LANDASAN TEORI
bermanfaat bagi masyarakat luas. ( Mulyanti dan Sugiharty, 2016:251) Pajak telah
perbaikan dan penambahan pelayanan publik sektor, selain itu pajak dinilai pula
dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP), pajak ialah sumbagan wajib dari
Undang-Undang serta berprilaku memaksa, dan tidak ada prestasi langsung yang
diberikan.
negara yang sebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan
11
12
ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik
berpendapat bahwa “ Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan
“Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terhutang kepada
pengeluaran umum”.
Dari hasil pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa pajak adalah iuran
A. Fungsi Pajak
1. Fungsi Budgetair
pengeluaran-pengeluarannya.
a. Fungsi Demokrasi dari pajak adalah suatu fungsi yang merupakan salah
B. Jenis Pajak
lembaga pemungutannya.
1. Menurut Golongan
a. Pajak Langsung yaitu pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri
oleh wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada
14
orang lain atau pihak lain. Pajak harus menjadi beban wajib pajak yang
bersangkutan,
b. Pajak Tidak Langsung yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan
atau dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga. Pajak tidak
pertamban nilai terhadap barang atau jasa. Pajak ini dibayarkan oleh
produsen atau pihak yang menjual barang tetapi dapat dibebankan kepada
pajak tidak langsung dalam arti ekonomis, yaitu dengan cara melihat
dibebani pajak.
15
terpisah atau terdapat pada lebih dari satu orang maka pajaknya disebut
2. Menurut Sifat
subjeknya.
tempat tinggal.
Contoh Pajak Pertambahan Nilan (PPN), dan pajak penjualan atas barang
a. Pajak Negara (Pajak Pusat): pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat
b. Pajak Daerah: pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah baik daerah
Penerangan Jalan, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir,
Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet, Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan Perkotaan, serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan.
pemungutan pajak baik yang dikelola oleh pemerintah pusat maupun pemerintah
Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan Wajib Pajak yang
bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan yang berasal dari dalam negeri
maupun dari luar negeri. Asas ini berlaku untuk Wajib Pajak dalam negeri.
2. Asas sumber
3. Asas kebangsaan
menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai dengan
serta kegiatan menghitung dan memungut pajak sepenuhnya ditangan wajib pajak.
undang perpajakan yang sedang berlaku, dan mempunyai kejujuran yang tinggi,
serta menyadari akan arti pentingnya membayar pajak. Dengan demikian, berhasil
atau tidaknya pelaksaan pemungutan pajak banyak tergantung pada Wajib Pajak
ditunjuk untuk menentukan besarnya jumlah pajak yang terutang oleh Wajib
1. Perlawanan pasif
lain:
2. Perlawanan aktif
Perlawanan aktif meliputi semua usaha dan perbuatan yang secara langsung
ditujukan kepada fiskus dengan tujuan untuk menghidari pajak. Bentuknya antara
lain:
19
undang-undang
tentang pajak daerah dinyatakan bahwa, pajak daerah adalah kontribusi wajib
kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
kontribusi yang wajib disetorkan oleh warga Negara di suatu daerah tertentu yang
daerah tersebut.”
daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
bahwa pajak daerah yaitu kontribusi wajib pajak orang pribadi atau badan yang
berlaku.
Menurut (Mentari dan Rahayu, 2015) Pajak Restoran adalah pajak atas
makanan atau mimiman dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga rumah
makan, kafetaria, kantin, warung, bar dan sejenisnya termasuk juga jasa boga/
catering.
peraturan daerah atas pajak restoran itu sendiri. (Sulaiman, 2017) Dalam
terminology tersebut menurut peraturan daerah no.5 Tahun 2010 dapat dilihat
sebagai berikut :
catering.
usaha restoran. Untuk dan atas namanya sendiri atau untuk dan atas nama
4. Nota pesanan atau bon penjualan (bill) adalah bukti pembayaran, yang
sekaligus sebagai bukti pemungutan pajak, yang dibuat oleh Wajib Pajak saat
dibawa pulang.
pajak adalah :
pembayaran.
22
makan dikenakan pajak. Ada beberapa pengecualian yang tidak termasuk objek
pajak, menurut perda No.5 Tahun 2010 Pasal 3. Pengecualian tersebut yaitu :
bulan.
Subjek pajak restoran menurut perda No.5 tahun 2010 pasal 4 dijelakan bahwa
subjek pajak adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran
kepada restoran /rumah makan, cafe, bar dan sejenisnya. Sedangkan Wajib Pajak
restoran menurut perda No. 5 Tahun 2010 pasal 4 Wajib Pajak Restoran adalah
orang pribadi atau Badan yang mengusahakan Restoran. Dengan demikian subjek
dipengaruhi oleh hubungan istimewa, harga jual atau harga pengganti dihitung
atas dasar harga pasar yang wajar pada saat pembelian makanan atau
minuman.
23
2. Tarif pajak restoran paling tinggi ditentukan sebesar sepuluh persen . dan
bisa dilihat di perda No .5 tahun 2010 pasal 6 pajak restoran ditetapkan 10%
pemerintahan.
dan 25, Pajak Hiburan adalah pajak atas penyelenggaraan hiburan. Sedangkan
(Priskila, 2013:1052)
atau kota adalah, Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah
perubahan atas Undang- Undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan
Hiburan sebagai aturan pelaksana peraturan daerah tentang Pajak Hiburan pada
daerah Pasal 43, menyebutkan subjek pajak hiburan yaitu sebagai berikut.
1. Subjek pajak hiburan adalah orang pribadi atau badan yang menikmati
hiburan.
menyelenggarakan hiburan.
dipungut bayaran.
pijat, refleksi, mandi uap/spa, dan pusat kebugaran (fitness center) dan
pertandingan olahraga.
dan wilayah pemungutan pajak hiburan yaitu :Pada pajak hiburan, masa pajak
merupakan jangka waktu yang lamanya sama dengan satu bulan takwim atau
pengertian masa pajak bagian dari bulan dihitung satu bulan penuh. Tahun
pajak adalah jangka waktu yang lamanya satu tahun takwim, kecuali apabila
wajib pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun takwim.
Penetapan jangka waktu lain selain satu bulan takwim sebagai masa pajak.
Pajak yang terutang merupakan pajak hiburan yang harus dibayar oleh
wajib pajak pada suatu saat, dalam masa pajak, atau dalam tahun pajak
kabupaten/kota yang hanya terbatas atas setiap tempat hiburan yang berlokasi
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan Peraturan Daerah Kota
telah diubah terakhir menjadi Peraturan Walikota Bandung Nomor 054 Tahun
Indonesia Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah adalah benda, alat,
perbuatan atau media yang menurut bentuk dan corak ragamnya untuk tujuan
memujikan suatu barang, jasa atau orang, ataupun untuk menarik perhatian
umum kepada suatu barang, jasa atau orang yang ditempatkan atau yang dapat
dilihat, dibaca dan/atau didengar dari suatu tempat oleh umum, kecuali yang
27
Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,
yang dimaksud dengsn reklame adalah benda, alat, perbuatan, atau media yang
perhatian umum terhadap barang, jasa, orang, atau badan, yang dapat dilihat,
papan, kayu, termasuk seng atau bahan lain yang sejenis, dipasang atau
yang menggunakan layar monitor besar berupa program reklame atau iklan
bersinar dengan gambar dan atau tulisan berwarna yang dapat berubah-
kertas, plastik, karet, atau bahan lainnya yang sejenis dengan itu.
benda dengan ketentuan luasnya tidak lebih dari 200 cm2 per lembar.
28
kata yang diucapkan atau dengan suara yang ditimbulkan dari atau oleh
peralatan lain.
klise berupa kaca atau flim, ataupun bahan yang sejenisnya, sebagai alat
internet, televisi, radio, warta harian, warta mingguan, warta bulanan, dan
pemesanan reklame”. Sementara itu, “wajib pajak adalah orang pribadi atau
langsung oleh orang pribadi atau badan yang memanfaatkan reklame untuk
kepentingan sendiri, wajib Pajak Reklame adalah orang pribadi atau badan
(perusahaan jasa periklanan), maka pihak ketiga tersebut menjadi wajib Pajak
Dasar pengenaan Pajak Reklame menurut Perda pasal 4 ayat 1, adalah nilai
sewa reklame (NSR), yaitu nilai yang ditetapkan sebagai dasar perhitungan
5. Jenis reklame
30
penelitian ini, peneliti akan membahas tentang pajak dengan judul “ Dampak
sebelumnya,
Tabel II.1
Penelitian Terdahulu
Metode
Nama Judul Hasil
yang Persamaan Perbedaan
Peneliti Penelitian Penelitian
digunakan
Hasil penelitian
menunjukan
pajak hotel
memiliki Terdapat
pengaruh persamaan Perbedaan
Penerimaan signifikan variabel X penelitian
(Deden
Pajak Daerah Metode dengan arah yang dibahas pada variabel
Edward dan
Melalui Deskriptif positif terhadap yaitu pajak X tidak
Iwan
Kontribusi dan penerimaan hiburan dan membahas
Sofyan,
Pajak Hotel Verifikatif pajak daerah. variabel Y pajak hiburan
2017)
dan Hiburan Sedangkan pajak yaitu dan pajak
hiburan Penerimaan reklame.
memiliki Pajak Daerah
pengaruh yang
negatif dan tidak
signifikan
Berbedaan
Kontribusi penelitian
Hasil penelitian
Pajak pada variabel
menunjukan
Restoran Terdapat X tidak
bahwa
Terhadap pesamaan membahas
(Dede kontribusi pajak
Pendapatan Metode pada variabel pajak hiburan
Sulaiman, retoran cukup
Asli Daerah Deskriptif X yang dan pajak
2017) berpengaruh
(PAD) dibahas yaitu rekalame dan
terhadap
Dispenda pajak restoran juga pada
pendapatan asli
Kabupaten variabel Y
daerah.
Bogor tidaka
membahas
31
penerimaan
pajak daerah
Perbedaan
Hasil Penelitian
Pengaruh penelitian
menunjukan
Pajak Hotel, Terdapat pada variabel
bahwa pajak
Pajak persamaan X tidak
(Wahyu hotel, pajak
Restoran Dan pada variabel membahas
Indro Metode restoran dan
Pajak Hiburan X yang pajak hotel
Widodo dan Deskriptif pajak hiburan
Terhadap dibahas yaitu dan pada
Bambang dan ada pengaruh
Pendapatan pengaruh variabel Y
Guritno Verifikatif yang signifikan
Asli Daerah pajak restoan tidak
2017) terhadap
(PAD) Di dan pajak membahas
pendapatan asli
Kota hiburan Pendapatan
daerh (PAD) di
Yogyakarta asli daerah
Kota Yogyakarta
(PAD)
Hasil Penelitian
menunjukan
bahwa
pemungutan
pajak reklame
tidak
berpengaruh
Terdapat
terhadap
Pengaruh persamaan Perbedaan
penerimaan
Pemungutan variabel X penelitian
(Sri Watini Pajak Metode
pajak daerah
yang dibahas pada variabel
dan Ita Kota Bandung
Reklame Deskriptif yaitu pajak X tidak
Salsalina dan antara
Terhadap dan reklame dan membahas
Lingga pemungutan
Penerimaan Verifikatif variabel pajak restoran
2010) pajak reklame
Pajak Daerah Yyaitu dan pajak
dengan
Kota Bandung penerimaan hiburan
penerimaan
pajak daerah
pajak daerah
Kota Bandung
memiliki
hubungan yang
sangat lemah
dan positif atau
searah.
Efektivitas Metode Hasil Penelitian Terdapat Perbedaan
Pengumutan Deskriptif menunjukan persamaan penelitiaan
Pajak bahwa variable X pada variable
Reklame Dan efektivitas dan yang dibahas X tidak
(Arvian Kontibusinya kontribusi pajak yaitu pajak membahas
Triantoro Terhadap reklame reklame dan pajak restoran
2010) Penerimaan terhadap pada variable dan pajak
Pajak Daerah penerimaan Y penerimaan hiburan
Di Kota pajak daerah di pajak daerah
Bandung kota bandung
cukup
berpengaruh.
Sumber : diolah penulis, 2019
tarhadapvariabel terkait baik secara positif maupun secara negatif. Dari lima
terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Hal tersebut
Daerah
merupakan salah satu jenis pajak daerah yang potensinya semakin berkembang
pajak”.
Daerah
serta merta akan mengalami peningkatan, bisa saja tetap atau bahkan
(Watini dan Salsalina, 2010) berpendapat bahwa “Salah satu strategi yang
pajak daerah Kota Bandung dan antara pemungutan pajak reklame dengan
penerimaan pajak daerah Kota Bandung memiliki hubungan yang sangat lemah
1 Tahun 2011 tentang pajak daerah dinyatakan bahwa, pajak daerah adalah
kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan
menurut (Bernardin dan Sofyan, 2017) bahwa “Pajak daerah merupakan salah
satu penerimaan pajak daerah yang diharapkan menjadi salah satu pembiayaan
merupakan suatu penerimaan dari pemungutan semua jenis pajak daerah dan
2011)
Tentang Pajak Daerah, berikut jenis-jenis pajak daerah Kabupaten yaitu pajak
hotel, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak mineral
bukan logam dan batuan, pajak parkir, pajak air tanah, pajak sarang burung
walet, pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan, serta bea perolehan
penerimaan pajak Kabupaten Bandung yaitu pajak hotel, pajak restoran, pajak
hiburan, pajak reklame, pajak parkir, PPJ, pajak mineral bukan logam, pajak air
warung, bar dan sejenisnya termasuk juga jasa boga/ catering. (Mentari dan
peningkatan setiap tahunnya. Pajak restoran merupakan salah satu mata pajak
beberapa jenis pajak lain yang juga secara garis besar mengalami peningkatan
setiap tahunnya.
Priskila (2013:1052)
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan Peraturan Daerah Kota
telah diubah terakhir menjadi Peraturan Walikota Bandung Nomor 054 Tahun
penting”.
Hasil dari penelitian sebelumnya sebagian besar semua variable yang berk
aitan tidak memiliki pengaruh yang signifikan baik hubungan yang positif
maupun negative.
Dengan melihat landasan teori dan beberapa penelitian terdahulu yang yang
Indikator :
Realisasi Penerimaan
pajak restoran Penerimaan Pajak
Daerah (Y)
(Mentari dan Rahayu,
2015) Indikator:
1. Pajak Hotel
Penerimaan Pajak Hiburan 2. Pajak Restoran
(X2) 3. Pajak Hiburan
4. Pajak Reklame
5. Pajak Parkir
Indikator : 6. PPJ
Realisasi Penerimaan pajak 7. Pajak Mineral bukan
hiburan Logam
8. Pajak Air Tanah
(Watini da Salsalina, 2010) 9. PBB
10. BPHTB
2.4. Hipotesis
kemudian dianalisis”.
38
baik.
baik.
baik.
baik.
secara parsial.