Anda di halaman 1dari 9

Nomor : 3177.Und/EK.05/DEB.

K/2022 17 Desember 2022


Sifat : Segera
Lampiran : 1 (satu) berkas
Hal : Undangan Focus Group Discussion Strategi Impementasi Pemanfaatan
Biometana di Sektor Industri dan Komersial di Indonesia

Yang terhormat,
(daftar undangan terlampir)

Sehubungan dengan implementasi kerja sama teknis antara Kementerian ESDM c.q.
Direktorat Jenderal EBTKE dan Kementerian Lingkungan Hidup, Konservasi Alam dan Keamanan
Nuklir (BMU) Pemerintah Jerman c.q. GIZ melalui Proyek Strategic Exploration of Economic
Mitigation Potential through Renewables (ExploRE), dengan ini kami sampaikan bahwa salah satu
output kerja sama adalah penyusunan kajian “Strategi Implementasi Pemanfaatan Biometana di
Sektor Industri dan Komersial di Indonesia”. Dalam rangka finalisasi kajian diperlukan masukan
dari para stakeholders pada sektor industri dan komersial mengenai kerangka kebijakan yang
dibutuhkan sehingga dapat memberikan opsi strategi implementasi yang optimal melalui hasil
pemetaan potensi pasokan dan permintaan biometana. Berkaitan dengan hal tersebut, bersama
ini kami mengundang Bapak/Ibu untuk hadir pada Focus Group Discussion kajian dimaksud yang
akan dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Kamis, 22 Desember 2022


Waktu : 09.00 WIB – selesai
Tempat : Hotel Mulia Senayan
Jalan Asia Afrika Senayan, Jakarta Pusat 10270
Tautan Konfirmasi : http://bit.ly/KonfirmasiFGDBiometana

Mengingat pentingnya agenda yang akan dibahas, besar harapan kami Bapak/Ibu dapat
hadir dan berpartisipasi pada acara dimaksud. Kami informasikan bahwa pertemuan akan
berlangsung sepenuhnya secara luring (onsite) dan kami harapkan kehadiran peserta maksimum
2 (dua) orang dari masing-masing instansi serta diwajibkan untuk memberikan konfirmasi
kehadiran pada tautan di atas paling lambat pada 20 Desember 2022. Pelaksanaan acara akan
mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19 sehingga peserta diwajibkan selalu
menggunakan masker selama berlangsungnya acara. Untuk konfirmasi kehadiran dan informasi
lebih lanjut, kami telah menugaskan Sdri. Sabrina (WA: 0857-1949-1990) dan Sdri. Trudy (0811-
8826-466) sebagai narahubung.

Atas perhatian dan kehadiran Saudara, kami sampaikan terima kasih.

Direktur Bioenergi,

Ditandatangani secara elektronik


Edi Wibowo
Tembusan:
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
Lampiran I
Nomor Surat : 3177.Und/EK.05/DEB.K/2022
Tanggal Surat : 17 Desember 2022

DAFTAR UNDANGAN

A. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral


1. Sekretaris Direktorat Jenderal EBTKE;
2. Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas, Ditjen Migas;
3. Direktur Teknik dan Lingkungan Migas, Ditjen Migas
4. Direktur Gas Bumi, BPH Migas;
5. Koordinator Penyiapan Program Bioenergi;
6. Koordinator Pelayanan dan Pengawasan Usaha Bioenergi;
7. Koordinator Investasi dan Kerjasama Bioenergi;
8. Koordinator Keteknikan dan Lingkungan Bioenergi;
9. Satuan Gugus Tugas Transisi Energi;

B. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan


10. Direktur Inventarisasi Gas Rumah Kaca dan Monitoring, Pelaporan dan Verifikasi;
11. Direktur Mitigasi Perubahan Iklim;

C. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif


12. Asisten Deputi Manajemen Strategis, Deputi Bidang Pengembangan Industri dan
Kelembagaan‘
13. Ketua Indonesia Sustainable Tourism Council;

D. Kementerian Investasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal


14. Direktur Deregulasi Penanaman Modal, Kedeputian Bidang Pengembangan Iklim
Penamaman Modal;

E. PT PLN (Persero)
15. Executive Vice President Divisi MEB, PLN;
16. PT PLN Nusantara Power;
17. PT PLN Indonesia Power;

F. Perusahaan Agroindustri
18. Direktur Asian Agri Group;
19. Direktur PT Austindo Nusantara Jaya Tbk;
20. Direktur PT Bangka Asindo Agri;
21. Direktur PT Dharma Satya Nusantara Tbk;
22. Direktur PT Perkebunan Nusantara II;
23. Direktur PT Perkebunan Nusantara V;
24. Direktur PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk;
25. Direktur PT United Kingdom Indonesia Plantations;
26. Direktur PT Parna Raya;

G. Pengembang Proyek Bioenergi


27. Direktur Berkeley Energy Commercial Industrial Solutions (BECIS);
28. Direktur Insania Group;
29. Direktur Kaltimex Energy;
30. Direktur KIS Group;
31. Direktur Gree Energy;

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
32. Direktur PT Asia Biogas Indonesia;
33. Direktur PT Asindo Tech;
34. Direktur PT Ecody Agro Energi;
35. Direktur PT Elmoz Geo Solusi;
36. Direktur PT Evonik Indonesia;
37. Direktur PT Global Enviro Technology;
38. Direktur PT JGC Indonesia;
39. Direktur PT Karya Mas Energi;
40. Direktur PT Multi Fabrindo Gemilang;
41. Direktur PT Nagata Bio Energi;
42. Direktur PT Organics Bali;
43. Direktur PT Osaka Gas Indonesia;
44. Direktur PT Pertamina Power Indonesia;
45. Direktur PT Raja Rafa Samudra;
46. Direktur PT Toyota Tsusho Indonesia;
47. Direktur EnviTec Biogas South-East Asia;

H. Pabrik/Perusahaan Oleokimia di Indonesia


48. Direktur PT Citra Borneo Utama;
49. Direktur PT Musim Mas;
50. Direktur PT Sinar Oleochemical Indonesia;
51. Direktur PT Unilever Oleochemical Indonesia;
52. Direktur PT Wilmar Nabati Indonesia;

I. Pabrik/Perusahaan Pengolahan Karet di Indonesia


53. Direktur Kirana Megatara Group;
54. Direktur PT Aneka Bumi Pratama;
55. Direktur PT Bridgestone Tire Indonesia;
56. Direktur PT Gajah Tunggal Tbk;
57. Direktur PT Goodyear Indonesia;
58. Direktur PT Indolatex Jaya Abadi;
59. Direktur PT Sri Trang Lingga Indonesia;

J. Pabrik/Perusahaan Tembakau di Indonesia


60. Direktur PT Djarum;
61. Direktur PT Gudang Garam Tbk;
62. Direktur PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk;
63. Direktur PT Sumatera Tobacco Trading Company;

K. Pabrik/Perusahaan Farmasi di Indonesia


64. Direktur Johnson & Johnson Indonesia;
65. Direktur PT Dexa Medica;
66. Direktur PT Kimia Farma Tbk;
67. Direktur PT Pfizer Indonesia;

L. Pabrik/Perusahaan Makanan dan Minuman di Indonesia


68. Direktur Coca-Cola Europacific Partners Indonesia;
69. Direktur PT Ajinomoto Indonesia;
70. Direktur PT Danone Indonesia;
71. Direktur PT Glico Indonesia;
72. Direktur PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk;
73. Direktur PT Multi Bintang Indonesia;

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
74. Direktur PT Nestle Indonesia;
75. Direktur PT Nissin Foods Indonesia;
76. Direktur PT Amerta Indah Otsuka;

M. Pabrik/Perusahaan Pakan Ternak di Indonesia


77. Direktur Cargill Group Indonesia;
78. Direktur PT AustAsia Food;
79. Direktur PT Central Proteina Prima Tbk;
80. Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk;
81. Direktur PT Cheil Jedang Indonesia;
82. Direktur PT Gold Coin Indonesia;
83. Direktur PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk;

N. Perusahaan Gas Bumi di Indonesia


84. Direktur PT Gagas Energi Indonesia;
85. Direktur PT Pertamina Gas Negara Tbk;
86. Direktur PT Pertamina Gas;
87. Direktur PT Pertagas Niaga;
88. Direktur PT Transportasi Gas Indonesia;

O. Parik/Perusahaan Pupuk di Indonesia


89. Direktur PT Pupuk Indonesia;

P. Pabrik/Perusahaan Baja di Indonesia


90. Direktur Gunung Steel Group;

Q. Pabrik/Perusahaan Semen di Indonesia


91. Direktur PT Semen Indonesia Tbk;

R. Pabrik/Perusahaan Tekstil, Apparel and Footwear di Indonesia


92. Direktur PT Adidas Indonesia;
93. Direktur PT Asia Pasific Fibers Tbk;
94. Direktur PT Hindo;
95. Direktur PT Indorama Synthetics Tbk;
96. Direktur PT Nike Indonesia;
97. Direktur PT Trisula Textile Industries Tbk;

S. Hotel
98. Direktur Accor Group Indonesia;
99. Direktur Archipelago Hotel International Group;
100.Direktur Artotel Group;
101.Direktur Hilton Hotel and Resort Group Indonesia;
102.Direktur InterContinental Hotels Group Indonesia;
103.Direktur PT Bukit Uluwatu Villa Tbk;
104.Direktur PT Grahawita Santika;
105.Direktur PT Marriott International Indonesia;
106.Direktur PT Metropolitan Golden Management;
107.Direktur PT Radisson Hotel Indonesia;
108.Direktur Swiss-Belhotel International Indonesia;

T. Rumah Sakit
109.Direktur PT Medikaloka Hermina Tbk;
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
110.Direktur PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk;
111.Direktur PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk;
112.Direktur PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk;
113.Direktur PT Siloam International Hospitals Tbk;

U. Pengelola Kawasan Industri


114.Direktur Karawang International Industrial City;
115.Direktur PT Kaltim Industrial Estate;
116.Direktur PT Kawasan Industri Jababeka Tbk;
117.Direktur PT Kawasan Industri Nusantara;
118.Direktur PT Lippo Cikarang Tbk;
119.Direktur PT Prima Pengembangan Kawasan;
120.Direktur PT Puradelta Lestari Tbk;
121.Direktur PT Surya Borneo Industri;
122.Direktur PT Tamoratama Prakarsa;
123.Direktur PT Totalindo Eka Persada Tbk;

V. Asosiasi
124.Ketua Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki);
125.Ketua Asosiasi Apparel Manufaktur Indonesia (AMI);
126.Ketua Asosiasi Biogas Indonesia (ABgI);
127.Ketua Asosiasi Karoseri Indonesia (ASKARINDO)
128.Ketua Asosiasi Perusahaan Liquified and Compressed Natural Gas Indonesia (APLCNGI);
129.Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia;
130.Ketua Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (ASPERMIGAS)
131.Ketua Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN);
132.Ketua Asosiasi Produsen Pakan Indonesia;
133.Ketua Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI);
134.Ketua Asosasi Rumah Sakit Daerah (ARSADA)
135.Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI);
136.Ketua Federasi Industri Kimia Indonesia;
137.Ketua Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (GAPKINDO);
138.Ketua Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI);
139.Ketua Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (GAPRINDO);
140.Ketua Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GP Farmasi)
141.Ketua Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI);
142.Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO);
143.Ketua Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI)
144.Ketua Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA);
145.Ketua KADIN Net Zero Hub;
146.Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI);
147.Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI);
148.Ketua Perkumpulan Industri Kecil dan Menengah Komponen Otomotif (PIKO);

W. Badan Usaha Lainnya


149.Direktur PT RMK Energy Tbk;
150.Direktur Amartya Energy;

X. Lembaga Lainnya
151.Project Manager, Proyek Bio CNG, Global Green Growth Institute (GGGI);
152.Project Manager, World Resources Institute Indonesia (WRI Indonesia);

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
Lampiran II
Nomor Surat : 3177.Und/EK.05/DEB.K/2022
Tanggal Surat : 17 Desember 2022

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


Focus Group Discussion Strategi Implementasi Pemanfaatan Biometana di Sektor Industridan
Komersial di Indonesia
Jakarta, 22 Desember 2022

A. Latar Belakang
Penggunaan energi fosil yang selama ini menjadi tumpuan pemenuhan energi dunia telah
terbukti berkontribusi mempercepat laju pemanasan global yang berdampak luas pada
kehidupan masyarakat. Kenaikan suhu bumi tidak hanya berdampak pada naiknya suhu bumi
tetapi juga mengakibatkan perubahan iklim yang ditandai dengan curah hujan dan kekeringan
yang ekstrim, dengan intensitas yang semakin meningkat, durasi semakin panjang dan
frekuensi semakin sering.
Perjanjian Paris yang diadopsi pada COP 21 UNFCCC pada tahun 2015 oleh 197 negara
(hampir semua negara didunia) berupaya untuk menahan kenaikan suhu dunia dibawah 1,5oC
dengan mengamanatkan Nationally Determined Contribution (NDC) di setiap negara anggota,
termasuk Indonesia. NDC dipergunakan sebagai salah satu acuan pelaksanaan komitmen
mitigasi perubahan iklim. Pada tanggal 23 September 2022, Pemerintah Indonesia telah
menyampaikan peningkatan ambisi penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) melalui
dokumen Enhanced NDC (ENDC) Indonesia. Secara bertahap target penurunan emisi GRK
oleh Indonesia akan sejalan dengan kebijakan jangka panjang Long-term Strategy for Low
Carbon and Climate Resilience (LTS-LCCR 2050) menuju net zero emission (NZE) pada
tahun 2060 atau lebih cepat. Melalui dokumen ENDC, target penurunan emisi GRK Indonesia
dengan kemampuan sendiri sebesar 29% meningkat ke 31,89%, sedangkan target dengan
dukungan internasional sebesar 41% meningkat ke 43,20%. Peningkatan target tersebut
didasarkan kepada kebijakan-kebijakan nasional terakhir terkait perubahan iklim.
Salah satu upaya untuk penurunan emisi gas rumah kaca adalah melalui pemanfaatan dan
pengolahan limbah organik untuk menghasilkan biogas yang mengandung metana (CH4),
karbondioksida (CO2), dan gas-gas lain dalam jumlah yang terbatas. Biogas lebih lanjut dapat
dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif untuk menggantikan bahan bakar fosil. Biogas
juga dapat dimurnikan dengan memisahkan komponen CO2 serta komponen gas lainnya yang
tidak dikehendaki, menghasilkan gas dengan tingkat kemurnian CH4 ≥ 91%, dan nilai kalori
sebesar 900 – 1.014 BTU/SCF yang dikenal sebagai biometana. Dengan komposisi tersebut,
biometana memiliki kualitas yang menyerupai gas alam. Dengan kata lain, biometana dapat
dimanfaatkan untuk menjadi substitusi produk berbahan gas alam, seperti liquefied petroleum
gas (LPG), Compressed Natural Gas (CNG), serta sebagai substitusi bahan bakar solar dan
gas alam pada diesel engine dan gas engine.Selain itu, dengan karakteristik biometana yang
serupa dengan gas alam, biometana dapat menghasilkan panas dengan temperatur
maksimal mencapai 1000⁰C, menjadikan biometana satu-satunya renewable gas selain
green hydrogen yang dapat diaplikasikan untuk pemanfaatan mulai dari temperatur rendah,
menengah, maupun tinggi.
Guna merumuskan strategi implementasi biometana di Indonesia termasuk memberikan
rekomendasi model bisnis, serta kerangka regulasi yang dapat mendorong implementasi
biometana, Kementerian ESDM c.q. Direktorat Jenderal EBTKE dan GIZ ExploRE sedang
menyusun studi dengan judul “Strategi Implementasi Pemanfaatan Biometana untuk Sektor
Industri dan Komersial di Indonesia”. Studi ini akan menjawab beberapa pertanyaan terkait:
1. Daerah yang berpotensi untuk memproduksi biometana serta kondisi-kondisi yang
perlu dipertimbangkan untuk pengembangan biometana di Indonesia
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
2. Jenis industri serta bisnis pada sektor komersial yang cocok untuk menggunakan
biometana beserta karakteristik penggunaan energinya
3. Kebutuhan serta pertimbangan pemangku kepentingan terkait agar dapat
merealisasikan implementasi biometana di sektor industri dan komersial
4. Kerangka regulasi dan dukungan-dukungan pemerintah yang dapat mengakselerasi
implementasi biometana
Tentunya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dibutuhkan diskusi dengan
pemangku kepentingan dari instansi pemerintah, agroindustri, badan usaha sektor industri
dan komersial, asosiasi, serta organisasi lainnya. Untuk itu GIZ ExploRE bersama dengan
Direktorat Bioenergi bermaksud untuk mengadakan focus group discussion (FGD) strategi
implementasi pemanfaatan biometana di sektor industri dan komersial dengan para
pemangku kepentingan terkait.

B. Tujuan Kegiatan
Kegiatan FGD ini memiliki tujuan utama sebagai berikut:
1. Membuka dialog antar pemangku kepentingan terkait—termasuk
Kementerian/Lembaga serta para pelaku usaha dari sektor gas bumi, industri, dan
komersial—mengenai peluang dan pertimbangan-pertimbangan dalam pemanfaatan
biometana, termasuk diskusi mengenai kerangka kebijakan serta dukungan yang
dibutuhkan dalam mengakselerasi perkembangan proyek biometana di sektor industri
dan komersial di Indonesia;
2. Mendapat masukan dari pemangku kepentingan terkait—termasuk
Kementerian/Lembaga serta para pelaku usaha—mengenai hasil dan temuan
sementara kajian "Strategi Implementasi Pemanfaatan Biometana untuk Sektor Industri,
dan Komersial di Indonesia”.

C. Waktu dan Tempat Kegiatan


Hari/Tanggal : Kamis, 22 Desember 2022
Waktu : 09.00 WIB – selesai
Tempat : Hotel Mulia Senayan
Jalan Asia Afrika Senayan, Jakarta Pusat 10270
Tautan Konfirmasi : https://bit.ly/KonfirmasiFGDBiometana

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
Lampiran III
Nomor Surat : 3177.Und/EK.05/DEB.K.2022
Tanggal Surat : 17 Desember 2022

AGENDA ACARA
Focus Group Discussion Strategi Implementasi Pemanfaatan Biometana di Sektor Industridan
Komersial di Indonesia
Jakarta, 22 Desember 2022

Waktu (WIB) Acara Keterangan

08.30 – 08.55 (25’) Registrasi Peserta Seluruh Peserta


08.55 – 09.00 (5’) Safety Briefing Panitia
Pembukaan dan penyampaian informasi Tempat: Ruang plenary
09.00 – 09.05 (5’) acara MC: GIZ
09.05 – 09.15 (10’) Sambutan Direktur Bioenergi EBTKE
Sesi Paparan | Moderator: Bapak Robbi Sukardi
Paparan 1
09.15 – 09.30 (15’) Kebijakan pemerintah dalam mendorong
pemanfaatan biometana di Indonesia Direktorat Bioenergi EBTKE

Paparan 2
Overview umum biometana & paparan
hasil sementara studi “Strategi
09.30 – 09.45 (15’)
Implementasi Pemanfaatan Biometana
pada Sektor Industri dan Komersial di Tim Konsultan, GIZ
Indonesia”
09.45 – 10.05 (20’) Tanya jawab dan diskusi Seluruh Peserta

Sesi Diskusi 01 “Potensi Pemanfaatan Biometana untuk Injeksi ke Pipa Gas di Indonesia”
10.05 – 10.10 (5’) Pengantar sesi diskusi Moderator: Ardian Candraputra, GIZ
Paparan singkat
10.10 – 10.20 (10’) “Potensi pemanfaatan biometana untuk
injeksi ke pipa gas di Indonesia” Tim Konsultan, GIZ

Panelis:
 Direktorat Pembinaan Usaha
Hilir
Migas, Ditjen Migas, ESDM
10.20 – 11.20 (60’)  PT Pertamina (Persero)
Diskusi panel dengan perwakilan
 PT Pertamina Gas Negara Tbk
stakeholders sektor gas bumi untuk
 PT Pertamina Gas
injeksi biometana ke pipa gas
 PT Transgasindo Indonesia 
PT SMART Tbk

Dipandu moderator
11.20 – 11.50 (30’) Diskusi umum Seluruh peserta, dipandu moderator
11.50 – 11.55 (5’) Kesimpulan diskusi panel Moderator: Ardian Candraputra, GIZ
Penyampaian informasi mengenai sesi
11.55 – 12.00 (5’) MC: GIZ
diskusi paralel

12.00 – 13.00 (60’) ISHOMA Seluruh peserta

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
Keterangan
Waktu (WIB) Acara
Sesi Diskusi 02 “Potensi pemanfaatan biometana untuk sektor industri & komersial di Indonesia”
13.00 – 13.05 (5’) Pengantar sesi diskusi Moderator: Dody Setiawan, GIZ
13.05 – 13.20 (15’) Paparan singkat
“Potensi pemanfaatan biometana untuk
Tim Konsultan, GIZ
sektor industri dan komersial di
Indonesia”
Panelis:
 PT Unilever Oelochemical
Indonesia
 PT Nestle Indonesia
13.20 – 14.20 (60’) Diskusi panel sektor industri  PT Nike Indonesia
 Perhimpunan Hotel dan Restoran
Indonesia
 Accor Group Indonesia
 PT KIS Biofuels Indonesia
 PT Kaltimex Energy
 PT Pertamina Power Indonesia
14.20 – 15.00 (40’) Diskusi panel sektor komersial
Dipandu moderator

15.00 – 15.30 (30’) Diskusi umum Seluruh peserta, dipandu moderator


15.30 – 15.35 (5’) Kesimpulan diskusi panel Moderator: Dody Setiawan, GIZ

Sesi Penutup

Dody Setiawan, Principal Advisor GIZ


15.35 – 15.50 (15’) Closing remarks dan tindak lanjut
ExploRE

Foto bersama seluruh pembicara, panelis


15.50 – 16.00 (10’) Dipandu MC
dan peserta

---o0o---

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE

Anda mungkin juga menyukai