TK PERTIWI KEBOKURA
KECAMATAN SUMPIUH KABUPATEN BANYUMAS
Alamat : Jl. Lapangan RT. 01 RW. 04 Kelurahan Kebokura, Sumpiuh - Banyumas KP. 53195
SURAT KETERANGAN
Nomor :
TENTANG
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Kebokura
Pada tanggal : Oktober 2021
LAMPIRAN I
Keputusan Kepala TK Pertiwi Kebokura Tentang
Pembentukan Tim Gugus Tugas Kewaspadaan dan
Pencegahan Penyebaran Covid-19 Di Lingkungan TK
Pertiwi Kebokura
Nomor : /TK.P.KBK/X/2021
Tanggal : Oktober 2021
SUSUNAN KEANGGOTAAN
TIM GUGUS TUGAS
KEWASPADAAN DAN PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19
DI LINGKUNGAN TK PERTIWI KEBOKURA
B. Pelaksana
Sekretaris : SURIATI
SEKSI-SEKSI
LAMPIRAN II
Keputusan Kepala TK Pertiwi Kebokura Tentang
Pembentukan Tim Gugus Tugas Kewaspadaan dan
Pencegahan Penyebaran Covid-19 Di Lingkungan TK
Pertiwi Kebokura
Nomor : /TK.P.KBK/X/2021
Tanggal : Oktober 2021
A. KETUA
Dalam mempersiapkan pembukaan, kepala satuan pendidikan bertanggung jawab
untuk :
1. Mengisi daftar periksa kesiapan pembelajaran tatap muka satuan pendidikan melalui
laman Survay PTM pada laman dapodik. Daftar periksa kesiapan satuan pendidikan
meliputi:
a) Ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan, paling sedikit memiliki:
1) Toilet bersih;
2) Sarana CTPS dengan air mengalir menggunakan sabun atau cairan pembersih
tangan (hand sanitizer); dan
3) Disinfektan.
b) Mampu mengakses fasilitas pelayanan kesehatan, seperti Puskesmas, klinik,
rumah sakit, dan lainnya;
c) Kesiapan menerapkan area wajib masker kain atau masker tembus pandang bagi
yang memiliki peserta didik disabilitas rungu;
d) Memiliki thermogun (pengukur suhu tubuh tembak);
e) Pemetaan warga satuan pendidikan yang tidak boleh melakukan kegiatan di
satuan pendidikan:
1) Memiliki kondisi medis comorbid yang tidak terkontrol;
2) Tidak memiliki akses transportasi yang memungkinkan penerapan jaga jarak;
3) Memiliki riwayat perjalanan dari ZONA KUNING, ORANYE, MERAH dan belum
menyelesaikan isolasi mandiri selama 14 (empat belas) hari; dan
4) Memiliki riwayat kontak dengan orang terkonfirmasi positif Covid-19 dan
belum menyelesaikan isolasi mandiri selama 14 (empat belas) hari;
f) Membuat kesepakatan bersama komite sekolah dengan tetap menerapkan
protokol kesehatan, terkait kesiapan melakukan pembelajaran tatap muka di
satuan pendidikan.
2. Membentuk satuan tugas dan dapat melibatkan orang tua/wali peserta didik dan
masyarakat sekitar dengan komposisi sebagai berikut:
a) Tim pembelajaran, psikososial, dan tata ruang;
b) Tim kesehatan, kebersihan, dan keamanan; dan
c) tim pelatihan dan humas.
3. Membuat rencana kegiatan dan anggaran satuan pendidikan (RKAS) terkait
pendanaan kegiatan sosialisasi, peningkatan kapasitas, dan pengadaan sarana
prasarana sanitasi, kebersihan, dan kesehatan satuan pendidikan.
4. Menginformasikan kepada dinas pendidikan, kantor wilayah Kementerian Agama
provinsi, dan kantor Kementerian Agama kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangannya jika ada warga satuan pendidikan di wilayah kerjanya terkonfirmasi
positif Covid-19.
B. WAKIL KETUA
Membantu tugas dan tanggung jawab ketua Tim.
C. SEKRETARIS
Membantu tugas dan tanggung jawab Ketua dan Wakil Ketua Tim dalam bidang
administrasi.
Demikian surat pernyataan kesanggupan ini kami buat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Kami para pihak dalam perjanjian ini dalam kedudukan kami sebagaimana tersebut di atas
sepakat untuk mengadakan kerjasama dalam bentuk Pembinaan Persiapan Tatap Muka dan
Pelaksanaan Pembelajaran di masa New Normal pasca pandemi Covid 19 dengan
ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat dalam pasal-pasal berikut ini :
Pasal 1
Pihak II menyampaikan pembinaan tentang Persiapan Tatap Muka (PTM) dan lingkungan
sekolah yang nyaman, sehat, bersih sesuai dengan protokol kesehatan di masa pandemi
covid 19 di TK Pertiwi Kebokura.
Pasal 2
Pihak II melakukan pemantauan berlanjut kepada Pihak I.
Pasal 3
Pihak I menindaklanjuti pembinaan di ruang lingkup TK Pertiwi Kebokura. Segala hal yang
timbul dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama ini atau apabila terdapat kekurangan
dalam perjanjian akan dibicarakan secara musyawarah kekeluargaan atara kedua belah
pihak.
TK PERTIWI KEBOKURA
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
A. Latar Belakang
Sekolah merupakan lembaga terdepan dari organisasi pemerintah atau publik yang
mempunyai tugas utama memberikan pelayanan bidang pendidikan kepada masyarakat
dituntut juga dapat memberikan pelayanan prima . Bentuk Pelayanan ini dapat dirasakan baik
langsung maupun tidak langsung oleh masyarakat adalah proses pembelajaran terhadap
peserta didik. Hasil jasa pelayanan ini memang tidak dapat dirasakan langsung oleh
masyarakat dalam waktu yang relatif singkat tetapi membutuhkan waktu yang panjang
selama siswa menempuh pendidikan di tingkat satuan pendidkan yang mereka ikuti.
Sejak diumumkan oleh Presiden Joko Widodo mengenai kasus pertama Coronavirus
Disease 2019 (Covid-19) pada awal Maret 2020 yang lalu, Indonesia kemudian dihadapkan
pada masa pandemi. Hampir seluruh sektor kehidupan lumpuh, tidak terkecuali di bidang
pendidikan. Apalagi saat itu, seluruh satuan pendidikan maupun lembaga pendidikan tinggi
memasuki akhir semester genap dan akan menghadapi masa penilaian akhir tahun atau ujian
sekolah, yang kemudian diikuti dengan penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kemudian menyikapi
kondisi tersebut dengan membuat sejumlah kebijakan. Mulai dari realokasi anggaran
Kemendikbud untuk penanganan penyebaran Covid-19 berupa pemberian komunikasi,
informasi, dan edukasi terkait Covid-19, peningkatan kapasitas dan kapabilitas rumah sakit
pendidikan (RSP), pelaksanaan rapid test di lima RSP, dan pengadaan bahan habis pakai.
Realokasi anggaran juga untuk program penguatan kapasitas 13 RSP dan 13 fakultas
kedokteran untuk menjadi test center Covid-19, serta membuka pendaftaran dan melatih
relawan Covid-19 dari kalangan mahasiswa program studi kedokteran dan kesehatan. Selain
itu, Kemendikbud juga berperan aktif menjalin kerja sama dengan berbagai mitra swasta di
bidang edutech dan telekomunikasi, serta menginisiasi program guru berbagi.
Pada pertengahan April 2020, Kemendikbud juga menayangkan program Belajar dari
Rumah (BDR) yang disiarkan TVRI. Program ini diisi dengan berbagai tayangan edukatif
dan menyenangkan sebagai alternatif pembelajaran bagi peserta didik, orang tua, dan guru.
Kebijakan lainnya adalah berupa fleksibilitas bagi kepala sekolah dalam memanfaatkan
dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) untuk mendukung pembelajaran selama masa
pandemi Covid-19. Ada pula kebijakan berupa diterbitkannya Surat Edaran Mendikbud
Nomor 4 Tahun 2020 dan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemendikbud Nomor 15 Tahun
2020. Kedua surat edaran tersebut berisi pelaksanaan kebijakan pendidikan dan panduan
penyelenggaraan belajar dari rumah dalam masa darurat penyebaran Covid-19.
Menjelang pelaksanaan tahun ajaran dan tahun akademik baru 2020/2021,
Kemendikbud bersama tiga kementerian lainnya, yaitu Kementerian Agama, Kementerian
Kesehatan, dan Kementerian Dalam Negeri menyusun panduan penyelenggaraan
pembelajaran. Standar Operasional Prosedur (SOP) ini dimaksudkan untuk memberikan rasa
aman kepada masyarakat dengan pembukaan satuan pendidikan untuk pembelajaran tatap
muka.
Standar Operasional Prosedur (SOP) ini juga menjadi acuan pemerintah daerah dalam
mengatur satuan pendidikan sebelum dapat diizinkan melaksanakan pembelajaran tatap
muka berdasarkan ketentuan-ketentuan yang diatur di dalamnya. Karena prinsip utama dalam
pembelajaran tatap muka di masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah
kesehatan dan keselamatan seluruh peserta didik, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan,
dan keluarganya.
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dah Kebudayaan Nomor
64 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi;
4. Peraturan Menteri Pendiddikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang
Implemetasi Kurikulum 2013.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun
2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun
2018... Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada
Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
10. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran
Corona Virus Disease (Covid- 19);
11. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 01/KB/2020, Nomor
516 Tahun 2020, Nomor HK.03.01/Menkes/363/2020, Nomor 440-882 Tahun 2020
Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan
Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid- 19);
12. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 7l9/P/2020
Tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi
Khusus;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit di Kabupaten Banyumas (Lembaran Daerah Kabupaten
Banyumas Tahun 2020 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banyumas
Nomor 20).
C. Tujuan
1. Dengan adanya SOP ini diharapkan dapat meningkatkan hasil proses pembelajaran.
2. Dapat Meningkatkan Mutu Pelayanan bidang Pendidikan kepada masyarakat.
D. Manfaat
1. Memberikan Prosedur Baku bagi Guru, Kepala sekolah, dan Pengawas TK dalam
pelaksanaan Proses Pembelajaran di masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-
19).
2. Sebagai acuan kontrol bagi pengawas TK dan pejabat di atasnya serta masyarakat.
BAB II
TAHAPAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA
A. TAHAP PERSIAPAN
1. Kegiatan Yang Dilakukan Satuan Pendidikan
a. Sosialisasi pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan kepada orang tua /
masyarakat.
b. Hari sekolah adalah 3 (tiga) hari dalam satu minggu untuk bertatap muka pada
masing-masih kelas.
c. Jadwal pelajaran untuk 3 hari efektif selama 1 jam per hari dimulai pukul 08.00 – 09.0
0 tanpa istirahat dan 3 hari penyelesaian tugas di rumah.
d. Kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM).
e. Membersihkan lingkungan satuan pendidikan dengan cara penyemprotan cairan
disinfektan sebelum dan sesudah digunakan kegiatan pembelajaran.
f. Mengatur antar jemput peserta didik dengan tetap menjaga jarak minimal 1,5 meter.
g. Mengatur tempat duduk tanpa meja peserta didik dengan jarak minimal 1,5 meter.
h. Menyiapkan tempat cuci tangan dengan air mengalir beserta sabun.
i. Menyediakan thermogun.
j. Menyiapkan masker cadangan untuk warga sekolah.
k. Menganggarkan kebutuhan dalam rangka pencegahan covid-19 dalam RKAS.
l. Pemetaan warga di luar satuan pendidikan tidak boleh berkegiatan di satuan
pendidikan.
m. Membuat kesepakatan bersama komite sekolah dan orang tua peserta didik soal
kesiapan pembelajaran tatap muka.
n. Membuat tata tertib sekolah masa pandemi covid-19.
2. Teknik Pelaksanaan Pembelajaran
Hari efektif pembelajaran dilaksanakan selama 6 (enam) hari dalam satu minggu dengan
ketentuan 3 hari tatap muka di satuan pendidikan dan 3 hari penyelesaian tugas di rumah.
3. Teknik Pengaturan Pembelajaran Tatap Muka
a. Kelompok 1 dan kelompok 2 hari tatap muka di satuan pendidikan adalah hari Senin,
Selasa dan Kamis, Jam 08.00-10.30, 3 hari penyelesaian tugas di rumah adalah hari
Rabu, Jumat dan Sabtu.
b. Kelompok 1 hari tatap muka di satuan pendidikan adalah hari Senin, Selasa dan Kami
s jam 08.00-09.00, 3 hari penyelesaian tugas di rumah adalah hari Rabu, Jum’at dan
Sabtu.
c. Kelompok 2 hari tatap muka di satuan pendidikan adalah hari Senin, Selasa dan Kami
s jam 09.30-10.30, 3 hari penyelesaian tugas di rumah adalah hari Rabu, Jum’at dan
Sabtu.
4. Yang Dilakukan Peserta Didik dan Orang Tua/Wali
a. Menjaga kebersihan badan, pakaian dan peralatan sekolah mulai dari rumah, di jalan
sampai ke sekolah.
b. Sarapan pagi di rumah dan atau membawa bekal makanan/minuman sendiri ke
sekolah, serta tidak berbagi makanan/minuman dengan menggunakan alat secara
bergantian selama masa covid-19.
c. Menggunakan masker (penutup hidung dan mulut, bila perlu menggunakan mika
pelindung wajah (mica face shield).
d. Menyiapkan alat tulis cadangan agar tidak terjadi pinjam memiminjam alat tulis
dengan teman lainnya.
Hormat kami,
Kepala TK Pertiwi Kebokura
Ada/
No Uraian Tidak Keterangan
Ya
1. Surat Permohonan kepada Bupati cq. Kepala
Dinas Pendidikan tentang Rencana Pelaksanaan
PTM di sekolah
2. Surat Pernyataan Kepala Sekolah tentang
kesiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM)
dengan menjalankan protokol kesehatan.
3. Surat Persetujuan pelaksanaan PTM dari Ketua
Komite bagi sekolah negeri atau Ketua Yayasan
Penyelenggara bagi sekolah swasta.
4. Keputusan Kepala Sekolah Tentang Tim Satuan
Tugas Penanganan Covid-19 dengan rincian
tugas masing-masing.
5. SOP tertulis Pelaksanaan PTM yang akan
diberlakukan di sekolah.
6. Alur/layout prosedur pelaksanaan PTM dengan
menjalankan protokol kesehatan
7. Dokumen perjanjian kerjasama dengan
fasilitator pelayanan kesehatan (puskesmas /
klinik/rumah sakit)
8. Surat Kepala Wilayah setempat/Satgas
Penanganan Covid-19 (Camat / Kelurahan /
Desa) tentang kesiapan melaksanakan
pengawasan dan pembinaan
9. Ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan :
- Toilet besih Jumlah Toilet:
- Guru /Pendidik : .. Ruang
- Siswa : .. Ruang
- Sarana cuci tangan dengan air mengalir Jumlah Ruang :
menggunakan sabun (CTPS) - R. Kls./Belajar: ... Ruang
- R. Penunjang Lainnya :
..... Ruang
Jumlah tempat CTPS : .... buah
- Cairan pembersih tangan (hand sanitizer)
- Disinfektan
- Masker Cadangan Jumlah : ... pcs
- Memiliki thermogun ( pengukur suhu tubuh
tembak ) Jumlah : .... buah
- Ruang UKS yang refresentatif ......... Ruang
10. Melakukan disinfeksi sarana prasarana dan 1 kali / 1 hari
lingkungan sekolah secara berkala sebelum dan
sesudah digunakan termasuk mengatur sirkulasi
udara setiap ruang
11. Memasang Poster/Pamflet himbauan penerapan
protokol kesehatan di sekolah yang mudah
terlihat, antara lain meliputi mencuci tangan
memakai sabun, memakai masker, tidak
melakukan salaman dan tidak berkerumun, dll.
Ada/
No Uraian Tidak Keterangan
Ya
12. Memberikan tanda /rambu-rambu di lantai
minimal antar siswa berjarak 1,5 m s.d 1,8 m,
antara 10 - 12 peserta didik / kelas.
13. Menyiapkan :
- Tempat/lokasi antar jemput (drop zone) ………………………………...
peserta didik
- Batas pintu/jalur masuk-keluar lingkungan ………………………………...
sekolah dan ruang-ruang
- Tempat parkir sepeda siswa, kendaran ………………………………...
pendidik/tenaga kependidikan
- Tempat penyimpanan helm, sepatu, ………………………………...
pakaian/jaket siswa yang disimpan saat
pembelajaran
- Mengatur tempat duduk siswa (tanpa meja) ………………………………...
di kelas dan/atau di luar kelas
14. Pelaksanaan KBM
- Jadwal Pembelajaran ………………………………...
- Pembagian Tugas Mengajar Guru ………………………………...
- Waktu pelaksanaan dipersingkat ………………………………...
- Kurikulum yang digunakan :
Tetap mengacu kurikulum Nasional ………………………………...
Menggunakan kurikulum darurat ………………………………...
Melakukan penyederhanaan kurikulum ………………………………...
secara mandiri
- Pengelolaan Pembelajaran :
Dalam kelas ………………………………...
Luar kelas ………………………………...
Kunjungan ke rumah ………………………………...
15. Menyiapkan dokumen pencatatan hasil
pemeriksaan suhu tubuh peserta didik dengan
thermogun setiap hari setiap masuk lingkungan
sekolah dan/atau masuk ruang kelas
16. Menerapkan area wajib masker kain atau masker
tembus pandang bagi yang memiliki peserta
didik disabilitas rungu / kurang pendengaran
17. Pelaksanaan Sosialisasi PTM masa pandemi
Covid-19 kepada warga sekolah dan orang
tua/wali siswa
18. Pemetaan warga satuan pendidikan yang tidak
boleh melakukan kegiatan di satuan pendidikan :
- Memiliki kondisi medis penyerta
(comorbidity) yang tidak terkontrol
- Tidak memiliki akses transportasi yang
memungkinkan penerapan jaga jarak
- Memiliki riwayat perjalanan dari zona
kuning, oranye dan merah atau riwayat
kontak dengan orang terkonfirmasi positif
COVID-19 dan belum menyelesaikan isolasi
mandiri selama 14 hari.
19. Perilaku wajib warga sekolah :
- Menggunakan masker kain non medis 3
lapis atau 2 lapis yang didalamnya diisi tisu
dengan baik serta diganti setelah digunakan
selama 4 jam/lembab.
- Cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer
- Menjaga jarak minimal 1,5 meter dan tidak
melakukan kontak fisik
20. Tidak diperbolehkan ada kegiatan selain KBM
seperti:
- Kantin
- Kegiatan ektrakurikuler
Ada/
No Uraian Tidak Keterangan
Ya
- Kegiatan olahraga
- Orang tua berkerumun mengantar /
menunggu / menjemput peserta didik
- Rapat pertemuan wali peserta didik
21. Membuat rencana kegiatan dan anggaran satuan
pendidikan (RKAS) terkait pendanaan kegiatan
sosialisasi, peningkatan kapasitas, dan
pengadaan sarana prasaranasanitasi, kebersihan,
dan kesehatan satuan pendidikan
Nama : ...........................................................................
Pekerjaan : ...........................................................................
Unit Kerja : ...........................................................................
Tanggal : ...........................................................................
Demi kesehatan dan keselamatan bersama, mohon anda JUJUR dalam menjawab pertanyaan di
bawah ini.
Apakah Anda mempunyai kondisi tertentu atau dalam 14 hari terakhir pernah mengalami hal-hal
berikut :
JIKA JIKA
NO PERTANYAAN YA TIDAK YA, TIDAK,
SKOR SKOR
1 Apakah berusia lebih dari 60 tahun? 1 0
2 Apakah memiliki riwayat penyakit kronis atau 1 0
penyakit bawaan?
3 Apakah pernah keluar rumah/tempat umum 1 0
(pasar, fasyankes, kerumunan orang, dan lain-
lain)?
4 Apakah pernah menggunakan transportasi 1 0
umum?
5 Apakah bekerja dalam bidang yang 1 0
mengharuskan bertemu dengan banyak orang?
6 Apakah pernah melakukan perjalanan ke luar 1 0
kota/internasional?
7 Apakah Anda mengikuti kegiatan yang 1 0
melibatkan orang banyak?
8 Apakah melakukan aktifitas fisik tanpa 1 0
menggunakan masker?
9 Apakah Anda jarang melakukan aktifitas fisik 1 0
seperti olah raga secara rutin?
10 Apakah memiliki riwayat kontak erat dengan 10 0
orang yang dinyatakan suspek, probable, atau
konfirmasi Covid-19 (berjabat tangan,
berbicara, berada dalam satu ruangan/satu
rumah)?
11 Apakah Anda sedang mengalami demam / 10 0
batuk / pilek / sakit tenggorokan / sesak nafas?
TOTAL
0 = Risiko kecil
1 – 9 = Risiko Sedang
≥ 10 = Risiko Besar
TINDAK LANJUT :
Resiko besar dan pemeriksaan suhu ≥37,3OC tidak diperkenankan masuk, agar dilakukan investigasi
lebih lanjut dan direkomendasikan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.