Anda di halaman 1dari 3

PEMASANGAN DAN PELEPASAN RESTRAINT

No. Dokumen: No. Revisi : Halaman :


SPO/Yanmed/…. 0 1/3

Ditetapkan :
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur RSUD Aulia Pandeglang
OPERASIONAL

dr.H.R. Furqon, HT,SH,MM,MHA


Pembina Utama Muda, IV/c
NIP. 19641020 200212 1 003
Restraint adalah suatu metode untuk melakukan immobilisasi atau
PENGERTIAN mengurangi kemampuan seseorang pasien untuk menggunakan tangan,
kaki, kepala atau tubuhnya secara bebas dengan menggunakan cara
manual, peralatan fisik, peralatan mekanik, alat maupun bahan apapun.

TUJUAN 1. Sebagai acuan dalam melakukan tindakan restrain kepada pasien


2. Memastikan keamanan para pasien, petugas kesehatan, dan pengunjung
rumah sakit.

1. Restraint hanya boleh dilakukan untuk memastikan keamanan secara


KEBIJAKAN fisik bagi pasien, tenaga medis, atau orang lain di rumah sakit dan harus
dibebaskan/dilepaskan segera setelah memungkinkan
2. Metode restraint digunakan berdasarkan keadaan dan kebutuhan
pasien. Diupayakan menggunakan metoda restraint yang paling tidak
membatasi namun efektif dengan menggunakan kain pengikat khusus
berupa kain khusus.
3. Indikasi penggunaan restraint adalah indikasi medis dan indikasi peri-
laku, yaitu pada:
a. Indikasi perilaku/tingkah laku: bila tingkah laku pasien tidak
terkontrol yang membuat dirinya dan orang lain dalam bahaya. Hal
ini bisa terjadi sebagai efek pemakaian obat, cedera kepala/otak
atau gangguan psikiatri.
b. Indikasi medis: restraint mungkin diperlukan selama atau setelah
suatu tindakan, misalnya untuk mencegah pasien yang tidak
kooperatif mencabut ETT atau alat medis lain yang diperlukan
selama perawatan.
4. Keputusan pemasangan dan pelepasan restraint harus dengan
persetujuan Dokter Penanggung jawab pelayanan (DPJP) atau Dokter
Jaga yang didelegasikan oleh DPJP berdasarkan indikasi medis, hasil
pemantauan dan pengkajian keadaan pasien.
5. Restraint dipasang, diobservasi dan dilepaskan oleh Perawat dengan
Standar Kompetensi level 1.2
PEMASANGAN DAN PELEPASAN RESTRAINT

No. Dokumen: No. Revisi : Halaman :


SPO/Yanmed/…. 0 2/3
A. Pemasangan dan Pemantauan Restrain
PROSEDUR 1. Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) atau Dokter Jaga
memeriksa pasien secara langsung pada keadaan yang memerlukan
restraint, sebelum menginstruksikan pemakaian restraint.Dokter
menjelaskan pada pasien (apabila pasien dalam kondisi dapat
berkomunikasi) dan keluarga pasien mengenai rencana
penggunaan restraint beserta alternatifnya, termasuk usaha yang
telah dilakukan untuk mencegah penggunaan restraint (mengatasi
indikasi), mengapa tidak berhasil, serta resiko dan efek samping
yang mungkin terjadi akibat penggunaan restraint, seperti
kemungkinan terjadinya lecet, luka, memar, bengkak dan lain
sebagainya dan dicatat dalam formulir informasi dan edukasi.

2. Dokter menuliskan instruksi penggunaan restraint dalam catatan


integrasi, yang meliputi:
a. Jenis restraint
b. Alasan penggunaan restraint dan perkiraan lama penggunaan
c. Kriteria penghentian restraint

3. Dokter mengevaluasi perintah restraint ini selambat-lambatnya


dalam waktu 24 jam setelah pemasangan, dan diinstruksikan
kembali. Demikian pula setiap 24 jam harus dievaluasi kembali.
4. Perawat level 1.2 melakukan penilaian dan pemantauan keadaan
pasien sedikitnya setiap 2 jam, yaitu dalam hal keadaan umum
pasien, perkembangan/perubahan keadaan, lingkup gerakan (range
of motion), sirkulasi, sensasi, higiene, kenyamanan, tanda-tanda
perlukaan berkaitan dengan restraint yang digunakan, dan bantuan
untuk BAK dan BAB harus diberikan/ditawarkan dan dicatat dalam
formulir monitoring restrain, selama pasien dilakukan restraint.
5. Perawat boleh memulai penggunaan restraint pada keadaan darurat,
namun harus melaporkan kepada dokter dan mendapat instruksi
dokter baik secara verbal, telepon, maupun tertulis, dalam waktu 24
jam setelah penggunaan restraint dimulai.
6. Perintah ”bila perlu” tidak boleh digunakan untuk restraint.
B. Pelepasan Restrain
1. Perawat melakukan pelepasan restraint sebaiknya dilakukan seawal
mungkin setelah dari hasil pemantauan dan pengkajian menunjukkan
bahwa pasien tidak perlu direstrain dan hal ini harus dengan persetu-
juan Dokter Penanggung jawab pelayanan (DPJP) atau Dokter Jaga.

PEMASANGAN DAN PELEPASAN RESTRAINT

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


SPO/Yanmed/….. 0 3/3
2. Pelepasan ini didokumentasikan pada catatan terintegrasi pasien.

UNIT TERKAIT Yanmed, Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai