Anda di halaman 1dari 14

BAB II

GAMBARAN UMUM KOTA PEMATANG SIANTAR

2.1 Kondisi Umum Kota Pematang Siantar

Kota Pematang Siantar merupakan Kotamadya Tingkat II dan juga sebagai

kota terbesar kedua di provinsi Sumatera Utara. kota ini menjadi lebih strategis

karena dikeliling oleh kabupaten Simalungun yang merupakan salah satu

kabupaten di Sumatera Utara. Kedudukan kabupaten Simalungun disini sebagai

daerah yang menyokong perekonomian kota Pematang Siantar. Bahan-bahan hasil

dari pertanian, perkebunan, peternakan, dan segala jenisnya dibawa ke kota untuk

memenuhi kebutuhan pokok warga dikota.

Menurut data dari Pemko Pematang Siantar mengenai pemasukan daerah

pada tahun 2012. Sektor industri merupakan andalan dari kota Pematang Siantar,

ini dikrenakan perindustrian dapat memberikan pemasukan daerah yang sangat

besar. Menurut data dari pemerintahan kota Pematang Siantar. Dari total kegiatan

ekonomi di tahun 2000 yang mencapai Rp. 1,69 triliyun, sektor industri memberi

pemasukan sebesar 38,18 persen. Hal ini menunjukkan bahwa sektor industri

mampu menjadi sumber pemasukan yang amat besar bagi Kota Pematag Siantar.

Sementara di sektor lain seperti perdagangan, perhotelan dan sebagainya

mengikuti diperingkat kedua untuk pemasukan daerah.

Tata letak dari kota ini juga tergolong strategis. Letak kantor-kantor

pemerintahan dengan pusat perdagangan, pusat perindustrian, perhotelan dan

sebagainya sangat berdekatan. sehingga dapat diakses dengan cukup

mudah,ditambah dengan sarana transportasi yang sangat memadai.

26

Universitas Sumatera Utara


Kawasan wisata yang menjadi andalan provinsi Sumatera Utara adalah

Danau Toba. Untuk mencapai daerah tersebut para pengunjung harus melewati

kota Pematang Siantar. kota Siantar sering disebut sebagai kota persinggahan atau

transit bagi wisatawan. Ketika hari libur besar tiba, maka kota Siantar dipadati

dengan pengunjung yang ingin berlibur ke danau toba.

Kota Pematang Siantar memiliki keberagaman suku dan etnis. Suku

Simalungun dan Batak Toba menjadi suku dominan di Pematang Siantar. Lalu

juga terdapat suku Mandailing, Minang, Karo, Jawa, Melayu, dan Tionghoa.

2.2 Sejarah Kota Pematang Siantar

2.2.1 Zaman Kerajaan

Sebelum kemerdekaan negara Republik Indonesia. Dulunya kota pematang

Siantar adalah daerah kerajaan. Kota Pematang Siantar saat ini dahulunya

berkedudukan di pulau Holing. Raja terakhir dari kerajaan Holing adalah Tuan

Sang Nawaluh Damanik yang memegang kekuasaan pada tahun 1906. Didaerah

sekitar pulau Holing berdiri perkampungan penduduk yang nantinya akan berdiri

daerah-daerah dibawah naungan Kota Pematang Siantar yaitu :

• Pulau Holing menjadi Kampung Pematang

• Siantar Bayu menjadi Kampung Pusat Kota

• Suhi Kahean menjadi Kampung Sipinggol-pinggol, Kampung Melayu,

Martoba, Sukadame, dan Bane.

• Suhi Bah Bosar menjadi Kampung Kristen, Karo, Tomuan, Pantoan, Toba

dan Martimbang.

27

Universitas Sumatera Utara


2.2.2 Zaman Kolonial

Setelah Belanda memasuki daerah Simalungun dan menitikberatkan

kekuasaanya di daerah Perdagangan. Pada tahun 1907 Belanda mulai berpindah

menuju Pematang Siantar, sehingga pada tahun tersebut berakhir pula kekuasaan

para raja-raja di Pulau Holing. Adanya perpindahan tersebut membawa dampak

positif bagi Pematang Siantar, dimana para pendatang baru mulai berdatangan.

Pada masa itu bangsa Cina adalah suku yang paling banyak mendiami kampung

Timbang Galung dan Melayu.

Pada tahun 1910 didirikanlah Badan Persiapan kota Pematang Siantar.

Kemudian pada tanggal 1 juli 1917 berdasarkan peraturan Stad Blad No.285,

Pematang Siantar berubah menjadi Gemeente 13 yang memiliki otonomi daerah

sendiri. Pada awal bulan Januari 1939 dan berdasarkan peraturan Stad Blad

Pematang Siantar berubah menjadi Gemeente yang memiliki Dewan.

Pada zaman penjajahan Jepang status Gemeente berubah menjadi Siantar State

dan Dewan dihapus. Namun Setelah Proklamasi kemerdekaan, Pematang Siantar

kembalikan lagi menjadi daerah Otonomi. Hal tersebut berdasarkan dengan

Undang-undang No. 22/1948, dimana status Gemeente menjadi Kota Kabupaten

Simalungun dan Walikota dirangkap oleh Bupati Simalungun sampai tahun 1957.

2.3 Kota Pematang Siantar Secara Geografis

Data dari BMKG Kota Pematang Siantar mengenai letak geografis Kota

Pematang Siantar sendiri bertitikdi garis 2° 53' 20" - 3° 01' 00" Lintang Utara dan

13
Gemeente adalah sebuah istilah dalam bahasa Belanda dan merupakan sebuah nama pembagian
administratif. Kata gemeente merupakan istilah ilmu tata negara. Dalam bahasa Indonesia kata ini
kurang lebih bisa diterjemahkan dengan "kotamadya".

28

Universitas Sumatera Utara


99° 1'00" - 99° 6' 35" Bujur Timur, dan berada tepat di tengah-tengah wilayah

Kabupaten Simalungun.

Luas daratan kota Pematang Siantar sendiri mencapai 79,971 Km², terletak

di ketinggian 400-500 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Berdasarkan luas kota

Pematang Siantar, kecamatan yang terluas adalah Kecamatan Siantar Sitalasari

dengan luas wilayah 22,723 km² atau sama dengan 28,41% dari total luas wilayah

kota Pematang Siantar.

2.4 Kota Pematang Siantar Secara Administratif

Berdasarkan dengan peraturan pemerintah No 35 tahun 1982 mengenai

kota daerah Tingkat II Pematang Siantar terbagi atas empat wilayah kecamatan.

Terdiri atas 29 Desa atau Kelurahan dengan luas wilayah 12,48 km² yang

peresmiannya dilaksanakan oleh Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 17 maret

1982. Kecamatan-kecamatan tersebut diantaranya :

• Kecamatan Siantar Timur


• Kecamatan Siantar Barat
• Kecamatan Siantar Utara
• Kecamatan Siantar Utara

Berselang beberapa tahun kemudian dengan dikeluarkannya peraturan

pemerintah No 15 tahun 1986 tanggal 10 Maret. Kota daerah Tingkat II Pematang

Siantar diperluas kawasannya menjadi 6 kecamatan. 9 Desa atau Kelurahan yang

dahulunya berada di Kabupaten Simalungun masuk kedalam kawasan wilayah

kota Pematang Siantar. Dengan adanya pertambahan 9 Desa tersebut secara

otomatis jumlah Desa di Pematang Siantar bertambah menjadi 38 desa. Luas

29

Universitas Sumatera Utara


wilayah kota Pematang Siantar juga ikut bertambah menjadi 70,230 km2. Adapun

kecamatan-kecamatan tersebut yaitu :

• Kecamatan Siantar Timur,


- Kelurahan asuhan.
- Kampung tomuan.
- Kelurahan kenon sayur.
- Kelurahan pahlawan.
- Kelurahan pardomuan.
- Kelurahan merdeka.
- Kelurahan siopat suhu.
• Kecamatan Siantar Barat,
- Kelurahan bantan.
- Kelurahan banjar.
- Kelurahan proklamasi.
- Kelurahan dwikora.
- Kelurahan teladan.
- Kelurahan sipinggol-pinggol.
- Kelurahan simarito.
- Kelurahan timbang galung.
• Kecamatan Siantar Utara,
- Kelurahan bane.
- Kelurahan sigulanggulang.
- Kelurahan sukadame.
- Kelurahan kabean
- Kelurahan baru.
- Kelurahan melayu.
- Kelurahan martoba.
• Kecamatan Siantar Selatan,
- Kelurahan aek nauli.
- Kelurahan martimbang.

30

Universitas Sumatera Utara


- Kelurahan keristen.
- Kelurahan toba.
- Kelurahan karo.
- Kelurahan simalungun.
• Kecamatan Siantar Marihat,
- Kelurahan suka maju.
- Kelurahan pardamean.
- Kelurahan nagahuta.
- Kelurahan baringin pansur nauli.
- Kelurahan pematang marihat.
- Kelurahan simarimbun.
• Kecamatan Siantar Martoba,
- Desa bah kapul.
- Desa martoba.
- Desa tambun nabolon.

Pada tanggal 23 Mei 1994 pemerintah Kotamadya Pematang Siantar

mengeluarkan surat kesepakatan bersama mengenai penyesuaian batas wilayah

administrasi kota Pematang Siantar dan Kabupaten Simalungun. Adapun hasil

kesepakatan tersebut mengenai wilayah kota Pematang Siantar menjadi seluas

79,9706 km².

Kemudian pada tahun 2007 diterbitkan lima peraturan daerah tentang

pemekaran wilayah administarsi Pematang Siantar yaitu :

• Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kecamatan

Siantar Sitalasari.

• Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kecamatan

Siantar Marimbun.

31

Universitas Sumatera Utara


• Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kelurahan Bah

Sorma.

• Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kelurahan

Tanjung Tongah, Nagapitu, dan Tanjung Pinggir.

• Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2007 tetang Pembentukan Kelurahan

Parhorasan Nauli, Sukamakmur, Marihat Jaya, Tong Marimbun, Mekar

Nauli, dan Nagahuta Timur.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kota Pematang Siantar terdapat

delapan Kecamatan dan lima puluh tiga Kelurahan atau Desa.

Luas wilayah Rasio total


No Kecamatan Desa/Kelurahan
(km²) (%)
1 Siantar Barat 3,205 4.01 % 8
2 Siantar Marihat 7,825 9,78 % 7
3 Siantar Marimbun 18,006 22,52 % 6
4 Siantar Martoba 18,002 22,54 % 7
5 Siantar Selatan 2,020 2,53 % 6
6 Siantar Sitalasari 22,723 28,41 % 5
7 Siantar Timur 4,250 5,65 % 7
8 Siantar Utara 3,650 4,56 % 7
Jumlah 79,971 100 % 53
Tabel 1.1 Daftar Kecamatan di Kota Pematang Siantar
Sumber : Badan Statistik Kotamadya Pematang Siantar tahun 2012

32

Universitas Sumatera Utara


Gambar 1.1 Peta Kota Pematang Siantar Secara Administratif
Sumber. www.profil Kotamadya Pematang Siantar Tingkat II

2.5 Kota Pematang Siantar Secara Demografi

Menurut data yang dihimpun pada Tahun 2012 mengenai kepadatan

penduduk Kota Pematang Siantar. Jumlah penduduk Pematang Siantar mencapai

236.947 dengan kepadatan penduduk sekitar 2.963 jiwa per km² pada tahun 2012.

Jumlah penduduk perempuan di kota Pematang Siantar lebih banyak

dibandingkan dengan penduduk laki-laki. Pada tahun 2012 penduduk kota

Pematangsiantar yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 115.488 jiwa dan

penduduk perempuan 121.459 jiwa. Dengan demikian sex ratio penduduk Kota

Pematangsiantar sebesar 95,08. Berikut daftar jumlah penduduk menurut jenis

kelamin :

33

Universitas Sumatera Utara


No Tahun Jumlah Penduduk Luas Wilayah
1 1960 114.900 1.248
2 1970 129.200 1.248
3 1980 219.316 1.248
4 1990 227.234 7.997
5 2000 240.787 7.997
6 2006 247.837 7.997
Tabel 1.2 Daftar jumlah penduduk berdasarkan luas wilayah antar Kecamatan
Sumber : Badan Pusat Statistik Kotamadya Pematang Siantar tahun 2006

Laki- Jumlah Kepadatan


No Kecamatan Perempuan
laki Penduduk penduduk
Siantar
1 7.219 7.665 14.884 827
Marimbun
Siantar
2 19.368 19.382 38.750 2.150
Martoba
Siantar
3 8.116 9.034 17.150 8.490
Selatan
Siantar
4 13.514 13.765 27.279 1.200
Sitalasari
5 Siantar Timur 18.419 20.194 38.613 8.543
6 Siantar utara 22.515 24.098 46.613 12.771
7 Siantar barat 17.378 18.089 35.467 11.066
Siantar
8 8.959 9.323 18.191 2.325
Marihat
Jumlah 236.947 115.488 121.459 2.963
Tabel 1.3 Daftar jumlah penduduk Kota Pematang Siantar berdasarkan jenis
kelamin
Sumber : Badan Pusat Statistik Kotamadya Pematang Siantartahun 2012

Terdapat beberapa suku bangsa di kota Pematang Siantar, antara lain

Simalungun (61,43%), Batak Toba, Mandailing (9,6%), Jawa (14,2%), di susul

dengan Tionghoa dan Melayu (4,07%).

34

Universitas Sumatera Utara


2.6 Kota Pematang Siantar Secara Iklim

Berdasarkan data dari BMKG kota Pematang Siantar Tahun 2012.Daerah

Pematang Siantar terletak dekat garis khatulistiwa, dan kota ini tergolong ke

dalam daerah tropis dan daerah datar. Memiliki iklim yang sedang dengan suhu

maksimum rata-rata 30,3oC dan suhu minimum rata-rata 21,1oC pada tahun 2012.

Selama tahun 2012,kelembaban udara rata-rata 84%. Puncak kelembaban

udara terjadi pada bulan Oktober dan Desember masing-masing mencapai 88%,

sementara untuk curah hujan rata-rata 229 mm dimana curah hujan tertinggi

terjadi pada bulan April yang mencapai 341 mm.

2.7 Kota Pematang Siantar Secara Kultural

Kota Pematang Siantar memiliki banyak suku bangsa di dalamnya. Suku-

suku tersebut tersebar di seluruh penjuru kota. Mulai dari suku Simalungun, Batak

Toba, Karo, Jawa, Mandailing, Minang, Melayu, Banjar, India Tamil, dan juga

suku Tionghoa.

No Suku 1960 1970 1980 1990


1 Simalungun 46,38 % 50,12 % 45,51 % 59,05 %
2 Batak Toba 15 % 9,10 % 8,11 % 11,55 %
3 Karo 1,30 % 3,11 % 2,44 % 11,84 %
4 Mandailing 5% 3,15 % 5,01 % 2,86 %
5 Jawa 20,07 % 16,27 % 20,73 % 1,58 %
6 Tionghoa 10,06 % 14,23 % 13,87 % 12,23 %
7 Dan lain-lain 2,19 % 4,08 % 4,67 % 1,07 %
Tabel 1.4 Daftar pertumbuhan suku-suku yang mendiami kota Pematang Siantar
Sumber : Kotamadya Pematang Siantar dalam angka tahun 1990

Dari tabel diatas dapat di lihat bahwa suku Karo yang ada di Pematang

Siantar semakin meningkat jumlahnya. Hal ini di karenakan suku karo yang

35

Universitas Sumatera Utara


datang ke Pematang Siantar biasanya bekerja sebagai peawai kepemerintahan

Kotamadya dan sebagaian berprofesi sebagai pedagang. Namun sebaliknya

terjadi pada suku Jawa di periode 1980 – 1990 dimana jumlah suku Jawa menurun

secara drastis, hal ini dikarenakan Kota Pematang Siantar beralih menjadi kota

industri kecil menengah. Perubahan tersebut sangat berdampak besar bagi suku

Jawa yang pada masa itu berprofesi sebagai buruh kebun disebabkan karena

berkurangnya lahan perkebunan. Hal ini mengakibatkan suku Jawa berpindah ke

Kabupaten Simalungun menjadi buruh perkebunan.

2.8 Kota Pematang Siantar Secara Sosial

Terdapat berbagai macam suku bangsa yang ada di kota Pematang Siantar

muai dari Batak Toba, Simalungun, Karo, Jawa, Minang, Melayu, Tionghoa,

Mandailing, dan lainnya. tidak hanya di situ saja, kota ini juga memiliki berbagai

macam agama, baik Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, dan buddha. Untuk

agama Kristen Protestan dan Katolik jumlah populasi mayoristasnya terdapat di

Desa Tomuan dan Kampung Kristen. Agama Islam jumlah populasi mayoritas

terdapat di Desa Timbang Galung dan Kampung Banjar. Hindu jumlah mayoritas

banyak di daerah jalan Cokro dan Jalan Cipto. Sementara agama Buddha populasi

mayoritasnya terdpat di daerah pusat kota Pematang Siantar.

Keberagaman agama inilah yang menjadikan kota Pematang Siantar

menjadi salah satu kota terbaik dengan toleransi beragama yang paling tinggi. Hal

ini ditunjukkan dengan tidak adanya pergesekan sosial ataupun konflik antar umat

beragama di kota Pematang Siantar.

2.9 Sarana dan Prasarana Kota Pematang Siantar

36

Universitas Sumatera Utara


Setiap kota yang ada di Indonesia memiliki infrastruktur guna membantu

keberlangsungan hidup kota tersebut. Baik dari segi pendidikan, kesehatan, sarana

transportasi, perdagangan/perbelanjaan, dan lokasi wisata/hiburan. Kesemua

aspek ini tentunya dapat di jumpai di setiap kota-kota di Indonesia. Salah satunya

yaitu di kota Pematang Siantar. Infrastruktur- infrastruktur tersebut ialah :

2.9.1 Pendidikan

Di kota Pematang Siantar terdapat beberapa sekolah perguruan tinggi

diantaranya : Universitas Simalungun (USI), Universitas Nomensen, STIE Sultan

Agung, Sekolah Tinggi Theologia HKBP. Selain itu juga, kota ini juga memiliki

Akademik seperti : AMIK Muticom, AMIK Tunas Bangsa, AMIK Parbina

Nusantara,AKBID Handerson dan beberapa Akademik lainnya.

Untuk sekolah-sekolah, kota Pematang Siantar memiliki banyak sekolah

mulai dari Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah

Pertama(SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA). Kota ini juga mempunyai

sederet sekolah ternama seperti : Methodist, Kalam Kudus, Sultan Agung, Taman

Siswa, Budi Mulia, Bintang Timur, Muhammadiyah, dan sekolah-sekolah lainnya

baik Negeri maupun Swasta.

Menurut data dari Dinas Pendidikan Kotamadya Pematang Siantar tahun

2013, kota ini memiliki total 160 Sekolah Dasar (SD), 43 Sekolah Menengah

Pertama (SMP), 28 Sekolah Menengah Atas (SMA), dan 7 Universitas atau

Akademi.

37

Universitas Sumatera Utara


2.9.2 Kesehatan

Terdapat beberapa Rumah Sakit di kota Pematang Siantar sebagai

pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut daftar Rumah Sakit di Pematang

Siantar : Rumah Sakit Vita Insani, Rumah Sakit Horas Insani, Rumah Sakit

Tentara, dan Rumah Sakit Tiara di Pematang Siantar. Salah satu yang terbesar

yaitu Rumah Sakit yang terbesar yaitu Rumah Sakit Umum Daerah dr.Djasamen

Saragih.

Tempat Dokter Dokter Dokter


No Rumah Sakit
Tidur Umum Gigi Spesialis
RSU Dr. Gjasemen
1 220 25 9 26
Saragih
2 RS Harapan 89 4 0 2
3 RS Vita Insani 127 9 1 13
4 RS ABRI 60 2 1 2
5 RS Tiara 30 4 0 0
6 RS Horas Insani 108 4 2 9
7 RS Suaka Insani 30 1 0 1
jumlah 664 49 13 53
Tabel 1.5 Jumlah rumah sakit diko ta Pematang Siantar
Sumber : Badan Pusat Statistik Pemko Pematang Siantar Tahun 2012

2.9.3 Transportasi

Pematang Siantar dapat diakses dengan dua jenis transportasi yaitu dengan

menggunakan Bus atau Kereta Api. Sementara untuk transportasi dalam kotanya,

kota ini memiliki angkutan umum dalam kota, taksi, dan juga becak dengan

berbagai trayek/tujuan. Tersedia juga pos terminal transportasi umum terbesar di

Pematang Siantar terdapat di daerah Parluasan. Terminal ini merupakan titik

transit bagi semua angkutan umum baik dalam dan luar kota.

38

Universitas Sumatera Utara


Jumlah
Jenis Sarana
No Angkutan Perusahaan Perorangan Jumlah
Angkutan
(Unit)
1 Mopen Kota 1.186 18 - 18
2 Bus Kota 566 12 - 12
3 Bus Umum 628 12 2 14
4 Taxi 55 3 - 3
Gerobak
5 Umum/Tidak 231 8 1 9
Umum
6 Becak Mesin 425 - 3 3
Becak Tidak
7 Bermesin/Becak 215 - 4 4
Barang
Jumlah 3.306 53 10 63
Tabel 1.6. Data jumlah Angkutan umum kota Pematang Siantar
Sumber : Dinas Perubungan Pemko Pematang Siantar tahun 2008

2.9.4 Perdagangan dan Bisnis

Satu aspek yang tidak kalah penting dengan yang lainnya yaitu aspek

perdagangan/perbelanjaan. Letak dari pusat perdagangan berada di Pajak Horas

Jalan Sutomo dan Jalan Merdeka, Pajak Parluasan. Di pusat perdagangan ini dapat

dijumpai segala jenis dan berbagai macam barang yang diinginkan. Pematang

Siantar juga memiliki pusat perbelanjaan yang lumayan modern yaitu Ramayana,

Suzuya, dan juga Siantar Plaza.

39

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai