Anda di halaman 1dari 22

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Bab II

Ikatan Kimia
Oleh: Dina Yuliana
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Peta Konsep
Atom yang Energi Ionisasinya membentuk Senyawa dengan
Kecil (Umumnya Logam) Ikatan Ionik

Atom yang Elektronegativitasnya Atom yang Elektronegativitasnya


Besar (Umumnya Nonlogam) Besar (Umumnya Nonlogam)

membentuk

Senyawa dengan Senyawa dengan Ikatan


Ikatan Kovalen Kovalen Koordinat
sebagai

Senyawa Polar (Perbedaan Senyawa Nonpolar (Perbedaan


Elektronegativitas Antaratom Besar) Elektronegativitas Antaratom Kecil)
Dasar Kestabilan
Bab 1
Suatu
Bab 2
Atom
Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

 Pembentukan ikatan terjadi pada atom atau ion untuk


mencapai kestabilan.
 Kestabilan suatu unsur ditentukan oleh susunan elektron-
elektronnya dalam atom.
 Susunan elektron yang stabil terdapat pada gas mulia
(golongan VIIIA).
Susunan Elektron pada Kulit
Unsur No. Atom
K L M N O
He 2 2 - - - -
Ne 10 2 8 - - -
Ar 18 2 8 8 - -
Kr 36 2 8 18 8 -
Xe 54 2 8 18 18 8
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

 Unsur yang belum stabil >> menyesuaikan susunan elektron


valensinya agar seperti gas mulia (kaidah oktet).
 Atom-atom golongan IA, IIA, dan IIIA mudah melepaskan elektron
valensinya agar seperti gas mulia.
 Atom-atom golongan VA, VIA, dan VIIA mudah menerima elektron
agar elektron valensinya seperti gas mulia.
 Penulisan simbol unsur yang dikelilingi dengan titik-titik (kadang-
kadang dengan bulatan • atau tanda silang x) yang menyatakan
banyaknya elektron valensi unsur tersebut dikenal sebagai
lambang Lewis.

He Na Ne Cl
A. Ikatan Ion Bab
(heteropolar)
1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Ikatan yang terjadi antara ion-ion positif dengan ion-ion negatif


dengan gaya elektrostatis. Ada proses serah terima elektron
dari ion positif ke ion negatif.

Tarik menarik

+ −
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Ikatan ion umumnya dapat terbentuk antara:

1. Ion positif dan ion negatif

2. Unsur logam dan nonlogam

3. Unsur dengan energi ionisasi << dan unsur


dengan afinitas elektron besar
Contoh: Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

a. Pembentukan NaCl

11Na = 2, 8, 1 (unsur logam dengan elektronegativitas = 0,9)


17Cl = 2, 8, 7, (unsur nonlogam dengan elektronegativitas = 3,0).

Agar stabil, atom Na melepaskan satu elektron terluarnya.


Na → Na+ + e–
konfigurasi elektron = 2,8,1 2,8

Atom Cl menerima satu elektron membentuk ion Cl–


Cl + e– → Cl–
konfigurasi elektron: 2, 8, 7 2, 8, 8

Cl Na+
2,8 Cl−

Na Na+ Cl −
2, 8, 8
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

b. Pembentukan Ikatan pada CaCl2


2, 8, 8
Transfer 1 elektron
Cl
Cl −

Ca 2, 8, 7 Ca2+

Transfer 1 elektron 2, 8, 8 Cl −
2, 8, 8, 2 Cl

2, 8, 8
2, 8, 7

Jika ion A bermuatan x+ membentuk senyawa dengan ion B


bermuatan y−, secara umum dapat dituliskan sebagai berikut.

Ax+ + By− AyBx


Penulisan Rumus Kimia Senyawa Ion
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Penulisan rumus kimia senyawa ion mengikuti aturan IUPAC


berikut.
1. Ion positif ditulis di depan rumus kimia.
2. Indeks pada rumus kimia harus menghasilkan formula dengan
muatan listrik netral.
3. Indeks harus menggunakan angka terkecil dari berbagai
kemungkinan yang timbul.

Contoh:
Na+ dengan Cl– → ditulis NaCl bukan ClNa
Al3+ dengan O2– → ditulis Al2O3 bukan O3Al2
Ba2+ dengan O2– → ditulis BaO bukan Ba2O2 (aturan ke-3)
B. Ikatan Kovalen
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi jika suatu atom saling
meminjamkan elektronnya untuk dipakai bersama.

1. Pembentukan Ikatan Kovalen


Ikatan kovalen terbentuk antara atom-atom nonlogam, yaitu
antaratom dengan perbedaan elektronegativitas (ΔEN) kecil
(ΔEN < 1,7).
Contoh:
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

1. Struktur Lewis pembentukan ikatan H2.

2. Struktur Lewis pembentukan ikatan HCl.


Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

3. Struktur Lewis pembentukan ikatan Cl2.


Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

2. Penulisan Rumus Kimia Senyawa Kovalen

 Unsur yang elektronegativitasnya kecil (elektropositif) dituliskan


di depan, sedangkan unsur yang elektronegativitasnya besar
dituliskan di belakang (dengan beberapa pengecualian).

 Untuk penulisan senyawa biner antara unsur nonlogam tertentu


dengan hidrogen yang sudah biasa digunakan, unsur yang
dituliskan di depan sesuai urutan:

Rn, Xe, Kr, B, Si, C, Sb, As, P, N, H, Te, Se, S, At, I, Br, Cl, O, F

Contoh:
NH3 (amonia) bukan H3N (meskipun H lebih elektropositif daripada N)
CH4 (metana) bukan H4C (meskipun H lebih elektropositif daripada C)
C. Macam-macam
Bab 1 Ikatan
Bab 2 Kovalen
Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

1. Ikatan kovalen tunggal, terbentuk karena masing-masing


atom yang berikatan menyumbangkan 1 elektron untuk
dipakai bersama-sama. Contoh: molekul HCl.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

2. Ikatan kovalen rangkap 2, terbentuk karena masing-masing


atom yang berikatan menyumbangkan 2 elektron untuk
dipakai bersama-sama. Contoh: molekul O2.

O + O O O atau O O
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

3. Ikatan kovalen rangkap 3, terbentuk karena masing-masing


atom yang berikatan menyumbangkan 3 elektron untuk
dipakai bersama-sama. Contoh: molekul N2.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

4. Ikatan kovalen koordinasi, terbentuk karena pasangan


elektron yang dipakai bersama berasal dari salah satu atom.
Contoh: molekul NH3.BF3
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

 Ikatan kovalen koordinat (ikatan datif) adalah ikatan yang


terjadi jika pasangan elektron yang dipakai bersama
berasal dari salah satu pihak.
 Pasangan elektron yang didonorkan dilambangkan tanda
panah ( → )

Syarat terbentuknya ikatan kovalen koordinat:


1. Salah satu atom/gugus tidak mempunyai elektron (misalnya H+)
atau kekurangan dua elektron (elektron valensinya hanya 6).
2. Salah satu atom/gugus mempunyai pasangan elektron bebas
(dua elektron bebas).
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Contoh ikatan kovalen koordinat terdapat pada NH4+ dan H3O+.

H H
H N H+ H N H
H H

H
H O H+ H O
H H
D. Ikatan Campuran
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Terdapat ikatan ion dan kovalen dalam satu senyawa.


E. Sifat Senyawa
Bab 1 Ion
Bab 2dan
BabKovalen
3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
F. Ikatan Logam
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

 Logam dapat digambarkan


sebagai kesatuan inti-inti atom
bermuatan positif yang
terbenam dalam awan elektron
valensi bermuatan negatif.

 Ikatan logam adalah gaya yang mengumpulkan atom-atom


logam sebagai hasil dari gaya tarik elektrostatis antara inti-
inti atom dengan elektron terluar yang relatif tidak menentu
tempatnya.
 Adanya elektron valensi yang berpindah-pindah (tidak
menentu tempatnya/delokalisasi) tersebut mengakibatkan
logam dapat menghantarkan arus listrik.

Anda mungkin juga menyukai