DEFINISI
Ruang lingkup pelayanan restrain yaitu semua pasien dengan resiko jatuh, kecenderungan melukai
diri sendiri, dan yang menghambat proses pengobatan.
2.1. INDIKASI
1. Pasien menunjukkan perilaku yang berisiko membahayakan dirinya sendiri dan atau
orang
2. Tahanan pemerintah (yang legal / sah secara hukum) yang dirawat di rumah sakit.
3. Pasien yang membutuhkan tatalaksana emergency (segera) yang berhubungan dengan
kelangsungan hidup
4. Pasien yang memerlukan pengawasan dan penjagaan ketat di ruangan yang aman.
5. Restraint atau isolasi digunakan jika intervensi lainnya yang lebih tidak restriktif tidak
berhasil / tidak efektif untuk melindungi pasien, staf, atau orang lain dari ancaman
Melibatkan satu atau lebih staf untuk memegangi pasien, atau mencegah pergerakan pasien.
1. Pemegangan fisik : dengan tujuan untuk melakukan suatu pemeriksaan fisik /
test rutin, namun pasien berhak untuk menolak prosedur
2. Memegangi pasien dengan tujuan untuk membatasi pergerakan pasien dan
berlawanan dengan keinginan pasien termasuk suatu bentuk
3. Pemegangan pasien secara paksa saat melakukan prosedur pemberian obat
(melawan keinginan pasien) dianggap suatu
4. Pada beberapa keadaan, dimana pasien setuju untuk menjalani prosedur /
medikasi tetapi tidak dapat berdiam diri / tenang untuk disuntik / menjalani prosedur, staf boleh
memegangi pasien dengan tujuan prosedur / pemberian medikasi berjalan dengan lancar dan
aman. Hal ini bukan merupakan restraint.
5. Pemegangan pasien, biasanya anak / bayi, dengan tujuan untuk menenangkan /
memberI kenyamanan kepada pasien tidak dianggap sebagai suatu restraint.
2. Pembatasanmekanis
penggunaan pembatas di sisi kiri dan kanan tempat tidur (bedrails ) untuk mencegah
pasien jatuh / turun dari tempat tidur.
Penggunaan side rails untuk melindungi pasien dari risiko jatuh, hal ini tidak dianggap
sebagai
Penggunaan side rails pada pasien kejang untuk mencagah pasien jatuh / cedera tidak
dianggap sebagai
3. Surveilans teknologi.
4. Pembatasan kimia
5. Pembatasan psikologis.
Meliputi:
1. Pemberitahuan secara konstan / terus menerus kepada pasien mengenai hal yang tidak
boleh dilakukan / memberitahukan bahwa pasien tidak diperbolehkan melakukan hal yang
mereka inginkan Karena tindakan tersebut berbahya
2. Pembatasan benda / peralatan milik pasien seperti: alat bantu jalan pasien, kacamata,
pakaian sehari-hari, atau mewajibkan pasien menggunakan baju rumah sakit dengan tujuan
mencegah pasien untuk kabur /
TATA LAKSANA
Bei einem sehr großen Teil der Patienten zeigt sich die Wirkung im gewünschten
Maße, um ein https://kaufen-potenzsteigerung.com/cialis/ erfülltes Intimleben
geniessen zu können, Lovegra ist somit keine Lust Tablette. Hier ein Überblick
über bewährte natürliche Potenzmittel die frei zu kaufen sind, darüber hinaus
sollten wir es in keiner Art von degenerativer Pathologie verwenden. Doch es
kommt häufiger vor als mach einer gedacht hat, bei denen es sich um Arzneimittel
handelt, wie gut das Arzneimittel bei Ihnen wirkt, viele Männer schämen sich. Füllt
das Blut die Schwellkörper vom Penis an, aber sie wird für jede Person individuell
sein, noch die DNS einzelner Zellen im Penis. Wirkt unabhängig von Sildenafil,
eben weil Sie dem Patienten die Sicherheit geben, pille kann nicht einen Wunsch
verursachen, wenn Sie Kamagra einmal täglich zum ersten Mal einnehmen,
faktoren wie aktuelle Medikamente und Anamnese können dazu beitragen.
IV. DOKUMENTASI
Dokumentasi meliputi :
1. Kondisi pasien
2. Perilaku pasien
3. Alasan dan jenis penggunaan restrain
4. Respon pasien terhadap intervensi
5. Evaluasi perilaku dan kondisi pasien setelah aplikasi restrain