KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Metode design thinking non linier .................................................... 5
Gambar 2. Ilustrasi perlindungan diri pada saat terjadi gempa ......................... 20
Gambar 3. Ilustrasi pengangkuran almari ......................................................... 20
Gambar 4. Minimum jarak antar meja di ruang kelas ....................................... 21
Gambar 5. Ilustrasi pengikatan pot bunga pada tiang ....................................... 21
Gambar 6.Komponen non-struktur harus diberi pengaku ................................. 22
Gambar 7. Ilustrasi struktur yang diberikan isolation bearings .......................... 23
Gambar 8. Ilustrasi pipa hydrant ...................................................................... 25
Gambar 9. Ilustrasi sistem deteksi dan alarm kebakaran .................................. 25
Gambar 10. Ilustrasi springkle.......................................................................... 26
Gambar 11. Ilustrasi pengendali asap kebakaran.............................................. 26
Gambar 12. Ilustrasi akses lingkungan ke bangunan untuk pencegahan bahaya
kebakaran ................................................................................... 27
Gambar 13. Ilustrasi akses jalur evakuasi ......................................................... 28
Gambar 14. Ilustrasi prosedur memasuki ruangan ........................................... 30
Gambar 15. Ilustrasi prosedur penggunaan ruang ............................................ 31
5
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Guna mewujudkan visi Indonesia menjadi top 10 ekonomi dunia
pada tahun 2030, pemerintah Indonesia melalui kementerian perindustrian
telah menyiapkan peta jalan Making Indonesia 4.0 dalam menghadapi
tantangan era revolusi industri 4.0. Pembangunan kualitas sumber daya
manusia menjadi salah satu prioritas dalam agenda Making Indonesia 4.0.
Memasuki revolusi industri 4.0, transformasi dan integrasi lingkungan kerja
fisik ke lingkungan kerja digital seperti penggunaan kecerdasan buatan (AI),
robotika, dan inovasi digital lainnya sudah semakin banyak digunakan di
tempat kerja. Untuk itu, pengembangan peta jalan pendidikan Indonesia
2020-2035 harus mengantisipasi perubahan besar yang terjadi akibat
disrupsi teknologi baik cara belajar, cara bekerja, dan kebiasaan hidup di
masa depan.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bagian dari pendidikan
vokasi pada jenjang menengah diharapkan mampu menghasilkan tenaga
teknis industri yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini dan
masa depan. Untuk meningkatkan kualitas dan daya saing SDM,
pemerintah telah mengeluarkan Instruksi Presiden nomor 9 tahun 2016
tentang Revitalisasi SMK. Untuk semakin menguatkan program
peningkatan kualitas lulusan SMK, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan telah menetapkan Standar Nasional Pendidikan SMK melalui
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomer
34 tahun 2018 (SNP SMK). Dalam SNP SMK, standar kompetensi lulusan
SMK meliputi 9 area kompetensi yang mencakup aspek karakter (Soft
Skills), kompetensi teknis, dan kewirausahaan.
3
B. RUANG LINGKUP
Norma, standar, prosedur, dan kriteria peralatan praktik SMK ini
dikembangkan berlandaskan dokumen standar sarana prasarana dalam
SNP SMK 2018 untuk menjabarkan lebih spesifik seperangkat peralatan
4
C. METODOLOGI
Penyusunan norma dan standar ini menggunakan metode kualitatif
dengan menggunakan tahapan design thinking non-linear. Pertama,
tahapan Empathy yaitu memahami kebutuhan pengguna meliputi SMK
sebagai pengguna peralatan praktik dan industri, dunia usaha, dan dunia
kerja (IDUKA) sebagai pengguna lulusan. Kedua, tahapan Define
mendefiniskan kebutuhan standar sarana prasarana berlandaskan SNP
SMK 2018 dan kebutuhan pasar kerja saat ini dan masa depan. Ketiga dalah
tahapan Idiate yaitu mengembangkan norma dan standar peralatan praktik
SMK yang relevan dengan kebutuhan kompetensi tenaga kerja industri
yang berorientasi pada kebutuhan tenaga kerja di era revolusi industri 4.0.
Keempat, tahapan pengembangan Prototype gambar 2-dimensi dan 3-
dimensi ruang praktik siswa dilengkapi dengan daftar peralatan peralatan
praktik yang menunjang kompetensi keahlian sesuai spektrum SMK. Kelima
adalah tahapan Test/Validasi yaitu memvalidasi rancangan prototype
kepada para pemangku kepentingan seperti SMK, IDUKA, dan para
pengambil kebijakan di bidang sarana dan prasarana SMK. Proses pada
setiap tahapan dapat diulang sesuai kebutuhan (non-linear) sehingga
didapatkan hasil sesuai yang diharapkan.
5
BAB II
RUANG PRAKTIK DAN
PERALATAN
7
A. RUANG PRAKTIK
Dalam SNP SMK 2018, ruang praktik Kompetensi Keahlian Sistem
Informatika, Jaringan dan Aplikasi berfungsi sebagai tempat pelaksanaan
kegiatan pembelajaran praktik: dasar kelistrikan dan pengukuran listrik,
instalasi LAN dan PC. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian
Sistem Informatika, Jaringan dan Aplikasi adalah 270 m2 untuk menampung
72 peserta didik, yang meliputi: area kerja mekanik teknik elektro 54 m²,
ruang praktik instalasi jaringan 54 m², perbaikan dan perawatan komputer
54 m², ruang praktik pengembangan aplikasi 54 m², ruang penyimpanan
dan instruktur 54 m².
No Definisi Keterangan
Standar luasan
1. Ruang praktik Laboratorium
minimal 270 m2
Standar luasan
Luas lahan pengukuran/pemetaan konstruksi
2. minimal 2.160
Gedung, sanitasi dan perawatan
m2
Standar luasan
3. Luas lahan praktik geomatika minimal 9.000
m2
Standar luasan
4. Luas lahan praktik informasi geospasial minimal 9.000
m2
Luas lahan praktik untuk Produksi minyak dan Standar luasan
5.
gas minimal 720 m2
Luas lahan praktik untuk Teknik Geologi dan Standar luasan
6.
pertambangan minimal 360 m2
Standar luasan
7. Luas lahan praktik untuk Teknik energi surya minimal 5.400
m2
Standar luasan
Luasan lahan untuk praktik Teknik Energi
8. minimal adalah
Biomassa
3.600 m2
Standar luasan
Luasan lahan untuk Agribisnis tanaman
9. minimal 3.600
perkebunan
m2
Standar luasan
10. Pemulihan dan pembibitan tanaman minimal 5.400
m2
Standar luasan
11. Lanskap dan pertamanan minimal 5.400
m2
Standar luasan
12. Alat Mesin Pertanian minimal 5.400
m2
Standar luasan
13. Teknik Inventarisasi dan Pemetaan Hutan minimal 10.800
m2
Standar luasan
14. Teknik Konservasi Sumberdaya Alam minimal 10.800
m2
Standar luasan
15. Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan minimal 10.800
m2
10
No Definisi Keterangan
Standar luasan
16. Teknologi Produksi Hasil Hutan minimal 10.800
m2
Standar luasan
17. Produksi Hasil Hutan
minimal 300 m2.
Standar luasan
18. Produksi minyak dan gas
minimal 720 m2
Standar luasan
Luasan lahan untuk praktik pemboran minyak
19. minimal adalah
dan gas
720 m2
Standar luasan
20. Demplot di laut untuk Agribisnis rumput laut minimal adalah
10.800 m2
Standar luasan
21. Demplot Industri perikanan laut minimal adalah
10.800 m2
2. SPESIFIKASI BANGUNAN
Berikut ini syarat minimum untuk spesifikasi bangunan
sekaligus mengacu kepada kearifan lokal, agar tercapai sebuah
struktur yang memenuhi syarat mutu SNI.
Tabel 2. Spesifikasi komponen bangunan
Komponen
No Keterangan
Bangunan
1. Pondasi Material Batu kali
2. Kolom Beton dengan perbandingan 1:2:3
3. Dinding Pasangan bata, finishing plester dan acian
4. Penutup lantai keramik
Penutup dan
5. Genteng metal, baja ringan C.75
rangka atap
Penutup dan
6. Kayu lapis/GRC/gypsum dan kayu
rangka plafon
7. Finishing Cat tembok, cat kayu
Kusen dan dun
8. Kayu lapis anti air/alumunium
pintu / jendela
c. Struktur Atap
Dalam desain struktur rangka atap, harus diperhatikan
beberapa hal sebagai berikut :
1) Struktur atap harus berdasarkan analisis struktur yang
dilakukan oleh ahlinya;
2) Kemiringan atap diperhitungkan agar tidak terjadi kebocoran;
3) Material rangka dari kayu harus tahan rayap dan sesuai
dengan ukuran yang dinormalisir sesuai dengan standar
nasional yang berlaku;
4) Pada rangka baja, sambungan yang digunakan pada rangka
atap baja baik berupa baut, paku keling, atau las listrik harus
memenuhi ketentuan pada Pedoman Perencanaan Bangunan
Baja untuk Gedung;
5) Material rangka atap baja harus dilapis dengan pelapis anti
korosi;
6) Untuk bangunan sekolah tingkat dasar, sekolah tingkat
lanjutan/menengah, dan rumah negara yang telah ada
komponen fabrikasi, struktur rangka atapnya dapat
menggunakan komponen pre-fabrikasi yang telah ada.
d. Vas bunga atau pot diikatkan pada kait tertentu agar tidak jatuh dan
pecah;
8. MITIGASI BENCANA
Persiapan mitigasi harus dipahami oleh seluruh satuan pendidikan,
karena Indonesia merupakan kategori daerah rawan bencana (ring of fire).
Secara umum, mitigasi dibagi menjadi dua yaitu:
a. Mitigasi Struktural
Mitigasi diperlukan untuk mengurangi resiko bencana alam
melalui pembangunan prasarana fisik dan pendekatan teknologi. Dalam
hal ini mencakup beberapa item seperti pembuatan kanal khusus
banjir, pendeteksi aktivitas gunung berapi, bangunan yang di desain
dengan sistem struktur tahan gempa, atapun sistem peringatan dini
untuk evakuasi akibat gelombang tsunami. Mitigasi struktural sendiri
berfungsi untuk mengurangi kerentanan (vulnerability) terhadap
bencana alam yang akan terjadi, karena bagaimanapun juga lebih awal
lebih baik untuk dipersiapkan.
Gambar 1. Gambar denah 2D ruang praktik siswa kompetensi keahlian sistem informatika, jaringan dan aplikasi
35
Gambar 2. Gambar denah 3D ruang praktik siswa kompetensi keahlian sistem informatika, jaringan dan aplikasi
36
Gambar 3. Gambar denah sub area kerja mekanik teknik elektro kompetensi keahlian sistem informatika, jaringan dan aplikasi
37
Gambar 4. Gambar denah sub ruang praktik instalasi jaringan kompetensi keahlian sistem informatika, jaringan dan aplikasi
38
Gambar 5. gambar denah sub ruang perbaikan dan perawatan komputer kompetensi keahlian sistem informatika, jaringan dan aplikasi
39
Gambar 6. Gambar denah sub ruang praktik pengembangan aplikasi kompetensi keahlian sistem informatika, jaringan dan aplikasi
40
E. DAFTAR PERALATAN PRAKTIK PADA SUB AREA KERJA MAKANIK TEKNIK ELEKTRO
Tabel 4. Daftar peralatan praktik pada sub area kerja mekanik teknik elektro
Level Level
No Nama Alat Deskripsi Alat dan Spesifikasi Rasio Ilustrasi Alat
Teknologi Keterampilan
1 Obeng kembang Alat untuk membuka sekrup 1:1 1 Dasar
dengan mata obeng berbentuk
kembang/plus, mata obeng
dilengkapi magnet.
Level Level
No Nama Alat Deskripsi Alat dan Spesifikasi Rasio Ilustrasi Alat
Teknologi Keterampilan
1 Access Point Alat untuk menghubungkan 1:2 3 Mahir
Indoor antar PC menggunakan
gelombang radio (dalam suatu
ruangan).
Minimal konfigurasi:
- Four motors, special precision
44
Software:
- Auto checks fiber end-face,
calibrate position of splicing,
calculate splicing loss and
temperature
- pressure compensation so on
- Auto splice, auto arc
optimization, auto heating
- 3 hours fast recharge
panduan penggunaan.
45
Minimal konfigurasi:
- Applicable on single
mode/multimode fibers
- Microprocessor & linear
amplifier ensures long-time
accuracy
- Pocketsize, lightweight and
dampdust-shock proof
- MOD tones detection
- Display Units:
dB/dBm/mW/μW/W
- CE, FCC Certificates
Buku panduan pengunaan.
7 Optical Time Alat untuk mengukur 1:4 4 Canggih
Domain parameter-parameter
Reflectometer Sinyal Optik seperti
(OTDR) pelemahan (attenuation),
panjang kabel, lost.
- Interface: min. 4 x
10/100/1000 Mbps LAN Ports,
min. 1 x 10/100/1000 Mbps
WAN Port
- Wireless Standards : IEEE
47
G. DAFTAR PERALATAN PRAKTIK PADA SUB RUANG PERBAIKAN DAN PERAWATAN KOMPUTER
Tabel 6. Daftar Peralatan praktik pada sub ruang perbaikan dan perawatan komputer
Level Level
No Nama Alat Deskripsi Alat dan Spesifikasi Rasio Ilustrasi Alat
Teknologi Keterampilan
1 Obeng kembang Alat untuk membuka sekrup 1:1 1 Dasar
dengan mata obeng berbentuk
kembang, mata obeng
dilengkapi magnet.
4 Fiber Optic Cable Kabel yang terbuat dari kaca 1:1 1 Dasar
atau plastik yang sangat halus
dan lebih kecil dari sehelai
rambut, dan dapat digunakan
untuk mentransmisikan sinyal
cahaya dari suatu tempat ke
tempat lain.
5 Cleaver dan Alat untuk mengupas kabel 1:4 3 Mahir
Stripper optik dan memotong core.
Minimal konfigurasi:
- Four motors, special precision
- High precision 4-in-1 holder
- Inner light
- Display screen,
- 76cm drop proof/ISTA
certificate
Fusion Splicer, Cleaver, Lithium
Battery, cooling rack, 4-in-1
Fiber holder (one pair), USB data
cable,
Adapter, Carrying Case,
Software:
- Auto checks fiber end-face,
calibrate position of splicing,
calculate splicing loss and
temperature
- pressure compensation so on
- Auto splice, auto arc
optimization, auto heating
53
Minimal konfigurasi:
- Applicable on single
mode/multimode fibers
- Microprocessor & linear
amplifier ensures long-time
accuracy
- Pocketsize, lightweight and
dampdust-shock proof
- MOD tones detection
- Display Units:
dB/dBm/mW/μW/W
- CE, FCC Certificates
Buku panduan pengunaan.
8 Optical Time Alat untuk mengukur 1:4 4 Canggih
Domain parameter-parameter
Reflectometer Sinyal Optik seperti
(OTDR) pelemahan (attenuation),
panjang kabel, lost.
54
Level Level
No Nama Alat Deskripsi Alat dan Spesifikasi Rasio Ilustrasi Alat
Teknologi Keterampilan
1 PC Server Menginstalasi aplikasi web 1:4 4 Canggih
server, mail server, video
streaming, data center.
BAB III
PENUTUP
1
60
A. KESIMPULAN
Untuk meningkatkan relevansi peralatan praktik di SMK kompetensi
keahlian Sistem Informatika, Jaringan dan Aplikasi terhadap kebutuhan
IDUKA maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Penyediaan peralatan praktik yang lebih modern yang mendukung
untuk peningkatan kualitas dan produktifitas kerja SDM di bidang
informatika, jaringan dan aplikasi yang sesuai dengan revolusi industri
4.0.
2. Penyediaan peralatan praktik yang mendukung pembelajaran yang
fleksibel di rumah, sekolah, dan industri baik secara sinkron maupun
asinkron dengan mengoptimalkan teknologi.
3. Optimalisasi peralatan praktik untuk kegiatan teaching factory untuk
menghasilkan produk informatika, jaringan dan aplikasi yang
dibutuhkan masyarakat.
4. Penyiapan SDM untuk pengoperasian, pemeliharaan, dan sekaligus
perbaikan peralatan-peralatan informatika, jaringan dan aplikasi.
5. Penyediakan standar operasional prosedur keselamatan dan kesehatan
kerja (K3 revisi) serta Budaya Kerja Industri.
DAFTAR PUSTAKA