Anda di halaman 1dari 3

PENYUNTIKAN YANG AMAN

No. Dokumen : 440/ /430.9.3.16/2023

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit : 07 Januari 2021
Halaman : 1-3

PUSKESMAS Drg. Andriana Ayudati


WONOSARI NIP. 198306052009022007

1. Pengertian Penyuntikan yang aman adalah penyuntikan yang sesuai dengan prinsip-prinsip
penyuntikan yang benar mulai saat persiapan, penyuntikan obat hingga penangangan alat-
alat bekas pakai, hingga aman untuk pasien dan petugas dari resiko cedera dan infeksi.
2. Tujuan 2.1. Mencegah cidera dan penyebaranpenyakit infeksi pada pasien maupun petugas
kesehatan .
2.2. Menurunkan atau meminimalkan angka kejadian infeksi (lokal atau sistemik).
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Wonosari Nomor 440/........./430.10.2.6/SK / 2022
Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.

4. Referensi 4.1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
4.2. Buku pedoman PPI 2020
4.3. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Pelayanan
Kesehatan lainnya tahun 2011

5. Prosedur/ 5.1. Penyuntikan yang aman dilaksanakan dengan prinsip satu spuit, satu jenis obat
Langkah – dan satu prosedur penyuntikan.
langkah 5.2. Pastikan petugas dalam mempersiapkan penyuntikan menggunakan teknik
aseptik, untuk menghindari kontaminasi peralatan penyuntikan perlu dipersiapkan
sebagai berikut:
5.2.1. Petugas menyiapkan Troli tindakan yang berisi cairan handrub, safety
box, bak instrumen bersih, bengkok penampung limbah sementara, boxs
berisi gunting, plester, tourniquet, transparan dressimg atau kassa steril
pada tempatnya dan alkohol swab sekali pakai.
5.2.2. Petugas Tidak menggunakan spuit yang sama untuk penyuntikan lebih
dari satu pasien walaupun jarum suntiknya diganti. Semua alat suntik
yang dipergunakan harus satu kali pakai untuk satu pasien dan satu
prosedur.
5.2.3. Petugas tidak memanipulasi jarum suntik (me-recaping, mematahkan,
menekuk) dan segera buang kedalam safety box jika sudah dipakai.
5.2.4. Petugas menggunakan cairan pelarut atau flusing hanya untuk satu kali
pemberian(NaCl, WFI), jangan menggunakan pelabot cairan infus atau
botol larutan intravena sebagai sumber cairan pelarut yang akan
digunakan untuk banyak pasien.
5.2.5. Petugas tidak meberikan obat single dose kepada lebih dari satu pasien
atau mencampur obat-obat sisa dari vial atau ampul untuk pemberian
berikutnya.
5.2.6. Petugas tidak menyimpan botol multi-dosis di area perawatan pasien
langsung. Simpan sesuai rekomendasi pabrikan dan buang jika sterilitas
diragukan. Simpan obat multi-dosis sesuai dengan rekomendasi pabrikn
yang membuat.
5.2.7. Petugas menggunakan sarung tangan bersih jika akan terpapar darah atau
produk darah, satu sarung tangan untuk satu pasien.

6. Diagram Alir
Penyuntikan yang aman dilaksanakan dengan prinsip satu spuit, satu jenis obat
dan satu prosedur penyuntikan

Pastikan petugas dalam mempersiapkan penyuntikan menggunakan teknik


aseptik

Petugas menyiapkan Troli tindakan

Petugas Tidak menggunakan spuit yang sama

Petugas tidak memanipulasi jarum suntik

Petugas menggunakan cairan pelarut atau flusing hanya untuk


satu kali pemberian(NaCl, WFI)

Petugas tidak meberikan obat single dose

Petugas tidak menyimpan botol multi-dosis

Petugas menggunakan sarung tangan bersih jika akan terpapar


darah atau produk darah

7. Hal-hal yang
perlu di
perhatikan
8. Unit terkait Semua unit pelayanan kesehatan baik di induk maupun di desa
9. Dokumen terkait
10. Rekaman
histori
perubahan
PENYUNTIKAN YANG AMAN
No. Dokumen : 440/ /430.10.6/2021
No. Revisi : 0
TanggalTerbit : Januari 2021
SOP Halaman : ½

PUSKESMAS
dr.LUKMAN HAKIM
WONOSARI
NIP. 19740514 2002121009

Unit :…………………………………………………………………...

Nama Petugas :……………………………………………………………………

Tanggal Pelaksanaan: …………………………………………………………………….

No Kegiatan Ya Tidak
1. Apakah Petugas menyiapkan Troli tindakan yang berisi cairan handrub, safety box, bak
instrumen bersih, bengkok penampung limbah sementara, boxs berisi gunting, plester,
tourniquet, transparan dressimg atau kassa steril pada tempatnya dan alkohol swab sekali
pakai.
2. Apakah Petugas Tidak menggunakan spuit yang sama untuk penyuntikan lebih dari satu
pasien walaupun jarum suntiknya diganti. Semua alat suntik yang dipergunakan harus satu
kali pakai untuk satu pasien dan satu prosedur.
3. Apakah Petugas tidak memanipulasi jarum suntik (me-recaping, mematahkan, menekuk)
dan segera buang kedalam safety box jika sudah dipakai

4. Apakah Petugas menggunakan cairan pelarut atau flusing hanya untuk satu kali
pemberian(NaCl, WFI), jangan menggunakan pelabot cairan infus atau botol larutan
intravena sebagai sumber cairan pelarut yang akan digunakan untuk banyak pasien.
5 Apakah Petugas tidak meberikan obat single dose kepada lebih dari satu pasien atau
mencampur obat-obat sisa dari vial atau ampul untuk pemberian berikutnya.

6 Apakah Petugas tidak menyimpan botol multi-dosis di area perawatan pasien langsung.
Simpan sesuai rekomendasi pabrikan dan buang jika sterilitas diragukan. Simpan obat
multi-dosis sesuai dengan rekomendasi pabrikn yang membuat.

7 Apakah Petugas menggunakan sarung tangan bersih jika akan terpapar darah atau produk
darah, satu sarung tangan untuk satu pasien.
Jumlah

Compliance rate (CR) ……………………%.

Pelaksana/ Ouditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai