Tugas Analisis Sistem Infrastruktur Kelompok 2
Tugas Analisis Sistem Infrastruktur Kelompok 2
TOPIC
ENVIRONMENTAL ENGINEERING & IMPACT STUDIES
JUDUL PAPPER
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM), KABUPATEN BONE
BOLANGO, PROVINSI GORONTALO
Disusun Oleh :
Kelompok :2
Nama : 1. Eprilia Widyantari
2. Suluh Adi Wibowo
3. Yuka Mauli Farhandino
Mata Kuliah : Analisis Sistem Infrastruktur
Dosen : Eri Prasetyo, Prof.
I. PENDAHULUAN
Teknik lingkungan merupakan bidang keilmuan yang berkaitan dengan
penerapan solusi dari masalah sanitasi lingkungan, pembuangan maupun daur
ulang limbah cair, dan limbah padat yang tepat, sistem drainase perkotaan
maupun pedesaan yang memadai untuk sanitasi, dan kontrol terhadap polusi
air, tanah, dan udara.
Air minum dalam kehidupan manusia merupakan salah satu kebutuhan paling
esensial karena sebagai kebutuhan dasar manusia, sehingga perlu terpenuhi
ketersediaan dan kualitas yang memadai. Penyediaan air minum dijadikan
sebagai salah satu sarana dalam meningkatkan kesejahteraan hidup melalui
upaya peningkatan kesehatan masyarakat.
1
Bone Bolango, Provinsi Gorontalo untuk memenuhi kebutuhan air bersih di
daerah yang belum terlayani PDAM.
2
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PERENCANAAN
1. Batas Administrasi dan Letak Geografis
Kabupaten Bone Bolango merupakan kabupaten yang terletak paling
timur di Provinsi Gorontalo. Secara astronomis, Kabupaten Bone
Bolango terletak pada 0°18’21.6” – 0°48’21.96” Lintang Utara dan
123°2’11.76” - 123°33’15.48” Bujur Timur. Batas wilayah Kabupaten
Bone Bolango adalah sebagai berikut:
• Batas Utara : Kabupaten Gorontalo Utara
• Batas Timur : Provinsi Sulawesi Utara
• Batas Selatan : Teluk Tomini
• Batas Barat : Kabupaten Gorontalo
Kabupaten Bone Bolango memiliki wilayah seluas 1.915 km2 yang
dibagi menjadi 18 kecamatan, terdiri dari 160 desa dan 5 kelurahan.
Kecamatan Pinogu memiliki wilayah terluas yaitu 496 km2, sedangkan
Kecamatan Bulango Selatan memiliki wilayah terkecil yaitu 0,29 km2.
Luas daerah berdasarkan kecamatan di Kabupaten Bone Bolango dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel Luas Daerah Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten
Bonebolango
3
Gambar Peta Administasi Kabupaten Bone Bolango
4
B. Klimatologi
Kabupaten Bone Bolango merupakan wilayah yang mempunyai
iklim tropis dengan suhu maksimum mencapai 35,4°C dan suhu
minimum mencapai 19°C. Sedangkan rata-rata curah hujan yang
terjadi di tahun 2020 adalah 203,28 mm3 dengan curah hujan
tertinggi mencapai 505,5 mm3 di Bulan Juli, dan curah hujan
terendah mencapai 102,1 mm3 di Bulan Oktober. Rata- rata
pengamatan iklim di kabupaten bonebolango tahun 2020 dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel Pengamatan Iklim Berdasarkan Bulan di Stasiun
Klimatologi Kabupaten Bone Bolango
5
C. Tata Ruang dan Lahan
Kawasan strategis di wilayah Kabupaten Bone Bolango sebagai
berikut:
1) Kawasan strategis yang memiliki nilai strategis dari sudut
kepentingan ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi, yaitu:
a. Kawasan pusat pemerintahan Kabupaten di Kecamatan Suwawa
b. Kawasan perdagangan dan jasa di Kecamatan Kabila dan
Kecamatan Tilongkabila
c. Kawasan pengembangan taman teknologi pertanian (agro-
technopark) di Kecamatan Tilongkabila
d. Kawasan industri perikanan dan minapolitan di Kecamatan
Kabila Bone
e. Kawasan wisata alam laut olele di Kecamatan Kabila Bone
f. Kawasan pertanian terpadu (agro-industry) bondawuna di
Kecamatan Suwawa Selatan
2) Kawasan strategis yang memiliki nilai strategis dari sudut
kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, yaitu:
a. Kawasan Danau Perintis di Kecamatan Suwawa
b. Kawasan Pemandaian Air Panas Lombongo dan Libungo
c. Kawasan Taman Laut Olele di Kecamatan Kabila Bone
d. Kawasan sekitar Waduk Bulango Ulu
3) Kawasan strategis yang memiliki nili strategis dari sudut
kepentingan sosial budaya, yaitu:
a. Kawasan Pendidikan Tilongkabila di Suwawa
b. Kawasan Wisata Adat dan Budaya di Kecamata Tapa
4) Kawasan strategis yang memiliki nilai strategis dari sudut
pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi,
yaitu:
a. Kawasan Sumberdaya Energi Aliran Sungai di Waduk Bulango
Ulu
b. Kawasan Pengembangan Energi Biomassa Bulango di
Bulontalangi
6
D. Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Bone Bolango pada tahun 2020 adalah
sebanyak 162.778 jiwa, yang terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak
81.885 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 80.893 jiwa. Jika
dikelompokan berdasarkan kecamatan, Kecamatan Kabila memiliki
proporsi penduduk terbanyak yaitu sebanyak 14,67%. Namun jika
dilihat dari tingkat kepadatan penduduk per luas wilayah, Kecamatan
Bulango Selatan memiliki kepadatan paling tinggi yaitu 1.917,97 jiwa
per Km2.
Tabel Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk Berdasarkan
Kecamatan di Kabupaten Bone Bolango
7
kriteria, membuat penilaian dan menentukan keputusan. Dalam
menentukan daerah prioritas penyediaan air minum, dilakukan dua
tahapan penentuan, tahap pertama yaitu penentuan sumber air baku
potensial dan tahap kedua yaitu penentuan area pelayanan prioritas.
Masing-masing penentuan memiliki beberapa kriteria dengan skor
dan bobotnya masing-masing. Penentuan sumber air baku potensial
memiliki dua kriteria yaitu debit andalan, kontur dan debit andalan.
Sedangkan penentuan area pelayanan prioritas memiliki 4 kriteria
yaitu Willingness to Connect (WTC), Ability to Pay (ATP),
Willingness to Pay (WTP), dan laju kebutuhan air. Skor dan bobot
pada penentuan sumber air baku dan area pelayanan prioritas dapat
dilihat di bawah ini:
Tabel Skoring Penentuan Sumber Air Baku
8
Setelah melakukan pembobotan berdasarkan masing-masing
parameter, maka dilakukan penilaian dari hasil pembobotan dengan
rincian pada tabel di bawah ini:
Tabel Penilaian Penentuan Sumber Air Baku, dan Area Pelayanan
Prioritas
9
rasterisasi serta styling dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
10
Gambar Tahapan Rasterize, dan Reclassify Debit Andalan
(Sumber: Hasil Analisa, 2023)
Gambar Peta Sungai Hasil Difference, dan Input Data Debit Andalan dan
Skoring
11
(Sumber: Hasil Pengolahan QGIS, 2023)
Hasil rasterisasi dan reclassify yang menunjukkan data output debit
andalan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
12
Gambar Lokasi Sumber Air Baku Potensial
(Sumber: Hasil Pengolahan QGIS, 2023)
13
Gambar Tahapan Rasterize, dan Reclassify WTC, ATP, WTP, dan Laju
Kebutuhan Air
(Sumber: Hasil Analisa, 2023)
Pada data vektor administrasi kecamatan, melakukan input data WTC,
ATP, WTP, dan laju kebutuhan air. Data attribute WTC, ATP, WTP,
dan laju kebutuhan air berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2035.
14
Gambar Data Vektor Adiminstrasi Kecamatan, dan Input Data WTC,
ATP, WTP, dan Laju Kebutuhan Air
(Sumber: Hasil Pengolahan QGIS, 2023)
Setelah melakukan input data attribute WTC, ATP, WTP, dan laju kebutuhan
air, kemudian dilakukan reclassify berdasarkan hasil skoring pada masing-
masing kriteria.
Gambar Hasil Rasterisasi WTC, ATP, WTP, dan Laju Kebutuhan Air
(Sumber: Hasil Pengolahan QGIS, 2023)
Setelah didapatkan output data WTC, ATP, WTP dan laju kebutuhan air
dilakukan overlay, kemudian melakukan penilaian hasil pembobotan
menggunakan raster calculator serta reclassify dan colouring sehingga
didapatkan kecamatan prioritas dengan rincian tahapan pada gambar di
bawah ini:
15
Gambar Tahapan Raster Calculator, dan Overlay Area Pelayanan
Prioritas
(Sumber: Hasil Analisa, 2023)
Data kecamatan prioritas dan data lokasi sumber air baku potensial
dilakukan overlay kembali sehingga didapatkan area pelayanan
prioritas pada gambar di bawah ini. Berdasarkan hasil overlay data
kecamatan prioritas dan data lokasi sumber air baku potensial, area
pelayanan prioritas berada di Kecamatan Suwawa yang dapat dilihat
pada gambar di bawah ini:
16
Gambar Kecamatan Prioritas, dan Overlay Kecamatan Prioritas, dan
Lokasi Sumber Air Potensial
(Sumber: Hasil Pengolahan QGIS, 2023)
17
D. Peta Prioritas Penyediaan Air Minum
Peta prioritas penyediaan air minum dilakukan dengan beberapa
tahapan menggunakan software QGIS. Pada data area pelayanan
prioritas melakukan clip dan reproject, kemudian melakukan
buffer, serta overlay pada data vektor lokasi permukiman dengan
rincian tahapan pada gambar di bawah ini:
Pada peta area pelayanan prioritas dilakukan clip dengan sungai yang
berada di lokasi kecamatan. Kemudian sungai yang sudah di clip
dilakukan reproject yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini
18
Setelah dilakukan reproject, maka membuat buffer dengan radius 1 km
dari lokasi sungai pada gambar di bawah ini. Kemudian melakukan clip
pada data vektor permukiman yang menghasilkan clip peta
permukiman Kecamatan Suwawa yang dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:
19
Gambar Hasil Clip, dan Buffering, dan Analisis Kontur
(Sumber: Hasil Pengolahan QGIS, 2023)
20
Gambar Peta Area Prioritas Penyediaan Air Minum di Kabupaten
Bone Bolango, Provinsi Gorontalo
VI. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari melakukan analisis spasial sistem
penyediaan air minum di Kabupaten Bone Bolango yaitu bertambahnya
area pelayanan sistem penyediaan air minum yaitu Kecamatan Suwawa,
sehingga dapat mengurangi wilayah kekeringan yang berada di Kabupaten
Bone Bolango Provinsi Gorontalo.
VII. SARAN
1. Diperlukan analisis sumber air lain yang layak selain melalui sungai di
sekitar kawasan lindung
2. Diperlukan alternatif teknologi dalam penyediaan air minum yang
21
advance untuk memperluas area pelayanan
3. Perlu adanya penambahan analisis pembobotan berdasarkan
kelembagaan dalam menentukan daerah pelayanan
22
DAFTAR PUSTAKA
23