIKA
SEMARANG
2021
EFEK DOPPLER
A. Tujuan Percobaan
B. Landasan Teori
Efek Doppler ditemukan oleh ilmuwan fisika yang berasal dari Austria yang bernama
Christian Johan Doppler. Efek Doppler menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan
pergerakan sumber bunyi terhadap pendengar yang relative satu sama lain dan
menyebabkan frekuensi yang didengar berbeda dari frekuensi yang dihasilkan sumber
bunyi.
Bilamana suatu sumber gelombang dan pengamat bergerak relatif satu sama lain,
maka frekuensi yang diterima oleh pengamat tidak sama dengan frekuensi sumber.
Hal ini disebut Efek Doppler (C. J. Doppler, 1803-1853 seorang fisikawan Austria
yang menemukan efek Doppler pada gelombang cahaya).
Jika sumber gelombang dalam keadaan diam, dan pengamat menjauhi sumber,
sedangkan kecepatan gelombang adalah v, maka kecepatan relatif gelombang
terhadap pengamat adalah
Karena sumber gelombang dalam keadaan diam, maka panjang gelombang yang
dipancarkan oleh sumber selalu tetap, sehingga dapat dituliskan
Misal frekuensi sumber adalah f0, sehingga dalam selang waktu t sumber
menghasilkan gelombang sejumlah
N = f0 t
Muka gelombang yang pertama sudah bergerak menempuh jarak
Xgelombang = V t sementara sumber
bergerak menempuh jarak
Sehingga frekuensi yang diterima oleh pengamat bila sumber mendekat dapat
dinyatakan dengan
Secara umum, jika pengamat diam dan sumber relatif bergerak terhadap pengamat,
maka frekuensi gelombang yang diterima oleh pengamat adalah
Jika sumber maupun pengamat bergerak relatif terhadap medium, hasil yang
diungkapkan dalam persamaan (3.79) dan (3.85) dapat digabung menjadi
Contoh penggunaan efek doppler adalah penggunaan radar oleh polisi untuk
mengukur laju mobil. Gelombang elektromagnetetik yang dipancarkan oleh radar
mengenai mobil yang sedang bergerak. Mobil berlaku sebagai pengamat yang
bergerak dan sumber yang bergerak. Penerapan lainnya adalah pada pengamatan
galaxi-galaxi yang jauh dengan mengamati pergeseran spektrum cahaya yang
dipancarkan.
1. unit mobil mainan otomatis (bisa berjalan dengan sumber tenaga baterai)
2. smartphone (1 sebagai sumber bunyi, 1 sebagai pengukur frekuensi, dan 1
sebagai perekam proses prektikum)
3. Mistar
D. Langkah Kerja
1 Buatlah mistar sepanjang 1,5 meter dari kertas dan lekatkan ke lantai
2 Ukurlah kecepatan gerak mobil mainan (Vp), dengan menentukan jarak dan waktu
yang digunakan untuk menempuh jarak tersebut
3 Letakkan sumber bunyi di salah satu sisi mistar dan nyalakan bunyi dengan
frekuensi konstan
4 Ukur frekuensi sumber dengan aplikasi sound level meter, catat frekuensinya (f0),
kemudian matikan sumber bunyi
5 Letakkan sound level meter di atas mobil mainan sejajar dengan sumber bunyi dan
arahkan mobil mainan searah panjang mistar kertas
6 Siapkan kamera untuk merekam proses dari posisi atas
7 Nyalakan sumber bunyi, pastikan mobil berada di posisi pada frekuensi yang telah
dicatat tadi, jika sudah sama, maka hidupkan mobil mainan sehingga bergerak
mendekati sumber
8 Amati berapa frekuensi yang tercatat oleh sound level meter di atas mobil yang
bergerak tadi (f’)
9 Lakukan hal yang sama sampai beberapa kali, untuk frekuensi sumber (f0) yang
berlainan
E. Tabel Pengamatan
(Hz) (Hz)
1 312 124
2 531 374
3 789 468
4 812 656
5 937 749
6 1062 874
2 1,5 1,50 1
(Hz) (Hz)
1 647 937
2 781 1093
3 999 1187
4 1062 1250
5 1218 1374
6 1406 1499
F. Analisis
• Mencari ∆tan α
• Mencari V
Vp = 0,98 m/s
•
Sumber diam pengamat bergerak mendekati sumber:
• Mencari ∆tan α
• Mencari V
Vp = 0,96 m/s
• Mencari ketidakpastian (∆V)
m/s
•
•
Pada percobaan kedua yaitu sumber diam pengamat bergerak mendekati sumber, hasil
yang didapatkan adalah V = (0,64 ± 0,03) m/s dengan ketidakpastian relatif 4,6%
sehingga menggunakan 3 angka berarti. Ketelitian yang didapatkan adalah 95,4%
yang artinya sudah bagus dan memenuhi syarat. Sedangkan uji ketepatan yang
dihasilkan adalah 1%.
Ketepatan dari kedua percobaan tersebut belum memenuhi syarat karena minimun
ketepatan adalah 95%. Kemungkinan pada pelaksanaan praktikum terdapat beberapa
kesalahan. Kesalahan yang mungkin terjadi adalah pengukuran yang dilakukan
berulang-ulang sehingga nilai yang dihasilkan berubah, pengambilan data yang
kurang teliti, alat atau aplikasi yang digunakan kurang akurat, mobil berjalan tidak
sesuai dengan lintasan penggaris, kesalahan dalam pembuatan grafik, dan kesalahan
dalam perhitungan analisis data.
H. Kesimpulan
I. Daftar Pustaka