Anda di halaman 1dari 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KD 3.7 dan 4.7)

RPP Geografi_XI_3.7 dan 4.7 Mitigasi Bencana Alam 1


Sekolah : SMA Negeri 1 Wonosari
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Pem/Semester : XI / IPS /Ganjil/ Genap
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Materi Pokok : Mitigasi Bencana Alam
Alokasi Waktu : 12 JP
Jml pertemuan : 3 kali

RPP Geografi_XI_3.7 dan 4.7 Mitigasi Bencana Alam 2


A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning yang dipadukan dengan metode mind
mapping dan teknik ATM melalui pendekatan saintifik yang menuntut peserta didik untuk mengamati
(membaca) permasalahan, menuliskan penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas, peserta
didik dapat mengetahui Mitigasi Bencana Alam dengan rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama
proses pembelajaran, bersikap jujur, santun, percaya diri danpantang menyerah, serta memiliki sikap responsif
(berpikir kritis) dan pro-aktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik.

B. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke -1
Kegiatan Pendahuluan ( 15 Menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa.
Memeriksa kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas sebagai sikap disiplin.
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan terkait pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan
menghubungkan dengan materi selanjutnya.
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan dan manfaat) dengan mempelajari materi :
Jenis, karakteristik bencana alam, dan siklus penanggulangan bencana.
Kegiatan Inti ( 150 Menit)
Stimulation Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
Kegiatan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan/bahan bacaan dan beberapa contoh
Literasi soal terkait materi Jenis, karakteristik bencana alam, dan siklus penanggulangan
bencana
Problem statemen Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang
Critical belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
Thinking hipotetik. Guru memberikan Lembar Kerja Peserta Didik Jenis, karakteristik bencana
alam, dan siklus penanggulangan bencana
Data collection Peserta didik secara berkelompok mendiskusikan, mengumpulkan informasi, dan saling
dan bertukar informasi berkaitan Lembar Kerja Peserta Didik Jenis, karakteristik bencana
processing. alam, dan siklus penanggulangan bencana
Collaboration
Verification Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok/individu secara klasikal,
Communication mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali
oleh kelompok/individu yang mempresentasikan.
Generalization Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Creativity Jenis, karakteristik bencana alam, dan siklus penanggulangan bencana Peserta didik
kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami.
Kegiatan Penutup ( 15 Menit)
Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
Guru mengajak peserta didik mematikan LCD/alat listrik yang sudah tidak dipakai.
Melakukan penutupan dengan berdoa dan salam penutup.

Pertemuan ke – 2

Kegaiatan Pendahuluan ( 15 Menit)


Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
Memeriksa kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas sebagai sikap disiplin.
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan dan manfaat) dengan mempelajari
materi : Persebaran wilayah rawan bencana alam di Indonesia.
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan
ditempuh.

RPP Geografi_XI_3.7 dan 4.7 Mitigasi Bencana Alam 3


Kegiatan Inti ( 150 Menit)
Stimulation Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
Kegiatan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan/bahan bacaan dan beberapa contoh
Literasi soal terkait materi Persebaran wilayah rawan bencana alam di Indonesia.
Problem statemen Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang
Critical belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
Thinking hipotetik. Guru memberikan Lembar Kerja Peserta Didik mengenai Persebaran
wilayah rawan bencana alam di Indonesia.
Data collection Peserta didik secara berkelompok mendiskusikan, mengumpulkan informasi, dan saling
dan bertukar informasi berkaitan Lembar Kerja Peserta Didik Persebaran wilayah rawan
processing. bencana alam di Indonesia yang diberikan oleh guru.
Collaboration
Verification Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok/individu secara klasikal,
Communication mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali
oleh kelompok/individu yang mempresentasikan.
Generalization Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Creativity Persebaran wilayah rawan bencana alam di Indonesia. Peserta didik kemudian diberi
kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami.
Kegiatan Penutup ( 15 Menit)
Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
Guru mengajak peserta didik mematikan LCD/alat listrik yang sudah tidak dipakai.
Melakukan penutupan dengan berdoa dan salam penutup.

Pertemuan ke – 3

Kegaiatan Pendahuluan ( 15 Menit)


Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
Memeriksa kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas sebagai sikap disiplin.
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan dan manfaat) dengan mempelajari
materi : Lembaga-lembaga yang berperan dalam penanggulangan bencana alam.
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan
ditempuh.
Kegiatan Inti ( 150 Menit)
Stimulation Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
Kegiatan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan/bahan bacaan dan beberapa contoh
Literasi soal terkait materi Lembaga-lembaga yang berperan dalam penanggulangan bencana
alam.
Problem statemen Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang
Critical belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
Thinking hipotetik. Guru memberikan Lembar Kerja Peserta Didik mengenai Lembaga-lembaga
yang berperan dalam penanggulangan bencana alam.
Data collection Peserta didik secara berkelompok mendiskusikan, mengumpulkan informasi, dan saling
dan bertukar informasi berkaitan Lembar Kerja Peserta Didik mengenai Lembaga-lembaga
processing. yang berperan dalam penanggulangan bencana alam.
Collaboration
Verification Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok/individu secara klasikal,
Communication mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali
oleh kelompok/individu yang mempresentasikan.
Generalization Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Creativity Lembaga-lembaga yang berperan dalam penanggulangan bencana alam. Peserta
didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami.

RPP Geografi_XI_3.7 dan 4.7 Mitigasi Bencana Alam 4


Kegiatan Penutup ( 15 Menit)
Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
Guru mengajak peserta didik mematikan LCD/alat listrik yang sudah tidak dipakai.
Melakukan penutupan dengan berdoa dan salam penutup.

C. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan : Lisan dan tertulis (tugas terstruktur dan penilaian harian)
c. Penilaian Keterampilan : Lembar kerja peserta didik / tugas mandiri tidak terstruktur
2. Bentuk Penilaian
a. Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : Pilihan ganda atau uraian
3. Instrumen penilaian dan pedoman penskoran (terlampir).

Klaten, Juli 2020

Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Suliman, M.Pd Dra Suci Winarni, MPd


NIP. 19680322 200012 1 002 NIP. 196401301995022001

RPP Geografi_XI_3.7 dan 4.7 Mitigasi Bencana Alam 5


LAMPIRAN
Pertemuan 1
Materi Pembelajaran (Jenis dan karakteristik bencana alam)
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda,
dan dampak psikologis.
1. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan
oleh alam. Contoh bencana alam dapat berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan,
angin topan, dan tanah longsor.
2. Bencana non-alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non-alam.
Contoh bencana non-alam dapat berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
Ada pula bencana sosial yang mengakibatkan peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh
manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat dan terorisme.

Karakteristik Bencana Alam


Berdasarkan karakteristiknya, bencana alam dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu bencana geologi, bencana
meteorologi, dan bencana ekstraterestrial.
1. Bencana alam geologi merupakan bencana alam yang terjadi pada permukaan atau bentang alam permukaan
bumi. Contoh bencana alam yang termasuk ke dalam kategori ini adalah tanah longsor, gempa bumi,
tsunami, gunung meletus, serta likuifaksi.
2. Bencana alam meteorologi terjadi sebagai akibat pengaruh iklim yang berdampak langsung pada kehidupan
manusia. Contoh bencana alam meteorologi di antaranya adalah angin topan, kekeringan, badai, banjir, dan
kebakaran hutan.
3. Bencana alam ekstraterestrial adalah bencana alam yang terjadi di luar angkasa, tetapi berdampak langsung
pada kehidupan manusia. Contoh bencana alam yang termasuk ke dalam bencana alam ekstraterestrial adalah
badai matahari dan hujan meteor.

3 Tahap Siklus Penanggulangan Bencana Alam


1. Pascabencana 1 (Tanggap Darurat)
Banyak hal yang akan terjadi setelah terjadinya bencana. Orang-orang kehilangan yang mereka cintai, seperti
keluarga, juga kerabat. Kehilangan harta benda, di tengah bangunan-bangunan yang porak-poranda.
Pada tahap awal awal setelah bencana ini, masyarakat akan mulai berfokus menyelamatkan korban korban
yang bisa diselamatkan. Tim SAR atau tim Search and Rescue yang bertugas mengevakuasi dan
menyelamatkan korban, akan berusaha menelusuri wilayah-wilayah yang masih mungkin terdapat korban
selamat. Mereka tidak bekerja sendiri loh, masyarakat yang selamat serta para relawan dari berbagai wilayah
pun turut membantu. Nggak cuma itu aja, korban yang sakit juga langsung memperoleh pengobatan. Tenda-
tenda darurat didirikan, dapur-dapur umum dibentuk, semua masyarakat sibuk bahu-membahu membantu
apa yang bisa dilakukan.
Tahap inilah yang disebut tahap tanggap darurat, yang dilakukan tepat setelah kejadian bencana. Namun,
tahapan ini tak bisa terus-menerus dilakukan. Korban yang hilang tak bisa selamanya dicari. Dan masyarakat
mau tidak mau harus belajar meneruskan hidup, mengikhlaskan apa yang telah hilang. Ketika fokus pada
penyelamatan korban berakhir, maka kita akan memasuki tahapan berikutnya, yaitu tahapan rekonstruksi dan
rehabilitasi.
2. Pascabencana 2 (Rekonstruksi dan Rehabilitasi)
Ketika bencana terjadi, jalan-jalan akan rusak, rumah-rumah rusak, bahkan ada yang hancur. Seringkali
bencana juga menelan korban jiwa, orang-orang kehilangan tempat tinggal, pasar tutup, aktivitas ekonomi
terganggu, sekolah libur, kehilangan pekerjaan. Semua itu sangat memungkinkan banyak korban yang
mengalami gangguan psikologis, seperti trauma yang berkepanjangan.
Semua tahapan memperbaiki itu semua disebut tahapan rekonstruksi dan rehabilitasi. Tahapan ini merupakan
tahapan yang muncul setelah tanggap darurat. Rumah-rumah mulai di bangun, begitu pula jalan-jalan, serta
berbagai bangunan lainnya. Pasar yang tutup perlahan dibuka kembali. Begitupun sekolah-sekolah, siswa
berangsur-angsur masuk kembali. Kondisi masyarakat mulai berkembang normal seperti sebelum terjadi
bencana.
3. Prabencana
Untuk menghadapi bencana yang akan datang, seluruh pihak, baik masyarakat maupun pemerintah perlahan
belajar dari kejadian-kejadian sebelumnya. Berbagai tindakan yang tujuannya untuk meminimalisir korban
jiwa mulai dilakukan.
Seperti membuat rumah anti gempa, atau bisa juga membuat rute atau jalur evakuasi, yang biasanya akan
kamu temui kalau lagi main-main ke daerah kaki gunung. Pemerintah dan tim kebencanaan, juga bisa

RPP Geografi_XI_3.7 dan 4.7 Mitigasi Bencana Alam 6


melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang penanggulangan bencana kepada masyarakat, agar lebih siap
dan siaga menghadapi bencana alam.
Memangnya, apa yang harus kita lakukan saat terjadi gempa bumi, tsunami, tsunami, atau letusan gunung
api? Tentunya dengan melakukan beberapa hal yang sudah dianjurkan dalam siklus penanggulangan bencana
alam. Harapannya, dengan melakukan hal ini, kerugian ataupun korban jiwa akibat bencana dapat berkurang.
Maka dari itu, disebut dengan tahapan pra- bencana.

Pertemuan 2
Materi Pembelajaran (Persebaran wilayah rawan bencana alam di Indonesia)
Persebaran Wilayah Rawan Bencana Alam Di Indonesia
Persebaran wilayah rawan bencana di Indonesia dapat dilihat dari peta indeks rawan bencana Indonesia berikut.

Berdasarkan Indeks Rawan Bencana di atas, Persebaran wilayah rawan bencana alam di Indonesia dapat dilihat di
bawah ini:
Provinsi Aceh
Banjir, gempa bumi, tsunami, kekeringan, cuaca ekstrem, longsor, gunung api, kebakaran hutan dan lahan, dan
abrasi.

Sumatra Utara
Banjir, gempa bumi, tsunami, kekeringan, cuaca ekstrem, longsor, gunung api, kebakaran hutan dan lahan, dan
abrasi.

Sumatra Barat
Banjir, gempa bumi, tsunami, kekeringan, cuaca ekstrem, longsor, gunung api, kebakaran hutan dan lahan, dan
abrasi.

Riau
Banjir, gempa bumi, kekeringan, cuaca ekstrem, kebakaran hutan dan lahan, dan longsor.

Jambi
Banjir, gempa bumi, kekeringan, cuaca ekstrem, kebakaran hutan dan lahan, dan longsor.

Sumatra Selatan
Ancaman Bencana Alam: Banjir, gempa bumi, kekeringan, cuaca ekstrem, kebakaran hutan dan lahan, dan
longsor.

Bengkulu
Banjir, gempa bumi, tsunami, kekeringan, longsor, gunung api, dan abrasi

Lampung
Banjir, gempa bumi, tsunami, kekeringan, cuaca ekstrem, longsor, gunung api, kebakaran hutan dan lahan, dan
abrasi.

RPP Geografi_XI_3.7 dan 4.7 Mitigasi Bencana Alam 7


Kep. Bangka Belitung
Banjir dan cuaca ekstrem.

Kep. Riau
Banjir, kebakaran hutan dan lahan, dan cuaca ekstrem.

DKI Jakarta
Banjir, cuaca ekstrem, longsor, dan abrasi.

Jawa Barat
Banjir, gempa bumi, tsunami, kekeringan, cuaca ekstrem, longsor, gunung api, kebakaran hutan dan lahan, dan
abrasi.

Jawa Tengah
Banjir, gempa bumi, tsunami, kekeringan, cuaca ekstrem, longsor, gunung api, kebakaran hutan dan lahan, dan
abrasi.

DI Yogyakarta
Banjir, gempa bumi, tsunami, kekeringan, cuaca ekstrem, longsor, gunung api, dan abrasi.

Jawa Timur
Banjir, gempabumi, tsunami, kekeringan, cuaca ekstrem, longsor, gunung api, kebakaran hutan dan lahan, dan
abrasi.

Banten
Banjir, gempa bumi, tsunami, kekeringan, cuaca ekstrem, longsor, gunung api, dan abrasi.

Bali
Banjir, gempa bumi, tsunami, kekeringan, cuaca ekstrem, longsor, gunung api, kebakaran hutan dan lahan dan
abrasi.

Nusa Tenggara Barat


Banjir, gempa bumi, tsunami, kekeringan, cuaca ekstrem, longsor, gunung api, dan abrasi.

Nusa Tenggara Timur


Banjir, gempa bumi, tsunami, kekeringan, cuaca ekstrem, longsor, gunung api, kebakaran hutan dan lahan, dan
abrasi.

Kalimantan Barat
Banjir, kekeringan, cuaca ekstrem, longsor, kebakaran hutan dan lahan, dan abrasi.

Kalimantan Tengah
Banjir, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, dan cuaca ekstrem.

Kalimantan Selatan
Banjir, kekeringan, cuaca ekstrem, kebakaran hutan dan lahan, dan longsor.

Kalimantan Timur
Banjir, kekeringan, cuaca ekstrem, longsor, kebakaran hutan dan lahan, dan abrasi.

Kalimantan Utara
Banjir, gempa bumi, longsor, kebakaran hutan dan lahan, dan abrasi.

Sulawesi Utara
Banjir, gempa bumi, kekeringan, cuaca ekstrem, longsor, gunung api, dan abrasi.

Sulawesi Tengah
Banjir, gempa bumi, kekeringan, cuaca ekstrem, longsor, gunung api, dan abrasi.

Sulawesi Selatan
Banjir, gempa bumi, kekeringan, cuaca ekstrem, longsor, dan abrasi.

RPP Geografi_XI_3.7 dan 4.7 Mitigasi Bencana Alam 8


Sulawesi Tenggara
Banjir, gempa bumi, kekeringan, cuaca ekstrem, longsor, dan abrasi.

Gorontalo
Banjir, gempa bumi, kekeringan, longsor, dan abrasi.

Sulawesi Barat
Banjir, gempa bumi, kekeringan, cuaca ekstrem, longsor, dan abrasi.

Maluku
Banjir, gempa bumi, tsunami, kekeringan, cuaca ekstrem, longsor, gunung api, dan abrasi.

Maluku Utara
Banjir, gempa bumi, cuaca ekstrem, longsor, gunung api, dan abrasi.

Papua Barat
Banjir, gempa bumi, abrasi, banjir, dan longsor.

Papua
Banjir, gempa bumi, cuaca ekstrem, longsor, dan abrasi.

Pertemuan 3
Materi Pembelajaran (Lembaga-lembaga yang berperan dalam penanggulangan bencana alam)

Berikut adalah beberapa lembaga penanggunlangan bencana di Indonesia :


1. BNPB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Merupakan lembaga pemerintah yang mempunyai tugas
membantu Presiden Republik Indonesia yang mempunyai tugas yaitu : mengkoordinasikan perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan penanganan bencana dan kedaruratan secara terpadu, melaksanakan penanganan
bencana dan kedaruratan baik dari sebelum, pada saat, dan setelah terjadi bencana yang meliputi pencegahan,
kesiapsiagaan, penanganan darurat, dan pemulihan.
2. BPBD, Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Merupakan lembaga pemerintah yang melaksanakan tugas
penanggulangan bencana di daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/ Kota
3. PVMBG, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Merupakan lembaga di lingkungan Badan
Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Lembaga ini dibentuk berdasarkan Keputusan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. PVMBG memiliki tugas yaitu melaksanakan perumusan
kebijaksanaan, standardisasi, bimbingan teknis dan evaluasi bidang vulkanologi dan mitigasi bencana alam
geologi.
4. PMI, Palang Merah Indonesia. Merupakan suatu organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang
bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. PMI memiliki tugas yaitu membantu pemerintah Indonesia
tugas-tugas kepalangmerahan yang meliputi: Kesiapsiagaan Bantuan dan Penanggulangan Bencana,
Pelatihan Pertolongan Pertama untuk Sukarelawan, Pelayanan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat,
Pelayanan Transfusi Darah.
5. BNPP, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau lebih dikenal dengan BASARNAS. Merupakan
lembaga pemerintah yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pencarian dan
pertolongan (Search And Rescue/SAR). BNPP berperan dalam penanganan musibah pelayaran dan/atau
penerbangan, dan/atau bencana dan/atau musibah lainnya dalam upaya pencarian dan pertolongan saat
terjadin

RPP Geografi_XI_3.7 dan 4.7 Mitigasi Bencana Alam 9


2. Instrumen Penilaian dan Pedoman Penskoran
a. Penilaian Sikap

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Wonosari


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : XI / Genap
Materi : Mitigasi Bencana Alam

Kejadian/ Butir Pos/


No Waktu Nama Tindak Lanjut
Perilaku Sikap Neg
1
2
3
4
5
Dst

b. Penilaian Pengetahuan (Tugas Terstruktur)

SOAL :
1. Apakah yang dimaksud dengan mitigasi bencana !
2. Mitigasi memiliki beberapa tujuan, sebutkan !
3. Jelaskan yang dimaksud dengan mitigasi structural dan non-struktural !
4. Sebutkan siklus waktu dalam kegiatan mitigasi bencana !
5. Berilah contoh-contoh mitigasi non-struktural !
JAWABAN :
1. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi
ancaman bencana
2. Tujuan dari mitigasi :
Menimalisir risiko dan/ atau dampak yang mungkin terjadi karena suatu bencana, seperti
korba jiwa (kematian), kerugian ekonomi, dan kerusakan sumber daya alam.
Sebagai pedoman bagi pemerintah dalam membuat perencanaan pembangunan di suatu
tempat.
Membantu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi
risiko dan dampak bencana.
3. Mitigasi Struktural
Mitigasi struktural adalah upaya mengurangi risiko bencana dengan cara melakukan
pembangunan prasarana fisik dengan spesifikasi tertentu dan memanfaatkan teknologi.
Mitigasi Non-Struktural
Mitigasi non-struktural adalah upaya mengurangi dampak bencana yang mungkin
terjadi melalui kebijakan atau peraturan tertentu.
4. Siklus waktu kegiatan mitigasi bencana :
Sebelum bencana (mitigasi)
Saat terjadi bencana (perlindungan dan evakuasi)
Sesaat setelah bencana (pencarian dan penyelamatan)
Pasca bencana (pemulihan)
5. contoh mitigasi non-struktural adalah;
- Larangan membuang sampah ke selokan atau sungai.
- Mengatur tata ruang kota
- Mengatur kapasitas pembangunan masyarakat
- Intinya, mitigasi non-struktural ini lebih berhubungan dengan pembuatan kebijakan
dan peraturan yang tujuannya untuk mencegah terjadinya risiko bencana.

RPP Geografi_XI_3.7 dan 4.7 Mitigasi Bencana Alam 10


PENILAIAN :
Nilai = benar x 20
= 5 x 20
= 100

c. Penilaian Keterampilan (Lembar Kerja Peserta Didik)


Peserta didik di bagi kelompok kecil 5-6orang membuat video simulasi bencana dengan tema bencana
alam banjir, longsor, gempa bumi, gunung meletus. Kriteria penilaian dengan mempertimbangkan
kekompakkan, keseusian tema, dan kreativitas.

Penilaian Ulangan Harian


1. Negara Indonesia sering terjadi bencana karena wilayahnya dilalui jalur ring of fire yang membentang dari
barat ke timur wilayah Indonesia. Salah satu bencana yang ditimbulkan pada tahun 2006 di wilayah
indonesia bagian barat ialah …

A Bencana banjir

B Bencana longsor

C Bencana gunung meletus

D Bencana angin puting beliung

E Bencana tsunami

2. Pola gerakan lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia mengakibatkan terbentuknya busur gunung api di
Indonesia. Dampak fenomena tersebut bagi Indonesia adalah…..

A Sering terjadi gempa dan gunung meletus

B Umumnya hutan di Indonesia berjenis hutan hujan tropis

C Sebagian besar wilayah Indonesia terdiri atas lautan

D Memiliki sumber daya alam hayati yang melimpah

E Sering terjadi bencana banjir dan kekeringan

3. Berdasarkan UU no.24 tahun 2007 yang berisi tentang bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa oleh alam antara lain …

A Teknologi gagal modernisasi alat

B Epidemic dan pendemi

C Kekeringan dan teknologi yang masih manual

D Konflik sosial antar kelompok

E Gempa bumi, tsunami, banjir

4. Perhatikan karateristik dibawah ini !

1. Berlangsung kurun waktu yang sangat singkat, bangunan ada yang roboh dan retak
2. Belum dapat diprediksi

RPP Geografi_XI_3.7 dan 4.7 Mitigasi Bencana Alam 11


3. Akibatnya dapat menimbulkan bencana
4. Berpotensi terulang lagi
5. Tidak dapat dicegah secara langsung
Dari karakteristik di atas termasuk ciri-ciri dari bencana …

A Letusan gunung api

B Banjir

C Tsunami

D Gempa bumi

E Kekeringan

5. Pergerakan massa tanah atau batuan serta percampuran keduanya yang menuruni atau keluar lereng akibar
dari terganggunya kestabilan tanah dan batuan penyusun lereng sering kali dinamakan dengan bencana tanah
longsor yang sering terjadi di wilayah pegunungan yang gundul tanpa ada pepohonan. Peristiwa ini terjadi
karena faktor dari alam seperti …

A Penebangan hutan secara liar

B Sistem drainase air lereng yang kurang baik

C Penimbunan tanah di daerah lereng

D Keadaan iklim curah hujan yang tinggi dan kemiringan lereng

E Pemotongan tebing karena penambangan batu

6. Indonesia merupakan pertemuan tiga lempeng tektonik besar yang berada di bagian selatan, timur, dan utara
Indonesia, sehingga Indonesia menjadi wilayah yang rawan bencana. Ketiga lempeng tersebut ialah …

A Lempeng Samudra Hindia, Pasifik, Atlantis

B Lempeng Indo Australia, Pasifik, Indo Jerman

C Lempeng Eurasia, Pasifik, Australia

D Lempeng Hindia, Indo Jerman, Australia

E Lempeng Indo Australia, Eurasia, pasifik

7. Perhatikan gambar di bawah ini !

RPP Geografi_XI_3.7 dan 4.7 Mitigasi Bencana Alam 12


Berdasarkan gambar diatas persebaran wilayah Indonesia yang berpotensi terjadi bencana gempa bagian
selatan Indonesia ialah …

A NTT, Maluku, Papua

B Jawa, Bali, NTT dan NTB

C Sumatera, Jawa, Maluku

D Jawa, Bali, Maluku

E Sumatera, Bali, Papua

8. Bencana kekeringan banyak terjadi saat musim kemarau melanda Indonesia. Baik wilayah pedesaan maupun
perkotaan akan mengalami dampak yang sama. Di pedesaan, kekeringan membuat beberapa sawah
mengalami gagal panen atau puso. Komponen yang terancam akibat kekeringan sesuai dengan fenomena
yang terdapat pada paragraf adalah ....

A Penurunan kualitas air dan udara

B Kebakaran lahan

C Mewabahnya penyakit menular

D Kepadatan pemukiman penduduk

E Bahan pangan menipis

9. Bencana telah menjadi salah satu peristiwa terbesar dengan timbulnya korban jiwa seperti bencana banjir,
longsor, gempa, tsunami. Peristiwa tersebut dapat diminimalisir dengan penanggulangan resiko bencana
melalui sebuah kegiatan yaitu …

A Mitigasi bancana alam

B Mitigasi bencana alam

C Mitigasi

D Perilaku tanggap bencana

E Selalu berjaga-jaga

RPP Geografi_XI_3.7 dan 4.7 Mitigasi Bencana Alam 13


10. Upaya yang dilakukan dalam mengurangi resiko bencana, baik melalui permbangunan fisik maupun
penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana disebut …

A Penanggulangan bencana alam

B Persiapan bencana

C Kewaspadaan bencana

D Bencana alam

E Pelopor keselamatan bencana

PENILAIAN
Setiap nomor memiliki point 10
NILAI : 10 x 10 = 100

Remedial
Soal :

1. Jelaskan yang dimaksud dengan bencana !


2. Sebutkan bencana yang di akibatkan dari fenomena hidrosfer !
3. Sebutkan siklus penanggulangan bencana !
4. Jelaskan yang dimaksud dengan mitigasi !

Jawaban :

1. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor
manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda, dan dampak psikologis.
2. Bencana banjir dan tsunami
3. Tahapan pra bencana, tahapan tanggap darurat, dan tahapan pasca bencana
4. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik
maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

Penilaian :

Setiap nomor memiliki point 25


NILAI : 4 x 25 = 100

Pengayaan (Soal HOTS)


1. Bencana dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, yang perlu di persiapkan antara kewaspadaan dan
kesiapan tanggap bencana untuk penanggulangan bencana meliputi …

A Tahap prabencana dan pasca bencana

B Tahap darurat dan pasca bencana

C Tahap prabencana dan darurat

D Tahap prabencana, darurat, dan pasca bencana

E Tahapan pasca bencana

2. Saat terjadi gempa di sekitar pantai kemudian diikuti surutnya air laut yang ekstrem menandakan akan

RPP Geografi_XI_3.7 dan 4.7 Mitigasi Bencana Alam 14


terjadi tsunami. Langkah penyelamatan yang paling tepat dilakukan adalah….

A Menjauhi pantai dan berlindung didalam rumah

B Menaiki kapal karena lebih aman menjauhi pantai

C Menjauhi pantai dan mencari tempat yang lebih tinggi

D Meminta bantuan penyelamat dan mengumpulkan barang berharga

E Berlindung dengan naik pohon untuk menghindari terjangan air bah

3. Wilayah stabil yaitu wilayah yang tidak pernah mengalami gempa (tidak ada catatan sejarah gempa).
Berikut yang termasuk wilayah stabil di Indonesia adalah …

A Jawa

B Bali

C Kalimantan

D Sumatera

E Papua

4. Lembaga penanggulangan bencana sangat diperlukan dalam upaya pengurangan resiko bencana yang
ditimbulkan karena semakin banyak korban meninggal berarti tingkat tanggap darurat dalam pengurangan
resiko bencana masih rendah. Salah satu lembaga pemerintah non kementerian indonesia ialah …

A Badan SAR Nasional

B Palang Merah Indonesia

C Kementrian Sosial

D Badan Meterorologi Geologi dan Geofisika

E Badan Nasional Penanggulangan Bencana

5. BMKG merupakan lembaga pemerintah yang dibentuk untuk menangani masalah bencana dalam hal …

A Deteksi dini, peringatan dini, dan penegakan hukum

B Mitigasi bencana di daerah pesisir serta pulau-pulau kecil

C Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

D Memfasilitasi pemerintah daerah dalam menanggulangi bencana

E Deteksi dini anomali cuaca yang dapat mengakibatkan bencana hujan

Penilaian :
Setiap nomor memiliki point 2
NILAI : 5 x 2 = 10
: 10 x 10 = 100

RPP Geografi_XI_3.7 dan 4.7 Mitigasi Bencana Alam 15

Anda mungkin juga menyukai