Anda di halaman 1dari 10

Ada beberapa hukum-hukum aljabar boolean yang membantu dalam memanipulasi

logika persamaan:

1. Hukum Identitas : A + 0 = A dan A . 1 = A


2. Hukum nol dan satu : A + 1 = 1 dan A . 0 = 0
3. Hukum invers : A + A’ = 1 dan A . A’ = 0
4. Hukum komutatif : A + B = B + A dan A . B = B . A
5. Hukum asosiatif : A + (B + C) = (A + B) + C dan A. (B. C) = (A. B). C
6. Hukum distributif : A. (B + C) = (A. B) + (A. C) dan A + (B. C) = (A + B).
(A + C)
7. Hukum Aljabar Boolean
8. T1. Hukum Komutatif
9. (a) A + B = B + A
10.Pembuktian:

A B A+B B+A A+B =


B+A

0 0 0 0 benar
0 1 1 1 benar
1 0 1 1 benar
1 1 1 1 benar

11.(b) A B = B A
12.Pembuktian:

A B AB BA AB = BA

0 0 0 0 benar
0 1 0 0 benar
1 0 0 0 benar
1 1 1 1 benar

13.T2. Hukum Asosiatif

14.(a) (A + B) + C = A + (B + C)
15.Pembuktian:

A B C A+B B+C (A+B)+C A+(B+C) (A+B)+C=A+(B+C)


0 0 0 0 0 0 0 benar
0 0 1 0 1 1 1 benar
0 1 0 1 1 1 1 benar
0 1 1 1 1 1 1 benar
1 0 0 1 0 1 1 benar
1 0 1 1 1 1 1 benar
1 1 0 1 1 1 1 benar
1 1 1 1 1 1 1 benar

16.(b) (A B) C = A (B C)
17.Pembuktian:

(A B) C = A (B
A B C AB BC (A B) C A (B C)
C)
0 0 0 0 0 0 0 benar
0 0 1 0 0 0 0 benar
0 1 0 0 0 0 0 benar
0 1 1 0 1 0 0 benar
1 0 0 0 0 0 0 benar
1 0 1 0 0 0 0 benar
1 1 0 1 0 0 0 benar
1 1 1 1 1 1 1 benar

18.T3. Hukum Distributif


19.(a) A (B + C) = A B + A C
20.Pembuktian:

A (B + C) = A B + A
A B C B+C AB AC A (B+C) A B+A C
C
0 0 0 0 0 0 0 0 benar
0 0 1 1 0 0 0 0 benar
0 1 0 1 0 0 0 0 benar
0 1 1 1 0 0 0 0 benar
1 0 0 0 0 0 0 0 benar
1 0 1 1 0 1 1 1 benar
1 1 0 1 1 0 1 1 benar
1 1 1 1 1 1 1 1 benar

21.(b) A + (B C) = (A + B) (A + C)
22.Pembuktian:

A + (B C) = (A + B) (A
A B C B C A+B A+C A+(B C) (A+B)(A+C)
+ C)
0 0 0 0 0 0 0 0 benar
0 0 1 0 0 1 0 0 benar
0 1 0 0 1 0 0 0 benar
0 1 1 1 1 1 1 1 benar
1 0 0 0 1 1 1 1 benar
1 0 1 0 1 1 1 1 benar
1 1 0 0 1 1 1 1 benar
1 1 1 1 1 1 1 1 benar

23.T4. Hukum Identity


24.(a) A + A = A
25.Pembuktian:

A A+A A+A=A
0 0 Benar
0 0 Benar
1 1 Benar
1 1 Benar

26.(b) A A = A
27.Pembuktian:

A AA AA=A
0 0 Benar
0 0 Benar
1 1 Benar
1 1 Benar

28.T5.
29.(a) A B + AB = A (BENAR)
30.Pembuktian:

A B B(invers) AB A B(invers) A B + AB = A
0 0 1 0 0 0
0 1 0 0 0 0
1 0 1 0 1 1
1 1 0 1 0 1

31.(b) ( A+B) (A+B)=A (BENAR)


32.Pembuktian:

A B B(invers) A+B A+B(invers) ( A+B) (A+B)=A


0 0 1 0 1 0
0 1 0 1 0 0
1 0 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1

33.T6. Hukum Redudansi


34.(a) A + A B = A (BENAR)
35.Pembuktian:

A B AB A+AB
0 0 0 0
0 1 0 1
1 0 0 1
1 1 1 1

36.(b) A (A + B) = A (BENAR)
37.Pembuktian:

A B A+B A (A + B) = A
0 0 0 0
0 1 1 0
1 0 1 1
1 1 1 1

38.T7
39.(a) 0 + A = A (BENAR)
40.Pembuktian:

A 0 0+A=A
0 0 0
0 0 0
1 0 1
1 0 1
41.(b) 0 A = 0 (BENAR)
42.Pembuktian:

A 0 0A=0
0 0 0
0 0 0
1 0 0
1 0 0

43.T8
44.(a) 1 + A = 1(BENAR)

A 1 1+A
0 1 1
0 1 1
1 1 1
1 1 1

45.(b) 1 A = A (BENAR)
46.Pembuktian:

A 1 1A=A
0 1 0
0 1 0
1 1 1
1 1 1

47.T9
48.(a) A + A =1 (BENAR)
49.Pembuktian:

A A 1 A + A =1
0 1 1 1
0 1 1 1
1 0 1 1
1 0 1 1

50.(b) A A = 0 (BENAR)

A A 0 AA=0
0 1 0 0
0 1 0 0
1 0 0 0
1 0 0 0

51.T10
52.(a) A + A B =A + B(BENAR)
53.Pembuktian:

A B A AB A+B A + A B =A + B
0 0 1 0 0 0
0 1 1 1 1 1
1 0 0 0 1 1
1 1 0 0 1 1

54.(b) A (A + B) = A B(BENAR)
55.Pembuktian:

A ( A + B) = A
A B A A+B AB
B
0 0 1 1 0 0
0 1 1 1 0 0
1 0 0 0 0 0
1 1 0 1 1 1

56.
57.T11. TheoremaDe Morgan’s
58.(a) (A + B) = A B

A B A B A+B (A+B) A B
0 0 1 1 0 1 1
0 1 1 0 1 0 0
1 0 0 1 1 0 0
1 1 0 0 1 0 0

59.(b) (A B) = A + B (BENAR)
A B A B A (A B) A+B
B
0 0 1 1 0 1 1
0 1 1 0 0 1 1
1 0 0 1 0 1 1
1 1 0 0 1 0 0
Gerbang logika dasar dan rangkaian
kombinasional

Written by mayhoneys

Wednesday, 29 October 2008 03:18

Gerbang logika atau sering juga disebut gerbang logika Boolean merupakan
sebuah sistem pemrosesan dasar yang dapat memproses input-input yang berupa
bilangan biner menjadi sebuah output yang berkondisi yang akhirnya digunakan
untuk proses selanjutnya. Gerbang logika dapat mengkondisikan input - input yang
masuk kemudian menjadikannya sebuah output yang sesuai dengan apa yang
ditentukan olehnya. Terdapat tiga gerbang logika dasar, yaitu : gerbang AND,
gerbang OR, gerbang NOT. Ketiga gerbang ini menghasilkan empat gerbang
berikutnya, yaitu : gerbang NAND, gerbang NOR, gerbang XOR, gerbang XAND.
Berikut tabel kebenaran gerbang logika:
Rangkaian aritmatika dasar termasuk kedalam rangkaian kombinasional yaitu
suatu rangkaian yang outputnya tidak tergantung pada kondisi output sebelumnya,
hanya tergantung pada present state dari input.

a. Half Adder dan Full Adder


Sebuah rangkaian kombinasional yang melaksanakan penjumlahan 2 digit biner
disebut dengan half adder, sedangkan rangkaian yang melaksanakan
penjumlahan 3 bit disebut full adder. Rangkaian full adder dapat tersusun dari
dua buah half adder. Di pasaran rangkaian full adder sudah ada yang berbentuk
IC, seperti 74LS83 (4-bit full adder).

b. Half Substractor dan Full Substractor


Rangkaian half substractor hampir sama dengan rangkaian half adder. D
(Difference) ekivalen dengan S (sum), dan B (borrow) ekivalen dengan C
(carry) pada half adder. Kedua rangkaian ini melakukan operasi pengurangan
biner. Half substractor untuk pengurangan satu bit biner, sedangkan full
substractor untuk pengurangan lebih dari satu bit biner.

c. Decoder
Decoder adalah rangkaian kombinasional logika dengan n-masukan dan 2n
keluaran yang berfungsi mengaktifkan 2n keluaran untuk setiap pola masukan
yang berbeda-beda. Hanya satu output decoder yang aktif pada saat diberi suatu
input n-bit. Sebuah decoder biasanya dilengkapi dengan sebuah input enable
low sehingga rangkaian ini bisa di on-off-kan untuk tujuan tertentu. Fungsi
enable untuk meng-aktif-kan atau men-tidak-aktif-kan keluarannya.

d. Priority Encoder
Sebuah Priority encoder adalah rangkaian encoder yang mempunyai fungsi
prioritas. Operasi dari rangkaian priority encoder adalah sebagai berikut :
jika ada dua atau lebih input bernilai 1 pada saat yang sama, maka input yang
mempunyai prioritas tertinggi yang akan diambil. Kondisi x adalah kondisi
don`t care, yang menyatakan nilai input bisa 1 atau 0.

e. Multiplexer
Multiplexer merupakan rangkaian logika yang berfungsi memilih data yang ada
pada input-nya untuk disalurkan ke output-nya dengan bantuan sinyal pemilih
atau selektor. Multiplexer disebut juga sebagai pemilih data (data selector).
Multiplexer adalah rangkaian yang memiliki fungsi untuk memilih dari 2n bit
data input ke satu tujuan output.

Rangkaian logika adalah rangkaian yang menerapkan dasar-dasar logika dalam


pemakaiannya. Dasar-dasar logika adalah operasi yang menerapkan Pada
umumnya rangkaian logika menggunakan gerbang-gerbang logika yang
terintegrasi dalam satu IC.

Pengertian Rangkaian digital sangat erat kaitannya dengan rangkaian dan system
pada bidang elektronika. Rangkaian digital merupakan rangkaian elektronik yang
mengolah sinyal listrik diskrit. Rangkaian ini merupakan kesatuan komponen-
komponen elektronik pasif dan aktif yang membentuk suatu fungsi pemrosesan
sinyal digital.

c). Bilangan biner merupakan bilangan yang terdiri dari 2 angka saja, 0 dan 1.
kedua angka ini bisanya digunakan dengan cara sedemikian rupa, kombinasi
tersebut jika dikonfersikan dalam bilangan decimal akan didapat sebuah angka
tertentu yang dapat diproses lebih lanjut.

Gerbang logika atau sering juga disebut Gerbang Logika Boolean, merupakan
sebuah system pemrosesan dasar yang dapat memproses input-input yang berupa
bilangan biner menjadi sebuah output yang berkondisi dan akahirnya digunakan
dalam proses selanjutnya.
Gerbang NOR sering juga disebut dengan istilah Inverter. Logika dari gerbang ini
adalah membalik apa yang di input kedalamnya, biasanya hanya terdiri dari satu
kaki saja. Ketika input bernilai 1 maka output bernilai 0 dan begitu pula
sebaliknya.
Gerbang AND memiliki karakteristik logika diman input masuk bernilai 0 maka
outpunya akan bernilai 0. Jika kedua input bernilai 1 maka output juga akan
bernilai 1.
Gerbang OR dapat dikatakan memiliki karkteristik memihak 1, diman
karakteristiknya mempunyai logika selalu ber output 1 apabila ada 1 saja input
bernilai 1.

Anda mungkin juga menyukai