Nagari Muara panas merupakan nagari yang terletak di kaki Gunung Talang secara
administratif. Selain itu Nagari Muara panas juga merupakan salah satu negara yang tergabung
dalam Kecamatan Bukit sundi Kabupaten Solok. Pada zaman dahulu negeri Muara panas
bernama Dusun Tuo hal ini sesuai dengan sejarah sejarah seorang pemuja kerajaan
Minangkabau di pagaruyuang bernama syekhla bait panjang yang kala itu beliau merupakan
pengendali agama, adat, dan pemerintahan. Beliau datang ke dusun tuo dari luwak nan Tuo
atau batusangka, lewat Danau Singkarak, gantung ciri, Koto hilalang, cupak Selayo dan sampai
di dusun tuo atau Nagari Muara panas saat ini. Kedatangan beliau ke dusun tuo yaitunya untuk
mandi di ujung pulau, Mera sungai yang sebagian airnya agak dingin dan sebagian lagi agar agak
panas, ini disebabkan karena aliran sungai sawah tangan yang melewati persawahan terbuka
sehingga suhunya agak panas Sedangkan yang lainnya merupakan aliran batang Lembang yang
berhulu di danau di at atau Danau Kembar yang banyak melewati hutan dan pepohonan yang
rimbun sehingga airnya terasa agak dingin Oleh karena itu makanya Nagari tersebut diberi
Awalnya Nagari Muara panas dipimpin oleh pimpinan pertama yaitu oleh angkulare datuk
mangkoto dan yang terakhir dipimpin lagi oleh mpu Palo setelah itu dipimpin oleh seorang Wali
Nagari. Kemudian selanjutnya masa Orde Baru Nagari Muara panas dipecah menjadi 6 Desa
yang terdiri dari Desa Koto Kaciek, Desa Koto Panjang, Desa Balai Pinang desa galagah, desa
sawah Ampang, dan desa tanah Kuniang. Dan pada akhirnya Nagari Muara panas kembali ke
sistem Nagari yang dicanangkan oleh pemerintah Kabupaten Solok pada tahun 2001 Sedangkan
untuk 6 Desa yang dahulunya sekarang berubah menjadi 5 Jorong yaitu Jorong koto Kaciek,
jorong Koto Panjang, Jorong galaga, Jorong sawah Ampang, dan Jorong Balai Pinang. Selain hal
tersebut di Nagari Muara panas juga terdapat berbagai suku seperti suku Koto, suku Piliang,
suku caniago, suku Melayu, suku tanjung, dan suku kutiannya yang masing-masingnya dipimpin
oleh nine Mama yang terdiri dari penghulu suku, penghulu Andiko, Malin, mantikoma dan
dubalang.
Nagari Muara panas terletak di wilayah kecamatan Bukit sundi, Kabupaten Solok. Kecamatan
bukit sundi ini memiliki luas wilayah kurang lebih 99, 90 km² dan Terdiri dari 5 Nagari seperti
Nagari Muara panas, Kinari, perambahan, dalam, dan Bukit Tandang sedangkan secara
astronomis letak Kecamatan Bukittinggi ini terletak antara 00 54' 16" dan 00 58' 59" untuk
lintang selatannya yaitu terletak di 1000 40' 36" dan 1000 46' 09" Bujur Timur. Berdasarkan
Selain memiliki letak atau batasan Kecamatan Bukit sendi juga memiliki ibukota yaitunya
nagarimorapanas secara astronomis Nagari Muara panas terletak pada posisi 00°19'40" LS-
00°16'15"LS dan 100° 41'50"BT. Adapun batas wilayahnya yaitu sebagai berikut:
secara geografis negeri Muara panas ini ialah daerah dataran rendah yang memiliki tinggi di
atas permukaan laut 460 m titik sedangkan untuk suhu rata-ratanya yaitu senilai 26°Celcius dan
juga memiliki curahan hujan sebanyak 1411 mm/tahun. Karena negara Muara panas berada di
bagian Selatan Kota Solok maka jarak tempuh menuju kota Solok yaitu nya kurang lebih dari 5
km dari pusat Kota untuk jaraknya menuju ibukota yaitu kurang lebih 60 km. Selain hal tersebut
negeri Muara panas memiliki luas daerah yang berjumlah 3314 ha atau 3 3,14 KM².
Kenal harian Muara panas menurut administrasi pemerintahan juga memiliki 5 Jorong dan tiap
Jorong di negeri Muara panas memiliki berapa dusun yang dapat dilihat pada tabel 1 Berikut ini:
Berdasarkan letak geografisnya Nagari Muara Panas ini juga merupakan Nagari yang yang cukup
luas dan dipadati oleh banyaknya penduduk serta memiliki beberapa daerah-daerah yang
tersebar di setiap Jorong maupun dusun. Oleh sebab itu tidak dapat dipungkiri bahwa di
kanagarian Muara panas ini akan ada pembangunan setiap tahun. Pembangunan yang terjadi
tidak terlepas dari Pengrajin industri mebel maka dari itu pengrajin mebel dan perkembangan
industri mebel Oleh sebab itu pengrajin industri mebel terus mengalami perkembangan dan
usaha tersebut jadi semakin digemari oleh masyarakatnya. Industri mebel yang ada di
Kanagarian Muara Panas pertama kali dicetus oleh Bapak Adlim pada tahun 1988 dengan
hadirnya usaha Bapak Adlim ini para masyarakat lain juga mendapatkan motivasi untuk
mendirikan Industri mebel tersebut. Dari tahun 1988 hingga tahun 2020 sudah terdapat 7
tempat usaha mebel yang sudah berdiri akan tetapi dari 7 usaha tersebut usaha mebel yang
selalu mengalami perkembangan pesat yaitunya usaha bapak Aferizaldi yang berdiri pada tahun
2010.