Anda di halaman 1dari 5

PERESEPAN PEMESANAN DAN

PENGELOLAAN OBAT

No. Dokumen : SOP/UKP/232


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 14/03/2016
Halaman : 1/3
UPTD KESEHATAN dr. Salma Anas
PUSKESMAS NIP.198009152009102001
KAMBANG

1. Pengertian Pemesanan obat adalah suatu proses kegiatan pengelola obat


untuk mengajukan pemesanan / permintaan obat ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan jumlah dan jenis obat
yang sudah direncanakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
obat Puskesmas.

2. Tujuan Memenuhi kebutuhan obat di masing-masing unit pelayanan


kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah
kerjanya .
3. Kebijakan Berdasarkan SK kepala puskesmas Kambang Nomor : 018
/KAPUS /VIII/ 2016 Tentang PERESEPAN,PEMESANAN DAN
PENGELOLAAN OBAT
4. Referensi Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan di Puskesmas, Direktorat Jenderal Pelayanan
Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Depkes RI Jakarta, cetakan
kedua 2004.
5. Prosedur/ A. Permintaan Rutin
Langkah- 1. Menentukan jumlah permintaan obat berdasarkan data
langkah pemakaian obat periode sebelumnya, jumlah kunjungan
resep, data penyakit, dan frekuensi distribusi obat oleh Unit
Farmasi DKK.
2. Cara menghitung Kebutuhan Obat : jumlah untuk periode
yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian
pada periode sebelumnya yaitu dengan rumus

SO = SK + WK + WT + SP - SS

Keterangan : SO = Stok Optimum

SK = Stok Kerja ( stok pada periode berjalan )

WK= Waktu Kekosongan Obat

WT= Waktu Tunggu ( Lead Time )

SP = Stok Penyangga

SS = Sisa Stok

3. Permintaan Obat rutin dilakukan dengan menggunakan


formulir Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat
( LPLPO ) yang sudah diperiksa dan ditandatangani oleh
Kepala Puskesmas .

4. Permintaan obat rutin diajukan tiap 3 ( tiga ) bulan sekali


sesuai dengan petunjuk dari Unit Farmasi DKK .

B. Permintaan Khusus

5. Permintaan Khusus dilakukan di luar jadwal distribusi


rutin apabila :

- Kebutuhan meningkat
- Menghindari kekosongan
- Penanganan Kejadian Luar Biasa ( KLB )
- Obat Rusak
- Obat Kadaluwarsa
6. Permintaan Khusus dilakukan dengan menggunakan Surat
Bon Obat yang sudah disetujui dan ditandatangani oleh
Kepala Puskesmas.
7. Diajukan ke Unit Farmasi sewaktu- waktu diperlukan
mendesak.

6. Diagram Alir : Bagan Alur Permintaan Rutin

Menentukan jumlah
permintaan obat

Menghitung kebutuhan obat untuk 3


bulan

Memasukkan data permintaan dalam


LPLPO

LPLPO diketahui oleh Kepala


Puskesmas

Diajukan tiap 3 bulan sekali


ditujukan ke Ka DKK
Bagan Alur Permintaan Khusus

7. Dokumen LPLPO,kertas resep


Terkait
8. Distribusi
PERESEPAN PEMESANAN DAN
PENGELOLAAN OBAT

No. Dokumen : DT/UKP/232


DAFTAR No. Revisi : 00
TILIK Tanggal Terbit : 14/03/2016
Halaman : 1/1
UPTD KESEHATAN dr. Salma Anas
PUSKESMAS NIP.198009152009102001
KAMBANG

NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK TB

1 Apakah petugas menentukan jumlah permintaan obat

2 Apakah petugas menghitung kebutuhan obat untuk 3


bulan?

3 Apakah petugas memasukan data dalam LPLPO?

4 Apakah petugas meminta tanda tangan kepala


Puskesmas dan mengirimkan LPLPO ke dinas
kesehatan kabupaten?

JUMLAH

COMPLIANCE RATE (CR) = ..............X100%

Pelaksana / Auditor

NIP

Anda mungkin juga menyukai