Anda di halaman 1dari 24

Tamiang Layang (Kabupaten Barito Timur) – Ibu Kota Nusantara (Kabupaten Penajam Paser Utara)

Jarak tempuh 332 km


Waktu tempuh 7 Jam 30 menit (Dengan Kendaraan Roda Empat)
Kabupaten Barito Timur
Kabupaten Barito Timur adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Ibu kota dan pusat
pemerintahan Barito Timur berada di Tamiang Layang kecamatan Dusun Timur. Pada tahun 2020, penduduk kabupaten ini berjumlah 115.406 jiwa,
dengan kepadatan 30 jiwa/km2

Gunung Ketam pada awalnya merupakan titik perbatasan tiga kerajaan, yaitu: Kutai, Paser, dan Banjar. Gunung Ketam terletak di selatan Gunung
Luang.
Wilayah Kerajaan Banjar di sebelah utara dari Gunung Luang (yang dinamakan Dusun Atas/Boven Doessoen) diserahkan oleh Sultan Adam dari
Banjar kepada Hindia Belanda. Wilayah Kabupaten Barito Timur (Tamiang Layang) termasuk daerah inti Tanah Kerajaan Banjar sejak masa Hindu
hingga dihapuskannya Kerajaan Banjar oleh Hindia Belanda pada tahun 1860. Wilayah ini tidak pernah diserahkan Kerajaan Banjar kepada Hindia
Belanda seperti kebanyakan daerah lainnya di Kalimantan. Perjanjian 1826 dengan Hindia Belanda menetapkan wilayah yang masih termasuk
kerajaan Banjar meliputi daerah tepi timur sepanjang sungai Barito dari Kuin hingga Mengkatip ditarik garis lurus ke gunung Luang kemudian dari
gunung Luang ke arah selatan sepanjang sisi barat pegunungan Meratus sebagai wilayah Kesultanan Banjar (1826-1860), sedangkan wilayah di luar
kawasan tersebut telah diserahkan kepada Kerajaan Belanda dan menjadi wilayah Hindia Belanda, seperti yang termuat dalam Staatsblad van
Nederlandisch Indië tahun 1849 No. 40, catatan ini berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie,
per tanggal 27 Agustus 1849, No. 8.[4][a]
Kesultanan Banjar setelah ditaklukan oleh Hindia Belanda terdiri atas dua wilayah regent (adipati) yaitu regent Martapoera (dikepalai Pangeran Djaija
Pamenang) dan regent Amonthaij (dikepalai Adipatie Danoe Radja), sedangkan wilayah Barito Timur termasuk ke dalam wilayah regent Amonthaij.
Pada tahun 1861, wilayah Barito Timur disebut Distrik Sihoeng (dikepalai Soeta Ono) dan Distrik Pattai (dikepalai Toemenggoeng Djaja Kartie) yang
termasuk ke dalam wilayah pemerintahan Radhen Adipati Danoe Redjo regent der afdeeling Amonthaij (m. 1861) dengan wilayah kekuasaan
seluruhnya meliputi 9 distrik:[5]

 Distrik Alaij
 Distrik Amandit
 Distrik Nagara
 Distrik Amonthaij, Soengei benar dan Álabioe
 Distrik Kaloewa
 Distrik Balangan
 Distrik Tabalong
 Distrik Sihoeng
 Distrik Patei.
Sampai tahun 1862, kedua distrik ini yaitu distrik Patai dan Distrik Sihong masih termasuk dalam Afdeeling Amonthaij.[6][7]
Setelah kematian Toemenggoeng Djaja Kartie, distrik Patai digabung ke dalam Distrik Sihong dan disebut Distrik Sihong en Patai, namun lama-
kelamaan hanya disebut Distrik Sihong saja. Sejak tanggal 19 Agustus 1863 Distrik Sihong yang dikepalai Soeto Ono dikeluarkan dari Afdeeling
Amonthaij kemudian digabung ke dalam Afdeeling Doessoen en Becompaij[8][9][10][11]
Pemekaran Kabupaten Barito Timur[sunting | sunting sumber]

Tugu burung enggang gading di Pasar Panas.


Barito Timur adalah nama yang secara resmi ditetapkan bagi daerah ini setelah terbentuk menjadi kabupaten otonom sejak tahun 2002. Sebelumnya,
daerah ini masih bergabung dengan Kabupaten Barito Selatan. Barito Selatan dikenal dengan nama Barito Hilir untuk wilayah dengan luas
8.287,57 km² sepanjang kiri dan kanan aliran Sungai Barito dan untuk Barito Timur dengan luas 3.013 km² yang meliputi daratan sebelah timur
Sungai Barito. Seiring dengan semangat otonomi daerah, maka masyarakat Barito Timur mengusulkan dibentuknya kembali Kabupaten Barito Timur.
Berdasarkan pembagian wilayah administrasi pemerintahan pada waktu itu, Wilayah Barito Hilir dan Barito Timur adalah Wilayah Kewedanaan dari
Kabupaten Barito yang pusat pemerintahannya berkedudukan di Muara Teweh. Kedua wilayah Kewedanaan tersebut adalah:

 Kewedanaan Barito Hilir dengan ibu kotanya Buntok


 Kewedanaan Barito Timur dengan ibu kotanya Tamiang Layang
Tuntutan masyarakat dari kedua kewedanaan ini agar Kabupaten Barito dipisahkan menjadi dua kabupaten, yang akhirnya mendapat dukungan dari
DPRD Barito pada tahun 1956 dalam bentuk Mosi tanggal 30 Januari 1956 dengan Nomor 1/MS/DPRD/56 dan tanggal 21 September 1956 dengan
Nomor 2/MS/DPRD/56. Tuntutan masyarakat ini dituangkan pula dalam surat dukungan Bupati Kepala Daerah Kabupaten Barito dengan surat nomor
675/UP-IV-4 tanggal 23 April 1958. Sambil menunggu ketetapan dari Pemerintah Pusat oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah,
dikeluarkan Surat Keputusan (SK) nomor 28/Des-I-4/58 tanggal 10 Juni 1958 kemudian ditunjuklah Wedana Barito Hilir disamping tugasnya
mengadakan persiapan-persiapan seperlunya.
Realisasi dari Surat Keputusan (SK) tersebut pada tanggal 5 September 1958 resmi terbentuknya Kantor Persiapan Kabupaten yang berkedudukan
di Buntok. Tahun 1959 keluarlah Undang-undang nomor 27 Tahun 1959 yang berlaku sejak tanggal 4 Juli 1959. Dalam Undang-undang tersebut
ditetapkan antara lain Kewedanaan Barito Hilir dan Barito Timur dijadikan Daerah Otonomi yang terpisah dari Kabupaten Barito dengan nama
Kabupaten Daerah Tingkat II Barito Selatan, dengan pusat pemerintahan berkedudukan di Buntok.
Secara formal Kabupaten Barito Timur terbentuk bersama-sama dengan beberapa kabupaten lainnya di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah pada
tahun 2002 berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan,
Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito
Timur.
Sebelum Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten
Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur ini
dikeluarkan, wilayah Kewedanaan Barito Timur pernah berkembang dari Kewedanaan Barito Timur menjadi Wilayah Pembantu Bupati Barito Timur,
sejak Undang-undang tersebut di atas berlaku, maka secara resmi Wilayah Barito Timur memisahkan diri dari Kabupaten Barito Selatan dan menjadi
daerah otonom sendiri dengan nama Kabupaten Barito Timur dengan ibu kota Tamiang Layang.[12]
Geografi[sunting | sunting sumber]

Kondisi jalan Ahmad Yani, Tamiang Layang.


Kabupaten Barito Timur merupakan salah satu dari 14 kabupaten/kota yang berada dalam wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. Kabupaten Barito
Timur yang beribukota di Tamiang Layang terletak pada 1°2' Lintang Utara dan 2°5' Lintang Selatan, 114°00' dan 115°00' Bujur Timur. Luas wilayah
Kabupaten Barito Timur tercatat seluas 383.400 Ha (3.834 km²).[13]

Batas wilayah[sunting | sunting sumber]


Wilayah Kabupaten Barito Timur secara administratif berbatasan dengan beberapa wilayah, yaitu:

Utara Kabupaten Barito Selatan

Timur Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan

Selatan Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan

Barat Kabupaten Barito Selatan

Topografi[sunting | sunting sumber]


Sebagian besar wilayah Kabupaten Barito Timur merupakan dataran rendah dengan ketinggian permukaan berkisar antara 50 s/d 100 meter dari
permukaan air laut. Kecuali sebagian wilayah Kecamatan Awang dan Patangkep Tutui yang merupakan daerah perbukitan. Dengan tidak ada sungai
besar dan banyak memiliki sungai kecil/anak sungai, keberadaannya menjadi salah satu ciri khas Kabupaten Barito Timur.[13]
Penggunaan lahan[sunting | sunting sumber]
Pola penggunaan tanah di Kabupaten Barito Timur dapat dikelompokan menjadi 3 kelompok, yaitu:

1. Penggunaan tanah menetap terdiri dari pemukiman, perkebunan, sawah dan kebun campuran.
2. Penggunaan tanah tidak menetap, yaitu perladangan, semak, dan alang-alang serta hutan belukar.
3. Tanah yang belum diusahakan yaitu hutan, sungai dan danau.
Dari luas wilayah Kabupaten Barito Timur tercatat 383.400 Ha, diketahui luas wilayah permukiman seluas 35.659 Ha (356,6 km²). Sehingga
prosentase luas wilayah permukiman dengan luas wilayah adalah 9,30%. Terdapatnya ladang berpindah dengan rotasi pada periode tertentu. Jika
tanahnya masih dapat menghasilkan baik maka lahan tersebut akan diusahakan, sebaliknya jika tanah tersebut tidak memuaskan maka akan
ditinggalkan sehingga Iuas lahan yang diusahakan tidak baku. Tanaman perkebunan merupakan komoditi utama di daerah ini. Tanaman yang
diusahakan adalah karet, kelapa dan rotan. Tanaman karet dan rotan sering diusahakan bersama.[13]

Logo Barito Timur[sunting | sunting sumber]


Logo Kabupaten Barito Timur tercipta melalui serangkaian sayembara secara terbuka dan dilaksanakan pada tahun 2002. Jumlah desai logo yang
masuk pada saat itu adalah sebanyak 19 desain dari berbagai kalangan peserta. Mayoritas peserta berasal dari dalam Kabupaten Barito Timur dan
Barito Selata. Dari sejumlah desain tersebut, terdapat 3 desain yang masuk ke saringan terakhir, yaitu desain logo milik Hendroyono, ST penduduk
Buntok, desain logo milik Lesly Diaci Ngindra, ST dari Tamiang Layang, dan desain logo dari Markoni Blantan penduduk Desa Haringen Kec.
Dusun Timur. Ketiga finalis tersebut melakukan presentasi di Gedung Mantawara dan terplih ketiganya sebagai pemenang sayembara. Dengan
catatan bahwa ketiga lambang tersebut digabungkan agar saling melengkapi. Master desain utama diambil milik Hendroyono, ST dan gambar pohon
karet diambil dari desain milik Lesly Diacy Ngindra, sedangkan untuk gambar akar kayu hitam dan tulisan JARI JANANG KALALAWAH diambil dari
desain milik Markoni Blantan, sehingga jadilah logo Kabupaten Barito Timur seperti yang digunakan sekarang ini.
Iklim[sunting | sunting sumber]
Seperti wilayah lain di Kalimantan Tengah, Kabupaten Barito Timur memiliki iklim hutan hujan tropis (Af) dengan curah hujan yang cenderung tinggi
hampir sepanjang tahunnya, kecuali pada pertengahan tahun ketika terjadi penurunan curah hujan pada periode Juni hingga September. Suhu udara
di wilayah ini cenderung konstan antara 23°–34 °C dengan tingkat kelembapan relatif yang tinggi antara 70%–90%.

sembunyiData iklim Barito Timur, Kalimantan Tengah, Indonesia


Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
30.7 31.3
30.5 30.6 30.7 30.7 31 30.9 32 31.6 31.1 30.4 30.96
Rata-rata tertinggi °C (°F) (87.3 (88.3
(86.9) (87.1) (87.3) (87.3) (88) (87.6) (90) (88.9) (88) (86.7) (87.78)
) )
26.9 27.6
26.5 26.7 26.7 26.8 27.1 26.8 28.1 27.9 26.9 26.5 27.04
Rata-rata harian °C (°F) (80.4 (81.7
(79.7) (80.1) (80.1) (80.2) (80.8) (80.2) (82.6) (82.2) (80.4) (79.7) (80.68)
) )
23.1 23.3
23 23.1 23.1 23.3 23.5 22.7 23.5 23.3 23.1 23 23.17
Rata-rata terendah °C (°F) (73.6 (73.9
(73) (73.6) (73.6) (73.9) (74.3) (72.9) (74.3) (73.9) (73.6) (73) (73.63)
) )
261 148 87
302 251 309 202 114 100 181 305 332 2.592
Curah hujan mm (inci) (10.28 (5.83 (3.43
(11.89) (9.88) (12.17) (7.95) (4.49) (3.94) (7.13) (12.01) (13.07) (102,07)
) ) )
Rata-rata hari hujan 18 16 18 17 14 11 9 7 9 13 18 20 170
% kelembapan 85 82 84 83 81 79 76 74 78 80 84 86 81
Rata-rata sinar matahari harian 7.1 7.3 7.2 7.3 7.8 8.0 8.5 8.9 9.1 8.3 7.4 7.1 7.83

Sumber #1: Climate-Data.org[14]

Sumber #2: BMKG[15]

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]


Bupati[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Daftar Bupati Barito Timur
Kantor bupati Barito Timur.

Dewan Perwakilan[sunting | sunting sumber]


Artikel utama: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Barito Timur

Gedung DPRD Kabupaten Barito Timur 2011.


Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Barito Timur dalam dua periode terakhir.

Jumlah Kursi dalam Periode

Partai Politik

2014-2019[17] 2019-2024[18]

PKB 0 1

Gerindra 2 3

PDI-P 4 3

Golkar 3 5
NasDem 2 3

Perindo (baru) 2

PPP 2 2

PAN 2 0

Hanura 3 0

Demokrat 3 3

PKPI 4 3

Jumlah Anggota 25 25

Jumlah Partai 9 9

Kecamatan[sunting | sunting sumber]


Artikel utama: Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Barito Timur

Kabupaten Barito Timur terdiri dari 10 kecamatan, 3 kelurahan, dan 100 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 109.949 jiwa dengan
luas wilayah 3.834,00 km² dan sebaran penduduk 28 jiwa/km².[19][20]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Barito Timur, adalah sebagai berikut:

Kode Kecamatan Jumlah Jumlah Status Desa/Kelurahan


Kemendagri Keluraha Desa
n

 Ampari
62.13.04 Awang 11 Desa  Apar Batu
 Bangkirayen
 Biwan
 Danau
 Hayaping
 Janah Jari
 Janah Mansiwui
 Pianggu
Kode Kecamatan Jumlah Jumlah Status Desa/Kelurahan
Kemendagri Keluraha Desa
n

 Tangkan
 Wungkur Nanakan
62.13.02 Benua Lima 1 6 Desa  Bagok
 Bamban
 Banyu Landas
 Gudang Seng
 Kandris
 Tewah Pupuh
Kalurahan  Taniran

62.13.05 Dusun Tengah 1 7 Desa  Ampah Dua


 Muara Awang
 Netampin
 Putai
 Rodok
 Saing
 Sumber Garunggung
Kalurahan  Ampah Kota

62.13.01 Dusun Timur 1 16 Desa  Didi


 Dorong
 Gumpa
 Harara
 Haringen
 Jaar
 Jaweten
 Karang Langit
 Magantis
 Mangkarap
 Maragut
 Matabu
 Matarah
 Pulau Patai
 Sarapat
 Sumur
Kode Kecamatan Jumlah Jumlah Status Desa/Kelurahan
Kemendagri Keluraha Desa
n

Kalurahan  Tamiang Layang

62.13.10 Karusen Janang 7 Desa  Dayu


 Ipu Mea
 Kandris
 Lagan
 Putut Tawuluh
 Simpang Naneng
 Wuran
62.13.07 Paju Epat 9 Desa  Balawa
 Juru Banu
 Kalinapu
 Maipe
 Murutuwu
 Siong
 Tampu Langit
 Telang Baru
 Telang
62.13.09 Paku 12 Desa  Bantai Napu
 Gandrung
 Kalamus
 Kupang Baru
 Luau Jawuk
 Paku Beto
 Pangkan
 Patung
 Runggu Raya
 Simpang Bingkuang
 Tampa
 Tarinsing
62.13.03 Patangkep Tutui 10 Desa  Ampari Bora
 Bentot
 Betang Nalong
 Jango
 Lalap
 Kambitin
Kode Kecamatan Jumlah Jumlah Status Desa/Kelurahan
Kemendagri Keluraha Desa
n

 Kotam
 Mawani
 Pulau Padang
 Ramania
62.13.06 Pematang Karau 13 Desa  Bambulung
 Bararawa
 Ketab
 Kupang Bersih
 Lampeong
 Lebo
 Muara Palantau
 Muruduyung
 Nagaleah
 Pinang Tunggal
 Sumberejo
 Tumpung Ulung
 Tuyau
62.13.08 Raren Batuah 9 Desa  Baruyan
 Batuah
 Lenggang
 Malintut
 Puri
 Sibung
 Tangkum
 Turan Amis
 Unsum
 TOTAL 3 100

Demografi[sunting | sunting sumber]


Jumlah penduduk Kabupaten Barito Timur sekitar 96.820 jiwa dengan klasifikasi 49.845 laki-laki dan 46.975 perempuan serta jumlah Rumah Tangga
sebanyak 25.697 KK (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010).
Suku bangsa[sunting | sunting sumber]

Patung Upu dan Wawei Maanyan


Tidak ada data resmi pemerintahan yang mencatat keragaman suku bangsa di Barito Timur. Namun, suku asli Kalimantan yakni
suku Dayak merupakan penduduk asli di kabupaten ini. Suku Dayak sendiri memiliki beragam sub suku yang tersebar di seluruh Kalimantan.
Beberapa sub suku Dayak yang ada di Barito Timur yakni Dayak Lawangan, secara khusus mereka tinggal berbatasan dengan provinsi Kalimantan
Selatan.[21] Selain Dayak Lawangan, suku Dayak lainnya yang ada di Barito Timur ialah Dayak Maanyan.
Suku Dayak di Barito Timur masuk ke dalam Rumpun Ot Danum atau rumpun Barito. Suku Dayak Dusun yang ada di Barito Selatan, Dayak
Maanyan, dan Dayak Lawangan, masuk dalam satu organisasi rumpun Dayak yang disebut Dusmala, Dusun Maanyan Lawangan. Selain suku
Dayak, suku lain yang ada di Barito Timur seperti Bugis, Jawa, dan suku lainnya.

Agama[sunting | sunting sumber]

Mapui, prosesi puncak dari ritual kematian Ijambe bagi penganut Kaharingan di Paju Epat, Barito Timur.

Gereja Kalimantan Evangelis Palanugkai, salah satu gereja tertua di Kalimantan Tengah.
Sebelum masuknya agama Islam dan Kristen, banyak penduduk Kalimantan Tengah menganut kepercayaan Kaharingan. Saat ini, Kaharingan masuk
dalam bagian agama Hindu. Sebagian besar penduduk Barito Timur sekarang menganut agama Islam.[1]
Adapun besaran penduduk Barito Timur menurut agama yang dianut yakni Islam sebanyak 50,96%. Kemudian Kekristenan sebanyak 45,05%,
dengan rincian Protestan sebanyak 36,39% dan Katolik sebanyak 8,66. Penduduk yang menganut agama Hindu sebanyak 3,97%,
dan Buddha 0,01%. Sementara untuk rumah ibadah, dalam data Badan Pusat Statistik Barito Timur tahun 2023 mencatat banyaknya jumlah rumah
ibadah di barito Timur yakni masjid sebanyak 81, mushola 127, gereja Protestan sebanyak 200, gereja katolik sebanyak 70, dan Pura atau Balai
Basarah sebanyak 40.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

1. ^ Lompat ke:a b c d e "Kabupaten Barito Timur Dalam Angka 2023" (pdf). www.bartimkab.bps.go.id. hlm. 8, 44, 105–106. Diarsipkan dari versi asli
tanggal 2023-07-25. Diakses tanggal 25 Juli 2023.
2. ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-01. Diakses tanggal 25 Juli 2023.
3. ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses
tanggal 1 April 2021.
4. ^ Nederlandisch Indië (1849). "Staatsblad van Nederlandisch Indië, voor het jaar 1849" (dalam bahasa Belanda). Batavia: Ter Lands-drukkerij:
2. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-08. Diakses tanggal 2020-07-21.
5. ^ (Belanda) Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1861). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 34. Lands Drukkery.
hlm. 133. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-13. Diakses tanggal 2016-09-20.
6. ^ (Belanda) Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1862). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 35. Lands Drukkery.
hlm. 135. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-13. Diakses tanggal 2016-09-20.
7. ^ (Belanda) Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1862). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 36. Lands Drukkery.
hlm. 139. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-13. Diakses tanggal 2016-09-20.
8. ^ (Belanda) Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1863). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 37. Lands Drukkery.
hlm. 146. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-13. Diakses tanggal 2016-09-20.
9. ^ (Belanda) Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1868). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 41. Lands Drukkery.
hlm. 137. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-13. Diakses tanggal 2016-09-20.
10. ^ (Belanda) Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1870). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 43. Lands Drukkery.
hlm. 179. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-14. Diakses tanggal 2016-09-20.
11. ^ (Belanda) Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1871). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 44. Lands Drukkery.
hlm. 196. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-13. Diakses tanggal 2016-09-20.
12. ^ "Pemkab Barito Timur - Sejarah Singkat". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-01-13. Diakses tanggal 2011-01-11.
13. ^ Lompat ke:a b c "Profil Kab. Barito Timur" (PDF). Kementerian PU. Diakses tanggal 25 Maret 2022.[pranala nonaktif permanen]
14. ^ "Tamiang Layang, Kalimantan Tengah, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 25 Maret 2022.
15. ^ "Buku Prakiraan Musim Hujan 2022/2023 di Indonesia – Normal Curah Hujan Kabupaten Barito Timur Zona Musim 375 periode 1991-2020".
BMKG. hlm. 95. Diakses tanggal 25 September 2022.
16. ^ Yulianto, Budi (24 September 2018). "Gubernur Kalteng Lantik Bupati dan Wali Kota Terpilih". borneonews.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal
2022-10-06. Diakses tanggal 25 Juli 2023.
17. ^ Perolehan Kursi DPRD Bartim 2014-2019
18. ^ Perolehan Kursi DPRD Bartim 2019-2024
19. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam
Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
20. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data
Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019.
Diakses tanggal 15 Januari 2020.
21. ^ "Ampera: Lawangan Suku Asli Barito Timur Kalteng". dayaknews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-25. Diakses tanggal 25
Juli 2023.
Catatan[sunting | sunting sumber]

1. ^ AMPLIATIE EN VERKLARING OP HET CONTRACT MET DEN SULTAN VAN BANDJARMASIN. 18 Maret 1845. ( B. 1 Mei 1845 La P I. geh.)

Bahwa ini surat pertambahan dan katarangan daripada itu perdjandjian jang dibuat dahulu oleh tuan Martinus Hendrikus Halewijn jang telah waktu itu

“ ada memegang kuasa ditanah pesisir selatan dan timur dengan Sri Paduka Sultan Adam jang memegang keradjaan Bandjarmasin kepada hari enam
likur bulan Ramadhan tahun 1241.

Bahwa tuan Arnoldus Laurus Widik komisaris geburmin Hindia Nederland dari pulau sebelah timur dan selatan pasisir tanah Borneo dan Pontianak dan
Sambas serta Rio dan Lingga dengan Sri Paduka Sultan Adam Aiwasikbillah jang memegang keradjaan Bandjarmasin telah sudah timbang dan
berdamai jang sekarang terlalu guna dan patut membuat pertambahan dan katarangan daripada itu surat perdjandjian jang tersebut diatas ini karena itu
djuga dengan surat ini menentukan perkara jang tertulis dibawah ini dan diatas perkara itu dinanti menerima keredhaan tuan besar Geburnur Djenderal
Hindia Nederland di Betawi.
Akan pertambahan dan menarangkan perkara jang ampat didalam surat kontrak itu sekarang ditentukan itu perwatasan keradjaan Bandjarmasin seperti
ada dibawah ini.
Dari udjung sebelah utara di Tjerutjuk jaitu udjung Kuin turut pinggir kali Bandjarmasin jang ketimur atau kanan mudik sampai di seberang Kuala
Mengkatip.
Dari seberang Kuala Mengkatip terus ditempat bernama Nangun diulu sungai Paku dan liwat itu ulu2 sungai Sihong dan Napu dan dua sungai itu masuk
tanah Bandjar.
Dan terus diulu sungai Najun terus diulu sungai Ajus terus diulu sungai Sentalar terus digunung Luang dan itu gunung Kamarang dan gunung Kutan
dan gunung Sentangi nanti masuk tanah keradjaan Bandjarmasin. Dari gunung Luang kasalatan diatas putjuk gunung Maratus kena itu gunung
Langupan dan lagi kasalatan diatas gunung jang pembahagi air kebarat dan ketimur kebarat sampai digunung Pamaton djadi masuk tanah keradjaan
Bandjarmasin itu ulu sungai Batu Api sungai Pinang dan sungai Karang Intan. Dari gunung Pamaton kebarat turut pinggir kanan milir atau pinggir
sebelah utara dari sungai Martuu atau Banju irang sampai di Liang Anggang.
Dari Liang Anggang ke Tambak Linik dan kaulu sungai Lumbah kaulu sungai Baru dan kaulu sungai Mesa dan dari ulu sungai Mesa turut pinggir jang
sebelah udik atau sebelah utara dari sungai Mesa itu sampai diudjung kali Kaju Tangi atau kali Martapura.
Dan itu oleh sungai Kelajan Besar dan Kelajan Ketjil nanti masuk tanah geburmin.
Dari Udjung kali Kaju Tangi itu menjeberang diudjung udik Antasan Ketjil atau udjung sebelah utara dari Kuin dan turut itu pinggir Kali Kuin jang
sebelah utara sampai diudjung Tjarutjuk dengan kali Bandjar maka segala tanah2 didalam ini perwatasan semuanja tanah keradjaan Bandjarmasin dan
segala tanah2 jang diluar ini perwatasan semuanja tanah geburmin Hindia Nederland.
Akan menerangkan bitjara ampat jang tersebut didalam perkara enam dari surat perdjandjian itu sekarang dimemenentukan jang padang mendjangan
radja2 tinggal padang jang tersebut dibawah ini:
Padang pulau Lampi sampai kali Maluku.
" Badjingah
" Pagantihan
" Munggu Basung
" Taluk Batangan
" Atirik
" Patjakan
" Samupurun
" Udjung Karangan.
jang tiada boleh orang ketjil buru mendjangan dipadang itu.
Surat ini sudah dimenulis ampat kali dan semua2 benar salinannja.
Tersurat dan terdjandji dikota negeri Martapura kepada hari delapan belas bulan Maret 1845 atawa kepada hari sembilan bulan Rabiul’awal tahun 1261.
Zegel: Sultan Adam
Zegel: Sultan Muda
Zegel: Ratu anoem Mangkubumi Kentjana 1259
Bahwa surat perdjandjian ini sudah ditetapkan oleh Sri Paduka Jang di Pertuan besar pise peresident wakil gurnadur djenderal dari tanah Hindia
Nederland pada satu hari bulan Mai tahun 1845 jaitu 24 hari bulan Rabiulachir tahun 1261.

Kabupaten Penajam Paser Utara


Penajam Paser Utara adalah sebuah kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Ibu kotanya terletak di Penajam. Kabupaten ini berbatasan
dengan Kabupaten Kutai Kartanegara di sebelah Utara, sebelah timur berbatasan dengan Selat Makassar dan sebelah selatan berbatasan
dengan Kabupaten Paser serta sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat. Jumlah penduduk kabupaten ini pada
tahun 2020 berjumlah 181.349 jiwa, dengan kepadatan 54 jiwa/km2.[2][6][3]
Penajam Paser Utara merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Pasir (kini Paser) pada tahun 2002.[7] Sebagian dari daerah kabupaten
ini dan Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu Kawasan Taman Hutan Raya Bukit Soeharto telah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk dijadikan
lokasi Ibukota Negara (IKN) baru dan telah memiliki payung hukum, seperti halnya Jonggol, Bogor yang ditunjuk sebagai kandidat Ibukota Negara
(IKN) oleh Presiden Soeharto pada tahun 1994, tetapi kandas bersamaan dengan runtuhnya rezim Orde Baru. Rencananya lokasi pusat
pemerintahan negara akan berdiri di Kecamatan Sepaku yang secara geografis berdekatan dengan Kota Balikpapan.[8]

Sejarah[sunting | sunting sumber]


Bagian dari Kabupaten Paser[sunting | sunting sumber]
Daerah Penajam Paser Utara secara formal awalnya masuk dalam wilayah Kabupaten Paser, tetapi atas inisiatif dan prakarsa sejumlah masyarakat
yang akhirnya mengkristal menjadi sebuah tim yang bernama Tim Sukses Wilayah Utara Menuju Kabupaten yang menginginkan agar masyarakat di
empat wilayah kecamatan yang ada di wilayah ini dapat hidup lebih aman, makmur dan sejahtera lahir batin, akhirnya tim ini mendesak pada
Pemerintah pusat dan DPR-RI untuk menetapkan daerah ini menjadi sebuah kabupaten baru di Kalimantan Timur dan terpisah dari kabupaten induk.
Kabupaten termuda kedua di Kalimantan Timur[sunting | sunting sumber]
Akhirnya setelah melalui perjuangan panjang yang dilakukan oleh masyarakat yang bercita–cita untuk dapat hidup lebih sejahtera dapat tercapai. Ini
ditandai dengan terbentuknya Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara secara yuridis formal berdasarkan UU No. 7 tahun 2002 yang berisi
tentang Pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara. Dengan dikeluarkannya Undang-undang nomor 7 tahun 2002 ini, maka empat kecamatan,
yakni Kecamatan Penajam, Waru, Babulu dan Sepaku telah resmi menjadi satu dalam wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Penajam Paser Utara
yang merupakan Kabupaten ke-13 di Provinsi Kalimantan Timur.

Motto daerah[sunting | sunting sumber]


BENUO TAKA, yang artinya Daerah Kita atau Kampung Halaman Kita adalah kata semboyan pada lambang daerah Kabupaten Penajam Paser Utara.
Semboyan ini mengadopsi dari bahasa Suku Paser yang bermakna bahwa Kabupaten Penajam Paser Utara terdiri dari berbagai suku, ras, agama
dan budaya namun tetap merupakan satu kesatuan ikatan kekeluargaan.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara dibentuk melalui UU No. 7 Tahun 2002 tanggal 10 April 2002 tentang Pembentukan Kabupaten
Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur.[9]

Pemimpin daerah pertama[sunting | sunting sumber]


Pemimpin daerah pertama di Penajam Paser Utara adalah Bupati Yusran Aspar dengan Wakil Bupati Ihwan Datu Adam periode 2003-2008, Ihwan
Datu Adam sempat menjadi Plt Bupati, mengantikan Yusran Aspar yang berhalangan tetap dalam menjalankan Pemerintahan. Untuk periode
berikutnya, Kabupaten Penajam Paser Utara dipimpin oleh pasangan H. Andi Harahap–Drs. H. Mustaqim MZ, MM. Namun Di Pilkada 2013 ini Andi
Harahap harus kehilangan jabatannya setelah direbut lagi Yusran Aspar yang berpasangan dengan H. Mustaqim M.Z untuk periode 2013–2018.

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]


Bupati[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Daftar Bupati Penajam Paser Utara

Dewan Perwakilan[sunting | sunting sumber]


Artikel utama: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara dalam dua periode terakhir.

Jumlah Kursi dalam Periode

Partai Politik

2014-2019[11] 2019-2024[12]

PKB 1 2

Gerindra 3 4
PDI-P 4 4

Golkar 5 3

NasDem 1 0

PKS 3 3

Perindo (baru) 1

PAN 2 2

Hanura 1 0

Demokrat 3 4

PBB 2 2

Jumlah Anggota 25 25

Jumlah Partai 10 9

Nomor Ketua Wakil Ketua Periode Keterangan

H. Sudirman
H. Nanang Ali,
1 Syahrudin M. Noor, 2014 – 2019 [13]

S.E.
S.E.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara masa bakti 2019–2024 berjumlah 25 orang dan telah dilantik pada 19
Agustus 2019.[14]

Kecamatan[sunting | sunting sumber]


Artikel utama: Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Penajam Paser Utara
Kabupaten Penajam Paser Utara terdiri dari 4 kecamatan, 24 kelurahan, dan 30 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 166.554 jiwa
dengan luas wilayah 3.333,06 km² dan sebaran penduduk 50 jiwa/km².[15][16]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Penajam Paser Utara, adalah sebagai berikut:

Kode Kecamatan Jumlah Jumlah Status Daftar


Kemendagri Kelurahan Desa Desa/Kelurahan

 Babulu Darat
64.09.03 Babulu 12 Desa  Babulu Laut
 Gunung Intan
 Gunung Makmur
 Gunung Mulia
 Labangka
 Labangka Barat
 Rawa Mulia
 Rintik
 Sebakung Jaya
 Sri Raharja
 Sumber Sari
64.09.01 Penajam 19 4 Desa  Giri Mukti
 Giripurwa
 Sidorejo
 Bukit Subur
Kelurahan  Buluminung
 Gersik
 Gunung Seteleng
 Jenebora
 Kampung Baru
 Lawe-Lawe
 Nenang
 Nipah-Nipah
 Pantai Lango
 Pejala
 Penajam
 Petung
 Riko
 Saloloang
 Sepan
 Sesumpu
 Sotek
Kode Kecamatan Jumlah Jumlah Status Daftar
Kemendagri Kelurahan Desa Desa/Kelurahan

 Sungai Parit
 Tanjung Tengah
64.09.04 Sepaku 4 11 Desa  Argo Mulyo
 Binuang
 Bukit Raya
 Bumi Harapan
 Karang Jinawi
 Semoi Dua
 Sukaraja
 Suko Mulyo
 Telemow
 Tengin Baru
 Wonosari
 Maridan
Kelurahan  Mentawir
 Pemaluan
 Sepaku
64.09.02 Waru 1 3 Desa  Api Api
 Bangun Mulya
 Sesulu
Kelurahan  Waru

 Total 24 30

Demografi[sunting | sunting sumber]


Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik PPU tahun 2018, Kabupaten Penajam Paser Utara mempunyai jumlah penduduk sebesar 159.386 jiwa
dengan komposisi 83.281 penduduk laki-laki dan 76.105 penduduk perempuan.[17]

Ekonomi[sunting | sunting sumber]


Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki Sumber Daya Alam yang cukup banyak dan beragam, baik sumber daya hutan berikut hasil ikutannya,
perkebunan, pertanian, perikanan, peternakan,pertambangan serta Kehutanan (PT Fajar Surya Swadaya/Djarum Grup, PT Balikpapan Wana Lestari,
PT Belantara Subur (Korindo Grup), PT ITCI Hutani Manunggal, PT ITCI Kartika Utama dan PT Innedong Hwa yang mulai limbung akhir tahun 2012
gara-gara buruh naik dan mem-MPK ribuan karyawannya). Potensi ekonomi tersebut merupakan peluang bagi penduduk untuk menambah
pendapatan mereka dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pariwisata[sunting | sunting sumber]
Potensi pariwisata di Kabupaten Penajam Paser Utara sangat didukung oleh letak posisinya yang strategis sebagai pintu gerbang trans Kalimantan
serta menjadi lalu lintas perdagangan antar provinsi.

Tempat wisata[sunting | sunting sumber]


 Pantai Tanjung Jumlai
Pantai Tanjung Jumlai memiiki lebar pantai kurang lebih 100-150 meter dengan bentangan pantai sepanjang 15 km. Pantai Tanjung Jumlai memiliki
panorama yang eksotis dan memiliki pasir kwarsa kasar sehingga dasar laut dapat terlihat jelas. Selain bisa menikmati kawasan pantai yang asri,
kawasan pantai Tanjung Jumlai juga memiliki areal yang bisa digunakan sebagai areal perkemahan.

 Pantai Sipakario (Nipah-Nipah)


Pantai Sipakario yang oleh masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara biasa disebut dengan "Pantai Nipah-Nipah" mempunyai letak yang strategis
karena berada tepat diteluk Balikpapan dan berjarak 8 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Penajam Paser Utara. Matahari terbit juga dapat
dinikmati dari Pantai Sipakario.

 Pulau Gusung
Objek Wisata Pulau Gusung berada di kawasan Pantai Tanjung Jumlai memiliki 4 gugusan Pasir Gusung atau timbunan pasir laut yang dikelilingi
areal terumbu karang (coral reef) yang terdiri dari 56 jenis karang dan 47 jenis ikan, baik ikan yang dapat dikonsumsi maupun ikan hias. Selain itu,
diperairan Pulau Gusung juga terdapat salah satu jenis ikan langka yang dilindungi yaitu Ikan Napoleon. Menariknya, sekitar 80% terumbu karang
yang ditemukan di kawasan Pulau Pusung adalah terumbu karang hidup yang langka dan kini sulit ditemukan.

 Air Terjun Tembinus


 Penangkaran Rusa
 Taman Bunga Rozeline
Wisata seni dan budaya[sunting | sunting sumber]
Penduduk asli dari Kabupaten Penajam Paser Utara adalah Suku Dayak Paser. Namun hingga saat ini Suku Dayak Paser seolah-olah menjadi suku
minoritas karena mereka bermukim di pelosok-pelosok dan pedalaman. Daerah kota terutama ditempati oleh pembauran berbagai suku di Indonesia
yang juga sudah banyak menempati wilayah pedalaman dan merupakan masyarakat mayoritas di Kabupaten ini. Seni dan budaya Kabupaten
Penajam Paser Utara pun tidak terlepas dari kebudayaan suku Dayak Paser. Suku asli banyak terdapat di desa desa seperti desa sepan, bukit subur,
dan sungai riko (Penajam).
Pesta adat[sunting | sunting sumber]

 Pesta Adat Nondoi


Nondoi merupakan pesta adat suku Dayak Paser. Pesta Adat Nondoi dilaksanakan 2 tahun sekali. Dalam Pesta Adat Nondoi dilaksanakan upacara
pesta panen, syukuran, pagelaran tari dan lain-lain.

 Pesta Pantai Sipakario


Pesta Pantai Sipakario diadakan dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Penajam Paser Utara. Pesta Pantai Sipakario diadakan setiap tahun.
Adapun materi acara adalah Festival Layang-layang dan Lomba Perahu Hias, Parade Band, pagelaran tari dan lain-lain.

 Pesta Pantai Lango


Pesta Adat Pantai Lango diadakan dalam rangka memperingati bulan Safar. Rangkaian upacara yang diadakan adalah pelarungan sesaji ke laut
dengan tujuan agar penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan diberi kelimpahan hasil laut.
Seni Tari[sunting | sunting sumber]

 Uok Botung
Uok Botung artinya Hantu Bambu, adalah tarian pedalaman suku Dayak Paser yang digarap oleh Sanggar Seni Entero Penajam Paser Utara
merupakan tarian yang menceritakan tentang keberadaan Uok Botung yang sangat mengganggu ketenteraman masyarakat. Hal tersebut membuat
prihatin 5 orang pemuda yang kemudian tergerak semangatnya untuk membantu masyarakat mengusir Uok Botung tersebut. Namun karena Uok
Botung memiliki kesaktian yang amat sangat luar biasa maka kelima pemuda tersebut tidak dapat mengalahkan Uok Botung. Hal tersebut kemudian
membuat iba Dewi Bumi dan merasa harus turun tangan membantu 5 orang pemuda tersebut dengan cara menurunkan kesaktiannya. Akhirnya
berkat bantuan Dewi Bumi, 5 orang pemuda tersebut mampu mengalahkan Uok Botung dengan cara menerbangkan Mandau mereka.

 Tari Jepen Ampiek Muslimah


Tari Jepen Ampiek Muslimah adalah tarian Pesisir yang mengangkat cerita tentang perilaku gadis muslim pesisir yang beranjak dewasa dan sedang
mencari jati diri. Gerak yang mengambil pola kehidupan keseharian wanita muslim dalam menapaki kehidupan, membuat tarian ini menjadi tarian
yang dinamis namun tidak terlepas dari norma-norma seorang wanita muslim yang diolah sedemikian rupa sehingga terciptalah sebuah tari dengan
gaya dan ciri khas yang terpancar dari kostum dan gerak.

 Tari Kode Bura (Kera Putih)


Tari Kode Bura menggambarkan seekor kera putiang mrmcoba melindungi habitat burung Tukuk yang selalu diburu oleh orang-orang yang tak
bertanggung jawab terhadap kelestarian satwa yang dimiliki masyarakat suku Paser.
Pada suatu hari sekelompok burung Tukuk sedang bermain, tanpa mereka sadari bahaya sedang mengintai dan kegembiraan mereka tidaklah
berlangsung lama karena salah satu dari mereka tiba-tiba roboh dan mati ditembus anak sumpit seorang pemburu. Datanglah seekor kera putih yang
marah terhadap pemburu dan perkelahian pun terjadi antara pemburu dengan kode bura dan pada akhirnya sang pemburu kalah. Seluruh penghuni
hutan pun bergembira karena sang pemburu telah tewas. Tarian ini mengingatkan pada kita agar selalu mencintai dan menyayangi hutan dan satwa
yang ada agar terhindar dari kepunahan.

 Tari Rentak Penajam


 Tari Lenggang Taka
 Ronggeng Paser
Bahasa[sunting | sunting sumber]
Dalam kehidupan bermasyarakat dan kehidupan sehari–hari, penduduk di Kabupaten Penajam Paser Utara mayoritas menggunakan Bahasa
Indonesia karena merupakan akulturasi dari berbagai suku, terutama Suku Banjar, Kutai, Bugis, Jawa, Nusa Tenggara, Sumatra, Maluku, dan Dayak
Paser.
Galeri[sunting | sunting sumber]

Gerbang Selamat Datang di Kabupaten PPU dari arah Pelabuhan Feri ASDP di Penajam

Gerbang Selamat Jalan (sisi berlawanan) berikut loket gerbang baru ASDP

Gerbang Selamat Datang di Kabupaten PPU dari arah Kalimantan Selatan dan Kabupaten Paser

Gerbang Madani

RSUD Ratu Aji Putri Botung

Referensi[sunting | sunting sumber]

1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-07-06. Diakses tanggal 2006-12-29.
2. ^ Lompat ke:a b c "Kabupaten Penajam Paser Utara Dalam Angka 2023" (pdf). ppukab.bps.go.id. hlm. 11, 93. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-
07-17. Diakses tanggal 17 Juli 2023.
3. ^ Lompat ke:a b "Jumlah Penduduk Menurut Agama di Provinsi Kalimantan Timur Semester II Tahun
2022". www.dkp3a.kaltimprov.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 Juli 2023. Diakses tanggal 17 Juli 2023.
4. ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022" (pdf). www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 17 Juli 2023.
5. ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (pdf). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses
tanggal 26 Juli 2021.
6. ^ "Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2022" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal
2021-08-05. Diakses tanggal 17 Juli 2023.
7. ^ Dhakidae, Daniel (Juli 2015). Profil Daerah Kabupaten dan Kota. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. hlm. 379. ISBN 979-709-201-1.
8. ^ Kusuma, Hendra (2019-08-26). "Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara Jadi Lokasi Ibu Kota Baru". detikcom. Diarsipkan dari versi asli
tanggal 2019-08-26. Diakses tanggal 2019-08-26.
9. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-01-23. Diakses tanggal 2006-12-29.
10. ^ Samir Paturuti, ed. (20 Januari 2022). "Sah! Hamdam Pongrewa Resmi Jabat Pelaksana Tugas Bupati Penajam Paser
Utara". kaltim.tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-05. Diakses tanggal 5 Agustus 2023.
11. ^ Perolehan Kursi DPRD PPU 2014-2019
12. ^ Perolehan Kursi DPRD PPU 2019-2024
13. ^ Antara News: [1], diakses 30 Mei 2020.
14. ^ "25 Anggota DPRD PPU Periode 2019-2024 Dilantik Hari Ini". Tribunnews.com. Tribun Kaltim Online. 19 Agustus 2019. Diarsipkan dari versi asli
tanggal 2019-08-29. Diakses tanggal 29 Agustus 2019.
15. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam
Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
16. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data
Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019.
Diakses tanggal 15 Januari 2020.
17. ^ Tim Penyusun (2019). Kabupaten Penajam Paser Utara Dalam Angka 2019. Penajam: Badan Pusat Statistik Kabupaten Penajam Paser Utara,
ISSN 1907-2120

Anda mungkin juga menyukai