879 2226 1 PB
879 2226 1 PB
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV
MARDIAH
Email mardiahsdpulpis2@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kondisi pemahaman siswa yang
kurang dalam pembelajaran PAI materi beriman kepada malaikat Allah hal ini
ditandai dengan banyaknya siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar
Pendidikan Agama Islam Materi Beriman Kepada Malaikat Allah di SDN
Pulang Pisau 2, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau.
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dan
Subyek penelitian ini adalah siswa di kelas IV SDN Pulang Pisau 2 yang
berjumlah 10 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes,
dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan rumus rata-rata nilai,
presentase ketuntasan belajar dan data observasi.
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
menggunakan model problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar
pendidikan agama islam di SDN Pulang Pisau 2. Hal ini dapat dibuktikan dari
rata-rata siswa yang sebelum diterapkan model pembelajaran problem based
learning adalah 10, siswa yang mendapat nilai diatas 75 adalah 30 %. Dari hasil
siklus 1 rata-rata nilai 69,5 ,siswa yang mendapat nilai diatas 75 adalah 50 %.
Setelah siklus II diperoleh rata-rata nilai 79,0 artinya siswa yang mendapat nilai
diatas 75 adalah 80 % ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar
Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning.
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0
671
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
MARDIAH
ASMAWATI
SRI MULIATI
Email mardiahsdpulpis2@gmail.com
asmawatiaqila19@gmail.com
srimuliyati646@gmail.com
ABSTRACT
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0
672
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
PBL models was applied were 10. The persentage of Students who got scores
above 75 were 30%. From the results of cycle 1 the average value of 69.5,
students who scored above 75 were 50%. After the second cycle, the average
value was 79.0, meaning that students who scored above 75 were 80%. This
indicates that there was an increase in PAI learning outcomes by using the
Problem Based Learning learning model.
PENDAHULUAN
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0
673
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
َ ۞ َو َما َكانَ ْال ُمؤْ مِ نُ ْونَ ِليَ ْنف ُِر ْوا ك َۤافَّ ًۗة فَلَ ْو ََل نَف ََر مِ ْن ُك ِل ف ِْرقَ ٍة ِم ْن ُه ْم
ِ ط ۤا ِٕىفَةٌ ِليَتَفَقَّ ُه ْوا فِى
الدي ِْن َو ِليُ ْنذ ُِر ْوا قَ ْو َم ُه ْم اِذَا َر َجعُ ْْٓوا
١٢٢ ࣖ َاِلَ ْي ِه ْم لَعَلَّ ُه ْم يَ ْحذَ ُر ْون
Penjelasan ayat diatas tersirat jelas sekali bahwa PAI merupakan mata
pelajaran yang dikembangkan dari ajaran- ajaran pokok (dasar) yang terdapat
dalam agama Islam, sehingga PAI merupakan bagian yang terdapat dalam
ajaran agama Islam. Ditinjau dari segi muatan pendidikannya, PAI merupakan
mata pelajaran pokok yang menjadi satu komponen yang tidak dapat
dipisahkan dengan mata pelajaran lain yang bertujuan untuk pengembangan
moral dan kepribadian peserta didik. Semua mata pelajaran yang memiliki
tujuan tersebut harus siring dan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh
mata pelajaran PAI.
Berkaitan dengan hal tersebut, Pendidikan agama adalah merupakan
suatu jalan untuk mendasari peserta didik dengan keimanan dan ketakwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa agar kelak mereka dapat menjadi manusia
yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti yang luhur guna memantapkan
tujuan pendidikan nasional. Pendidikan agama merupakan salah satu bagian
dalam pembentukan kepribadian manusia dan juga merupakan salah satu
faktor penunjang dalampembentukan moral. Pelaksanaan pengajaran agama
disekolah selama ini sudah berjalan dengan baik di Indonesia hal ini dibuktikan
dengan masuknya pelarana Agama dalam kurikulum. Pendidika agama
merupakan salah satu pelajaran wajib harus ada dan diterima oleh para siswa.
PAI menjadi mata pelajaran yang tidak hanya mengantarkan peserta
didik dapat menguasai berbagai kajian keislaman, tetapi PAI lebih menekankan
bagaimana peserta didik mampu menguasai kajian keislaman tersebut
sekaligus dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari ditengahtengah
masyarakat. ( Zubaedi, 2011 :h. 274-275)
Pendidikan Islam adalah suatu proses spiritual, akhlak, intelektual dan
sosial yang berusaha membimbing manusia dan memberinya nilainilai, prinsip-
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0
674
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
prinsip dan teladan ideal dalam kehidupan yang bertujuan mempersiapkan
kehidupan dunia akhirat. Secara khusus pendidikan Islam adalah bimbingan
jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum Islam menuju kepada
terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. ( Wina
Sanjaya, 2009: h. 11)
Diberikannya mata pelajaran PAI di sekolah bertujuan untuk
terbentukya peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT
berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia), dan memiliki pengetahuan yang
cukup tentang Islam, terutama sumber ajaran dan sendi-sendi islam lainnya,
sehingga dapat dijadikan bakal untuk mepelajari berbagai bidang ilmu atau
mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negatif yang
mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut
Pembelajaran atau pengajaran pada dasarnya merupakan kegiatan guru
menciptakan situasi agar siswa belajar. Tujuan utama pembelajaran atau
pengajaran adalah agar siswa belajar. Mengajar dan belajar merupakan dua
kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. Bagaimanapun baiknya guru mengajar,
apabila tidak terjadi proses belajar pada para siswa, maka pengajarannya tidak
baik, tidak berhasil. Sebaliknya, meskipun cara atau metode yang digunakan
guru/dosen sangat sederhana, tetapi sudah mendorong para siswa banyak
belajar, pengajaran tersebut cukup berhasil. Guru harus mampu menguasai dan
mengaplikasikan berbagai macam model dan metode pembelajaran dalam
menyampaiakan materi kepada siswa. Hai ini bertujuan agar siswa dapat
dengan mudah memahami materi yang dipelajari.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar untuk mencapai
prestasiSetelah siswa mwmahami materi yang dipelajari maka hasil belajar
siswa tersebut pun akan meningkat. Untuk meningkatkan hasil belajara agar
sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar adalah : a. Faktor row input (faktor murid itu sendiri) dimana setiap
anak memiliki kondisi yang berbeda-beda dalam: (1) kondisi fisiologis, (2)
Kondisi psikologis. b. Faktor environmental input (faktor lingkungan), baik itu
lingkungan alami ataupun lingkungan sosial dan c. Faktor instrumental input,
antaralain kurikulum, program/bahan pengajaran, sarana dan fasilitas, guru
(Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya, 2007: h.103)
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang
didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di
dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi;
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0
675
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi,
dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk
menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya ketika anak
didik kita lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin
aplikasi. Oleh karena itu, pendidik atau guru harus mengutamakan
keterampilan dasar dan meningkatkan tingkat berpikir kritis yang harus
dimiliki peserta didik agar mereka dapat memahami konsep dengan sistematis,
baik secara teoritis maupun aplikasinya (Asnawan, 2010 :h. 98)
Dilihat dari konteks perbaikan kualitas pendidikan, model pembelajaran
yang dipilih dalam penelitian ini adalah problem based learning pada materi
beriman kepada malaikat Allah karena materi ini merupakan salah satu materi
yang dianggap sulit oleh siswa. Hal ini terbukti dengan rendahnya rata-rata
ulangan harian kelas IV SDN Pulang Pisau 2 tahun ajaran 2021/2022, sehingga
dibutuhkan salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil
belajar. Selain itu, diharapkan dengan model problem based learning dapat
meningkatkan pastisipasi siswa dalam aktifitas pembelajaran.
Problem based learning merupakan suatu pendekatan pembelajaran
dimana siswa mengerjakan permasalah yang autentik dengan maksud untuk
menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan
keterampilan berpikir tingkat tinggi, mengembangkan kemandirian, dan
percaya diri. Dalam model pembelajaran ini guru memandu siswa dalam
menguraikan rencana pemecahan masalah menjadi tahap-tahap kegiatan (
Trianto, 2010: h. 92)
Pada model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), siswa akan
dibentuk dalam suatu kelompok-kelompok kecil dan siswa saling bekerja sama
untuk memecahkan suatu masalah yang telah disepakati oleh siswa dan guru
yang berkaitan dengan materi pelajaran. Penerapan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) membuat siswa aktif berdiskusi bersama
anggota kelompok untuk memecahkan permasalahan dan menemukan
konsepnya sendiri. Ketika guru sedang menerapkan model pembelajaran
tersebut, seringkali siswa menggunakan bermacammacam prosedur
pemecahan masalah. Oleh sebab itu, mau tidak mau siswa dituntut untuk aktif
membaca dan menjelaskan penjelasan materi dari guru. Selain itu, mereka
harus aktif mencari informasi tambahan dari berbagai sumber untuk
memecahkan masalah dalam soal diskusi
METODOLOGI PENELITIAN
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0
676
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Waktu dan Jadwal Penelitian Penelitian Tindakan Kelas dilakukan pada
bulan Juni dan Juli 2022. Pada siklus I berlangsung 4x 35 menit (untuk satu kali
tatap muka) dan untuk siklus II dilakukan 4 x 35 menit (1 kali tatap muka).
Penelitian ini bertempat di Sekolah Dasar Negeri Pulang Pisau 2 yang
beralamat di jalan Bandar no. 181, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten
Pulang Pisau.
Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IV
SD Negeri Pulang Pisau 2 pada semester II Tahun pelajaran 2021/2022.
Subyeknya adalah siswa-siswi kelas IV yang berjumlah 9 siswa. Waktu dan
Jadwal Penelitian Penelitian Tindakan Kelas dilakukan pada bulan Juni dan Juli
2022. Pada siklus I berlangsung 4x 35 menit (untuk satu kali tatap muka) dan
untuk siklus II dilakukan 4 x 35 menit (1 kali tatap muka).
Jenis penelitian ini tergolong Penelitian Tindakan Kelas (classroom
action reaserch) yang secara umum bertujuan untuk memperbaiki proses
pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian
Tindakan Kelas adalah penelitian yang memaparkan terjadinya sebab-akibat
dari perlakuan, sekaligus memaparkan apa saja yang terjadi ketika perlakuan
diberikan, dan memaparkan seluruh proses sejak awal pemberian perlakuan
sampai dengan dampak dari perlakuan tersebut. Dengan demikian, penelitian
tindakan kelas atau PTK adalah jenis penelitian yang memaparkan baik proses
maupun hasil. (Suharsimi Arikunto Dkk, 2008: h. 58)
Metode pengumpulan data merupakan sekumpulan informasi yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan suatu penelitian yang berasal dari berbagai
sumber. Penelitian kualitatif diusahakan mengumpulkan data deskritif
(dokumen pribadi, catatan lapangan, tindakan responden, dokumen dan lain-
lain) yang banyak kemudian dituangkan dalam bentuk laporan dan uraian
(Andi Prastowo, 2016: h. 43)
Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk guru sebagai
peneliti, penanggung jawab penuh penelitian ini adalah guru. Tujuan utama
dari penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran di
kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan,
maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan
Taggart yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke siklus yang berikutnya.
Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation
(pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah
perncanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0
677
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi
permasalahan
Penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus. Setiap siklus terdiri dari
tiga pertemuan dengan beberapa tahap diantaranya perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, observasi tindakan dan refleksi. Teknik analisis data
dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis
data secara kualitatif yaitu dengan observasi atau pengamatan proses
pembelajaran yang berlangsung dengan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL). Sedangkan analisis data secara kuantitatif yaitu dengan
melakukan pre-test dan post-tes untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan
hasil belajar siswa.
Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui
observasi pengolahan belajar dengan metode observasi aktivitas siswa dan
guru, dan tes formatif. Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam
kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini
menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode
penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan
data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui Hasil Belajar belajar
yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan
pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
Data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
seluruh hasil pengamatan terhadap keadaan pembelajaran yang sebenarnya
dan mengandung informasi yang relevan dengan kegiatan penelitian Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan tes
sebagai teknik pengumpulan data utama. Sedangkan, teknik pengumpulan
data pendukung menggunakan wawancara dan dokumentasi.
HASIL PENELITIAN
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0
678
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.Penelitian ini bertujuan
untuk meningkatkan hasil belajar melalui model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL), model Pembelajaran Problem based learning (PBL) ini akan
diterapakan pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) materi
Beriman Kepada Malaikat Allah dengan tujuan agar siswa dapat memahami
makna beriman kepada Malaikat Allah.
Data kondisi awal dalam penelitian tindakan kelas ini diperoleh setelah
peneliti melakukan observasi dan tes pada pratindakan. Kemudian dari hasil
pratindakan diketahui beberapa permasalahandalam pembelajaran PAI kelas
IV, permasalahan yang harus segera diatasi adalah masih rendahnya hasil
belajar siswa dengan rata-rata kelas 60,0.
Menurut data pratindakan tersebut, kemudian dilaksanakan tindakan
dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning pada siklus I
dan siklus II. Berikut merupakan deskripsi hasil penelitian yang didapatkan
peneliti selama melaksanakan penelitian dengan menerapkan model
pembelajaran Problem Based Learning.
a. Siklus I
Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I menggunakan model
pembelajaran problem based learning masih belum optimal, hal tersebut
ditunjukkan Masih kurangnya partisipasi siswa untuk mendengarkan dan
mencari pertanyaan karena masih banyak siswa yang sibuk dan asyik
mengobrol dengan teman lainnya, ada beberapa siswa yang belum mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan temannya karena kurangnya
membaca materi yang telah disediakan sehingga kurangnya pemahaman
terhadap materi yang sedang dipelajari dan masih ada beberapa siswa yang
ragu-ragu dalam menyampaikan dan menjawab pertanyaan karena masih
kurangnya percaya diri dan takut salah.
Model pembelajaran problem based learning menekankan keaktifan
siswa, siswa dituntut aktif dalam memecahkan suatu masalah (problem),
model tersebut bercirikan penggunaan masalah kehidupan nyata sebagai
sesuatu yang harus dipelajari oleh siswa untuk melatih dan meningkatkan
keterampilan berfikir kritis sekaligus pemecahan masalah, serta
mendapatkan pengetahuan konsep-konsep penting. Guru haruus
memfokuskan diri untuk membantu siswa mencapai keterampilan
mengarahkan diri, dengan model pembelajaran problem based learning,
akan lebih mudah menangkap materi belajar mengajar yang disampaikan
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0
679
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
guru yang akan membentuk penguasaan materi belajar akan menjadi lebih
baik.
Masih adanya beberapa kekurangan dalam proses pembelajaran
pada siklus I, maka berdampak pada kurangnya tingkat pemahaman siswa,
hal tersebut bisa dilihat dari hasil data belajar pada siklus I yang baru
mencapai % yang artinya baru 5 orang yang mendapatkan nilai tuntas dari
10 siswa yang ada, namun data sudah ada peningkatan prestasi siswa pada
siklus I dibandingkan sebelum perbaikan/pra siklus.
b. Siklus II
Perbandingan Siklus
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0
680
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
1 Arifin 75 80 85
2 Asyifa 60 75 80
3 Khalida 50 60 75
4 Khayla 75 80 90
5 Muhammad Rizki 50 60 75
Axello
6 Muhammad Rizki 55 65 70
Raihan
7 Nayla 80 80 85
8 Putri 50 60 65
9 Dhika 55 75 85
10 Afifah 50 60 80
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0
681
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
nyata kepada siswa sekaligus usahanya dalam memecahkan masalah tersebut.
Hal ini dapat kita lihat pada diagram berikut:
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0
682
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkannya dengan situasi dunia nyata yang mendorong siswa membuat
hubungannya anatara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka, dimana siswa ditantang berfikir kritis untuk memecahkan
suatu masalah dan akan membawa makna personal dan sosial bagi siswa ( Leni
Herlina, 2016, h :241.)
KESIMPULAN
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0
683
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
4. Melihat keberhasilan penerapan model problem based learning sebagaimana
di atas, guru merasa tertantang untuk lebih inovatif dan kreatif dalam setiap
kegiatan pembelajaran.
Agar pelaksanaan model problem based learning dapat mencapai hasil
yang optimal maka terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan,
diantaranya:
1. Guru dapat mengkaji dan mempelajari lebih dalam lagi bagaimana cara
menerapkan model pembelajaran model problem based learning yang sesuai
dengan karakterikstik siswa di sekolah.
2. Guru dapat mengembangkan model problem based learning yang tidak
hanya mengembangkan kemampuan kognitif siswa akan tetapi juga
meningkatkan dan melatih kemampuan berpikir mereka.
3. Guru diharapkan dapat menerapkan dan mengembangkan model problem
based learning dengan baik di dalam kelas. Hal ini dapat dilakukan apabila
guru siap dengan segala fasilitas yang dibutuhkan untuk model problem
based learning.
4. Siswa hendaknya bisa lebih aktif serta kondusif dalam diskusi kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. 2007. Strategi Hasi Belajar Mengajar, Untuk
Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK. Bandung: CV. Pustaka Setia, h.103
Majid, Abdul dan Dian Andayani. (2006) Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Nata, Abuddin. (2011) Perspektif Strategi Pembelajaran . Jakarta: Kencana.
Prastowo, Andi. (2016) Metode penelitian Kualitatif alam perspektif Rancangan
Penelitian, Jogjakarta: Ar- Ruzz Media.
Rusman, (2012) Model-Model Pembelajaran . Jakarta: Rajawali Pers.
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0
684
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Sanjaya, Wina. (2009) Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0
685