Anda di halaman 1dari 4

SURAT PERJANJIAN

Pada hari ini, Senin 13 November 2023

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : Zaenal Arifin


Jabatan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Ciwidey Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemilik Rumah, yang selanjutnya disebut
PIHAK PERTAMA.

1. Nama : R. Bambang Saputra


Jabatan : Direktur Utama PT Bangun Estetika Sejahtera
Alamat : Kota Bandung, Jawa Barat

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT Bangun Estetika Sejahtera, yang
selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan ikatan perjanjian kerja yang diatur dengan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

Pasal I
MASA BERLAKU PERJANJIAN

Kedua belah pihak telah sepakat bahwa masa perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani sampai
dengan kedua belah pihak menyelesaikan kewajiban masing-masing.

Pasal II
JENIS
PEKERJAAN

Dalam hal ini PIHAK PERTAMA menunjuk PIHAK KEDUA untuk


merancang/mengerjakan gambar [ ] yang meliputi pengawasan/supervise untuk pekerjaan di
lapangan yang mana
tahap pengerjaan tersebut berupa gambar sketsa, revisi, gambar teknik dan pengawasan.

Pasal III
BIAYA DESAIN DAN TAHAP PEMBAYARAN

Total biaya pengerjaan yang harus dibayarkan tunai/transfer oleh PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA adalah sebesar Rp. [ …………] (terbilang : ……………..), dengan perincian
sebagai berikut :
I. Perancangan desain interior lat 1 & 2
Luasan Lantai 1 =.........m²
Luasan Lantai 2 =..........m² +
Luas Total =..........m²
Harga yang kami ajukan per meter persegi adalah = Rp. [...............]
Design Total:
…… m² x Rp…… = Rp….........(nett)

Biaya supervisi :
10% x Total = Rp....................+
TOTAL = Rp..................(nett)
Design sketch:
20% dari Total = Rp. …………
Total Biaya Pengerjaan : Rp. ……
Total Biaya Setelah Diskon : Rp. …….

PIHAK PERTAMA memberi imbalan kepada PIHAK KEDUA atas pekerjaan sebagaimana
yang tercantum pada PASAL II sejumlah Rp […………………] (terbilang.............).

Pembayaran tahap pertama sejumlah Rp. […………..] (terbilang : …………) dibayarkan


tunai/transfer oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA pada saat Surat Perjanjian ini
ditandatangani. Jumlah ini adalah pembayaran sebesar 20% dari total biaya perencanaan desain
interior.

Pembayaran tahap kedua sejumlah Rp. [……..…..] (terbilang : ……..) dibayarkan tunai oleh
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA paling lambat [………] (…….) hari sebelum
penyerahan seluruh gambar kerja.

Pembayaran tahap ketiga sejumlah Rp. [..............] (terbilang.................) dibayarkan tunai oleh
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA pada saat proses serah terima. Jumlah ini adalah
sisa pembayaran dari total biaya pengerjaan yang telah disetujui.

Surat Perjanjian ini dinyatakan batal apabila PIHAK PERTAMA tidak dapat melakukan
pembayaran kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan waktu dan jumlah sebagaimana yang
tercantum pada PASAL III butir 2, 3, dan 4. PIHAK PERTAMA menyatakan setuju atas
ketentuan ini.

Apabila setelah Surat Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani terjadi pembatalan oleh PIHAK
PERTAMA, maka seluruh pembayaran yang telah diterima oleh PIHAK KEDUA tidak dapat
dikembalikan dan seluruh hasil desain adalah menjadi milik PIHAK KEDUA kecuali sketsa
desain.

Transfer pembayaran dapat melalui rekening atas :


Nama :……………………
Bank :…………………..
Rekening :………………….

Pasal IV
KETENTUAN

1. Gambar-gambar yang telah dikerjakan menjadi milik kedua belah pihak setelah dilakukan
pelunasan pembayaran.

PIHAK PERTAMA tidak diperkenankan menggunakan desain yang telah diberikan oleh
PIHAK KEDUA sebelum melakukan pelunasan biaya.

PIHAK PERTAMA tidak diperkenankan menggunakan ulang desain atau


menggandakan desain yang dibuat oleh PIHAK KEDUA lebih dari 1 kali tanpa adanya
persetujuan dari PIHAK KEDUA.

Pasal V
SANKSI

1. Jika PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan pekerjaan karena sesuatu hal dari
PIHAK KEDUA, uang muka dikembalikan sebesar 50% dari yang telah diterima oleh
PIHAK KEDUA.

2. Jika terjadi pembatalan perjanjian oleh PIHAK PERTAMA, uang muka yang telah
dibayarkan kepada PIHAK KEDUA tidak dapat dikembalikan.

3. Apabila terjadi ketidak sesuaian dengan persetujuan yang telah dibuat maka pihak yang
merugikan akan dikenakan sanksi.

Pasal VI
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Jika terjadi perselisihan atas penafsiran dan atau pelaksanaan atas PERJANJIAN
KERJASAMA akan diselesaikan oleh para pihak secara musyawarah untuk mencapai
mufakat.

2. Namun apabila cara musyawarah tersebut tidak mencapai mufakat, maka penyelesaian
akan dilakukan melalui peraturan dan perundangan yang berlaku di Negara Republik
Indonesia.
Pasal VII
PEMBUBUHAN MATERAI

Surat Perjanjian Kerja ini dibuat rangkap 2 (dua) yang masing-masing dibubuhi dengan materai
yang cukup, sehingga mempunyai kekuatan hukum yang sama dan ditandatangani oleh kedua
belah pihak dalam keadaan sehat jasmani dan rohani tanpa adanya unsur paksaan dari pihak
manapun.

Pasal VIII
LAIN-LAIN

PERJANJIAN KERJASAMA ini dibuat dan ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut pada bagian awal perjanjian
kerjasama ini dalam rangkap 2 (dua) asli, masing-masing sama bunyinya, bermaterai cukup dan
memiliki kekuatan hukum yang sama untuk kepentingan masing-masing pihak.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

............................... ………………..

Anda mungkin juga menyukai