Anda di halaman 1dari 55

IKATAN KIMIA

Ni’matus Sholihah
BAB 2.
KONSEP IKATAN KIMIA

1. ELEKTRONEGATIVITAS
2. IKATAN IONIK
3. SIFAT IKATAN KIMIA KOVALEN
4. IKATAN KOVALEN
5. IKATAN KOVALEN POLAR
6. MUATAN FORMAL
7. BENTUK MOLEKUL: TEORI VSEPR
8. TATA NAMA ANORGANIK DAN BILANGAN
OKSIDASI
ELEKTRON VALENSI
Elektron valensi
Elektron valensi (EV)=
Elektron yang terletak di
kulit terluar elektron

ELEKTRON
Kulit atom

VALENSI

– KULIT
– ATOM
+
– INTI
ATOM

ELEKTRON
TERAS
KONFIGURASI ELEKTRON

Tentukan Golongan,
Periode, Elektron Valensi
dari:

8 O=

16 S=

17 Cl =
Elektron Valensi  Golongan
Banyaknya Kulit  Periode 19 K=

KHUSUS UNSUR GOLONGAN UTAMA


Model titik-elektron Lewis
Contoh
1. Elektron valensi digambarkan dengan titik.
2. Elektron teras tidak digambarkan. H + H H H atau H H
3. Empat titik pertama ditulis satu per satu di keempat sisi
lambang unsur.
4. Titik-titik berikutnya dipasangkan pada yang sudah ada.
KECENDERUNGAN ATOM
GAS MULIA
• Gas Monoatomik (Bebas)
• Stabil
• He  EV = 2
• Ne, Ar, Kr, Xe, Rn, Og  EV
=8

MENGAPA UNSUR DIALAM


HARUS BERIKATAN SECARA
KIMIA ?

MENYAMAI ELEKTRON
VALENSI GAS MULIA
ATURAN OKTET DAN DUPLET

ATURAN OKTET berlaku jika unsur yang


melepas atau menerima elektron membentuk
kestabilan (konfigurasi elektron) seperti unsur
gas mulia Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn (8).

Sedangkan ATURAN DUPLET berlaku jika


unsur yang melepas atau menerima elektron
membentuk kestabilan (konfigurasi elektron)
seperti unsur gas mulia He (2). Berlaku untuk
no. atom yang elektronnya sedikityaitu : H, He
dan Li

Melepas atau Menerima


Elektron
Nilai Elektronegativitas
(fluorin: elektronegativitas = 4)
2.1. ELEKTRONEGATIVITAS

• MERUPAKAN SIFAT BERKALA (PERIODIK) YANG PENTING.


• ELEKTRONEGATIVITAS IALAH KEMAMPUAN SUATU ATOM
UNTUK MENARIK ELEKTRON DALAM PENGGABUNGAN KIMIA.

LOGAM NON-LOGAM
- mudah menyerahkan e- - mudah menerima e-
- membentuk kation - membentuk anion
- elektropositif - elektronegatif
Selisih elektronegativitas besar  e- berpindah  IKATAN IONIK
Selisih elektronegativitas kecil  e- digunakan bersama
 IKATAN KOVALEN

IKATAN
IONIK
pengalihan elektron antaratom

IKATAN
pemindahan muatan secara parsial
KOVALEN POLAR

IKATAN
penggunaan elektron bersama antaratom
KOVALEN
Bandingkan Mana Yang Lebih Stabil ?
IKATAN KIMIA

• Adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar


molekul dengan cara sebagai berikut :
- atom yang 1 melepaskan elektron, sedangkan
atom yang lain menerima elektron (serah terima
elektron)
- penggunaan bersama pasangan elektron yang
berasal dari masing-masing atom yang berikatan
- penggunaan bersama pasangan elektron yang
berasal dari salah 1 atom yang berikatan
• Tujuan pembentukan ikatan kimia: agar terjadi pencapaian
kestabilan suatu unsur.
• Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia
adalah elektron valensi dari suatu atom/unsur yang terlibat.
• Salah satu petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia adalah
adanya 1 golongan unsur yang stabil yaitu golongan VIIIA atau
golongan 18 (gas mulia). Oleh karena itu, dalam pembentukan
ikatan kimia; atom-atom akan membentuk konfigurasi
elektron seperti pada unsur gas mulia.
• Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi sebanyak 8
(oktet) atau 2 (duplet, yaitu atom Helium).
• Kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi
elektronnya sama seperti gas mulia terdekat dikenal dengan
istilah Aturan Oktet
PERANAN ELEKTRON DALAM
IKATAN
GAS MULIA : MONO KIMIABERDIRI SENDIRI
ATOMIK, STABIL,
( SUKAR BEREAKSI )
Nomor
Periode Unsur K L M N O P
Atom
1 He 2 2
2 Ne 10 2 8
3 Ar 18 2 8 8
4 Kr 36 2 8 18 8
5 Xe 54 2 8 18 18 8
6 Rn 86 2 8 18 32 18 8
Konfigurasi KESTABILAN KONFIGURASI GAS MULIA
gas mulia Kulit n=1 n=2 n=3 n=4 n=5 n=6
He 2
2
Ne 2 8
2 He Ar 2 8 8
Kr 2 8 18 8
Xe 2 8 18 18 8
2 8
Rn 2 8 18 32 18 8

Ne
10
Konfigurasi elektron gas mulia tergolong
konfigurasi penuh dan merupakan bentuk
konfigurasi elektron yang paling stabil dengan
2 8 8
elektron valensi berjumlah 8 (oktet) kecuali He
berjumlah 2 (duplet).
18 Ar
Konfigurasi KESTABILAN KONFIGURASI GAS MULIA
gas mulia Kulit n=1 n=2 n=3 n=4 n=5 n=6
He 2
2
Ne 2 8
2 He Ar 2 8 8
Kr 2 8 18 8
Xe 2 8 18 18 8
2 8
Rn 2 8 18 32 18 8

Ne
10
Atom lain memiliki kecenderungan ingin stabil
seperti gas mulia terdekat.
Atom unsur lain agar stabil menjadi oktet atau
2 8 8 duplet dengan 2 cara :
1. Serah terima elektron (Ikatan Ion)
2. Pemakaian bersama elektron (Ikatan Kovalen)
18 Ar
Konfigurasi CARA PENCAPAIAN KESTABILAN ATOM
gas mulia Atom 20Ca dekat dengan? He Ne Ar Kr Xe Rn
2 Konfigurasi 20Ca: 2 8 8 2 Agar atom Ca stabil seperti gas
2 He mulia Cenderung menerima / melepaskan elektron
Berapa Elektron yang dilepas ?
2 8 1 2 3 4 5 6 7 8
Ca melepaskan 2 elektron membentuk Ca2+ yang stabil
Ne
10 Ca Ca2+ (stabil)
20

2 8 8
2 8 8 2 2 8 8 +

18 Ar
IKATAN ION (ELEKTROVALEN )

• Terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi


kecil/rendah melepaskan elektron valensinya
(membentuk kation) dan atom unsur lain yang
mempunyai afinitas elektron besar/tinggi
menangkap/menerima elektron tersebut (membentuk
anion).
• Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan dengan
gaya elektrostatis (sesuai hukum Coulomb).
• Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah
unsur logam sedangkan unsur yang cenderung
menerima elektron adalah unsur non logam.
• Senyawa yang mempunyai ikatan ion antara lain :
• Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan
halogen (VIIA)
Contoh : NaF, KI, CsF
• Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan
oksigen (VIA)
Contoh : Na2S, Rb2S,Na2O
• Golongan alkali tanah (IIA) dengan golongan oksigen
(VIA)
Contoh : CaO, BaO, MgS
SIFAT-SIFAT IKATAN IONIK

• Keras
• Kaku
• Rapuh
Ikatan Ion:
Ikatan yang terjadi antara atom yang melepaskan elektron (uns.logam)
dengan atom yang menangkap elektron (unsur non logam).
1. Contoh: Ikatan Li2O (Litium Oksida)
Mula-mula unsur logam ( Li Elektron yang dilepas oleh logam Li
dengan konfigurasi 2 1) ditangkap atom non logam ( O dengan
ingin stabil dengan konfigurasi 2 6 ). Agar stabil O
melepaskan 1 elektron membutuhkan 2 elektron membentuk O2-,
membentuk Li+ sehingga 1 atom O membutuhkan 2 atom Li

Untuk membantu pemahaman silahkan klik ilustrasi dibawah ini:

IKATAN KIMIA
Ikatan Ion:
Ikatan yang terjadi antara atom yang melepaskan elektron (uns.logam)
dengan atom yang menangkap elektron (unsur non logam).
1. Contoh: Ikatan Li2O (Litium Oksida)
Mula-mula unsur logam ( Li Elektron yang dilepas oleh logam Li
dengan konfigurasi 2 1) ditangkap atom non logam ( O dengan
ingin stabil dengan konfigurasi 2 6 ). Agar stabil O
melepaskan 1 elektron membutuhkan 2 elektron membentuk O2-,
membentuk Li+ sehingga 1 atom O membutuhkan 2 atom Li
Ikatan Ion:
Ikatan yang terjadi antara atom yang melepaskan elektron (uns.logam)
dengan atom yang menangkap elektron (unsur non logam).
1. Contoh: Ikatan Li2O (Litium Oksida)
Mula-mula unsur logam ( Li Elektron yang dilepas oleh logam Li
dengan konfigurasi 2 1) ditangkap atom non logam ( O dengan
ingin stabil dengan konfigurasi 2 6 ). Agar stabil O
melepaskan 1 elektron membutuhkan 2 elektron membentuk O2-,
membentuk Li+ sehingga 1 atom O membutuhkan 2 atom Li

Li+ (stabil)
Li 2
Ikatan Li dengan O terbentuk
Li+
2O
28

Li+ (stabil)
Li 2 O2- (Stabil)
O
Lihat Ulang
IKATAN KIMIA
2. Contoh: Ikatan NaCl (Natrium klorida)
Na ( logam ) memiliki nomor atom 11
dengan konfigurasi 2 8 1, cenderung
menerima / melepaskan Elektron ?

IKATAN KIMIA
2. Contoh: Ikatan NaCl (Natrium klorida)
Na ( logam ) memiliki nomor atom 11
dengan konfigurasi 2 8 1, cenderung
menerima / melepaskan Elektron ?
sebanyak 1 2 3 4 5 6 7 8

IKATAN KIMIA
2. Contoh: Ikatan NaCl (Natrium klorida)
Na ( logam ) memiliki nomor atom 11 Cl ( non logam ) memiliki nomor atom 17
dengan konfigurasi 2 8 1, cenderung dengan konfigurasi 2 8 7, cenderung
menerima / melepaskan Elektron ? menerima / melepaskan Elektron ?
sebanyak 1 2 3 4 5 6 7 8

IKATAN KIMIA
2. Contoh: Ikatan NaCl (Natrium klorida)
Na ( logam ) memiliki nomor atom 11 Cl ( non logam ) memiliki nomor atom 17
dengan konfigurasi 2 8 1, cenderung dengan konfigurasi 2 8 7, cenderung
menerima / melepaskan Elektron ? menerima / melepaskan Elektron ?
sebanyak 1 2 3 4 5 6 7 8 sebanyak 1 2 3 4 5 6 7 8

IKATAN KIMIA
2. Contoh: Ikatan NaCl (Natrium klorida)
Na ( logam ) memiliki nomor atom 11 Cl ( non logam ) memiliki nomor atom 17
dengan konfigurasi 2 8 1, cenderung dengan konfigurasi 2 8 7, cenderung
menerima / melepaskan Elektron ? menerima / melepaskan Elektron ?
sebanyak 1 2 3 4 5 6 7 8 sebanyak 1 2 3 4 5 6 7 8

Tranfer elektron
2 8 1 2 8 7

Na
11 Cl
17

Na ( 2 8 1 ) → Na+ ( 2 8 ) + e- 1 Atom Na
Cl ( 2 8 7 ) + e- → Cl- ( 2 8 8 ) Membutuhkan
1 Atom Cl
Na + Cl  Na+ Cl- atau NaCl

IKATAN KIMIA
SIFAT UMUM SENYAWA
IONIK
• Titik didih dan titik lelehnya tinggi
• Keras, tetapi mudah patah
• Penghantar panas yang baik
• Lelehan maupun larutannya dapat
menghantarkan listrik (elektrolit)
• Larut dalam air
• Tidak larut dalam pelarut/senyawa organik
(misal : alkohol, eter, benzena)
SOAL 1
Ramalkan rumus senyawa antara Mg (Z=12) dan Cl (Z=17)
• RAMALKAN RUMUS SENYAWA ANTARA AL (Z=13) DAN CL
SOAL TANTANGAN!!
(Z=17)!
• RAMALKAN RUMUS SENYAWA ANTARA NA (Z=11) DAN O
(Z=8)!
• RAMALKAN RUMUS SENYAWA ANTARA NA (Z=11) DAN S
(Z=16)!
• RAMALKAN RUMUS SENYAWA ANTARA CA (Z=11) DAN F
(Z=9)!
Materi
Konfigurasi Ikatan ion Ik. Kovalen Ik. Logam Lihat SPU HOME

Ikatan kovalen:
Ikatan antar atom berdasar penggunaan elektron secara bersama-
sama. Umumnya terjadi antara atom-atom non logam dengan atom
non logam

Ikatan kovalen dibedakan menjadi ikatan kovalen tunggal, rangkap dua,


rangkap tiga dan kovalen kordinasi

1. Contoh pembentukan Ikatan kovalen tunggal


a. Ikatan antara atom H (non logam) dengan atom H (non logam)
Ikatan H2

Dua atom H yang saling mendekat sehingga membentuk ikatan molekul H2

H + H H H atau H -
H Elektron yang Dipakai bersama
IKATAN KIMIA
Materi
Konfigurasi Ikatan ion Ik. Kovalen Ik. Logam Lihat SPU HOME

b. Ikatan antara atom H (non logam) dengan atom Cl (non logam)


Ikatan HCl

Atom H dan Cl yang saling mendekat sehingga membentuk ikatan molekul HCl

H + Cl H Cl atau H - Cl

Elektron yang Dipakai bersama

Atom H memerlukan 1 elektron ( duplet ) sedangkan atom Cl memerlukan


1 elektron (oktet). Kemudian kedua atom memasangkan 1 elektronnya
Untuk membentuk molekul HCl
Lihat Ulang
IKATAN KIMIA
Materi
Konfigurasi Ikatan ion Ik. Kovalen Ik. Logam Lihat SPU HOME

2. Ikatan kovalen rangkap dua


Ikatan rangkap dua adalah ikatan dengan dua pasang elektron milik bersam
Di gambarkan dengan tanda dua garis ikatan ( )

Contoh: Ikatan antara atom O (non logam) dengan atom O (non logam)
Ikatan O2

Atom O memiliki nomor atom 8 dengan 6 elektron terluar, agar dapat


stabil (oktet) atom O masing-masing membutuhkan 2 elektron.

O + O O O atau O = O

Dua pasang Elektron


yang Dipakai bersama
Materi
Konfigurasi Ikatan ion Ik. Kovalen Ik. Logam Lihat SPU HOME

3. Ikatan kovalen rangkap tiga


Ikatan rangkap tiga adalah ikatan dengan tiga pasang elektron milik bersam
di gambarkan dengan tanda tiga garis ikatan ( )

Contoh: Ikatan antara atom N (non logam) dengan atom N (non logam)
Ikatan N2

Atom N memiliki nomor atom 7 dengan 5 elektron terluar, agar dapat


stabil (oktet) atom N masing-masing membutuhkan 3 elektron.

N + N N N atau N N

Tiga pasang Elektron


yang Dipakai bersama
IKATAN KIMIA
Materi
Konfigurasi Ikatan ion Ik. Kovalen Ik. Logam Lihat SPU HOME

3. Ikatan kovalen Koordinasi


Ikatan Kovalen Koordinasi adalah ikatan kovalen dimana pasangan
elektron yang dipakai bersama berasal dari salah satu atom yang
berikatan.

Misal : Pembentukan ikatan kovalen koordinasi dari NH4+


NH3 + H+ NH4+
+ +
H H H
H N + H+ H N H H N H
H H H

PEB

IKATAN KIMIA
Materi
Konfigurasi Ikatan ion Ik. Kovalen Ik. Logam Lihat SPU HOME

Kepolaran Ikatan Kovalen


Kepolaran suatu senyawa kovalen dapat ditentukan berdasarkan:
a. Perbedaan keelektronegatifan atom-atom yang membentuk senyawa
b. Bentuk molekul senyawa kovalen
1. Senyawa kovalen Non Polar
Senyawa kovalen non polar terjadi bila dua atom non logam sejenis atau
dua atom non logam yang mempunyai keelektronegatifan yang sama saling
membentuk molekul (momen dipol=0 atau tidak terjadi polarisasi) dengan
ciri-ciri bentuk molekul simetris.
Contoh:
Molekul sejenis: H2, N2, Cl2, O2 dll
Molekul tak sejenis dengan bentuk simetris: BeCl2, BeF2, BH3, BCl3, CH4,
CCl4, PCl5, SF6

IKATAN KIMIA
Materi
Konfigurasi Ikatan ion Ik. Kovalen Ik. Logam Lihat SPU HOME

tekan
2. Senyawa kovalen Polar
Senyawa kovalen polar dapat terjadi pada atom-atom non logam yang
tidak sejenis atau atom-atom yang mempunyai perbedaan keelektronegatifan
yang besar. Dalam molekul kovalen polar, pasangan elektron milik bersama
terletak lebih dekat pada inti elektron dari yang mempunyai keelektrone-
gatifan besar. Jika dibandingkan kepolaran antara H – F dan H – Cl,
manakah yang paling polar ? Tentunya H – F lebih polar karena F memiliki
keelektronegatifan yang lebih besar dibandingkan Cl

Elektron yang dipakai bersama


H F Tertarik kearah F bukan H, karena
Keelektronegatifan F > H
Contoh:
Senyawa-senyawa kovalen polar: HCl, HF, HI, H2O, NH3 dll

IKATAN KIMIA
PERBEDAAN ANTARA SENYAWA ION DENGAN
SENYAWA KOVALEN
No Sifat Senyawa Ion Senyawa Kovalen
1 Titik didih Tinggi Rendah
2 Titik leleh Tinggi Rendah
3 Wujud Padat,cair,gas pada suhu
Padat pada suhu kamar
kamar
4 Daya hantar listrik
Padat = isolator Padat = isolator
Lelehan = Lelehan =
konduktor Larutan isolator
= konduktor Larutan = ada
yang konduktor
5 Kelarutan dalam air Umumnya larut Umumnya tidak larut
6 Kelarutan
Tidak larut Larut
dalam trikloroetana
(CHCl3)
CONTOH SOAL

Ramalkan rumus senyawa antara N (Z=7) dan F (Z=9)!


Ramalkan rumus senyawa antara S (Z=16) dan Cl (Z=17)!
Ramalkan rumus senyawa antara O (Z=8) dan F (Z=19)!
2.8 TATA NAMA ANORGANIK &
BILANGAN OKSIDASI
Tata nama ion:
1. Kation monoatomik (1 ion stabil):
Golongan I dan II + 3 unsur pertama dari Golongan III
Nama = unsur induknya
Contoh: Na+: ion natrium Ca2+: ion kalsium
Gol. I, II  kation monoatomik +1, +2

2. Kation monoatomik (beberapa ion stabil):


Unsur transisi + Golongan III, IV, dan V
Contoh: Cu+: ion tembaga(I) atau ion kupro
Cu2+: ion tembaga(II) atau ion kupri
(a) Angka Romawi dalam kurung  muatan.
(b) Akhiran –o  ion yang muatannya lebih rendah;
Akhiran –i  yang lebih tinggi (sudah ditinggalkan).

3. Kation poliatomik
Contoh: NH4+: ion amonium H3O+: ion hidronium
Hg22+: ion merkuro(I)
[bedakan dengan Hg2+:ion merkuri(II)]

4. Anion monoatomik:
Bagian pertama nama unsur + akhiran –ida
Contoh: Cl-: ion klorida (diturunkan dari klorin)
O2-: ion oksida (diturunkan dari oksigen)
Gol. V, VI, VII  anion monoatomik –3, –2, –1
5. Anion poliatomik
Contoh: SiO43-: ion silikat
NO2-: ion nitrit NO3-: ion nitrat
ClO-: ion hipoklorit ClO3-: ion klorat
ClO2-: ion klorit ClO4-: ion perklorat
HCO3-: ion hidrogen karbonat
(nama biasa: ion bikarbonat)
Tata nama senyawa ionik: (Nama kation)_(Nama anion)
Asas kenetralan muatan:
Muatan + dari kation dibalanskan oleh muatan – dari anion.
Contoh: NaBr: Kation +1 membalanskan anion –1
Mg3N2: 3 kation +2 membalanskan 2 anion –3
FeCl2 dan FeCl3? Tl2SO4 dan Tl2(SO4)3?
CONTOH 2.8
Apakah rumus kimia untuk (a) barium oksida dan
(b) sesium nitrida.
Penyelesaian:
(a) Ba : golongan II  Ba2+
O : golongan VI  O2-
Asas kenetralan muatan:
Setiap 1 ion Ba2+ dibalanskan oleh 1 ion O2-  BaO
(b) Cs3N.
CONTOH
Namai senyawa ionik yang mengandung ion poliatom berikut.
(a) NH4ClO3 (b) NaNO2 (c) Li2CO3

Penyelesaian:

(a) Amonium klorat


(b) Natrium nitrit
(c) Litium karbonat
BILANGAN OKSIDASI
1. Biloks unsur bebas = 0
2.  biloks semua atom dalam spesies = muatan bersih
spesies tersebut
3. Biloks logam alkali = +1
4. Biloks F = –1
5. Biloks logam alkali tanah, Zn, dan Cd = +2
6. Biloks H = +1
7. Biloks O = –2
Jika aturan di atas diterapkan sesuai prioritas, pengecualian seperti
biloks O = –1 dalam peroksida dan biloks H = –1 dalam hidrida
tidak perlu dihafalkan.
BILANGAN OKSIDASI
Unsur bebas dan molekul unsur = 0 Penentuan biloks unsur diurut
Contoh: Na, Fe, O2, N2 berdasarkan URUTAN PRIORITAS

Ion monoatomik = muatannya Urutan Siapa saja Biloks Keterangan


Mg2+ = +2 Golongan IA +1 Na = +1
1 Golongan IIA +2 Mg = +2
Cl- = -1
Golongan IIIA +3 Al = +3
Ion poliatomik = muatannya
2 F -1
SO42- = -2 3 H +1
Kecuali hidrida,
NaH (H = -1)
NH4+ = +1 Kecuali:
• Peroksida (H2O2)
Senyawa netral = 0 O= -1
4 O -2 (oksida) Superoksida (KO2)

MgCl2 = 0 O= -1/2
• OF2  O= +2
CONTOH
TETAPKAN BILANGAN OKSIDASI SETIAP ATOM
DALAM
SENYAWA BERIKUT
(a) CSF (B) CRO42-

PENYELESAIAN
(A) BILANGAN OKSIDASI CS = +1 (ATURAN 3),
JADI BILANGAN OKSIDASI F = -1

(B) BILANGAN OKSIDASI O = -2 (ATURAN 7)


MUATAN ION = -2,
JADI BILANGAN OKSIDASI CR = +6

Anda mungkin juga menyukai