Anda di halaman 1dari 20

[ Laporan Rencana reklamasi ] CV.

BINTANG UTAMA MANYAMPA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Status Pemegang IUP

Pemegang IUP Eksplorasi CV. Bintang Utama Manyampa telah mendapatkan izin

usaha pertambangan eksplorasi atas komoditas tambang batuan jenis Tanah urug,

berdasarkan keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 12022200189150007 tanggal 9

Juni 2023

1.2. Luas Wilayah IUP

Pemegang IUP Eksplorasi CV. Bintang Utama Manyampa telah mendapatkan izin

usaha pertambangan eksplorasi atas komoditas tambang batuan jenis Tanah urug,

berdasarkan keputusan Gubernur Sulawesi Selatan nomor 12022200189150007 tanggal 9

Juni 2023 ,Kegiatan eksplorasi komoditas tambang batuan jenis Tanah Urug di Desa

Manyampa Kec. Ujung Loe Kab. Bulukumba ini dilakukan oleh :

Nama Pemegang IUP : CV. Binang Utama Manyampa

Komoditas : Batuan Jenis Tanah Urug

Lokasi penambangan

- Desa : Manyampa

- Kecamatan : Ujung Loe

- Kabupaten : Bulukumba

- Provinsi : Sulawesi Selatan

- Luas : 45,39 Ha

1|Page
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA

- Koordinat seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel I
Koordinat WIUP CV. Bintang Utama Manyampa
Bujur Lintang
Titik
Derajat Menit Detik Derajat Menit Detik
1 120 19 30.986 5 27 50.943
2 120 19 30.986 5 27 52.617
3 120 19 17.716 5 27 52.617
4 120 19 17.716 5 27 48.517
5 120 19 3.496 5 27 48.517
6 120 19 3.496 5 27 43.160
7 120 19 7.366 5 27 43.160
8 120 19 7.366 5 27 40.366
9 120 19 9.602 5 27 40.366
10 120 19 9.602 5 27 33.731
11 120 19 34.827 5 27 33.731
12 120 19 34.827 5 27 50.943

2|Page
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA

Gambar 1

Peta Wilayah Izin Usaha Pertambangan

1.3. Persetujuan Dokumen Lingkungan Hidup

Penyusunan Dokumen Reklamasi Kegiatan usaha pertambangan rencana operasi

produksi oleh CV. Bintang Utama Manyampa disesuaikan dengan Dokumen Lingkungan

berupa Dokumen upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (UKL-UPL),

dokumen UKL-UPL tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Dinas Lingkungan

Hidup Daerah Kabupaten Bulukumba

Penyusunan Dokumen Rencana Reklamasi bekas tambang dan bukan bekas

tambang pada kegiatan operasi produksi akan sejalan atau tersinkronisasi dengan tahapan

kegiatan penyusunan dokumen lingkungan, dokumen tersebut akan menjelaskan tahapan

3|Page
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA

kegiatan reklamasi pada operasi produksi yang akan dilakukan oleh pemegang izin usaha

pertambangan (IUP).

1.4. Lokasi dan Kesampaian Wilayah

Secara geografis Kabupaten Bulukumba terletak pada koordinat antara 5°20” sampai

5°40” Lintang Selatan dan 119°50” sampai 120°28” Bujur Timur. Batas-batas wilayahnya

adalah:

- Sebelah Utara: Kabupaten Sinjai

- Sebelah Selatan: Kabupaten Kepulauan Selayar

- Sebelah Timur: Teluk Bone

- Sebelah Barat: Kabupaten Bantaeng

Untuk mencapai Kota Bulukumba dari Kota Makassar ibu kota Provinsi Sulawesi

Selatan, yaitu melalui poros pantai selatan Sulawesi Selatan dengan jalur Kota Makassar-

bulu. Jalur Makassar-Bulukumba berjarak kurang lebih 160 km, dapat ditempuh dengan

kendaraan beroda dua, empat dengan waktu tempuh sekitar + 4 jam. Dari ibukota

kabupaten Bulukumba ke wilayah Kecamatan Ujung Loe dapat ditempuh sekitar + 40

menit.

4|Page
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA

Lokasi

Gambar 2
Peta Tunjuk Kabupaten Bulukumba

1.5. Tata guna lahan sebelum dan sesudah kegiatan

Rencana reklamasi difokuskan kepada lahan bukan bekas tambang berupa

berdasarkan arahan dari fungsi dan tataguna lahan yang berada pada lokasi wilayah izin

usaha pertambangan (WIUP) dan sekitarnya, kondisi tersebut berdasar dari konsep

pemanfaatan rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kabupaten Bulukumba sesuai peraturan

daerah yang telah ditetapkan atau perwilayahan yang sesuai dengan karakteristik dari

wilayah pelaksanaan kegiatan. Status lahan merupakan hal utama dan menjadi dasar dalam

penentuan pola serta pemanfaatan ruang di Kabupaten Bulukumba.

5|Page
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA

Berdasarkan ketentuan peraturan daerah Kabupaten Bulukumba wilayah izin usaha

pertambangan dan sekitarnya merupakan peruntukan perumahan/pemukiman atau lahan

tambak untuk itu pelaksanaan reklamasi bekas tambang dan bukan bekas tambang

disesuaikan dengan kegiatan rencana pascatambang.

6|Page
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA

BAB II

RENCANA PEMBUKAAN LAHAN

2.1. Kegiatan Eksplorasi

Setelah melakukan perhitungan sumber daya di wilayah izin usaha pertambangan (WIUP)

adalah 12.279.000 m3 dan berdasarkan dari beberapa aspek teknis dan ekonomi jumlah

sumberdaya ditingkatkan menjadi cadangan sekitar 10.186.000 m3

2.2. Jalan

Luasan jalan yang akan dibuka sebagai akses jalan masuk ke lokasi penambangan

seluasa 0.1 Ha

2.3. Fasilitas Penunjang

Fasilitas penunjang berupa berupa kantor, base camp, gudang dll yang dimiliki

pemegang izin usaha pertambangan operasi produksi (IUP OP) akan dimanfaatkan untuk

kelancaran kegiatan reklamasi yang kemungkinan akan dilakukan sendiri pemegang izin

usaha pertambangan operasi produksi (IUP OP) atau dilakukan oleh kontraktor

pertambangan pemegang izin usaha jasa pertambangan (IUJP) yang telah mendapatkan

izin dari pemerintah. CV. Bintang Utama Manyampa selaku pemegang IUP rencananya

menggunakan lahan untuk keperluan fasilitas penunjang yaitu 0.25 Ha

7|Page
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA

BAB III

PROGRAM REKLAMASI

3.1. Lahan Reklamasi

Kegiatan Reklamasi lahan bekas tambang dan lahan bukan bekas tambang yang

dilakukan pemegang IUP OP akan di dasari dari kegiatan operasi produksi komoditas

batuan jenis Tanah Urug dan wilayah reklamasi tersebut berdasarkan dokumen rencana

reklamasi dari instansi penilai yaitu semua instansi atau lembaga yang terkait seperti Dinas

Energi dan Sumber Daya Mineral Sulawesi Selatan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten

Bulukumba, Camat Ujung Loe.

Lahan yang akan direklamasi adalah lahan yang telah dibuka (terganggu) sebagai

dampak dari kegiatan penambangan yang akan dilakukan. Adapun lahan yang akan

direklamasi nantinya yaitu lahan yang telah dibuka untuk peruntukan jalan tambang, pit

tambang dan lahan yang terganggu akibat pemanfaatan insfrastruktur di lokasi tambang.

3.2. Teknik dan Peralatan

Teknik dan peralatan dalam pelaksanaan kegiatan reklamasi bekas tambang dan

bukan bekas tambang oleh pemegang IUP OP menggunakan peralatan alat tambang

sendiri seperti Excavator, Karena pada saat kegiatan operasi produksi (penambangan)

dengan menggunakan alat berat berupa excavator sudah diarahkan untuk sekaligus

melakukan penataan lahan untuk persiapan reklamasi.Dalam kegiatan ini juga

membutuhkan alat yang sederhana berupa sekop, cangkul dan linggis, pacul sebagai alat

penunjang pelaksanaan kegiatan reklamasi.

8|Page
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA

3.3 Revegetasi

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya bahwa kegiatan revegetasi

dimulai dari pemasangan ajir untuk menandai titik tanam. Sedangkan pada areal

berkontur, baris tanam dibuat sejajar kontur dengan jarak antar baris menyesuaikan

kondisi lapangan dengan pohon yang akan ditanam. Jenis pohon yang direncanakan adalah

tanaman yang produktif seperti tanaman yang cepat tumbuh untuk jangka pendek. Lahan

yang telah ditata seharusnya dilakukan penanaman tanaman penutup (outcrop) tetapi

karena unsur hara pada top soil masih ada maka jangka waktu tertentu tanaman rumput

yang ikut pada top soilakan tumbuh.

Gambar 3
Kondisi sekitar WIUP

9|Page
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA

a. Pemilihan Jenis Tanaman

Dipilih jenis tanaman yaitu akasia,mahoni ataupun sengon. Jenis pohon ini sangat

mudah tumbuh didaerah dataran. Memiliki daun yang sangat lebar dan akan meranggas di

musim kemarau membuat jenis tanaman tersebut tidak memerlukan perlakuan khusus

selain cepat dalam pertumbuhan dan pohon yang cenderung lurus, akar tanaman ini juga

tergolong akar tunggang sehingga dapat mengikat material tanah dan tanah urug akan

menadi media tumbuhnya.

b. Pengadaan dan Perlakuan Bibit Tanaman

Bibit akasia,mahoni dan sengong banyak terdapat di kabupaten Bulukumba.

Pembudidayaan tanaman tersebut dilakukan oleh beberapa kelompok tani sehingga bibitg

siap tanam dapat mudah didapatkan

c. Penanaman

Adapun tahapan yang akan dilakukan dalam penanaman bibit tanaman tersebut

antara lain :

1. Persiapan Lapangan

Untuk sistem jalur pekerjaan utama adalah pembuatan dan pemasangan ajir. Arah

pembersihan lapangan dilaksanakan sesuai dengan ajir. Tahap selanjutnya adalah

pembuatan lubang tanaman dengan ukuran 40 cm x 50 cm x 40 cm yang jaraknya sesuai

dengan jarak tanam yang direncanakan yaitu 3 m x 3 m.

2. Penanaman

Proses penanaman diawali dengan pemasangan ajir yang ditancapkan pada titik

dan jalur tanam sebagai tanda posisi lubang tanaman yang akat dibuat. Ajir ditancapkan

pada semua titik tanam dibantu tali .

10 | P a g e
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA

3.4. Pemeliharaan

Kegiatan perawatan dan pemeliharaan pada tahap lahan bukan bekas tambang

bertujuan untuk meningkatkan tingkat hidup tanaman sehingga diharapkan terbentuk

tegakan sesuai dengan kerapatan yang direncanakan. Adapun kegiatan perawatan dan

pemeliharaan secara garis besar meliputi kegiatan penyiangan, pendangiran, pemupukan

lanjutan, penyulaman, pemulsaan, penyisipan tanaman.

a. Penyiangan dan Pendangiran

Penyiangan merupakan suatu kegiatan mencabut gulma yang berada di antara sela-

sela tanaman pertanian dan sekaligus menggemburkan tanah. Gulma adalah tumbuhan

yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan karena menurunkan hasil yang bisa dicapai

oleh tanaman produksi.

Penyiangan bertujuan untuk membersihkan tanaman yang sakit, mengurangi

persaingan penyerapan hara, mengurangi hambatan produksi anakan dan mengurangi

persaingan penetrasi sinar matahari. Tanaman yang ditumbuhkan harus mendapatkan

semua nutrisi dan air yang diberikan agar mampu menghasilkan secara optimal.

Semua gulma atau rumput yang berada dalam radius 1 m dari sekeliling pangkal

batang tanaman harus dibersihkan sampai ke akarnya agar tidak tumbuh kembali karena

bisa menyebabkan persaingan penyerapan nutrisi dan juga bisa menjadi sarang hama

maupun penyakit tanaman. Setelah dibersihkan kemudian dilakukan pendangiran dengan

tujuan menggemburkan tanah.

11 | P a g e
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA

b. Pemupukan lanjutan

Pemupukan merupakan salah satu proses penting dalam budidaya suatu tanaman.

Karena proses pemupukan juga akan sangat menentukan keberhasilan produksi tanaman

tersebut. Oleh karena itu selain kita harus mengetahui beberapa jenis pupuk dan proses

penyerapan pupuk kita juga harus tahu bagaimana cara mengaplikasikan pupuk pada

tanaman sehingga proses tersebut bisa lebih efektif dan efisien. Salah satu cara pemupukan

adalah melalui akar yaitu segala macam pupuk yang diberikan kepada tanaman lewat akar.

Tujuannya tentu sudah jelas, yakni mengisi tanah dengan hara yang dibutuhkan oleh

tanaman, supaya tanaman yang ditanam di atasnya tumbuh subur dan memberikan hasil

yang memuaskan.

12 | P a g e
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA

BAB IV

KRITERIA KEBERHASILAN REKLAMASI

Penilaian keberhasilan dan pelaksanaan kegiatan reklamasi bekas tambang dan

atau bukan bekas tambang pada wilayah izin usaha pertambangan berdasarkan aspek

kegiatan dilakukan. Hal ini merupakan bentuk penataan secara administrative terhadap

ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku seperti Undang-undang Nomor 4

Tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara serta undang-undang nomor 32

tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Kegiatan reklamasi

lahan bekas tambang dan bukan bekas tambang merupakan salah satu aspek dari

pelaksanaan pertambangan yang baik dan benar (Good Mining Practice).

Adapun kendala utama yang sering menghambat keberhasilan usaha reklamasi

lahan bekas tambang dan atau lahan bukan bekas tambang untuk tujuan revegetasi adalah

sifat fisik dan kimia tanah pucuk yang tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman, kondisi

iklim mikro yang belum sesuai, kesulitan mendapatkan bahan organic dan lain-lain.

Berdasarkan kriteria keberhasilan reklamasi sesuai peraturan Menteri Energi dan Sumber

Daya Mineral Republik Indonesia nomor 07 tahun 2014 tentang reklamasi dan

pascatambang adalah

 Penatagunaan lahan : 60 %

 Revegetasi : 20 %

 Penyelesaian akhir : 20 %

13 | P a g e
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA

4.1. Tataguna Lahan

Kegiatan pertambangan tentu telah mendapatkan Izin pemanfaatan ruang yaitu izin

yang dipersyaratkan dalam kegiatan pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yaitu Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan

Ruang yang dijabarkan lebih lanjut dengan dalan peraturan daerah Kabupaten Bulukumba

tentang RT/RW Kabupaten.

4.2. Revegetasi

Kegiatan reklamasi yang direncanakan akan dimulai pada akhir tahun 2019.

Kegiatan reklaasi dilakukan pada lahan yang telah selesai ditambang dilakukan bersamaan

dengan kegiatan penambangan pada lahan baru sesuai dengan rencana kemajuan tambang

yang telah direncanakan sebelumnya.

Keberhasilan dalan penanaman tumbuhan pioneer atau pelindung adalah bentuk dari

keberhasilan kegiatan reklamasi dengan variabel keberhasilan adalah bentuk dari tata guna

lahan

4.3. Penyelesaian akhir

Sasaran akhir dari kegiatan reklamasi adalah memperbaiki lahan bekas tambang

dan lahan bukan bekas tambang agar kondisinya aman, stabil dan tidak mudah tererosi

sehingga dapat dimanfaatkan kembali atau untuk menjaga atau pemeliharaan badan sungai

dalam WIUP dilakukan dengan tetap menjaga kondisi topografi tetap konstan

Penilaian yang menjadi aspek cakupan dalam kriteria yang menandakan

keberhasilan pelaksanaan reklamasi adalah aspek pemantauan dan pengawasan, dimana

14 | P a g e
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA

pemegang IUP sangat menghargai nilai-nilai konservasi dan perlindungan lingkungan

hidup dengan melakukan perencanaan dan pencermatan terhadap berbagai aspek dalam

kaitannya dengan pemanfaatan sumber daya alam yang bersifat tidak terbaharukan,

terbatas, memiliki akhir dan bersifat strategis bagi kepentingan pembangunan dan

peningkatan kesejahteraan ekonomi untuk masyarakat Kabupaten Bulukumba khususnya

di wilayah Kecamatan Ujung Loe.

15 | P a g e
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA

BAB V

RENCANA BIAYA REKLAMASI

Pada dasarnya beban biaya kegiatan reklamasi daerah bekas tambang dan bukan

bekas tambang adalah menjadi tanggung jawab pemegang izin usaha pertambangan

operasi produksi sesuai ketentuan dari direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, namun

dalam hal reklamasi menuju pemanfaatan lain, dapat dimusyawarahkan dengan sektor lain

untuk pemanfaatan ruang selanjutnya.

Perhitungan biaya reklamasi lahan bekas tambang dan atau lahan bukan bekas

tambang yang diperlukan untuk mengembalikan kondisi tanah harus ditanggung oleh

pemegang izin usaha pertambangan operasi produksi (IUP OP). Biaya reklamasi, sebagai

bagian dari biaya pengelolaan lingkungan hidup yang timbul selama tahap kegiatan

pertambangan operasi produksi, merupakan bagian dari beban produksi yang merupakan

salah satu faktor biaya operasi produksi kegiatan usaha pertambangan.

Besarnya nilai jaminan yang diserahkan oleh pemegang IUP OP kepada bank

pemerintah tergantung dari rencana biaya reklamasi, komponen biaya reklamasi terdiri

dari biaya langsung dan biaya tidak langsung. Rencana biaya reklamasi lahan bekas

tambang dan bukan lahan bekas tambang dibuat sama setiap tahun karena produksi

komoditas tambang batuan jenis Tanah Urug dari pemegang IUP OP sesuai permintaan

atau kebutuhan pasar.

Komponen-komponen biaya reklamasi tambang yang dimaksud adalah sebagai

berikut berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik

Indonesia nomor 07 Tahun 2014 tentang Reklamasi dan Pascatambang adalah sebagai

berikut :

16 | P a g e
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA

5.1. Biaya Langsung

5.1.1. Biaya Penatagunaan Lahan

Penataan kegunaan lahan adalah aspek berupa penataan lahan yang akan

direklamasi pada lahan bekas tambang dan lahan bukan bekas tambang. Biaya

penataanlahan bisa direduksi biayanya karena metode penambangan yang digunakan

dimungkinkan menerapkan metode backfillig pada suatu wilayah sehingga penataan lahan

sudah sedikit terbentuk pada saat selesai penambangan. Maka biaya penataan permukaan

tanah lebih sedikit sebagai berikut :

 Biaya penataan permukaan tanah

 Biaya penyebaran tanah pucuk

 Biaya penataan untuk kolam

5.1.2. Biaya Revegetasi

Kegiatan revegetasi pada lokasi lahan yang terganggu selama 5 tahun terdiri atas

 Analisa Kualitas Tanah

 Pemupukan

 Pengadaan Bibit

 Penanaman

 Pemeliharaan Tanaman

5.2. Komponen Biaya Tidak Langsung

Hal – hal yang mendasari komponen biaya tidak langsung adalah sebagai berikut :

a. Biaya Mobilisasi dan demobilisasi alat

17 | P a g e
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA

Besaran dari biaya mobilisasi peralatan berupa pemindahan dan pengangkutan alat

mekanik yaitu : 2,5 % dari biaya langsung atau berdasarkan hitungan.

b. Biaya perencanaan reklamasi

Besarnya biaya perencanaan sebesar 4 % dari biaya langsung.

c. Biaya Administrasi dan Keuntungan Kontraktor

Biaya administrasi dan keuntungan pihak ketiga yaitu kontraktor pertambangan

minerba (pemegang IUJP) sebagai pelaksana reklamasi yaitu 5 % dari biaya langsung.

d. Biaya Supervisi

Biaya Supervisi 4 % dari biaya langsung.

18 | P a g e
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA

Tabel II
RENCANA REKLAMASI

NO URAIAN 2024 2025 2026 202 2028


7
1 Lahan yang dibuka
1. Areal penambangan (ha) 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2
2. Areal diluar Penambangan (ha) -
- Jalan yang digunakan sebagai akses 0.35 - - - -

2 Penambangan
a.Lahan selesai ditambang (ha) 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2
-
b. Lahan/front yang ditambang (ha) 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2

3. Reklamasi
1. Penataan lahan (ha)
- Penataan lahan 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2
- Penyebaran tanah pucuk 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2
- Pengendalian erosi -
2. Revegetasi
- Analisa Kualitas tanah 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
- Pemupukan (ha) 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
- Pengadaan bibit 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
- Penanaman (batang) 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
- Pemeliharaan Tanaman (ha) 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0

19 | P a g e
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA

Tabel III

RENCANA BIAYA REKLAMASI

NO Tahun
DESKRIPSI BIAYA 2024 2025 2026 2027 2028

1. Biaya Langsung (Rp)


a. Biaya Penataan lahan 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 1.000.000
b. Biaya Revegetasi
- Analisa kualitas tanah 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000
- Pemupukan 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000
- Pengadaan Bibit 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000
- Penanaman 700.000 700.000 700.000 700.000 700.000
- Pemeliharaan Tanaman 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000

Total Biaya Langsung 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000

2. Biaya Tidak Langsung


A. Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000
Alat (2,5) %
B. Biaya Perencanaan Reklamasi (4) 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000
%
C. Biaya Administrasi dan 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000
Keuntungan pihak ke III (5)%
D. - Biaya Supervisi (4) % 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000
Total Biaya Tidak Langsung 900.000 900.000 900.000 900.000 900.000
Total (Rp) 5.900.000 5.900.000 5.900.000 5.900.000 5.900.000

Total Biaya Reklamasi (Rp) 29.500.000

20 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai