Anda di halaman 1dari 7

UAS MAKALAH TENTANG COMPOSER DAN DESIGN PATTERN MVC

STMIK INDONESIA BANJARMASIN

TAUFAN ADHITAMA : 21037035


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………................................

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Penjelasan Tentang Composer…………………………………………………....

2.2 Keuntungan Menggunakan Composer…………………………………………....

2.3 Penjelasan Tentang Design Pattern MVC………………………………………....

2.4 Keuntungan dan Kekurangan Menggunakan MVC……………………………....

BAB III PENUTUP

3.1 Penutup ………………………………………………….........................................


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada era informasi seperti pada saat ini, dimana semua kegiatan manusia di bantu dengan teknologi
komputer seperti sistem kasir, inventori, pendaftaran, pembayaran air, dan lain-lain. Untuk membantu
membuat teknologi sistem informasi tersebut, banyak alat dan teknologi yang sudah ada dan siap digunakan
seperti framework, depencies dan lainnya. Composer adalah aplikasi manajer paket untuk bahasa
pemrograman PHP yang menyediakan format standar untuk mengelola dependensi PHP dan pustaka-
pustaka yang diperlukan. Composer dikembangkan oleh Nils Adermann dan Jordi Boggiano, yang terus
mengelola proyek. Mereka mulai pengembangan pada bulan April 2011 dan merilis Composer pertama kali
pada tanggal 1 Maret 2012. Composer sangat terinspirasi oleh package manager Node.js "npm" dan Ruby
"bundler".
Composer berjalan melalui baris perintah dan menginstal dependensi (pustaka perangkat lunak) untuk
aplikasi. Hal ini juga memungkinkan pengguna untuk menginstal aplikasi PHP yang tersedia di "Packagist"
yang mana itu adalah repositori utamanya. Hal ini juga menyediakan kemampuan autoload untuk pustaka
yang menentukan autoload informasi untuk kemudahan penggunaan kode pihak ketiga.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Penjelasan Tentang Composer

Apa itu composer? Composer adalah manager dependency untuk PHP. Dependency sendiri
dalam pengembangan software merupakan program terpisah atau sebuah kode yang diperlukan
untuk operasi dari perangkat lunak yang ingin anda jalankan.
Composer adalah dependency manager untuk PHP yang memungkinkan pengkodean yang lebih
rapi dan terstruktur sehingga memungkinkan penggunaannya atau programmer yang baru pindah ke
bahasa pemrograman PHP menemukan informasi-informasi rancu seperti rancunya manajemen
struktur hirarki proyek.
Composer juga membantu membantu permasalahan dependencies dalam proyek kita dimana
jika kita menggunakan cara konvensional dalam menginstall suatu library, proses ini akan memakan
waktu pada akses, verifikasi dan kompabilitas library tersebut secara manual. Hanya dengan
memasang suatu library dengan composer maka semua library yang dibutuhkan oleh library
tersebut akan secara otomatis di install oleh composer. Composer Laravel merupakan composer
yang digunakan pada framework Laravel.
Composer terinspirasi dari proyek seperti NPM dan Bundler. Pilihan paket kompatibel yang
sangat banyak di hosting pada repository official composer yang dikenal dengan sebutan Packagist.
Paket-paket ini merupakan paket open source dimana anda dapat ikut berkontribusi di dalamnya.
Anda bahkan dapat menggunakan kode revisi dari sebuah paket ketika memasukkannya ke dalam
sebuah proyek sehingga anda mendapatkan fleksibilitas. Paket composer dibagi kedalam versi,
sehingga anda dapat menjabarkan versi persis dari paket yang anda butuhkan.

2.2 Keuntungan Menggunakan Composer

Kehadiran Composer sebagai dependency manager membuat pengembangan pada project jadi
lebih mudah. Fitur-fitur yang dibutuhkan untuk sebuah pada proyek akan memakan waktu yang
lama jika semua dibuat sendiri dari nol. Nah solusinya, gunakan library yang sudah dibuat oleh
orang lain.

Contoh: Saya membuat proyek e-commerce yang memerlukan fitur shopping cart, penagihan, dan
metode pembayaran. Selanjutnya, kita perlu membuat fungsi-fungsi ini untuk menjalankan situs e-
commerce kita. Rupanya ketiga fitur ini telah dibuat oleh orang lain di situs web e-commerce.
Bukankah lebih mudah menggunakan pustaka skrip mereka di proyek Anda sendiri. Composer bisa
membantu Anda untuk memanfaatkan pustaka PHP orang lain dalam proyek Anda saat ini. Asalkan
dilakukan dengan benar, juga dapat mengurangi kemungkinan kesalahan dalam proses pengkodean.

2.3 Penjelasan Tentang Design Pattern MVC

MVC adalah salah satu compound Design Pattern yang memisahkan urusan antara komponen
Model, View dan Controller. Intinya, kode tentang View, tidak dicampurkan dalam kode Model, dan
seterusnya. MVC dapat membantu developer dalam mengembangkan aplikasi dengan lebih mudah.
Jika developer tidak menggunakan Design Pattern pada aplikasi yang mereka buat, maka
kemungkinan kesulian untuk mengembangankan, me-maintain, atau bahkan menguji aplikasi
menjadi semakit sulit.
Oke, setelah mempelajari apa itu MVC, sekarang saatnya memahami bagaimana alur kerja dari
MVC. Mari lihat bagan berikut ini:

1.Bagian view akan merequest informasi untuk bisa ditampilkan kepada pengguna.
2.Request tersebut kemudian diambil oleh controller dan diserahkan bagian model untuk
diproses;
3.Model akan mengolah dan mencari data informasi tersebut di dalam database;
4.Model memberikan kembali pada controller untuk ditampilkan hasilnya di view;
5.Controller mengambil hasil olahan yang dilakukan di bagian model dan menatanya di
bagian view.
Alur kerja MVC dalam sistem website sebenarnya cukup sederhana seperti ditunjukkan pada
bagan di atas. Namun, kalau penjelasannya masih terlalu teknis, begini analoginya:

Sekarang, anggaplah Anda sedang berada di sebuah restoran. Dalam konsep MVC ini, Anda
adalah view, pelayan adalah controller, dan chef adalah model.

Ketika Anda memesan salah satu menu, pelayan akan mencatat pesanan Anda dan memberikannya
pada chef. Setelah itu, chef akan mencari bahan yang diperlukan di kulkas (database) dan mulai
memasaknya untuk Anda.
Setelah selesai dimasak, chef akan memberikan pada pelayan untuk diantarkan pada Anda.
Nah, seperti itulah cara kerja MVC pada setiap bagiannya.
2.4 Keuntungan dan Kekurangan Menggunakan MVC
Metode MVC membuat developer lebih fokus dalam mengembangkan website karena tahu
bagian mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Dengan demikian, developer dapat menemukan
bug dan memperbaikinya dengan cepat.
Sedangkan Kekurangan MVC:
1. Sulit untuk mengambil feature dari satu website ke website lain
2. Bekerja dengan developer lain bisa menjadi malapetaka.
3. MVC mudah runtuh jika website menjadi terlalu besar.
4. Setiap orang tidak punya satu pemikiran bagaimana menggunakan MVC
5. Menambah widget sangatlah sulit di MVC
BAB III
PENUTUP

Instalasi Laravel membutuhkan beberapa aplikasi lain seperti aplikasi XAMPP untuk server lokal dan
composer untuk dependency manager PHP karena dasar dari framework Laravel adalah bahasa pemograman
PHP.

Anda mungkin juga menyukai