Anda di halaman 1dari 3

Larangan Merokok

Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Tanggal Terbit :
SPO
Halaman :

KLINIK PRATAMA
RAWAT INAP VITA dr. Tommy Akroma
MEDIKA

Pengertian 1. Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan dapat
mengakibatkan bahaya kesehatan bagi individu dan masyarakat baik
selaku perokok aktif maupun perokok pasif, oleh sebab itu diperlukan
perlindungan terhadap bahaya rokok bagi kesehatan secara menyeluruh,
terpadu, dan berkesinambungan.

2. Pengamanan rokok adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan


dalam rangka mencegah dan/atau menangani dampak penggunaan rokok
baik langsung maupun tidak langsung terhadap kesehatan.

3. Kawasan tanpa rokok adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang
untuk kegiatan produksi, penjualan, iklan, promosi dan/atau penggunaan
rokok.
Tujuan 1. Melindungi pasien, keluarga, pengunjung dan staf terhadap insidensi
penyakit yang fatal dan penyakit yang dapat menurunkan kualitas hidup
akibat penggunaan rokok.
2. Sebagai pedoman cara bertindak bagi petugas di Klinik dalam rangka
pelaksanaan kegiatan pelarangan merokok.
1. 3. Seluruh karyawan Klinik dapat mengerti, memahami dan mampu
melaksanakan larangan merokok di area rumah sakit

Kebijakan SK Penanggung Jawab Klinik no 28 Tahun 2018 mengenai alur pelayanan


klinik

Referensi 1. UU No 36 Tahun 2009, pasal 115 (1), Tentang kawasan yg dilarang


menggunakan zat adiktif
2. Perpu 19 Tahun 2003 kawasan bebas rokok
3. Perda Kota Banjar Nomor 7 Tahun 2013

Prosedur 1. Setiap orang (pasien, keluarga, pengunjung, staf dan unit independen)
dilarang merokok di seluruh area klinik.
2. Klinik tidak menyediakan tempat khusus untuk merokok.
3. Seluruh personel Klinik harus mengingatkan / menegur dan / atau
memperingatkan dan / atau mengambil tindakan seperlunya kepada
orang lain tentang adanya larangan merokok di lingkungan klinik.
4. Pasien, keluarga, pengunjung dan / atau unit independen dapat
memberikan teguran dan / atau melaporkan kepada pimpinan atau
penanggung jawab apabila ada yang merokok di lingkungan klinik.
5. Pimpinan, penanggung jawab tempat pelayanan dan / atau personel
mengambil tindakan atas adanya laporan yang disampaikan.
6. Tindakan pembinaan dengan memberikan saran / terguran lisan untuk
mengakhiri kegiatan merokoknya.
Diagram alir (Jika
dibutuhkan)
Setiap orang (pasien, keluarga,
pengunjung, staf dan unit
independen) dilarang merokok di
seluruh area klinik.

Klinik tidak menyediakan tempat khusus


untuk merokok.

Seluruh personel Klinik harus


mengingatkan / menegur dan / atau
memperingatkan dan / atau mengambil
tindakan seperlunya kepada orang lain
tentang adanya larangan merokok di
lingkungan klinik.

Pasien, keluarga, pengunjung dan / atau unit


independen dapat memberikan teguran dan /
atau melaporkan kepada pimpinan atau
penanggung jawab apabila ada yang
merokok di lingkungan klinik.

Pimpinan, penanggung jawab tempat


pelayanan dan / atau personel mengambil
tindakan atas adanya laporan yang
disampaikan.

Tindakan pembinaan dengan


memberikan saran / terguran lisan
untuk mengakhiri kegiatan
merokoknya.

Dokumen Terkait -

Unit Terkait Semua Personil Klinik

1/2
Rekaman Historis Perubahan

No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl Mulai Diberlakukan

1/2

Anda mungkin juga menyukai