Anda di halaman 1dari 10

Coding : Jurnal Komputer dan Aplikasi

Volume 08, No.01 (2020), hal 142-151 ISSN : 2338-493X

PENERAPAN METODE TOPSIS PADA SISTEM PENENTUAN DUSUN


PENERIMA DANA DESA
[1]
E Y Candra Talan, [2]Ilhamsyah, [3]Renny Puspita Sari
[1][2][3]Jurusan
Sistem Informasi, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura
Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak
Telp./Fax.:(0561) 577963
e-mail: [1] sunbanu87@student.untan.ac.id, [2] ilhamsyah@sisfo.untan.ac.id,
[3]
rennysari@sisfo.untan.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem pendukung keputusan penentuan dusun
penerima dana desa dengan menerapkan Metode (TOPSIS). Penelitian ini dilakukan di Desa
Engkersik, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Provinsi kalimantan barat, masalah
dalam proses penentuan dusun penerima dana desa masih ditentukan berdasarkan proposal, tidak
ada kriteria khusus yang digunakan dan informasi dusun penerima dana desa sulit dibagikan
karena informasi yang ada diberikan pada warga yang berkunjung ke kantor desa. Rancangan
yang ada diimplementasikan kedalam sistem penentuan dusun penerima dana desa melalui
beberapa tahap yaitu analisis, perancanngan, implementasi dan pengujian sistem. Perancangan
dan pembangunan sistem perlu dilakukan untuk membantu admin dan kepala desa dalam
penentuan dusun penerima dana desa yang akan ditentukan berdasarkan kriteria, alternatif dan
atribut yang diinput pertama kali oleh admin dan kepala desa memasukan nilai bobot pada
kriteria lalu melakukan perhitungan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi kasus,
kuesioner, survey, melakukan wawancara. Hasil pengujian fungsional kepada Kepala Desa dan
Admin, serta pengujian kuesioner kepada masyarakat dan mahasiswa sebanyak 50 orang. Dari
hasil pengujian sistem yang dilakukan maka mendapat nilai baik karena mendapat nilai 81% dari
perhitungan skala likert yang telah dilakukan diharapkan adanya sistem penentuan dusun
penerima dana desa dapat lebih baik lagi.
Kata kunci : SPK, TOPSIS, DANA DESA

1. PENDAHULUAN Desa Engkersik, Kecamatan Sekadau Hilir,


Dengan disahkannya UU Nomor 6 Tahun Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan
2014 tentang desa, segala kepentingan dan Barat merupakan salah satu desa yang setiap
kebutuhan masyarakat desa dapat diakomodir tahun menerima bantuan dana desa dari
dengan baik karena desa diberikan kesempatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
untuk mengurus tata pemerintahan sendiri Pada saat ini terdapat beberapa masalah
serta pemerataan pembangunan. Diharapkan didalam melakukan proses penentuan dusun
dengan disahkan UU tersebut dapat penerima dana desa yaitu masih ditentukan
meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup berdasarkan proposal yang diterima oleh
masyarakat desa, sehingga permasalahan kepala desa, Selain itu tidak ada kriteria
seperti kesenjangan antar wilayah, kemiskinan, khusus yang digunakan dalam menentukan
dan masalah sosial budaya dapat diminimalisir. dusun yang akan menerima dana desa yang
Dana desa yang diberikan digunakan untuk ada, dan informasi dusun penerima dana desa
pembangunan dan pemeliharaan desa dan juga sulit untuk dibagikan dikarenakan
dusun. Pemeliharaan dan pembangunan yang informasi yang ada hanya diberikan kepada
dilakukan seperti pembuatan jalan, sarana dan warga yang berkunjung ke kantor desa.
prasarana kesehatan, pendidikan, serta Berdasarkan latar belakang maka
kebudayaan, usaha ekonomi produktif seperti dilakukan penelitian yang berjudul “Sistem
pasar desa, lumbung desa, dan pengembangan Pendukung Keputusan Penentuan Dusun
ternak. Dana desa juga mempunyai beberapa Penerima Dana Desa menggunakan metode
prioritas utama yaitu pemberdayaan TOPSIS Berbasis Web ” Studi Kasus Desa
masyarakat seperti melakukan pelatihan usaha Engkersik, Kecamatan, Sekadau Hilir,
ekonomi, peningkatan kemampuan masyarakat Kabupaten Sekadau. Harapan dari penelitian
termasuk didalamnya ada kelompok tani, ini agar dapat membantu pihak kepala desa
kelompok nelayan, kelompok pengrajin dan dan admin didalam penentuan dusun penerima
kelompok yang lainnya. Dana Desa yang ada di Desa Engkersik.
142
Coding : Jurnal Komputer dan Aplikasi
Volume 08, No.01 (2020), hal 142-151 ISSN : 2338-493X
2. LANDASAN TEORI positif dan negatif.
2.1. Sistem Pendukung Keputusan 6. Menentukan nilai prefensi untuk setiap
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) alternatif.
adalah sistem yang digunakan untuk 7. Rangking alternatif diurutkan dari nilai C+
mendukung dan membantu pihak manajemen terbesar ke nilai terkecil.
dalam melakukan pengambilan keputusan pada 8. Menentukan matriks keputusan.
kondisi semi terstruktur dan tidak terstruktur.
Pada dasarnya konsep SPK membantu ( ) (1)
kegiatan para manajer melakukan penilaian
serta menggantikan posisi dan peran manajer. 9. Membuat matriks keputusan yang
[1]. ternormalisasi.
(2)
2.2. Dana Desa √∑
Dana Desa adalah dana yang bersumber 10. Membuat matriks keputusan yang
dari APBN yang diperuntukkan bagi ternormalisasi terbobot.
pemerintahan desa yang ditransfer melalui (3)
APBD kabupaten/kota, dan dialokasikan 11. Menentukan matriks solusi ideal positif dan
kepada setiap desa secara merata dan matriks solusi ideal negatif.
berkeadilan serta diprioritaskan untuk A+ = {(max vij | jϵ J), min vij | jϵ J ′
pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan ,i=1,2,3,…,m}
masyarakat desa secara transparan. [2]. = {v1+,v2+,v3+,…,vn+}
Desa adalah kesatuan masyarakat A− = {(min vij | jϵ J), max vij | jϵ J’,
hukum yang memiliki batas wilayah yang i=1,2,3,…,m}
berwenang untuk mengatur dan mengurus = {v1−, v2−, v3−,…,vn − } (4)
urusan pemerintahan, dan kepentingan 12. Menentukan jarak antara nilai setiap
masyarakat berdasarkan prakarsa masyarakat, alternatif dengan matriks solusi ideal
hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang positif dan negatif.
diakui dan dihormati dalam sistem a. S+ adalah jarak alternatif dari solusi
pemerintahan NKRI. ideal positif.

2.3. Metode Technique for Order Preference √∑ ( ) dengan i = 1,2,3..n


by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) -
b. S adalah jarak alternatif dari solusi
Metode TOPSIS adalah metode yang ideal negatif.
memberikan sebuah solusi dari sejumlah
alternatif yang ada dengan cara √∑ ( ) dengan i = 1,2,3..n
membandingkan setiap alternatif dengan
(5)
alternatif terbaik dan alternatif terburuk yang
13. Rangking alternatif
ada diantara alternatif-alternatif masalah.
Metode ini menggunakan jarak untuk dimana i = 1,2,3..m (6)
melakukan perbandingan tersebut. alternatif
pilihan merupakan alternatif yang mempunyai 2.4. Website
jarak terkecil dari solusi ideal positif dan jarak Website (Situs Web) merupakan kumpulan
terbesar dari solusi ideal negatif dari sudut dari halaman-halaman web yang berhubungan
pandang geometris dengan menggunakan jarak dengan file-file lain yang terkait. Dalam
Euclidean. [3]. sebuah website terdapat suatu halaman yang
Langkah-langkah perhitungan dalam metode dikenal dengan sebutan home page. Home
TOPSIS adalah. page adalah sebuah halaman yang pertama kali
1. Menentukan matriks keputusan. dilihat ketika seseorang mengunjungi website.
2. Membuat matriks keputusan yang Dari homepage, pengujung dapat mengklik
ternormalisasi. hyperlink untuk pindah kehalaman lain yang
3. membuat matriks keputusan yang terdapat dalam website tersebut. Untuk
ternormalisasi terbobot. membangun web atau situs diperlukan unsur-
4. Menentukan matriks solusi ideal positif dan unsur yang harus ada agar situs web dapat
matriks solusi ideal negatif. berjalan dengan baik. Unsur-unsur tersebut
5. Menentukan jarak antara nilai setiap adalah domain name, hosting, script, desain
alternatif dengan matriks solusi ideal web.[4].
143
Coding : Jurnal Komputer dan Aplikasi
Volume 08, No.01 (2020), hal 142-151 ISSN : 2338-493X
3. METODE PENELITIAN 4. PERANCANGAN SISTEM
Kerangka kerja pada penelitian ini Perancangan sistem meliputi use case diagram,
menggunakan framework Design Science. activity diagram, sequencial diagram, class
Design Science adalah suatu cara untuk diagram, dan rancangan database sistem.
menggambarkan suatu lingkungan penelitian, 4.1 Rancangan Use Case Diagram
fase-fase yang dilalui dalam penelitian, basis Berikut ini Gambar 1 merupakan rancangan use
pengetahuan yang digunakan, dan kontribusi case diagram:
yang dihasilkan dari penelitian ini. [5].
Langkah-langkah yang dilakukan dalam
Design Science sebagai berikut:
1. Environtment.
Environment adalah tempat dimana
lingkungan penelitian dilakukan yang terdiri
dari stakeholder, organisasi, teknologi.
Stakeholder dari organisasi adalah admin
dan kepala desa, sedangkan informasi dalam
organisasi diterima dengan datang ke kantor
desa, dan teknologi yang digunakan saat ini
didalam mendukung proses pelayanan
diorganisasi masih bersifat manual.
2. Is Research.
Is Research adalah tahap penggunaan
metode dalam melakukan pembuatan sistem.
Metode yang digunakan adalah metode Gambar 1 Rancangan Use Case
watervall, untuk menguji metode watervall Diagram
maka dilakukan dengan cara evaluasi dan
pengujian black box testing. Gambar 1 merupakan rancangan use case
3. Knowledge Base diagram yang menggambarkan aktor-aktor
Knowledge Base adalah tahap dasar yang berperan didalam sistem yaitu, admin,
pengetahuan yang digunakan dalam kepala Desa dan fungsi-fungsi yang terdapat
pembuatan sistem. Knowledge Base terdiri didalam sistem.
dari foundations yang menjadi dasar ilmu
pembuatan sistem dan metodologi adalah 4.2 Rancangan Activity Diagram
tahap pengumpulan data. Dasar pengetahuan Berikut ini Gambar 2 merupakan rancangan
yang digunakan adalah sistem pendukung activity diagram:
keputusan, basis data, laravel, analisis
perancangan sistem informasi, dan unifide
modeling language (UML). Untuk
menghasilkan kontribusi seperti dokumen
bagi basis pengetahuan yang akan dijadikan
acuan dalam pembuatan sistem. Dilakukan
observasi dan wawancara.[6].
4. Pengembangan Perangkat Lunak
Pengembangan perangkat lunak terdiri atas 3
bagian yaitu proses perancangan, pembuatan,
pengujian. Sistem yang telah dilakukan
perancangan, pembuatan dan pengujian ini
dimuat dalam tiga dokumen yaitu spesifikasi
kebutuhan perangkat lunak (SKPL), deskripsi Gambar 2 Activity Diagram
perancangan perangkat lunak (DPPL), dan
perancangan deskripsi hasil uji perangkat Gambar 2 merupakan aktivity diagram yang
lunak (PDHUPL). SKPL adalah langkah dari menggambarkan alur aktivitas yang dilakukan
mendefinisikan kebutuhan sistem, DPPL oleh aktor didalam sistem untuk melakukan
adalah langkah untuk mengambarkan bentuk perhitungan. Aktivitas ini dimulai ketika aktor
sistem dan PDHUPL adalah langkah akhir (Kepala Desa dan Admin) mengakses halaman
untuk melakukan pengujian sistem.[7]. kelola kriteria, atribut, dusun, kemudian untuk

144
Coding : Jurnal Komputer dan Aplikasi
Volume 08, No.01 (2020), hal 142-151 ISSN : 2338-493X
melakukan perhitungan kepala desa mengedit Pada Gambar 4 terdapat tujuh tabel basis data
bobot dan menginput tahun perhitungan. sistem yaitu, tabel detail dusun, tabel user, tabel
Selanjutnya sistem melakukan perhitungan kriteria, tabel atribut, tabel hasil TOPSIS, tabel
dengan menggunakan metode TOPSIS. penilaian, dan tabel dusun yang akan digunakan
Sistem akan menampilkan hasil perhitungan untuk melakukan perhitungan TOPSIS.
berupa nama alternative atau nama dusun yang
akan menerima dana desa berdasarkan urutan 5. HASIL DAN PEMBAHASAN
no 1-9, kemudian data hasil perhitungan ini 5.1 Hasil
dicetak. Berikut ini akan dibahas mengenai hasil
implementasi rancangan sistem kedalam
4.3 Rancangan Sequencial Diagram bentuk kode program.
Berikut ini Gambar 3 merupakan rancangan
sequencial diagram: 1. Implementasi Rancangan Kelola Kriteria

Gambar 8 Implementasi Rancangan


Halaman Kriteria

Gambar 8 merupakan halaman yang


digunakan oleh admin untuk melakukan
kelola data kriteria.

2. Implementasi Rancangan Halaman Hasil


Perhitungan.

Gambar 3 Rancangan Sequencial


Diagram Perhitungan TOPSIS

Gambar 3 merupakan diagram yang


menggambarkan interaksi objek didalam Gambar 9 Implementasi Rancangan
sistem dalam melakukan perhitungan dengan Halaman Hasil Perhitungan
metode TOPSIS.
Gambar 9 merupakan hasil implementasi
4.4 Rancangan Entity Relationship Diagram. halaman perhitungan yang menampilkan
Entity Relationship Diagram adalah salah satu kepada pengambil keputusan yaitu
model untuk menjelaskan hubungan antar data Kepala Desa mengenai data rekomendasi
dalam basis data berdasarkan objek-objek calon penerima dana desa menggunakan
dasar data yang mempunyai hubungan antar metode TOPSIS.
relasi. Berikut ini gambar 4 merupakan
rancangan ERD. 3. Implementasi Rancangan Halaman Laporan

Gambar 10 Implementasi Rancangan


Halaman Laporan

Gambar 10 merupakan hasil implementasi


halaman laporan yang menampilkan hasil
laporan kepada pengambil keputusan yaitu
Kepala Desa dan admin mengenai data
Gambar 4 Entity Relationship Diagram rekomendasi calon penerima dana desa.

145
Coding : Jurnal Komputer dan Aplikasi
Volume 08, No.01 (2020), hal 142-151 ISSN : 2338-493X
5.2 Pembahasan Dari Tabel 2 maka data yang ada akan
Proses penentuan calon dusun penerima digunakan sebagai dasar acuan dalam
dana desa ini dimulai dengan mengumpulkan pemberian nilai kepada setiap kriteria dan
beberapa data yaitu kriteria, alternatif, atribut setiap alternatif dusun penerima dana desa
dan bobot, langkah selanjutnya menentukan pada perhitungan TOPSIS yang dapat dilihat
kriteria yang digunakan dalam menyeleksi pada tabel 3.
penerima dana desa. Berikut ini adalah data-
data yang menyajikan kriteria, bobot, alternatif, 5.3 Perhitungan Metode TOPSIS
atribut dan nilai atribut yang digunakan. Berikut ini merupakan data alternatif
calon penerima bantuan dana desa dan data
Tabel 1 Data Awal Penerima Dana Desa penilaian alternatif berdasarkan nilai kriteria
pada Tabel 3.
Kriteria Nilai Alternatif Tabel 3 Nilai di Konversikan
Bobot Alternatif Kriteria
Rata-rata 20 Tempapau
Penghasilan Suakterentang C1 C2 C3 C4 C5
Warga Empring Tempapau 3 1 1 1 3
Luas wilayah 30 Jerajau Suakterentang 3 2 2 2 2
Sektor Ampar
Empring 1 1 1 3 2
Pertanian Ensawak
Luas wilayah 10 Batu Lebur Jerajau 3 3 2 1 1
Sektor Engkersik 1 Ampar 1 3 2 3 3
Perkebunan Engkersik 2 Ensawak 2 2 3 2 2
Batu Lebur 3 1 1 1 2
Jumlah 30 Engkersik 1 1 2 3 2 1
Penduduk
Luas Wilayah 10 engkersik 2 1 3 1 2 2
Dusun
Dari Tabel 1 terdiri dari beberapa data yaitu Dari data pada tabel 3 hasil nilai yang telah di
data kriteria, nilai bobot kriteria, dan alternatif konversikan langkah selanjutnya adalah
nama dusun yang akan menerima dana desa. mencari nilai x yang akan dikuadratkan dari
Selanjutnya dari data tabel 1 yang ada maka setiap data alternatif dan setiap data kriteria.
langkah selanjutnya adalah menentukan setiap Rumus menghitung nilai x dikuadratkan dapat
nilai dari alternatif dan nilai dari kriteria dilihat pada persamaan 1 metode TOPSIS,
berdasarkan nilai atribut berupa range yang dan berikut ini adalah contoh perhitungannya.
menjadi batas bawah dan batas atas yang telah 3*3=9 1*1=1 1*1=1 1*1=1 3*3=9
ditentukan oleh admin dan kepala desa 3*3=9 3*3=9 3*3=9 2*2=4 2*2=4
sehingga dapat dilihat pada tabel 2 penilaian 1*1=1 1*1=1 1*1=1 3*3=9 2*2=4
kinerja. ...
1*1=1 3*3=9 1*1=1 2*2=4 2*2=4
Tabel 2 Penilaian Kriteria Hasil perhitungan dari nilai x yang
Kriteria Rentang Nilai Nilai
Atribut
dikuadratkan dapat dilihat pada tabel 4.
Rata-rata 3.000.000- 1
Penghasilan 5.000.000
Warga 1.500.000- 2
Tabel 4 Nilai X di Kuadratkan
3.000.000 Alternatif Kriteria
500.000- 3 C1 C2 C3 C4 C5
1.500.000
Tempapau 9 1 1 1 9
Luas wilayah 87 ha – 105 ha 1
Sektor Suakterentang 9 9 9 4 4
Pertanian
106 ha – 130 2 Empring 1 1 1 9 4
ha Jerajau 9 9 4 1 1
131 ha – 189 3
ha Ampar 1 9 4 9 9
Luas wilayah 56 ha – 100 ha 1 Ensawak 4 4 9 4 4
Sektor
Batu Lebur 9 1 1 1 4
Perkebunan 101 ha – 201 2
ha Engkersik 1 1 4 9 4 1
202 ha – 320 3 engkersik 2 1 9 1 4 4
ha
Jumlah 44 42 34 37 40
Jumlah 500 – 1000 1
Penduduk 1000 – 1500 2 Akar 6,633 6,480 5,830 6,082 6,324
1500 – 2000 3
Luas 0,70 km2 1
Wilayah 1,08 km2 2 Dari tabel 4 hasil nilai x yang dikuadratkan
Dusun 2,55 km2 3 selanjutnya adalah mencari nilai matriks
ternormalisasi dengan cara nilai dari setiap
146
Coding : Jurnal Komputer dan Aplikasi
Volume 08, No.01 (2020), hal 142-151 ISSN : 2338-493X
kriteria dan alternatif dari tabel ternormalisasi ternormalisasi terbobot maka langkah
dikali dengan nilai bobot yang ada dari setiap selanjutnya adalah mencari nilai solusi ideal
kriteria. Rumus menghitung matriks positif dari setiap alternatif dan kriteria.
ternormalisasi dapat dilihat pada persamaan 2 Langkah untuk mencari nilai solusi ideal
metode TOPSIS, dan berikut ini adalah positif adalah dapat dicari dengan cara nilai
contoh perhitungannya. max pada tabel ternormalisasi terbobot
3/6.633 1/6,082 1/6,480 1/5,380 3/6.33 dikurang nilai dari setiap alternatif dan
... kriteria. Rumus menghitung nilai solusi ideal
1/6.633 9/6,082 1/6,480 4/5,380 4/6.33 positif dapat dilihat pada persamaan 4 metode
Hasil perhitungan dari nilai matriks TOPSIS, dan berikut ini adalah contoh
ternormalisasi dapat dilihat pada tabel 5. perhitungannya.
Tabel 5 Matriks Ternormalisasi S1+= (9,045-9,045)2 + (14,796-4,932)2 +
Alternatif Kriteria (13,887-4,629)2 +(5,145-1,715)2
C1 C2 C3 C4 C5
+(4,743-4,743)2
Tempapau 0,452 0,164 0,171 0,164 0, 474
= 194,776 =13,956
Suakterentang 0,452 0,329 0,309 0,343 0,316
...
Empring 0,151 0,154 0,171 0,493 0,316
Jerajau 0,452 0,463 0,343 0,164 0,158
S9+= (9,045-3,015)2 + (14,796-9,864)2 +
Ampar 0,151 0,463 0,343 0,493 0,474
(13,887-13,887)2 + (5,145-1,715)2 +
Ensawak 0,302 0,309 0,514 0,329 0,316
(4,743-3,162)2
Batu Lebur 0,452 0,154 0,171 0,164 0,316 = 74,953 =8,658
Engkersik 1 0,151 0,309 0,514 0,329 0,158
engkersik 2 0,151 0,463 0,171 0,329 0,316 Hasil perhitungan dari nilai solusi ideal positif
dapat dilihat pada tabel 7.
Dari tabel 5 hasil nilai matriks ternormalisasi Tabel 7 Solusi Ideal Positif
Alternatif Kriteria
selanjutnya adalah mencari nilai matriks
C1 C2 C3 C4 C5
ternormalisasi terbobot dari setiap alternatif
Tempapau 36,364 0,000 0,000 0,000 10,000
dan kriteria. Untuk mendapatkan nilai matriks Suakterentang 36,364 24,324 21,429 2,941 2,500
ternormalisasi terbobot dapar dicari dengan Empring 0,000 97,297 0,000 0,000 2,500
cara nilai dari setiap kriteria dan alternatif dari Jerajau 36,364 0,000 85,714 2,941 0,000
tabel ternormalisasi dikali dengan nilai bobot Ampar 0,000 97,297 85,714 2,941 10,000
yang ada dari setiap kriteria. Rumus Ensawak 9,091 24,324 21,429 11,765 2,500
menghitung matriks ternormalisasi terbobot Batu Lebur 36,364 0,000 0,000 0,000 2,500
dapat dilihat pada persamaan 3 metode Engkersik 1 0,000 24,324 21,429 11,765 0,000
TOPSIS, dan berikut ini adalah contoh engkersik 2 0,000 24,324 85,714 0,000 2,500
perhitungannya.
Y1=(20) (0,452) = 9,045 Dari tabel 7 hasil solusi ideal positif
... selanjutnya mencari nilai solusi ideal negatif
Y5=(10) (0,316) = 3,162 dari setiap alternatif dan kriteria. Untuk
Hasil perhitungan nilai dari matriks mencari solusi ideal negatif dapat dicari
ternormalisasi terbobot dapat dilihat pada dengan cara nilai dari setiap alternatif dan
tabel 6. kriteria dikurangi dengan nilai min. Rumus
Tabel 6 Matriks Ternormalisasi Terbobot menghitung nilai solusi ideal negatif dapat
Alternatif Kriteria dilihat pada persamaan 5 metode TOPSIS,
C1 C2 C3 C4 C5
Tempapau 9,045 4,932 4,629 1,715 4,743
dan berikut ini adalah contoh perhitungannya.
Suakterentang 9,045 9,864 9,258 3,430 3,162
S1-= (9,045-3,015)2 + (4,932-4,932)2 +
Empring 3,015 14,796 4,629 1,715 3,162 (4,629-4,629)2 + (1,715-1,715)2 +
Jerajau 9,045 4,932 13,887 3,430 1,581 (4,743-1,581)2
Ampar 3,015 14,796 13,887 3,430 4,743 = 46,364 =6,809
Ensawak 6,030 9,864 9,258 5,145 3,162
Batu Lebur 9,045 4,932 4,629 1,715 3,162 S2-= (9,045-3,015)2 + (9,864-4,932)2 +
Engkersik 1 3,015 9,864 9,258 5,145 1,581 (9,258-4,629)2 + 3,430-1,715)2 +
engkersik 2 3,015 9,864 13,887 1,715 3,162 (3,162-1,581)2
Max 9,045 14,796 13,887 5,145 4,743 = 87,558 =9,357
Min 3,015 4,932 4,629 1,715 1,581

S3-= (3,015-3,015)2 + (14,796-4,932)2 +


Dari data tabel 6 hasil nilai matriks (4,629-4,629)2 + (1,715-1,715+
147
Coding : Jurnal Komputer dan Aplikasi
Volume 08, No.01 (2020), hal 142-151 ISSN : 2338-493X
2
(3,162-1,581) 6. PENGUJIAN FUNGSIONAL
= 99,797 =9,990 Untuk mendapatkan kategori aplikasi apakah
... memiliki nilai kurang sekali, kurang, cukup,
S9-= (3,015-3,015)2 + (9,864-4,932)2 + baik, dan sangat baik, maka dilakukan
(13,887-4,629)2 + (1,715-1,715)2 + pengujian fungsional aplikasi SPKD2
(3,162-1,581)2 mengenai interface dan kinerja kepada
= 112,539 =10,608 mahasiswa dan masyarakat umum.
Pengujian dilakukan melalui kuesioner online
Hasil perhitungan dari nilai solusi ideal dan diisi oleh 50 responden, hasil dari
negatif dapat dilihat pada tabel 8. pengujian interface dan kinerja perangkat
Tabel 8 Solusi Ideal Negatif lunak dapat adalah berikut ini :
Alternatif Kriteria 1. Bagaimana pendapat anda mengenai
C1 C2 C3 C4 C5 tampilan awal pada sistem?
Tempapau 0,000 97,297 85,714 11,765 0,000 Baik baik cukup kurang Kurang
Suakterentang 0,000 24,324 21,429 2,941 2,500 Sekali sekali
Empring 36,364 0,000 85,714 11,765 2,500 14 29 7 0 0
Jerajau 0,000 97,297 0,000 2,941 10,00
Ampar 36,364 0,000 0,000 2,941 0,000
2. Bagaimana pendapat anda mengenai
Ensawak 9,091 24,324 21,429 0,000 2,500
variasi warna pada sistem?
Batu Lebur 0,000 97,297 85,714 11,765 2,500
Baik Baik cukup kurang Kurang
Engkersik 1 36,364 24,324 21,429 0,000 10,00
Sekali sekali
engkersik 2 36,364 24,324 0,000 11,765 2,500
6 36 8 0 0

Dari tabel hasil 8 nilai solusi ideal negatif 3. Bagaimana pendapat anda mengenai
selanjutnya adalah menghitung nilai variansi. tampilan huruf dan angka pada sistem?
Rumus menghitung nilai variansi dapat dilihat Baik Baik cukup kurang Kurang
pada persamaan 6 metode TOPSIS, dan Sekali sekali
berikut ini adalah contoh perhitungannya. 11 29 10 0 0
V1 = 6,809 = 0,328
6,809+13,956 4. Bagaimana pendapat anda mengenai
... kemudahan pengoperasian sistem?
V9 = 10,608 = 0,551 Baik baik cukup kurang Kurang
10,608+8,658 Sekali sekali
Hasil perhitungan dari nilai variansi 12 26 11 1 0
dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 9 Menghitung Nilai Variansi 5. Bagaimana pendapat anda mengenai
No Nilai Variansi kemudahan dalam mengenali informasi
8 0,328
2 0,567
yang disediakan oleh sistem?
6 0,461 Baik baik cukup kurang Kurang
5 0,516 Sekali sekali
1 0,691 13 32 5 0 0
4 0,523
9 0,307
7 0,441 6. Bagaimana pendapat anda mengenai
3 0,551 kemudahan dalam menu utama dan
Dari tabel 9 hasil menghitung nilai variansi menu pilihan pada sistem?
langkah selanjutnya adalah mencari rangking Baik Baik cukup kurang Kurang
alternatif terbaik dari untuk menerima bantuan Sekali sekali
dana desa dapat dilihat pada tabel 10. 15 28 7 0 0
Tabel 10 Rangking Nilai Terbaik
Rangking Nama Dusun
8 Tempapau
7. Bagaimana pendapat anda mengenai
2 Suakterentang kecepatan pengoperasian sistem?
6 Empering Baik Baik Cukup kurang Kurang
5 Derajau Sekali sekali
1 Ampar
4 Ensawak 10 35 5 0 0
9 Batu Lebur
7 Engkersik 1
3 Engkersik 2

148
Coding : Jurnal Komputer dan Aplikasi
Volume 08, No.01 (2020), hal 142-151 ISSN : 2338-493X
8. Bagaimana pendapat anda mengenai Kurang sekali = 0% - 19,99%
keseluruhan sistem? Kurang = 20% - 39,99%
Baik Baik cukup kurang Kurang Cukup = 40% - 59,99%
Sekali sekali Baik = 60% - 79,99%
11 35 4 0 0 Baik Sekali = 80% - 100%

Berdasarkan hasil pengujian fungsional sistem Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan
SPKD2 selanjutnya dilakukan perhitungan dengan skala likert maka diperoleh nilai 81%,
hasil kuesioner dengan menggunakan skala dan berdasarkan interval yang telah dilakukan
likert. Berikut ini hasil perhitungan kuesioner perhitungan maka penilaian responden
dengan menggunakan skala likert yaitu : terhadap perangkat lunak sistem SPKD2
adalah masuk kedalam kategori baik sekali.
Total Skor = T x Pn
Keterangan: Selain pengujian fungsional sistem yang
T = Total jumlah responden yang dilakukan kepada mahasiswa dan masyarakat
memilih jawaban umum, terdapat juga pengujian fungsional
Pn = Angka skor pada setiap jawaban sistem kepada Kepala Desa dan Admin untuk
Y = Skor tertinggi likert x Jumlah mengetahui apakah sistem menghasilkan
responden x jumlah pertanyaan keluaran sesuai dengan yang diharapkan.

Berikut angka skor (Pn) pada setiap Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang
pilihan jawaban digunakan pada saat melakukan pengujian
Baik Sekali = 5 fungsional sistem SPKD2 kepada admin dan
Total skor = 105 x 5 Kepala Desa dikantor Desa Engkersik :
Total skor = 525
Baik =4 1. Pengujian Fungsi Login
Total skor = 279 x 4 Pengujian User mengakses
Total skor = 1116 halaman login.
Cukup =3 Keluaran yang diharapkan Sistem
Total skor = 64 x 3 menampilkan
Total skor = 192 halaman login.
Kurang =2 Kesimpulan Berhasil.
Total skor = 2 x 2
Total skor =4 2. Pengujian Fungsi Kelola Kriteria
Kurang Sekali = 1 Pengujian User mengakses
Total skor = 0 x 1 halaman kelola
data kriteria.
Total skor = 0
Keluaran yang diharapkan Sistem
Y = 5 x 50 x 9 menampilkan
= 2250 halaman kelola
Penyelesaian Akhir = ∑ total skor / Y x data kriteria.
100 Kesimpulan Berhasil.
= 1837/ 2250 x 100
= 81,64 % 3. Pengujian Fungsi Kelola Perhitungan
Pengujian User mengakses
Kemudian dilakukan perhitungan kembali halaman kelola
untuk memperoleh interval nilai, sehingga perhitungan.
dapat mengetahui kategori nilai. Keluaran yang diharapkan Sistem
Rumus mencari interval sebagai berikut: menampilkan
I = 100 / Jumlah pilihan jawaban halaman kelola
I = 100 / 5 perhitungan.
= 20 Kesimpulan Berhasil.

Dari hasil perhitungan yang ada maka


diperoleh nilai interval untuk setiap jawaban
adalah 20, berikut ini adalah rentang nilai
interval setiap jawaban:

149
Coding : Jurnal Komputer dan Aplikasi
Volume 08, No.01 (2020), hal 142-151 ISSN : 2338-493X
4. Pengujian Fungsi Kelola Perhitungan ditambahkan metode lagi sebagai
Pengujian User mengakses perbandingan dan memperkuat hasil
halaman kelola dalam pendukung keputusan penentuan
data laporan. dusun penerima dana desa.
Keluaran yang diharapkan Sistem 2. Dalam pengujian sistem masih ada
menampilkan terdapat kekurangan dalam antarmuka,
halaman kelola
kecepatan pengoperasian dan simbol
data laporan.
Kesimpulan Berhasil.
pada sistem, diharapkan pada penelitian
selanjutnya dapat diberikan tampilan
7. KESIMPULAN antarmuka sistem yang lebih baik,
Berdasarkan hasil penelitian sistem simbol yang jelas dan pengoperasian
pendukung keputusan penentuan dusun sistem yang lebih cepat lagi.
3. Dalam pengujian fungsional sistem
penerima dana desa maka terdapat beberapa
kesimpulan yang dapat diambil yaitu sebagai masih ada pengguna yang belum
berikut: memahami cara penggunaan sistem,
diharapkan pada penelitian selanjutnya
1. Metode TOPSIS dapat diterapkan dapat memberikan panduan tata cara
dengan baik untuk menentukan dan penggunaan sistem yang jelas.
menerima hasil berupa data dusun yang
akan menerima bantuan dana desa 1. Diharapkan sistem pendukung
keputusan ini perlu dikembangkan
dengan melalui beberapa tahapan yaitu
menentukan kriteria, alternatif, atribut dengan menambahkan fitur tambahan
dan bobot setiap kriteria serta berupa fitur tampilan jumlah dana yang
melakukan perhitungan untuk tersedia, jumlah dana yang diterima
setiap dusun dan capaian hasil dari
mendapatkan rangking dari setiap
alternatif yang ada sehingga didapatkan setiap dusun dalam menggunakan dana
alternatif atau nama-nama dusun yang desa.
akan menerima dana desa berdasarkan
rangking yang ada. DAFTAR PUSTAKA
2. Berdasarkan pengujian fungsional [1] Turban, Jay E. Aronson, TIng-Peng
sistem yang diujikan kepada Kepala Liang. 2007. Decission
Keuangan dan Sekretaris dikantor Desa Support Systems and Intelligent
Engkrsik maka di simpulkan sistem Systems Seven Editions. New Delhi:
berjalan dengan baik meskipun terdapat Prentice-Hall, Inc.
beberapa kesalahan dalam penginputan [2] Indarwati, S., M. 2017. Buku Pintar
data dapat diselesaikan. Pengujian Dana Desa, Jakarta, Direktorat dan
kepada pengguna sistem SPKD2 Jenderal Perimbangan Keuangan.
diujikan kepada mahasiswa dan [3] Marbun M., dan Sinaga B. 2018. Buku
masyarakat umum untuk menilai Ajar Sistem Pendukung Keputusan
antarmuka dari sistem SPKD2 yang Penilaian Hasil Belajar Dengan Metode
dilakukan dengan cara menggunakan TOPSIS, Medan, CV Rudang Mayang.
kuesioner yang diisi oleh 50 [4] Hendrianto., D., E. Pembuatan Sistem
orang responden secara online Informasi Perpustakaan Berbasis
memperoleh nilai presentasi 81% Website pada Sekolah Menegah
sehingga sistem dapat dikatakan sangat Pertama Negeri 1 Donorojo Kabupaten
baik namun masih terdapat kekurangan Pacitan. 2014. IJNS–Indonesian Journal
pada antarmuka, pengoperasian sistem, on Networking and Security Volume 3
dan simbol pada sistem berdasarkan No 4 - 2014 - ijns.org.
kritikan dan saran dari responden. [5] Hevner, A.T. March, S., Park,J., &
Sudha Ram, R. 2004. Design Science In
8. SARAN Information Systems Research. Vol.28,
Adapun saran untuk penelitian selanjutnya No.1 75-105.
sebagai berikut: [6] Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan
1. Diharapkan dengan dibuatnya sistem Perancangan Sistem Informasi.
pendukung keputusan ini, maka perlu Yogyakarta: Andi.
dikembangkan dengan metode lain atau [7] Sari, Sentosa, Dan Ernawati, 2014

150
Coding : Jurnal Komputer dan Aplikasi
Volume 08, No.01 (2020), hal 142-151 ISSN : 2338-493X
“Sistem Pendukung Keputusan Metode
TOPSIS dan BORDA Untuk Evaluasi
Kegiatan Penanganan Jalan” Seminar
Nasional Teknologi Informasi dan
Komunikasi (SENTIKA), NO. 2089-
9831, 321-329.

151

Anda mungkin juga menyukai