Anda di halaman 1dari 24

KIMIA PERTANIAN

EFKK 122 / 3 (2-1)

POKOK BAHASAN:

Ikatan Kimia (Ikatan ion)

Oleh:
Ir. MUHAMMAD MAHBUB, MP
Fakultas Pertanian UNLAM
Kompetensi Dasar
 Memahami teori dan jenis ikatan kimia yang
mendasari berbagai bentuk molekul dan reaksi
 kimia
 Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik
unsur dan ikatan kimia
 Memahami proses pembentukan ikatan ion,
ikatan kovalen, ikatan koordinasi dan ikatan
logam, serta hubungannya dengan sifat fisika
senyawa yang terbentuk.
Kompetensi
Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai
kesetabilannya dengan cara berikatan dengan unsur lain
Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia
(duplet dan oktet) dan elektron valensi bukan gas mulia
(struktur lewis)
Menjelaskan proses terjadinya ikatan ion dan contoh
senyawanya.
Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya
dengan keelektronegatifan melalui percobaan.
Menjelaskan proses terbentuknya ikatan koordinasi pada
beberapa contoh senyawa sederhana.
Menjelaskan proses terbentuknya ikatan logam dan
hubungannya dengan sifat fisis logam
Memprediksi jenis ikatan yang terjadi pada berbagai senyawa
dan membandingkan sifat fisisnya
Pendahuluan
Di alam banyak ditemukan zat baik berupa unsur atau
senyawa. Keberadaan zat tersebut sangat ditentukan oleh
kestabilan zat itu sendiri.
Jika suatu zat stabil maka kita akan menemukannya dalam
bentuk unsur bebas. Misalnya gas yang stabil ditemukan di
alam dituliskan dengan nama atomnya seperti gas Helium
(He), Neon (Ne) dan Argon (Ar)
Jika zat itu tidak stabil maka kita akan menemukannya
dalam bentuk senyawa (gabungan atom-atom/unsur-
unsur). Misalnya yang ditemukan dalam bentuk senyawa :
gas Oksigen (O2), gas Nitrogen (N2) dan gas
Karbondioksida (CO2)
Ikatan Kimia
Pada umumnya di alam atom tidak berada dalam
keadaan bebas tetapi menyatu dengan atom lainnya
membentuk ikatan kimia menghasilkan senyawa.
Atom yang bergabung akan lebih stabil dari pada
berdiri-sendiri.
Terbentuknya ikatan kimia terjadi karena ada gaya
tarik antar atom akibat adanya elektron pada kulit
terluar.
Elektron pada kulit terluar memiliki kecendrungan
menyamai konfigurasi elektron atom gas mulia,
dengan cara memberi atau menerima elektron pada
atom lain.
Persentasi unsur-unsur di alam
Terdapat pada :
• Batuan
• Tanah
• Tumbuhan
• Udara
• Air (Laut,
Sungai, danau
dll)
• dll

Unsur-unsur di alam banyak berupa senyawa (gabungan unsur)


Tabel Periodik Unsur
IA IIIA

IIA IIIA IVA VA VIA VIIA

Makin ke kanan dan makin ke bawah, makin besar nomor atom dan massa
atomnya
Model struktur atom

23
11Na

Nomor atom (Z) = 11 ; Massa atom (A)= 23


Jumlah proton (bermuatan +) = 11
Jumlah elektron (bermuatan -) = 11
Jumlah netron (netral) = 23 – 11 = 12
KESTABILAN KONFIGURASI GAS MULIA

Konfigurasi Kulit n=1 (K) n=2 (L) n=3 (M) n=4 (N) n=5 (O) n=6 (P) Jmlh
gas mulia elektron

2He 2 2
2 10
10Ne 2 8
18Ar 2 8 8 18
2He
36Kr 2 8 18 8 36

54Xe 2 8 18 18 8 54
2 8 86Rn 2 8 18 32 18 8 86

10Ne Konfigurasi elektron gas mulia tergolong


konfigurasi penuh dan merupakan bentuk
konfigurasi elektron yang paling stabil dengan
2 8 8 elektron valensi (kulit terluar) berjumlah 8 (oktet)
kecuali He berjumlah 2 (duplet).

18Ar
KONFIGURASI ELEKTRON SELAIN GAS MULIA
Jumlah elektron tiap kulit unsur golongan IA
Kulit n=1 n=2 n=3 n=4 n=5 n=6 Jmlh
(K) (L) (M) (N) (O) (P) elektron

1H 1 1

3Li 2 1 3

11Na 2 8 1 11

19K 2 8 8 1 19

37Rb 2 8 18 8 1 37

55Cs 2 8 18 32 18 1 55

Jumlah elektron tiap kulit unsur golongan VIIA


Kulit n=1 n=2 n=3 n=4 n=5 n=6 Jmlh elektron
(K) (L) (M) (N) (O) (P)

9F 2 7 9

17Cl 2 8 7 17

35Br 2 8 18 7 35

53I 2 8 18 18 7 53

85At 2 8 18 32 18 7 85
Bagaimana atom lain memiliki kecenderungan ingin
stabil seperti gas mulia terdekat ?

Atom - atom yang tidak memiliki konfigurasi seperti gas


mulia, memiliki kecenderungan untuk mengikuti pola gas
mulia, sehingga elektron valensi (atau elektron orbital
terluarnya) terisi penuh. Kecenderungan dilakukan oleh atom
dengan berbagai cara seperti melepaskan elektron, menarik
elektron dari luar atau dengan cara menggunakan elektron
secara bersama- sama dengan atom lainnya.

 Atom unsur lain agar stabil menjadi oktet atau duplet


dengan 2 cara :
1. Melepaskan dan menerima elektron (terjadi pada Ikatan
Ion)
2. Pemakaian bersama elektron (terjadi pada Ikatan
Kovalen)
IKATAN ION
• Ikatan yang terjadi antara atom yang melepaskan
elektron (unsur logam) dengan atom yang menangkap
elektron (unsur non logam).
• Ikatan ion terjadi karena adanya gaya elektrostatik dari
atom-atom yang berbeda muatannya, yaitu antara atom
bermuatan positif dan atom bermuatan negatif.

1. Proses pelepasan dan penarikan elektron dari


atom Na ke atom Cl, menghasilkan ion-ion
bermuatan (Na+ dan Cl-)

2. Proses ikatan ion terjadi karena adanya gaya


elektrostatika dari ion positif dengan ion
negatif
CARA PENCAPAIAN KESTABILAN ATOM

Atom Lithium : 3Li


Konfigurasi 3Li: 2 1 . Agar atom Li stabil seperti gas mulia
atom ini cenderung melepas elektron

Li melepaskan 1 elektron membentuk ion Li+ yang


stabil

2 1 + 2
2

2He

Li (tak stabil) Li+ (stabil)  elektronnya seperti


gas mulia He (duplet)
Energi ionisasi
Makin besar energi ionisasi,
semakin sulit melepaskan
elektron

Energi ionisasi dipengaruhi oleh


jari-jari atom atau jarak elektron
terluar dengan inti atom.
Semakin besar jari atom
semakin lemah gaya tarik inti
terhadap elektron terluarnya.
CARA PENCAPAIAN KESTABILAN ATOM

Atom Chlor: 17Cl

Konfigurasi 17Cl : 2 8 7 Agar atom Cl stabil seperti gas


mulia cenderung menerima elektron

Cl menerima 1 elektron membentuk Cl- yang stabil

2 8 8 2 8 8
28 7

18Ar
Cl- (stabil)  elektronnya seperti
17Cl (tak stabil)
gas mulia Ar (octet)
CARA PENCAPAIAN KESTABILAN ATOM

Atom Calcium : 20Ca


Konfigurasi 20Ca: 2 8 8 2 Agar atom Ca stabil seperti gas
mulia cenderung melepas elektron

Ca melepaskan 2 elektron membentuk Ca2+ yang stabil

2 8 8 2 2 8 8 + 2 8 8

18Ar

20Ca (tak stabil) Ca2+ (stabil)  elektronnya


seperti gas mulia Ar (octet)
CARA PENCAPAIAN KESTABILAN ATOM

Atom Oxygen : 8O
Konfigurasi 8O : 2 6 Agar atom O stabil seperti gas
mulia cenderung menerima elektron

O menerima 2 elektron membentuk O2- yang stabil

2 6 28

10Ne
O2- (Stabil) elektronnya seperti gas
8O (tak stabil) mulia Ne (octet)
Ikatan Ion :
Ikatan yang terjadi antara atom yang melepaskan elektron (uns.logam)
dengan atom yang menangkap elektron (unsur non logam).
Ikatan ion : atom logam Li dengan O terbentuk Li2O

Mula-mula unsur logam ( Li Elektron yang dilepas oleh logam Li


dengan konfigurasi 2 1) ditangkap atom non logam ( O dengan
ingin stabil dengan konfigurasi 2 6 ). Agar stabil O membutuhkan
melepaskan 1 elektron 2 elektron membentuk O2-, sehingga 1 atom O
membentuk Li+ membutuhkan 2 atom Li

Li+ (stabil)
Li 2

+ 28

Li+ (stabil)
Li 2 O2- (Stabil)
Ikatan Li (logam) dengan O (non logam) terbentuk Li2O
(Litium Oksida)

2 3Li : 2,1 28 8O: 2,6

3Li : 2,1 Gol IA 2 Li  2Li+ + 2e-

Gol VIA O + 2e-  O2-


8O: 2,6

2 Li + O + 2e  Li2O +2e
Ikatan ion : NaCl (Natrium klorida)

Na ( logam ) memiliki nomor atom 11 Cl ( non logam ) memiliki nomor atom 17


dengan konfigurasi 2 8 1, cenderung dengan konfigurasi 2 8 7, cenderung
memberi 1 elektron. menerima 1 elektron.

Tranfer elektron
2 8 1 2 8 7

11Na 17Cl

Na ( 2 8 1 ) → Na+ ( 2 8 ) + e- 1 Atom Na
Cl ( 2 8 7 ) + e- → Cl- ( 2 8 8 ) Membutuhkan
1 Atom Cl
Na + Cl  Na+ Cl- atau NaCl
Ikatan CaCl2 (Natrium klorida)

Ca ( logam ) memiliki nomor atom 20 Cl ( non logam ) memiliki nomor atom 17


dengan konfigurasi 2 8 8 2, cenderung dengan konfigurasi 2 8 7, cenderung
memberi/melepas 2 elektron menerima 1 elektron

20Ca 17Cl

2 8 7

Tranfer elektron
2 8 8 2
2 8 7

Ca ( 2 8 8 2 ) → Ca2+ ( 2 8 8 )+ 2e- x1 1 Atom Ca


Cl ( 2 8 7 ) + e- → Cl- ( 2 8 8 ) x2 Membutuhkan
Ca + 2Cl + 2e  Ca+ 2Cl- atau CaCl2 + 2e 2 Atom Cl
Ikatan Al2O3 (Alumunium Oksida)

Al ( logam ) memiliki nomor atom 13 O ( non logam ) memiliki nomor atom 8


dengan konfigurasi 2 8 3, cenderung dengan konfigurasi 2 6, cenderung
memberi/melepas 3 elektron. menerima 2 elektron.

13Al 8O

Tranfer elektron 8O

13Al

8O

Al ( 2 8 3 ) → Al3+ ( 2 8 ) + 3e- x2 2 Atom Al


O ( 2 6 ) + 2e- → O2- ( 2 8 ) x3 Membutuhkan
2Al + 3O  2Al3+ 3O2- atau Al2O3 3 Atom O
Latihan :
Jelaskan ikatan ion pembentukan senyawa berikut:
kerjakan di kelas b s.d. i kerjakan sebagai PR
a. K2S
b. CaF2
c. MgS
d. BaI2
e. AlCl3
f. Al2S3
g. CaBr2
h. MgCl2
i. Fe2O3

Catatan : penjelasan meliputi nomor atom, susunan konfigurasi elektron,


kecenderungan menerima/melepas elektron, persamaan reaksi ikatan ionnya.

Anda mungkin juga menyukai