Full
Full
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah
Oleh :
DINA AYUSTYAWATI
NIM: 161314015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah
Oleh :
DINA AYUSTYAWATI
NIM: 161314015
HALAMAN JUDUL
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kasih sayang, dukungan, dan motivasi untuk semangat juang yang tinggi.
4. Sahabatku Risma Edtyana dan Alfi Nur Arifin yang selalu memberikan
6. Serta terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu baik materi, tenaga,
maupun doa.
HALAMAN PERSEMBAHAN
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Tidak ada keberhasilan tanpa kesungguhan dan tidak ada kesungguhan tanpa
kesabaran
(Mario Teguh)
Beberapa orang memimpikan kesuksesan sementara yang lain, bangun setiap pagi
untuk mewujudkannya
(Wayne Huizenga)
Tidak cukup sekedar memiliki target apa yang ingin diraih, namun dibutuhkan
memperjuangkannya
(Andrie Wongso)
HALAMAN MOTTO
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Dina Ayustyawati
2020
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Dina Ayustyawati
2020
The purpose of this study is to develop and study the feasibility of student
worksheets of supplementary history in grade eleventh of Senior High School on
the material of the Indonesian nation’s response to imperialism and colonialism.
The Student Worksheet (LKPD) was prepared using the 4D model of
research and development developed by Thiagarajan. The validation phase was
carried out by one material experts, one evaluation experts, one LKPD experts, and
two practitioners (history teachers). The data were collected by questionnaire. The
data were analyzed quantitatively and qualitatively.
The results of this study indicate that the Student Worksheet (LKPD)
Supplementary History that is developed is feasible to be used as one of the history
teaching material for grade XI of Senior High School to support the implementation
of learning. This is shown from the following (1) The recapitulation results of the
validation of material expert obtained an average score of 4,08 or “Good” , (2)
The results of the recapitulation of the evalution of expert evaluations obtained an
average score of 3,5 or “Good”, (3) The results of recapitulation of validation of
practitioner (history teacher) I obtained an average score of 4,42 or “Very Good”
and the recapitulation of validation of practitioners (history teacher) II obtained an
average score of 4,52 or “Very Good”.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 26 : Rekapitulasi Penilaian Produk LKPD Oleh Ahli Guru Sejarah I ....140
Tabel 27 : Hasil Penilaian Produk LKPD Aspek Tampilan
Oleh Guru Sejarah II ........................................................................ 143
Tabel 28 : Hasil Penilaian Produk LKPD Aspek Materi
Oleh Guru Sejarah II ........................................................................ 144
Tabel 29 : Hasil Penilaian Produk LKPD Aspek Isi Oleh Guru Sejarah II ......145
Tabel 30 : Hasil Penilaian Produk LKPD Aspek Soal
Oleh Guru Sejarah II ........................................................................146
Tabel 31 : Hasil Penilaian Produk LKPD Aspek Bahasa dan Tulisan
Oleh Guru Sejarah II ........................................................................146
Tabel 32 : Rekapitulasi Penilaian Produk LKPD Oleh Guru Sejarah II ...........147
Tabel 33 : Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Pada Aspek Materi
Oleh Ahli Materi ...............................................................................149
Tabel 34 : Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Pada Aspek Isi
Oleh Ahli Materi ..............................................................................150
Tabel 35 : Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Pada Aspek Bahasa
dan Tulisan Oleh Ahli Materi .........................................................151
Tabel 36 : Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Pada Aspek Tampilan
Oleh Ahli Materi ..............................................................................153
Tabel 37 : Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Pada Aspek Soal
Oleh Ahli Evaluasi ...........................................................................154
Tabel 38 : Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Pada Aspek Materi
Oleh Ahli LKPD ..............................................................................155
Tabel 39 : Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Pada Aspek Isi
Oleh Ahli LKPD .............................................................................. 156
Tabel 40 : Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Pada Aspek Bahasa
dan Tulisan Oleh Ahli LKPD ........................................................... 158
Tabel 41 : Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Pada Aspek Tampilan
Oleh Ahli LKPD ..............................................................................159
Tabel 42 : Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Pada Aspek Soal
Oleh Ahli LKPD .............................................................................. 160
Tabel 43 : Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Aspek Tampilan
Oleh Guru Sejarah I .........................................................................161
Tabel 44 : Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Aspek Materi
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xxiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHALUAN
Dalam konsep belajar sejarah, tujuan-tujuan tersebut lebih terwujud dengan adanya
sejarah merupakan salah satu langkah proses pembentukan karakter peserta didik.
diperhatikan agar nantinya peserta didik dapat menjadi orang yang berguna bagi
bangsa dan negara, serta memiliki peran penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Hal ini tercantum di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 Ayat
1
Aman, Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta: Ombak, 2011, hlm.3
2
Ibid
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
materi sejarah. Hal ini diakibatkan dari beberapa faktor (1) guru yang hanya
memakai metode dan model pembelajaran yang monoton sehingga peserta didik
merasa bosan, (2) materi ajar yang belum maksimal atau kurangnya data yang ada
pada lembar kerja peserta didik yang dipergunakan, (4) guru yang enggan
mengembangkan lembar kerja peserta didik. Maka dari itu, perlu adanya
interaksi antara guru dengan peserta didik atau sebaliknya, sehingga interaksi
Bahan ajar mempunyai banyak fungsi dan manfaat baik untuk guru maupun
peserta didik. Guru dan peserta didik merupakan subjek penting ketika
belajar mengajar guru maupun peserta didik membutuhkan suatu bahan ajar sebagai
pendukung agar tercipta suasana pembelajaran yang efektif. Bahan Ajar sendiri
juga sering disebut dengan materi ajar atau konten digunakan oleh guru sebagai
suatu fungsi untuk menyampaikan isi kurikulum. Bahan ajar adalah segala bahan
baik informasi, alat, dan teks yang disusun secara sistematis yang menampilkan
3
Hendra Kurniawan, Kajian Kurikulum dan Bahan Ajar Sejarah SMA Menurut Kurikulum
2013,Yogyakarta: Sanata Dharma University, 2018, hlm. 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam
bentuk dan salah satunya adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik).
LKPD merupakan suatu bahan ajar cetak, hanya saja di dalam kurikulum
2013 ini penyebutan LKS kini dikenal dengan sebutan LKPD. Perubahan LKS ke
kurikulum 2013 lebih mengutamakan peserta didik yang aktif dalam pembelajaran
dan hal ini berbeda dari kurikulum sebelum 2013 dimana lebih mengutamakan guru
yang mengajar. LKPD sangatlah penting dan memberikan suatu manfaat yang
langkah untuk mengaktifkan peserta didik dalam suatu proses pembelajaran serta
sejarah dianggap pelajaran yang mudah bagi peserta didik, namun pada
hanyalah sekedar menghafal. Selain itu, rasa bosan dan jenuh juga terjadi ketika
4
Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoritis dan Praktik, Jakarta:
Kencana Pernada Media Group, 2014, hlm.139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memanfaatkan LKPD secara optimal yang menjadikan peserta didik lebih asyik
bermain gadget dan bahkan tidak mendengarkan penjelasan guru di depan, akan
bagi peningkatan prestasi belajar sejarah. Namun, apabila melihat situasi dan
kondisi di lapangan ini masih banyak ditemukan LKPD yang belum memaparkan
materi ajar secara maksimal, sehingga tidak sedikit dikunjungi peserta didik yang
kesulitan dalam memecahkan suatu persoalan yang ada dalam LKPD itu sendiri.
Selain itu masih banyak peserta didik yang tidak tertarik dengan cover atau bahkan
soal-soal yang ada dalam LKPD, karenanya sebagai guru harus mampu membuat
dan mengembangkan LKPD sendiri sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Dalam
hal ini, guru diharapkan dapat membuat kegiatan pembelajaran sejarah menjadi
LKPD yang terjual bebas di pasaran juga dapat menjadi sumber belajar
bahan ajar salah satunya LKPD yang kontekstual atau sesuai dengan situasi dan
kondisi lingkup Sekolah. Namun, melihat realita di lapangan ini ditemukan guru
yang masih membeli LKPD di pasaran yang belum tentu mencukupi kebutuhan
peserta didik. LKPD yang terjual di pasaran memiliki kelemahan yaitu sumber
belajar yang minim, sehingga peserta didik yang memanfaatkan LKPD sebagai
acuan belajar sejarah masih dengan inisiatif diri sendiri mencari sumber referensi
lain yang ada di dalam internet. Materi ajar yang ada dalam internet juga tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sepenuhnya dapat dipertanggungjawabkan. Tidak sedikit materi yang jauh dari teori
LKPD harus memberikan kontribusi yang baik bagi peserta didik agar
menjadi orang yang memiliki pemikiran kritis, kreatif, dan inovatif. LKPD harus
peserta didik tertarik dan tertantang untuk memecahkan suatu permasalahan yang
termuat di dalam LKPD dari berbagai kumpulan-kumpulan soal pilihan ganda dan
soal esai berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill) sesuai dengan Kurikulum
2013 untuk melatih peserta didik berpikir kritis, objektif, dan rasional, serta sebagai
salah satu upaya mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Hal ini
pendidikan menuju ke arah yang lebih baik. LKPD menjadi sebuah persoalan yang
penting karena merupakan sebuah umpan untuk mengaktifkan peserta didik saat
dan Kolonialisme.
Kelas XI SMA Pada Materi Respon Bangsa Indonesia Terhadap Imperialisme dan
permasalahan dan memberikan suatu kreasi dan inovasi baru dalam mata pelajaran
B. Identifikasi Masalah
sebagai berikut :
menjelaskan.
2. Materi ajar dalam LKPD belum dipaparkan secara maksimal sehingga dapat
3. LKPD yang dibuat oleh guru masih sederhana, kurang menarik, monoton, dan
isi materi ajar atau soal-soal belum sesuai kebutuhan peserta didik.
mengembangkan LKPD sendiri, namun hanya membeli dan isi materi ajar di
5. Sumber belajar yang minim dalam LKPD yang akhirnya ketika peserta didik
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
masalah tersebut, maka rumusan masalah dapat penelitian ini sebagai berikut:
Kolonialisme ?
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Pengembangan
1. Manfaat Teoritis
yang sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan peserta didik serta sebagai acuan bagi
peneliti.
2. Manfaat Praktis
dapat menarik peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan baik dan
2) Bagi Guru
peserta didik, sesuai dengan kondisi dan situasi Sekolah yang dimana memiliki visi-
misi, tujuan, dan karakter yang berbeda-beda sekolah satu dengan yang lainnya.
3) Bagi Sekolah
tinggi nama baik sekolah dalam mencapai mutu pendidikan yang berkualitas
4) Bagi Peneliti
G. Spesifikasi Produk
Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kerja
Peserta Didik sejarah peminatan kelas XI SMA pada materi respon bangsa
1. LKPD Sejarah Peminatan yang dikembangkan berbentuk cetak atau visual yang
Dasar)/Indikator/Tujuan Pembelajaran.
6. Penugasan berbentuk soal Pilihan Ganda dan Essai berbasis HOTS (Higher
masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
SMA.
10. LKPD Sejarah Peminatan juga dilengkapi dengan Teka-Teki Silang sebagai
BAB II
A. Landasan Teori
1. Pembelajaran Konstruktivisme
peluang bagi peserta didik guna menemukan pengetahuannya sendiri. Oleh karena
itu, guru hanya sebagai fasilitator, pengarah, dan penuntun peserta didik. Suatu
a. Pengertian Konstruktivisme
mengecek informasi baru yang didapat berdasarkan pada aturan-aturan lama, serta
merevisi kembali apabila aturan-aturan tersebut tidak lagi sesuai. Dalam proses
belajar mengajar di kelas, peserta didik harus terbiasa dengan memecahkan suatu
permasalahan, menemukan sesuatu yang berguna bagi diri sendiri, dan bergelut
dengan ide-ide. Hal ini, terjadi karena guru tidak mampu apabila menjelaskan
semua pengetahuan di depan kelas. Oleh karena itu, peserta didik harus mampu
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
bagaimana pengetahuan disusun dalam diri manusia itu sendiri. Sebnarnya unsur-
unsur konstruktivisme ini sudah lama dipraktikkan dalam proses kegiatan belajar
mengajar baik tingkat SD, menengah, maupun universitas, hanya saja belum jelas
terlihat.6
kemampuan hanya dapat diperoleh atau dikuasai oleh seseorang apabila orang
pikirannya.7
peserta didik itu sendiri. Pola pembinaan ilmu pengetahuan di Sekolah merupakan
suatu skema, yaitu aktivitas mental yang digunakan oleh peserta didik sebagai
bahan mentah bagi proses renungan dan pengabstrakan. Pikiran peserta didik tidak
akan menghadapi kenyataan dalam bentuk yang terasing dalam lingkungan sekitar.
5
H. Baharuddin dan Esa, Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2015, hlm. 165
6
Y.R. Subakti, Paradigma Pembelajaran Sejarah Berbasis Konstruktivisme, Paradigma
Pembelajaran Sejarah, SPSS Vol. 24, no.1, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, April 2010,
hlm. 6
7
Ibid., hlm.10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
didik sebenarnya mempunyai satu set idea dan pengalaman yang membentuk
struktur kognitif terhadap lingkungan sekitar. Oleh karena itu, guna membantu
peserta didik dalam membina konsep atau pengetahuan baru maka guru harus
memperkirakan struktur kognitif yang ada pada diri mereka. Apabila pengetahuan
baru telah disesuaikan dan diserap guna menjadi bagian dari pegangan kuat mereka,
maka kerangka baru tentang suatu bentuk ilmu pengetahuan dapat dibina.8
Menurut John Dewey yang dikutip dalam jurnal Y.R Subakti menguatkan
teori konstruktivisme ini dengan menyatakan bahwasan nya guru yang cakap harus
maka fungsi guru akan berubah. Perubahan tersebut berlaku dalam teknik kegiatan
contoh, perspektif ini akan mengubah kaidah pengajaran dan pembelajaran yang
menumpu kepada kemampuan peserta didik mencontoh dengan tepat apa saja yang
disampaikan oleh guru dan kemampuan peserta didik dalam membina skema
tumpuan penelitian dari pembinaan model berdasarkan tinjauan kaca mata guru
8
Y. R. Subakti, op.cit, hlm. 7
9
Ibid
10
Ibid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2. Model-Model Pembelajaran
akan tetapi tidak semua dipergunakan oleh guru bergantung pada tujuan
pembelajaran yang akan dicapai serta guna mengaktifkan peserta didik dalam
mengingat materi yang sudah diajarkan oleh guru. Maka dalam hal ini, guru harus
11
Ibid., hlm.13-14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
aktivitas guru yang artinya ketika KBM (kegiatan belajar mengajar) berlangsung
peran guru dalam mengajar tidak sepenuhnya terpakai atau dengan kata lain guru
tidak terlalu banyak berbicara, namun disini peserta didik dituntut untuk aktif.
bahwasan nya model pembelajaran merupakan suatu perencanaan atau pola yang
didalamnya terdapat strategi, teknik, metode, bahan, media, dan alat penilaian
pembelajaran.13
12
Muhammad Afandi, dkk, Model dan Metode Pembelajaran Di Sekolah, Semarang: UNISSULA
PRESS, 2013, hlm. 15
13
Ibid., hlm. 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu sebagai
berdasarkan teori John Dewey. Model ini dirancang untuk melatih partisipasi
pelajaran mengarang.
tersebut antara lain: a) dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat
14
Rusman, Belajar & Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana,
2017, hlm. 244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
dapat menunjang atau mendukung pembelajaran. Hal ini, terkait dengan fungsi
pendidik yang tidak lagi berperan penting dalam suatu proses kegiatan belajar
mengajar melainkan peserta didik yang harus terlibat aktif dalam pembelajaran.
Maka, peserta didik diharapkan dapat belajar mandiri, berpikir kritis, dan dapat
mengkonstruk nilai-nilai dalam sejarah. Semua ini berawal dari pebedaan sudut
pandang yaitu pembelajaran yang awalnya berpusat pada guru (teacher centered)
saat era otonomi daerah. Kurikulum pertama saat era otonomi daerah dan
desentralisasi pendidikan yaitu kurikulum 2004. Dari kurikulum 2004 ini terjadi
pelaksanaan kurikulum 2006 ini juga tidak berjalan optimal, karena kurangnya
munculnya kurikulum 2013 serta adanya perubahan ketentuan yuridis dan ancaman
18
dengan pendidik, pendidik dengan peserta didik, dan sumber-sumber belajar yang
ada di lingkup sekitar. Secara tidak langsung, peserta didik dalam mengikuti
berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-1 dan
KI-2.16
15
Hendra Kurniawan, Literasi dalam Pembelajaran Sejarah,Yogyakarta:Gava Media, 2018, hlm.4
16
Ibid., hlm. 9
17
Ibid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
sesuai dengan model pembelajaran yang akan digunakan guru dalam proses
pengembangan keilmuan sejarah. Maka dari itu, tidak hanya kesadaran sejarah yang
dibentuk, namun dapat dihasilkan juga bibit-bibit peminat sejarah hingga calon
18
Ibid., hlm.10
19
Hendra Kurniawan, op.cit., hlm.244-245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
saling menghargai sesama manusia, serta dapat terlibat dapat memecahkan suatu
permasalahan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara pada masa kini dan
masa depan.
LKPD merupakan salah satu bentuk bahan ajar berbentuk cetak yang
diberikan guru kepada peserta didik untuk membantu atau mendukung proses
kegiatan belajar mengajar dan mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu, LKPD
(Lembar Kerja Peserta Didik) itu sendiri sering dirancang secara sistematis oleh
guru untuk menarik peserta didik supaya proses kegiatan belajar mengajar dapat
berjalan efektif.
a. Pengertian LKPD
LKPD merupakan salah bentuk bahan ajar yang sering dipergunakan oleh
guru, bahkan dibuat sendiri oleh guru dan dirancang sebaik mungkin untuk menarik
minat peserta didik serta sesuai dengan situasi dan kondisi lingkup sekolah dan
kebutuhan peserta didik, akan tetapi guru lebih banyak membeli daripada
pendidikan, peserta didik yang aktif dan guru yang mendampingi (pasif) serta
sebaliknya. Selain karena adanya perbedaan tersebut, juga karena LKPD berisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
muatan materi yang singkat dengan soal yang lebih interaktif dan kontekstual
terhadap peserta didik.20 LKPD berisi materi ajar, kumpulan soal-soal pilihan ganda
dan essai berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill) sesuai dengan kurikulum
2013 sebagai langkah untuk melatih peserta didik berpikir kritis, objektif, rasional,
LKPD bagian dari bahan ajar yang berbentuk media cetak. Dalam
implementasi kurikulum 2013 bahan ajar berupa LKPD diharapkan dapat menjadi
salah satu alternatif dalam melengkapi bahan ajar pada pembelajaran kurikulum
kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran
yang harus dikerjakan peserta didik dengan mengacu pada Kompetensi Dasar (KD)
Dalam LKPD terdapat penugasan yang harus dikerjakan oleh peserta didik.
tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi
dasar yang akan dicapai. LKPD dapat digunakan untuk semua mata pelajaran.23
20
Luncana Faridhoh Sasmito, Ali Mustadi. (2015). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
Tematik-Integratif Berbasis Pendidikan Karakter Pada Peserta Didik Sekolah Dasar, 73 (1)
21
Ria Istikharah, Zulkifli Simatupang. (2017). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) Kelas X SMA/MA Pada Materi Pokok Protista Berbasis Pendekatan Imiah, 32, 12 (1)
22
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Yogyakarta, Diva Press, 2011,
hlm. 204
23
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Kompetensi Guru, Bandung, PT
Remaja Rosda Karya, 2009, hlm. 176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Selain dari keempat fungsi yang telah dijabarkan di atas, masih terdapat
beberapa fungsi bahan ajar sebagai materi sumber belajar utama bagi peserta didik
jarak jauh, dimana mereka belajar dari materi cetak dan mempunyai pilihan untuk
memilih dari berbagai media yang sesuai dengan kebutuhan dan keadaan belajar
mereka. Sedangkan, manfaat dari LKPD itu sendiri adalah memberikan kesempatan
kepada peserta didik agar dapat terlibat aktif dengan materi yang dibahas dalam
Selain manfaat LKPD di atas juga masih terdapat beberapa manfaat LKPD
belajar.25
24
Andi Prastowo, op.cit., 2014, hlm. 270
25
Cintya Tri Noprinda, Sofyan M. Sholeh. (2019). Pengembangan LKPD Berbasis Higher Order
Thinking Skill (HOTS), 170 (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Dengan demikian, seperti apa yang sudah diketahui terkait 3 poin yaitu
pengertian, fungsi, dan manfaat dalam LKPD sebagai bahan ajar cetak pendukung
kegiatan belajar mengajar. Maka dari itu, guru mempunyai peran penting dalam
bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksi dengan materi yang
terhadap materi yang diberikan, melatih kemandirian belajar peserta didik, dan
LKPD memiliki beberapa usur utama antara lain judul, petunjuk, belajar,
kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, tugas atau langkah kerja,
dan penilaian.27
Secara spesifik, format LKPD meliputi 8 unsur antara lain judul, kompetensi
untuk menyelesaikan tugas, informasi singkat, langkah kerja, tugas yang harus
26
Andi Prastowo, op.cit, 2014, hlm. 270
27
Ibid., hlm. 273
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Dengan demikian, apabila melihat dari segi struktur maupun dari segi format
LKPD yang sudah tertera di atas, maka untuk mengembangkan LKPD akan lebih
mudah karena sudah cukup mengerti dan paham mengenai unsur-unsur penting
LKPD sebagai bahan ajar. Namun, ternyata tidak hanya unsur-unsur saja yang harus
e. Kegunaan LKPD
sebagai cara untuk memancing peserta didik agar aktif berkomunikasi dengan
materi yang dibahas. Salah satu metode yang dapat dimanfaatkan untuk
mendapatkan hasil yang optimal dari pemanfaatan LKPD yaitu dengan menerapkan
metode “SQ3R” atau Survey, Question, Read, Recite, dan Review (menyurvei,
(menyurvei) yaitu peserta didik membaca secara secara sepinta keseluruhan materi,
pertanyaan yang harus mereka jawab sendiri pada saat membaca materi yang
pada materi yang kita berikan; Tahap recite (meringkas) yaitu menuntut peserta
didik menguji diri mereka sendiri pada saat membaca dan peserta didik diminta
28
Ibid., hlm. 274
29
Ibid., hlm. 270
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
untuk meringkas dengan memakai kalimat sendiri; Tahap review (mengulang) yaitu
peserta didik diminta untuk melihat kembali materi yang sudah selesai dipelajari
meringkas, dan mengulang mampu memberikan dampak yang baik bagi peserta
didik itu sendiri untuk mengasah pikiran yang kritis, inovatif, dan kreatif.
Menurut Darmojo dan Kaligis yang dikutip dalam jurnal Siti Mahmudah,
dalam pembuatan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) harus memenuhi beberapa
1) Syarat Didaktik
serta dapat digunakan baik untuk peserta didik yang lamban maupun pandai. Tujuan
emosional, moral, dan estetika. LKPD harus mengikuti asal belajar- mengajar yang
efektif, yaitu:
a) Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan peserta didik.
30
Ibid., hlm. 270-271
31
Siti Mahmudah, 2017, Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Tematik Berbasis Scientiefic
Tema Kayanya Negeriku Subtema 2 Pembelajaran 1 Di SD Negeri Mandirancan, Purwokerto:
Universitas Muhammadiyah Purwokerto, hlm. 140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2) Syarat Konstruksi
kesukaran, dan kejelasan haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh
peserta didik.
c) Tidak mengacu pada sumber yang diluar kemampuan keterbacaan peserta didik.
e) Tidak mengacu pada buku sumber diluar kemampuan keterbacaan peserta didik.
g) Memiliki tujuan belajar yang jelas serta manfaat dari pelajaran itu sebagai
sumber motivasi.
3) Syarat Teknis
b) Menggunakan huruf tebal yang lebih besar, bukan huruf biasa yang diberi garis
bawah.
serasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
peserta didik.
f) Gambar yang baik digunakan dalam LKPD adalah yang dapat menyampaikan
pesan atau isi dari gambar tersebut secara efektif kepada pengguna LKPD.
g) Penampilan merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah LKPD. Apabila
pertanyaan yang harus dijawab maka hal ini akan menimbulkan kesan jenuh
saja maka pesan/ isi tidak akan tersampaikan. Jadi yang baik adalah LKPD yang
Keberadaan LKPD yang inovatif dan kratif merupakan suatu hal yang
menarik untuk peserta didik. LKPD yang inovatif dan kreatif akan menciptakan
Pada tahapan ini merupakan langkah awal dan mempunyai tujuan untuk
dilakukan dengan melihat materi pokok dan pengalaman belajar, serta pokok
mencermati kompetensi yang ada dan hendak dicapai oleh peserta didik.
32
Andi Prastowo, op.cit., hlm. 274-276
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
materi apa saja yang harus ditulis dan melihat urutan materi dalam LKPD.
pokok yang diperoleh dari hasil pemetaan kompetensi dasar, materi pokok atau
4) Penyusunan LKPD
LKPD. Dalam penilaian dilakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja peserta
didik. Hal ini, dilakukan karena pendekatan yang digunakan berupa kompetensi,
maka alat penilaian yang sesuai adalah menggunakan pendekatan Penilaian Acuan
Patokan (PAP). Untuk struktur LKPD sendiri terdiri dari beberapa komponen antara
lain judul, petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung,
a) Materi LKPD sangat tergantung pada kompetensi dasar yang akan dicapainya.
Materi LKPD dapat berupa informasi pendukung, yaitu gambaran umum atau
33
Ibid., hlm. 276
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
b) Materi dapat diambil dari berbagai sumber, seperti: buku, majalah, jurnal hasil
c) Supaya pemahaman peserta didik terhadap materi lebih kuat, maka dalam
LKPD dapat kita tunjukan referensi yang digunakan supaya peserta didik dapat
d) Tugas harus ditulis secara jelas guna mengurangi pertanyaan dari peserta didik
mengenai penugasan kelompok. Judul diskusi harus diberikan secara jelas dan
didiskusikan dengan siapa, berapa orang dalam kelompok, dan berapa lama.
5. Evaluasi Pembelajaran
LKPD adalah salah satu bahan ajar cetak dalam pembelajaran sejarah yang
kompetensi dasar, serta kompetensi inti sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Dalam hal ini, LKPD merupakan komponen terpenting evaluasi pembelajaran guna
a. Pengertian Evaluasi
sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian
itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih diantara
keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan
dengan harapan-harapan yang ingin diperoleh atau dengan kata lain proses yang
sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan, sampai sejauh mana tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
mengoreksi hal-hal yang telah terjadi selama kegiatan pembelajaran atau dengan
kata lain mengulang kegiatan untuk mengetahui hal-hal penting dalam bentuk
keuntungan dan kerugian yang terjadi dalam kegiatan yang telah terjadi dengan
harapan bahwa itu akan melakukan yang terbaik ketika kegiatan yang akan
menentukan efektivitas dan efisiensi sistem pembelajaran baik pada tujuan, materi,
metode, media, sumber belajar, lingkungan, dan sistem penilaian itu sendiri.36
mengungkapkan bahwa evaluasi dibagi menjadi dua fungsi antara lain fungsi
formatif, yang dimana dilaksanakan apabila hasil yang diperoleh dari evaluasi
kegiatan diarahkan pada peningkatan bagian tertentu atau bagian dari kurikulum
kesimpulan tentang kebaikan dari sistem secara keseluruhan, dan fungsi ini hanya
34
Amirono, Daryanto, Evaluasi dan Penilaian Pembelajaran Kurikulum 2013, Yogyakarta, Gava
Media, 2016, hlm. 1
35
Ibid., hlm. 3
36
Ibid., hlm. 4
37
Ibid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
6. Sejarah Peminatan
konteks ruang dan waktu. Aktivitas individu, kelompok, atau masyarakat tersebut
berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan. Pada suatu peristiwa akan muncul
ini yang kemudian dalam penulisan sejarah dapat dinyatakan sebagai pahlawan.
Pahlawan merupakan sosok yang mampu melampaui dirinya sendiri, dimana dalam
peristiwa dan tokoh merupakan kajian penting dalam disiplin ilmu sejarah.38
dan bangsa Indonesia serta dunia melalui pengalaman sejarah bangsa Indonesia dan
bangsa lain; (2) mengembangkan rasa kebangsaan, cinta tanah air, dan penghargaan
kritis terhadap hasil dan prestasi bangsa Indonesia dan umat manusia di masa lalu;
(3) membangun kesadaran tentang konsep waktu dan ruang dalam berpikir
38
Silabus Mata Pelajaran Sejarah SMA, 2016, hlm. 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
mengembangan perilaku yang didasaran pada nilai dan moral yang mencerminkan
karakter diri, masyarakat, dan bangsa; (6) menanamkan sikap berorientasi kepada
kehidupan masa kini dan masa depan berdasarkan pengalaman masa lampau; (7)
B. Penelitian Relevan
Penelitian relevan yang pertama dilakukan oleh Riyo Arie Pratama pada
tahun 2018 dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
berbasis Scaffolding pada Materi Kalor Untuk Melatih Pemahaman Konsep Peserta
Didik”. Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Islam Negeri Raden Intan.
berbasis Scaffolding sangat layak dipergunakan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil
penelitian dari ahli materi dengan presentasi 91% dan ahli media 88%. Sedangkan
dalam uji coba terhadap pendidik 91%, pada uji coba peserta didik 90,4 % penilaian
39
Hendra Kurniawan, op.cit, hlm. 2
40
Riyo Arie Pratama, Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Scaffolding
Pada Materi Kalor Untuk Melatih Pemahaman Konsep Peserta Didik, Lampung: Universitas
Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2018, hlm. 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Penelitian yang kedua dilakukan oleh Oktavia Dwi Lestari dan Suyoso pada
tahun 2017 dengan judul “Pengembangan LKPD Berbasis Problem Based Learning
Untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Peserta Didik MAN Godean Pada
Materi Pokok Momentum dan Impuls”. Program Studi Pendidikan Fisika UNY.
dapat meningkatkan minat belajar pada kelas X MIA 1 dan X MIA 2 dengan penilai
kategori tinggi pada kelas X MIA 1 dan kelas X MIA 2 dengan kategori sedang.41
Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Ningsih Utami pada tahun 2014
dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk membantu siswa
kelas XI IPS SMA Negeri 1 Mlati dalam pembelajaran sejarah yang bermakna
menunjukkan LKPD layak digunakan. Penilian dilakukan dengan melihat aspek isi
rerata 3,83 “Baik” dan penilaian yang dilakukan oleh 2 ahli materi dengan rerata
skor 4,3 “Sangat Baik” serta 2 ahli media meliputi aspek penyajian tulisan dan
gambar dengan rerata skor 3,82 “Baik”. Hasil uji coba kelompok kecil rerata skor
4,16 “Baik” dan kelompok besar dengan rerata skor 4,7 “ Sangat Baik”.42
41
Oktavia Dwi Lestari dan Suyoso, Pengembangan LKPD Berbasis Problem Based Learning
Pada Materi Impuls dan Momentum, Jurnal Pendidikan Fisika 1 (7), Yogyakarta, 2018, hlm. 12
42
Ningsih Utami, Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk membantu siswa kelas XI IPS
SMA Negeri 1 Mlati dalam pembelajaran sejarah yang bermakna dengan materi akulturasi
kebudayaan lokal dan Hindu-Buddha di Indonesia, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2014,
hlm. 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
C. Kerangka Berpikir
peserta didik. Hal ini terjadi karena dalam suatu proses pembelajaran guru masih
menyampaikan materi di depan kelas dengan dampingan bahan ajar yang kurang
menarik perhatian peserta didik atau dengan kata lain penggunaan bahan ajar yang
monoton seperti buku paket. Maka dari itu, peserta didik merasa jenuh dan bosan,
tidak adanya motivasi untuk ikut serta terlibat aktif dalam kegiatan belajar
mengajar.
Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan dalam proses pembelajaran sejarah
Sejarah Peminatan. LKPD dapat dijadikan salah satu bahan ajar alternatif agar
minat peserta didik, sehingga peserta didik ikut serta terlibat aktif dan melatih
peserta didik sejarah peminatan kelas XI SMA pada materi respon bangsa Indonesia
35
BAB III
A. Jenis Penelitian
produk berupa materi, media, alat, dan atau strategi pembelajaran, digunakan untuk
bahan ajar, media, modul praktikum, lembar kerja peserta didik, dan sebagainya.45
produk berupa Lembar Kerja Peserta Didik Sejarah Peminatan Kelas XI SMA Pada
43
I Made Tegeh, dkk, Model Penelitian Pengembangan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014, hlm.xii
44
Sugiyono, Metode Penelitian Kebijakan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, R&D,
dan Penelitian Evaluasi, Bandung: ALFABETA CV, 2017, hal.490
45
Muhammad Adnan Latief, 2009, Penelitian Pengembangan, Malang, Universitas Negeri
Malang
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
kecil (peserta didik) di kelas XI SMA. Namun, dengan kondisi yang tidak
memungkinkan saat ini maka penelitian hanya sampai pada validasi ahli dan
praktisi (guru sejarah). Semua ini dampak dari pandemik corona (Covid-19) yang
2. Waktu Penelitian
1. Subyek Penelitian
a. Satu ahli materi yaitu Hendra Kurniawan, M.Pd, selaku dosen pendidikan
sejarah. Peran dari ahli materi ini adalah menilai materi yang terdapat di dalam
b. Satu ahli evaluasi yaitu Maria Agustina Amelia, S.Si., M.Pd, selaku dosen
pendidikan sekolah dasar (PGSD). Peran ahli evaluasi adalah menilai soal-soal
c. Satu ahli LKPD yaitu Andreas Erwin Prasetya, M.Pd, selaku dosen pendidikan
sekolah dasar (PGSD). Peran Ahli LKPD adalah menilai materi, penyajian soal,
bahasa dan tulisan, serta gambar dalam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
d. Dua praktisi (guru sejarah) SMA yaitu Ibu Yulia Monika, S.Pd guru SMA Santa
Angela Bandung dan Ibu Alexia Dea Ariyanti, S.Pd guru SMA Santo Yosef
Pangkal Pinang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Obyek Penelitian
D. Desain Penelitian
(Penyebaran).46
46
Sugiyono, Metode Penelitian dan Pengembangan (Research And Development), Bandung:
Alfabeta, 2019, hlm. 37
47
Ibid., hlm. 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
E. Prosedur Pengembangan
f. Menentukan soal-soal pilihan ganda dan soal esai sesuai dengan kurikulum
2013
3. Tahap Pengembangan
40
pustaka
c. Menyusun peta konsep materi LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) sebagai
materi
f. Membuat soal-soal HOTS (Higher Order Thinking Skill) baik pilihan ganda
maupun essay
g. Membuat refleksi guna merefleksikan materi apa yang sudah dipelajari oleh
peserta didik
a. Tinjauan dari ahli materi, ahli evaluasi, dan ahli LKPD yaitu dari dosen
pendidikan.
b. Validasi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pada guru mata pelajaran
sejarah SMA.
Uji Coba produk LKPD dilakukan guna mengevaluasi produk LKPD agar
memperoleh data yang valid sebagai langkah untuk menghasilkan produk LKPD
Sejarah Peminatan Kelas XI SMA Pada Materi Respon Bangsa Indonesia Terhadap
Imperialisme dan Kolonialisme. Tahapan uji coba produk LKPD sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
1. Validasi dari ahli Materi, Ahli Evaluasi, dan Ahli LKPD dilanjutkan analisis
data
2. Revisi produk LKPD berdasarkan atas masukan dari ahli materi, ahli evaluasi,
4. Revisi produk LKPD tahap II berdasarkan atas masukan dari praktisi (guru
sejarah) SMA
Penelitian ini hanya memfokuskan sampai pada tahap validasi ahli materi,
ahli evaluasi, ahli LKPD, dan praktisi (guru sejarah). Hal ini mengingat adanya
G. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan
data kualitatif. Data kuantitatif berupa skor hasil validasi produk yang diberikan
kepada ahli materi, ahli evaluasi, ahli LKPD, dan praktisi (guru sejarah).
Sedangkan, data kualitatif didapat dari saran dan masukan perbaikan yang diberikan
oleh validator ahli materi, ahli evaluasi, ahli LKPD, dan praktisi (guru sejarah).
Menurut Nasir yang dikutip dalam buku Riduwan mengatakan bahwa teknik
pengumpulan data merupakan alat ukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu
48
Riduwan, Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian, Bandung, Alfabeta, 2015, hlm. 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
1. Observasi
2. Kuesioner
dan nantinya akan diberikan kepada responden yaitu ahli materi, ahli evaluasi, ahli
ini kisi-kisi kuesioner untuk dipergunakan oleh para ahli dan guru sebagai langkah
49
Pupu Saeful Rahmat, “Penelitian Kualitatif”, No.9/Vol.5, Universitas Brawijaya, Januari-Juni
2009:1-8
50
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta CV, 2008,
hlm 142
51
Hamni Fadlilah Nasution, “Instrumen Penelitian dan Urgensinya dalam penelitian kuantitatif”,
Universitas IAIN Padangsidimpuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
44
45
46
47
Data yang digunakan oleh peneliti yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.
Kuantitatif merupakan penilaian yang dilakukan berdasarkan jumlah skor dari hasil
penilaian suatu produk yang diperoleh dari kuesioner. Penilaian yang akan
digunakan untuk mengetahui hasil kuesioner yaitu Penilaian Acuan Patokan (PAP).
Dalam penelitian ini, skor penilaian didapat dari kuesioner yang mengacu pada
Skala Likert, yaitu skor penilaian yang digunakan 1-5. Untuk membuat kriteria
52
Herman Yosep Sunu dan Yustina Wahyu, Penilaian Belajar Siswa di Sekolah, Yogyakarta: PT
Kanisius, 2014, hlm. 250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
penilaian, berikut ini merupakan cara mengubah skor aktual menjadi nilai dengan
pendekatan PAP dalam konversi skor menjadi nilai dengan skala 5.53
Keterangan:
Skor maksimal = 5
Skor minimal = 1
Skor minimal ideal = Jumlah indikator X tertinggi
Skor maksimal ideal = Jumlah indikator X terendah
X = Skor yang diperoleh
Rerata ideal = 1 2 (skor maks. ideal + skor min. ideal)
Data kualitatif adalah data yang berupa kalimat bukan berbentuk angka atau
dokumentasi. 54 Data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data hasil dari validasi ahli materi, ahli evaluasi, dan ahli LKPD
53
Eko Putra Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009,
hlm. 238
54
Sugiyono., op.cit., hlm. 366
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB IV
A. Analisis Kebutuhan
Permasalahan yang paling sering dijumpai salah satunya adalah peserta didik
merasa bosan dan jenuh dengan cara guru mengajar maupun dengan bahan ajar
yang digunakan guru tidak menarik perhatian peserta didik. Hal ini, sering terjadi
saat pembelajaran sejarah. Banyak hal yang harus ditempuh guna mengatasinya.
bagi peserta didik. Hal ini, merupakan salah satu akibat dari bahan ajar yang
oleh guru itu sendiri. Pentingnya pengembangan LKPD terkait dengan situasi dan
memerlukan suatu bahan ajar yang dimana berguna untuk membantu peserta didik
dalam memahami materi sejarah, sehingga peserta didik tidak merasa bosan dengan
penjelasan guru di kelas. Bahan ajar mempunyai banyak jenis salah satunya LKPD.
keaktifan dan menarik minat peserta didik dalam proses pembelajaran yang dapat
melatih kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Selain itu, kurang optimalnya
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Desseminate (penyebaran).
B. Hasil Pengembangan
adalah Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Dalam produk LKPD ini memuat
materi dan soal-soal guna meningkatkan keaktifan dan kreatifitas serta melatih
peserta didik untuk berpikir kritis. Materi yang dikembangkan dalam LKPD ini
adalah materi sejarah peminatan kelas XI SMA mengenai respon bangsa Indonesia
meningkatkan kreatifitas dan melatih peserta didik untuk berpikir kritis serta
mengkonstruksi pengetahuan sendiri. Isi dalam LKPD Sejarah Peminatan ini antara
lain kata pengantar, daftar isi, kompetensi inti dan kompetensi dasar, indikator
52
aktivitas mandiri, tugas kelompok, uji kompetensi, TTS (teka teki silang), refleksi,
instrumen pengumpulan data seperti kuesioner. Produk akan divalidasi oleh ahli
materi, ahli evaluasi, ahli LKPD, dan praktisi (guru sejarah) melalui kuesioner yang
telah disediakan oleh peneliti. Sebagai berikut tahapan design (perancangan) dalam
Pada bagian ilustrasi desain cover LKPD sejarah peminatan ini termuat tema
judul LKPD, mata pelajaran, kolom nama peserta didik, dan program jurusan serta
2) Kata Pengantar
Pada bagian kata pengantar ini memuat rasa puji syukur terhadap Tuhan
Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah sehingga
3) Daftar Isi
Daftar Isi dibuat untuk memudahkan peserta didik dalam menggunakan LKPD.
4) Kompetensi Dasar
53
terhadap praktik monopoli), sosial-budaya (karya seni dan sastra), dan pendidikan
5) Menentukan Indikator
Penyusunan materi pokok yang ada dalam LKPD sejarah peminatan ini
sebagai langkah untuk mencapai tujuan belajar. Materi pokok ini nantinya
didik serta kompetensi dasar yang harus dicapai. Materi dalam LKPD sejarah
perlawanan terhadap praktik monopoli), sosial-budaya (karya seni dan sastra), dan
variasi soal yang terdiri 15 soal pilihan ganda, dan 5 soal essay. Tujuan dari adanya
soal uji kompetensi dalam LKPD ini untuk mengasah kemampuan berpikir kritis
peserta didik dengan penerapan soal-soal berbasis HOTS (Higher Order Thinking
Skill). Soal uji kompetensi yang dirancang dan disusun dengan memperhatikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Selain soal uji kompetensi juga terdapat
9) Menyusun Refleksi
Refleksi dalam LKPD ini bertujuan untuk merefleksikan apa yang sudah
diketahui dan dipelajari oleh peserta didik untuk diambil suatu kesimpulan,
dan mengasah otak peserta didik. Teka-teki silang mempunyai berbagai manfaat
yang baik untuk mengasah kembali otak peserta didik guna mengingat materi yang
sudah dipelajarinya.
Pada daftar pustaka ini berisi sumber-sumber buku maupun sumber lainnya
Tahap awal pengembangan LKPD adalah validasi produk LKPD oleh ahli
materi, ahli evaluasi, ahli LKPD. Data hasil validasi produk LKPD oleh ahli materi,
ahli evaluasi, dan ahli LKPD berupa penilaian, saran dan masukan untuk merevisi
produk awal. Setelah direvisi selanjutnya akan dilanjutkan validasi oleh praktisi
55
Pada penelitian pengembangan LKPD ini terdapat satu dosen sebagai ahli
materi, satu dosen sebagai ahli evaluasi, satu dosen sebagai ahli LKPD, dan dua
guru sejarah. Berikut ini nama-nama ahli materi, ahli evaluasi, dan ahli LKPD :
Data yang diperoleh dari hasil penilaian ahli materi, ahli evaluasi, dan ahli
LKPD merupakan acuan dasar untuk menyempurnakan produk LKPD yang telah
dikembangkan sesuai dengan saran perbaikan dan komentar dari validator materi,
validator evaluasi, dan validator LKPD, serta nantinya dilanjutkan validasi oleh
praktisi (guru sejarah) dan dapat juga di uji cobakan kepada peserta didik. Akan
tetapi, dalam penelitian ini dengan adanya pandemi corona virus disease 2019
(covid-19), maka peneliti tidak dapat terjun ke lapangan untuk mengambil data dari
kelompok besar maupun kelompok kecil. Oleh karena itu, penilaian atau validasi
Data validasi produk pengembangan LKPD ini diperoleh dari satu ahli
materi. Validasi produk oleh ahli materi sangat diperlukan untuk menilai dan
lembar kerja peserta didik LKPD Sejarah Peminatan pada materi Respon Bangsa
dinilai oleh ahli materi yaitu aspek materi, aspek isi, aspek bahasa dan tulisan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
tampilan. Data validasi produk ahli materi diperoleh pada tanggal 30 Mei 2020.
Validasi produk ahli materi dilakukan oleh Bapak Hendra Kurniawan, M.Pd selaku
dicantumkan data dari hasil validasi LKPD Sejarah peminatan oleh ahli materi yang
Tabel 6: Hasil Penilaian Produk LKPD Aspek Materi Oleh Ahli Materi
57
Kemudahan
memahami Sangat
8 √
materi dalam Baik
LKPD
Kejelasan alur √
materi dalam
produk jelas
9 Baik
dan dapat
dipahami
dengan baik
Jumlah 0 0 3 24 10
Total Penskoran 37/9 Baik
Rata-rata Skor 4,1
Tabel 7: Hasil Penilaian Produk LKPD Aspek Isi Oleh Ahli Materi
58
Tabel 8: Hasil Penilaian Produk LKPD Aspek Bahasa dan Tulisan Oleh
Ahli Materi
59
Tabel 9: Hasil Penilaian Produk LKPD Aspek Tampilan Oleh Ahli Materi
60
Berdasarkan pada tabel 6 yaitu penilaian ahli materi pada aspek materi
memiliki kriteria “baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,1. Penilaian ahli materi
pada aspek isi berdasarkan tabel 7 memiliki kriteria “sangat baik” dengan rata-rata
skor 4,25. Penilaian ahli materi pada aspek bahasa dan tulisan berdasarkan tabel 8
memiliki kriteria “baik” dengan rata-rata skor sebesar 4. Penilaian ahli materi pada
aspek tampilan berdasarkan tabel 9 memiki kriteria “baik” dengan rata-rata skor 4.
Rata-rata gabungan hasil penilaian produk LKPD oleh ahli materi dapat dilihat pada
tabel 10 sebesar 4,08 dengan kriteria “baik”. Dengan demikian, kesimpulan yang
dapat ditarik dari hasil validasi ahli materi pada aspek materi, aspek isi, aspek
kebahasaan dan tulisan, serta tampilan dengan menggunakan skala likert tergolong
kriteria “baik” dan dinyatakan layak untuk validasi praktisi (guru sejarah) dengan
Setelah ahli materi memberikan penilaian produk lembar kerja peserta didik
(LKPD), selanjutnya juga memberikan saran perbaikan dan komentar dari berbagai
segi untuk penunjang kesempurnaan dan kelayakan produk lembar kerja peserta
61
62
penguasanya).
9 Ayah Diponegoro Kesalahan nama ayah Membenarkan nama
tertulis Diponegoro Ayah Diponegoro
Hamengkubuwono adalah
II Hamengkubuwono III
10 Keterangan foto Keterangan foto Penggantian Imam
Diponegoro Diponegoro yang Bonjol menjadi
tertulis Imam Bonjol Diponegoro
11 Tulisan nama Teuku Kesalahan nama gelar Memperbaiki nama
Cik Di Tiro Teuku Cik Di Tiro. gelar yang awalnya
Gelar Teuku (misalnya Teuku Cik Di Tiro
Teuku Umar) menjadi Teungku Cik
merupakan gelar Di Tiro, karena Cik Di
kebangsawanan, Tiro adalah seorang
sementara Teungku ulama, maka gelar yang
merupakan gelar ulama. benar adalah Teungku.
Cik Di Tiro adalah
seorang ulama
12 Tulisan nama Kesalahan penulisan Perbaikan nama
Dermojo nama Dermojo menjadi
Dermodjojo
13 Kalimat soal nomor Penulisan kalimat soal Memperbaiki kalimat
2,4,5 nomor 2,4,5 yang tepat pada soal
nomor 2,4,5
Selain saran perbaikan di atas masih banyak lagi saran dan komentar umum
yang diberikan oleh Ahli Materi mengenai produk LKPD antara lain :
b) Masih ada typo (salah ketik) dan penulisan yang tidak tepat, maka cermati lagi
Revisi produk dilakukan berdasarkan atas saran dan masukan dari ahli Materi
guna mendukung kesempurnaan dan kelayakan produk LKPD. Dibawah ini akan
63
revisi kurikulum 2013 pertama kali. Di bawah ini Kompetensi Inti yang dihilangkan
64
65
yang telah direvisi atau sudah terdapat penambahan materi mengenai kekuasaan
Daendels.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
67
menjadi Van den Bosch. Di bawah ini tampilan keterangan nama tokoh yang sudah
direvisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
69
gambar ini mengandur unsur kekerasan dan ini harus dihindarkan dari peserta didik.
Di bawah ini sesudah direvisi diganti dengan gambar lain yang tidak mengandung
unsur kekerasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
71
e) Penomoran atau Klasifikasi Golongan Sosial dengan menguraikan satu per satu.
seharusnya hanya terdapat 3 golongan kelas sosial. Di bawah ini tampilan golongan
kelas sosial yang sudah direvisi dengan menguraikan atau menjabarkan dengan
72
73
kebudayaan Indis yang dapat memperkaya kajian peminatan. Di bawah ini tampilan
74
75
sesudah direvisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
77
78
79
i) Kesalahan pada foto yang seharusnya Imam Bonjol menjadi foto Diponegoro
Diponegoro. Di bawah ini perbaikan foto Imam Bonjol yang tepat sesudah direvisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
81
Di bawah ini penulisan yang benar nama gelar Cik Di Tiro sesudah direvisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
83
84
85
2,4, dan 5. Di bawah ini penulisan kalimat soal yang benar sesudah direvisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
87
melalui satu tahapan. Ahli evaluasi produk LKPD adalah Maria Agustina Amelia,
S.Si., M.Pd dari dosen program studi PGSD Universitas Sanata Dharma Yogykarta.
Dalam instrumen ahli evaluasi terdapat satu aspek yaitu aspek soal yang nantinya
akan dinilai dan diberikan saran perbaikan serta masukkan untuk mendukung
kesempurnaan dan kelayakan produk LKPD. Data validasi produk ahli evaluasi
Di bawah ini tabel 12 hasil penilaian produk LKPD pada aspek soal oleh
Tabel 12: Hasil Penilaian Produk LKPD Aspek Soal Oleh Ahli Evaluasi
88
7 Kesesuaian soal-soal √
HOTS (Higher
Order Thinking Cukup
Skill) dengan Baik
kognitif peserta
didik
8 Ketepatan soal-soal √
essai (Analisis) Cukup
menjadikan peserta Baik
didik berpikir kritis
9 Pemilihan ukuran √
Baik
huruf pada soal
10 Pemilihan jenis √
Baik
huruf pada soal
Jumlah Skor 15 20
Total Skor 35/10 Baik
Rata-rata Skor 3,5
soal yang diperoleh dari validator ahli evaluasi adalah 3,5 tergolong kriteria “baik”.
Dengan demikian, apabila kita lihat dari hasil penilaian aspek soal dengan
menggunakan skala likert tergolong dalam kriteria “baik” dan dinyatakan layak
untuk validasi praktisi (guru sejarah) dengan revisi sesuai saran perbaikan yang
tertulis.
memberikan saran perbaikan dan komentar dari berbagai segi untuk mendukung
89
Selain, saran perbaikan di atas ahli evaluasi juga memberikan komentar mengenai
90
a. Mencermati instruksi dan menghilangkan kalimat yang memiliki arti yang sama
91
92
(Condition), D (Degree)
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
Tahap validasi ahli LKPD pada produk LKPD Sejarah Peminatan ini
dilakukan melalui satu tahapan. Ahli LKPD adalah Andreas Erwin Prasetya, M.Pd
dari dosen program studi PGSD Universitas Sanata Dharma Yogykarta. Validasi
produk oleh ahli LKPD dilakukan pada tanggal 19 Juli 2020. Dalam instrumen ahli
LKPD terdapat 5 aspek yaitu aspek materi, aspek isi, aspek bahasa dan tulisan,
aspek tampilan, dan aspek soal yang nantinya akan dinilai dan diberikan saran
Di bawah ini tabel hasil penilaian produk LKPD oleh ahli LKPD sebagai
berikut :
Tabel 14: Hasil Penilaian Produk LKPD Aspek Materi Oleh Ahli LKPD
Jumlah
Kriteria
No Aspek Indikator 1 2 3 4 5
SK K C B SB
Kesesuaian
materi dengan
1 √ Baik
Kompetensi
Dasar
Kesesuaian
materi dengan
2 Indikator dan √ Baik
Tujuan
Aspek Materi
Pembelajaran
Kebenaran
materi yang
disajikan
3 dalam produk √ Baik
LKPD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Keefektifan
penyampaian
4 √ Baik
materi melalui
produk LKPD
Kemudahan √
peserta didik
Cukup
5 memahami
Baik
materi dalam
LKPD
Materi yang √
disajikan
6 dalam produk Baik
memiliki
kebaharuan
Kejelasan alur √
materi dalam
produk jelas
7 Baik
dan dapat
dipahami
dengan baik
Kesesuaian √
LKPD dengan
8 kebutuhan Baik
dalam
pembelajaran
Kejelasan √
dalam
9 Baik
penyajian
materi
Jumlah 0 0 3 32 0
Total Penskoran 35/9 Baik
Rata-rata Skor 3,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Tabel 15: Hasil Penilaian Produk LKPD Aspek Isi Oleh Ahli LKPD
Ketepatan √
komposisi,
warna, Kurang
2
gambar, dan Baik
tulisan produk
LKPD
Penyusunan √
soal-soal
HOTS (Higher
Order Cukup
3
Aspek Isi Thinking Skill) Baik
berdasarkan
pada materi
LKPD
Kesesuaian
tingkat
perkembangan
4 peserta didik √ Baik
dengan
pemilihan
gambar
Ketersediaan √
ruang untuk
menuliskan Sangat
5
jawaban dari Baik
soal-soal yang
ada
Jumlah 0 2 3 8 5
Total Penskoran 18/5 Baik
Rata-rata Skor 3,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Tabel 16: Hasil Penilaian Produk LKPD Aspek Bahasa dan Tulisan
Jumlah
Kriteria
No Aspek Indikator 1 2 3 4 5
SK K C B SB
Kesesuaian
bahasa dengan
1 √ Baik
perkembangan
peserta didik
Ketepatan
pemilihan kata,
sehingga produk
2 Aspek Bahasa √ Baik
LKPD mudah
dan Tulisan dipahami
(komunikatif)
Kefektifan √
bahasa yang
Cukup
3 dipergunakan
Baik
dalam produk
LKPD
Jumlah 0 0 3 8 0
Total Penskoran 11/3 Baik
Rata-rata Skor 3,6
Tabel 17: Hasil Penilaian Produk LKPD Aspek Tampilan Oleh Ahli LKPD
132
Kesesuaian √
penggunaan
4 Baik
gambar dengan
materi
Ketepatan √
Cukup
5 penataan letak
Baik
gambar
Jumlah 0 0 3 16 0
Total Penskoran 19/5 Baik
Rata-rata Skor 3,8
Tabel 18: Hasil Penilaian Produk LKPD Aspek Soal Oleh Ahli LKPD
133
Berdasarkan tabel 14 yaitu penilaian ahli LKPD pada aspek materi memiliki
kriteria “baik” dengan rata-rata skor sebesar 3,8. Penilaian ahli LKPD pada aspek
isi berdasarkan tabel 15 memiliki kriteria “baik” dengan rata-rata skor 3,6. Penilaian
ahli LKPD pada aspek bahasa dan tulisan berdasarkan tabel 16 memiliki kriteria
“baik” dengan rata-rata skor sebesar 3,6. Penilaian ahli LKPD pada aspek tampilan
berdasarkan tabel 17 memiiki kriteria “baik” dengan rata-rata skor 3,8. Penilaian
ahli LKPD pada aspek soal berdasarkan tabel 18 memiliki kriteria “baik” dengan
rata-rata skor 3,75. Rata-rata gabungan hasil penilaian produk LKPD oleh ahli
LKPD dapat dilihat pada tabel 19 sebesar 3,71 dengan kriteria “baik”. Dengan
Demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwasannya hasil validasi ahli LKPD pada
aspek materi, aspek isi, aspek kebahasaan dan tulisan, aspek tampilan, serta aspek
soal dengan menggunakan skala likert tergolong dalam kriteria “baik” dan
dinyatakan layak untuk validasi praktisi (guru sejarah) dengan revisi sesuai saran
134
memberikan saran perbaikan dan komentar dari berbagai segi untuk mendukung
135
Background produk
LKPD terlalu ramai dan
kadang tumpang tindih
dengan tulisan,
sehingga sulit untuk
4. Background Background
dibaca. Pilih
background dengan
warna yang soft/adem
misal putih, biru muda,
merah muda.
mengenai produk LKPD yaitu LKPD bagus namun, uraian materi terlalu panjang
sehingga terkesan seperti modul. Materi dapat diperingkas dengan bahasa penulis
sendiri.
perbaikan dan komentar dari validator ahli LKPD guna mendukung kesempurnaan
dan kelayakan produk LKPD. Dalam revisi produk ini memperbaiki background
dan meringkas sedikit materi LKPD. Namun, gambar tidak ditampilkan dalam
Pelaksanaan validasi oleh guru sejarah I dilakukan oleh Yulia Monika, S.Pd.
Yulia Monika, S.Pd merupakan guru sejarah di SMA Santa Angela Bandung. Uji
136
Berikut ini tabel hasil validasi produk LKPD oleh Guru Sejarah I :
1 2 3 4 5
Kesesuaian
penggunaan gambar Sangat
1 √
dengan dengan Baik
materi LKPD
Ketepatan pemilihan
2 ukuran dan jenis √ Baik
huruf
Aspek Kesesuaian ilustrasi
3 Tampilan desain sampul √ Baik
produk LKPD
Kualitas gambar Sangat
4 yang digunakan Baik
√
menarik
Ketepatan penataan Sangat
5 tata letak gambar √ Baik
137
Tabel 22: Hasil Penilaian Produk LKPD Aspek Materi oleh Guru Sejarah I
1 2 3 4 5
1 Kesesuaian materi √
dengan Kompetensi Sangat Baik
Dasar
2 Kesesuaian materi √
dengan Indikator dan Baik
Tujuan Pembelajaran
3 Kebenaran materi √
yang disajikan dalam Baik
produk LKPD
Aspek
Keefektifan √
Materi
4 penyampaian materi Sangat Baik
melalui produk
LKPD
Kejelasan dalam √
5 Sangat Baik
penyajian materi
Kemudahan peserta √
6 Baik
didik memahami
materi dalam LKPD
Materi yang √
7 disajikan dalam Baik
produk memiliki
kebaharuan
Kejelasan alur √
materi dalam produk
8 Sangat Baik
jelas dan dapat
dipahami dengan
baik
Jumlah Skor 0 0 0 16 20
Total Skor 36/8 Sangat Baik
Rata-rata Skor 4,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Tabel 23: Hasil Penilaian Produk LKPD Aspek Isi Oleh Guru Sejarah I
139
Tabel 24: Hasil Penilaian Produk LKPD Aspek Soal Oleh Guru Sejarah I
Tabel 25: Hasil Penilaian Produk LKPD Aspek Bahasa dan Tulisan
140
Tabel 26: Rekapitulasi Penilaian Produk LKPD Oleh Ahli Guru Sejarah I
dengan kriteria “sangat baik” dengan rata-rata skor 4,6. Tabel 22 yaitu pada aspek
materi guru sejarah I memberikan penilaian dengan kriteria “sangat baik” dengan
rata-rata skor 4,5. Tabel 23 yaitu pada aspek Isi guru sejarah I memberikan
penilaian dengan kriteria “sangat baik” dengan rata-rata skor 4,5. Tabel 24 yaitu
pada aspek soal guru sejarah I memberikan penilaian dengan kriteria “sangat baik”
dengan rata-rata skor 4,5. Sedangkan, pada tabel 25 yaitu pada aspek bahasa dan
tulisan guru sejarah I memberikan penilaian dengan kriteria “baik” dengan rata-rata
skor 4,0.
Dengan demikian, jika dilihat dari gabungan beberapa aspek, maka rata-rata
gabungan dari 5 aspek dalam tahap validasi guru sejarah I dapat dilihat pada tabel
26 yaitu sebesar 4,42 dengan kriteria “sangat baik”. Dengan demikian, kesimpulan
dari hasil validasi guru sejarah I adalah produk LKPD sejarah peminatan pada
dinyatakan layak untuk digunakan dengan revisi sesuai saran yang diberikan.
selanjutnya juga memberikan saran perbaikan dan komentar dari berbagai segi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
komentar dari hasil penilaian guru sejarah I. Saran dan masukan guru sejarah I dapat
mendukung kesempurnaan dan kelayakan produk LKPD. Dalam hal ini, revisi
produk LKPD dari validasi guru sejarah I yaitu mengenai background yang terlalu
mencolok dari warna biru tua menjadi gradasi. Hal ini, juga harus diperhatikan
142
143
Pelaksanaan validasi oleh Guru Sejarah II dilakukan oleh Alexia Dea Ariyanti,
S.Pd. Alexia Dea Ariyanti, S.Pd merupakan guru sejarah SMA Santo Yosef
Pangkal Pinang.
Berikut ini tabel 27 hasil validasi produk LKPD oleh Guru Sejarah II :
1 2 3 4 5
Kesesuaian
1 penggunaan gambar √ Sangat Baik
dengan materi LKPD
Ketepatan pemilihan
2 ukuran dan jenis huruf √ Baik
Jumlah Skor
0 0 0 16 5
Total Skor Baik
21/5
Rata-rata Skor
4,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Tabel 28: Hasil Penilaian Produk LKPD Aspek Materi Oleh Guru Sejarah II
145
Tabel 29: Hasil Penilaian Produk LKPD Aspek Isi Oleh Guru Sejarah II
146
Tabel 30: Hasil Penilaian Produk LKPD Aspek Soal Oleh Guru Sejarah II
Tabel 31: Hasil Penilaian Produk LKPD Aspek Bahasa dan Tulisan
147
Tabel 32: Rekapitulasi Penilaian Produk LKPD Oleh Ahli Guru Sejarah II
dengan kriteria “baik” dengan rata-rata skor 4,2. Tabel 28 yaitu pada aspek materi
guru sejarah II memberikan penilaian dengan kriteria “sangat baik” dengan rata-
rata skor 4,5. Tabel 29 yaitu pada aspek Isi guru sejarah II memberikan penilaian
dengan kriteria “sangat baik” dengan rata-rata skor 4,83. Tabel 30 yaitu pada aspek
soal guru sejarah II memberikan penilaian dengan kriteria “sangat baik” dengan
rata-rata skor 4,5. Sedangkan, pada tabel 31 yaitu pada aspek bahasa dan tulisan
guru sejarah II memberikan penilaian dengan kriteria “sangat baik” dengan rata-
gabungan dari kelima aspek dalam tahap validasi guru sejarah II dapat dilihat pada
tabel 32 yaitu sebesar 4,52 dengan kriteria “sangat baik”. Maka, kesimpulan dari
hasil validasi guru sejarah II adalah produk LKPD sejarah peminatan pada materi
layak untuk digunakan dengan revisi sesuai saran perbaikan yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
selanjutnya juga memberikan saran perbaikan dan masukan dari berbagai segi untuk
validasi praktisi (guru) sejarah II ini tidak ada saran perbaikan, akan tetapi praktisi
hanya berkomentar umum bahwasan nya LKPD Sejarah Peminatan ini sudah bagus
dan layak untuk digunakan oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran sejarah.
Dalam tahap validasi guru sejarah II ini tidak adanya revisi produk LKPD
Sejarah Peminatan. Menurut saran dan komentar dari praktisi (guru sejarah) sendiri
mengatakan bahwa produk LKPD ini sudah bagus dan baik untuk dipergunakan
pada kegiatan pembelajaran dan layak membantu peserta didik dalam memahami
Kolonialisme.
f. Analisis Data
Ahli Materi telah memvalidasi 4 aspek yaitu aspek materi, aspek isi, aspek
bahasa dan tulisan, serta aspek tampilan. Berikut ini hasil analisis data yang
diperoleh dari validasi ahli materi pada aspek materi, aspek isi, aspek bahasa dan
149
a) Aspek Materi
Hasil analisis data yang diperoleh dari validasi ahli materi pada aspek materi
Tabel 33: Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Aspek Materi
Kurang Baik
0%
Cukup Sangat Kurang Baik
Baik 0%
11% Sangat Baik Sangat Baik
22%
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Sangat Kurang Baik
Baik
67%
Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 33 dan diagram pada gambar
LXXXVII di atas dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data validasi dari ahli
presentase 22,2% yang masuk pada golongan kategori “Sangat Baik”. Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
masuk pada golongan kategori “Cukup Baik”. Sedangkan, untuk golongan kategori
b) Aspek Isi
Hasil analisis data validasi dari ahli materi dalam aspek isi dapat dilihat
Tabel 34: Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Aspek Isi
Sangat Baik
Cukup Baik
25% Baik
Sangat Baik
Cukup Baik
50%
Kurang Baik
Baik Sangat Kurang Baik
25%
151
Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 34 dan diagram pada gambar
LXXXVIII di atas dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data validasi dari ahli
presentase 50% yang masuk pada golongan kategori “Sangat Baik”. Jumlah
kategori “Baik” dan frekuensi sebanyak 1 memperoleh presentase 25% yang masuk
Hasil analisis data validasi dari ahli materi dalam aspek bahasa dan tulisan
Tabel 35: Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Aspek Bahasa dan
152
Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 35 dan diagram pada gambar
LXXXIX di atas dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data validasi dari ahli
materi dalam aspek bahasa dan tulisan menunjukkan jumlah frekuensi sebanyak 1
memperoleh presentase 16,7% yang masuk pada golongan kategori “Sangat Baik”.
yang masuk pada golongan kategori “Cukup Baik”. Sedangkan, untuk golongan
kategori “Kurang Baik” dan “Sangat Kurang Baik” tidak ada (0%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
d) Aspek Tampilan
Hasil analisis data validasi dari ahli materi dalam aspek tampilan dapat
Tabel 36: Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Aspek Tampilan
Baik
75%
Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 36 dan diagram pada gambar XC
di atas dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data validasi dari ahli materi dalam
154
12,5% yang masuk pada golongan kategori “Sangat Baik”. Jumlah frekuensi
“Baik” dan frekuensi sebanyak 1 memperoleh presentase 12,5% yang masuk pada
Pada tahapan ini terdapat 1 aspek yang akan divalidasi oleh ahli evaluasi
yaitu aspek soal. Berikut ini disajikan hasil analisis data validasi dari ahli evaluasi
Tabel 37: Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Aspek Soal
155
Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 37 dan diagram pada gambar XCI
di atas dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data validasi dari ahli evaluasi dalam
yang masuk pada golongan kategori “Baik” dan frekuensi sebanyak 5 memperoleh
presentase 50% yang masuk pada golongan kategori “Cukup Baik”. Sedangkan
untuk golongan kategori “Sangat Baik”, “Kurang Baik”, dan “Sangat Kurang Baik”
Pada tahap analisis data validasi ini terdapat 5 aspek yang akan divalidasi
oleh ahli LKPD yaitu aspek materi, aspek isi, aspek bahasa dan tulisan, aspek
tampilan, dan aspek soal. Berikut ini disajikan hasil analisis data validasi dari ahli
LKPD dalam aspek materi dapat di lihat pada tabel 38 di bawah ini :
a) Aspek Materi
Hasil analisis data yang diperoleh dari validasi ahli LKPD pada aspek
Tabel 38: Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Aspek Materi oleh Ahli
LKPD
156
Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 38 dan diagram pada gambar
XCII di atas dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data validasi dari ahli LKPD
presentase 88,9% yang masuk pada golongan kategori “Baik” dan frekuensi
“Cukup Baik”. Sedangkan, untuk golongan kategori “Sangat Baik”, “Kurang Baik”,
b) Aspek Isi
Hasil analisis data yang diperoleh dari validasi ahli LKPD pada aspek Isi
Tabel 39: Hasil Analisis Data Validasi Pada Aspek Isi oleh Ahli LKPD
157
Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 39 dan diagram pada gambar
XCIII di atas dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data validasi dari ahli LKPD
20% yang masuk pada golongan kategori “Sangat Baik”. Frekuensi sebanyak 2
158
Hasil analisis data yang diperoleh dari validasi ahli LKPD pada aspek
Tabel 40: Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Aspek Bahasa dan
Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 40 dan diagram pada gambar
XCIV di atas dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data validasi dari ahli LKPD
159
d) Aspek Tampilan
Hasil analisis data yang diperoleh dari validasi ahli LKPD pada aspek
Tabel 41: Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Aspek Tampilan
Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 41 dan diagram pada gambar
XCV di atas dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data validasi dari ahli LKPD
160
presentase 80% yang masuk pada golongan kategori “Baik”. Frekuensi sebanyak 1
memperoleh presentase 20% yang masuk pada golongan kategori “Cukup Baik”.
Sedangkan, untuk golongan kategori “Sangat Baik”, “Kurang Baik”, dan “Sangat
e) Aspek Soal
Hasil analisis data yang diperoleh dari validasi ahli LKPD pada aspek
Tabel 42: Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Aspek Soal
161
Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 42 dan diagram pada gambar
XCVI di atas dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data validasi dari ahli LKPD
presentase 75% yang masuk pada golongan kategori “Baik”. Frekuensi sebanyak 1
memperoleh presentase 25% yang masuk pada golongan kategori “Cukup Baik”.
Sedangkan, untuk golongan kategori “Sangat Baik”, “Kurang Baik”, dan “Sangat
Pada tahap validasi produk LKPD Sejarah Peminatan dilakukan oleh 2 guru
sejarah. Dalam hal ini, terdapat 5 aspek yang akan dinilai oleh praktisi yaitu aspek
tampilan, aspek materi, aspek isi, aspek soal dan aspek bahasa dan tulisan. Berikut
a) Aspek Tampilan
Hasil analisis data validasi produk LKPD Sejarah Peminatan oleh Guru
Sejarah I dalam aspek tampilan dapat dilihat pada tabel 43 di bawah ini :
Tabel 43: Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Aspek Tampilan
162
Cukup
Kurang Baik
Baik
0%
0%
Sangat Kurang Baik Sangat Baik
Baik 0%
Baik
40%
Sangat Cukup Baik
Baik Kurang Baik
60%
Sangat Kurang Baik
disimpulkan bahwa hasil analisis data validasi pada aspek materi oleh guru sejarah
40% tergolong dalam kriteria “baik”. Sedangkan kriteria “cukup baik”, “kurang
b) Aspek Materi
Hasil analisis data validasi produk LKPD Sejarah Peminatan oleh Guru
Sejarah I dalam aspek materi dapat dilihat pada tabel 44 di bawah ini :
Tabel 44: Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Aspek Materi
163
Cukup
Kurang Baik
Baik
0%
0%
Sangat Kurang Baik Sangat Baik
0%
Sangat Baik
Baik Baik
Cukup Baik
50% 50%
Kurang Baik
Sangat Kurang Baik
disimpulkan bahwa hasil analisis data validasi pada aspek materi oleh guru sejarah
50% tergolong dalam kriteria “baik”. Sedangkan kriteria “cukup baik”, “kurang
c) Aspek Isi
Hasil analisis data validasi produk LKPD Sejarah Peminatan oleh Guru
Sejarah I dalam aspek isi dapat dilihat pada tabel 45 di bawah ini :
Tabel 45: Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Aspek Isi
164
Kurang
Cukup Baik
Baik
0%
0%
Sangat Kurang Baik Sangat Baik
0%
Sangat Baik
Baik Baik
Cukup Baik
50% 50%
Kurang Baik
Sangat Kurang Baik
disimpulkan bahwa hasil analisis data validasi pada aspek isi oleh guru sejarah I
50% tergolong dalam kriteria “baik”. Sedangkan kriteria “cukup baik”, “kurang
d) Aspek Soal
Hasil analisis data validasi produk LKPD Sejarah Peminatan oleh Guru
Sejarah I dalam aspek soal dapat dilihat pada tabel 46 di bawah ini :
Tabel 46: Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Aspek Soal
165
Kurang
Cukup Baik
Baik
0%
0%
Sangat Kurang Baik Sangat Baik
0%
Sangat Baik
Baik Baik
Cukup Baik
50% 50%
Kurang Baik
Sangat Kurang Baik
bahwa hasil analisis data validasi pada aspek soal oleh guru sejarah I dengan jumlah
dalam kriteria “baik”. Sedangkan kriteria “cukup baik”, “kurang baik”, dan “sangat
Hasil analisis data validasi produk LKPD Sejarah Peminatan oleh Guru
Sejarah I dalam aspek bahasa dan tulisan dapat dilihat pada tabel 47 di bawah ini :
Tabel 47: Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Aspek Bahasa dan
166
Sangat Baik
0% Sangat Kurang Baik
0%
Sangat Baik
Kurang Baik
Cukup Baik Baik
0%
0%
Cukup Baik
Kurang Baik
Baik Sangat Kurang Baik
100%
Gambar CI: Diagram Lingkaran Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD
Aspek Bahasa dan Tulisan Oleh Guru Sejarah I
bahwa hasil analisis data validasi pada aspek bahasa dan tulisan oleh guru sejarah
dalam kriteria “baik”. Sedangkan kriteria “sangat baik”, “cukup baik”, “kurang
Pada tahap validasi produk LKPD Sejarah Peminatan dilakukan oleh 2 guru
sejarah. Dalam hal ini terdapat 5 aspek yang akan dinilai oleh praktisi yaitu aspek
tampilan, aspek materi, aspek isi, aspek soal dan aspek bahasa dan tulisan. Berikut
ini akan disajikan 5 aspek yang dinilai oleh guru sejarah II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
a) Aspek Tampilan
Hasil analisis data validasi produk LKPD Sejarah Peminatan oleh Guru
Sejarah II dalam aspek tampilan dapat dilihat pada tabel 48 di bawah ini :
Tabel 48: Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Aspek Tampilan
disimpulkan bahwa hasil analisis data validasi pada aspek tampilan oleh guru
presentase 80% tergolong dalam kriteria “baik”. Sedangkan kriteria “cukup baik”,
168
b) Aspek Materi
Hasil analisis data validasi produk LKPD Sejarah Peminatan oleh Guru
Sejarah II dalam aspek materi dapat dilihat pada tabel 49 di bawah ini :
Tabel 49: Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Aspek Materi
disimpulkan bahwa hasil analisis data validasi pada aspek materi oleh guru sejarah
50% tergolong dalam kriteria “baik”. Sedangkan kriteria “cukup baik”, “kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
c) Aspek Isi
Hasil analisis data validasi produk LKPD Sejarah Peminatan oleh Guru
Sejarah II dalam aspek isi dapat dilihat pada tabel 50 di bawah ini :
Tabel 50: Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Aspek Isi
Kurang Baik
0%
disimpulkan bahwa hasil analisis data validasi pada aspek isi oleh guru sejarah II
16,7% tergolong dalam kriteria “baik”. Sedangkan kriteria “cukup baik”, “kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
d) Aspek Soal
Hasil analisis data validasi produk LKPD Sejarah Peminatan oleh Guru
Sejarah II dalam aspek soal dapat dilihat pada tabel 51 di bawah ini :
Tabel 51: Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Aspek Soal
disimpulkan bahwa hasil analisis data validasi pada aspek soal oleh guru sejarah I
171
50% tergolong dalam kriteria “baik”. Sedangkan kriteria “cukup baik”, “kurang
Hasil analisis data validasi produk LKPD Sejarah Peminatan oleh Guru
Sejarah II dalam aspek bahasa dan tulisan dapat dilihat pada tabel 52 di bawah ini :
Tabel 52: Hasil Analisis Data Validasi Produk LKPD Aspek Bahasa dan
Cukup
Kurang Baik
Baik
0%
0% Sangat Kurang Baik Sangat Baik
Baik 0% Baik
33%
Cukup Baik
Kurang Baik
Sangat Baik Sangat Kurang Baik
67%
disimpulkan bahwa hasil analisis data validasi pada aspek bahasa dan tulisan oleh
presentase 33,3% dan tergolong dalam kriteria “baik”. Sedangkan, kriteria “cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
baik”, “kurang baik”, dan “sangat kurang baik” tidak ada (0%).
merupakan tahapan akhir yang ditempuh dalam penelitian pengembangan ini yaitu
diteliti oleh peneliti beserta penunjang lainnya yang telah dikembangkan. Produk
LKPD Sejarah Peminatan yang sudah jadi nantinya akan disebarluaskan kepada
produk LKPD untuk di validasi kepada tiga dosen yaitu satu sebagai validator ahli
materi, satu sebagai validator ahli evaluasi, dan satu sebagai validator ahli LKPD,
serta validasi dua praktisi (guru sejarah). Setelah produk selesai di validasi oleh tiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
dosen dan validasi oleh dua guru sejarah yang masing-masing memberikan
LKPD berdasarkan atas acuan dari komentar dan saran perbaikan yang diberikan
oleh validator ahli materi, ahli evaluasi, ahli LKPD, dan dua praktisi (guru sejarah).
menguasai materi pembelajaran sejarah. Peserta didik juga dilatih untuk berpikir
kritis dan kreatif sesuai dengan teori konstukrivisme yang dimana peserta didik
sendirinya atau dengan kata lain peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar
dituntut harus aktif dan pendidik hanya mengarahkan dan mendampingi apabila
dirasa terdapat kesulitan.55 Peran guru sebenarnya juga penting untuk memahami
guna memberikan peluang peserta didik untuk ikut serta terlibat aktif. Dibalik
keaktifan peserta didik terdapat bahan ajar yang berguna untuk sarana pendamping
peserta didik dalam memahami materi sejarah. Oleh karena itu, LKPD sejarah
peminatan ini dikembangkan sebagai salah satu bahan ajar cetak sebagai acuan
lain (buku dan internet). Dalam LKPD sejarah peminatan ini dilengkapi dengan
merasa bosan serta memiliki minat baca. Pengembangan LKPD ini dirasa penting
lebih luas tidak hanya mengetahui apa yang dijelaskan secara singkat oleh guru,
55
Y. R Subakti, op.cit., hlm. 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
akan tetapi juga harus mencari dan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin
agar nantinya menemukan suatu hal baru. Selain itu, juga dapat meningkatkan
Order Thinking Skill) yang dapat melatih peserta didik untuk berpikir kritis dan
memiliki banyak manfaat dan kegunaan. Pendidik juga harus mampu memahami
situasi dan kondisi lingkup sekolah. Setiap sekolah mempunyai visi-misi, tujuan,
dan karakteristik tersendiri baik dari peserta didik, guru, maupun dari administrasi
sekolah sendiri.
Dalam pengembangan LKPD ini tidak lepas dari saran perbaikan dan
LKPD Sejarah Peminatan dapat dikembangkan dengan baik dan apakah layak
digunakan atau tidak. Evaluasi memang sangat penting. Evaluasi sendiri adalah
suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan
tertentu telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar
tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya, serta bagaimana
56
Andi Prastowo, op.cit., hlm. 274-276
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan harapan-harapan yang
ingin diperoleh atau dengan kata lain proses yang sistematis untuk menentukan atau
Hasil validasi oleh ahli materi pada aspek materi, aspek isi, aspek tampilan,
dan kebahasaan dan tulisan menunjukan bahwa produk LKPD masuk dalam kriteria
“baik” dengan perolehan skor rata-rata 4,08. Hasil validasi oleh ahli evaluasi pada
aspek soal menunjukan bahwa produk LKPD masuk dalam kriteria “baik” dengan
perolehan skor rata-rata 3,5. Hasil validasi oleh ahli LKPD pada aspek materi, isi,
tampilan, bahasa dan tulisan, soal menunjukan bahwa LKPD masuk dalam kriteria
Hasil validasi praktisi oleh guru sejarah I pada aspek tampilan, materi, isi,
bahasa dan tulisan, dan soal menunjukan bahwa produk LKPD masuk dalam
kriteria “sangat baik” dengan perolehan skor rata-rata 4,42. Hasil validasi praktisi
oleh guru sejarah II pada aspek tampilan, materi, pembelajaran, isi, bahasa dan
tulisan, dan soal menunjukan bahwa produk LKPD masuk dalam kriteria “sangat
Dari hasil validasi oleh beberapa ahli dan hasil validasi praktisi oleh dua
orang guru sejarah, maka dapat disimpulkan bahwa produk LKPD layak digunakan
oleh peserta didik kelas XI SMA khususnya untuk memahami materi pokok Respon
salah satu bahan ajar sejarah di kelas dengan tujuan produk LKPD mampu membuat
peserta didik lebih aktif, berpikir kritis, dan kreatif dalam kegiatan belajar mengajar.
57
Amirono dan Daryanto, op.cit., hlm.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
menarik agar peserta didik tidak merasa bosan maupun jenuh ketika membaca.
b. LKPD sejarah peminatan memuat materi yang memiliki kajian peminatan yang
cukup luas sesuai dengan mata pelajaran sejarah peminatan sehingga dapat
c. LKPD sejarah peminatan ini dapat digunakan untuk salah satu bahan ajar yang
d. LKPD sejarah peminatan juga terdapat refleksi dan teka-teki silang yang
nantinya peserta didik dapat merefleksikan apa yang sudah dipelajari dan dapat
a. LKPD sejarah peminatan ini tidak semua mencukupi materi yang dibutuhkan,
177
pengetahuan peserta didik dan tidak mengetahui situasi dan kondisi lingkup
sekolah. Situasi dan kondisi lingkup sekolah pasti berbeda satu sama lainnya.
c. Tidak sedikit biaya yang dikeluarkan untuk mencetak LKPD, apabila guru
maka hal itu sangat membantu guru untuk mengirimkan LKPD yang
mencetak LKPD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
A. Kesimpulan
Kerja Peserta Didik Sejarah Peminatan Kelas XI SMA Pada Materi Respon Bangsa
peserta didik dalam memahami dan menguasai pelajaran sejarah khususnya pada
dilengkapi soal-soal HOTS (Higher Order Thinking Skill) yang membuat peserta
didik berpikir kritis sesuai dengan pelaksanaan kurikulum 2013. Dengan demikian,
1. Penyusunan LKPD ini melalui beberapa langkah antara lain menentukan judul,
produk LKPD Sejarah Peminatan yang baik harus melalui beberapa tahapan
validasi oleh tiga dosen yaitu sebagai validator ahli materi, validator ahli
evaluasi, ahli LKPD, serta validasi praktisi (guru sejarah). Hasil penilaian dari
validator ahli materi, validator ahli evaluasi, dan praktisi (guru sejarah)
dengan baik dan layak untuk digunakan sebagai salah satu bahan ajar cetak
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
berbagai tahapan mulai dari tahap validasi ahli hingga validasi produk pada
uji coba kelompok besar dan kelompok kecil, akan tetapi situasi dan kondisi
serta keterbatasan waktu yang tidak mendukung. Rekapitulasi analisis data uji
ahli materi, ahli evaluasi, ahli LKPD, dan uji praktisi (guru sejarah) dapat
a. Hasil validasi produk LKPD Sejarah Peminatan Pada Materi Respon Bangsa
kriteria “Baik”.
b. Hasil validasi produk LKPD Sejarah Peminatan Pada Materi Respon Bangsa
“Baik”.
c. Hasil validasi produk LKPD Sejarah Peminatan Pada Materi Respon Bangsa
kriteria “Baik”.
d. Hasil validasi produk LKPD Sejarah Peminatan Pada Materi Respon Bangsa
180
kriteria “Sangat Baik” dan praktisi (guru) sejarah II menunjukkan rata-rata skor
B. Keterbatasan Penelitian
tidak sampai ke tahap uji coba lapangan atau penyebarluasan (uji coba peserta
didik), sehingga peneliti belum dapat mengetahui tingkat keberhasilan yang akan
didik dalam memahami materi dan mengerjakan soal-soal yang ada sesuai dengan
kemampuan kognitif, afektif, serta psikomotorik. Hal ini terjadi, karena adanya
untuk terjun ke lapangan langsung. Selain itu, juga karena keterbatasan waktu.
C. Implikasi
dengan tersedianya soal-soal HOTS (Higher Order Thinking Skill) yang terdapat
dengan baik apabila digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran dan didukung
181
1. Implikasi Teoritis
peserta didik dalam memahami pelajaran sejarah khususnya pada materi Respon
Order Thinking Skill) dan telah teruji validitasnya. LKPD ini dikembangkan dengan
2. Implikasi Praktis
minat peserta didik dan menghilangkan rasa kejenuhan dan kebosanan dalam
belajar sejarah dilihat dari tampilan dan terdapat gambar-gambar atau animasi-
animasi yang menarik, soal-soal HOTS (Higher Order Thinking Skill) baik mandiri
maupun kelompok, serta adanya refleksi dan teka-teki silang untuk meningkatkan
D. Saran
kebutuhan peserta didik dan situasi serta kondisi lingkup sekolah agar dapat
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Abdul Majid. 2009. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Kompetensi
Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Aman. 2011. Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Amirono dan Daryanto. 2016. Evaluasi dan Penilaian Pembelajaran Kurikulum
2013. Yogyakarta: Gava Media.
Andi Prastowo. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:
Diva Press.
Andi Prastowo. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoritis dan
Praktik. Jakarta: Kencana.
Eko Putro Widoyoko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Hendra Kurniawan. 2018. Kajian Kurikulum dan Bahan Ajar Sejarah SMA
Menurut Kurikulum 2013. Yogyakarta: Sanata Dharma University.
Hendra Kurniawan. 2018. Literasi Dalam Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta:
Gava Media.
Herman Yosep Sunu Endrayanto dan Yustina Wahyu Harumurti. 2014. Penilaian
Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: PT Kanisius.
I Made Tegeh, dkk. 2014. Model Penelitian Pengembangan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Muhammad Afandi, dkk. 2013. Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah.
Semarang: Unissula Press.
Riduwan. 2015. Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Rusman. 2017. Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta CV.
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Jurnal :
Hamni Fadlilah Nasution. “Instrumen Penelitian dan Urgensinya dalam penelitian
kuantitatif”. Jurnal Ilmu Ekonomi dan Keislaman 4(1). Universitas IAIN
Padangsidimpuan. 2016.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Silabus Mata Pelajaran Sejarah
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)”. Jakarta. 2016
Luncana Faridhoh Sasmito dan Ali Mustadi. “Pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik Tematik-Integratif Berbasis Pendidikan Karakter Pada
Peserta Didik Sekolah Dasar”. Jurnal Pendidikan Karakter. No.1.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. April 2015.
Muhammad Adnan Latief. “Penelitian Pengembangan”. Malang: Universitas
Negeri Malang. 2009.
Oktavia Dwi Lestari dan Suyoso. “Pengembangan LKPD Berbasis Problem Based
Learning Pada Materi Impuls dan Momentum”. Jurnal Pendidikan Fisika No.
1/Vol.7 (7). Yogyakarta. 2018.
Pupu Saeful Rahmat. “Penelitian Kualitatif”. Jurnal Equilibrium No.9/Vol.5.
Malang: Universitas Brawijaya. Januari-Juni 2009:1-8
Yohanes Rasul Subakti. “Paradigma Pembelajaran Sejarah Berbasis
Konstruktivisme “. Jurnal Historia Vitae SPSS. Vol. 24. Yogyakarta. April
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Skripsi :
Cintya Tri Noprinda dan Sofyan M. Sholeh. 2019. Pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) Berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS).
Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan.
Ningsih Utami. 2014. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk membantu
siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Mlati dalam pembelajaran sejarah yang
bermakna dengan materi akulturasi kebudayaan lokal dan Hindu-Buddha di
Indonesia. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Ria Istikharah dan Zulkifli Simatupang. 2017. Pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) Kelas X SMA/MA Pada Materi Pokok Protista
Berbasis Pendekatan Ilmiah. Medan: Universitas Negeri Medan.
Riyo Arie Pratama. 2018. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Berbasis Scaffolding Pada Materi Kalor Untuk Melatih Pemahaman Konsep
Peserta Didik. Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Siti Mahmudah. 2017. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Tematik Berbasis Scientiefic Tema Kayanya Negeriku Subtema 2
Pembelajaran 1 Di SD Negeri Mandirancan. Purwokerto: Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
JADWAL PENELITIAN
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1. Seminar Proposal
2. Penyusunan Laporan
3. Penyusunan Produk
7. Produk Final
8. Penyusunan Hasil
Laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
Lampiran 3: Silabus
SILABUS
223
mengenai respon
bangsa Indonesia
terhadap
imperialisme dan
kolonialisme dalam
bidang politik
(organisasi
pergerakan),
ekonomi (bentuk
perlawanan terhadap
praktik monopoli),
sosial-budaya (karya
seni dan sastra), dan
pendidikan (Taman
Siswa, Kayu Tanam)
Mengumpulkan data
dari berbagai sumber
mengenai respon
bangsa Indonesia
terhadap
imperialisme dan
kolonialisme dalam
bidang politik
(organisasi
pergerakan),
ekonomi (bentuk
perlawanan terhadap
praktik monopoli),
sosial-budaya (karya
seni dan sastra), dan
pendidikan (Taman
Siswa, Kayu Tanam)
Menganalisis dan
menarik kesimpulan
dari data yang
dikumpulkan terkait
respon bangsa
Indonesia terhadap
imperialisme dan
kolonialisme dalam
bidang politik
(organisasi
pergerakan),
ekonomi (bentuk
perlawanan terhadap
praktik monopoli),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
sosial-budaya (karya
seni dan sastra), dan
pendidikan (Taman
Siswa, Kayu Tanam)
Menyajikan hasil
analisis tentang
respon bangsa
Indonesia terhadap
imperialisme dan
kolonialisme dalam
bidang politik
(organisasi
pergerakan),
ekonomi (bentuk
perlawanan terhadap
praktik monopoli),
sosial-budaya (karya
seni dan sastra), dan
pendidikan (Taman
Siswa, Kayu
Tanam)dalam bentuk
tulisan dan/atau
media lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model cooperative
learning tipe STAD dan discovery learning, peserta didik dapat,
226
227
3. Mengumpulkan informasi
a. Guru mengelompokkan menjadi beberapa
kelompok kecil berisi 2-3 orang yang
heterogen baik jenis kelamin, etnis, agama,
maupun kemampuan akademiknya
b. Guru menyiapkan kertas HVS dan peserta
didik menyiapkan buku tulis
c. Peserta didik diminta untuk mencari tahu
apa itu pengertian imperialisme dan
kolonialisme serta pengaruh respon bangsa
Indonesia terhadap imperialisme dan
kolonialisme diberbagai bidang
d. Peserta didik memanfaatkan berbagai
macam sumber belajar yang ada (buku
maupun internet).
4. Mengasosiasi
a. Peserta didik dalam kelompok diminta
mengorganisasikan seluruh informasi yang
diperoleh melalui klasifikasi data,
komparasi, mencari konsep kunci, dan
sebagainya.
b. Masing-masing individu di dalam kelompok
menuliskan soal-soal yang ada dalam
indikator pengertian imperialisme dan
kolonialisme serta pengaruh respon bangsa
Indonesia terhadap imperialisme dan
kolonialisme diberbagai bidang untuk
dipindahkan dan menuliskan jawabannya di
buku tulis masing-masing
5. Mengkomunikasikan
a. Guru membagikan kertas HVS ke masing-
masing kelompok
b. Guru memberikan waktu untuk setiap
kelompok mengisi kertas HVS sesuai
dengan jawaban masing-masing individu
yang akan menjadi satu kesatuan jawaban
c. Peserta didik dalam kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya di
hadapan guru dan peserta didik lainnya.
d. Guru dan peserta didik lainnya memberikan
tanggapan.
Penutup a. Guru memfasilitasi peserta didik untuk 15 menit
menyimpulkan materi yang dibahas dalam
pertemuan ini.
b. Guru mengajak peserta didik merefleksikan
pembelajaran hari ini untuk menemukan hal-hal
penting dan bermakna dari pengalaman belajar
ini yang dapat diterapkan dalam kehidupan
bersama khususnya menghormati semangat
perjuangan para pahlawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
229
3. Pengumpulan data
a. Peserta didik melakukan identifikasi
masalah dan berdiskusi berdasarkan sumber
bacaan, untuk mendapatkan analisis
perlawanan bangsa-bangsa Indonesia terhadap
imperialisme dan kolonialisme
4. Pengolahan data
a. Peserta didik mengumpulkan data lanjutan
terkait dengan perlawanan bangsa-bangsa
Indonesia terhadap imperialisme dan
kolonialisme
5. Pembuktian
a. Peserta didik melakukan verifikation
/pembuktian dengan menganalisis informasi
dan data-data yang didapat baik dari bacaan
maupun dari sumber-sumber lain yang terkait
6. Menarik Kesimpulan
a. Peserta didik menyajikan secara tertulis
kesimpulan tentang perlawanan bangsa-bangsa
Indonesia terhadap imperialisme dan
kolonialisme
b. Kelompok yang ditunjuk mempresentasikan
hasil diskusi, kelompok lain menanggapi
C. Penilaian Pembelajaran
1. Teknik Penilaian
a. Sikap : Penilaian diri
b. Pengetahuan : Tes tertulis
c. Keterampilan : Makalah Sejarah
2. Bentuk Penilaian
a. Sikap : Lembar penilaian diri
b. Pengetahuan : Soal pilihan ganda dan soal esai
c. Keterampilan : Rubrik Makalah Sejarah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
231
232
sejahtera. Imperialisme sendiri adalah suatu sistem penjajahan langsung dari suatu
negara terhadap negara lain. Penjajahan dilakukan dengan jalan membentuk
pemerintahan jajahan atau dengan menanamkan pengaruhnya di berbagai bidang.
2. Pengaruh Respon Bangsa Indonesia Terhadap Imperialisme dan Kolonialisme
Pengaruh daalam bidang ekonomi, yaitu berawal dari kedatangan bangsa
portugis, spanyol, dan kongsi dagang Belanda (VOC) ke Indonesia untuk
memonopoli perdagangan. Namun, hanya VOC yang berhasil memonopoli
perdagangan rempah-rempah di Indonesia. Hal ini karena adanya dukungan dari
kebijakan ekstirpasi dan pelayaran Hongi yang diterapkan oleh VOC.
Selanjutnya, pada tanggal 31 Desember 1799, VOC secara resmi
dibubarkan karena adanya korupsi di semua tingkatan birokrasi. Pemerintahan
VOC di Nusantara diambil alih oleh pemerintah Belanda. Pada saat itu, Belanda
dikuasai oleh Perancis di bawah kekuasaan Republik Bataaf (1795-1806) yang
dipimpin oleh Louis Napoleon (saudara Napoleon Bonaparte). Di bawah
Napoleon, Prancis berhasil menguasai Belanda sehingga secara tidak langsung
Indonesia dijajah Perancis. Daendeles bertanggungjawab kepada Raja Louis
Napoleon (Adik Napoleon Bonaparte). Tugas Daendels di Indonesia yaitu
mempertahankan pulau Jawa dari serangan Inggris. Daendels diganti Janssens,
tentara Inggris di bawah pimpinan Lord Minto dan berhasil mengalahkan Belanda.
Belanda menyerah pada Inggris melalui Perjanjian Tuntang tahun 1811. Kondisi
politik di Eropa membuat Nusantara kemudian dikuasai Inggris di bawah Thomas
Stamford Raffles (1811-1816).
Sesuai Konvensi London (1814), Nusantara dikembalikan oleh Inggris
kepada Belanda ketika pemerintah Belanda mengalami krisis keuangan yang
sangat parah. Krisis keuangan disebabkan karena banyaknya biaya yang
dikeluarkan untuk melawan pendudukan Prancis serta guna membayar utang-utang
VOC. Maka dari itu, pemerintah Belanda mencari jalan untuk memulihkan
perekonomian negaranya dengan menerapkan kebijakan tanam paksa
(cultuurstelsel) 1830-1870 yang membuat rakyat Nusantara semakin menderita
dan Johannes Van Den Bosch dipilih sebagai pelaksana kebijakan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
234
235
236
237
238
239
240
SEJARAH PEMINATAN
Nama : ..................................................
No.Abs : ...................................................
Kelas : ..................................................
Kompetensi Dasar :
Menganalisis respon bangsa Indonesia terhadap imperialisme dan kolonialisme
dalam bidang politik (organisasi pergerakan), ekonomi (bentuk perlawanan terhadap
praktik monopoli), sosial-budaya (karya seni dan sastra), dan pendidikan (Taman
Siswa, Kayu Tanam).
Tujuan pembelajaran :
1. Peserta didik mampu memahami respon bangsa Indonesia terhadap
Imperialisme dan Kolonialisme
2. Peserta didik mampu menguraikan pengertian imperialisme dan
kolonialisme
3. Peserta didik mampu menganalisis pengaruh Respon Bangsa Indonesia
Terhadap Imperialisme dan Kolonialisme dalam bidang politik, ekonomi,
sosial-budaya, kesenian, pendidikan, dan sebagainya
4. Peserta didik mampu mendeskripsikan perlawanan-perlawanan bangsa
Indonesia terhadap imperialisme dan kolonialisme.
5. Peserta didik diharapkan dapat menumbuhkan rasa tanggungjawab, disiplin,
rajin, dan kekompakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
Petunjuk :
1. Sebelum menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ini mulailah
dengan berdoa.
2. Perhatikan petunjuk penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
3. Kerjakanlah soal-soal yang ada baik tugas individu maupun kelompok
dengan cermat
4. Baca perintah dan soal dengan baik dan benar
5. Gunakanlah sumber lain seperti buku paket, internet, maupun referensi
lainnya yang mendukung lembar kerja peserta didik ini
6. Tanyalah kepada guru apabila dirasa ada yang mengalami kesulitan dalam
memahami materi maupun mengerjakan soal-soal yang ada.
7. Akhiri kegiatan dengan berdoa
8. Selamat Mengerjakan “Semoga Sukses ”
SOAL KEGIATAN 1
242
SOAL KEGIATAN 2
243
SIKAP NASIONALISME
Nama Siswa : ……………
Kelas/Nomor : ……………
No. Pernyataan Sikap
STS TS R S SS
1. Saya senang bekerjasama dengan orang lain
2. Saya merasa sedih jika warga Indonesia terpecah belah
3. Saya senang mengemban pendidikan
4. Saya sedih jika tidak bisa mengemban pendidikan
5. Saya bangga menjadi warga Indonesia
6. Saya senang belajar dari perjuangan para pahlawan
7. Saya senang bersosialisasi dengan orang lain untuk
menjaga keutuhan NKRI
8. Saya merasa sedih apabila hanya berdiam diri dan
tertutup yang akan memecahkan NKRI sehingga akan
timbul permasalahan
244
Kunci Jawaban:
1. Hal ini antara lain berupa sekolah dasar, Hollandsch Inlandsche School
(HIS); sekolah menengah pertama, Meer Uitgebreid Lager Onderwijsd
(MULO); sekolah menengah atas Algemeene Middlebare School (AMS);
sekolah-sekolah kejuruan, seperti sekolah calon pegawai sipil pribumi
Opleidengschool voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA), serta dua sekolah
kejuruan medis selevel universitas tingkat awal, School Tot Opleiding van
Inlandsche Artsen (STOVIA) dan Nederlandsch Indische Artssenschool
(NIAS); lembaga pendidikan level universitas Technische Hoogeschool
(THS, sekolah tinggi teknis) di Bandung tahun 1920. Pada awalnya,
kehadiran THS di luar desain pemerintahan kolonial karena didirikan atas
inisiatif sebuah yayasan perkebunan swasta Belanda, dan baru diambil alih
oleh pemerintah pada tahun 1924.
2. Perlawanan Rakyat Kalimantan terjadi ketika adanya monopoli
perdagangan Belanda di Kalimantan yang sangat merugikan pedagang
pribumi, beban pajak, dan kewajiban rodi terhadap rakyat yang
memberatkan, serta intervensi Belanda terhadap urusan internal Kerajaan
Banjar.
3. Isi Perjanjian Tuntang antara lain dimana seluruh kekuatan militer Belanda
yang ada di wilayah Asia Tenggara harus diserahkan pada Inggris, Utang
pemerintah Belanda tidak diakui oleh Inggris, dan Pulau Jawa, Madura, dan
semua pangkalan militer Belanda di luar Jawa menjadi wilayah kekuasaan
Inggris.
4. Perang Aceh dilatarbelakangi oleh keinginan Belanda untuk menjadikan
Aceh sebagai bagian dari Pax Neerlandica yang akhirnya berakibat adanya
Perjanjian singkat antara Belanda dan kaum uleebalang dan mengakibatkan
perpecahan antara kaum ulama dan kaum uleebang yang secara perlahan
memperlemah perlawanan rakyat Aceh. Sedangkan, Perang Diponegoro
dilatarbelakangi oleh adanya penetapan berbagai pajak oleh pemerintah
kolonial Belanda yang membuat rakyat menderita, misalnya gerbang-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
gerbang pajak didirikan di pintu masuk pasar dan dekat jembatan. Akibat
dari perlawanan ini maka kekuasaan wilayah Yogyakarta dan Surakarta
berkurang, Belanda mendapatkan beberapa wilayah Yogyakarta dan
Surakarta, dan banyak menguras kas Belanda.
5. Hak Tawan Karang merupakan salah satu penyebab terjadinya perlawanan
rakyat Bali yang dianggap merugikan Belanda. Hak Tawan Karang adalah
hak yang dimiliki kerajaan-kerajaan Bali untuk untuk merampas seluruh
muatan dan penumpang kapal-kapal asing yang karam di perairan Bali. Hak
tawang karang juga dianggap menghambat Belanda yang ingin menguasai
Bali.
246
247
Nama Sekolah : Sekolah Menengah Atas Jumlah Soal : 15 Soal Pilihan Ganda
Kelas : XI : 20 Soal Uraian/Essai
Semester : II (Genap)
Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan
Alokasi Waktu : 360 menit (2 pertemuan)
Kompetensi Dasar : Menganalisis respon bangsa Indonesia terhadap imperialisme dan kolonialisme dalam berbagai bidang
ITEM SOAL
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Bentuk Jumlah No. Soal Kompetensi Soal
Pokok Soal Soal
1. 3.7 Menganalisis Respon a. Mendeskripsikan Pilihan 15 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11, C4,C4,C3,C3,C3,C3,C4
respon bangsa Bangsa respon bangsa Indonesia
Indonesia Indonesia terhadap imperialisme Ganda 12,13,14,15 ,C3,C4,C3,C2,C3,C4,C
terhadap terhadap dan kolonialisme
imperialisme imperialisme diberbagai bidang 3,C4
dan dan
kolonialisme kolonialisme
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
249
3) Mengidentifikasi
perlawanan-
perlawan bangsa 5 1,2,3,4,5 C4,C4,C4,C4,C4
Indonesia
terhadap
imperialisme
dan
kolonialisme.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
rangka menguasai suatu daerah atau wilayah untuk mendapatkan sumber daya.
langsung dari suatu negara terhadap negara lain. Penjajahan dilakukan dengan
251
252
253
4. Kritik Theodore van Deventer dalam majalah De Gids yang berjudul “Een
Eereschuld” :
Perhatian pada pendidikan semakin tegas tatkala politik etis diberlakukan pada
tahun 1911 melalui tokoh liberalnya, Theodore Van Deventer. Sebelum politik
etis, tujuan pembentukan sistem pendidikan Belanda bagi orang Indonesia
sekadar untuk menyediakan tenaga ahli yang murah untuk mengerjakan
administrasi kolonial. Theodore Van Deventer kritik dengan menulis artikel di
majalah De Gids dengan judul Een Eereschuld atau Utang Kehormatan. Dalam
artikel tersebut menuliskan bahwa kemakmuran yang didapatkan Belanda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
merupakan hasil jerih payah penduduk pribumi, baik melalui tanam paksa,
kerja rodi, pajak, maupun pemaksaan lainnya. Maka, pantas apabila utang budi
kepada rakyat Indonesia tersebut dibayar dengan melalui politik etis. Politik
etis dilaksanakan dengan tiga program yaitu edukasi, irigasi, dan emigrasi.
Politik etis membawa perubahan besar meskipun dalam pelaksanakan
pendidikan masih terdapat praktik diskriminasi rasial dan kelas sekolah.
255
256
Uji Kompetensi
Pilihan Ganda
1. A 6. D 11. C
2. D 7. D 12. A
3. A 8. A 13. B
4. A 9. B 14. E
5. C 10. E 15. B
Essai
1. Hal ini antara lain berupa sekolah dasar, Hollandsch Inlandsche School
(HIS); sekolah menengah pertama, Meer Uitgebreid Lager Onderwijsd
(MULO); sekolah menengah atas Algemeene Middlebare School (AMS);
sekolah-sekolah kejuruan, seperti sekolah calon pegawai sipil pribumi
Opleidengschool voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA), serta dua sekolah
kejuruan medis selevel universitas tingkat awal, School Tot Opleiding van
Inlandsche Artsen (STOVIA) dan Nederlandsch Indische Artssenschool
(NIAS); lembaga pendidikan level universitas Technische Hoogeschool
(THS, sekolah tinggi teknis) di Bandung tahun 1920. Pada awalnya,
kehadiran THS di luar desain pemerintahan kolonial karena didirikan atas
inisiatif sebuah yayasan perkebunan swasta Belanda, dan baru diambil alih
oleh pemerintah pada tahun 1924.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257