Anda di halaman 1dari 2

KODEFIKASI NEOPLASMA

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Koding merupakan salah satu kegiatan pengolahan data rekam medis untuk
memberikan kode dengan huruf atau mengklasifikasikan penyakit dengan
pengelompokan penyakit yang sejenis kedalam satu grup nomor kode penyakit.Agar
dapat menentukan kode dengan etnis dan tepat, koder profesional harus memiliki
pemahaman yang jernih tentang sumber terpercaya untuk kaidah koding yang
digunakan (Yunita, 2016).
ICD-10 (International Statistical Classification of Diseases and Related Health
Problem) merupakan acuan dalam melakukan proses coding dengan berbagai
penyakit yang terbagi dalam 22 bab. Dimana salah satu bab dalam ICD-10 membahas
penyakit tentang neoplasma. Neoplasma merupakan penyakit pertumbuhan sel yaitu
yang terdiri dari sel-sel baru yang mempunyai bentuk, sifat dan kinetika yang berbeda
dari sel normal asalnya. Dalam penanganan kasus ini dibutuhkan tindakan dan
runtutan pengobatan yang kompleks sehingga diperlukan kode penyakit yang yang
lebih spesifik sehingga dapat menggambarkan kondisi penyakit secara lebih
detail/lengkap (Dewa Gede, 2012).
Kegiatan pengkodean merupakan pemberian penetapan kode menggunakan
huruf dan atau angka atau kombinasi antara huruf dan angka yang mewakili
komponen data (Budi, 2011). Kegiatan yang dilakukan dalam coding meliputi
kegiatan pengkodean diagnosis penyakit menggunakan ICD-10 dan pengkodean yang
lebih spesifik menggunakan ICD-O. ICD-10 merupakan acuan dalam proses coding
berbagai penyakit yang terbagi dalam 22 bab, salah satu bab dalam ICD-10
membahas tentang penyakit terkait neoplasma (Yunita, 2016).
Pengkodean neoplasma terdapat tiga aspek yang harus dipertimbangkan ketika
menentukan kode neoplasma yaitu lokasi tumor menujukkan dimana lokasi tumor
berada, sifat tumor (menggambarkan struktur dan jenis selaput jaringan dibawah
mikroskop), perilaku (ganas, jinak dan insitu) pada ICD-10 terklasifikasi pada bab II
kode C00-D48 (WHO, 2010).
Ketepatan dalam pemberian kode diagnosis merupakan hal penting yang harus
diperhatikan oleh tenaga perekam medis. Kualitas data terkode merupakan hal penting
bagi kalangan tenaga praktis Manajemen Informasi Kesehatan. Ketepatan data
diagnosis sangat krusial di bidang manajemen data klinis, penagihan kembali biaya,
beserta hal-hal lain yang berkaitan dengan asuhan dan pelayanan kesehatan (Hatta,
2013). Oleh karena itu keakuratan pengkodean penyakit sangat penting. Apabila kode
diaknosis kurang tepat maka akan berpengaruh pada rumah sakit. Rumah sakit akan
mengalami penurunan dalam mutu pelayanan serta mempengaruhi data dalam
pembuatan laporan internal maupun eksternal rumah sakit.

2. Tujuan
a. Mengetahui klasifikasi kode yang digunakan pada penyakit yang berkaitan dengan
neoplasm
b. Mengetahui kode yang tepat untuk berbagai jenis penyakit neoplasma berdasarkan
lokasi(Topografi), sifat dan perangai atau perilaku (Morfologi) penyakit.
c. Melatih skill pengkodean dan lancar dalam mengkode dengan ICD 10 maupun
ICD O agar dapat mengkoding penyakit neoplasm secara akurat.
3. Ruang Lingkup
Berdasrkan ICD 10 penyakit neoplasm pada ICD-10 terklasifikasi pada bab II
kode C00-D48. Dimana kode C00-C97 berfokus pada malignant neoplasma (ganas),
kode D00-D09 berfokus pada in situ neoplasma, D10-D36 berfokus pada benign
neoplasma (jinak), dan D37-D48 berfikus pada neolasma of uncertain or unknown
behavior.Berdasarkan ICD O penyakit neoplasma terklasifikasi pada
lokasi(Topografi), sifat dan perangai atau perilaku (Morfologi) penyakit.

Anda mungkin juga menyukai