Anda di halaman 1dari 64

IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3

Penanggung Jawab Fasilitas : Diperiksa oleh :


Laboratorium : Laboratorium OMSA Medic

Kepala Laboratorium : dr. Ni Made Rindra Hermawathi, Sp.PK

Tanggal : 10/11/2021
dr. Ni Made Rindra Hermawathi, Sp.PK Yuni Fitriana, A.Md.AK
Nomor Dokumen : 000/E/SOP/OMSAMEDIC/LAB/XI/2021
Assessment atau Re-assessment : Assessment

Frekuensi
Personil Probalitas Keparahan
No Aktivitas Aktivitas Potensi Bahaya Kemungkinan Bahaya Tindakan Pengendalian Saat Ini
Berisiko
(R,NR) 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Mengkontaminasi
Transfer Sampel terjatuh dan personil dan wadah Personil Pastikan sampel berada pada tube yang
1 sampel pecah transfer transport tertutup rapat
Menggunakan wadah yang terbuat dari
plastik yang tidak mudah bocor
Menggunakan PPE (Gloves dan Masker)
saat melakukan transport
Menyemprotkan disinfektan (alkohol 70%
Sampel tumpah di atau quartenary ammonium) ke sekeliling
dalam BSC Personil BSL wadah sebelum di buka
Pastikan sampel berada pada tube yang
tertutup rapat
Pastikan membuka wadah transfer dalam
posisi yang benar
Personil menggunakan PPE secara benar
dan gloves berlapis
Pengunaan reagen Sifat dan karakteristik
yang bersifat Bahan Bahan Berbahaya dan Mendata/menginventarisasi Bahan
Berbahaya dan Beracun reagen dan bahan kimia Berbahaya dan Beracun (B3) yang
(B3) yang digunakan Personil BSL digunakan dan disimpan dalam BSL
Menyediakan dan menyimpan Material
Safety Data Sheet (MSDS) dari B3 yang
sudah terdata
APD dalam penggunaan B3 disesuaikan
dengan ketentuan yang diatur dalam
MSDS
Penyimpanan Bahan Berbahaya dan
Beracun disesuaikan dengan ketentusn
yang diatur dalam MSDS
Mengkontaminasi Personil BSL,
personil BSL dan housekeepin
lingkungan sekitar pada g dan
Timbulan limbah saat pengangkutan masyarakat Menyediakan tempat/kemasan limbah B3
infeksius limbah B3 sekitar dengan karakteristik infeksius di area BSL
Mengangkut limbah B3 infeksius secara
rutin setiap hari oleh petugas
housekeeping
Menempatkan limbah infeksius dalam
TPS limbah B3 OMSA Medic yang sudah
berijin
APD untuk staff yang mengangkut limbah
B3 seperti masker, sarung tangan, apron,
googles dan sepatu boots
Untuk pengangkutan dan pemusnahan
limbah infekius bekerjasama dengan
pihak kedua yang beijin
Menyemprotkan disinfektan di dalam BSC
Pastikan PPE terpasang dengan benar
Memberi jarak saat menyemprotkan
disinfektan
Membilas mata dengan eyewash
Melaporkan kejadian kepada OHSP
Sterilisasi Penyemprotan Disiinfektan mengenai Menyediakan MSDS Desinfektan yang
2 BSC R diisinfektan mata Personil BSL digunakan
tergelincir karena licin
Desinfeksi saat melakukan dan terpapar uap
3 Ruangan R desinfeksi desinfektan personel BSL menggunakan APD lengkap
Strerilisasi Saat masih di dalam Pastikan semua personil berada di luar
4 ruangan R Menghidupkan UV ruangan Personil BSL ruangan sebelum menyalakan lampu UV

Sampel menyiprat atau Mengkontaminasi Sentrifugasi sampel agar tidak ada


tumpah saat dibuka personil Personil BSL material yang menempel di tutup
Membuka sample dengan hati-hati
dengan memperhatikan jenis tutup
sampel
Sampel tumpah saat Mengkontaminasi BSC Memindahkan sampel dengan hati-hati
dipindahkan ke tabung dan peralatan dalam dan pastikan tips terpasang dengan benar
lain BSC Personil BSL pada pipet
Lisis buffer yang Reaksi menghasilkan Membaca MSDS disinfektan dengan teliti
digunakan beraksi senyawa yang dan memilih yang sesuai dengan lisis
Deaktivasi dengan disinfektan membahayakan buffer yang digunakan Disinfektan dan
5 virus R yang digunakan personil Personil BSL lysis dibuang di tempat yang berbeda
personil menggunakan APD (gloves) dan
Sampel terjatuh dan Luka akibat pecahan penanganan mengacu kepada MSDS yang
pecah klemasan sampel Personil BSL tersedia
Sampel tumpah di Mengkontaminasi Pastikan menggunakan tube yang sesuai
dalam sentrifuge sentrifuge Personil BSL dan menaruhnya dengan benar
Membersihkan sentrifuge dengan
squezze bottle dan menggelap
menggunakan paper towel
Buangan berupa cairan
maupun tips atau
tabung tidak
dimasukkan ke dalam Mengkontaminasi BSC Pastikan membuang material ataupun
botol yang berisi dan peralatan dalam bahan yang digunakan ke dalam wadah
disinfektan BSC Personil BSL yang sudah berisi disinfektan
Menutup material yang tumpah dengan
paper towel dan memberikan disiinfektan
di sekitar paper towel, dibiarkan 20 menit
dan ambil material menggunakan tong
atau pinset untuk dimasukkan ke dalam
plastik biohazard
kontaminasi sampel
BSC mati daya terhadap personil Personil BSL Menyediakan UPS dan generator
Udara wadah yang
berisi disinfektan dan
Ekstraksi sampah biologis Personil terkontaminasi Pastikan PPE masih terpasang Menutup
6 RNA R menyiprat ke personil bahan-bahan biologis Personil BSL wadah secara perlahan dengan benar
Mengkontaminasi Personil BSL,
Timbulan limbah personil BSL dan housekeepin Menyediakan tempat/kemasan limbah B3
infeksius lingkungan sekitar pada g dan dengan karakteristik infeksius di area BSL
saat pengangkutan masyarakat
limbah B3 sekitar
Mengangkut limbah B3 infeksius secara
rutin setiap hari oleh petugas
housekeeping
APD untuk staff yang mengangkut limbah
B3 seperti masker, sarung tangan, apron,
googles dan sepatu boots
Untuk pengangkutan dan pemusnahan
limbah infekius bekerjasama dengan
pihak kedua yang berijin
Transport Sampel terjatuh dan Personil Pastikan sampel berada pada tube yang
7 RNA R pecah Sampel terkontaminasi transport tertutup rapat
Menggunakan wadah transport yang
Sampel Personil terbuat dari plastik yang tidak mudah
mengkontaminasi ke transport bocor
personil Personil BSL Personil menggunakan APD (Gloves)
Personil menggunakan APD (gloves) dan
Luka akibat pecahan penanganan mengacu kepada MSDS yang
kemasan sampel tersedia
Sanitasi
ruangan
dan alat
(Pass Box, Bahan kimia reagen personil menggunakan APD (gloves) dan
BSC dan menyebabkan paparan penanganan mengacu kepada MSDS yang
8 sentrifuge) R Reagen Tumpah terhadap personil BSL Personil BSL tersedia
Konsleting listrik pada
Kebakaran akibat saat Personil BSL
konsleting listrik pada pengunaan/pengoperasi dan warga Penyediaan Alat Pemadam Api Ringan
peralatan an alat sekitar dengan media clean agent
Pengadaan APAR dan sign penggunaan
APAR
Personil mengetahui cara pengunaan
APAR
Mix Bahan kimia reagen personil menggunakan APD (gloves) dan
Reagent menyebabkan paparan penanganan mengacu kepada MSDS yang
9 qPCR R Reagen Tumpah terhadap personil BSL Personil BSL tersedia
Pastikan personil menggunakan gloves
Mesin Eror dan sampel dan mengarsipkan MSDS untuk
10 qPCR R tumpah kontaminasi centrifuge personil mengetahui proses penanggulangan
Note : R = Rutin
NR = Non Rutin

Penanggung Jawab K3

Ns. Ni Putu Eka Darmayanthi, S.Kep


FREKUENSI
Tabel di bawah merupakan contoh
parameter keseringan dari tabel matriks
risiko di atas :
Kategori
Keseringan Contoh Parameter I
Sangat Terjadi 1x dalam masa lebih
Jarang dari 1 tahun
Jarang Bisa terjadi 1x dalam
setahun
Bisa terjadi 1x dalam
Sedang sebulan
Bisa terjadi 1x dalam
Sering seminggu
Sangat
Sering Terjadi hampir setiap hari
TINGKAT KEPARAHAN
Tabel di bawah merupakan contoh parameter keparahan dari tabel matriks risiko :
Nilai Kategori Keparahan Contoh Parameter I
Tidak terdapat cedera/penyakit, tenaga kerja dapat langsung bekerja
1 Sangan Ringan kembali
2 Ringan Cedera ringan, tenaga kerja dapat langsung bekerja kembali
Mendapat P3K atau tindakan medis, tidak ada hilang jam kerja lebih dari
3 Sedang 1x24 jam
Memerlukantindakan medis lanjut/rujukan, cacat sementara, terdapat
4 Berat jam kerja hilang 1x24 jam
5 Sangat Berat Cacat permanen, kematian, terdapat jam kerja hilang lebih dari 1x24 jam
Hasil Matriks Rekomendasi Tindakan Pengendalian
Risiko
3 administrasi ( SOP pengiriman sample, managemen pengiriman sample, penggunaan APD)
3 administrasi ( SOP pengiriman sample, managemen pengiriman sample, penggunaan APD)
3 Administrasi ( SPO Penanganan B3 di BSL)
2 menyediakan eye wash, mendokumentasikan MSDS untuk desinfektan, SOP instruksi kerja, mereview tahapan kerja)
1 memperhatikan kondisi ruangan dan pemakain desinfektan secukupnya
1 memperhatikan kondisi ruangan dan pemakain desinfektan secukupnya
2 menggunakan APD, instruksi kerja untuk membuka sample, meyediakan biohazard spill kit
2 SOP pemakaian pippet, training dan tahu mekanisme instrument yang digunakan
1 menggunakan desinfektan yang tidak bereaksi dengan lisis buffer, personilyang bekerja di BSL harus mengerti manajemen
sampah
1 Menyediakan kotak P3K dan SPO penanganan tingkat awal
1 harus menggunakan tabung sentrifuge yang kuat, memperhatikan instruksi kerja eksraksi RNA
2 bekerja sesuai Waste Management Work Instruction
3 BSC ditutup dan meninggalkan ruangan
2 Refresh training untuk managemen sampah
3 Administrasi (SPO penanganan limbah B3 di BSL)
3 petugas harus medapat informasi yang cukup mengenai material yang akan dikirim dan cara menghandle
1 personil harus ditraining dengan baik, Penyediaan Spill Kit Tumpahan Cairan Tubuh dan SPO Penanganan Tumpahan Cairan Tubuh
1 Menyediakan kotak P3K dan SPO penanganan tingkat awal
1 Pastikan semua personel mengetahui informasi bahaya dan resiko material yang digunakan
1 Penunjukan tim tanggap darurat di area BSL dan sosialisasi penanganan awal
1 Personil harus ditraining dengan baik, Penyediaan Spill Kit Bahan Kimia, SPO Penanganan Tumpahan Bahan Kimia
1 Menyediakan kotak P3K dan SPO penanganan tingkat awal
1 Maintanance mesin berkala
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3
Penanggung Jawab Fasilitas : Diperiksa oleh :
Laboratorium : Laboratorium OMSA Medic

Kepala Laboratorium : dr. Ni Made Rindra Hermawathi, Sp.PK

Tanggal : 13/10/2021
dr. Ni Made Rindra Hermawathi, Sp.PK Yuni Fitriana, A.Md.AK
Nomor Dokumen : 010/E/SOP/OMSAMEDIC/LAB/X/2021

Assessment atau Re-assessment : Assessment

No. Aktivitas Frekuensi Potensi Bahaya Kemungkinan Personil Tindakan Pengendalian Saat Ini Probalita Keparahan
Aktivitas
Bahaya Berisiko
(R,NR)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Mengoperasikan R Terkena uap Terbakar Personil BSL Menggunakan gloves tahan panas
autoclave panas saat membuka autoclave
Pastikan suhu dan tekanan sudah
turun sebelum membuka autoclave
Konsleting Kebakaran Personil BSL Penyediaan Alat Pemadam Api
listrik dan warga Ringan dengan media clean agent
sekitar Penadaan APAR dan sign
penggunaan APAR
Personil mengetahui cara
penggunaan APAR
2 Mengunakan PPE R PPE tidak Sample Personil BSL Pastikan PPE sudah dipakai secara
dipakai dengan mengkontaminasi lengkap sesuai urutan sebelum
lengkap personil masuk ke dalam ruangan
Keluar ruangan dan ulangi
pemakaian PPE
PPE yang Sample Personil BSL Pastikan PPE yang akan digunakan
digunakan mengkontaminasi dalam keadaan bagus dengan
rusak personil ukuran yang sesuai
Tidak nyaman Pingsan karena Personil BSL Keluar ruangan dan ulangi
saat kekurangan pemakaian PPE
menggunakan udara
PPE (masker)
Melakukan pengujian diri saat
melakukan PPE sebelum melakukan
prosedur
Segera keluar ruangan dan
informasikan kepada rekan kerja
Note : R = Rutin
NR = Non Rutin
Penanggung Jawab K3

Ns. Ni Putu Eka Darmayanthi, S.Kep


FREKUENSI
Tabel di bawah merupakan contoh
parameter keseringan dari tabel matriks
risiko di atas :
Kategori
Keseringan Contoh Parameter I
Sangat Terjadi 1x dalam masa lebih
Jarang dari 1 tahun
Bisa terjadi 1x dalam
Jarang setahun
Bisa terjadi 1x dalam
Sedang sebulan
Bisa terjadi 1x dalam
Sering seminggu
Sangat
Sering Terjadi hampir setiap hari
TINGKAT KEPARAHAN
Tabel di bawah merupakan contoh parameter keparahan dari tabel matriks risiko :
Nilai Kategori Keparahan Contoh Parameter I
Tidak terdapat cedera/penyakit, tenaga kerja dapat langsung bekerja
1 Sangan Ringan kembali
2 Ringan Cedera ringan, tenaga kerja dapat langsung bekerja kembali
Mendapat P3K atau tindakan medis, tidak ada hilang jam kerja lebih dari
3 Sedang 1x24 jam
Memerlukantindakan medis lanjut/rujukan, cacat sementara, terdapat
4 Berat jam kerja hilang 1x24 jam
5 Sangat Berat Cacat permanen, kematian, terdapat jam kerja hilang lebih dari 1x24 jam
Hasil Matriks Rekomendasi Tindakan Pengendalian
Risiko
4 mengerjakan sesuai dengan SOP, personil ditraining
1 Penunjukan tim tanggap darurat di area BSL dan sosialisasi penanganan awal
2 menuliskan urutan pemakaian PPE/APD
1 gunakan PPE yang sesuai ukuran dan standar
2 memastikan penggunaan APD/PPE yang nyaman sebelum bekerja

TINGKAT KEPARAHAN
FREKUENSI
Tabel
Tabel di bawah di bawah contoh
merupakan merupakan contoh parameter keparahan dari tabel matriks risiko :
parameter
Nilaitabel matriks
keseringan dari Kategori Keparahan
risiko di atas : Contoh Parameter I

Kategori
Keseringan Contoh Parameter I
Terjadi 1x dalam masa lebih
Sangat Jarang dari 1 tahun
Bisa terjadi 1x dalam
Jarang setahun
Sedang Bisa terjadi 1x dalam sebulan
Bisa terjadi 1x dalam
Sering seminggu
Sangat Sering Terjadi hampir setiap hari
Tidak terdapat cedera/penyakit, tenaga kerja dapat langsung bekerja
1 Sangan Ringan kembali
2 Ringan Cedera ringan, tenaga kerja dapat langsung bekerja kembali
Mendapat P3K atau tindakan medis, tidak ada hilang jam kerja lebih dari
3 Sedang 1x24 jam
Memerlukantindakan medis lanjut/rujukan, cacat sementara, terdapat
4 Berat jam kerja hilang 1x24 jam
5 Sangat Berat Cacat permanen, kematian, terdapat jam kerja hilang lebih dari 1x24 jam
Tabel di bawahmerupakan representasi kategori risiko yang dihasilkan dari penilai risiko :

Rendah Perlu Aturan/Prosedur/Rambu


Sedang Perlu Tindakan Langsung
Tinggi Perlu Perencanaan Pengendalian
Ekstrim Perlu Perhatian Manajemen Atas

Dari representasi di atas,s maka dapat kita tentukan langkah pengendalian risiko yang paling tepat berdsarkan 5 (lima)
hierarki pengendalian risiko/bahaya K3.
HIERARKI PENGENDALIAN

5 Hierarki Pengendalian Risiko/Bahaya K3

Risiko/bahaya yang sudah diidentifikasi dan dilakukan penilaian memerlukan langkah pengendalian untuk menurunkan tingkat risiko/bahaya-nya menuju ke titik yang aman
Pengendalian Risiko/Bahaya dengan cara pengendalian proteksi eliminasi memiliki tingkat keefektifan, kehandalan dan proteksi tertinggi di antara lainnya. Dan pada urutan hierarki
setelahnya, tingkat keefektifan, kehandalan dan menurun seperti diilustrasikan pada gambar di bawah :
ELIMINASI

K SUBSTITUSI
EHANDALAN P
ROTEKSI
PERANCANGAN

ADMINISTRASI

APD
Hierarki Pengendalian Risiko
Pengendalian Risiko merupakan suatu hierarki (dilakukan berurutan sampai dengan tingkat risiko/bahaya berkurang menuju titik yang aman). Hierarki pengendalian
tersebut antara lain ialah eliminasi, substitusi, perancangan, administrasi dan alat pelindung diri (APD) yang terdapat pada tabel di bawah ini:
Hierarki Pengendalian Risiko K3
Eliminasi Eliminasi Sumber Bahaya

Substitusi Substitusi Alat/Mesin/Bahan


Modifikasi/Perancangan
sPerancangan Alat/Mesin/Tempat Kerja yang
Lebih Aman
Prosedur, Aturan, Pelatihan, Durasi
Administrasi Kerja, Tanda Bahaya, Rambu,
Poster, Label
APD Alat Perlindungan Diri Tenaga Kerja

Anda mungkin juga menyukai