Anda di halaman 1dari 3

Nomor Dokumen 150/ SOP/ III/ 2023

KEMENTERIAN AGAMA
REPUBLIK INDONESIA Tanggal Terbit 08 Maret 2023
KLINIK PRATAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI Nomor Revisi -
WALISONGO SEMARANG
Halaman 1/2

Disahkan oleh Kepala Klinik Pratama

Melisa Anggar Fitiani

SOP
PENANGANAN DAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

Pengertian Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap
kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien,terdir
dari Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak
Cedera dan Kejadian Potensial Cedera

Kejadian tidak diinginkan (KTD): kejadian yang cenderung disebabkan oleh


manajemen medis dari pada kondisi yang melatar belakangi pasien

Kondisi potensial cedera (KPC):suatu keadaan yang berpotensi (belum


terjadi tetapi memungkinkan terjadinya) cedera

Kejadian nyaris cedera (KNC) : suatu kejadian atau situasi yang sebenarnya
dapat menimbulkan kecelakaan, trauma atau penyakit tetapi belum terjad
karena secara kebetulan diketahui atau upaya pencegahan segera
dilakukan.

Manajemen risiko klinis adalah upaya mengidentifikasi dan


mengelompokkan risiko (grading) dan mengendalikan/mengelola risiko
tersebut baik secara proaktif risiko yang mungkin terjadi maupun reakti
terhadap insiden yang sudah terjadi agar memberi dampak negati
seminimal mungkin bagi keselamatan pasien dan mutu Klinik.

Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan langkah-langkah pencatatan dan


pelaporan insiden keselamatan pasien
Kebijakan SK Kepala Klinik Pratama UIN Walisongo Semarang no. 152/ SK
KLINIKUINWS/ III/ 2023 tentang Rencana Program Mutu di Klinik Pratama
UIN Walisongo Semarang

Referensi
● PMK No 9 Tahun 2014 Tentang Klinik

● PMK No 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien

● PMK No 52 tahun 2018 tentang Kesehatan dan Keselamatan kerja

● PMK No 25 Tahun 2019 tentang penerapan manajemen resiko

terintegrasi di lingkungan kementrian Kesehatan

Prosedur a. Petugas yang mengetahui insiden atau resiko medis melakukan


pertolongan dan penanganan awal sesuai kondisi

b. Petugas yang mengetahui adanya KTD,KTC, KNC, KPC dan resiko


klinis melakukan pengaman berupa isolasi bukti, laporan dan
lingkungan, selanjutnya melaporkan kondisi tersebut kepada tim
peningkatan mutu pelayanan klinis dan atasan

c. Petugas memberi tindakan dan observasi sesuai kondisi.

d. Petugas yang melihat atau yang terlibat melaporkan pada formuli


insiden keselamatan pasien

e. Petugas membuat laporan secara tertulis dengan menggunakan


formulir insiden keselamatan pasien kepada atasan dan tim mutu
paling lambat 2x24 jam
f. Petugas mencatat semua kejadian terkait dengan keselamatan
pasien pada formulir yang sudah disediakan meliputi : a. Kejadia
Tidak Diharapkan ( KTD ) b. Kejadian Nyaris Cedera ( KNC ) c
Kejadian potensi Cedera ( KPC ), Kejadian sentinel, dll
g. Petugas memberitahukan laporan kejadian untuk pencegahan cedera
atau pertolongan segera secara langsung ke koordinator ruang
h. Koordinator ruang terkait melakukan investigasi dan melaporkan has
kepada ketua mutu
i. Ketua tim peningkatan mutu pelayanan klinis melakukan identifikas
dengan mengumpulkan informasi dan bukti yang menyangkut input
proses dan output terjadinya insiden dan resiko klinis. Semua has
identifikasi di dokumentasikan dalam formulir pelaporan insiden
keselamatan.
j. Kepala Klinik dan tim peningkatan mutu pelayanan mengadakan
analisis penyebab dan tindak lanjut penanganannya,
k. Tim PMKP mensosialisasi rencana tindak lanjut dan pelaksanaannya
pada rapat rutin Klinik

Unit Terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum


2. Ruang Pelayanan Gigi dan Mulut
3. Ruang Pendaftaran
4. Ruang Farmasi

Anda mungkin juga menyukai