Jurnal Sejarah
JEJAK
NUSANTARA
JEJAK
NUSANTARA Jurnal Sejarah - - -- --
Pcncrbit
Direktorat Sejarah
Dircktorat Je mlcra l Kebudayaan
K.:mcntcrian Pcndidikan dan K.:budayaan
Pembin a
ll ilmar Farid
D ircktur Jc nd.:ral Kebudayn::m
Pc ngarah
Triana Wulandari
Din.:k1ur Sej arah
Mitra Bcsta ri
Prof Dr. Heddy S hri Ahimsa Putra, Prof. Dr. S ingg ih Tri Sulisti yo no
Dr. Im am 8 Prasodjo. Dr. Yudi Latir
Dewan Rcdaksi
Agus Widiatmo ko. a inih. Amurwa ni Dwi Les tari ni ngsi h. Saptari ·o\'ita Sri
Editor
Kas ijanto S astrodinom o
Rcdaktur
llcrliswanny. R. Muhammad Iqbal. Ratih Widdyastuti. Dia n Andika Winda. Pumawa n A ndra.
Sam ino K. Ganda ainggolan . A g us Pramono, Euis Yul ianingsih. ll artadi. Fari z Rizky. Zakiyah Egar
Sckretariat
/\mmastas ia
A la mat Redaksi
Dircktora t S eja rah
Gedung E Lantai 9 Kompleks Kcm.:ndikbud
.II. .l end Sudirman. Senayan- Jakarta
Telplfax (021 ) 5725044
-·p
.,
ada hulan Sept~mb~r ~0 16. Dird.-rorat Jcnderal Kcbudayaan menyelenggarakan
paml·ran bcrtajuk .Jalur Rempah Sehagai Simhol Peradahun Bulwri di lalang.
Dcngan tepat. juclul pamcran itu mcnggambarkan kenyataa n yang mungkin tidak
banyak disadari-bah ..,·a kita "terlupa" pttda sa lah satu fasct pcnting scjarah pcraclaban
lndonc...,ia. Dalam \\acana ~cjarah selama ini. misalnya. hampir tidak pemah terclcngar
atau tcrhaca pcmbahasan tentang Jalur Rempah. Tidak juga di sckolah. kampus ataupun
ruang puhlil-.. Bchun lama bclakangan. Jal ur Rcmpah baru mendapat perhatian.
·1ampal-.nya. masyarakat dun ia. tennasuk masyarakat Indonesia. selama ini lebih
··tcrpukau·· pada Jalur Sutrct )ang telah dikcnalluas sebagai jalur pcrdagangan Asia y:111g
menghuhungkan antara Dunia Timur dan Dunia Barat. Jalur itu membentang dari
Ti0ng:l-.nl-. hingga Laut llitam. hahkan Benua Afrika. terutama pacta jalan darat. Dikcnal
scjal-. ..;el-.itar seribu tahun scbelum .\ laschi . isti lah 'Ja lur , utra· penamn kali
dipl·rl-.cnall-.an ukh Ferdinand\ on Richthofcn. ahli gcografi bcrkcbang~aan Jerman. pada
abad Rl·- 1:-1. Disebut ·jalur sutra· karcna ko:noditi utama dari ncgcri Tiongkok bcrura
kuin ~ut ra.
Akan halnya Jalur Rcmrah. yang membcntang sepanjang lautan >J usantara hingga
Bcnwt ;\frika dan Eropa. diduga Lelah dikcn al jauh sebelum Jalur Surra- mcski tidak
sccara ck-..pli:-it discbut ·jalur rcmpah·. \!Tasuk aka! karcna scbclum Kcpulauan N usantara
telnh dikl·mtl di India. Asia 8arat. dan Eropa. ~cbagai daerah pcnghasil rempah. kayu
ccnd<ma. dan ema~ sejak scbc lum tarikh .Vla~chi. Hingga pada tahun -tOO Maschi.
sastr:m an India. Kalidasa. mcnyebut kata ,h·iptlllftll·a dalam kumpulan puisinya. Kata itu
mcngacu pada kcpulauan pcnghasil rempah. Diduga kuat, d1 ·ipanrara yang dimaksud
adalah Kcp ul auan Nusa ntara. khus usnya Maluku yang terlctak di bagian timur. Scpcrti
dikctahui . rcmpah. tcrutama cengkih dan pala, tumbuh di wilayah Indon esia bagian tim ur
scpcrti rcrnntc. Tidorc. :\loti. Maki an. Bacan. dan Banda.
Da lam .1rtikd yang tlimuat dalam jurnal ini. Bambang Budi tomo menvcrtaka n
kuttpan mcnarik... Saudagar-saudagar \1clayu mengatakan bah\\'a Tuhan menciptnkan
Timor untuk kayu cendana dan Banda untuk tl.lli (dan pala). dan Maluku (utara) untuk
ccngkih." Kutipan itu mcnggambarkan bahwa daya tarik rcmpah-rcmpah mcnjadi fak tor
Ulall1il r~'rkcmbanga n pcrclagangan antarbang~a di /\sia Tenggara. Sccara estafct. rc mpah
diba\\ a par:J p~dagang kc pclabuhan di Goa (India). Kuffah ( Pcr~ia). Oman di .llvi rah
.Arah. \lc:-.ir. dan Syria. R~mpah kemudian juga ditanam di Zan7ibar. Afrika. Dcngan
demikian jclas. perdagangan rcmpah mcmbl'ntuk jalur perniagaan maritim yang sangat
panjang clan masif dcngan .\11aluku sebagai pusatnya. Tidak bcrkbihan jika clikatakan
bahwa rempah telah menjadi faktor pcncntu bcrkcmbangnya perdagangan global.
. -.. ·~·~
,'./f L-·. ... _.
""-4 ·'"\· ..
• • I .,..
•
•
3
JEJAK NUSANTARA
Ditilik kbih jauh. scpcrti discbutkan oleh B ondan Kanumoyoso dalam anikclnya
dalam jumal ini . rcmpah tclah nh.:mba\\·a lndonesia terintegrasi dengan dunia.
Pcrdagangan rcmpah yang d iramaikan ol eh pedagang dari pelbagai bangsa Lelah
menyumbang pcng:uatan ·identitas Nusantara' sekaligu pernbentukan identita:. global.
Jalur Rempah mcr:.~jut culwral £!1/cowl/er. pertemuan budaya. di antara bangsa-bang a.
i\arnun. pada saat yang bcrsamaan juga mcmunculkan tragcdi peradaban antarbangsa.
Rcmpah telah menggoda orang Eropa bcrbondong-bondong sekadar ingin bcrdagang
hing.ga mcngu;1sainya :-.ccara pak:-.a schingga melahirkan bentuk koloniali me di
Kcpu lauan '\' u:-amara.
Kini . Ja lur Rcmpah cakan tcrpcndam dalam ingatan dan keridakingatan scjarah
bang-;a. Pengungkapan kembali Jalur Rempah diharapkan tlapat menyadarkan lndone ia
pcrnah bcrpcran lx:sar dal arn menyurnbang peradaban dunia. Di tcnga h upaya
mcnjadikan ncgcri ini scbagai poros maritim dunia, scyogyanya pengetahuan tcntang
Ja lur Rempah discharluaskan kembali melalui pelbagai cara. Penulisan dan pelajaran
-.,e_~arah di :-ckulah. mi-.,aln) a. sclaya knya memberi tcmpat pcmbahasan tcmang Jalur
Rcmpah.
Edisi JEJ.-\K ~L-S .-\ . "TARA. kali ini juga d.i.maksudkan mcnyumbang pcrbincangau
scputar Jalur Rcmpah. Disadari. artikcl tcmatik yang dimuat di sini belum scpl!nuhnya
mcmbcrikan pcmahaman yang komprchensif tentang pokok pembicaraan. Namun,
sct idakn ya dapat mcngawa li diskusi tcntang aspck-aspck mcndasar Jalur Rcmpah scpct1i
tcrlihat pada an ike! Bambang Bud i Uromo dan Bondan Kanumoyoso ) ang telah
di sebutkan . .-\rtikcl lainn) a. ya ng dituli~ oleh Sem Touwe. Helda M . Siahainenia. dan •
Ta:-.rifin Tahara. mcmaparkan scgi-::;cgi khusus dampak pcrdagangan rempah pada aspck
Jan lokalitas t~ncntu. Scmentara itu. pada :.isi yang agak lain. Tyson Tina mengingatkan
balm a Iada i\usantara pcrnah dipcrdagangkan hingga kc ncgcri Amcrika-hal yang
sclama ini luput dari pcrhatian kita.
r. Scperti ia:-.a. jurnal ini j uga mcnampilkan anik cl lcpas yang dipandang perlu
dikctahui arau diingat kcmbal i. An ikcl Amrullah Amir mcrckam j ejak scorang Mclayu
di kawa an Sula\\C:-.i Sclatan :J<\ng pcnting untuk mcmaharni keteladanan da lam
masyarakat. Tulisan lmas Ema lia tcntang kesehatan masyarakat di Kola Circbon
mcngingatkan bah'' a aspck kescj ahtcraan rakyat dalam bidang kesehatan mcrupakan hal
mutlak yang harus di,,ujudkan olch pcmerintah mana pun . Terakhir, ri sa lah Retnowati
Subarno tentang a. imilasi meneguhkan pcsan tentang. urgcnsi kesamaan. kcbcrsamaan
dan kcuruban bang::;a Indonesia yang bcrkaluug pelangi.
4
Daftar lsi
34-54
lmm//uli ·l111ir .. ........... ................. .. .. ....... .. .... ... ... .. ............... ........ ..... ..... ... .. .. 91- 107
•- .
/m," F111. il~t1 ......... .. .. . 10, - 120
138- 1-fS
P~·mbcl.qaran T0lerat1:--1 Dari ( icnl.'rasi ke GcnLTasi .............~.~ ............~~ ...~ .. . 1-f6- 153
. ... v ..
·...... .,. ... - ~
\_, " .
.. . .. .- ...
......
-~ ~
5
JEJAK NUSANTARA
A bstract
Clm·e. nutmeg, and mace are oursrandinf! 1rade commocliriesji·om .Vusanrara H'hich are besl
grolt'n on~,. in the ,\foluccas Islands. The )oumey" (?f'these SJiicesfrom irs sources lwei been
srarred since th e heginning of the Christian era, e1·en hefore. Clo1·es had been recorded
found in Mesop01a111ia. Syria ji·o111 uruund 1700 BC. a/1{1 .lf l i ces were recunlr1d us lrihutes
.fi'om King Solomon to Queen Sheeha. Th is paper is abour spices trading ji·om its sources in
rhe Jfoluccas Islands to places ll'here they \\·ere marketed ./(tr ro ,\ fiddle East and Europe.
The marketing agen1s \\'ere merchants .from .\1iddle £as1. Eumpe. and ,.e,}· possible 11·ere the
.'vfoluccas local merchants. From rhese spices rrading. inter-island sea-trade netH·orks 1rere
fanned as 1rel/ a. inter-kingdom in .\'uswrrara.
6
Volume 04 ! Nomor 3 ! November 2016
dan catatan para pengelana atau saudagar atang ke Maluku. Atau, boleh jadi
yang berniaga ke Maluku. komoditi ini dibawa dari Maluku sec!!Ta
Sumber tertulis pertama yang men- estafet ke pelbagai pelabuhan penting
yebut rempah dan beberapa komoditi seperti Goa di India, Kuffah di Persia
lain yang diduga berasal dari Nusantara (sekarang masuk Irak), dan kemudian
adalah Kitab Perjanjian Lama (1 Raja- bandar Oman di Jazirah Arab, dan Timur
Raja 10: 10--12) yang menyebutkan, Tengah sekitar Mesir dan Syria. Per-
dagangan rempah di Nusantara telah
(1 0) Kemudian Ratu Syeba mem-berikan
4.140 kg emas kepada raja. Ia juga
berlangsung lama sebelum kurun niaga
memberikan sejumlah besar rempah yang berkernbang sejak abad ke-15
dan perhiasan. Tidak pernah ada (Reid 1988).
pemberian rempah-rempah sedemi- Tumbuhan lain yang menjadi ciri
kian banyak sep.erti yang diserab- khas Nusantara adalah kayu cendana.
kan oleh Ratu Syeba kepada Raja
Sulaiman. Jenis kayu ini hanya tumbuh di hutan-
(11) Kapal-kapal milik Hiram membawa hutan Nusantara, khususnya di daerah
emas dari Ojir dan juga mengangk:ut Timor di Nusatenggara Timur. Kayu ini
banyak kayu cendana dan p.erhiasan. pada masa sejarah Nusantara menjadi
(12) Sulaiman mempergunakan kayu cen- barang komoditi yang cukup penting
dana untuk penopang Bait Allah dan
istana dan membuat alat musik harpa
karena cirinya yang menimbulkan aro-
dan alat seperti harpa yang lebih ma wangi. Karena wanginya ini, sejak
kecil hen-tuknya untuk para pen- milennium kedua Masehi hingga kini
yanyi. Tidak ada orang yang perna:h komoditi ini dijual tidak dalam bentuk
membawa kayu semacam itu ke kayu gelondongan tetapi dalam bentuk
Israel dan tidak ada yang melihat
kayu sejenis itu sejak waktu itu.
potongan kecil atau serbuk yang peng-
gunaannya dengan cara dibakar ditabur-
Dari kutipan Kitab Perjanjian Lama kan di atas bara arang.
tersebut terdapat beberapa kata penting Pada sekitar 1500 SM ketika hutan
yang perlu digarisbawahi yaitu 'rempah', di Nusantara rnasih lebat, kayu cendana
'kayu cendana' (Santalum album Linn), dapat dipotong dalam bentuk kayu gelo-
dan 'emas dari Ofir'. Rempah yang ter· ndongan. Kayu cendana dalam bentuk
diri dari cengkih (Eugenia aromatic, gelondongan inilah mungkin yang di-
Kunze), pala (Myristica fragrans), dan kirim ke Y erusalem untuk membangun
bunga pala, merupakan hasil hutan yang Bait Allah (Kuil Sulaiman}, istana Raja
menurut ahli tumbuh-tumbuhan, sebe- Sulaiman, dan alat-alat musik yang di·
lum kedatangan bangsa Barat di Nusan- buat dari kayu.. Karena aroma harum
tara pada abad kc-15 hanya dihasilkan yang ditimbulkan oleh kayu ini, dalam
di Nusantara, khususnya di Kepulauan Kitab Raja-Raja 1 disebutkan kayu ini
Maluku (Deinum 1949: 684-718}. Per- dipakai sebagai balok penopang dalam
tanyaannya, bagaimana dan siapa yang kuil, ''Raja mengeijakan kayu cendana
membawa komoditi itu hingga jauh ke itu menjadi langkan untuk Bait Allah
Timur Tengah, apakah para saudagar dan untuk istana raja, dan juga menjadi
dari Ma1uku, atau saudagar lain yang kecapi dan gambus untuk para penyanyi;
7
JEJAK NUSANTARA
Asai-Muasal dan Tcrbentui:lyu!alur R-espah
kayu cendana seperti itu tidak datang Afrika Timur, sebagairnana tercantum
dan tidak kelihatan Iagi sampai hari ini." pada naskah Historia Natura/is karya
Karena alasan aroma harurnnya, maka Pliny atau Plinius dari abad pertarna
kayu jenis ini Jayak dipakai untuk se- Masehi.
buah kuil dan istana. Dalam Kitah Peljanjian Lama (I
Di kalangan bangsa Yunani purba, Raja-Raja 10: 14-29) disebutkan bahwa
Sumatera sudah dikenal dengan nama Raja Sulaiman juga membuat kapal-
Taprobane. Nama Taprobane Insula kapal di Ezion-Geber di dekat Elot, di
telah dipakai oleh Claudius Ptolomcus. tepi !aut Teberau, di Tanah Edom. Deng-
seorang ahli geografi Yunani abad kedua an kapal-kapal itu setiap tiga tahun Raja
Masehi di lskandariah (Mesir), ketika Hiram mengirim anak buahnya, yaitu
dia menguraikan daerah Asia Tenggara para awak kapal yang mengetahui ten-
dalam karyanya Geographi/ce i(Vphe- tang laut, menyertai anak buah Raja
gesis. Ptolomeus menulis bahwa di Sulaiman. Mereka sampai ke Ofir1 dan
Pulau Taprobane terdapat negerilkota dari sana mereka mengambil empat ratus
Barousai. Mungkin sekali negeri yang dua puluh talenta emas, yang mereka
dimaksudkan adalah Baros di pantai bawa kepada Raja Sulaiman. Apabila
barat Sumatera Utara yang terkenal scjak ayat tersebut dicermati, pelayaran hingga
zaman purba sebagai penghasil kapur Ofir memerlukan persiapan yang mata-
barus. Ketika di daerah Tapanuli Barat, ng. Sengaj11 dipilih pelaut-pelaut yang
sekitar Barus masih banyak terdapat benar-benar menguasai lautan, dan ten-
hutan yang pohonnya menghasilkan tunya geografi kelautan. Menurut Kitab
kristal kapur, banyak saudagar dari man· Pe1janjian Lama, peljalanan ke Ofir
canegara yang datang. Kapur barus juga ulang-alik memakan waktu tiga tahun.
dihasilkan di daratan Tiongkok, namun Banyak ahli sejarah berpendapat
kualitasnya kurang baik sehingga banyak bahwa negeri Ofir terletak di Surnatera.
yang datang ke Barns untuk membeli-
1
nya. :\iengenai nama o/ir atau kadang-kadang
Naskah Yunani yang lain Periplous ophir. sepcrti disebut dalam Perjanjian Lama,
sangat diragukan kebenarannya berada di Suma,.
tes EIJ•thras rhalases dari tahun 70 tern. Awalnya Marsden yang meragukan nama
Masehi menyebutkan Taprobane juga ini karena tidal< melekat pada cerita rakyat
dijuluki diiJ'Se nesos 'pulau emas'. setempat. Selanjutnya ia juga menyebutkan
Sejak zaman purba para saudagar dari bahwa tidak ada scsuatu yang dapat dipastikan
daerah sekitar Laut Tengah sudah men- mengenl!i nama ophil~yang ditemukan di peta
dan terdapat di pulau ini (Sumatera) dan satu lagi
datangi Nusantara, terutama Sumatera. di Scmenanjung Tanah Melayu. Nama ophir atau
Selain mencari ernas. mereka mencari otir terdapat juga di daerah Sinai. Timur Tengah,
kemenyan (Styrax Sumaterana) dan sebagai tempat berlatih tentara Israel. Ber-
kapur barus (DI)'Obalanops aromutica) dasarkan kenyataan tcrsebut, saya meragukan
yang saat itu hanya ada di hutan belan- keberadaan lokasi Oftr di Pulau Sumatera,
meskipun di daerah Kabupaten Pasaman terdapat
tara Sumatera. Sebaliknya, para saudagat sebuah gunung yang bemama Ophir (+2.912
Nusantara pun sudah menjajakan komo- meter d.p.l.) dekat Gunung Talakmau.
diti mereka sampai ke Asia Barat dan
8
Volume041 Nomor31 November2016
Perlu dicatat, kota Tirus di Mediterania ke seluruh penjuru dunia dengan cara
merupakan pusat pemasaran barang- estafet, dari pelabuhan penghasil ke
barang dari Timur Jauh. Ptolemeus pun pelabuhan lain yang sejauh jangkauan
menulis Geographike Hyphegesis berda- kapal dan perbekalannya. Dari pelabu-
sarkan informasi dari seorang saudagar han singgah tersebut kemudian diterus-
Tirus yang bernama Marinus, dan ban- kan lagi ke pelabuhan tempat dipasar-
yak petualang Eropa pada abad ke-15 kan.
dan ke-16 mencari emas ke Sumatera Di kawasan timur Nusantara, ter-
dengan anggapan bahwa di sana1ah 1etak catat beberapa bandar yang membentuk
negeri Ofir tempat Raja Su1aiman me- jaringan pelayaran lokal. Di daerah
nambang emas. Ma!Uku Tengah terdapat Hitu sebagai
Jauh sebelum tarikh Masehi, Nusan- pusat bandar yang rnembawahkan
tara telah dikenal di India di daerah bandar-bandar kecil lainnya, seperti
Timur Tengah dan Eropa sebagai daerah Seram Laut/Gorong, Kei-Aru, dan Tan-
penghasil rempah, kayu cendana dan imbar. Dari Hitu kornoditi yang dihasil-
ernas. Mungkin, emas banyak dihasilkan kan dari pelabuhan keci1 tersebut
di banyak tempat di muka bumi ini, kemudian dibawa ke pelabuhan yang
namun rempah, kayu. cendana, dan kayu jauh, seperti Jepara dan Gresik di Tanah
lain yang beraroma harum boleh jadi Jawa.
hanya dihasilkan di b.umi Nusantara Di daerah MalUku Utara terdapat
seperti apa yang dikatakan para pakar empat pusat bandar utarna, yaitu Jailolo,
tumbuh-tumbuhan. Bacan, Temate, dan Tidore. Tidore
membawah-kan beberapa bandar di
Halmahera Timur, Ke-pulauan Raja
JALUR SUTRA ATAU JALUR REMPAH? Arnpat, dan Irian Barat; Ternate
membawahkan bandar-bandar di Kepu-
Pada era perdagangan rempah di Asia lauan Banggai, pesisir timur sampai
Tenggara terbentukjalur-jalur pela•yaran
utara Sulawesi; Jailolo membawahkan
yang menghubungkan antara tempat bandar-bandar di pesi-sir barat Hal-
yang memproduksi dan tempat-tempat mahera. Pada sekitar abad ke-18 sampai
untuk memasarkan. Tercatat dalam se- malapetaka me-letusnya Tam-bora (I 0-
jarah pulau-pulau produsen rempah ter- 15 April 1815), Sumbawa dikenal
dapat di kawasan timur Nusantara, sebagai penghasil beras terbesar di Asia
seperti Temate, Tidore, Bacan, Ambon, Tenggara. Beras dari tempat mt
dan Kepulauan Banda. Di Nusatenggara dipasarkan ke Melaka untuk se1anjutnya
yang dulu dikenal dengan sebutan Kepu- diteruskan ke bandar lain di Asia
lauan Sunda Kecil, juga dikenal sebagai Tenggara daratan, seperti Yangoon dan
penghasil kayu-kayuan yang beraroma Bangkok. Pelayaran dari Sumbawa tidak
harum seperti kayu cendana dan gaharu. dilakukan secara lang-sung tetapi sing-
Dari tempat-tempat penghasil komo- gab di Banjarmasin dan Gresik.
·diti perdagangan yang sangat digemari
itu, rempah dan kayu-kayuan dipasarkan
9
JEJAK NUSANTARA
Ja lur pelayaran bisa rcrbcntuk bukan CE:"\G I\..IH HA:--. Y \ ADA Dl \1ALLKL
saja berdasarkan alasan pcrdagangan,
t~ t a pi dapat pul a berdasarkan alasan ··sauclagar-sa udagar Mclayu menga-
po litik dan k~l uarga. Hubun ga n cmo- takan bahwa Tuh an menciptakan Timor
sional amara M~ l aka-Pa kmbang cukup unruk kayu c ~ndan a dan Banda untuk
crat. Sejaralz .\le!ayu mcncatat bahwa f'uli (dan p<lia) dan Maluku (utara ) untuk
seorang bang:..awan Palcm bang. Para- cengkih. cla n ba rang-baranQ dagan!!an ini
'-' u - - .__
10
·:ciur-; 04 N "- r .J ~: ::·:e::coe~ 20i6
11
JEJAK NUSANTARA
Asal-Muasal drm TerbentuknyaJalur R~mpah
Asia Timur. bahkan sampai ke Eropa? dulu dan melibatkan banyak bangsa
Sebuah gambar cat air yang dibuat oleh merupakan hal menarik untuk diungkap.
Alphonse Pellion yang beljudul Kora- Mengacu pada data sejarah dan arkeo-
kora from Gehe, North Moluccas. 1818 logi maritim dapat dihicarakan pokok
menggambarkan sebuah perahu besar yang terkait dengan topik bahasan yang
dengan 9--1 0 pendayung dan sebuah lebih luas, yaitu economic exchanges,
layar besar. Perahu besar ini sangat Iayak sebagaimana dikemukakan MoUat ( 1980
untuk pelayaran jarak jauh dan diguna- : 45-60).
kan untuk mengangkut rempah-rempah, Besamya kebutuhan akan rempah-
khususnya pala dan cengkih, ke pelabu- rempah mengakibatkan perubahan jalan-
han entrepot di Asia Tenggara. nya sejarah serta mempengaruhi hubung-
an intemasional. Hal itu memunculkan
arti lain rempah-rempah sebagai komo-
ERA PERDAGANGAN REMPAB diti yang menyehabkan bangsa Eropa
mendatangi Nusiintara untuk memper-
Indonesia yang terletak di pertengahan olehnya dari tangan pertama. Dalam
jalur pelayaran dan perdagangan antara konteks ini rempah-rempah adalah pala,
India dan Tiongkok tclah dikenal sejak cengkih, !ada (Piper nigrum ), kayu
dulu. Berhubungan dengan aktivitas itu, manis (Cinnamomum zeylanicum), dan
banyak ahli percaya bahwa "sosialisasi" beberapa lainnya. Pada saat itu perahu
budaya India bcrlangsung di Jawa dan yang memanfaatkan angin sebagai
Sumatera. Kedua pulau itu telah dinya- tenaga penggerak-sangat berperan.
takan dalam catatan geografi Arab Kuno Tanpa perahu atau kapal, eksplorasi,
sejak abad-abad awal Masehi. Orang kolonisasi, ataupun perkembangan urn-
Portugis tampil pertama ka.li di Nusan- urn sebagian besar dunia, tidak akan
tara pada 1509, yang diikuti dengan begitu saja terwujud. Sejak abad pertama
aksi Antonio de Abreu, seorang per- Masehi, masyarakat Nusantara telah
wira armada Afonso de Albuquerque, memiliki hubungan dagang dengan
memperoleh Maluku, pulau penghasil wilayah-wilayah lain. Ada rule dagang
rempah"rempah. Kakak-beradik Par- dari Tiongkok melalui Kepulauan
mentier (1883) dari Dieppe, Prancis, Nusiintara ke India, Persia, Mesir. Eropa,
pada 1529 juga berlayar ke Sumatera dau sebaliknya. Barang dagangan yang
dalam usaha mencari rempah-rempah dihasilkan Nusautara adalah rempah-
walaupun kematian yang ditemukannya rempah, tcrutama berasal dari Maluku.
di sana. Selanjutnya, orang Bclanda Saudagar Jawa dan Sumatera membawa
datang ke Jawa pada I 596, membangun barang itu kc pusat perdagangan di
Batavia pada 16 I9, dan sedikit demi kawasan N usantara barat. Selanjutnya
sedikir berhasil menggantikan kedudu- mereka atau para saudagar dari India
kan orang Portugis. mengangkutnya ke India. Di sana telah
Pengenalan beberapa produk alam menunggu saudagar-saudagar Asia Barat
Nusantara sebagai komoditi perdagangan (orang Persia dan Arab, mula-mula juga
yang transaksinya berlangsung sejak orang Yunani dan Mesir), yang selan-
12
Voh·nc 04 N-·mer :3 ~. ·:r-mN>r 2016
13
JEJAK NUSANTARA
Asal·Muasal dan Terbentuknya:Jalur Rempah
14
Volume 04 I Nomm 3 I N<>""mber 2016
15
JEJAK NUSANTARA
Atti Panting Rempah-rempah dalam Sejarah Indonesia
dalam Kitab Pe1janjian Lama. Berita- Rodrigues (terjemahan dan editing oleh A.
berita Tionghoa juga menyebutkan Cortesao). Nendeln/Liechtenstein: Kraus Re-
print Limited.
bahwa Kaisar Tiongkok memerintahkan Deinum, Hk. dan F. Wit (1949), ~De Krui-
bawahannya pergi mencari cengkih, tnagel," dalam Landbouw in de Jndische
namun tidak disebutkan ke mana Arch/pel, Jilid liB (redaksi C. J. J. van Hall
tujuannya. Utusan pertama tidak pemah dan C. van der Koppel). s'Gravenhage:
kembali. Utusan berikutnya baru berhasil Martinus Nijhoff.
Groeneveld!, W. P. (1960), Historical Notes on
mendapatkan "obat panjang umur." Pada Indonesia and M<1laya.: Compiled from
masa Dinasti Han, para pegawai Chinese Sources. Jakarta: Bbratara.
kekaisaran yang akan menghadap Kaisar Hall. D. G. E. ( 1968). A History of South East
diwajibkan mengulum cengkih. Asia. London: Macmillan.
Ramainya perdagangan rempah Leirissa, R. Z. (1976), "Dokumen-dokumen
VOC dari abad ke XVIII," Buletin Yapema,
ditambah dengan perdagangan bahan- No. 17, Tahun Ill (44-53).
bahan pewangi (getah, kristal, dan kayu), Mollat, M. ( 1980), ''Historical Contacts of Africa
larna-kelamaan membentuk Janngan and Madagascar with South and South-East
perdagangan !aut di Nusantara, kemu- Asia: The Role of Indian Ocean," dalam
dian antara Nusantara dan kawasan lain Historical relations across the Indian Ocl!<ln
(45--60). Paris: Unesco.
seperti dengan India, Timur Tengah, dan Parmentier ( 1883 ), Le discourse de Ia 11avigation
Eropa ke ·arab barat, dan dengan de Jean et Raoul Parmentier de Dieppe.
Tiongkok ke arab timur. Pusat perda- Paris: Ernest Lereoux.
gangan tetap di Maluku sebagai peng- Reid, A. ( 1988), Southeast Asia in the Age of
hasil, dan pelabuhan entreport berada di Commerce 1450-1680. Vol. .1: The Lands
below the Winds. New Haven dan London:
Jawa dan Melaka. Dalam konteks Yale University Press.
kekinian, jalur pelayaran yang perlu - (2002), Sejarah Modern Awal Asia
dihidupkan adalah yang dikenal sebagai Tenggara (terj. S. Siregar, H. Amini. D.
jalur pelayaran tradisional. Jalur-jalur Setiawan). Jakarta: LP3ES.
itulah yang dahulu dikenal sebagai Jalur Rouffaer, G. P. (1905), "Oudste ontdekking-
stochten," dalam Encyclopr:edie van Neder-
Rempah, bukan Jalur Sutra, karena yang landsch-lndii!. Jilid IV (363~95}. 's-
diangkut kapal-kapal niaga adalah Oravenhage: Martinus Nijhoff.
rempah bukan sutra. Tahir AI-Haddad, Sayed Alwi bin (1957),
Sedjarah Perkembangan Mam di 11mur
Djauh (terj. D. Shahab). Jakarta: Almaktab
Addaimi.
DAFTARACUAN
DilJertasi
Boxer, C. R. (1973). The Dutch Seahorne Selling, E. ( 1981 ). "The Evolution of Trading
Empire 1600-1800. Middlesex: Penguin States in Southeast Asia Before the 17th
Books.
Century. Discrtasi Doktor. Columbia:
Cortesao, A. (ed.) (1967). The Suma Oriental of Columbia University.
Tome Pires and the Book of Frmwisco
16
Volume: 04 1Notnor 3 I November 2016
Bondan Kanumoyoso
Pengqjar, Universitas Indonesia
Abstract
Among others commQdities that produced in Indonesian archipelago, spices occupied a
special role in determining the course of history. Throughout the history, these commodities
became the vehicle for economic activities and at the same time also as a means for the
exchanges of values and cultures among many ethnics in Indonesia. There were various
group of people and nations involved in the spice trade, and they did not only come from
Indonesian archipelago, but also from various corners of thl! world. Since the ancient time
until the early modern period the spice route has brought together various nations in a
common activity that called trade. Spice route had cummulated the history of Asia, Europe,
Afrika and two other continents into a global history. It is important to trace back the
development ofspice route in ordl!r to understand the important role that hod been played by
these commodities in shaping the history ofIndonesia and even the world.
Salah satu komoditi penting yang di- yang ada menyatakan bahwa paling tidak
hasilkan oleh Indonesia dan menjadi cengkih telah digunakan sebagai salah
faktor penentu berkembangnya perda- satu bahan untuk mengawetkan mumi di
gangan global adalah rempah-rempah. Mesir kuno dan cengkih serta pala sudah
Tidak diketahui dengan pasti sejak kapan dikenal oleh masyarakat Yunani dan
tepatnya rempah-rempah telah diperda- Romawi kuno. Penggalian arkeologi di
gangkan dalam kegiatan perdagangan Mesopotamia, di wilayah yang sekarang
maritim yang melintasi berbagai batas termasuk ke dalam negara Suriah, me-
negara dan benua. Namun bukti-bukti nemukan cengkih di bagian dapur dari
17
JEJAK NUSANTARA
Arti Penting Rernpc:ili~rempohcialom Sejaroh Indonesia
situs rumah orang biasa (Andaya dalam dominan di Indonesia bagian barat.
Reid 1999: 30). Kekuatan rnaritim Sriwijaya menjadi
Antara abad ke-11 hingga a,bad ke- sangat menentukan karena keraja&n itu
16 Ma,sehi, perda,gangan rempah-rempah menguasai jalur la:lu lintas perdagangan
menjadi sumber kemakmuran bagi bebe- di Selat Ma:laka. Dinasti berikutnya di
rapa nega,ra Eropa, ya,ng wilayahnya Cina yang memiliki peran menentukan
berbatasan dengan Laut Mediterania. dalam mendorong kegiatan perdagangan
Sedemikian besar kemakmuran yang rempah-rempah di Indonesia adala,h
dibawa oleh perdagangan rempah-rem- Dinasti Sung (a,ba,d ke-IQ-13). Pengaruh
pah sehingga dapa:t dikatakan bahwa politik dan ekonoini dinasti itu menjadi
rempah-rempah telahturut menyumbang salah satu titik tolak utama, bagi
bagi kemunculan negarn-negara kota di bangkitnya Majapahit menjadi kekuatan
Eropa dan memainkan peran yang me- maritim yang menentukan di Indonesia
nentukan dalam transisi dari masyarakat menggantikan Sriwijaya. Dinasti Cina
feodal ke masyarakat modem awal. berikutnya yang mengawali kebang-
Keuntungan besa,r yang dijanjikan oleh kitan ]lerdagangan rempah-rempah di
perdagangan rempah-rempah telah men- Indonesia pada abad ke-15 adalah Din-
jadi salah satu kekuatan utama yang asti Ming (ke-14-17}. Enam ekspedisi
mendorong terjadinya interaksi perda- maritim yang dikirim oleh Kaisar
gangan global (Pirenne 1966: 141 ). Yongle dari Dinasti Ming ke Nan Yang
Di Asia Timur cengkih, pala dan (wilaya,h selatan atau Asia tenggara)
!ada terutama dibutuhkan dalam jum'Iah menciptakan momentum melonjaknya
yang besar oleh Cina. 1 Petmintaan Cina perminta,an t~:thadap produk-produk Asia
terhadap komoditi rempah-rempah yang Tenggara (Iteid 1()99: 15).Pada waktu
dihasilkan oJeh Indonesia meningkat itu, rempah-rempah merupakan komoditi
secara pesat terutama pada masa Dinasti yang pa:ling banyak dicari.
Tang (abad ke-7-9). Dinasti itu men- Hingga, abad ke-16 dapat dikata-
galami kemakmuran dan menjadi sema- kan rempah-rempah belum menjalankan
kin makmur karena mengembangkan peran yang menentukan dalam perkem-
kebijakan ekonomi yang dilandasi oleh bangan sejarah Indonesia. Rempah-
sikap yang toleran terhadap perdagangan rempah memang diperdagangkan oleh
intemasional. Sebagai kekuatan politik beberapa kerajaan dan kekuatan politik
yang terkuat di Asia Timur, Dinasti Tang lokal, namun perdagangan itu tidak
merupakan faktor penentu yang men- mengakibatkan peruba:ban yang men-
dorong turnbuhnya Sriwijaya pada abad dasar dalam dinamika masyarakat
ke-8/9 menjadi kekuatan maritim yang Indonesia secara keseluruhan. Perubahan
yang menentukan baru terjadi .setelah
1
kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke
D.U11111 ttllisan ini lebih condong digunakan Indonesia dengan tujuan utama mencari
istilah Cina unttlk oranl! Cina ataupun negeri
Cina, alib,.alib Tionglroa atau Tiongfwk; dise- daerah produksi rempa:h-rempah. Dalam
suaiklln dengan sumheNumber penulisan yang perkembangannya bangsa-bangsa Eropa
digunakan.
18
Volume 04 I Nomor 3 I November 2016
tersebut tidak banya melakukan kegiatan Asia Tenggara; intra-Asia, dan bahkan
perdagangan, tetapi juga melakukan dunia bukan karena kuantitas komoditi
kolonisasi dan bahkan membangun ke- yang diperdagangkan tetapi karena nilai
kuatan politik. Kepantingan awal mereka ekonomi dan arti pentingnya. Di Eropa
yang semula hanya mencari daerah sepanjang Abad Pertengahan rempah-
penghasil rempah-rempah berkembang rempah menjadi salah satu komoditi
menjadi kepentingan ekonomi kolonial yang beroilai tinggi karena hanya bisa
dalam arti luas yaitu melakukan eksploi- didapat melalui perdagangan jarak jauh
tasi kekayaan alam Indonesia demi rnelintasi jalur sutra dan jumlahnya yang
kepentingan negeri induk. selalu sangat terbatas. Di Cina, rempah-
Dalam aspek yang lain, perdagangan rempah paling tidak sejak rnasa Dinasti
rempah-rempah tidak hanya membawa Tang menjadi komoditi yang sangat
dampak tcrjadinya koloniallsme tetapi diminati karena dapat digunakan sebagai
juga faktor-faktor lain yang berpengarilh burnbu masakan, bahan pembuat obat,
terhadap sejarah Indonesia. Faktor ter- dan juga untuk mengharumkan mulut.
sebut antara lain semakin terintegrasinya Salah satu kaisar dinasti Han pada abad
·Indonesia dengan dunia dan interaksi ke-3 sebelurn Masehi mewajibkan semua
yang semakin intensif antara Indonesia orang untuk mengunyah cengkih ketika
dengan bangsa-bangsa lainnya. Perda- berbicara dengannya (Andaya dalarn
gangan rempah-rernpah tidak banya Reid 1999: 30).
membawa kisah yang surarn tetapi juga Meskipun jenis rernpah-rempah
menjadi kekuatan yang rnenyatukan bermacam-macam, namun ada tiga jenis
Indonesia dengan berbagai rnasyarakat rempah utama yang dihasilkan di Indo-
dan bangsa yang hidup di berbagai nesia dan diperdagangkan bukan hanya
belahan dunia lainnya. Perdagangan di Kepulauan Indonesia, tetapi juga Asia
rempah-rempah dalam sejarah Indonesia dan bahkan sampai ke Eropa. Ketiga
bukanlah sekadar perdagangan komoditi jenis rempah itu ialah adalah !ada hitam,
tetapi suatu bentuk perdagangan yaug cengkih dan pala. Lada hitam (Piper
rnemungkinkan teljadinya pertukaran nigrum) merupakan salah satu jenis
nilai dan budaya yang pada akhimya rempah pertama yang dibudidayakan dan
justru rurut membentuk identitas masya- diperdagangakan secara luas. Komoditi
rakat Indonesia. Dengan dernikian men- ini merupakan salah satu jenis rempah
jadi penting untuk ditelusuri berbagai yang paling dicari karena kernampuan-
aspek yang berkaitan dengan perdaga- nya untuk disimpan selarna bertahun-
ngan rempah-rempah. 1 tahun tanpa kehilangan rasa dan aroma.
Tanaman Iada merupakan tanaman
tropis yang memerlukan curah hujan
REMPAH-REMPAH SEBAGAI KOMODITI tinggi dan kelembaban udara (Thomas
dan Rajeev 2015: 1). Lada merupakan
Rempah-rcmpah memainkan peranan tanaman yang merambat. Proses men-
penting dalam perdagangan maritirn di dapatkan !ada hitam dimulai ketika buah
19
JEJAK NUSANTARA
Artl Penting Rempolwempoh dalam Sejarah Indon®la
!ada dipetik sewaktu belum sepenuhnya yang lalu pertemuan keempa.t lempe-
matang. Buah tersebut kemudian difer- ngan besar bumi tersebut mendorong
mentasikan dan dikeringkan di bawah mun·culnya pulau-pulau vulkanis dari
sinar matahari sampai kandungan airnya dalam bumi yang sekarang dikenal
hilang dan berubah wama llllliljadi sebagai Kepnaluan Maluku Utara.
cokelat kehitaman. Tanaman !ada bukan· Iklim tropis dan rnusim hujan teratur
lah tanaman asli Indonesia, Tempat asal yang dibawa oleh an.gin musim men-
!ada ialah Kerala yang terletak di ciptakan kondisi yang ideal yang
Malabar, di India Barat Daya. Lada mendukung pcrkem~bangan keaneka-
hitam mulai dikenal sebagai salllh satu ragaman trtmbuh-turnbuhan, butung-
komoditi yang clihasilkan di Indonesia burung, dan hewan-hewan laiunya. Di-
pada abad ke-12. Menurut sumber Cina, dukung oleh kondisi ekologi seperti itu
yaitrt laporan perjalanan Chau Ju Kua, cengkih tumbuh sebagai tanaman asli
!ada disebut sebngai komoditi yang Maluku Utara.
dihasilkan di Jawa (Reid 1999: 9). Pada Pada 1670-an, ahli ilmu alam
abad yang sama Sumatera belum dikenal George Rumphius menggambarkan
sebagai daerah penghasil !ada. Laporan pohon cengkih sebagai yang paling
awal tentang produksi !ada di Sumatera indah dan paling berharga di.antara
dibuat oleh Ma Huan pada awal abad ke- pohon-pohon yang telah dikenal. Pohon
15. Sangat mungkin ladn yang dibudi- cengkih trtmbuh hingga setinggi l 0
dayakan di Sumatera diperkenalkan oleh meter. Daun pohon ini berwama meng-
orang-orang Jawa atau oleh orang-orang kilap dengan aroma· yang khas. Bagian
India yang datang Iangsung ke pulau yang bernilai ekonomi dari pohon
tersebut. cengkih adalah kuncup bunga. Kuncup
Cengkih adalah tanaman asli bunga cengkih tumbuh secara berke-
Indonesia. Hingga abad ke-17. pohon Jompok dan semakin masak wamanya
cengkih hanya dapat ditemukan di akan berubah, dari hijau menjadi kuning,
Kepulauan Maluku di Indonesia Timur. lalu merah muda dan kemudian cokelat
Pohon cengkih merupakan tanaman yang tlia. Kuncup cengkih mengandung min-
berasal dari lima pulau kecil yang yak atsiri dan untrtk menjaga kandungan
terletak di sebelah barat Pulau Hal- kuncup bunga dipanen sebelum mekar
mahera, yaitu Temate, Tidore, Moti, menjadi bunga. Kuncup yang telah
Makian dan Bacan. Kawasan Indonesia dipetik kemudian dijemur untuk meng-
Timur merupakan salah satu kawasan eringkannya. Kuncup yang dijemur akan
yang paling unik di muka bumi dan mengeras dan menghitam dengan tetap
memiliki karakteristik ekologi yang menyimpan kandungan minyak atsiri di
khas. Wilayah ini merupakan tempat dalamnya. Kuncup yang mengering dan
pertemuan empat lempengan besar bumi, menghitam memiliki bentrtk yang seperti
yaitli Samudra Hindia, benua Asia, paku dan dari bentrtk kuneup yang
benua Australia, dan Samudra Pasifik mengering inilah sebutan cengkih
(Burnet 2011: 12). Sekitar tigajuta tahun be rasa!.
20
Volume 04 I Nomor 3 1November 2016
21
JEJAK NUSANTARA
Arti Pentmg Rempah·rempah c;ialam Sejarah Indonesia
Pohon pala dapat mulai dipaner. dahi kepentingan politik dan tentu saja
ketika berusia antara 7-9 tahun. Pohon juga untuk kepentingan ekonomi. Dalam
akan berproduksi secara maksimal ketika hal yang terakhir khususnya untuk
mencapai umur 25 tahun. Tanaman ini mengelola perdagangan rempah-rempah.
dapat tumbuh hingga mencapai keting- Lada terutama diproduksi di Indo-
gian 20 meter dan dapat berusia hingga nesia bagian barat karena kawasan
ratusan tahun. Setelah dipanen dan dipi- tersebut merupakan daerah yang paling
sahkan dari fuJi, biji pala dijemur hingga banyak berinteraksi dengan India yang
kering. Proses pengeringan biji pala merupakan daerah asal tanaman itu.
memakan waktu 6-8 minggu. Ketika Diperkirakan lada dibawa masuk ke
dikeringkan bagian dalam biji akan Indonesia oleh pedagang India sekitar
menyusut sehingga akan berguncang satu abad sebelum Masehi. Penanaman
ketika biji digoyangkan. Setelah kering !ada untuk kepentingan perdagangan
cangkang biji akan peeah dan meng- diketahui telah dilakukan di Pulau
hasilkan bagian dalam biji yang dikenal Sumatera, Jawa, dan Kalimantan sejak
sebagai pala. abad ke-14 Masehi. Pedir atau Pidie
dan Pasai merupakan kerajaan-kerajaan
pertama di Aceh yang ekonominya
PENC><>RGANISASIAN PRODUKSI bergantung pada perdagangan lada. Pada
abad ke-16 muncul dua kerajaan di Jawa
Secara geografis wilayah penghasil dan Sumatra yang ekonominya bayak
rempah-rempah di Indonesia dapat bertumpu pada komoditi !ada, yaitu
dibagi dalam dua daerah produksi. Kesultanan Aceh dan Banten (Cribb dan
Daerah pertama adalah Indonesia bagian Kahin 2004: 337). Pada abad yang sama
barat, terutama Pulau Sumatra, Jawa dan sumber Belanda menyatakan bahwa di
Kalimantan yang menghasilkan !ada, dan Kalimantan lada telah diperdagangkan
daerah Indonesia bagian timur, yaitu secara komersial. Hasil penanaman lada
Kepulauan Maluku dan Kepulauan di Kalimantan Selatan dikumpulkan di
Banda, yang menghasilkan cengkih dan Banjarmasin untuk diperdagangkan.
pala. Wilayah yang mcnjadi daerah Pada abad ke-15, penanaman !ada
produksi rcmpah-rempah merupakan menyebar dari bagian paling utara Pulau
tempat yang paling banyak berinteraksi Sumatera ke beberapa daerah di pesisir
dengan para pedagang yang berasal dari barat Sumatera, ke bagian paling barat
berbagai wilayah di Asia dan kemudian dari pulau Jawa, dan ke Kedah serta
Eropa. Intensifnya intcraksi yang teJjadi Patani di Semenanjung Malaya
memunculkan kebutuhan untuk meng- (Bullbeck, dkk. 1998: 62).Penanaman
organisasikan pcrdagangan rempah-rem- lada sebagai komoditi perdagangan
pah secara lebih baik. Hal itu meuje- secara intensif mulai dilakukan di
laskan munculnya pelbagai kerajaanlokal beberapa daerah di bagian barat Pulau
di dearah produksi rempah-rempah. Sumatera. Kegiatan penanaman kemu-
Kerajaan terscbut didirikan untuk mewa- dian berkembang menjadi perkebunan
22
Volume 04 I Nomor 3 I November 2016
23
JEJAK NUSANTARA
Art1 Penting Rempah-rempah dalam SeJarah Indone$0
4 5
Laporan ahli geografi Cina Wang !a-yuan Tentang berbagai vcrsi arti kata Ma:luku
s.eperti yang dikutip oleh Reid (1999: 5). lihat Amal (2016: 5-8).
24
VolUIJle 04 I Nomor 3 1November 2016
utara Pulau Halmahera, Pulau Morotai, tama cengkih dari Maluku Utara ke
Seram, Buru, Ambon dan Lease. Semen- wilayah Ambon dan sekitamya. 7
tara wilayah yang dikuasai Tidore terdiri Hingga kini belum ada sumber yang
dari separuh bagian tengah dan selatan menjelaskan tentang pengorganisasian
Pulau Halmahera, Kepulauan raja penanarnan pala di Banda sebelum keda-
Ampat, dan pantai utara bagian kepala tangan orang Eropa. Apa yang dapat
burung Papua. 6 diketahui adalah bahwa Kepulauan
Kedatangan orang Eropa pada awal Banda didatangi oleh para pedagang
abad ke-16 menyebabkan tetjadi Islam secara teratur 1ebih kemudian di
perubahan dalam keseimbangan politik bandingkan dengan Kepulauan Maluku
dan pengorganisasian produksi cengkih Utara. Menurut sumber Eropa dari tahun
di Maluku Utara. Kesatuan Maluku 1505, yang. kemungkinan besar men-
dalam bentuk federasi tradisional yang dasarkan informasinya dari pihak Jain,
dikenal dengan sebutan Maluku Kie menyatakan bahwa orang Banda tidak
Raha mulai goyah dan akhimya diting- menanam pala sebagai tanaman komer-
galkan. Kesultanan di Maluku meman- sial. Mereka hanya mengumpulkan pala
faatkan kekuatan politik bangsa Eropa dari pohon-pohon liar di hutan jika
untuk meningkatkan hegemoni politik memerlukannya (Reid 1999: 8). Kete-
mereka terhadap kekuatan politik lokal rangan yang diberikan oleh Tome Pires
yang menjadi saingannya. Temate menyatakan bahwa pada awal abad ke-
mengikat ali ansi po Iitik dengan Portugis, 16 sel>agian besar penduduk Banda
sementara Tidore membangun ketjasama terdiri dari mereka yang beragama Islam
dengan Spanyol. Kedatangan Belanda yang tinggal di pulau-pulau di daerah
mengubah perimbangan kekuatan politik dekat pantai dan sejumlah penduduk
di Maluku Utara. Negara Belanda ya1,1g yang masih pagan yang tinggal di daerah
diwakili oleh VOC (Verenigde Oost- pedalaman (Pires 2014: 286). Islamisasi
Indische Compagnie atau Maskapai Banda, menurut Pires, berlangsung
Dagang Hindia Timur) berhasil mene- sekitar akhir abad ke 15. Islamisasi
gakkan monopoli rempah-rempah di dilakukan oleh para pedagang Jawa dan
Maluku Utara dengan menyingkirkan Melayu yang datang secara teratur ke
para saingan Eropa. Dalam rangka kepulauan itu.
menjamin agar daerah produksi dapat Masih menurut Pires, buah pala
diawasi dengan ketat, pada abad ke-17 dapat dipanen sepanjang tahun, dan
Belanda memindahkan daerah produksi orang-orang Banda biasanya mengum-
6 7
Pembahasan singkat perkembangan politik Pelaksanaan monopoli perdagangan
di Maluku Utara pada awal abad ke-16 dapat cengkih oleh VOC di Maluku dibahas secara
ditemukan dalam Abdurachman (2008: 97-9). lengkap dalam Knaap (2004).
JEJAK NUSANTARA
Arti Fbming Rempa..~-rempah dolam Seiorah Indonesia
26
Volume 04 [ Nomor 3 I November 2QIS
benteng yang kokoh yang diberi nama dari Indonesia diperdagangkan hingga
Benteng Belgica dan Nassau di Pulau Mesir dan bahkan Eropa.
Neira. Kedua benteng difungsikan untuk Kegiatan perdagangan di Samudra
melindungi kepulauan penghasil pala Hindia dan !ant Cina Selatan menjadi
tersebut dari kekuatan asing yang mungkin pada era pramodem karena
berpotensi menganggu monopoli pala faktorangin musim. Dengan meman-
yang ditegakkan oleh Belanda (Jacobs faatkan angina, kapal-kapal berukuran
2006: 20). Untuk menjamin bahwa sedang dan besar dapat herlayar dari
komoditi pala hanya diproduksi di arah Asia Barat ke Asia Tenggara dan
bawah pengawasan VOC diperkenalkan Timur dan sebaliknya secara teratur.
sistem perken. Daerah produksi pala di Kata musim berasal dari kata babasa
Kepulauan Banda dibagi-bagi menjadi Arab mawsim (Burnet), yang men-
petak-petak kebun yang disebut perk, jelaskan bahwa pedagang Arab mern-
yang dikelola oleh orangEropa, terutama pakan pihak yang pertama kali memper-
Belanda yang dikenal dengan sebutan kenalkan istilah tersebut kepada orang
perkeniers. Sistem perken bertahan Asia Tenggara. Dalam perkembang-
hingga 1778 ketika Gunung Api meletus annya, kata musim diserap ke dalam
dan menghancnrkan perken dan berbagai bahasa lnggris menjadi monsoon. Dari
bangunan di Banda (Hanna 1983: 97). kata terakhir inilah muncul istilah "angin
muson" dalam b.ahasa Indonesia yang
sebenarnya lebih tepat disebut "angin
JARINGAN PERDAGANGAN Musim." Angin ini bertiup karena
perbedaan pemanasan Bumi antara
Paling tidak sejak abad ke-14 jalur be!ahan bnmi utara dan selatan.
perdagangan rempah-rempah dari Indo- Angin Musim berembus secara
nesia ke berbagai belahan Asia dan teratur dan terbagi menjadi dua yaitu
Eropa dikuasai oleh para pedagang Angin Musim Barat dan Angin Musim
Islam. Jaringan perdagangan Islam mem- Timur. Secara geografis Kepulauan
bentang dari Samudra Hindia hingga ke Indonesia berada diantara benua Asia
Lant Cina Selatan. Jaringan perdagangan dan Australia. Perbedaan tekanan ndara
m1 melibatkan berbagai suku dan pada kedua henna tersebut menjadi
bangsa, antara lain orang Arab, Persia, penyebab terjadinya Angin Musim.
Gujarat, Melayu, Jawa dan Cina. Dengan Periode Angin Musim Barat te!jadi
mengandalkan kota-kota pelabuhan yang antara Oktober hingga Fehrnari, sedang-
diknasai oleh para pengnasa Islam, kan Angin Mnsim Timm berembus
Jarmgan perdagangan itu memper- antara April hingga Agustus (Reid 1999:
tukarkan berbagai komoditi dari dari satu 85). Angin yang berembus dari Asia
tempat ke tempat yang lain dalam jarak adalah Angin Musim Barat dan yang
yang sangat janh. Sebagai contoh, tekstil berhembus dari Australia disebut Angin
dari India diperdagangan di Asia Musim Timur. Keteraturan embusan
Tenggara, sementara rempah-rempah angin musim menjadi salah satu faktor
27
JEJAK NUSANTARA
Arti Fbnting Rempah-rempah dolam SefCI!llh Indonesia
yang menjarnin kapal-kapal layar untuk: berdiri kokoh dan menjadi makmur
melayari ~~ekitar khatulistiwa secara sebagai emporium karena bertumpu pada
teratur dari arah barat ke timur dan jalur pelayaran jarak jauh yang memper-
sebaliknya. Berhubung banyak kapal dagangkan rempah-rempah.
layar yang memanfaatkan angin musitn Selama abad ke-15, pada masa
adalah kapal-kapal dagang, angin musitn kejayaan Malaka sebagai emporium,
juga dikenal sebagai trade winds · atau rempah-rempah diperdagangkan dari
"angin perdagangan." satu emporium ke emporium lainnya.
Faktor lain yang juga mendukung Jalur perdagangan rempah-rempah dari
meningkatnya perdagangan rempah- Malaka ke Asia Selatan dan Barat mula-
rempah adalah muncul kota-kota empo- mula menuju ke Bengal, Cochin,
rium di sepanjang jalur petdagangan Calicut, Gujarat, Ormuz, Aden, dan
Islam Asia. Emporium adalah kota Alexandria, sebelum kemudian dibawa
dagang besar yang menyediakan ber- ke kota-kota pelabuhan di ltalia Selatan
bagai fasilitas yang mendukung kegiatan melalui Laut Tengah. Dari kota-kota
perdagangan jarak jauh seperti pela- pelabuhan di ltalia, rempah-rempah
buhan, pergudangan, pasar, dan tempat kemudian didistribusikan ke seluruh
perbaikan kapal. Emporium hanya dapat Eropa. Sementara jalur ke Asia Timur
bertahan dan berkembang jika berlokasi adalah dari Malaka melalui Ayuthaya di
di daerah yang strategis, yaitu di jalur Siam terus ke Kanton di Cina Tenggara.
utama pelayaran maritim, di selat yang Sementara jalur perdagangan rempah-
menghubungkan dua atau lebih wilayah rempah intra Kepulauan Indonesia
perdagangan, atau berada di dekat sepanjang abad ke-15 semua bermuara
daerah penghasil komoditi. Hingga awal ke Malaka. Jalur untuk cengkih dan pala
abad ke-16, emporium di kawasan Asia adalah dari Kepulauan Maluku dan
Tenggara adalah Malaka. 11 Kota pela- Banda ke Makassar, Pantai Utara Jawa,
buhan itu tumbuh dan berkembang dan berakhir di Malaka. Sementara jalur
setelah mengkonversi diri menjadi perdagangan !ada ialah dari daerah
bagian dari jaringall perdagangan Islam. Banten dan Lampung ke Malaka, serta
Malaka merupakan pelabuhan tl.\iuan pantai barat Sumatera dan Aceh ke
dari komoditi rempah-rempah yang Malaka. Jalur perdagangan rempah-
dihasilkan di berbagai wilayah Indonesia rempah yang berpusat di Malaka dapat
barat dan timur sebelum didistribusikan berlangsung dan berkembang karena
ke seluruh dunia. Secara geografis letak kerajaan tnt menerapkan kebijakan
Malaka sangat strategis karena tepat perdagangan yang terbuka seperti yang
berada di tengah jalur maritim utama dapat ditemukan di dalam Undang-
yang menghubungkan Samudra Hindia Undang Malaka (Liaw 1976). Lebih
dengan Laut Cina Selatan. Malaka dapat jauh, angkatan laut Malaka secara militer
juga mampu menjamin keamanan kegi-
11
Berbagai faktor yang mendukung atan perdagangan di seputar selat yang
kemunculan Malaka sebagai emporium di Asia disebut sama seperti nama kerajaan itu.
Tenggara dibabas dalam Freeman(2003: 87-9).
28
Volume 04 I Nomor 3 I November 2016
29
JEJAK NUSANTARA
Arti Penting Remp:Ih-rer.-rpah dalam Sefaroh .Indonmria
kebun. di wilayah Banten dan juga di diangkut oleh pedagang Jawa, MelayU
kebun-kebun !ada di wilayah kekuasaan dan Makassar sendiri.
Banten di berbagai tempat yang tersebar Meski Pormgis berhasil menguasai
di Sumatera. Malaka dan berus.aha menengakkan
Jika perdagangan !ada setelah keja- monopoli perdagangan cengkih dan pala
tuhan Malaka menjadi faktor menen- di Kepulauan Maluku dan Banda, namun
tukan munculnya Aceh dan Banten upaya mereka tidak pernah berhasil.
sebagai emporium, maka perdagangan Sepanjang abad ke-16 perdagangan
cengkih dan pala menjadi penggerak rcmpah-rempah tetap berada di tangan
utama bagi kemunculan kota perda- para pedagang Islam yang berdagang
gangan Makassar. Hingga kini kapan dari satu emporium ke emporium lainnya
Makassar berdiri sebagai · sebuah kera- di kepulauan Indonesia maupun di dalam
jaan belum dapat ditentukan secara jaringan perdagangan Islam Asia. Peru-
pasti. Meski demikian, diperkitakan b.ahan yang me:nentukan b.aru terjadi
Makassar berdiri pada masa pemerin- pada awal abad ke-17 ketika VOC mulai
tahan raja Gowa yang ke-9 yaitu beroperasi di Asia. Tidak seperti Por-
Tumaparissi Kalonna (151()-46). 13 Kota mgis yang melakukan kegiatan perda-
maritim ini terletak tepa! di tengah gangan di hawah hendera kerajaan, VOC
Janngan perdagangan yang mengc adalah perusahaan yang diberi hak
hubungkan Indonesia hagian barat dan istimewa oleh Republik Belanda. Seha-
bagilltl timur. Selai:n berfungsi sehagai gai salah satu perusahaan multinasional
penghubung, Makassar juga menjadi pertama di dunia (didirikan pada 1602),
titik simpul jaringan perdagangan di VOC diheri hak oktroi yang berlaka·
Indonesia timur. Cengkih dari Maluku selarna 21 tahun dan setiap kali habis
Utara, pala dari Banda, dan komoditi dapat diperpanjang kembali. Dalam
lainnya dari berbagai wilayah di perkembangannya, hak oktroi VOC
Sulawesi, Papua, Nusa Tenggara Barat terus·menerus diperpanjang hingga mas-
dan Nusa Tenggara Timur paling tidak kapai dagang ini dinyatakan bangkrut
sejak abad ke-16 dibawa terlebih dulu ke pada 1799. Menurut hak oktroi tidak
Makassar sebelum didistrihusikan ke satupihak pun selain VOC yang diizin-
luar wilayah Kepulauan Indonesia. kan mengirimkan kapal-kapal dari
Berbeda dengan Aceh dan Banten yang Belanda ke daerah sebelah timur Tan-
menguasai daerah produksi lada, jung Harapandi Afrika Selatan hingga ke
Makassar tidak pernah menguasai daerah sebelah barat Selat Magelan di ujung
produksi cengkih ataupun pala. Rempah- selatan Benua Amerika. Se!ain itu
rempah yang dibawa ke Makassar perdagangan orang Belanda yang dila-
kukan di daerah tersebut hanya dapat
dilalrukan oleh VOC. 14
13
Seperti telllh disebutkll!l, tidak tetdapat
14
catatan yang pasti tentang kapan tepatnya Pembentukan dan pengat\1!11I1 VOC
Makassar didirikan: lihat Poelinggomang(2016: sebapi perusabaan dagang dibahas dalam
19). Gaastl11·(2007).
30
VolUme 04 I Nomor 3 I November2016
Meski VOC tidak memonopoli diti cengkih dan pala diangkut terlebih
semua kegiatan perdagangan maritim di dulu ke kota pelabuhan itu sebelum
Kepulauan Indonesia, namun maskapai didistribusikan ke kota-kota pelabuhan
dagang ini melakukan monopoli perda- lain di seluruh dunia. Dengan berdirinya
gangan terhadap komoditi rempah- Batavia, secara bertahap kota-kota
rempah terutama cengkih dan pala. Sejak emporium di Kepulauan Indonesia di-
awal didirikan hingga 1619, markas kuasai oleh VOC, atau tetap berdiri
besar VOC di Asia ditempatkan di atas namun posisinya sebagai pusat perda-
kapal tempat gubemur je.nderal berada gangan rempah-rempah tidak lagi
yang seringkali di perairan di Kepulauan menentukan seperti sebelumnya. Kasus
Maluku Utara. Keberadaan gubernur yang terakhir terjadi dengan Aceh yang
jenderal dan markas besar VOC di terns bertahan hingga akhir abad ke-19
daerah itu menunjukkan arti penting namun arti pentingnya sebagai pusat
komoditi cengkih dalam seluruh kegi- perdagangan !ada telah jauh menurun.
atan perdagangan VOC. Untuk men- Sedangkan Makassar berhasil dikuasai
jamin monopoli perdagangan cengkih oleh VOC pada 1666 dan Banten pada
sejak pertengahan abad ke-17, VOC 1684. Monopoli perdagangan cengkih
memindahkan daerab produksi cengkih dan pala yang dilakukan oleh VOC
ke wilayah sekitar Ambon. Dari benteng menyebabkan era perdagangan rempah-
Victoria di Ambon, VOC mengawasi rempah yang dinarnis berakhir.
kegiatan perdagangan cengkih di Pulau Sementara !ada tidak bisa dimonopoli
Haruku, Saparua, Nusalaut, Manipa, VOC karena daerah penanamannya
Kelang, Boano, dan Ambelu (Jacobs tersebar luas dan komoditi ini sejak awal
2006: 15). Sementara itu, monopoli tidak hanya diproduksi di Indonesia.
perdagangan pala di Kepulauan Banda
-sebagaimana telah dibahas dalam
bagian sebelurnnya-dilakukan oleh KESIMPULAN
VOC dengan menguasai kepulaun terse-
but pada 1621. Dari berbagai komoditi ya,ng dihasilkan
Pada 1.619, melalui serangkaian Indonesia, rempah-rempah merupakan
konflik terhadap Pangeran Jayakarta, komoditi utama yang pengaruhnya
Banten dan Inggris, VOC berhasil paling besar dalam menentukan perkem-
merebut kota pelabuhan Jayakarta. Kota bangan sejarah di Indonesia. Sebagai
itu kemudian dihancurkan dan di atas daerah asal tanaman cengkih dan pala,
reruntuhannya VOC membangun Bata- Kepulauan Indonesia dikenal di dunia
via yang merupakan pusat kegiatan VOC sebagai akibat dari kegiatan perdagangan
di seluruh Asia. Kota itu menjadi tempat kedua komoditi tersebut. Cengkih, pala,
berkumpul kapal-kapal VOC sebelum dan kemudian juga lada, merupakan
berlayar ke Negeri Belanda. Sejak mata dagangan yang menjadi wahana
Batavia berdiri, jalur perdagangan interaksi diantara berbagai etnik di
rempah-rempah, terutama untuk komo- Indonesia. Melalui kegiatan perdagangan
31
JEJAK NUSANTARA
Arti Penrtng Rempah-rempah dalam Sejarah lndcnesia
32
Volume 04 I Nomor 3 I November 2016
Liaw Yock Fang (1976), Undung-Undang Talens, J. (1999), Een feodale samenleving in
Malalai. The Hague: Martinus. Nijhoff. koloniaal vaarwater: Staatsvorming.
Pirenne, H. (1996), Economic and S(JCial History kolonlale expansle en economische
of Mediaval Europe. New York: onderantwikkeling in Hanten, West Java
Harvest/Harcourt Brace &World {1600-1750), Hilversum: Verloren.
Pires, T. (2014), Suma Oriental: Perjalanan dari Thomas, L. dan P. Rajeev (2015), ''Black
Laut Merah ke Cina & Buku Francisco Pepper." Kerala: Indian Institute of Spices
Rodrigues (tetj.).Yogyakana: Penerbit Research.
Ombak.
Poelinggomang, E. L. (2016), MakDssar Abad Disertasi
XIX: SJudl tentang KebijakDn Perdagangan
Maritim. Jakarta: Kepustakaan Populer Lape, P. V. (2000), "Contact and Conflict in the
Gramedia. Banda Island, Eastern Indonesia 11th-17th
Pudjiastuti, T. (t.t.), Perang, Dagang, Centuries," Disertasi Doktor. New York:
Persahabatan: Surat-surat Sultan Hanten. Brown University.
Jakarta: Yayasan Obor. Kanumoynso, B. (2011), "Beyond the City Wall:
Reid, A. ( 1999), Dari Ekspansi Hingga Krisls: Society and Economic Development in the
Jaringan Perdagangan Global Asia Qmme1anden of Batavia 1684-1740,''
Tenggara. 1450-1680 (terj.). Jakarta: Disertasi Doktor. Leiden: Rijksuniversitet
Y ayasan Obor. Leiden.
33
JEJAK NUSANTARA
Jolur Rempah dan Keberuntungon Pelani Maluku dalam Perdogongan Abaci Ke-15 HinggaAhad Ke-17
Rempah Jah~r
dan Keberuntungan Petani Maluku
dalam Perdagangan
Abad Ke-15 Hingga Abad Ke-17
Helda M. Siahainenia
Guru, SMA Negeri 14 Ambon
Abstract
Spices from Moluccas. especially cloves and nutmeg is an Important commodity that has
managed to change the economics of this spice island communities through the past and
geohistoric, and geopolitics has spawned a new culture qf the elements who came from
outside as well as from ji!llow community Nusantara own. Trails spice has also brought a
number of changes to the island communities not on~v in economics, and culture, but the
social, political. also get involved. The importam stage is the path of the herb has given birth
to a new port cities in Moluccas that economical{v has an important role in the w01·ld spice
trade. The illtent and purpose qf this paper to determine the success of farmers spices
dove,nutmeg and economic growth particularly the islands of Moluccas.Europe's
dependence on expm·t.! qf nutmeg and clove bring spice island communities have become
prosperous although event!ial(v deteriorates rapidly due to the monopo(v of Portuguese
Sp,mish and Dutch traders replace the role of the archipelago, Arab, Indian and Chinese.
;oak described in this paper. Areas that were targeted this paper is mainly North
Moluccas,Banda Island and Ceram are deemed 10 play a role in the path of the spice trade
and foreign archipelago. It is a descriptive study using a historical approach. At the
conclusion of this paper shows that the role path spice to the economic growth of society
spice islands in Moluccas by an analysis of export _figures cloves and nutmeg in the past,
either before and after influx qf Europeans to the Moluccas, the results show significant
success on the economy spice island communities.
34
Volume 04 I Nomor 3 I November 2016
Rempah-rempah, sepertimerica dan kayu asal Afrika dari London University itu,
manis dari Sumatera, kayu cendana dari antara lain, menyoroti bagaimana peran
Timor, cengkih, buah pala, dan fuli dari pelaut nornaden dari wilayah berbahasa
Malukt\, rnerupakan produk dagang Austronesia, yang kini disebut Indo-
ekspor yang sangat laris di pasar Eropa nesia, meninggalkan jejak peradaban
sehingga mendorong banyak pelaut dan yang cuktlp signifikan di sejumlah
pedagang dari berbagai belahan dunia tempat di Afrika.Para penjelajah !aut
bemiaga di wilayah yang dikenal dengan dari Nusantara diperkirakan !!Udah
istilah Nusantara itu. Kekayan wilayah menjejakkan kaki mereka di Benua
Nusantara itu dilukiskan oleh Tome Afrika melalui Madagaskar sejak masa-
Pires, dalam Suma Orental, bahwa rnasa awal tarikh Masehi, jauh Iebih
"Tuhan menciptakan Timor untuk kayu awal daripada bangsa Eropa mengenal
cendana, Banda untuk pala dan fuJi, Afrika, dan juga sebelum bangsa Arab
Maluktl dengan cengkihnya,"dan barang dan Zhirazi mengenal perahu dhownya.
dagangan itu tidak dikenal di tempat lain Para pelaut nomaden dari Nusantara
kecuali di wilayah Nusantara. Ungkapan itu juga telah menemukan kota-kota
tersebut membuktikan bahwa rempah- eksotis di Afrika, seperti Kilwa, Lamu,
rempah merupakan komoditi primadona dan Zan4ibar. Meskipun para pelaut
yang dicaripara pedagang dari berbagai Nusantara tidak meninggalkanbukti-
penjurudunia dan sudah dikenal jauh bukti tertulis berupa catatan perjalanan
sebelum kedatangan orang-orang Eropa ataupun torehan prasasti mengenai
ke Nusantara. Selain dJperkenalkanoleh perjalanan mereka, namun slsa-sisa
orang-orang Arab, Gujarat, dan Venesia, peninggalan mereka di Afrika jauh lebih
rempah-rempah jugadibawa sendiri oleh banyak daripada yang diketahui secara
pelaut dan pedagang dari daerah Maluku umum. Dick-Read mengajukan hipo-
yang bemiaga sampai ke"dunia luar" tesisnya bahwa antara abad ke-5 dart ke-
walaupun masih s.erba terbatas. 7 kapal-kapal Nusantara telah mendomi-
Hal tersebut menandakan bahwa nasi pelayaran di Asia. Pada abad-abad
jauh sebelum kedatangan orang-orang itu juga pedagang bangsa Cina banyak
Eropa di wilayah Nusantara pada paruh bergantung pada jasa para pelaut
pertama abad ke- I 6, pelaut-pelaut negeri Nusantara. Sebagian teknoJPgi kapal
ini telah menguasai teknik berlayar dan danjungdipelajari oleh para perancang
tampil sebagai penjelajah samudra. Kro- Cina dari pelaut-pelaut Nusantara, bukan
nik China serta risalah-risalah musafir sebaliknya (Dick-Read 2008: 7-9).
Arab dan Persia, menorehkan catatan Pendapat Dick-Read menandakan
agung tentang tradisi besar kelautan bahwa para perancang kapal dan jung
nenek moyang bangsa Indonesia. dari Nusantara telah marnpu membuat
Serangkaian penelitian terkini yang kapal atau jung dengan kapasitas muat
dilakukan oleh Robert Dick-Read 10-50 ton ke atas, bahkan lebih, se-
(2008) memperlihatkan berbagai fakta hingga rnernungkinkan parapelaut dan
sejarah yang mengagumkan. Ilmuwan pedagang di Nusantara berani melayari
35
JEJAK NUSANTABA
Jalur Rempah dan Keberuntungon ~tani Maluku dakun Perdagangan Abaci l(e-15 Hlnggq Abad .Ke-17
36
Vuiume 04 Nor:.or 3 1 No?·.,.mDe~ 2016
atau catatan sejarah hasil penelitian para dcngan mcmbangun to! !aut, deep
pakar sepeti Dick-Read dan Menzies, seaport,logistik, industri perkapalan, dan
. . .. ,
kian memperkaya khazanah literatur panw1sata manttrn.-
tentang peran pelaut Indonesia dan Cina Pidato Presiden Joko Widodo mengi-
dalam merancang kapal dan teknik ngatkan bangsa Indonesia untuk kernbali
berlayar mengarungi !aut bahkan samu- merefleksikan masa lalu yang berjaya di
dra luas. Kemampuan membaca Ianda- !aut karena jauh sebelum Cheng Ho dan
landa alarn, khususnya arus !aut, arah Columbus membuat sejarah pelayaran
angin, kedudukan bintang dilangit, itulah mereka yang fenomenal, pelaut-pelaut
yang menjadi patokan bagi para pelaut Nusantara telah mempraktikkan cara
terutama navigator dan jurumudi dalam berlayar mereka untuk mengarungi !aut
mengarahkan tujuan pelayaran mereka. dari satu pulau ke pulau yang lain
Kemampuan para pelaut Nusantara bahkan menjelajah samudra luas. Rupa-
dalam dunia pelayaran jauh scbelum nya pembicaraan anak bangsa tentang
pelaut Eropa menginjakkan kakinya di bahari lebih sering mengacu pada keja-
Asia. yaan masa lampau, betapa hcbatnya
Bukti-bukti mutakhir tentang pen- (nenek moyang) bangsa Indonesia
jelajahan pelaut Indonesia pada abad ke- zaman Sriwijaya, Majapahit, Goa, Ter-
5 yang dibentangkan Dick-Read makin nate, Tidore, Jailolo, Bacan, Banda, dan
rnempertegas pandangan selama tnt Serarn. Kata bahari, menurut Lapian
bahwa sejak lebih dari 1.500 tahun (I 987), bermakna 'zaman dahulu kala'
larnpau nenek moyang bangsa Indonesia atau 'elok sekali'yang berkaitan dengan
adalah pelaut sejati. Latar belakang laut. Bila dirangkai menjadi satu akan
historis dari penghuni wilayah Nusantara bermakna "suatu kehidupan di laut yang
inilah yang rncmotivasi pidato Presiden elok sekali pada zaman dahulu." Lapian
Joko Widodo pada Konferensi Tingkat mengajak bangsa Indonesia untuk rne-
Tinggi Ke-9 East Asia Summit( 13 maknai frase "elok sekali" dari pan-
November 2014) di Nay Pyi Taw, Mya- dangan kebangsaan yang berarti "hebat
nmar, bahwa Indonesia merupakan Poros atau jaya sekali." Pandangan Lapian
Maritim Dunia sehingga agenda pern- sebagai sejarawan maritim Asia Teng-
bangunan akan difokuskan pada lima gara tentang dunia kemaritiman di
pilar utama, yaitu rnernbangun kembali Nusantara telah mernpcrluas cakrawala
budaya rnanttrn Indonesia, mcnjaga scjarah bahari.Masa lalu "yang elok
surnber daya laut dan rnenciptakan sekali di laut" semestinya tetap diper-
kedaulatan pangan !aut dengan rncnern- tahankan pada masakini dan mendatang
patkan nelayan pada pilar utarna, demi kejayaan dan pcrtahanan bangsa
memberi prioritas pada pembangunan Indonesia.
infrastruktur dan konektivitas maritirn
2
Lihat rilis Agus Priyanto, peneliti Lingkar
antara Magellan dengan Raja Spanyol adalah Perjuangan, "Mewujudkan Mimpi Indonesia
untuk berlayar mcnuju pulau rempah-rcmpah dan Menjadi Poros Maritim Dunia"
saling berbagi keuntungan masing-masing (httpimaritim.go.id .. 2016).
37
JEJAK N1JSANTARA
Jalur Rempah dan Keberuntungan Petaru Maiuku dalam Perdagangon Jl...bad Ke-15 Hmgga Abad J<e..-17
38
Volume 04 I Momor 3 1November 2016
Sulawesi, Sumatera, Malaka dan India, secara langsung dalam jalur rempah saat
kemudian diambil dari pelabuhan-pela- itu dengan sasaran melihat pengaruh
buhan besar di sebelah barat Nusantara jalur rempah terhadap pertumbuhan
dan diteruskan ke Timur Tengah atanpun ekonorni masyarakat Maluku terutama
Eropa. Keuntungan besar yang didapat pulau-pulau penghasil rempah-rempah.
petani cengkih dan pala di Maluku tidak
terlepas dari jalur perdagangan rempah~
rempah yang melintaasi daerah rersebut, MASYARAKA T BAHARI
dan juga berada pada poros jalur perda-
gangan Asia Tenggara. Selain itu daerah Secara umum, masyarakat bahari diiden-
Maluku didukung pula oleh bebel11pa tifikasi sebagai orang-orang laut (Lom-
bandar perdagangan besar di pulau-pulau bard 1996). Komunitas Orang Bajo
Sulawesi, Jawa dan Sumatera. Oleh merupakan contoh kuat tentang masya-
karena Maluku berada pada jalur perda- rakat hahari. Hampir seluruh pu-lau di
gangan rempah-rempah maka nama Nusantara pemah dirambah oleh suku
daerah itu ikut tersohor hingga seluruh Bajo yang dianggap sebagai "jembatan
Nusantara bahkan ke India, Cina, Arab, penghubung" masyarakat kepulauan
dan Eropa. Ketersohoran itu mendorong dengan keunggulan baharinya (Zacot
para pelaut Portugis, Spanyol, Belanda, dan Muljono 2008). Saat ini suku
Inggris, dan Prancis, berlayar menga- terkemuka itu tinggal tersudut di salah
rungi samudra luas mencari pulau-pulau satu kawasan di Sulawesi. Semula
penghassil pala dan cengkih. mereka berdiam di kawasan Selat
Jalur rempah yang menyentuh daerah Malaka, terutama di sekitar Johor
Maluku sejak abad pertama hingga abad sekarang, sebelum akhimya menyebar ke
ke-6 turut memengaruhi perekonomian berbagai penjuru Nusantara, dan pada
masyarakat diwilayah itu sehingga sekitar abad ke-14 sebagian besar
menarik untuk diungkap apa keberun- bermuki:m di wilayah timur Indonesia.
tungan bagi petani cengkih dan pala di Pcran yang dirnainkan para pelaut
daerah tersebut. Dalam kajian m1 Indonesia pada masa silam tersebut terus
dibahas pula berbagai sistem pelayaran berlanjut hingga kedatangan·orang-orang
dan perdagangan yang berlaku di Eropa di Nusantara. Dunia pelayaran
Nusantara sesuai periodisasi yang secara historis tclah dikenal Jebih awal
dialami oleh para pelaut dan pedagang dari masa bcrkembangnya dunia perda-
di Maluku karena implikasinya turut gangan rempah-rempah, yaitu dimulai
berpengaruh terhadap petani cengkih dan ketika tetjadi penyebaran bangsa-bangsa
pala saat itu. Oleh karena sejarah tidak dari Asia selatan ke Nusantara, scperti
terlepas dari berbagai aspek yang tcrlibat pada relief perahu yang berpe-
ditinggalkan oleh umat manusia, maka numpang pada dinding Candi Borobudur
tulisan ini diperkaya dengan berbagai peninggalan Dinasti Syailendra.
aspek kemanusiaan yang ikut terlibat
39
JEJAK NUSANTARA
kcmunduran. 1onopoli pcrdagangan dan Eropa.O iehka rcna lctak yang stratcgis.
pclayaran yang diberlakub n pcmerin- Sriwijaya nunbuh dan berkembang . cba-
tahan ko lonial Bdanda. walau tidak gai pusat pcrdagangan di sekitar . dat
mcmati kan . :>angat mcmbarasi ruang .\l alaka.
gcrak 1-.apal-kapal p~.:laut Jndone::,ia. Pada tahun 7() 7.. ri,,·ijaya mcngua-
Jronisn) a. serelah oX tahun Ind ones ia sai \\'ilayah Tonl-. in ( lndocina. l lindia
merd cb. setelah PBL3 mcngakui Dck - Bcbkang). scla in . ·cmenanjung \I:.! lab
lara ·i Djuand a ( 195 7) bahwa Indones ia dan Genting Kra. Sebagai keraja:m
adalah negara kcpulauan, tradisi bcsar pantai yang mcmiliki kekuatan cko nom i
itu ma -; ih aja dilupakan. Kebia~aan dan polirik yang kuat. Sri\\·ijaya mcng-
bcrla~ ar dan berdagang ) ang dilakukan
pclaut t!an pedagang :-.u;o,:lntara da lam
-
emban ~k:an strn tct!i nva unruk mcnt!a-
..... .
dakan hubungan dcngan kerajaan lain di
-
mcnjajakan rempah -rl.'mpahnya sccara :'\ u antara rcrmasuk Maluku ) ang kaya
bcbas scpc11i pada masa keemasan akan basil rcm pah-rcmpah pal <~ dan
Nusan tara tc lah digan l i dcngan sistem cengkjh.Dcmiki an pul a Ternatc. Tidorc.
perdagagan modem ya ng didominasi Bacan. Jailo lo. f3 anda . Ambon. dan
ok h pcmodal besar.Kini. kemiskinan Scram. yang mcrupakan pusat rcmpah-
40
Vclume 04 1 Nor:1m 3 I November 2016
rempah pala dan cengkih di ujung timur kan oleh Meilink- Roelofsz (1962: 350)
Nusantara, pernah melakukan hubungan bahwa sebelum kedatangan bangsa Barat
dagang secara intensif dengan Sriwijaya. ke wilayah Nusantara, Sultan Pasai
Sayangnya bukti-bukti tertulis mengenai pernah beljanji akan menyerahkan pro-
aktivitas perdagangan para pelaut dan duksi sutra Pasai kepada mereka untuk
pedagang saat itu sangat jarang dijum· diekspor. Scmentara itu, dalam Suma
pai. Namun, dari sumber-sumber Iisan Orienta/Tome Pires menyebutkan bahwa
dan keterangan para pelaut Portugis para pedagang Jawa mendapatkan hak
diketahui bahwa jauh sebelum kedata- istimewa dalam berdagang di Bandar
ngan orang-orang Eropa ke Temate, para Samudra Pasai, yakni dalam bentuk
pedagang Melayu yang datang dari pembebasan bea cukai impor ataupun
Sriwijaya, telah membangun pemukiman ekspor atas barang dagangan yang
mereka di pulau tersebut yang dikenal mereka bawa. Pada masa itu Majapahit
dengan nama Benteng Malayo. telah menjadi sebuah kerajaan yang
Perdagangan rempah-rempah juga lengkap, balk dalam struktur peme-
berlangsung antara Maluku dengan rintahan maupun birokrasinya. Sejak
Kerajaan Majapahit di Pulau Jawa, Goa 1293 hinggasekitar 1500, Majapahit
di Sulawesi dan Kerajaan Samudra Pasai tampil sebagai pengganti Sriwijaya.
di Sumatera. Dalam berita pcrjalanan, Perniagaannya tidak terbatas pada
Marcopolo menyebut Tumasik dan perdagangan dan pelayaran pantai tetapi
Kerajaan Samudra Pasai sebagai kera- juga perdagangan seberang !aut mclalui
jaan yang mengakui kekuasaan Maja- Malaka ke Samudra Hindia (Pires 2016:
pahit. Pada waktu itu, Pasai merupakan 44). Ke wilayah timur Nusntara, Maja-
kerajaan Islam sedangkan Majapahit pahit berupaya menguasai perdagangan
merupakan kerajaan Hindu-Buddha. rempah-rempah dari Maluku, dan pada
Sebagai pusat perdagangan, Samudra saat itu pula banyak pctani cengkih dan·
Pasai dan Majapahit banyak meng- pala mendapat kuntungan yang besar
hasilkan barang dagangan yang tidak pula.
diproduksi di Maluku terutama pakaian.
Dipcrkirakan Pasai mengekspor merica MALUKU DALAM POROS JALUR REMPAH
sekitar 8000 hingga I 0.000 bahar setiap
tahun, bahkan sarnpai 15.000 bahar jika Hingga abad ke-10 pelayaran niaga
sedang musim panen yang melimpah masih menempuh satu jalur yang tidak
(Pires 2016: 239). Selain merica, Pasai terputus"putus dari timur ke barat atau
juga mengekspor sutra, kapur barus, dan sebaliknya. Sampai dengan abad itu
emas yang diperoleh dari daerah belum ada pelabuhan yang memiliki
pedalaman. Kemampuan orang Pasai cukup banyak fasilitas sebagai tempat
dalam memproses sutra didapatkan dari singgah orang berdagang dalam jalur
orang Cina (Pires 2016: 90). niaga yang sangat panjang.Sejak abad
Pandangan lain mengenai produksi ke-1 0 dan abad ke-11 muncul kota
dan perdagangan sutra di Pasai, dijelas- pclabuhan yang disebut "emporium,"
41
JEJAK NUSANTARA
yang memil iki fas iliras rclatif lcngkap kcpulauan Nu santara. :\amun. scpeni
sehingga memudahkan para pelaut un tuk yang diungkapkan l'vki link-Rocl ofsz.
memperbaiki kapal -kapal nya di sa mp ing perdagangan yang dilnksanakan oleh
memudahka n pcdagang menggelar para pemodal tersebut. khususnya eli
barang dagan gannya. Bcrbagai empo- \\·il a) ah 1\'usantara. tcrgolong kclompok
rium bcrmunculan scjak abaci ttu , yang dinamakan pcrJagangan com-
misalnya Aden dan Mocha eli Laut nwnda. yakni pimpinan ekspedisi diper-
Merah. \lluskat. Bandar Abas dan cayakan kcpada nakhoda kapal yang
HormuL eli Tclu k Persia: Kambai dan juga dipercaya untuk mclakukan pcrda-
Kalikur di Laur 1\rab: Satgaon di Tcluk gangan. Hasi I pcrdagangan itu kcm udian
Benggala: dan Malaka di Selat Malaka. dibagi scsuai dengan peraturan yang
serta Zai ron dan Nanking eli Laut Cina. telah disepakati. Dcngan dcm iki an.
Jaringan p~layara n itu pada abaci ke pcrdagangan di Samudra Hindi a harus
16/ 17 Ielah mcnyennd1 Malu ku kh usu- dibcdakan anta ra pedagang yang men-
snya dalam pcrdagangan rempah- crap eli emporium-emporium dan kaum
rempah. p eddler atau penjaja yang mcngarungi
lauran dengan barang-barang dagangan
111 iIi k para pengusaha terse but.
Sistem emporium tidak saj a men-
imbulkan kapitalisme As ia. tetap i juga
mcmudahkan pelayaran niaga. Fasilitas
yang lengkap eli berbagai emporium
tc lah menycbabkan para pel aut atau
pcdagang tidak harus mcn~-mpuh
s~luruh jalur dari rimur kc barat dan
sckitamya. Para pedagang Timur Tcngah
Gambar 2: PL·ta jaringan p elayara n di cuku p sampai di Kambai arau Kalikut.
.\lal uku a bad kr-1 0/ 17 kcmudian pcdagang India akan
(Sumber: Pradjoko dan Utomo 20 13 ) mcn gangkut barang-ba rang dagangan itu
tents ke Ylalaka. Sebaliknya. para pela ut
dan pcdagang Cina juga tidak perlu rcrus
Dalam sctiap emporium terdapat ampai India a tau Timur Tengah. tetapi
pengusaha yang memilik i modal cukup cukup hingga Malaka. Dcngan kata lain.
besar. Selai n menyediakan fasilitas sistem emporium telah menycbabkan
kredit. mereka juga mcmiliki usaha j alur pcrdagangan mcnjadi lebih pc ndek.
dagang sendiri. Kapal-kapal mcrcka Di Nusantara sendiri. perkcmbangan
dapat dibeli atau Jisewa untuk ekspcdisi kota-kota emporium di pa ntai utara Jawa
dagang ke berbagai emporium yang lain. mcnduduki tcmpat pcnting da lam
lenu rut bebcrapa sumber. pedagang hubungan dcngan pcrkcmban g::tn per-
Portugi juga banyak mcnggunakan ckonomian Nusantara. Kota-kota pela-
fa ilitas sepcrti ini sewa ktu berniaga di buhan tersebut telah bcrperan scbagai
42
pelabuhan perantara internasional yang perdagangan eli Indi a. Pcriode ini di scbut
mcnghubungkan Ja\\'a dan daerah produ- Reid scbagai masa .. kurun niaga.. ·ra
~cn rcmpah-rempah di dacra h kepulauan Tcnggara. ivtasuknya para pcdagang
Mal uk u penghasi l cengkih. pala dan fuJi Islam dari Timur Tcngah kc wilayah
sc na kayu cendana dari Timor yang Asia Tenggara ikut pula mcna ikkan
kcduan ya ada eli ujung timur usantara pcrmintaan atas barang-barang komo-
ditas dari wil ayah itu. tciUtama ccngkih
dan pala. An ton io Pigafetta , yang pcrn ah
mcngunjungi Tidorc yang mcrupakan
pcnghasil ccngki h tcnua. mengatakan
bahwa sampai kedatangan orang I. lam el i
Tern ate dan Tidorc, yang dipcrk irakan
sckitar tahun 1470, orang Ma luku tidak
pcduli terhadap ccngkih.Namun pcrn_. a-
taan ini perlu dikaji ulang karena jauh
sebelum orang Eropa datang kcMa luku,
telah terjadi pcrclagangan rcmpah-
rempah cengkih. pala, damar. gaharu,
burung cendrawasih , dan mutiara, an ta ra
penduduk loka l eli Ma luku dengan pcda-
gang Cina dan pedagang dari u antara
scndiri. Ban yak pcninggalan bcrupa
kerarnik Cina /aman Kaisar Ming
di tcmukan eli wilayah Maluku 13aik di
I lalmahera maupu n pul au Seram yang
Ga mbar 3: Kayu ccndana, pala, fu Ji dan
membuktikan bahwa telah ada pcrda-
(·c ngkih dari t imur ~usantara gangan barter antara orang-orang Cina
(Sumber: Pradjoh.o dan Lto mo) dan Maluku dalam paruh abad pcnama
Masehi dan puncakn ya pada abad kc-4.
Pc: rkembangan sistcm emporium itu Se lain bukti sejarah berupa artcrak,
berkaitan crat dengan perluasan Islam tcrdapat sejum lah tuntran li san yang
dari Timur Tcngah kc Asia. Oleh karena d iturun.kan dari mulut ke mu lut, da ri
itu , dapat clipahami mengapa sejak abad gcnerasi pcndahulu bahwa n~nck
kc- 14 eli Nusan tara juga bermunculan moyang orang Maluku te lah meng~ nal
kota-kota dagang dengan penduduk yang pcrdagangan dcngan bangsa Cina jauh
mayo ritas beragama Islam.Selain itu scbc lum orang-orang Eropa mengin-
dapat pula dipahami mcngapa corak jakkan kakinya el i Maluku. Hal itu dapat
Islam yang muncul . cjak saat itu banyak dibuktikan dengan bcrbagai tckno logi
di warnai o leh budaya Hindu, karena perkapalan eli Maluku yang lebi h banyak
berbagai emporium kcc il di usantara mcngadap i model pcrahu atau kapal-
memilik i hubungan dagang dengan pusat kapal tiongkok.
43
JEJAK NUSANTARA
44
Volume 04 I Nomor 3 1November 2016
an harapan Siam tidak akan berani dapat memenuhi tugasnya dalam meng-
menyerang Malaka. Keberh!lsilan Para- atur perekonomian Malaka. Salah satu
meswara menjalin hubungan diplomatik jabatan yang era! kaitannya dengan
seperti itu membuat Malaka berkembang perdagangan di pelabuhan adalah Syah-
menjadi sebuah emporium terbesar di bandar. Di Malaka waktu itu ada empat
Asia Tenggara. Apalagi setelah peng- orang syahbandar yang dipilih sendiri
uasa Malaka menjadi Islam pada 1414, oleh para pedagang asing dari berbagai
semakin banyak pedagang Islam dati kelompok bangsa untuk mengurusi
Arab dan India terdorong melakukan kepentingan mereka. Pertama, syah-
kegiatan perdagangan di kota itu.Untuk bandar yang mengurusi pedagang
menjaga supremasinya di Selat Malaka, Gujarat; kedua, syabbandar yang meng-
Sultan Malaka juga berusaha agar urusi pedagang Keling, Bengali, Pegu,
persediaan barang"barang dagangan dan penduduk Pasai; ketiga, syahbandar
atau kebutuhan hidup di Malaka tetap yang menJ!!ga kepentingan pedagang
terjamin. Berdasar pertimbangan itu, Jawa, Maluku, Banda, Palembang,
selain rnengirimkan duta-dutanya guna Kalimantan, dan Filipina (Sulu dan
menjalin persahabatan, Malaka juga Mangindanau); dan keempat adalah
mengirimkan ekspedisi militernya ke syahbandar yang menjaga dan mewakili
negeri-negeri yang dianggapnya penting pedagang Cina dan Kepulauan Liu-Kiu
untuk dikuasai karena menghasilkan (Mei!ink-Roolofsz 1962: 4l).Kedudukan
barang-barang yang sangat dibutuhkan Malaka seperti itulah yang rnendorong
Malaka. Sebagai contoh, Kampar di Portugis berusaha menguasainya. Alfo-
pantai timur Sumatera ditaklukannya nso d'Aibuquerque, panglima Portugis,
karena daerah itu rnerupakan penghasil merebut kota pelabahan itu pada 1511.
rnerica dan pintu keluar emas dari daerah Dengan merebut Malaka, Portugis yang
pedalaman Minangkabau. Kemudian, telah menguasai Ormuz di Laut Merah
Siak juga ditaklukan dan dikuasainya dan Goa di India mengharapkan akan
karena menghasilkan emas (Meilink- merampas seluruh perdagangan merica
Roelofsz 1962: 30). Dari catatan sejarah Asia. Namun, rencana itu tidak semuan-
tersebut terlihat babwa walaupun Mala- nY!l berhasil.
ka tidak melakukan intervensi untuk Seperti yang telah disebutkan,
menaklukkan Maluku sebagai pusat Malaka pada dasarnya tidak mempro-
produksi rempah-rempah pala dan ceng- duksi apa-a:pa. Kebesarannya terletak
kih, namun secara ekonomi hubungan pada peranannya sebagai emporium,
antara kedua wilayah tersebut selalu kota transit bagi para pedagang dari
dijaga sehingga perdagangan cengkih Asia. Malaka ibarat "ayam bertelur
dan pala dari Maluku atau sebaliknya emas," dongeng yang cukup terkenal
tetap berjalan baik. dalam masyarakat Melayu. Seekor ayam
Menurut Tome Pires, kebijakan yang setiap hari bertelur satu butir telur
yang ditempuh para raja Malaka adalah emas, kemudian disembelih oleh pemi-
menumbuhkan sistem birokrasi yang liknya karena tidak sabar menunggu dan
45
JEJAK NUSANTARA
Jalur Remp.:thdan Keberunrungun Petam Moluku dalam ~rdaga,ngan Abad Ke-l!l HinggaAbad Ke-17
ingin scgera mendapatkan telur-telur itu. penting sekali. Banyak yang menilai
Temyata dalam tubuh ayam itu tidak ada perdagangan Portugis bersifat . semi-
telur emas. Portugis menemukan suatu feodal dan terlalu terikat oleh raja
kenyataan bahwa Malaka bukanlah Portugis beserta politiknya. Perdagangan
produsen dari semua komoditas ekspor resmi Portugis dapat dianalogikan
(khususnya merica) yang dicari-cari s.ebagai seorang raja Eropa yang
oleh para pedagang Barat. Politik berdagang, o1eh karena itu banyak yang
monopolinya serta upaya kristenisasinya menilai organisasi perdagangannya
telah mengakibatkan para pedagang kurang efisien. Para pejabatnya di Asia
Asia, khususnya pedagang Muslim, bukanlah saudagar melainkan hidalgo 's
berusaha menghindari bandar tersebut. yang lebih menyukai perampokan
Lambat- laun kedudukan Malaka pun daripada perdagangan resmi mengingat
semakin merosot dan tidak pemah pada waktu itu perampokan, bagi
meraih kembali kebesarannya (Meilink seorang prajurit, merupakan hak
Roelofsz 1962: 172). penakluk dari pihak yang menang
Portugis menyadari bahwa arti perang sehingga perampokan dianggap
penting Malaka adalah pada perdaga· terhormat (Meilink-Roelofsz 1962:
ngan merica dan rempah-rempah. Oleh 126-7).
karena itu, untuk mempertahankan per- Dibandingkan dengan Belanda dan
dagangan itu, kapal-kapal Portugis ber- Inggris yang baru datang ke wilayah itu
layar ke Maluku untuk mengambilnya. menjelang akhir abad ke-16, organisasi
Pada wakru itu di Maluku ada dua perdagangan Portugis memang kelihatan
kesultanan Islam yang besar, yaitu kuno dan kurang efisien. Organisasi
Temate dan Tidorc, dalam kondisi dagang yang dibentuk para pedagang
sedang menurun kekuasaan politiknya dan penguasa Belanda, yaitu Verenigde
dan bermusuhan satu sama lain. Portugis Oostlndische Compagnie (VOC), mem-
mcncoba mcnanamkan pengaruhnya punyai tujuan utama yang jelas, yaitu
melalui persekutuan dengan salah satu berdagang, meskipun dalam statutanya,
pihak yang bertikai. Demikian pula di khususnya Artikel 35, disebutkan bahwa
Jawa, Portugis berusaha menjalin hubu- VOC dapat memperoleh teritori di
ngan diplomatik dengan Pajajaran, kera- Timur, mengadakan perdamaian, peljan-
jaan Hindu yang kedudukan politiknya jian, menyatakan perang, serta berhak
juga sedang menurun, yang kemudian memiliki kapal perang, memelihara
tenggelam di tangan Islam.Kondisi tentara, dan memiliki benteng-benteng
semacam itulah yang antara lain me- pertahanan. Namun VOC juga sangat
maksa Portugis meninggalkan politik tn<:mentingkan pemegang buku dan para
anti-Islam seperti Pcrang Salib sebab saudagar. Jabatan ''Eerste Koopman"
mereka harus menerima kenyataan da1am hierarki VOC m<:rupakan jabatan
bahwa kerajaan-kerajaan disekitamya yang sangat penting. Dari jabatan ini
adalah Islam, dan perdagangan Islam di seseorang bisa menjadi gubernur jen-
Asia Tenggara sampai Timur Tengah deral. yang pada awal berdirinya me-
46
Volume041 Nomor31 November 2016
47
JEJAK NUSANTARA
Jolur Rempah dan Keberuntungan Petanl Maluku dalam Petdo:gongan Abad Ka-15 Hingga Abaci Ke~ 17
48
Volume 04 I Nomor 3 I November 2016
lomatik tidak selalu berdasarkan ideologi Banten tidak bertahan lama. Kebesaran
yang sama seperti kepentingan Islam, rnereka sebagai kekuatan maritim dan
tetapi lebih menonjol karena upaya perdagangan terus merosot bukan dika-
perebutan hegemoni, seperti perebutan lahkan oleh kekuatan Portugis atau
hegemoni di Selat Malaka. Aceh dan VOC, melainkan oleh kekuatan baru
Johor tidak scgan-segan meminta ban- yang rnuncul di pedalaman Jawa, yaitu
tuan kekuatan non-Islam. dalam hal ini Mataram. Kerajaan itu, yang berdiri
Belanda atau Porttugis, untuk menyerang sejak 1575, terus-rnenerus rnelakukan
kerajaan Islam lainnya. Sebelum Jobor tekanan terhadap kerajaan-kerajaan
bersekutu dengan VOC pada 1600 Aceh rnaritim, khususnya di pantai utara Jawa,
pemah meminta ekspedisi Belanda bahkan sampai ke Batavia. Bayangan
pertarna di bawah pirnpinan Comelis de kejatuhan Majapahit yang rnenghantui
Houtman untu menyerang Johor atas para penguasa di Mataram rnernbuat
narnanya dengan irnbalan rnerica. Juga rnereka berupaya rnernatikan sumber-
Iskandar Muda pernah rnerninta EIC surnber pendukung politik dan ekonorni
untuk rnenyerang Pidie. kerajaan-kerajaan tersebut, yang secara
Kota-kota atau kerajaan di pesisir tidak langsung mernatikan perdagangan
utara Jawa, seperti Jepara, Kudus, Pati, ]aut rnereka.
Tuban, Grcsik, Surabaya, dan Jaratan, Kehadiran pendatang baru, termasuk
menjadi ramai dikunjungi pedagang VOC dan EIC, sering rnernbawa harapan
mancanegara, khususnya setelah Malaka baru bagi raja-raja di Nusantara ter-
jatuh ke tangan Portugis. Para penguasa masuk daerah Maluku. Dernikian pula
di Jawa melihat Potugis sebagai saingan sewaktu Belanda dan Inggris datang
dan ganjalan dalarn perdagangan me- pada akhir abad ke-16, rnereka disambut
reka. Jepara, misalnya, rnelihat Portugis dengan baik. Banten, misalnya, rnengi-
sebagai saingan utama dalarn zinkan VOC dan EIC membuka kantor
perdagangan merica, yang keduanya dagangnya di pelabuhan. Demikian pula
rnengambil barang dagangan itu dari Pangeran Jayakarta mengundang masuk
Maluku. Kemudian Demak sebagai VOC untuk membuka kantor dagangnya
pengekspor bcras ke Malaka menjadi di kota. Kernudian di Ambon didirikan
rugi setelah kota tersebut jatuh ke tangan kantor pusat dagang VOC untuk meng-
Portugis. Kegagalan kerajaan Islam di ontrol perdagangan rempah-rempah
Nusantara untuk rnerebut Malaka pada cengkih, pala, fuJi, damar, yang akhimya
dasamya tcrjadi karena kckuatan Islam memunculkan politik monopoli yang
di kepulauan Nusantara tidak mau dilancarkan VOC sehingga rnernbuat
bersatu melawan Portugis atau Belanda para penguasa negeri ataupun para
(VOC). Bahkan diantara mereka juga pedagang cengkih dan pala rnerasa
saling mencurigai. Malaka sendiri akhir- dirugikan. Cara VOC rnenundukkan
nya jatuh olch serangan gabungan penguasa negeri-negeri di Maluku
antara Johor dan VOC. Eksistensi kera- adalah dengan rnembuat aneka
jaan maritim Jawa dengan kekecualian perjanjian yang isinya menguntungkan
49
JEJAK NUSANTARA
Jalur Rempah dan Keberuntungan ~tani Maluku dalc,nn Perdagangan Abad Ke-15 Hingga Alxrd Ke-17
VOC. Modus itu bisa bcrjalan dengan Untuk menguasai Pu!au Jawa secara
baik sehingga pihak kompcni Be!anda keseluruhan VOC menggunakan kesem-
secara terbuka menyatakan kepada para patan ketika EIC meninggalkan Banten.
empat perdana 3 Tanah Hitu untuk Saat itu pulakekuatan utama VOC yang
bekeljasama memerangi Portugis yang didatangkan dari Maluku datang men-
sudah sejak lama menjadi musuh yerang Jayakarta sehingga kota itujatuh
mereka. dan diubah namanya rnenjadi Batavia.
Se!ain itu, untuk menjalin kerjasama Setelah berhasil menguasai Batavia, J.P.
dengan penguasa di wi!ayah Maluku Coen memindahkan kantor pusat dagang
Utara, dalam hal ini pihak Kesultanan, VOC dari Ambon ke Batavia. Namun,
Warwijk bersama anak buahnya berang- untuk mengusai seluruh perdagangan di
kat pada bulan Mei dengan dua kapal ke Nusantara, VOC harus menunggu waktu
Temate. Sedangkan kapal Hemskerk yang relatif lama. Di sebelah barat,
bersama dua kapal lainnya, Gelderfand kekuatan maritim di Jawa tarnpil sebagai
dan Zeeland, pada bulan Maret dikirim saingan berat yang terus-menerus
ke Banda untuk mencoba mendapatkan menentang VOC seperti halnya Aceh
muatan pala di sana. Beberapa waktu dan Malaka melawan Portugis. Semen•
kemudian Laksamana Steven van der tara itu,. tantangan dari kekuatan maritim
Hagen tiba dan berlabuh di Hitu Lama di sebelah timur Pulau Jawa relatif tidak
pada 1599. Vander Hagen bersama dua ada karena kerajaan-kerajaan tersebut
kapal lainnya yaitu Zon. de Maan dan de sedang menghadapi kekuatan Mataram.
Morgenster berangkat dari Tex.el. Pada Bahkan, untuk menjaga kepentingan
13 Maret 1600, ekspcdisi itu tiba di dagangnya, voc; mengakui kekuatan
depan Pelabuhan Banten, dan dari sana Mataram di bawah Sultan Agung dan
berangkat ke Maluku. Menariknya ada- mengirimkan upeti ke kerajaan tersebut.
lab ketika ekspedisi dibawah pimpinan VOC baru dapat menguasai seluruh
Van der Hagen tiba di Hitu disambut perdagangan dan politik di Jawa setelah
dengan sangat bersahabat oleh para kekuatan kedua kerajaan tersebut
pimpinan di Jazirah Laihitu. Para me!emah, terutama karena intrik yang
perdana Hitu minta bantuankepada Van teljadi di dalam kedua kerajaan tersebut.
der Hagen untuk memerangi orang- VOC mengikat penguasa baru dengan
orang Portugis, dan permintaan itu dika- perjanjian yang sangat menguntungkan
bulkan o!eh Vander Hagen (Tijdschr(ft politik monopoli dagangnya. Hal yang
voor Nederlandsch-Indie, I, 1856: I 05). sama juga dilakukan VOC dengan raja-
raja lain diluar Jawa. Hingga keruntuhan
VOC pada 1799, kekuatan maritim di
Nusantara yang relatif masih kuat
3
Empat pcrdana ~dalah pimpinan tradisional bersaing melawan VOC hanyalah Aceh.
yang berkuasa penuh di negeri-negeri yang
terdapat di Jazirah Laihitu.Pulau Ambon bagian
utara yaitu Perdana Totohatu. Perdana Nusa
Tapi. Perdana Jamilu, dan Perdana . . . [tidak SUMBER DANA DAN ALAT PEMBAYARAN
tertulis lengkap; Ed.]
50
Volume 04 I Nomor 3 I November 2016
Para penguasa Mataram telah mempela- yang sangat penting dan diperhitungkan
jari sebab-musabab keruntuhan Maja- waktu itu. Kekayaan itu antara Jain
pahit pada awal abad ke-15, yaitu menjadi penjamin Jangsung mata uang
membiarkan Demak, salah satu daerah yang diterbitkan oleh kerajaan yang
bawahannya, berkembang menjadi kota bersangkutan. Misalnya pada masa
dagang yang ramai dan kuat, yang pada Iskandar Muda, mata uang mas Aceh
gilirannya berbalik, menghancurkan yang diterbitkan masa itu menjadi
pusat kekuasaan Majapahit yang berada terkenal dan diterima oleh para pedagang
di pedalaman Jawa. Peristiwa semacam secara pcnuh di banyak tempat perda-
itu tidak boleh terulang pada Mataram. gangan Asia sebagai alat pembayaran.
Sindrom Mataram semacam itulah yang Sewaktu kejayaan perdagangan Aceh
menjadi salah satu faktor yang men- mengalami kemunduran, nilai mata uang
dekatkan Mataram ke VOC. Berniat itu pun semakin merosot, dan ruang
memonopoli perdagangan di kepulauan lingkup penerimanya pun semakin
Nusantara, VOC melihat peluang untuk terbatas.Dengan politik kerajaan seperti
menyingkirkan salah satu saingannya, itu, keuntungan dari hasil komoditas
yaitu pedagang Jawa. Oleh karena itu, ekspor yang utama umumnya dimono-
ketika diadakan perjanjian pertarna poli oleh pihak raja. Sementata itu,
antara Amangkurat I (Mataram) dan keuntungan yang berhasil dihimpun para
VOC, tcrdapat satu klausul bahwa VOC pedagang atau pengusaha swasta juga·
akan menghalangi sebanyak mungkin sangat sulit untuk ditanam dalam sektor
perdagangan dari pesisir utara Jawa, Jain, seperti pertanian, industri, dan
khususnya dari Gresik (Giri) dan perbankan, karena dana tersebut
Surabaya (Sunan Ngampel) (De Graaf sewaktu-waktu dapat diambil oleh raja
dan Th. Pigeaud 1961: 76-7).Sumber atau penguasa. Olch karena itu,
VOC mengutip pemyataan Amangkurat umumnya modal yang dihimpun para
bahwa "Raja tidak menghendaki kawula- pedagang atau pengusaha itu hanya
kawulanya pcrgi berlayar dan berdagang berputar di kalangan keluarga saja
ke tempat-tempat lain, malahan meng- layaknya sistem Commenda. Dalam
inginkan bahwa semua pedagang akan sistem Commendadikatakan bahwa tidak
datang ke pelabuhannya dan meng- ada perbedaan tugas antara pemilik
unjungi negaranya." Selain itu, disebut- modal, peketja, dan perdagangan itu
kan pula bahwa semua uang yang sendiri. Selain itu, modal baru ada-
diperoleh di Jepara Jangsung dibawa ke kalanya diperoleh dengan cara berutang
Kcraton Mataram. Raja juga memerin- atau menggadaikan harta milik. Surat
tahkan rakyat menenun tekstil. Rupanya jaminan berutang itu ternyata juga dapat
perintah itu cukup efektif yang terbukti dipetjualbelikan atau dijadikan jaminan
dengan menurunnya penjualan tekstil jika sewaktu-waktu perlu dana.
VOC ke Mataram. Dalam sistem Commenda tidak ada
Kekayaan kerajaan (atau raja), pembedaan yang tegas antara pemegang
terutama harta bendanya, menjadi faktor saham, pekerja, dan pedagang. Hal itu
51
JEJAK NUSANTARA
Ju!ur :1er:lp::~ da~ Ke-be1 um:mg:m Po~a:-.: Mah.:ku dalam Ferdogangan .ZIJ:.od Ke-.-15 Hingga .Abed Ke-17
berbeda dengan organisasi perdagangan Tidak sedikit mala uang yang dijadikan
Portugis atau Belanda (VOC). Pada perhiasan bemilai lebih tinggi daripada
VOC ada pembedaan yang tegas antara nilai nominal rnata uang tersebut.
pelaut, pegawai, dan pemilik saham atau Misalnya, mata uang kepeng Cina yang
pemilik modal yang terikat dengan beredar di Nusantara sejak masa
perseroan besar atau bank-bank pemberi Majapahit masih terus dicari oleh
atau pemberi pinjaman bagi usaha berbagai kelomp 0k dan pedagang di
dagang mcreka. Hak individual sudah Nusantara, terutama karena mata uang
kelihatan dalam pembagian keuntungan. tersebut juga dijadikan salah satu
Selain itu. perlindungan dari raja juga pelengkap dalam upacara adat atau
tampak jelas. Sebagai contoh, hampir keagamaan. Di Bali, hingga kini,masih
semua ekspedisi perdagangan pertama banyak yang menggunakan mata uang
dari para pedagang Barat dalang ke kepeng Cina dalam upacara
Timur atas nama raja atau mendapat keagamaannya. Mungkin karena itu,
restu raja rnasing-masing. VOC jelas penguasa Majapahit kemudian
mendapat hak oktroi dari raja Belanda. menerbitkan mata uang kepeng Cina
Dengan demikian. selain harta sendiri.
kekayaannya relatif Jebih terjamin Di kota-kota di sekitar Selal Malaka
daripada pedagang Indonesia, VOC juga dan sepanjang pantai utara Jawa, selain
mempunyai kesempatan lebih luas dalam mara uang Cina dan lokal (dalam arti
mengin\'estasikan kcuntungan yang mata uang kerajaan Nusantara), berbagai
diperolch, baik dalam bidang yang sama jenis mata uang asing juga banyak
maupun dalam bidang lain, termasuk digunakan dalam lransaksi perdagangan.
perbankan. Kondisi semacam itu pula Meski demikian, belum terungkap secara
yang menjadi salah satu faklor pasti scjak kapan masyarakat di kepu-
berkembangnya dunia perbankan di lauan Nusantara mulai menggunakan
Eropa. mata uang sebagai alat pembayaran. Dari
Satu hal yang cukup menarik dari beberapa temuan arkeologis di Pulau
dunia perdagangan waktu itu adalah Jawa ditemukan sejumlah mala uang
tidak adanya sistem pembayaran yang perak yang berangka tahun 674 M.
baku. yang dijadikan standar. Selain itu, Selain mata uang, juga ditemukan
tidak ada pula Jembaga yang menjamin benda-benda tertentu yang diduga digu-
mata uang. Jaminan atas mata uang nakan sebagai alat tukar atau pem-
dalang dari bahan baku uang itu sendiri. bayaran, misalnya manik-manik dan
Selain itu, jaminan datang dari kebesaran gclang.Jika dilihat dari jenis dan
kerajaan yang mcnerbitkan mata uang, bentuknya, alat pembayaran itu ada yang
contohya mata uang masa Iskandar sederhana, seperti manik-manik (dari
Muda dari Kesultanan Aceh. Kadangkala Bengkulu dan Pekalongan), gelang (dari
mata uang itu juga dijadikan komoditas Majalengka dan Sulawesi Selatan),
perdagangan. baik karena nilai logamnya belincung (dari Bekasi), moko (dari
maupun karena bentuk atau seninya. NTT), dan kerang (dari Irian). Yang
52
Volume 04 l Nornor 3 I November 2016
53
JEJAK NUSANTARA
Pengaruh )alur Rempah !erhadap Penumbuhan Budaya Maritim Masyarakat Maluku
Kejayaan petani cengkih dan pala Pires. T. (2016), Suma Oriental: Perjala11an
pada masa lalu didukung pula oleh dari Lulll Me•·ah ke Cina & Buku
Francisco Rodrigues (terj.). Yogyakarta:
banyak annada dagang dari berbagai Ombak.
pulau penghasil cengkih dan pala di Pradjoko, D. dan B. B. Utomo (2013). Atlas
Maluku sehingga dapat mengangkut Pelabuhan-pelahuhan Bersejarah di
barang dagangannya dengan rnudah ke Indonesia. Jakarta: Kemcnterian Pendidi-
berbagai pelabuhan dagang lain di kan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
Direktorat Sejarah dan N ilai Budaya.
Nusantara. Namun, sejak kedatangan Reid, A. (2004). Sejarah Modern Awal Asia
bangsa Barat ke Nusantara pada abad ke- Tenggara (terj. S. Siregar, H. Amini, D.
5 dan abad ke-6, ketika mereka mulai Setiawan). Jakarta: LP3ES.
melakukan monopoli perdagangan Ricklefs, M. C. (1991), Sejarah Indonesia
cengkih dan pala secara besar-besaran, Modern (terj. Dharmono Hardjowidjono.
Yogyakarta: Gadjah Mada University
kehidupan petani setempat rnerosot. Press.
Politik rnonopoli membuat masyarakat Zacot, F. dan Fida Muljono (2008),0rang
wilayah itu semakin terpurul<:. Baja: Suku Pengembara Laut(tetj. I. B.
Paranoto ). Jakarta: Gramedia Pustal<a
Utama.
DAFTAR ACUAN
Dick-Read, R. .(2008), Penje/ajah Bahari:
Pengaruh Peradaba11 Nu.V"dntara di Afrika
Disertasl
(terj. E. Aswaldi). Bandung: Mizan
Pustaka.
Lapian, A. B. ( 1987), "Orang Laut, Bajak
de Graaf. H. J. dan Th. G. Th. I'igeaud (1961),
Laut, Raja Laut: Sejarah Kawasan Laut
De eerste Moes/inrse vorstendommen op
Sulawesi Abad XIX," Disertasi Doktor.
Jm·a. ·s-Gravenhage: Martinus Nijhoff.
Yogyakarta: Universitas Gadjah Marla.
Lombard, D. ( 1996), Nusa Jawa Silang
Budaya, Bagian 2: Jaringan Asia (terj.).
Surat Kabar/Majalah
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Tijdschrift vom· Nederlandsch-lndie 1856.
Mcilink-Roelofs:<, M. A. P. ( 1962),
Persaingan Empa dan Asia di Nusantara:
lnternet
Sejarah Pel'lliaguan J500-/630 (terj.).
http/lmaritim go.id .. diunduh II September
Depok: Komunitas Bambu.
2016.
Menzies. G. (2016), Saar Cina Menemukan
Dunia (terj. ). Jakarta: Pustaka Alvabet
54
Volume 04 I Nomor 3 1November 2016
Sem Touwe
Pengqjilr, Universitas Pattimura
Abstract
The spices lane of Archipelago and foreign had given the comributian positively toward the
growth .and the development ofmaritime culture pf Banda island and Gorom as well as
Moluccas society in general. The purpose and the objective of this research is to reveal the
role of Banda islands and Goram soclery in the lane spices toward the growth and the
deve/opme/11 of maritime culture and another local potency. These two .areas have been
selected as the representative qf another area of spices producer In Moluccas and are
considered to have a role in the spices trade lane both Archipelago and foreign. To
understand the role o.f seller and sailor in both island in the spices trade lane In past, the
historical a.1pect. socioeconomic, and politics that ever experienced by the society In both
Island need to be revealed deeply and systematically. This study is descriptive by
usinghistoricalapproach. The conclusion of this study shows that the role of the society in
both island in the spices trade lane In past is very useful and being the economic capital that
still used ulltil1ww.
Kajian mengenai jalur rempah telah kan karya berharga tersebut dapat
banyak ditulis dalam berbagai literatur diketahui bahwa Maluku sebagai poros
asing danlokaL Dari sekian literatur yang jalur rempah telah dicatat oleh para
sangat menarik adalah naskah Cina, ahli geografi Tiongkok dalam Sejarah
yang dikisahk.an 9leh W.P. Gmeneveldt dinasti Tang (618-906) dan catatan
dalam karyanya tentang Nusantara sejarah dinasti Ming {1368-1643) yang
menurut catatan Tiongkok. Berdasar- menyebut Maluku dengan istilah 'Mi-
55
JEJAK NUSANTARA
Pengaruh Jc.lur Rempah terhadap Pertumhuhon Budaya Maritint Masycrraka1 Maluku
56
Volume 04 I Nomor 3 I November 2016
yaran itu jauh sebelum orang Eropa (Pires 2016: 265-87). 3 Berarti daerah
mengelilingi dunia (Mensies 2016: Maluku yang terkenal dengan rempah-
163-77). Sayangnya ambisi besar rempah seperti pala dan cengkihjuga
Kaisar Zhu Di berakhir dengan tclah dikenal luasolch para pedagang
pemusnahan berbagai dokumen atau mancanegara karena berada tepat pada
catatan ekspcdisi tcrsebut schingga poros maritim Nusantara dan jalur
tidak dapat dipub1iksikan. Akibatnya, rempah dunia.
orang-orang Eropa-lah yang dianggap Dengan demikian dapat dikatakan
sebagai bangsa yang pertama kali bahwa jalur rempah secara politik
mengelilingi dunia. Karya Reid (2015) maupun ekonomi telah memacu perda-
yang telah disebut, lebih terpaku pada gangan dan pelayaran antara pedagang
masalah ekspor rempah-rempah di Asia Maluku dengan pedagang Nusantara
Tenggara secara umum, dan tidak sama ataupun mancanegara terutama Cina,
sekali menyoroti perkembangan perda- India Arab, Eropa, dan lain-lain.
gangan di Maluku Utara ataupun Pengaruh langsung yang diperolah dari
seluruh Maluku, namun tetap berharga jalur rempah tersebut juga telah
sebagai referensi tentang jalur rempah memberikan sumbangan besar bagi
atau aktivitas perdagangan di Asia tumbuhnya peradaban bahari masya-
Tenggara. rakat di Maluku terutama di Kepulauan
Dalam karya klasiknya, Nagara· Banda, Gorom, Ternate, Tidore,
.kertagama (1365), Mpu Prapanca telah Makian, dan lain-lain. Selain itu,
menyinggung soal "Maloko" yaitu rempah-rempah basil Maluku, pala dan
empat pusat kekuasaan kesultanan di cengkih, merupakan petunjuk penting
Maluku Utara atau lazim disebut untuk mengetahui kapan daerah Maluku,
Maloko Kie Raha. pulau penghasil khususnya Banda dan Gorom, meng-
rempah-rempah terutama cengkih adakan hubungan dagang dengan dunia
(Leirissa 1996: 56-60; Lombato 1998: luar. Petunjuk tersebut akan menjadi
93). 2Sumber Portugis, terutama Tome bukti sejarah dan argumen penting untuk
Pires dengan karyanya Suma Oriental, merekam jejak pertumbuhan dan
juga memberikan gambaran secara perkembangan kehidupan sosial,
terperinci mengenai aktivitas perda- ekonomi, politik, dan budaya masyarakat
gangan rempah-rempah di Nusantara Maluku yang bersentuhan langsung
dan terutama berbagai komoditi dengan jalur rcmpah sejak masa lalu.
cengkih dan pa1a serta fulinya yang Banyak ahli sejarah mengungkapkan
banyak ditemukan di pulau-pulau bahwa pulau-pulau penghasil rempah-
seperti Banda, Seram dan Maluku rempah di Maluku adalah Kepulauan
3
Maluqko yang dimaksudkan !'ires dalam
Suma Oriental adalah gugusan kepulauan
2
Lombato ( 1998) mcnjelaskan bahwa dalam Tcmate, Tidore (Tidom). Jailolo (Bato Chyna),
kronik Jawa Nagarakertagamatelab disebut Bacan (Pacbam), Moti (Motci), Makian
nama 'Malaia' dan 'Molocas'. (Maquiaem). dan Maitara.
57
JEJAK NUSANTARA
Pengaruh Jalur Rempah terhodop Pcttumbuhan Budaya Marllim Masyarakat Moluku
Banda dengan komoditi pala sedangkan turut melakukan pelayaran niaga pada
Maluku Utara dengan komoditi cengkib. abad ke-16. Tome Pires memasukkan
Kedua komoditi tersebut telab pedagang Banda dalam daftar orang-
menarik perhatian bangsa-bangsa luar orang yang berkunjung ke Malaka.
untuk mencarinya tanpa mengbiraukan Sementara, Mcilink-Roelofsz melukis-
ganasnya gelombang, badai, dan maut kan bahwa di Malaka ada seorang
yang setiap saat bisa terjadi. Selat, syahbandar yang bertugas untuk me-
tanjung. pulau, dan sungai diseberangi ngurus kepentingan orang Banda dan
banya untuk mencari rempab-rempab pedagang yang lain. Namun kapal-kapal
cengkib dan pala di Kepulauan Maluku. mercka yang digunakan berlayar hanya
Disisi yang lain, perdagangan rempab- berkapasitas kecil dan para awak
rempab telah memacu pcngetahuan dan kapalnya mudah meninggalkan kapal
teknologi masyarakat kepulauan peng- jika tcrjadi bahaya di laut(Pires 2016:
basil rempab untuk mengembangkan alat 265-81; Meilink-Roelofsz 2016: 94-5).4
pengakut berupaperabu atau jung dan Pelayaran dan perdagangan dari
sebagainya untuk mengangkut basil Temate, Tidore, Makian, dan Bacan ke
panen mereka ke berbagai pelabuban Banda maupun Seram, atau sebaliknya.
dagang lain di Nusantara terutama sangat ramai karena sistem barter di
Makasar, Jawa. Sumatera dan Malaka. wilayah itu didominasi oleh kedua
Dari pelabuhan tersebut komoditi kelompok pedagang tersebut.Berarti
dikirim melalui jalur perdagangan perabu-perahu pengangkut cengkih, pala,
rempab-rempab Asia, mulai dari Malaka damar, gaharu, yang berasal dari
ke Cina melalui Sclat Malaka terus kepulauan di Maluku saat itu sangat
menyusuri Laut Cina Selatan, dan ada
juga dari Malaka ke India sampai ke
'Menurut Pires. jalur pelayaran dan
teluk Persia. Kemudian dari Persia
perdagangan di Nusantara turut diramaikan kaum
disambung melalui jalur darat menuju pcdagang dari Maluku karena para sultan atau
Syam (Suriah) terus ke Laut Tengah. raja di daerah itu memilikijung atau perahu yang
Dari taut Tengab. basil rempab-rempab cukup banyak. Sultan Temate Bayan Sirullah
komoditi Asia ini disebar ke wilayah (berkuasa pada 1500-22). misalnya. memiliki
kapal scratus unit. Begitu pula dengan Sulatan
Eropa terutama oleb para pedagang
Tidore Almansyur yang memiliki 80 unit perahu.
Venesia. Almansyur juga menguasai Pulau Moti sehingga
Kebutuhan akan alat transportasi rempah-rempah. tcrutama ccngkih, diangkut dari
!aut untuk mengangkut hasil rempab- kcdua dacrah itu ke Pelabuhan Makian.
rempab dari pulau-pulau di Maluku, baik Pclabuhan itu ramai dikunjungi pedagang asing.
Banda, Gorom, Temate, Tidore, Makian, Sultan Bacan, yaitu Cucuf, saudara tiri dari
sultan Temate, temyata memiliki perabu lebih
dan lain-lain, telah memacu para pelaut banyak daripadamilik sultan Temate, dan
dan pedagang membuat perabu yang pcnduduk di pulau itu lebih banyak hila
berkapasitas I 0-20 tonatau lebib untuk dihandingkan dengan Temate, Tidore dan Moti.
mengangkut rempah-rempah. Telab Begitu pula dengan sultan atau raja di Jailolo.
terbukti babwa para pedagang Banda
58
Volume 04 I Nomor 3 1
N~mber 2016
mungkin turut menguasai jalur perda- rempah berupa cengkih dan pala dari
gangan rempah-rempah karena mereka Kepulauan Banda, Gorom, Temate,
turut aktif mendistribusikan hasil panen- Tidore, Bacan, Jailolo, dan Scram dibeli
nya ke berbagai pelabuhan dagang di atau ditukar dengan barang dagangan
Nusantara bahkan ke Malaka dan daerah lain kemudian dibawa ke pelabuhan
Asia lainnya. Tak bisa dipungkiri pula dagang seperti Majapahit di Pulau Jawa,
bahwa jalur rempah Nusantara saat itu Gresik, Tuban, Sedayu, dan Jaratan. Dari
turut diramaikan oleh pedagang dan pelabuhan-pelabuhan itulah pedagang
pelaut dari Maluku. Dengan demikian, Gujarat dan Arab mengangkutnya
seperti telah disebutkan, terdapat dua melalui Laut Merah terus ke Timur
rute peljalanan niaga intemasional masa Tengah, dan akhimya tiba di Eropa.
lalu yaitu, pertamajalur sutramelalui Bandar niaga lain yang cukup
daratan Cina, Asia Tengah dan berakhit berpengaruh dalam perdagangan
di Laut Hitam; kedua jalur rempah rempah-rempah dari Maluku adalah
dimulai dari Maluku, terus ke Borneo, Sriwijaya dan Malaka. Hal itu dapat
Jawa, Srilanka dan menyeberang Samu- dibuktikan karena jauh sebelum keda-
dra Hindia ke !aut Arab.. Rute ini tangan orang-orang Eropa ke Nusantara
berakhir dengan jalan darat lewat para telah berkembang kerajaan-ker!\iaan
kafilah yang mengangkut rempah- mantun di wilayah barat dengan
rempah ke kota Alexandria dan Syria. pelabuhan-pelabuhan penting seperti
Selain kedua jalur tersebut, terdapat Sriwijay11. di Sumatera, Majapahit di
jalur perdagangan rempah yang lain di Jawa, dan Malaka di Tanah Seme-
Nusantara dari Malaka menuju Maluku. nanjung. Menurut Reid, mula-mulapala
Pcrtama, jalur tercepat melalui dan cengkih dari Maluku ditampung
Singapura terus ke Kalimantan Barat, pada beberapa pelabuhan Kerajaan
menyusuri pesisir Kalimantan Selatan, Majapahit di Jawa Timur. Para peda-
kemudian berlanjut ke Pulau Buton dan gang dari Jawa dan Maluku menjadi
berakhir di Maluku, khususnya di pulau- pemasok utama komoditi tcrsebut yang
pulau penghasil cengkih dan pala. dipasarkan di Asia. Namun, setelah
Kedua, dari Malaka ke Jawa. terus ke kerajaan tersebut runtuh pada abad ke-
Bima dan Sumbawa. kemudian berlanjut 16, pusat perdagangan di Asia Tenggara
ke Maluku (Pires 1916: 283). 5 Rempah- beralih ke Malaka yang terletak pada
jalur perdagangan antara India dan
Tiongkok sehingga rempah-rempah dari
'Menurut penulis, jalur kedua yang
dijclaskan Pires-dalam Suma Orlental- Maluku juga disalurkan melalui kota
merupakan rute pcrdagangan Nusantara bagian pelabuhan itu. Pcrubahan jalur dan pusat
selatan yang menyentuh Kepulauan Maluku di
barat daya ataupun tenggara. Jalur tersebut
dimulai dari Malaka, menyusuri pcsisir Gorom ada ya,ng kernbali menggunakan jalur
Sumatera, tcrus kc Jawa, Bali, Sumba. Sumbawa, tersebut dan ada yang melewati Kepulauan
Flores, Timor, Alor, Kisar, Sermata, Luang, Banda tcrus ke Ambon, dan melanjutkan
berlanjut kc kepuluan Kei, Toyando, berakhir di pelayaran menuju Makassar. Jawa, Sumatera dan
Kcpulauan Keping dan Gorom. Setalah di berakhir di Malaka.
59
JEJAK NUSANTARA
---- ---- --·
Fbngaruh Jalur Ret':'!.po..~ teth:::dc:p A::~!ur.'lbuhan Budayc }.fu:tbm MosyarakO" Maluku
-------
60
Volume 04 I Nomor 3 I November 2016
61
JEJAK NUSANTARA
Pengaruh Jalur Rempqh terhadap Pertumbuhan Budaya Marttim Masyaraka1 Moluku
sangat penting untuk mengungkapkan menjual pala dan fuJi mereka juga
berbagai aktivitas kehidupan masya- memiliki armada dagang sendiri yang
rakatnya. Pcrtumbuhan dan perkem- mcngangkut ccngkih dan pala ke
bangan budaya bahari kedua masya- pelabuhan lain di Nusantara dan
rakat kepulauan tersebut tidak terlepas kemudian ditukarkan dengan barang
dari jalur rempah yang secara langsung dagangan lainnya untuk diangkut ke
ikut memperkaya budaya bahari Banda (Burger dan Prajudi 1962:
masyarakatnya.Selain menelusuri jejak 52). 10Jauh sebelum kedatangan orang
kebaharian masyarakat Banda dan Eropa ke Maluku, para pedagang Banda
Gorom, aktivitas perdagangan rempah- dan Gorom telah menguasai perda-
rempah dan pelayaran mendapat gangan rempah-rempah dan bersaing
perhatian, terutama menyangkutperan ketat dcngan pedagang dan pelaut
pedagang Banda dan Gorom dalam Temate, Tidore, Jailolo, Bacan dan
jalur rempah nusantara, teknologi Makian. Mereka juga bersaing dengan
rancang bangun perahu tradisional, para pemilik modal dan jung dari
sistem birokrasi pelabuhan di Banda, Malaka seperti Curia Deva, seorang
hubungan sosial,pola perlayaran, dan pedagang dari Chctti dan Pati Cucuf di
perdagangan yang mercka miliki sejak Pulau Jawa yang mcnguasai pelayaran
dahulu. Para pedagang dan pelaut dan perdagangan di Pelabuhan Gresik.
dari pulau-pulau penghasil rempah- Selain itu ada juga pedagang lain yang
rempah seperti Temate, Tidore, Jailolo, berasal dari India, Gujarat, Arab,
Makian, Moti, dan Bacan, ikut juga Sumatera, Jawa, dan Makasar. Selain
mewamai dinamika perdagangan orang-orang Banda, Gorom, Gcscr, dan
rempah-rempah Nusantara bahkan du- Huamual di Scram. sultan-sultan di
nia sehingga patut mendapat pcr-hatian Temate, Tidore, Jailolo, Bacan, dan
dalam tulisan ini. Makian memiliki perahu dan kora-kora
dalam jumlah yang sangat banyak(Pires
2016: 270~85). 11
PEDAGANG BA)';DA DAN GO ROM
62
Volu~ 04 I Womor3 I !lpvem\>er20Hi
nya pelaut dan pedagang yang be:rasal masyarakat di Kepulauan GOI'Qm telah memeluk
agama Islam sebelum kedatangan orang Eropa di
dari kepulauan Banda, Seram, dan Maluku sehingga mereka rneMlak bersahabat
Papua. Begitu kuatnya peraturan yang dengan orang-orang Eropa yang membawa
agama Kristen ke wilayah mereka.
63
JEJAK NUSANTARA
Pengaruh )olur Rempah terhadap Pertumbuhan BudO)'!' Mi;,ritlm Masyorok<rt Maiuku
atur para pedagang Banda, Gorom, dan menyerang Pulau Keping. Kekltlltan tern-
Papua, namun pada akhimya herkem- pur !aut di Pulau Misol yang dikabarkan
akan menyerang Pulau Keping itu ter-
bang menjadi suatu ikatan kekerabatan nyata hanya desas-desus dan tidak pemah
lintas pulau antara orang-orang Banda, terwujud bahkan tidak pemah ada laporan
Gorom dan Papua hingga kini. lkatan resmi dari pemerintab Hindia Belanda.
sosolat juga memberikan peluang yang KCCUllli ditahun 1805 pemah terjadi
besar bagi para pelaut dan pedagang penyerangan yang dilakukan oleb keku-
atan tempur !aut gabungan tennasuk
dari kepulauan Banda dan Gorom kora4wra dari kepulauan Raja Ampat
sehingga mereka bisa berlayar hingga yang dikltllsai Raja Jailolo. Mereka
pesisir Papua Barat terutama di pulau- bethasil menyerang Kepulaltlln Sula dan
pulau Arobi, Karawatu, Kilimata, Kepulaltlln Banggai yang dikomandai
Kaimana, dan Misol. Secara politik, oleh Kimelaha Stmgi atau Mohammad
Asgar.
sosial atau ekonomi, ikatan sosolat
antara masyarakat yang berbeda pulau, Dari data historis tersebut terlihat
suku dan ras ini ternyata membawa bahwa kcrja sama otang-orang Kepula-
uan Banda, Kepulauan Gorom, Seram,
manfaat positif bagi para pedagang dan
pelaut Banda, Gorom, Seram dan dan penduduk pesisir Papua Barat,
Papua. Contohnya pada masa berkeca- IDtususnya pulau-pulau Raja Ampat,
muknya bajak laut diperairan Setaro dalam jkatan so~olat benat-benar ber-
Utara hingga Papua Barat, para pelaur fungsi dan terbukti sebagai alat perekat
dan pedagang dari .ketiga daerah yang hubugan solidaritas baik dalam ekon-
terikat dalam sistertl sqsolattidak omi, sosi.al, maupun politik. Hubungan
pernah diserang atau dirampok oleh itu tampak juga dalam sistem per-
bajak !aut dari Papua terutama negeri- dagangan barter antara masyarakat di
negeri pesisir wilayah kekuasan Raja da.e.tah·daerah tersebut karena mereka
s;~.Hng menukar barang dagangan,
Salawati yang bergabung denganhajak
bahkan pelaut-pelaut Banda sering
laut dari Tobelo dan Galela. Tentang
aktivitas bajak laut tergambar dalam memesan perahu dan kora-kora dari
orang-orang Geser di Seram Timur
kutipan berikut (Leirissa 1996: 165-7).
Annada-armada orang Pap.llll peaduduk yang pandai merancang perahu
pesisir kepulalllln Raja Ampat yang ataukora-kora. Orang-orang Banda
dipimpin oleh para rajanya terutama raja juga sering menukarkan barang
Salawati dan raja Misol pada 1794 pemah dagangan yang mereka bawa dari luar
bergabung bersama pasukan bajak !aut Maluku seperti Jawa, dan Sumatera
dari Halmahera khususnya orang-orang
Tobelo Galela yang dipirnpin oleh Sultan dengan bahan makanan sagu, kelapa,
Zainal Abidin dengan kekuatan 250 umbi-umbian dan kopra dari Papua dan
perahu dari berbagai ukuran bersiap-siap Seram.
untuk menyerang Pulau Keping dibagian
tenggara Seram Timur. Selain itu berita TEKNOLOGIRANCANGBANGUN
yang lain menjelaskan bahwa 100 buab KAPALKAYU
perahu jenis lrora juga telah disiapkan
dari berbagai negeri yang ada di pesisir Teknologi rancang bangun kapal di
kepulauan Raja Ampat juga akan ikut Kepulauan Banda perlu diteliti lebih
64
Volume 04 I Nomor 3 I November 2016
mendalam karena diduga kuat perahu- jelas apakah kapal yang mereka miliki
perahu besar yang dapat melayari dikerjakan di Banda ataukah dibeli dari
s.amudra luas dengan kapasitas muat orang-orang Geser, Gorom dan Kian di
rata-rata 5-10 ton itu diperoleh dari Seram Timur. Untuk menjawab perta-
orang-orang Scram Timur, khususnya nyan tersebut diperlukan ahli arkeologi
Geser, Gorom, dan Kian Laut, yang guna lebih mendalami dan merekon-
dikenal pandai membuat perahu ber- struksi secara pasti. Yang terpenting
ukuran besar. Ada dua petunjuk yang dalam hal ini adalah bagaimana tekno-
mendasari dugaan tersebut; pertama, di logi rancang bangun perahu atau jung
Kepulauan Banda sulit diperoleh jenis dan kora-kora itu dimiliki oleh orang-
kayu keras seperti lenggua dan orang Gorom dan Banda di Kepulauan
gupasasebagai bahan baku pembuatan Maluku.
perahu dalam jumlah banyak. Kedua, Akibat dari hubungan dengan darn-
keterikatan dalam dunia perdagangan tan Asia Tenggara dalam pemiagaan
dengan sistem sosolat diantara orang- rempah-rempah telah mendorong masya-
orang Banda dan Gorom berkembang rakat pesisir di Kepulauan Maluku mem-
menjadi hubungan kekerabatan sc- buat perahu dalam berbagai ukuran dan
hingga memungkinkan pedagang Banda model. Di seluruh perairan Nusantara
memesan perahu atau jung dari orang- banyak ditemukan runtuhan perahu yang
orang Gorom. Ketiga, ketika terjadi tenggelam atau kandas. Dari reruntuhan
pembantaian besar-besar pada masa Jan itu, pakar perahu dap.at mengidenti fikasi
Pieterszoon Coen menjadi gubernur teknologi pembuatan perahu. Para pakar
VOC pada 1621 membuat orang-orang telah merumuskan teknologi tradisi
Banda harus menunggu kedatangan pembangunan perahu berdasarkan wila-
armada dari Geser dan Gorom di Seram yah budayanya, yaitu wilayah budaya
Timur menjemput mereka dengan Asia Tenggara dan wilayah budaya Cina.
puluhan kora-koraberukuran besar dan Perahu yang dibuat dengan teknologi
kecil untuk eksodus dari Kepulauan tradisi Asia Tenggara mempunyai ciri
Banda. khas, antara lain badan (lambung) perahu
DJJgaan tersebut tidak mengurangi berbentuk seperti huruf V sehingga
sama sekali teknologi rancang bangun bagian lunasnya berlinggi. Sementara
kapal buatan orang Banda karena bagian haluan dan buritan lazim
bingga sekarang mereka yang eksodus berbentuk simetris. Tidak ada sekat~sekat
ke Kepulauan Kei di Maluku Tenggara kedap air di bagian lambungnya. Dalam
selama 395 tahun masih tetap membuat proses pembangunannya sama sekali
perahu, kora-kora, ataupun kapal tidak menggunak;an paku besi serta
berkapasitas I 0-20 ton untuk dijual kemudi berganda di bagian kiri dan
kepada pedagang Makassar yang kanan buritan.
bemiaga di Kepulauan Aru.Selain itu Teknik yang paling mengagumkan
ada di antara pedagang Banda yang adalah cara mereka menyambung papan.
memiliki perahu atau kapal tetapi tidak Selain tidak menggunakan paku besi,
65
.JEJAK NUSANTARA
Pengaruh Jcrlur Re."!lpah terh~dap Pertumbuhan Budayn Mmitim Masyarakat Maluk.u
66
Vohnne041 Nomor31 November2016
67
JEJAK NUSANTARA
1\!ngaruh Jalur Re:npah terhadap 1\!rtumbuhan Budaya Maritim Masyarokat MaJulw
rakat Maluku khususnya Banda dan diikrarkan Patih Gajah Mada ataupun
Gorom yang belum banyak dikenal pemimpin kerajaan lain di Nusantara.
dalam wacana tentang jalur rempah Sejak lampau telah termaktub peluang
Nusantara ataupun mancanegara. Usa- besat Indonesia sebagai negara kepu-
ha untuk menjadikan Indonesia sebagai lauan. Namun, lemahnya perhatian dan
negara maritim dunia, dan daerah keberpihakan pemerintah terhadap
Malu.ku sebagai porosnya, bukan meru- kemaritiman-yang mencakup !aut,
pakan slogan semata karena sejak pesisir dan pemiagaan rempah-rempah,
kekuasaan kerajaan Nusantara telah merupakan kerugian besar.
tergambar bahwa kebesaran bangsa ini
terletak di !aut. Dinamika pelayaran
dan perdagangan di Nusantara pada Kedua, Pemerintah Republik Indo-
masa lalu menun-jukkan kemajuan nesia perlu mengatur dan meningkatkan
pesat dalam dunia perdagangan peran pedagang dan pelaut Iokal supaya
rempah-rempah baik di Maluku lebih bergairah dalam perdagangan
maupun daerah lain di Indonesia. rempah-rempah untuk meningkatkan
Sebagai negara yang luas wilayah perekonotnian masyarakat kepulauan.
lautnya lebih besar daripada daratan, Detnikian plga untuk mengatasi per-
peran pemerintah sebagai motor dalam saingan yang tidak sehat (monopoli,
pembangunan p.olitik,ekonomi, s.osial, kartel}, lembaga seperti Komisi Peng-
dan budaya, harus lebih diarahkan pada awasan Persaingan Usaha seharusnya
pembinaan pelayanan masyarakat !aut mempunyai peraturan yang berpihak
pesisir di Indonesia secara terpadu. kepada petani dan pedagang rempah-
Sasaraunya adalah menjadikan masa rempah terutama cengkih dan pala di
lalu yang penuh kemajuan dalam dunia Maluku sehingga perniagaan rempah-
perdagangan rempah-rempah tersebut rempah kembali subur dan betjaya
dapat dikembangkan oleh masyarakat seperti masa lalu.
baik di kepulauan Banda, Gorom,
maupun daerah lain di Indonesia.
DAFTAR ACUAN
Kesimpulan yang dapat diambil
dari pelajaran masa lalu itu ialah,
Burger, D. H. (1962), Sejarah Ekonomis
pertama, kejayaan para pendahulu Sosiologis Indonesia (terjemahan dan
negeri ini ditumbuhkan oleh kemam- saduran Prajudi Atmosudirdjo ). Jakarta:
puan mereka membaca potensi wila- Pradnya Paramita.
yah. Ketajaman visi dan kesadaran Groeneveldt, W. P. (1880), Historical Notes on
mereka terhadap posisi strategis Nusa- Indonesia and Malaya Compiled from
Chinese Sources. Batavia: BVG.
ntara telah membawa bangsa ini Kartodirdjo, S. M. D.. Poeponegoro, N.
disegani negara-negara lain. Sudah Notosusanto (ed.) (1976), Sejarah Nasional
saatnya negeri ini kembali menyadari Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,
dan membaca ulang narasi besar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
maritim Indonesia sebagaimana pemah Republik Indonesia.
68
Volume IJ.4 I Nomor3 I November 2016
69
JEJAK NUSANTARA
M&lacak )alur Rempdh Pelayaran dan Migrasl Orang lluton Dikepulauan Maluku
Tasrifin Tahara
P<~ngajar, UniversUas Hasanudf/ln
Abstract
Seafaring tradition and the migration ofButon is essential in tracking down the spice
trail in the archipelago, especially in the Maluku Islands. The art~a is not conducive
to agricultural activity and social structure implication to pressure on migration on
a large scale and has bet~n going on since the 17th century to the present. This
article is a qualitative research with data. collection techniques literature study, field
observation and interviews with informants conducted in Buton as the origin of
migrants, Amb.on City and District of West Seram in Maluku Province. The presence
of Buton in Maluku since colonial times as laborers clove plantations to be the
owner of the estate is currently implication to the socio-economic and political
Maluku Islands. Another very important role is the ability to cruise Butonese result
that serves as distributor of spices is essential to trace the spice as a civilization in
the archipelago.
Tradisi maritim orang Buton dan migrasi zaman dan generasi, dengan segala
hingga kini merupakan kekuatan budaya tantangannya, telah mengukuhkan orang
yang penting dikaji, tidak hanya karena Buton sebagai suku bangsa bahari
latar historisnya tetapi juga dapat Indonesia bersama dengan suku bangsa
menjadi sumber nilai kehidupan bagi Jainnya yakni Bajo, Bugis, Makassar,
mereka dalam menata masa depannya. Mandar, dan Madura (Horridge 1986).
Tradisi ini telah melampau berbagai
70
Volume 04 I Namor 3 I November 2016
71
JEJAK NUSANTARA
Melocak Jalur Rempah Pel.ayaran dan Migrasi Orang Bmon Dik:epuiauan Maluku
72
Vo)ume 04 I Nomor 3 I November 2016
sebelah selatan, dan Selat Buton serta Scotte, 2 dan lain-lain. Sebagai pegawai
Teluk Bone di sebelah barat. Dulu, di pemerintah kolonial, catatan Ligtvoet
pulau itu pernah berdiri sebuah kerajaan dan Berg penuh nuansa penaklukan yang
atau kesultanan yang disebut Buton atau penuh bias etnosentrik yang memahami
Wolio. Selain Pulau Buton, daerah kebudayaan Buton dalam perspektif
kekuasaan Kesultanan Buton pemah kebudayaan Barat. Akibatnya, sering
meliputi beberapa pulau di kawasan terjadi perbedaan konsepsi antara para
antara Pulau Sulawesi dan Kepulauan penulis tersebut dengan warga lokal-
Maluku. Pusat pemerintahannya terletak yang sayangnya suara mereka harus
di pesisir barat bagian selatan Pulau menjadi suara yang lirih dan tidak
Buton, sekitar Kota Bau-Bau sekarang, senyaring para penulis tersebut.
yang dikenal dengan nl!lna Wolio atau Salah satu c.ontoh pandangan yang.
Keraton Buton. sangat etnosentrik adalah pernyataan
Selama ini, studi tentang Buton Coen yang sinis ketika melihat Buton. Ia
banyak dilakukan berdasarkan catatan mengatakan, "Di sini terdapat rakyat
penjelajah dan pegawai pemerintah miskin, budak murah, dan orang tidak
Belanda, misalnya Ligvoet ( 1878) banyak dapat berdagang di sini. Di sini,
hingga Van Den Berg (1937, 1939, penduduk makan ubi yang disebut
1940). Mereka bercerita tentang banyak calabi." Pernyataan itu khas para
hal mulai dari ritual, konsepsi kesultanan penjelajah yang melihat satu wilayah
serta masyarakatnya, hingga catatan hanya dari sisi resource atau sumber
tentang berbagai peristiwa penting di daya yang harus dikuasai. Masyarakat
Buton. Ligtvoet dan Berg merupakan Buton bukanlah rakyat miskin atau
perwakilan pemerintah kolonial Belanda budak murah seperti yang ia maksudkan,
yang ditugaskan di Buton untuk namun karena pandangannya bias
merekam kejadian penting seperti sebagai orang Barat yang menggunakan
pelantikan sultan dan situasi keamanan kebudayaannya sebagai indikator tingkat
di wilayah itu. Mereka juga menelaah kehidupan.
sejumlah catatan. penjelajah sebelumnya Dilihat dari aspek politik ekstemal,
yang pernah singgah ke Buton seperti pos1sJ Buton sebagai kerajaan di
Jan Pieterszoon Coen, 1 Appolonius Nusantara yang berada di kawasan timur
berada dalam ketegangan yang tarik-
menarik antara kekuatan Gowa dan
Ternate. Ekspansi kedua kerajaan besar
'Jan Pieterszoon Coen (1587-1629) dikenal
sebagai orang Belanda yang menemukan jalur di bagian timur Nusantara itu men-
perdagangan ke Asia Timur. Ia menjadi
Gubemur Jenderal VOC ke-4 yang berke-
2
dudukan di kota yang ia dlrlkan yaitu Batavia Seorang kapten yang memimpin armada
pada 1617. Meski terlahir dari keluarga penganut Belanda (VOC) yang pertama datang di Buton
Calvinist yang taat, Coe!l justru dikena1 karena pada 1613. Ia mengadakan perjanjian dengan
tindakannya yang membaptai ratusan penduduk sultan Buton yang ke-4, Dayanu Jkbsanuddin,
Pn1au Banda pada 1621 (1ihat Encarta untuk menjalin hubungan kel"jasama di bidang
Encyclopedia, 2006). pertahanan, ekonomi, dan perdagangan.
73
JEJAK NUSANTABA
Melocak )alur Rempah Pelaywan dan Migrasi Orang Buton Dikepulauan Maluku
74
Vo lume 04 I Nomo r 3 I N oVL'mber 201 6
rneningkat baik vo lume maupun jcnis mercka kclola banyak d itentukan olch
barang tennasuk berbagai jenis elek- kernarnpuan bcrkomun ikasi da lam baha-
tronik. Kerarnik (guci, rnangkuk. dan sa Indonesia dcngan mi tra dagang dan
piring) didatangkan dari Cina dan konsumcn, buruh-buruh pclabuhan, apa-
Thailand yang ditukar atau imbal bel i rat pemerintah, dan scbagainya .
dcngan agel dan kopra. Ha l iru bcr- Diasurns ikan bahwa scgenap penga-
langsung hingga pertcngahan abad ke- laman pelayaran, pcngalarnan berinter-
20. Elcktronik, tekstil yang lebih dikenal aksi dan saling kenai dcngan orang-
dengan akronim RB 'rorn bengan' atau orang Jndones ia yang bcrbcda suku
pakaian bekas didatangkan dari inga- bangsa tcrlibat secara mcndalam dan
pura dan Ma laysia (Johor, Pu lau Pcnang. mcmaruhi sega la peraturan dengan
dan Tav,'au di Sabah) secara il cgal. mcmaharni keberagaman atau keseraga-
Barang-barang komodi ti irnpor dijual d i man simbol-simbol budaya iru lah yang
,,·ilaya h Buton, Kcndari. Muna. Su la,,·esi men urn buh kan \:Va wasan kebh inekaan.
Tengah , Maluku, Papua, Nusa Tenggara kesatuan Tanah Air. kesatuan bahasa.
Tirnur. dan Timor-Timur. dan kesa tuan bangsa Indones ia. Bagi
pelayar Buton, pengala man pengem-
baraan ya ng panjang di akuinya telah
mcmperkaya pengctahuan dan wawasan
ruang sarnudra dan dun ia internasional
serta sikap keterbukaan.
Para pelaut niaga Buton lebi h
dorninan mern pcrdagangkan kopra dan
cengki h di wilayah Jawa, sedangkan
untuk wi layah Jakarta adalah has il !aut.
yakni teri pang !aut. Scmentar<l hasi l
yang dibawa pulang kemba li dari hasi l
Ga mha r 1: J cni s pc r a lm yang dig un a k a n perdagangan itu adalah barang kcbutu-
o ra ng Bu ton
han pokok sepcrti pakaian. semen, gula
dan beras. Ha l itu menunjukkan bahwa
Dalam pro es transaksi dagang dan
dalarn bcrusaha mencari natkah, khusus-
pcrguul an dcngan orang-orang dari bcr-
nya di bidang pelayaran niaga ata u
bagai suku bangsa lain yang dij umpai-
perdagangan antarpul au. pelaut Buton
nya. pclayar Buton sejak awal berusaha
menggunakan pcrahu dan!atau kapa l.
kcras menggunakan bahasa Indonesia
d~ngun baik. Dalam percakapan ternyata
mereka lebi h mampu berbahasa Indo- MIGRAS I ORANG BUTON Dl KEPULAUA 1
75
JEJAK NUSANTARA
Me!acak )alur Rempah Pelayaran dan Migrasi Orang Buton !likepulauan Ma!uku
3
Pembahasan lengkap tentang kelompok diuraikan olah Rudyansjah (1997); Tahara
strata pada masyarakat Buton masa kesul\anan (2014).
76
VO:ume 04 Nomor 3 November 2016
Pada umumnya orang Buton bekerja merupakan generasi ketiga ketika kakek
sebagai pembuat makanan dan buruh di Buyutnya datang di Pulau Seram. Haji La
M il i menururkan bahwa pada mulanya ia
kota. Orang Buton yang bermigrasi ke hanyalah buruh yang mengelola lahan d an
Maluku umumnya berpendidikan rendah pemetik cengkih. Tidak pemah menerima
sehingga mereka bersedia melakukan gaji karena Lidak berlaku sisLem gaji
pekeijaan yang dianggap rendah pula melainkan sistem bagi hasil. Jika lahan
oleh orang Ambon. Orang Buton juga kebun cengkih yang dikelola I 0 hekLar.
rnisalnya, maka hasil pcnjualan dibagi dua;
tidak terlibat dan tidak memi1iki banyak masing-masing SO persen kepada pemjlik
pengaruh terhadap politik daerah (orang Ambon), dan buruh. Lambat-laun
(Chauvel 1990). Dalam proses interaksi proses itu mengubah kehidupan ekonomi
dengan orang loka1, status sosial yang La Mili. Kini, ia memiliki ratusan hektar
lebih rendab disematkan oleh orang kebun ccngkih, bisa menyekolahkan anak
hingga jenjang sarjana, dru1 menunaikan
Ambon terhadap orang Buton. Bahkan ibadah haji .
orang Buton dikesankan "inferior" dan KasusLa Isa,migran Buton dari Pulau
"kuno" dibandingkan orang Ambon Binongko yang datang di PuJ au Seram
(Bartels 2000: 21). Namun, keadaan itu pada 1978. Awalnya ia hanya mengolah
tidak menghalangi proses interaksi sosial lahanlkebun milik orang Ambon; dari hasil
kerja yang diperolehnya selama benahun-
yang sudah berlangsung dari generasi ke Lahun ia berhasil membeli bebcrapa bidang
generasi dan hingga sekarang sebagian kebun dan mengolahnya sendiri. Dilibat
besar orang Buton telah menempati dan perkembangan ekonominya, kini La
posisi-posisi sosial yang mantap di Tsa tergolong berada dalam tingkat
ekonomi menengah ke alas. Bahkan men-
Maluku baik dalam bidang ekonomi,
urul penuturannya, apabila musim panen
pendidikan maupun politik. tiba dan harga cengkili nai k, ia membeli
a.neka perabol dan kendaraan (mobil)
untuk menunjang aktivitas keluarga.
DARI BURUH PEMETIK MENJADI
KasusLa Nasiri,m.igran Buton dari
PENGUASA LAHA REMPAH
T omia;pada awalnya sebagai pemetik
cengkih di Seram dan Ambon kemudian
Kehadiran migran Buton di KepuJauan
berhasil memiliki lahan dan pe ndidikan.
Maluku yang berawal sebagai buruh Dalam proses dinamika po lilik lokal, ia
perkebunan rempah-rempah sangat ikut pemilihan umum daerah dan berhasil
membantu produktivitas perkebunanitu. menduduki jabalan p olitik.
Orang Buton di di Maluku merupakan
pekerja keras, pintar berdagang, dan Ketiga kasus tersebut menunjukkan
tidak boros. Orang Buton di Maluku bisa bahwa eksistensi migran Buton dalam
keluar dari kehidupan yang sulit di jejak rempah-rempah di Kepulauan
Buton dan bersedia bekerja apa pun Maluku sangat penting dan menjadi
untuk men yambung hidup di Maluku. bagian dari peradaban di Maluku. Orang
Kisahsukses pekerj a orang Buton di per- Buton telah berdiaspora dan ikut menjadi
kebunan cengkih di Kepulauan Maluku bagian dari proses sosial-politik dan
tergambar dalam kasus berikut. ekonomi. Kondisi itu sangat memung-
Kasus Raji TJa Mili, migran dan kinkan karena populasi migran Buton di
Buton yang berdSal dari subetnik Ciacia; Kepulauan Maluku cukup besar.
77
Melacak lalur Hempah Pelcyaran dan M1grasi Orang Butor: Dike pulauc:n Mal1..Jru
Berdasarkan sensus penduduk tahun Maluku, adalah putra Bmon yakni Haji
2000, populasi orang Buton sebesar La Kadir dan Haji Muhammad Husni.
10,59 persen dari 1.163.122 penduduk Selain itu, di Kepulauan Sula dan Pulau
Maluku. Populasi itu mene-mpati urutan Taliabu, Provinsi Maluku Utara, putra
kedua setelah Kei 10,59 persen [sic.l , Buton juga menduduki posisi sebagai
disusul etnik Ambon pada peringkat bupati. Dengan demik.ian, anggapan atau
ketigasebesar 10,53 persen, selanjutnya stereotipe orang Buton yang pern ah
Seram 6,88 persen dan Saparua 5,94 digambarkan sebagai "orang bawahan,"
persen. Orang Buton di Maluku Utara "kotor," dan sebagai nya,teijawab " tidak
juga cukup "mewamai" karena masuk benar" dengan mcngacu pada keber-
urutan keempat besar yakni sebesar 6.30 hasilan diaspora orang Buton di
persen setelah Galela 7,87 persen, KepuJauan MaJuku sebagai bagian
Makian 9, 12 persen, dan Sula 9,46 terpenting dalam rona kehidupan di
persen dari total penduduk sebesar wilayah itu ..
1.895.575 JIWa (Suryadinata, dkk.,
2003). PENUTUP
Menelusuri jejak rempah-rernpab di
Nusatara khususnya di Kepulauan
Maluku tidak terlepas dari tradisi
pelayaran dan migran orang Buton di
kepulauan itu. Pclayaran dan migrasi
yang sudah berlangsung sejak ratusan
tabun merupakan bagian terpenting
dalam peradaban Nusantara. Orang
Buton yang hadir di Kepuluan Maluku
sebagai kelompok migran akibat
Gambar 2: Komunitas migr.m Buton di keterbatasan sumberdaya dan tekanan
Seram bagianbarat struktur kini memiliki andil dalarn proses
pembangunan ekonomi, sosial dan
Sebagai suku bangsa yang bermig- politik.
rasi di Kepualauan Maluku, orang Buton Dalam konteks jejak rempah-
merupakan pek:erja keras hingga berhasi l rernpah di N usantara, orang Buton
dalarn berbagai aspe.k kehidupan. Dalam sangat berpcran dalam proses produksi
bidang ekonomi dan penguasaan lahan dan dist:rubusi rcmpah-rcmpah di selwuh
perkebunan cengkih atau rempah-rem- wilayah Nusanta ra. Dalarn hal produksi ,
pah, mereka menguasai pasar-pasar di orang Buton telah menjadi buruh atau
Kota Ambon dan pemilikan lahan peke.rja perkebunan cengkih pada harnpir
perkebunan cengkih. Di bidang politik seluruh wilayah Maluku sejak ratusan
dan kekua aan, dua wakil bupati tabun yang lalu. Proses itu berlangsung
Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi sejak masa kolonial hingga migrasi atas
keinginan pribadi atau keJompok yang
78
Volume 04 J Nomor 3 I November 2016
79
JEJAK NUSANTARA
)ejak Globahsasi lmla Pe.-Qagangan !.ada !\<:eh ke Massachusetts ! 797 - 1846
80
Volum~041 N<>!nor31 Novemher2016
Tyson Tirta
Alumnus, KingsiQn University
Abstract
This essay distu,ss¢S a short period in the history of colonial pepper trading in the
NJh Century, in relation with Aceh, a conflicting colonial territtilry in the island of
Sumatra, which massively produced pepper. This particular commodity was one of
the eminent aspects that linked many worlds' natiQfls. Looking closely to to the early
globalization period, this essay tries to investigate how the distribution ofpepper to
America led to a large number of profitable incame. Furthermore, this essay
questioned many other aspects such as who and how this kind of trading could btl
developed in the ~hadow o/Dutch coloniaUsm. Thec research shows that these trading
activities had initiated. a more globalized econumie atmosphere, as well as, .became a
part Qf an .early-modernized image and character of European lmperialil!m in
Southeast Asia.
81
JEJAK NUSANTARA
Jejak Globalisasi l.ada ~rdagangan Lada Aceh ke Massachusetts 1797 -1846
dunia pada pertengahan abad, serta ini :m,erupakan salah satu tonggak awal
penarikan pajak yang dilak~an .?leh penting globalisasi ekonomi di wilayah
East IndiaCompany (EIC). Ttdak Nusantara.
berlebihan jika pada masa itu, imperia-
lisme Inggris yang terpusat di India DUNIA BARAT DAN REMPAH-REMPAH
sangat menentukan arah utama perda-
gangan berbagai komoditas penting di
dunia. When I discovered the Indies, I said that
they. were the richest dominion that there
Khusus dalam urusan rempah-rem- Is in the world. I was speaking of the gold,
pah, berbagai jalur distribusi ke Eropa pearls, precious stones, and spices, with
telah berusaha dikembangkan dan the trade and markets in them, and
dikuasai sedemikian rupa mulai dari because everything did not appear
usaha pelaut Spanyol dan Portugis untuk immediately, I was held up to abuse.
menemukan rute !aut, pembukaan kanal Oalam catatan atas pelayaran ketiga.
Suez, hingga monopoli perusahaan dirulis di Jamaika, 7 Juli 1503, Christopher
dagang Belanda yang menjadi penentu Columbus. 1
perdagangan kolonial. Tidak keting-
galan, pelaut dan pemilik kapal dagang Penelitian mengenai perdagangan
di Amerika juga melihat keuntungan
rempah-rempah dunia tidak pemah lepas
besar yang bisa diraih dari perdagangan
dari sejarah imperialisme Barat. Sejak
rempah-rempah. Mereka ikut serta dalam
awal, bangsa Eropa melakukan berbagai
kompetisi memperebutkan keuntungan
upaya mencari jalur yang paling singkat
dagang. Esai ini mendiskusikan Jatar
dan menguntungkan. Hal itu secara
belakang suatu babak penting distribusi
Iangsung membuat konstelasi politik
rempah-rempah yang kerap luput dari
Eropa memainkan peran penting dalam
pengamatan sejarawan Indonesia yaitu
perdagangan. Pada awalnya, ratu Inggris
perdagangan !ada Sumatera (Aceh) ke
Elizabeth I mengeluarkan surat perintah
Salem, daerah bandar !aut di Massac-
yang dikenal dengan English Charter
husetts. Konstelasi politik, perdagangan
pada 1600. Tujuan utamanya adalah
intemasional, serta perebutan pengaruh
mengatur p.erdagangan Inggris Raya di
imperial menentukan arah sejarah
seberang lautan, yang secara langsung,
distribusi rempah-rempah dari Nusantara
mewadahi persaingan mereka dengan
ke dunia Barat. Penelitian dalam esai ini
bangsa Eropa lain. Sebagai bagian dari
menemukan bahwa para pelaut dan
sejarah imperialisme Inggris, perintah ~~
pemilik kapal dagang Amerika telah melandasi berdirinya EIC. Langkah m.t
lebih awal melihat keuntungan besar dan ditanggapi oleh Belanda, sebagai sesama
kemudian dengan masif ikut serta dalam bangsa Eropa yang menyadari perlunya
distribusi !ada Sumatera ke Amerika dan
Eropa. Lebih jauh, esai ini menghasilkan
argumentasi bahwa pada awal abad ke- 1
Liha! Turner (2004).
19, perdagangan lada Salem-Sumatera
82
Volume 04 I Nomor 3 I November 2016
83
JEJAK NUSANTARA
}ejak Globaliso:si Loda Fardagangan tocta :Aceh ~ M~scxchus$ttS 1797 IS46
84
Volume 04 I Nomor 3 I November 2016
Seratus tabun sejak itu, bangsa Portugis membuat kompleksitas urusan dagang
terns berupaya menguasai jalur-jalur !aut semakin rumit.
untuk menguasai perdagangan !ada Asia.
Kegagalan mereka disusul oleh per-
saingan ketat pelaut Belanda dan Inggris LADA SUMATERA Dl SALEM
pada abad ke-17I 18, dan sejak itulah
monopoli perdagangan 1ada diperebut- Tradisi pertanian modern peradaban
kan oleh VOC dan EIC. Eropa dimulai oleh raja Prancis
Di Asia Tenggara, runtuhnya Charlemagne (742-814), yang memulai
pengaruh VOC pada 1800 menghasilkan suatu area pertanian produktif yang salah
tatanan kekuatan ekonomi baru. Peng- satu produksi andalannya adalah tana-
aruh Revolusi lndustri (1750) dan man adas. Tradisi itu dibawa oleh orang-
Revolusi Prancis (1789) sedikit-banyak orang Eropa yang bermigrasi ke Ame-
membentuk tatanan baru itu termasuk di rika. Oleh . karena itu perdagangan
kawasan Asia Tenggara. Diaspora dalam internasional sebetulnya bukan sumber
perdagang!ln mendorong sesama bangsa pendapatan yang pertama kali menjadi
Asia tumt andil dalam perdagangan prioritas utama dalam tradisi rnasyarakat
modern. Khusus untuk urusan perda- Amerika pada masa awal. Penggerak
gangan ini, bangsa Cina menempati utama kehidupan ekonomi mereka
posisi penting. Populasi Cina yang adalah sektor pertanian. Kelompok
melonjak pesat membutuhkan pasar petani inilah yang secara aktif membuka
yang luas. Di sisi lain, mereka juga laban, dari Lexington ke Boston dan
memiliki kekuatan besar dalam bentuk Saratoga yang pada akhirnya membe-
tenaga keJja. Tidak ketinggalan dengan rontak kepada pemerintaban imperialis
bangsa Eropa, mereka juga datang ke lnggris Raya (Wasserman 1972: 63).
Asia Tenggara, khususnya Pulau Suma- Kota Salem terletak di negara
tera untuk mencoba peruntungan dalam bagian Essex, Massachusetts, di bawah
komoditas gula dan !ada. Maka, data- pemerintahan negara bagian New Eng-
nglah sejumlah besar tenaga kerja dari land di Amerika Serikat. Sejak awal,
Guangdong dan Fujian (Lieberman daerah Massachusetts memang tidak
2009: 868).Awalnya, dalam perdagangan menguntungkan dalam bidang agraria
teh Cina telah melakukan hubungan New England terletak di kawasan timur
dagang dengan Inggris yang kala itu !aut. Katakter tanahnya tipis dan berbatu.
telah menguasai produksi dan distrbusi Tanah datamya relatif sedikit dan musim
katun dan opium India. Eratnya hub- dinginnya panjang sehingga sulit untuk
ungan antara pedagang swasta Inggris mencari penghidupan dari pertanian.
dengan ETC membuat mereka dengan Sektor ini dimodifikasi oleh penduduk eli
mudah menyusup ke dalam usaha-usaha !lana dengan menggunakan tenaga air
ETC untuk mengambil keuntungan dari untuk kebutuhan penggilingan gandum.
timah dan !ada Sumatera. Hal itu Kayu yang berkualitas tinggi mendorong
85
JEJAK NUSANTARA
)ejak Globalisa.si !.ada Pordagangan LadaAceh k& Massachuse!ts 1797 - 1846
86
Volume Uo1 I Nomor 3 I November 2016
87
JEJAK NUSANTARA
Ieiuk Gk:r~li-5.:ISJl...::Idc: P.c>rdag:angan Lada Aceh ke Massachusetts 1797- 1846
88
Volume04J Nomor31 Novem)>er~Ol6
89
JEJAK NUSANTARA
:.1rmoor i;,cc lillc:ul \':c::1ao Jc:er:g l.1:::slka i<e: ~~unon :. ~a:ay-~ · Makasar dt &moat Pe:aou!-:cr. Mc.;::asc:- t6i5- . 9.0
Lampira n
---
ACEH PROVINCE
-\ .-
- I
C.U0"A 91
~ ~r ·~
~r·C,f
~--»,_
-:...- ......._..
, '-'?
-~
lhmmhu\ttr'
llrn Massachusetts
~
o-j: _ _ _--P~
"'(~
-·
=-·
.NO'~
• I'
• ~~,:
....
-
•.,.... • • • #-,:
Buv ColonY ·.::;,.
.1692 . -~ . ~~.:{;:~ ,
.
-- -- ~
..
•ot. #J
S um ber: http://www .susan ingra ham. nct!john- Su m ber : http:// rei ie fweb. in tlmap/ indoncsia/indo
and-bethia.html (10 Juni 20l6) ncsia-acch-province-h uman itarian -rc ference-map
(20 Juni 20 16)
90
Vob.!:-:1e 04 Nomo: 3 No·:ember 20 16
A mrullah A mir
Pengajar. Universitas Hasanuddin
A bstract
The role and acrivities of Makassar Malays in the Durc/1 colonial bureaucracy in the late
nineteenth- and early rwentierh-centwy South Sulawesi have never been p ublished by any
historian , mig ht be for 1\"Qnl of a source. Hmrever, a memoir oj"lnce Abdul IYa hab Daeng
Masikki might well be .filling in the gap. The memoir tells abour his experiences as a teacher,
Malays captain. as IH! II as a public prosecutor in the Dutch colonial bureaucracy. This
ll"l"iring seeks ro presenr and assess th e role of the Makassar-Malays in the Dutch colonial
bureaucracy in the late nineteenth- and early rv.·entieth-centw)" South Sul01vesi.
91
J&JAK NUSANTARA
Memoar !nee Abdul Wahab Daepg Ma,;lilci lteturu""" Ma!O'f!l·Mak<lsat di B<;mdar PO!Ilbuhan Makasar 187&1910
92
Volume04[ Nomor3[ N<>Ve!>lber2016
93
.JEJAK NUSANTABA
Memoar Ince Abdul Wahab Doeng Masikki Keturunan Malayu~Makasar di Bcmdar Pelabuhan Makasar 1876-1910
dalam masyarakat Melayu dan b.erperan yah tersebut akibat kebijakan perda-
membantu VOC hingga serikat dagang gangan Belanda yang menyulitkan usaha
itu bangkrut pada 1799 .Keluarga itu pun perdagangan priburni. Pajak perda-
tetap memainkan peranannya pada masa gangan yang tinggi, larangan perda-
kekuasaan Inggris di Sulawesi Se1atan gangan senjata (sebagai alat pertahanan
pada 1811-16 (Amir 2015). Adapun diri dari perompak dan bajak !aut), serta
!nee Abdul Wahab Daeng Masikki monopoli Belanda atas komoditi yang
merupakan generasi keempat keturunan berharga tinggi di pasaran merupakan
!nee Ali Asdullah dan seperti halnya faktor-faktor yang melemahkan perda-
dengan pendahulu dan kerabatnya, Intje gangan di Makassar yang ramai dijalani
Abdul Wahab Daeng Masikki sendiri oleh keturunan Melayu (Poelinggomang
menjadi bagian dari birokrasi kolonial 2002: 205-6). Keadaan itu diperparah
Be1anda dan pernah bertugas sebagai oleh musibah kebakaran besar yang
guru, wakil jaksa, jaksa, dan sempat melanda Kampung Melayu Makassar
menjabat sebagai Kapitan Me1ayu ke-15 pada 1874 yang memusnahkan sekitar
pada 1906. Memoamya yang dipubli- 300 rumah sehingga keluarga Melayu-
kasikan dalam surat kabar Pemberita Makassar yang sebelurnnya hidup mak-
Makassar(l9l4) merupakan sumber mur rnenjadi jatuh miskin.4 Selain itu,
penting untuk melihat dan mengetahui semakin berkurangnya sumber barang
kehidupan masyarakat Melayu-Makassar dagangan-seperti rumput !aut , di
di bandar pelabuhan Makassar pada wilayah pulau-pulau di pesisir Selat
akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Makassar yang menjadi satu mata
dagangan utama pedagang Melayu-
Makassar-menyebabkan berkurangnya
KETURUNAN MELAYU-MAKASSAR minat keturunan Melayu-Makassar da-
DALAM BIROKRASI KOLONIAL lam meneruskan usaha di bidang
perdagangan dan pelayaran dan berputar
Masuknya keturunan Melayu-Makassar haluan menjadi birokrat atau menjadi
dalam birokrasi kolonial Belanda di guru yang memberikan peluang karier
Sulawesi-Selatan tidak 1epas dari dina- yang baik dan kedudukan sosial dalam
mika sosial politik di wilayah itu sekitar masyarakat kolonial.
pertengahan abad ke-19. Setidaknya Aspek kedua adalah perkembangan
terdapat tiga aspek yang melatar- pendidikan modem di Makassar teru-
belakangi masuknya keturunan Melayu- tama sekitar pertengahan abad ke-19
Makassar dalam birokrasi kolonial yang didasari o1eh kebijakan Politik Etis
Belanda di Sulawesi Selatan. Pertama,
masuknya anak keturunan Melayu- "'nikisahkan oleh !nee Abdul Wahab Daeng
Masikki dalam memoamya yang cliterbilkan
Makassar yang berkarier dalam pemerin- dalam Pemberita Makassar, 23 April1914; lihat
tahan kolonial Belandanya tidak terlepas uraian lebih lanjut tentang Pemberita Makassar
dari usaha mereka untuk keluar dari clan memoar Ince Abdul Wahah Daeng Masikki
kesulitan ekonomi yang mendera wila- dalam tulisan ini.
94
Voluroe04 I Nomor 3 I November 2016
95
JEJAK NUSANTARA
Memoar Ince Abdul Wahab Oaeng Masikki Keturunan Mal.qyu-Mokasar di Bo:ndar Pelabuhan Mak:asar 1876-1910
96
Volume 04 l Nomor 3 I November Z016
1886, Ince Moehammad Alie Ince Man- Harga berlangganan surat kabar itu,
rannoeang sebagai jaksa di Maros sejak sebesar 3 gulden, harus dibayarkan
1888 dan Ince Tjalla Daeng Mabate untuk 6 bulan ke depan untuk wilayah
yang menjabat jaksa di Allu sejak Juli kota Makassar, sedllllgkan diluar kota
1888. dikenakan bayaran 3,50 gulden untuk
jangka waktu yang sama. Disebutkan
·pula terdapat agen di Negeri Belanda
"PEMBERITA MAKASSAR" DAN MEMOAR
INCE ABDUL WAHAB DAENG MASIKKI yaitu J.H. de Bussy di Amsterdam
(Wiryawan 2013: 171-2). Daya taban
Surat kabar Pemberita Makassar meru- koran itu hingga 39 tahun menandakan
pakan koran berbahasa Melayu yang bahwa masyarakat di kota Makassar
terbit di kota Makassar selarna 39 tahun memiliki kemampuan membaca dan
(1903-42), dan koran berbahasa Melayu menulis yang telah berkembang dan
kedua di Makassar setelah penerbitan menjadi penyokong keberadaan surat-
surat kabar Mata-Hari yang berumur surat kabar setempat.
relatif pendek(1882-83). Adapun s\.lrat Memoar Ince Abdul Wahab Daeng
kabar pertama di kota Makassar adalah Masikki dimuat secara berseri hampir
koran berbahasa Belanda Macassarch setiap hari pada halaman pertama
Weekblad yang terbit pertama kali pada Pemberita Makassar sejak April hingga
Januari 1861 (Wiryawan 2013: 49-82). Jull 1914. Seri pertama memoar tidak
Pemberita Makassar diterbitkan oleh ditemukan; dimulai dari Seri 2
NV Handelsdrukkerij en Kantorhandel bertllllggal23 April1914. Demikillll pula
Celebes pada 1903 dan sahanmya Seri 20 tidak ditemukan dan diteruskan
dimiliki oleh campuran beberapa OriUlg oleh Seri 21 bertanggal 22 Mei 1914
pemodal, yaitu empat orang Belanda, melanjutkan Seri 19 bertanggal 19 Mei
seorang Ambon, 17 oriUlg Cina, dan 1914. Terdapat nomor ganda Seri 24
seorang Makassar. Disebutkan bahwa dengan tangga1 yang berbeda yaitu 30
pemilik saham tersebut adalah para Mei 1914 dan 2 Juni 1914, sedangkan
pedagang elite di bandar Makassar. Surat isinya sating melanjutkan sehingga
kabar itu tidak hanya memuat tulisiUl pemberian nomor seri yang berulang itu
wartawannya, namun juga memuat ik1an merupakan kekhilafan. Seterusnya Seri
pedagang, laporan pembaca, dan juga 3 I tidak ditemukan dan berlanjut Seri 32
berita-berita perkumpulan. Ketika bertanggal 12 Juni 1914; demikian juga
memoar Ince Abdul Wahab Daeng dengan Seri 42 dan 43 tidak ditemukan
Masikki dimuat dalam Pemberita Mak- lagi dan diteruskan dengan Seri 44 pada
assar pada 1914, nama direkturnya 7 Juli 1914 melanjutkan Seri 41 ber-
ada1ah W.C. van Wijk dan redaktumya tanggal3 Juli 1914. Memoir Ince Abdul
bernama Th. Dias. Adapun kantor koran Wahab Daeng Masikki berakhir pada
beralamat di Passerstraat (Jalllll Pasar); Seri 45 pada 8 Juli 1914 dan tidak
terbit setiap Senin hingga Sabtu, kecuali ditemukan lagi kelanjutannya. Namun,
jatuh pada hari raya dan hari Minggu. mengikuti penerbitan hari-hari selan-
97
JEJAX NUSANTABA
Memoar !nee Abdul Wahab Daeng Masikki Keturunan Malayu-Makasar di Bandar Pelabuhan Makasar 1876-1910
jutnya, kemungkinan besar tidak banyak (angkuh harnba!) maka tetaplah nama
lagi seri yang tersisa atau menurut hamba Daeng Masikki terlindunglah
perkitaan memoar itu mungkin berakhir nama-nama yang lain yang sudah lalu
pada Seri 46 (yang tidak ditemukan sebutnya'' (Pemberita Makassar, 23
edisinya) berdasarkan isi memoardan April 1914; Seri 4 Memoar; kutipan
lanjutan dari penerbitan Pemberita langsung dengan EYD).
Makassar. Secara keseluruhan terdapat Dalam budaya Sulawesi Selatan,
40 seri memoar lnce Abdul Wahab gelar 'daeng' berrnakna bahwa pema-
Daeng Masikki secara bersambung yang kainya mernpakan golongan tubaji atau
dapat ditemukan pada surat kabar orang terhorrnat dalam masyarakat.
tersebut sepanjang April hingga Juli Golongan orang terhorrnat memiliki dua
1914. nama, yaitu nama diri dan nama 'daeng'-
Menurut silsilah keluarga Ince Ali nya (padaengngallg). Ince Abdul Wahab
Asdullab, Ince Abdul Wahab Daeng Daeng Masikki menggunakan gelar
Masikki adalab anak ketnrunan Melayu- 'Daeng Masikki' yang berrnakna "yang
Makassar dari pasangan Ismail Bapa mengapit, mengayomi." Gelar ini,
yang kawin dengan sepupunya yang menurutnya, diberikan oleh regent atau
bernarna Putri Nila Kandi. Adapun kepala suatu wilayah adat (masyarakat
bapak dari Ince Ismail bernatna Abdul setempat menyebut mereka karaeng atau
Rahman. Datuk Kadhi dan ayah dari arung). Kemungkinan regent tersebut
Putri Nila Kandi adalab Ince Abdullah berasal dari Pangkajene yang banyak
Husain, Kapitan Melayu ke-12 (1839), terdapat ketnrunan bangsawan Bugis-
dan keduanya merupakan saudara Makassar-Melayu yang dilantik oleh
kandung anak dari Ince Ismail. Akan pemerintah kolonial sebagai regent dan
halnya Ince Ismail merupakan anak laki- sebagian besar masih berkerabat dengan
laki dari Ince Ali Asdullah.6 Dari keluarga Melayu-Makassar di Kampung
keturunan tersebut, Ince Abdul Wahab Melayu bandar pelabuhan Makassar.
Daeng Masikki mewarisi darah kalangan Disebutkan, Ince Abdul Wahab Daeng
terhormat dalam masyarakat Sulawesi Masikki kawin dengan seorang pere-
Selatan karena itulah dirinya boleh mpuan keturunan Melayu-Makassar be-
menyandang gelar 'daeng' pada marna Putri Djohra Manikam,anak dari
namanya. Seri 2 memoarnya dibuka Daeng Paboeang yang masih berkerabat
dengan kalimat,''. . . tnaka Regent itu dengan keluarganya dan dari pihak
berkata: terirna sahaja natnaku, kamu disebelalmya masih berkerabat dekat
bergelar Daeng Masikki, menjadi dengan raja Gowa Abdul Husain
kebencianku konon jika kalau orang Karaeng Lembang Parang. Mereka
tiada menyebut nama Daeng Masikki kawin pada November 1885 dan hubu-
ngan itu memperlihatkan bahwa ketu-
runan Melayu-Makassar memiliki ting-
'Lihat silsilah ketunman Inee Djamilah
Daeng Bombe dalam KKIKM {1987: 70). katan yang tinggi dan terhormat dalam
tingkatan sosial masyarakat Sulawesi
98
Volume 04 I Nomor 3 I November 2016
99
JEJAK NUSANTARA
·--------
Memoar Inca Abdul Wahab Daeng Mcunkki Keturunan Maloyu~Makasar di Bondar Pelabuhun Makcsar I876-1910
banyak murid yang mau masuk sekolab Sebagaimana dikisahkan oleh Inee
karena dirinya dianggap bukan orang Abdul Wahab Daeng Masikki,penutupan
Islam sehingga mendapat julukan 'Guru sekolab tersebut merupakan awal dari
Belanda'. Keadaan itu membuat !nee masa-masa sulit dalam beberapa tabun
Abdul Wahab Daeng Masikki sering kehidupannya. Sejak Maret 1895, diri-
mengunjungi masjid, surau, dan orang. nya tidak lagi mendapatkan gaji sehi-
orang alim untuk mengenalkan penga· ngga memutuskan membawa keluarga-
jarannya sehingga terbukalab hati orang nya menumpang di rumab saudara
setempat menyekolabkan anaknya. Em· perempuannya yang bernama Nila
pat setengah tahun Ince Abdul Wahab Kasoemah karena dirinya tidak lagi
Daeng Masikki mengajar di Bima dan memiliki uang untuk membayar sewa
setelah itu ia kembali ke Makassar rumab. !nee Abdul Wabab Daeng
berhubung dilantik sebagai kepala guru Masikki kemudian melelang perkakas
di Sekolah Nomor I di Kampung Me· rurnahnya sehingga terkumpul uang
layu menggantikan La Mangewa Daeng sebanyak 50 gulden untuk keperluan
Pasaoe. Adapun pengganti dirinya di sehari-hari. Setelah riga bulan menum-
Bima adalah Siradjoeddin bin Hadji pang di rumab saudara perernpuannya,
Oemar (Pemberita Makassar, 28 April !nee Abdul Wahab Daeng Masikki dan
1914; Seri 6 Memoar). keluargapindah ke rurnah sewa karena
Sekitar satu tahun dan empat bulan istrinya tengab mengandung dan akan
Ince Abdul Wahab Daeng Masikki melabirkan. Disebutkan bahwa istrinya
mengajar di Seko1ah Nomor I, ia melahirkan anak laki-laki pada 30 Juli
kemudian dilantik menjadi guru bahasa 1895 yang kemudian diberi nama
Melayu di Kweekschool. Pada I April Moehammad Kaimoeddin.
1892, lnce Abdul Wahab Daeng Mas- Kemungkinan besar, penutupan
ikki memulai pekerjaannya sebagai guru Sekolab Guru disebabkan oleh kurang-
bersama H.W. Bosman sebagai kepala nya minat masyarakat, terutama kala-
guru, A. C. Cramer, !nee Ibrahim sebagai ngan bangsawan, untuk memasukkan
guru bahasa Bugis, dan !nee Moeha- anaknya ke sekolab itu. Kaum bang-
mmad Thahir sebagai pengajar bahasa sawan berpandangan jika · mereka
Makassar dengan jumlab murid mengadopsi nilai-nilai Barat melalui
sebanyak 25 orang. Malangnya, setelah pendidikan akan membuat otoritas
mengajar sekitar dua setengab tahun mereka akan menjadi Iemah di kalangan
sekolah itu ditutupo1eh pettterintab rakyatnya, dan pandangan itu teinyata
kolonial pada 1895 (Pemberita Maka- diikuti oleh rakyat Hal lain yang
ssar, I Mei 1914; Seri 7 Memoar). mendasari sikap itu adalah karena
Sekolah pengganti Kweekschool, yaitu pemerintah Belanda telah memberikan
Opleiding School voor lnlandsche Amb- jaminan atas kekuasaan para raja dan
tenarenatau Seko1ab untuk Pangreh bangsawan selarna mereka menyatakan
Praja Pribumi, baru dibuka pada 1910 kesetiaan kepada Belanda. Sikap itu
(Sarkawi 1997: 109). terutama dipegang oleh para raja d.an
100
Volume 04 I Nomor 3 1 November 2016
101
JEJAK NUSANTARA
Memoar !nee Abdul Wahab Daeng Maoikki KeturunanMalayu,Makaoar ;di Bondar Pelabuhan Makosor 1876-1910
102
Volume 04 I Nomor 3 I November 2016
sana yaitu Kontrolir Hartogh Hijes. Ia pegawai Belanda dan orang pribumi
be~gas sebagai guru di Segeri hingga menjadi rekan di kantomya. Selain
19 Agustus 1898, kemudian di1antik itu,banyak pula orang Belanda dan Cina
menjadi jaksa di Alloe (Pemberita yang bermukim di kampung sehingga
Makassar,l5 Mei 1914; Seri 17 kesunyian seperti di Bangkala tiada lagi
Memoar). dirasakannya. Perkara hukum yang
September 1898, Ince Abdul Wahab dihadapinya di Takalar pun berlipat
Daeng Masikki beserta keluargatiba di ganda tiga atau empat kali dibandingkan
Alloe, sebuah negeri di wilayah pemu- dengan di Bangkala, seperti perkara
kiman orang Makassar di pesisir selatan pencurian kerbau dan kuda serta perkara
Sulawesi. Penduduk tempatan disebut pembunuhan yang hanyakteljadi akibat
Turatea yang berbahasa Makassar tetapi cemburu soal perempuan diantara
memiliki lagu pengucapan yang khas. kerabat (Pemberita Makassar, 19 Mei
Penduduk Turatea bermukim di wilayah 1914; Seri 19 Memoar).
Bangkala, Binamu dan Laikang, dan Satu kasus besar yang dihadapi Ince
hidup dari perladangan seperti menanam Abdul Wahab Daeng Masikki selama
ubi, kacang hijau, dan jagung. Kege- bertugas di Taka1ar adalah mengenai
maran orang di sana adalah meminum penangkapan Badong Daeng Mattimo-
air tuak dari pohon lontar dan bersama- eng, seorang tokoh kriminal di wilayah
sama makan dengan ikan panggang yang Takalar (Pemberita Makassar, 22 Mei
banyak tersedia di pasar (Pemberita 1914; Seri 21 Memoar) .. Badong Daeng
Makassar,18 Mei 1914; Seri 18 Mattimoeng dan kelornpoknya sering
Memoar). melalukan perampokan, pencurian, dan
Ince Abdul Wahab Daeng Masikki pembunuhan. Mereka sering berbuat
menggambarkan pengalamannya ber- jahat kepada pedagang atau tukang pikul
tugas di Bangkala seperti "seorang barang, dan orang-trrang yang me1intas
beljalan di dalam kelam malam . . . di wilayah dekat rumahnya diperbatasan
merangkak di sana, meraja di sini." Hal antara Gowa dan Tanah Gubememen
itu disebabkan oleh ketiadaanorang yang selalu dimintai barang 'upeti'. Barang-
dapat ia tanyai mengenai pekeljaannya siapa menolak akan dirampas atau
dan hubungannya dengan pembesar dibunuh oleh komplotannya terutama
Belanda di sana, yaitu Kontrolir Hea- yang dipimpin oleh Basoelloe dan
viside, tidak begitu baik. Namun, hal itu Tongke yang merupakan kemenakannya
tidak berlangsung lama karena pada 22 dan berperan seperti panglima. Badong
besember 1898, Ince Abdul Wahab Daeng Mattimoeng se1alu gaga! ditang-
Daeng Masikki dilantik menjadi jaksa kap oleh pemerintah kolonial karena
tinggi di Takalar menggantikan Abdul dirinya berkerabat dan dilindungi oleh
Salam. Ia digaji sebesar 75 gulden dan bangsawan tempatan di wilayah tersebut.
mendapat empang ikan dan udang yang Kronologi penangkapan Badong
disebut 'Paria Lau'. Ia merasa senang Daeng Mattimoeng dikisahkan bermula
bertugas di Takalar karena pegawai- pada hari Jumat, 5 Juni 1903, ketika Ince
103
JEJAK NUSANTARA
M<>moar !nee Ahdu! Wahab Daeng Masikkl K,tunmqe Ma!ayu-Mokagrr dj lland<u- PelaJ:>uhanMclwsar jij76-1910
Abdul Wahab Daeng Masikkidan J.H. nama Daeng Mattimoeng yang kem-
Gilles yang merupakan pegawai pem· udian mendapatkan balasan sehlngga
ungut pajak, dipaliggil secara rahasia dilakukan pengepungan. Ketika bethasil
oleh Kontrolir Logeman untuk menang- ditangkap, Daeng Mattimoeng didapati
kap tokoh kriminal tersebut Setelah bersama dua lelaki lainnya serta seorang
dipertitnbangkan dengan baik rencarm perempuan yang tidak lain istri Daeng
penangkapan ter$ebut, maka pertama- Mattimoeng. Saat ditangkap Daeng
tama diutus mata-mata yang berpura- Mattimoeng menjerit-jerit, menangis,
pura .sebagai petnbeli belulang kerbau ke dan memanggil-rnanggil kerabatnya
tempat Badong Daeng Mattimoeng yang yang segera betkumpul dari segala
memang berdagang kulit ketbau. Setelah rempat dengan tombak dan keris.
diketahui babwa kepala begal ituberada Namun, petugas mampu menguasai
dirumahnya. tnaka sekitar ermtn orang keadaan sehingga Daeng Mattimoeng
pegawai pemerintab bersenjata tombak dapat dibawa ke Takalar dan selanjutnya
dan bedil dan berpakaian pemburu rusa dipenjarakan di Makassar. Hanya sekitar
segera memasuki wilayah batas Kerajaan sepuluh hari Daeng Mattimoeng dalam
Gowa ke kampung Bontonompo melalui penjara, ketnudian meninggal dunla
Kampung Dejole kemudian menye- karena sakit dan dikuburkan di Makas-
berang Kampung Lassang. Di Kampung sar. Adapun kemenakannya, Basoella
Lassang, mereka i:neminta g/prang utau dan Tangke, setelah beb.erapa lama
kepala wilayah Lassang untuk menjadi buron akhimya ditangkap dan dihukum
penunjuk jalan ke Kampung Laua tanpa huang selama 15. dan 20 tahun.
menyebutkan maksud tujuan mereka ke Berperan dalam mengakhiri perkara
wilayah itu. Barulah sekitar jam 12 perampokan, tnce Abdul Wahab Daeng
tengah malam rombongan menanyakan Masikki, bersama Djabaka Daeng
arab rumah Daeng Mattimoeng yang Mangemp.ang, Samang Bapa Oenoesoe,
dengan terpaksa ditunjukkan oleh dan galaraflg Lassang, mendapat badiah
glaral!g Lassang. uang polisi rahasia (gekeime po/ttie
Pada pukul 5 pagi, rumah Badong fonds). Selain itu, Ince Abdul Wahab
Daeng Mattimoeng telab dikepung di Daei\g Masikki juga dianuge.rahi surat
bagian muka dan belakang. Namun, rerirna kasih (dankbetuiging) dari
temyata begal itu sud;ili kahur dati Gubemur Sulawesi dan Daerab Taklu-
rumalmya karena sekitar satu jam kannya yang diwakiLi oleh Residen
sebelum rombongan penangkap datang Brugman (Pemberita Makassar, 29 Mei
ia diberitahu oleh seseorang dari 1\114; Seri :n Memoar).
Kampung Bontonompo. Lalu Glarang
Lassang dipaksa memberitahukan tempat
Daeng Mattimoeng biasa pergi di sebuah MENJADI KAPITAN MELAYU
rumah kebun. Namun, lagi-lagi rumah
itu baru saja ditinggalkan pemiliknya. Sekitar empat bulan Setelah penaklukan
Glaral!g Lassang kemudian meneriaki Gowa pada 1906, Intje Abdul Wahab
104
Volume 04 I Nomor 3 I November 2016
Daeng Masikki dan kontrolir Tideman bagai wilayah jajahan. Sejak 1839,
bertugas di wilayah tersebut. Pada April pemerintah kolonial di Sulawesi Selatan
1906, besluit atau surat keputusan tidak lagi memberikan gaji tetap kepada
tentang pelantikan Intje Abdul Wahab Kapitan Melayu melainkan hanya
Daeng Masikki sebagai Kapitan Melayu memberikan pembayaran berdasarkan
terbit. Ia menggantikan sepupunya, Inee peketjaan kapitan memungut cukai pasar
Lele, yang telah memangku jabatan ini dan cukai kampung serta hasil lau.t. Pada
cukup lama. Penggantian itu juga karena 1862 hingga 1880, pemerintah Belanda
!nee Lele menderita sakit dan minta rnembuat Iagi peraturan yang meng-
pensiUn. Pelantikan !nee Abdul Wahab hapuskan pendapatan Kapitan Melayu
Daeng Masikki sebagai Kapitan Melayu dari pekerjaan memungut cukai pasar
pada 30 April 1906 berdasarkan dan kampung, ·dan hanya diberikan gaji
keputusan Assiten Residen van Senden. sebesar 250 rupee dan tambahan 8 rupee
Penggantinya sebagai jaksa adalah Ince bagi sari-sariang atau pembantunya
Abdul Gani (Pemberita Makassar,30 (KKIKM I 987: 80).8
Mei 1914; Seri 24 Memoar). Keadaan tersebut tidak berlangsung
!nee Abdul Wahab Daeng Masikki lama bagi !nee Abdul Wahab Daeng
menggambarkan dimya sebagai Kapitan Masikki karena pada Agustus 1906 ia
Melayu bagaikan "serasa hamba tiada dilantik sebagai jaksa di Maros setelah
berpeketjaan" tetapi dengan tanggung menemani kontrolir Tideman mengantar
jawab yang sangat besar, yaitu mengurn- sejumlah kepala desa di Gowa melihat-
pulkan cukai mata pencarian dan cukai lihat perkembangan pembangunan di
peketjaan rodi (heerendienst). Peketja· Tanah Jawa. Pada 13 Agustus 1906, atas
annya itu membuatnya laksana "burung usulan dan kemurahan hati Tideman,
sahaja sebentar disini sebentar disana Tnce Abdul Wahab Daeng Masikki
yang tiada tentu pelerangannya." Ince memperoleh anugerah Bintang Perak
Abdul Wahab Daeng Masikki tidak (Zilverenster) karena kesetiaan, kehor-
melanjutkan pekerjaannya sebagai matan, dan tanggungjawab atas segala
kapitan, dan hatinya tetap ingin kembali pengabdiannya yang diberikan oleh
menjadi jaksa (Pemberita Makassar,2 pemerintah kolonail. Ince Abdul Wahab
Juni 1914; Seri 24/25 Memoar).
Tampaknya jabatan sebagai Kapitan 'Jabatan sariang merupakan pembantu
Melayu pada akhir abad ke-19 hingga kepala distrik yang bertugas meneruskan
perintah l<epala distrik kepada rakyat. Dalam
masa awal abad ke-20 tidak Iagi
birokrasi tradisional Makassar fungsi sariang
memberikan penghasilan yang besar dapat disamakan dengan jabatan jannang suro
kepada pemangkunya. Akibat kesukaran yang umumnya dipegang oleh kalangan
ekonomi yang diderita pemerintah tusamara atau orang ramai. Memasuki 1920,
kolonial Belanda, terutama dalam jabatan itu mengalami kemerosotan hanya
sebagai pengantar sural atau orang suruhan untuk
membiayai belanja militer pada paruh
menyampaikan pesan lisan atasannya-hal yang
masa terakhir abad ke-19 sebagai akibat sebelumnya hanya dilakukan oleh Japisan hamha
perlawanan raja-raja tempatan di ber- a.tau ala; lihat Paeni, dkk. (1984: 78-9).
105
JEJAK NUSANTABA
Memoa:r !nee Abdul Wahab Doeng Mqsikkl ~an Malayu-MQ:kosar di l3andar Pelabuhan Makasar 1876-1910
106
Volume041 Nomor31 November2016
Paeni, M., dkk. ( 1984), Sejarah Sosial Sulawesi Wiryawan, Y. (2013), Sejarah Masyara.kat
Selatan: Mobilita.< Sosial Kota Makassar Tionghoa Makassar dari Abad Ke-17
/900-1950. Jakarta: Departemen Pendidikan hingga Ke-20. Jakarta: Grame~lia
dan Kebudayaan.
Poelinggomang, E. L. (2002), Malcassar Ahad Penerbitan Resmi!Dokumen
XIX: Studi tentang Kebijakan Perdagangan Adatrechtbundels ( 1929), Jilid XXXI: Celebes.
Maritim. Jakarta: Kepustakaan Populer Pemberita Makassar (sural kabar) (1914).
Gramedia. Regerings-Almanak voor Nederlansch-
Skinner, C. (ed.) (2008), Enci' Amin, Syair lndle/880-/942 (1906). Weltevreden:
Perang Mengkasar. Jakarta: KlTLV. Landadrukkerij.
Sutherland, H. (200 I), "The Makassar Malays:
Adaption and Identity c. 1660-1790," Tesls, Dlsertasl
Journal of Southeast Asian Studies, No. 32 Amir, A. (2015), "Sejarah Masyarakat Melayu di
(397-421). Sulawesi Sclatan 1600-1942: Identiti dan
Warmenhoven, A. A. J. (2001 ), "Pendidikan Autoriti," Disertasi Doktor. Kuala Lumpur:
Amtenar Pemerintahan Belanda di Universiti Kebangsaan Malaysia.
Indonesia," dalam S. L. Van der W ai (pnyt. ), Sarkawi, H. (I 997), "Petkembangan Pendidikan
Kenang-kenangan Pangrehpraja Belanda Kolonial di Makassar 1876-1942," Tesis
/920-1942 (tetj. Team Perwakilan KITLV Magister. Yogyakarta: Universitas Gadjah
Jakarta). Jakarta: Djambatan. Mada.
107
JE.JAK NUSANTARA
D!namika l<ota Pesistr Qrebon dan KesehatanMdl!yatdkat Masa l<oloniQ! 1906- 1940
ImasEmalia
Pengqjar, UIN SyarifHidayatu/lah Jakarta
Abstract
This paper tries to provide abouth hea[(h hiStory in Cirebo.n, West Java, during the colonial
period. Geographically, Cirebon located in the coast ofJava's north coast, so it influenced
the economics development of the Dutch government, therefore in 1906 Cirebon was made
as gemeente and replaced the posltiqn of the ciry of Sultanate. The center of Cirebon City
administration was moved from the Keraton which was located in hinterland to the area
which was close to the port to facilitate the, control of economics activities. The changes of
the city function then raise impacts qn the people beside the impact of the economy and
politics, it also had an impact on health. The influence of urban development on public
health even before the end of the Dutch Indies administration. The population explosion that
occurred as a result of urbanization raised new problems in the city. The emergence ofslum
settlemenLv in cities or kampongs populated by migrants became a portrait af urban poverty.
People who lived in kampongs was often neglected their health while their energies were
needed to work an the plantations, port and station. They were often hit by malaria, plague,
IJ7>hus, dysentery and severe influenza that brought to death. Unti/1940, public health in the
city of Cirebon was ver alarming even experienced a high mortality rate in Java due to
severe influenza disease.
Kesehatan merupakan bagian terpenting semua warga negara. Pada 1978, World
dalam kehidupan manusia selain san- Health Organization mencanangkan pro-
dang, pangan dan papan. Seperti banyak gram "kesehatan untuk semua pada
dinyatakan di berbagai negara bahwa tahun 2000." Artinya, seluruh masya-
perhatian atas kesehatan adalah hak rakat di dunia dapat mencapai derajat
108
Volume 04 I Nomor 3 I November2010
kesehatan yang baik. Sejalan dengan hal terhadap munculnya berbagai Jents
itu, Indonesia menetapkan program penyakit dalam kebidupan masyarakat.
pembangunan kesehatan yang disebut Begitu pula upaya propaganda hidup
"Kesuma"-akronim kesehatan untuk sehat baik dalam pencegahan penyakit
semua. Program ini bertujuan mencapai maupun pengobatan memerlukan banyak
derajat kesehatan · bagi setiap penduduk tenaga kesehatan tedatih yang berbekal
secara optimal, yaitu sesuai standarisasi pendidikan kesehatan. Upaya tersebut
sehat berdasarkan indikator tertentu- tentu untuk seluruh masyarakat secara
angka kelahiran dan kematian menurun, merata.
umur harapan hidup meningkat, sebagian Tulisan tm bertemakan sejarah
penyakit menular telah dapat dihi- kesehatan di salah satu kota pesisir
langkan, dan jumlah sarana pelayanan pantai utara Pulau Jawa, yaitu Cirebon,
masyarakat semakin banyak (Broto- pada masa Hindia Belanda. Walaupun
wasisto I 990). Kesebatan merupakan tidak terhitung sebagai kota besar di
bak asasi manusia dan sebagai salah satu Jawa-seperti Batavia, Semarang, dan
unsur kesejabteraan masyarakat yang Surabaya-pada waktu itu, wilayah
barus diwujudkan (Kementerian Kese- Cirebon sangat berpengaruh terhadap
hatan Republik Indoneia 2009). pengembangan ekonomi Hindia Bel-
Dalam kajian Braude! (I 988), anda. Letak geografis Kota Cirebon yang
tentang peradaban Eropa dan dunia, strategis mcnjadikan daerah itu sebagai
dijelaskan bahwa kesejahteraan masya- bagian dari pusat pengembangan
rakat menjadi hal penting bagi perkem- ekonomi yang menguntungkan Belanda.
bangan peradaban. Faktor•faktor yang Oleh karena itu, Cirebon dijadikan
mempengaruhinya adalah tingkat partu· gemee~~1e atau· kotapraja pada I 906
mbuban penduduk, perbedaan ling- menggantikan kota kesultanan. Dengan
kungan geografis, dinamika ekonomi, dalih pengembangan ekonomi, peme-
perang, konflik, dan kesehatan. rintah Hindia · Belanda memindahkan
Selain itu, kebijakan pemerintah pusat pemerintahan Kota Cirebon dari
sangat mempengaruhi kesebatan dan Keraton Cirebon di pedalaman ke kantor
kesejahteraan masyarakat, baik melalui pemerintahan Kolonial Belanda yang
pengobatan, pencegahan penyakit, dan berdekatan dengan Pelabuhan Cirebon.
penyelenggaraan sistem pendidikan bagi Perubahan fungsi kota itu membawa
tenaga kesehatan (Sciortino 2007). pengaruh terhadap berbagai segi
Dalam hal ini masyarakat diperkenalkan kehidupan masyarakat di Kota Cirebon
cara pengobatan modem dan mening- dan sekitamya, baik dalam politik,
galkan cara lama seperti melakukan sosial, ekonomi maupun kesehatan.
pengobatan ke dukun dan budaya yang
irasional. Kebijakan pemerintah tentang DINAMIKA KOTA PESISIR CIREBON
tata lingkungan yang bersih dan per-
mukiman sehat bagi penduduk padat di Menurut nas.kah Carita Purwaka
kota dapat menjadi upaya pencegahan Caruban Nagari yang ditulis Pangeran
109
JEJAK NUSANTARA
Dinamiko Koto Pesisir Cirebon dqn Kesebaran Mc;~syarakatl.Viasg Kolqniall9Q6- HMO
Aria Cirebon pada 1720 dan disu~;un 61,76 kilogram dalam satu tahun
kembali oleh P. S. Sulendraningrat (Sule~draninfrat 1972: 9-15; Lubis
(1972), sebutan cirebQn bermula dari 2000. 27-8).
kata. "sarutnban" yang berarti centl'IJm Kualitas basil laut dari daerah
atau pusat percampuran penduduk dari Cirebon membuat daya tarik bagi
berbagai tempat, bangsa, dan agama. masratakat di luar Cirebon. Proses
Bahkan tertulis l>abwa pada ma~a Wali pertukatan basil bumi dari rnaayarakat
~nga, Cirebon ctisebut sebagai "NaglUi luar Cirebon inilah yang membuat
Puser Bumi" yang bermakna negara di perkembangan pesat daerah Cirebon.
tengah-tengah Pulau Jawa. Dalam Didukung dengan basil-basil bumi dari
naskah itu dije1askan bahwa pada 13&2 pedalarnan Cirebon dan sekitarn.ya
Masehi atau 1312 tahun Jawa nama seperti Majalengka dan Kuningan yang
Cirebon disebut dengan "Caruban subur pertaniannya, merrtbuat Cirebon
Larang" yang terdiri atas wilayah pantai semakin banyak dik!Uljungi pendatang
atau pesisir (earuban pantai) dan wilayah untuk berdagang. Daerah pelabuhan
darat atau pedalaman (caruban girang). Pasambangan banyak dikunjungi orang
Wilayah pcl;isir berpusat di Pasam- dari berbagai negara seperti, Cina, Arab,
bangan (Alas Konda sekarang, yang Persia, India, Ma!aka, Singapura, dan
merupakan kompleks pemakaman Gun- daerah Nusantara sendiri. Pada abad ke-
\lngjati), sedangkan wilayah darat atau 16 hampir seluruh wilayah Cirebon
pedalaman betpusat di Wanagiri (Wan- menjadi daerah lintasan dan intbasan
asaba sekarang, yang merupakan kom- {Yerdagangan intemasional sehingga
pleks Lemah Wungkuk) (Sulendra- sejak abad itu Cirebon dikenal sebagai
ningrat 1984: 13--4). bagian dari jalur sutra. Cirebon juga
Sejak abad k¢-14, Cirebon telah dijadikan sebagai pusat pemiagaan
banyak menghasilkan produk olahan terutama untuk daerah antara Batavia
basil !aut. Ki Gedeng Alang-alang atau dan Jepara karena pelabuhaunya mampu
Walangsungsang atau Cakrabumi, yang menjadi pang'kalan tempat pelaut
disebut sebagai nelayan pertama yang berlabuh dan bermukim. Lebih jauh,
menghuni daerah itu, banyak mem- Pelabuhan Cirebon dapat menjadi pusat
produksi ikan dan rebon (udang kecfl) penampungan batang dagangan baik
yang menjadi · komoditi utama pesisir yang datang dari penduduk lo'kal
Cirebon. Pencarian ikan dan rebon saat maupun pedagang asing. Berita Tome
itu ntenggunakan jukung atau perahu Pitlls menyebutkan bahwa keramaian
kecil namun menghasilkan banyak Cirebon disebabkan oleh kesuburan
tangkapan sebingga dapat diolah daerah sekitamya yang menghasilkan
ntenjadi terasi betkualitas untuk diekspor beras berkualitas dan diekspor hingga
ke luar Cirebon, yaitu kepada Prabu Malaka (Rahardjo 199$: 55).
Rajagaluh, raja PadjaJaran. Hal itulah
1
yang kemudian ditetapkiln sebagai upeti Satu pikul setara. 61, 7& kilogram; lihat
nelayan rebon sebanyak satu pikul atau Sultattono (1991: 215).
110
Volume 04 I Nomor 3 l November 2016
111
JEJAK NUSANTARA
J)L~qmika Kota Pesislf Cirebon dan Kesehatan Mosyarokat M- Koloniol 1906 - 1940
berada dalam garis kemiskinan. Apalagi rintah Kota Cirebon mengawasi luas
ketika terjadi kemerosotan penangkapan wilayah perkebunan tebu di wilayah
ikan dekat pantai seperti pengalaman keresidenan itu seluas 13.000 bau?
pada sekitar 1920-an saat daerah Indra- Perluasan wilayah perkebunan membuat
mayu dan Cirebon mengalami over- kebutuhan tenaga kerja meningkat dan
fishing (Masyhuri 1996: 155-6). wilayah pertanian yang menjadi laban
Selain itu, kebijakan pemerintah garapan petani berkurang. Akibatnya,
kolonial menaikkan harga garam mem- masyarakat yang semula merniliki
buat nelayan harus mengeluarkan biaya wilayah garapan kehilangan hak atas
tinggi untuk pengasinan ikan. Akibatnya tanah dan beralih menjadi tenaga kerja
harga ikan asin meningkat dari 20 sen perkebunan, buruh pelabuhan, pabrik,
per kati menj adi 40 sen pet kati dan sebagainya. Mereka yang pindah ke
(Masyhuri. 1996 : 41) sehingga membe- kota, tetapi dengan sedikit modal, yang
ratkan penduduk pedalaman seperti tidak mampu tinggal di tempat yang
Majalengka dan Kuningan. Kemunduran layak. Umunmya, mereka tinggal
golongan pedagang pribumi berakibat mendekati lokasi kerjanya, seperti di
pada berbagai gejala social (Koent- sekitar pelabuhan, pabrik olahan, dan
jaraningrat dan Loedin 1985) termasuk stasiun kereta api.
buruknya kesehatan masyarakat di Dengan demikian, setelah difung-
Cirebon. Kemiskinan yang menga- sikan sebagai gemeente, Kota Cirebon
kibatkan kelaparan dan munculnya semakin dipadati penduduk pendatang,
berbagai wabah penyakit di Kota baik pribumi maupun Eropa, Cina, dan
Cirebon membuat derajat kesehatan Arab. Pada saat dibentuk menjadi
masyarakat semakin menurun, dan angka gemeente, luas wilayah Cirebon 1.100
kematian meningkat. Masyarakat di hektar dengan kepadatan penduduk
seluruh Keresidenan Cirebon banyak sebanyak 20.000 jiwa; terdiri atas 22
yang terserang berbagai wabah penyakit kelurahan dan lima kecamatan yaitu
seperti tifus. demam, malaria, kolera, Kecamatan Harjamukti, Kejaksan, Kesa-
dan cacar. mbi, Lemahwungkuk, dan Pekalipan.
Perubahan fungsi kota dari tradisi- Kepadatan penduduk di Kota Cirebon
onal ke modern sejak awal abad ke-20 membantu meningkatkan jumlah tenaga
banyak memengaruhi kehidupan masya- kerja yang dibutuhkan pemerintah
rakat di Cirebon. Sejak pembentukan Hindia Belanda untuk bekerja di
gemeente pada 1906 (Staatsblad van berbagai sektor di perkotaan. Namun, di
Nederlandsch-lndle 1906, No. 122), sisi lain, kepadatan penduduk di kota
daerah itu terns mengalami perubahan perlu menjadi perhatian utama dalam
baik fisik maupun sosial. Wilayah itu
mengalami proses modemitas dan
industrialisasi untuk memenuhi kebutu- 'Bau merupakan satuan ukuran luas
tanah di wilayah Jawa; I bau setara 0,7 hektar
han pemerintah Hindia Belanda dalam atau 7096,5 meter pemegi; lihat Breman (1983:
pengembangan perekonorniannya. Peme- XV).
112
Volw:r.e 04 I Nomor 3 I November 2016
113
JEJAK NUSANTARA
D!narr.ika Kota Pesisrr Ctrebon dan Keseharan Masyarakat Mesa Kolonidl 1906 - 1940
busuk yang diduga sebagai awal kemu- pada 1919, mengusulkan kepada peme-
nculan bibit penyakit malaria, kolera, rintah pusat di Batavia untuk pem-
dan disentri yang berkembang dalam bangunan Rumab Sakit Umum di Kota
masyarakat (Gedenkboek 1906-31: 93). Cirebon. Usulan itu mendapat tanggapan
Masyarakat menyebutnya Kali Bacin yang baik dari pemerintah Hindia
yang berarti sungai kotor. Oleh karena Belanda sehingga pada 14 Maret 1920
itu, pemerintah Kota Cirebon pada 1917 dilakukan peletakan batu pertama di
menutup kali itu melalui pengurugan, Jalan Kesambi. Pembangunan Rumah
dan area bekas kali tersebut difungsikan Sakit Umum selesai pada 31 Agustus
sebagai jalan. gedung perkantoran. dan 1921, peresmian pembukaan oleh
pabrik rokok British American Tobacco. walikota Cirebon. J. H. Johan, dan diberi
Jalan bekas Kali Bacin kemudian dina- nama Oranje Ziekenhuis atau Rumah
makan Jalan Bahagia. Upaya pemcrintah Sakit Oranje. Rumah Sakit itu kemudian
itu agar dapat menjadi sebagian dari difungsikan sebagai Rumah Sakit Kota
kebahagiaan masyarakat setelah ter- (Gemeentelijk Ziekenhuis) pada I Sep-
hindar dari polusi sungai tersebut dan tember 1921 di bawah pimpinan dr. E.
mengurangi tersebarnya wabah penyakit. Gottlieb sebagai kepala rumah sakit yang
Program itu dimaksudkan sebagai upaya pertama.4 •
peningkatan kesebatan bagi masyarakat Dengan demikian, pemerintah
Kota Cirebon. kolonial di Kota Cirebon sesungguhnya
Untuk meningkatkan derajat kese- menaruh perhatian terhadap kesehatan
hatan masyarakat Kota Cirebon, peme- masyarakat. Namun, hingga pertengahan
rintah kota melakukan keija sama abad ke-20 berbagai wabah penyakit di
dengan pihak swasta yang memiliki balai Kota Cirebon terus menyebar ke seluruh
pengobatan. Di Kota Cirebon terdapat masyarakat kota dan sekitamya, dari
sebuah perkumpulan yang disebut malaria, pes, kolera, sampai influenza.
Pamitran (Perkumpulan Akan Menolong Bahkan pada 1940, Kota Cirebon disebut
lbu Terus Rawat Anak Nusunya), di sebagai kota yang mengalarni tingkat
bawah Yayasan Pamitran dan memiliki kesehatan yang buruk akibat wabah
Rumah Saki! Bersalin yang didirikan penyakit influenza yang mematikan
pada 1916. Doorgangshuis voor Kraam- sejumlah penduduk. Dalam hal ini tentu
vrouwen atau Rumah Sakit Bersalin itu banyak faktor yang memengaruhi derajat
dirintis oleh dr. H. Van der Hoeve.3 kesehatan masyarakat di Kota Cire.bol).
Selain menangani kesehatan ibu hamil masa itu, baik lingkungan, kebijakan
dan persalinannya, Rumah Sakit Bersalin politik kesehatan pemerintah, maupun
Pamitra juga menyelenggarakan pengo- budaya atau perilaku hidup sehat
batan untuk umum yang sifatnya rnasih masyarakatnya yang saling terkait.
sederhana. Berdasarkan pengalarnan
kelja sama itu, pemerintah Dewan Kota,
4
3
Lihat www.cirebonkota.go.id, diunduh 7 Liha~ www.cirebonkota.go.id, diunduh 7
Mel 2016. Mei 201~
114
Volume 04 I Nomor 3 I November 2!1 16
115
JEJAK NUSANTARA
Oina:rnikcr Kota PeSlsir Cirebon dan ~hatan Masyarak:at Masa Kolorlial 1906- 1940
bencana kelaparan pun tidak terhin- (Boomgaard, dkk. 1996: 8-10)/ semen-
darkan. Bencana kelaplll"an membuat tara bagi masyarakat sipil baik asal
derajat kesehatan masyarakat menurun pribumi maupun Belanda bisa menda-
dan banyak memunculkan berbagai patkan pe1ayanan kesehatan tetapi hams
wabah penyakit. melalui izin khusus dari pemerintah
Tampak bahwa persebaran wabah Hindia Be1anda. Sistem pelayanan
penyakit disebabkan oleh faktor lingku- kesehatan bagi masyarakat sipil di
ngan kota. Hingga 1940, lingkungan lembaga itu memang telah berja!an sejak
tempat tinggal masyarakat di Kota 1818 hingga pemerintah membentuk
Cirebon kotor dan berbau. Fasilitas institusi kesehatan bagi masyarakat sipil
umum serba-kurang, jarak ideal antara pada 1820 yang disebut Dinas Kesehatan
tempat tinggal, sumber air, dan tempat Sipil (Burgelijk Geneeskundige Dienst).
buangan kotoran juga tidak diperhatikan. Namun, sampai awal abad ke-20
Akibatnya mereka sering dijangkiti pelayanan kesehatan dari lembaga itu
penyakit kolera dan disentri (Hasyim tidak dapat dijangkau oleh masyarakat
2002: 105-6; lihat juga Hurgronje 1996: sipil (Tesch 1941: 626). Masyarakat
23-41 ). Masyarakat seperti itu termis- beranggapan bahwa pelayanan kesehatan
kinkan karcna mutu modalnya yang menjadi beban hidup yang berat. Kondisi
rcndah, baik modal pendidikan, keseha- seperti itu dapat mempengaruhi perilaku
tan, maupun keamanan sehingga mereka atau budaya hidup sehat mereka yaitu
tidak mampu meningkatkan kesejah- melakukan pengobatan tradisional
teraan dan kesehatannya (Ananta dan dengan mengandalkan bahan-bahan
Budhiarso 1990: 23). Padahal secara rarnuan tetumbuhan yang tersedia di
kebutuhan di bidang perekonomian, lingkungannya sendiri, atau bahkan
pemerintah kolonial Hindia Belanda melakukan pengobatan melalni dukun
sangat membutuhkan tenaga kerja yang dianggap bisa mengusir penyakit
pribumi untuk mendapatkan nilai yang dideritanya. Kecenderungannya,
perekonomian yang tinggi. Akan tetapi, masyarakat hanya akan mencari pengo-
sebagai imbalan yang didapat oleh batan modem hila penyakit yang
masyarakat tidak sebanding dengan dideritanya sangat membahayakan dan
tenaganya yang digunakan untuk kemak- itu pun mendapatkan kesulitan ketika
muran pemerintah.
Pelayanan kesehatan telah dilakukan 5
melalui Dinas Kesehatan Militer (Mili- Discbutkan bahwa sete!ah 1850 jum1ah
petugas militer tennasuk petugas militer ko1onia1
taire Geneeskundige Dienst, 1818- Belanda 1u1usan Dutch Military Medical School
1942). Akan tetapi pe1ayanan kesehatan di Utrecht semakin meningkat, dan antara 1816
dari lembaga itu khusus diberikan hingga 1855 jum1ah presentasi dari petugas
kepada tentara atau militer Be1anda di kesehatan tersebut adalah 20-40 persen dari
Jawa dan tentara Belanda asal pribumi orang-orang German.
116
Volume 04 I Nomor 3 I November 2016
didapati pelayanan kesehatan yang rumit pasang, sampah dan kotoran masuk ke
yang penuh dengan persyaratan yang dalam sungai dan kemudian menumpuk
mengikat (Jeffers 1990: 6). Kondisi di muara sungai. Lingkungan pesisir atau
seperti itu membuat masyarakat tidak sekitar pantai sangat gersang dan panas. 7
percaya dan ragu untuk melakukan Lingkungan yang sering dilanda banjir
pengobatan modem. Kondisi itu pun seperti itu dapat menjadi faktor pen-
akhimya mempengaruhi terhadap per- yebab munculnya berbagai wabah
cepatan penularan penyakit penyakit, selain kegagalan panen yang
Wajah Gemeente Cheribon sampai berujung pada. kelaparan dan menyusul
pertengahan abad ke-20 masih menam- wabah penyakit 1ainnya.
pilkan apa yang disebut kampung, 6 Dengan demikian, faktor perilaku
sebagai lingkungan 'muka' kota kolo- hidup sehat masyarakat, kebijakan
nial. Dalam koran Koemandang Masja- kesehatan, dan lingkungan penduduk,
rakat (21 Juli 1940) dilukiskan bahwa dapat menjadi faktor penyebaran wabah
masyarakat, khususnya buruh asa1 penyakit dan rendahnya tingkat kese-
pribumi, banyak yang menempati lokasi hatan masyarakat. Perilaku masyarakat
yang tidak sehat atau sanitasinya buruk, yang tergeser akibat peruhahan fungsi
dipenuhi kubangan yang berbau tidak kota seperti tidak lagi mempedulikan
enak, yang dapat menyebabkan mun- kebutuhan kesehatan bagi diri dan
culnya penyakit malaria. Lingkungan lingkungannya. Pergeseran fungsi kota
Kota Cirebon sampai pertengahan abad bagi masyarakat pribumi yang telah
ke-20 disebut sebagai kota yang jorok kehilangan kepemilikan tanahnya hanya
dan dilecehkan atau het geminachte menjadi arena untuk dapat memper-
strandnest (Weekblad voor Indie, No. tahankan hidup tanpa memikirkan
15, 1918-19: 407). Keadaan 1ingkungan kualitasnya. Perilaku mandi, minum, dan
kota tidak teratur, kotor, becek, penuh mencuei dengan air sungai yang sama
lumpur, dan tidak mempunyai saluran menjadi sebuah pengabaian atas kualitas
pembuangan air limbah rumah tangga. kesehatan-seperti terjadi di desa-desa
Apabila musim hujan sering terjadi di Semarang sebagai bandingan (Sucyo
banjir dengan ketinggian mencapai satu 1989).
meter dan kelancaran aliran air sung- Sementara itu, ditemukan perilaku
ainya sangat tergantung pada pasang- hidup tidak sehat masyarakat di Kota
surut air laut sehingga ketika air !aut Cirebon yaitu mereka sering membuang
sampah ke kali, memandikan binatang
'Kampung adalah lokasi tempat beketja peliharaannya di kali yang sama, tidak
para peketja 4i perkotaan yang dihuni para terbiasa membersihkan kandang bina-
migran atau pendatang dari desa untuk mencari tang, membuang kotoran binatang
pekctjaan di kota. Lokasi ini terlihat sangat peliharaannya ke kali, sementara aimya
ramai, padat, miskin, kurnub, dan kotor. Lokasi sering pula digunakan untuk kebutuhan
ini muncul akibat adanya perubahan lingkungan
dan sosial di kota; lihat Wertheim dan The Siaw hidup sehari-hari. Faktor itu yang
Giap (1962: 233-4), httn:liwww.jstor.org.
7
stable/2753184, diunduh 4 Maret 2015. Lihat www.cirebonkota.go.id
117
J&JAK NUSANTARA
Oinamika Kota PesiSir Cirebon dan Kesehotan Masyarakat 1ftrsa Kolonitd 1906- 1940
118
Volume041 Nomor31 Nov~2016
DAFTARACUAN
KESIMPULAN
Ambary, H. M. (1997), "Peranan Cirebon
Pengkajian sejarah kesehatan tidak bisa aebagai Pusat Perkembangan dan Penyebaran
lepas dari keterkaitannya dengan faktor lsi~" dalam S. Zuhdi (ed.), Clrebon
geografi, lingkungan, politik, dan budaya sebagai Bandar Jalur Sutera: Kumpulan
masyarakat. Asumsi semakin tinggi Makalah Diskusi Ilmiah. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Republik
tingkat kemajuan suatu daerah akan Indonesia.
semakin dapat meningkatkan derajat Ananta, A. dan l. Budhiarso ( 1990), "Kesehatan,
kesehatan masyarakatnya sesungguhnya Sumberdaya Manusia dan Pembang!lllan
dapat membantu menganalisis tingkat Ekonomi," Prisma, Th. XIX, No. 6.
kesehatan masyarakat di kota. Derajat Basundoro. P. (20 13 ). Merebut Ruang Kota: Aksi
Miskin di Kota Surabaya 1900-1960.
kesehatan masyarakat dapat menjadi Tangerang: Marjin Kiri.
faktor penentu tingkat kesejahteraan dan Boomgaard, P. ( 1993), "The Development of
kemakmuran suatu daerah atau kota. Colonial Health Care in Java: An Explomtory
Upaya meningkatkan derajat kesehatan Introduction," BKI, Dee! 149, No. I.
pun selayaknya dilakukan tanpa Boomg$rd, P., dkk. (1996), Health Care in Java:
Past and Present. Ll:iden: KlTL V Press.
diskriminasi tetapi dengan perlindungan Braude!, F. ( 1988), Civilization and Capitalism
terhadap masyarakat secara merata 151h-JIJ"' Century: The Structures ofEveryday
karena bagaimanapun mereka meru- Life, The Limits of Possible, Vol. I (terj. dari
pakan sumber daya manusia yang Prancis oleh Sian Reynold). London:
diharapkan atau sebagai investasi negara. Collins/Fontana Press.
Breman, J. (1983), Penguasaan Tanah dan
Masa kolonialisme Belanda di Tenaga Kerja: Ja>wl di Masa Kolonial (tetj.).
Indonesia banyak memengaruhi segi Jakarta: LP3ES.
kehidupan masyarakat. Ketidakadilan Brotowasisto ( 1990), "Pembangunan Kesebatan
atau diskriminasi berbagai kebijakan di Indonesia, Masa1ah dan Prospeknya,"
untuk masyarakat pribumi membuahlcin Prisma, Th. XIX, No. 6.
ENl (1917), Encyclopaedie van Nederlandsch-
penderitaan panjang yang dialarni lndie, Jilid I (ed. J. Paulus). Leiden: 's-
masyarakat pribumi. Kebijakan politik Gravenhage: Martinus Nijhoff, E. J.li!rill.
kesehatan di Kota Cirebon, contohnya, --Ensiklopedia Nasiona/ Indonesia (1989),
Ielah memberikan gambaran dari wajah JHid VII. Jakarta: PT Cipta Adikarsa.
kota kolonial dengan masyarakatnya
119
JEJAK NUSANTARA
Menuju Asirnilisi yang WQJar Wacana temang Pembdruan Golongan Ttonghoo: di Indonesia "Star Weekly" 1946-61
120
Volume041 Nomor31 November2016
Retnowati Subamo
Alumnus, Universitas Indonesia
Abstract
This article is about Star Weekly, a weekly magazine that had been published in Jakarta
since Indonesia independence and was closed fifleen years later. That magazine was
published by Chin11se decendants in Indonesia and was aimed to their companions too.
Although has a short period ofthe operation (1946--61), the magazine bring the assimilation
mission of Chinese colleagues to become Indonesian citizens-a strategic issue in that age,
It has been revealed that Star Weekly supported and bridged the idea of assimilation. The
discussion of the topic is expected to be ben<1/cial in order to understand the effort of
Chinese groups in seeking the certainity of their citizenship status. This asticle is written
using history method such as heuristic, critique, interpretation and historiography phases.
The primary source is Star Weekly during its publication period and secondary literatures
as suppoters.
Keywords: history ofmedia; Star Weekly; assimilation issues; citizenship; Chinese groups.
Studi ini membahas tentang majalah Indonesia dan secara sosiologis dapat
mingguan Star Weekly yang terbit di dilihat sebagai represeutaSi golongan
Jakarta antara 1946-61. Pengkl\iian masyarakat itu. Demikian pula jika
tentang Star Weekly dipandang penting
berdasarkan beberapa pertimbangan. sebutan identitas mereka di Indonesia sejak abad
Pertama, majalah itu diterbitkan oleh ke-20. Istilah itu dipopulerkan o1eh pets Melayu-
Tiongboa pada awal ahad iru. Akan halnya istilah
orang-orang keturunan Tionghoa 1 di 'Cina' juga digunakan dalam tu!isan ini untuk
menyebut negara Cina yang merupakan nama
1
Terdapat dualisme istilah untuk menyebut resmi negara itu sejak kemerdekaannya pada
golongan Cina yaitu 'Cina' dan 'Tionghoa'. 1911 (Tan 2008: 1-2). Kadl!ng-kadang juga
Dalam tulisan ini, istilah 'Tiongboa' mengacu digunakan 'Tiongkok' untuk menyebut negara
kepada orang Cina yang digunakan sebagai Cina.
121
JEJAK NUSANTARA
Menuju .Asimilisi yang Wqjctr Wacana ten tang Pembaruan Gol-ongan Tionghoa di Indonesia "Star Weakly" 1946-61
ditilik pada sasaran terhadap pemba- nesia di Jakarta. Beberapa edisi majalah
canya, majalah itu membidik terutama itu tidak diternukan, namun tidak terlalu
golongan keturunan tersebut tanpa berpengaruh terhadap upaya penulisan
mengabaikan kelompok pembaca dari ini. Sangat disayangkan bahwa wawan-
golongan keturunan yang lain. Kedua, cara yang mestinya dilakukan terhadap
secara politis, Star Weekly menam- beberapa mantan pengasuh Star Weekly
pakkan kecenderungan akomodatif yang rnasih hidup tidak dapat dilaksa-
terhadap proses. politik nasional yang nakan karena terkendala usia Janjut pada
tengah berlangsung tidak lama setelah yang bersangkutan.
Indonesia merdeka. Di tengah situasi
yang belum menentu sepenuhnya saat
itu, sikap Star Weekly sedikit-banyak GAGASAN DAN UPAYA AWAL ASIMILASI
menyumbang terhadap proses pemba-
ngunan bangsa yang belum lama lahir. Gagasan tentang asirnilasi sebenarnya
Akhirnya, ketiga, dalam banyak materi telah bersemi di Hindia Belanda seti-
tulisannya Star Weekly mempromosikan daknya sejak 1930-an. Namun,dalam
gagasan asirnilasi yang terkait dengan situasi kolonial yang sedang ''rnatang-
masalah kewarganegaraan golongan matang"-nya, konsep asirnilasi kala itu
keturunan Tionghoa di Indonesia pasca belum terumuskan secara jelas.lde
kolcmial. Dalam suasana "kegelisahan asimiliasi ketika itu diwadahi dalam
P~ai Tionghoa Indonesia (PTI) yang
kultural" pada sebagian orang Tionghoa
di Indonesia kala itu, Star Weekly tampil d~b~~tuk pada 1932. Partai yang
sebagai peretas yang menawarkan dtdtrikan oleh Liern Koen Hian itu
alternatif jawaban, setidaknya wacana, bertujuan membantu Indonesia memba-
terhadap masalah mendasar kewarga- ngun ekonomi, sosial rnaupun politik
negaraan golongan keturunan. menuju suatu negara yang rakyamya
Fokus pernbahasan dalam studi ini dapat menikrnati hak yang s.arna. Mereka
diarahkan pada wacana tentang asimilasi menyatakan bahwa orang Tionghoa
dalam Star Weekly dan bagaimana harus menyatukan diri dengan gerakan
perbincangan itu lllemperoleh tanggapan dan perjuangan rakyat Indonesia dalam
dari sejumlah pihak pembacanya .. Lall} menyongsong kemerdekaan.
lintas wacana itu menunjukkan bahwa Perkembangan PTI tidak luput dari
asirnilasi merupakan isu yang sangat dinamika masyarakat Indonesia pada
relevan bagi golongan keturunan masa kolonial kurun 1930-an. Pada
Tionghoa di Indonesia pada masa itu waktu itutampak gejala munculnyasuatu
-bahkan secara kultural kemungkinan "masyarakat baru" di Indonesia yang
besar masih berternali hingga kini. terdiri dari berbagai suku bangsa, yang
Sumber utama penulisan ini adalah sudah sanggup mernbedakan antara
majalah Star Weekly yang, setelah identitas suku dan kepentingan nasional.
diverifikasi, diyakini merupakan edisi Ciri-ciri masyarakat baru itu tampak
asli, dan kini tersimpan sebagai koleksi dalam alam pikiran mereka yang tidak
Perpustakaan Nasional Republik Indo- lagi tradisional. Cita-cita mereka meng-
122
Volume041 Nomor31 Navember2016
arah pada suatu s.atuan politik yang lepas batasan bangsa Indonesia dalam arti
dari ikatan tradisional ataupun kolonial rakyat Indonesia "asli.'' Keanggotaan
Belanda. Indonesia merdeka adalah partai politik pribumi hanya terbuka
semboyan paling ekstrem dari cita-cita untuk orang Indonesia asli. Walaupun
itu (Leirissa 1985: 69). Perkembangan partai-partai politik kecil sayap kiri
itu disadari oleh sebagian orang Tio- (seperti Gerindo) membuka keanggotaan
nghoa yang merasakan bahwa "nasib" untuk Tionghoa peranakan, mayoritas
mereka terkait erat dengan pribumi. organisasi pergerakan nasional tidak
Dalam ~emikiran etnis Tionghoa mau melakukan hal tersebut (Surya-
peranakan· juga muncul kesadaran dinata 1986: 39).
bahwa tidak seperti warga etnis Tio- Selain itu, ide asirnilasi belum
nghoa totok yang masih memiliki berkembang sepenuhnya karena pada
keluarga di Tionghoa, kaum peranakan masa sebelum kemerdekaan Indonesia,
menganggap bahwa Indonesia adalah golongan Tionghoa masih terpecah
Tanah Air mereka. Terlebih karena antara mereka yang ingin diakui sebagai
mereka tidak lagi memiliki saudara atau warga Cina/Tiongkok dan yang ingin
relasi di Tanah Daratan sehingga nasib diakui setara dengan golongan Eropa.
mereka akan sama dengan pribumi. Artinya, mereka tidak sepenuhnya meng-
PTI merupakan cikal bakal usaha hendaki pembauran dengan golongan
pembauran masyarakat Tionghoa di priburni. Hal itu berubah ketika
Indonesia setelah proklamasi kemer- Indonesia merdeka. Tatanan masyarakat
dekaan. Liem Koen Hiam, pendiri berdasarkan ras praktis hilang, golongan
PTI,mulai menganjurkan nasionalisme Eropa yang awalnya berknasa mening-
Indonesia di kalangan etnis Tionghoa galkan Indonesia dan pilihan bagi
(Suryadinata 1986: 53). Akan tetapi golongan Tionghoa yang tersisa hanya-
usahanya kurang berhasil karena banyak lah menjadi warganegara Cina atau
keraguan tokoh Indonesia. Mereka ragu berbaur dengan menjadi warga negara
apakah masyarakat Tionghoa dapat Indonesia atau WNI.
mengidentifikasikan dirinya sebagai Setelah Indonesia merdeka, Star
orang Indonesia (Suryadinata 1986: 87). Weekly menjadi salah satu media yang
Pergerakan nasional Indonesia sebelum "getol" menyuarakan asimilasi. Redaksi
Perang Dunia II cenderung menolak majalah itumemandang bahwa seiring
minoritas Tionghoa ikut dalam gerakan dengan batas waktu masa penolakan
tersebut sehingga berarti pula menolak kewarganegaraan Indonesia pada akhir
mereka masuk dalam proses penciptaan Desember 1951 maka golongan mino-
bangsa Indonesia. Baik nasionalis Islam ritas Tionghoa yang telah menyatakan
maupun sekuler cenderung memberikan diri sebagai WNI harus mulai mencari
solusi agar diterima dalam masyarakat
2
dan meminimalisasi diskriminasi. Meta-
Jstilah peranakan mengacu pada orang lui tulisan semacam tajuk rencana yang
Tionghoa yang lahlr di Indonesia; sedangkan
totok merujuk pada orang Tionghoa yang asli berjudul "Omong-omong tentang Asimi-
atau bennigrasi dari Cina datatan. lasi" (Star Weekly, 2 Februari 1952),ide
123
JEJAIC NUSANTABA
Menuju Asi.m.illsi yang W01or Wocana tentang Pemharuan Golongqn Tionghoa di Indonesia ''Star Weekly" 1946-61
asimilasi golongan Tionghoa di Indo- menetapkan itu pikiran dan perasaan itu
nesia mulai tersebar luas. Bentuk tulisan ditetapkan oleh pendidikan ....,,4
berupa tanya-jawab-sepanjang tiga Tulisan tersebut juga menjelaskan
halaman majalah Star Weekly- !angkah-langkab menuju asimilasi.
dimaksudkan agar pembaca lebih mudah Langkab pertama ialah babwa orang
memahami maksud penulis. Tidak Tiongboa harus memutuskan · untuk
disebutkan siapa penganggit artikel itu, menjadi warga negara Indonesia. Hal itu
namun menurut Hatjoko Trisnadi, man- merupakan asimilasi yuridis. Langkab
tan peketja Star Weekly, penulis tersebut selanjutnya ialab mengbilangkan pra-
adalab Auwjong Peng Koen-juga sangka, kebencian dan memandang
dikenal sebagai P.K. Ojong. 3 rendab satu sama lain. Penulis artikel
lntinya, tulisan tersebut memapar" mer\ielaskan bahwa prasangka rasialis
kan bahwa secara sosiologis asimilasi berasal dari peraturan kolonial yang
dapat terj adi seperti di Amerika Serikat membeda-bedakan antara golongan
yang dihuni oleh imigran dari berbagai pribumi dan Tiongboa yang harus
bangsa di dunia. Orang-orang Eropa di dihilangkan. Penulis itu memuji sikap
Amerika tidak merasa menjadi orang pemerintah Indonesia yang mengambil
Eropa lagi dan membentuk nation baru keputusan untuk mempermudab golo-
sebagai bangsa Amerika. Hal itu bisa ngan Tionghoa menjadi WNI karena
juga tetjadi pada golongan Tionghoa di mereka hanya perlu berdiam dan diakui
wilayahlain, misalnya di Filipina dan sebagai warga negara sejak 1951.
Thailand. Namun, proses asimilasi yang Menurutnya pemerintah Republik yang
sukses di negara-negara tersebut bukan baru tidak ingin melestarikan regulasi
semata-mata diakibatkan oleh perca- kolonial yang mengbambat asimilasi
mpuran darah. Asimilasi merupakan golongan Tionghoa di Indonesia.
proses panjang yang sukses atau Namun, kebijakan pemerintah Indo-
tidaknya lebih dipengaruhi oleh kom- nesia yang mernbentuk rancangan
itmen rasionalataupun emosional baik undang-undang b!!tu dan mul!!i beme-
pada golongan minoritas maupun gosiasi dengan pemerintah RRT
mayoritas untuk membentuk suatu (Republik Rakyat Tiongkok) tentang
nation baru sebagai kesatuan bangsa. dwi-kewarganegaaraan, yang justru akan
Star Weekly menyimpulkan, " ... bahwa mengakibatkan banyak warga keturunan
bukan darah jang menetapkan apakah Tionghoa di Indonesia menjadi warga
orang Tiongboa berasa seperti orang negara asing, membuat redaksi Star
Tionghoa tapi pikiran dan perasaan. Jang Weekly kecewa. Hal itu dinilai sebagai
upaya menghambat asimilasi yuridis
golongan Tionghoa di Indonesia. Auw-
jong Peng Koen tidak serta-merta
'Di kemudian hari, P. K. Ojong bersama
4
Jakob Oetama dikenal sebagai pendiri Kompos Lihat "Omong"omong tentang
(1965), harlan nasional terkemuka di indonesia Asimilasi,"Star Weekly, ~ Februari 1952; Tajuk
hingga saat ini. Rencana. Kulipan langsung dalam ejaan asli.
124
Volume 04 I Nomor 3 I November 2016
6
'Dikutip dari lswara(2014:122). Kutipan langsung dalam ejaan asli.
125
JEJAK NUSANTARA
Menuju Asimilisi yang Wajar Wacana tentang Pembaruan Golongan T:10nghoo. di Indonesia ''Star Weekly" 1946-61
126
Volume 04 I Nomor 3 I November 2016
127
J&JAK NUSANTARA
Menuju Asim:ilisi yong Wojar Wacana temang Perr>lx.rruan Golongan 1ionghda di Indonesia "Star Weekly" 1946-61
1
il'ridak diketahui persis sejak kapan University pada 1975, nama tunggal itu sudah
Onghokbam menggunakan ejaan lWil" tunggal dipakai; demi.kian pula dalam berbagai publikasi
ini. Paling tidak dalam disertasinya di Yale tulisannya setelab itu.
128
Volume 34 I Nomor 3 ! November 2016
129
JEJAK NUSANTABA
Menuju Asimili.si yang Wajar Wacana tentcmg Pernbctruan Golongan-11bi!.ghoa di IndoneSia "Star Weekly" 1946-61
jarang pula orang Tiongboa di Indonesia Ketika kolonialisme telah lenyap, maka
kawin dengan wanita muslimah dan sewajamya bila golongan Tionghoa
menganut agama Islam kembali melakukan asimilasi yang
Artikel tersebut memberikan peng- wajar.
ertian kepada pembaca Star Weekly Tentang paham Bhinneka Tunggal
bahwa perkawinan campur merupakan Ika sebagai semboyan, banyak orang
hal yang wajar dan mendorong ashtrilasi Indonesia mengakui perbedaan tetap ada
dengan golongan pribumi. Dalam di alam tubuh bangsa Indonesia. Namun,
artikelnya, Ong Hok Ham mengutip menurut Auwjong, paham tersebut
catatan Ong Tae Hae, seorang pelancong bukanlah bermaksud untuk
Tionghoa pada awal abad ke-18, bahwa mempertahankan perbedaan. Antara lain
Bila seorang Tionghoa telah berada di ia menulis,
rantau untuk beberapa generasi tanpa Paham bhineka Tunggal Jka itu buka-
kembali pulang ke leluhumja, mereka nlah bermaksud untuk secara kukuh mem-
sering lupa adjaran-adjaran kebidjaksanaan pertahankan, mengkonservir perbedaan-per-
kita (Tionghoa) dalam bahasa makanan dan bedaan itu sampai kiamat, dengan andjuran
berpakaian, mereka meniru tjara-tjara untuk djangan mengadakan pemikahan
penduduk pribumi; dalam mengkadji buku- antar-suku dan antar-golongan, menentang
buku asing. mereka tidak segan-segan pernikahan di luar suku. di Juar golongan.
mendjadi orang Djawa dan menjebutkan Ini tidak sekali-kali dapat dibatja dalam
diri muslim (Star Weekly, 15 Februari paham Bhineka Tunggal lka. Tujuan Bhi-
1958). neka Tunggal Jka ialab persatuan. Paham
itu hendak mendamaikan perbedaan-
Untuk menuju asimilasi yang wajar perbedaan jang ada, tapi paham itu bukan
Star Weekly memuat kembali artikel menjokong usaha untuk mengabadikan
tentang anjuran untuk melakukan perka- perbedaan dengan tjara kustmatig (Star
Week{v, 26 Maret !960).
winan campuran di kalangan Tiqnghoa
dan Indonesia. Artikel yang berupa Dalam artikel tersebut Auwjongjuga
imbauan itu ditulis oleh Auwjong Peng mengingatkan pembaca tentang pidato
Koen berjudul "Asimilasi dan Bhineka Presiden Sukamo di depan mahasiswa di
Tunggal Ika" (Star Week(v, 26 Maret Yogyakarta, beberapa tahun sebelumnya.
1960), seminggu menyusul tulisan Ong Dalam pidato itu Bung Karno men-
Hok Ham tentang ganti nama. Dalam yatakan harapannya agar Megawati
artikel ituAuwjong memaparkan bahwa Sukarno Putri menikah dengan orang
asimilasi paksaan mernang seharusnya Sulawesi dan agar warga negara
ditentang. Segala sesuatu yang betsifat indonesia secara suka rela kawin
paksaan harus ditolak, sebaliknya antarsuku. Ia juga mencontohkan bahwa
menolak asimilasi wajar adalah tindakan Bung Hatta menikah dengan orang dari
negatif. Asimilasi secara wajar sebenar- suku bangsa lain. Menurut Auwjong,
nya telah berlangsung alami s.ebelum perkawinan antar suku merupakan salah
kedatangan kolonial, namun peraturan satu jalan agar prasangka rasial dan
kolonial pada waktu itu menghambat etn<Ysentrisme dapat dihilangkan secara
asimilasi wajar yang telah berlangspng bertahap.
antara pribumi dan orang Tionghoa.
130
Volume 04 I Nomor 3 I November 2016
131
JEJAK NUSANTARA
Menuju Asimilisi yang Wo.jar Wacana tentang Pembaruan Golongan Uonghoa di Indonesia ''Star Weekly" 1946-61
April 1960. Artikel pertama Siauw Namun, langkah yang paling tepat bagi
betjudul "Mempercepat Terwujudnya penyelesaian masalah Tionghoa adalah
Masyarakat Adil dan Makmur" antara mewujudkan masyarakat tanpa kelas
lain menyatakan, seperti di Rusia.
Memaksakan penggantian nama, Tangga8an kedua datang dari Yap
memaksakan perkawinan tjampur atau Tiam Hien ~ yang memiliki pandangan
asimilasi bio!()gis dan pergantian agama
adalah bertentangan dengan hak-hak asasi yang lebih netral. la setuju bahwa
manusia. Lagi pula andjuran perkawinan kemajemukan dalam masyarakat tetap
tjampuran, ganti nama dan ganti agama harus dipertahankan. Ia tidak setuju
tidak mendjamln dalam waktu singkat pendapat Ong Hok Ham bahwa asimilasi
masalah minoritas (golongan ketjil) dengan merupakan satu-satunya jalan bagi
bidjakasana dan dillllpusnja praktek-praktek
diskriminasi rasial. Penjelesaian masalah pemecahan masalah Tionghoa. Pandang-
minoritas dengan bidjaksana dan praktek- annya lebih terbuka. Menurut Yap,
praktek diskriminasi rasial dapat ditjapai masalah minoritas dapat dipecahkan
dalam waktu jang lebib singkat dengan dengan cara lain yakni, pertama, perlu
terwujudnja masyarakat adil dan makmur dibentukUndang-Undang yang melarang
dan berakbimja sistem ..manusia menindas
manusian .. .. dan menghukum setiap tindakan yang
Siauw menegaskan bahwa meskipun memberikan hak istimewa kepada suatu
asimilasi "versi" Star Weekly tidak ber- golongan etnis atau yang melakukan dan
sifat memaksa nl!lt\un dalam praktiknya menganjurkan diskriminasi rasial. Ke~
anjuran yang diSQkong oleh sebagian dua, perlupendidikan umum tentang arti
masyarakat tidak jarang berubah menjadi kebangsaan yang luas, hak asasi manusia
pemaksaan. Dalam hal ini Siauw meng- dan prinsip-prinsip demokratis. Akhir-
ungkapkan bahwa asimilasi bukanlah nya, ketiga, perlu policy yang mencip-
istilah yang tepat. Menurutnra yang takan dan memilihara hubungan yang
harus dilakukan ialah integrasi. 1 baik antarsuku dan antar-golongan.
Dalam artikel selanjutnya Siauw Namun, Yap Tiam Hien tidak setuju
kembali menegaskan bahwa integrasi dengan banyak pokok yang disampaikan
dapat tercapai dengan kemakmuran dan Siauw Giok Tjan. Menurut Yap, "terapi"
kestabilan p.olitik. la mendukung pera- Siauw lebih condong kepada komunisme
nakan Tionghoa menjadi WNI namun sementara penduduk Indonesia terdiri
tetap menganjurkan agar kebudayaan dari mayoritas Muslim dan Kristen yang
Tionghoa tidak serta merta dihilangkan. akan menentang komunisme. Bagi Yap,
jalan keluar yang ditawarkan Siauw
13 terlalu naif karena menekankan pada
Haluan integrasi artinya adalah Indonesia
terdiri dari banyak ras dan orang Tionghoa perombakan kelas sosial yang tidak jelas
termasuk salah satu suku bangsa yang ada di kapan akan terjadi.
Indonesia. Setiap suku bangsa di Indonesia tetap
mernpertahankan idemitas kesukuan mereka
sepeni nama, bahasa dan kebudayaannya tetapi
14
tetap bekerja sama dengan suku bangsa lainnya Di kemudian hari Yap Tiam Hien dikenal
dalam membangun Indonesia (lihat Soyomukti sebagai salah seorang pengacara hukum
2012: 152). terkemuka hingga masa Orde Baru di Indonesia.
132
Volume 04 I Nomor 3 I November 2016
Selanjutnya, Yap Tiam Hien menya- Jakarta), Profesor Mr. Soediman Karto-
takan bahwa permasalahan yang tetjadi hadiprodjo, Drs Nugroho Notosusanto,
di kalangan minoritas adalah akibat dari R.A.K. Sosrodanukusumo, Oen Bing
"dominant group" yang menekan Tiat, Junus Arnir Hamzah, Wiratmo
minoritas. Asimilasi seharusnya meru- Soekito, lr. J. P. Cho, A. Soemandar,
pakan upaya timbal-balik dari mayoritas dan Ang Liang Tjan.
dan minoritas. Menurut Yap, saat itu Selain itu, Star Weekly memilih
WNI keturunan Tionghoa masih menga- surat kiriman yang rutin diterbitkan di
lami berbagai hambatan dari mayoritas antaranya dari Lauwchuanto, Lie Gwie
untuk berasimilasi dan masyarakat saat Siang,dan Muhatjo. Surat Lauwchaunto
itu bel urn kondusif untuk menumbuhkan menanggapi Yap Tiam Hien, betjudul
asimilasi. Bagi Yap, yang harus dila- "Untuk Direnungkan Bersama." Ia
kukan adalah "membersihkan hati" mengemukakan bahwa secara prinsip
mayoritas penduduk untuk menerima Yap menyetujui asimilasi yang wajar.
golongan minoritas, menjadikan masya- Hanya saja, menurut Lauw, Yap keliru
rakat minoritas lebih memahami perbe- jika menyatakan bahwa golongan mayo-
daan dan kasih-sayang seperti ajaran ritas tidak mendukung asimilasi. Justru
Kristen, bukan penghapusan perbedaan banyak menteri yang mengajurkan
fisik dan kultural melainkan pengha- asimilasi. Menurut pernbaca tersebut,
pusan prasangka rasial dan egosime Yap hanya menyalahkan rnayoritas
mayoritas. sedangkan pihak minoritas tidak pernah
Pada 12 April 1960, redaksi Star disalahkan padahal seperti yang dilon-
Weekly menerima sebuah telegram dari tarkan Yap, hubungan bangsa adalah
Voorschoten, Negeri Belanda, yang persoalan kedua belah pihak (Star
dikirim oleh Ferry Sonneville yang Weekly, 1 Mei 1960).
menyokong asimilasi bebas dan aktif. Adapula kritik terhadap terapi
Pernyataan persetujuan juga dikirim oleh "asimilasi yang wajar"yang berasal dari
sekelompok orang yang rnenyetujui Lie Gwie Siang. Dalam suratnya
konsep asimilasi yang wajar. Mereka yangbetjudul "Bhineka Bakti" (Star
adalah Mr. Padmo Soernasto, Siek Tjin Weekly, 14 Mei 1960),Lie antara lain
Kwan, Lie Twie Gwan dan Tan Ten menyatakan,
Kok, Siauw Tjioe Liang. Persetujuan Sdr. Ong Hok Hlun daijun tl,llisannja di
juga d!kirim oleh kelompok akademis. Star Weekly tanggal 2 April 1969 mengan-
djurkan agar minoritas hantjur dan lenjap.
Mereka menyetujui bahwa warga negara Menurut saya, sedjarah penghidupan adalah
Indonesia keturunan Tionghoa harus sedjarah petdjuangan mempena,hankan
menyesuaikan diri dengan rnasyarakat djenisnja sendiri-sendiri. Bangsa bangsa
Indonesia dan menuju ke arah asimilasi. betdjuang melawan bangsa lain adalah
Persetujuan tersebut mengatasnamakan perdjuangan mempertahankan diri agar
tidak lenjap dari muka bumi. Dalam bentuk
sejumlah tokoh termuka yaitu Drs. lebih ketjillagi maka apabila dalam negara
F.J .E.Tan, rektor Universitas Indonesia, itu ada suku-suku, mereka pun berdjuang
M.A. Lapian (Ketua organisasi Sehati), untuk mempertahankan suknnja.
M.E. Lapian (Kepala Pengurusan KRlS
133
JEJAK NUSANTARA
Menuju Asimilisi yang Wajar Wcrccma tentang Pemharuan Golongan Tl:onghoo di Ihdone&a "Star Weekly" 194fi.61
Terlihat bahwa Lie Gwie Siang hadap negara dengan asimilasi yang
menolak konsep asimilasi yang diajukan wajar, baru kernudian diskriminasi akan
Ong Hok Ham. Menurut Lie, asimilasi b~rangsut-~sur hilang.
telah berlangs:ung sejak latna namun
diskriminasi t;;:rhadap golongan Tiong-
hoa tetap terjadi, jam asinillasi bukanlah PJAGAM AS!MILASI
solusi. Pembaca «m;ebut juga menilai
bahwa anjuran Ong untuk menghi- Polemik soal asimilasi bagi golongan
langkan suku adalah upaya yang tidak Tionghoa di Indonesia tetap rnewarnai
mungkin karena satna saja dengan upaya rnajalah Star Weekly hingga akhir
bunuh diri. Ia menekankan bahwa riwayat majalah. itu pada I 961. Dari
penghapusan diskriminasi tergantung pemberita,annya dapat disimpulkan
pada goodwill pemerintah yang berkuasa bahwa Star Weekly memiliki pendirian
dan kesediaan menerima dati golongan yang tetap yakni rntmdukung asimilasi.
mayoritas. Lie juga menegaskan bahwa Sejumlah attikel diterbitkan untuk men-
golongan Tionghoa akan menjadi WNI dukung argumennya, antara liputan
yang mencintai Tanah Air asalkan tidak berupa interview dengan sejumlah orilng
ada diskriminasi. yang memilib untuk tetap memper-
Sementara itu, Mubarjo, pembaca tahankan kewarganegataan Indonesia
yang lain, menanggapi sinis ketiga solusi dan mendukung asimilasi.15Wawancara
yang telah diketatt:gahkan. Dalam sutat- dilakukan terhadap Drs.Tan Goan, Tjia
nya betjudul "Serahkanlah pada Waktu," Siong alias Datmasfjiadi, Pastor Marinus
pembaca itu pada dasarnya mendukung Oei Goan Tjiang, Oei Hong Kie,. dr. Te
asimilasi dan menenrang pandangan Bek Siang, dan seorang buruh yang
integrasi. Namun,ia merasa bahwa bemama Yap Ek Seng. Pertanyaan yang
semua solusi yang telah diperdebatkan diajukan sama yakni mengapa memilih
dalam Stqr Weekly memang sewajamya menjadi WNI dan apa yang dilakukan
tetjadi dan tidak jelas mana yang akan sebagai seorang WNI setelah pilihan
berhasil. "Biarlah seperti sekarang ini, dijatuhkan. Wawancara ini merupakan
waktu yang membereskan sendiri,'' upaya Stqr Weekly mengkampanyekan
tulisnya (Stqr Weekly, 21 Mei 1960). sikap asimilatif.
Sanggahan terhadapsurat Lie Gwie Tan Goan. rnemilih menjadi WNI
Siang juga datang dari Drs. Lo Siang atas dasar cinta Tanah Air, ia tidak
Hien. Ia menulis Sl,ltat betjudul "Bhakti pernah merasa rnenjaili warga negara
Dagang Bukan Tjinta dan Tak Ber- keturunan Tionghoa sejak awal kemer-
sjarat." Menurut Lo, seruan Lie mem- dekaan Indop.esia. Tan juga menjelaskan
buat kesan seolah-olah golongatl Tiong- bahwa sebagai warga negara ia
hoa akan menukar nasionalisme dengan
keamanan golongan, padahal cinta
kepada Tanah J\ir seharusnya tidak
"Hasil wawaneara ini dihimpu.n dalam
bersyarat. Golongan Tionghoa harus liputan bertajuk "Tetap WNI (Jan Tindakan
lebih dulu menunjukkan baktinya ter" Selalldjutnja" (Star Weekly, 4 Jwti I 960).
134
Volume 04 I NQmor 3 I November 2016
135
JEJAK NUSANTARA
Menuju Asimilisi yang Wajar Wacana tentang Pemharuan Golongan Tionghoa di Indonesia "Star Weekly" 1946-61
dan pernyataan menjadi satu kebulatan Hian Lay, wakil pemimpin redaksi,
sosiologis yang hannonis dan bennakna rubrik Tinjauan Luar Negeri majalah itu
yakni bangsa Indonesia. Khusus untuk dipandang terlalu berani mengkritik ·
WNI keturunan Tionghoa, asimilasi kebijakan pemerintah. Bagi Auwjong
berarti masuk dan diterimanya orang- Peng Koen, khususnya, dan seluruh
orang yang berasal dari keturunan ke awak Star Weekly pada umumnya,
dalam tubuh bangsa Indonesia tunggal pembredelan m~alah itu merupakan
sedemikian rupa sehingga akhirnya pukulan telak. Bagi mereka, masa terbit
golongan yang semula kbas menjadi IS tahun majalah itu merupakan proses
tidak ada lagi. pembelajaran yang sangat berharga dan
Bagi yang menerima kewarga- juga wadah mata pencarian bagi banyak
negaraan Indonesia konsekuensinya orang. ·'
ialah bertekad untuk mengabdi kepada Kendati demikian, pemikiran asimi-
nusa dan bangsa Indonesia dengan lasi terus berkembang pada golongan
seluruh jiwa dan raga. Menjadi Warga Tionghoa di Indonesia yang akhirnya
Negara Indonesia berarti meninggalkan membuat mereka membentuk organisasi
golongan keturunan Tionghoa dan tidak politik untuk mengkampanyekan asimi-
ingin mempertahankan golongan terse- lasi. Organisasi tersebut adalah Lembaga
but sebagai golongan. Bagi negara Pembinaan Kesatuan Bangsayang didiri-
Indonesia yang memberikan kewarga- kan pada 1963. Pada tahun yang sama,
negaraan itu harus menyambut asimilasi P. K. Ojong, bersarna Jakob Oetama,
tersebut yakni dengan menganjurkan dan mendirikan bulanan Intisari-narna
melancarkan asimilasi. Bagi mayoritas majalah 1m tampaknya merupakan
rakyat Indonesia diharapkan menerima kenangan kepada salah satu rubrik dalam
dengan wajar dan hati terbuka serta turut Star Weekly yang telah terkubur.
membantu proses asimi!asi. Piagam
asimilasi ditandatangai oleh 30 orang
golongan Tionghoa pendukung asimilasi
(Star Weekly, 21 Januari 1961).
DAFTAR ACUAN
Iswara, H. (2014), P.K. Ojong: Hidup Seder-
kana, Berpikir Mu/ia. Jakarta: Kompas.
PENUTUP Jahja, J. (1999),Masalah Tionghoa diindtmesia:
Asimi/asi vs Integrasi. Jakarta: Lembaga
Peran Star Weekly sebagai media yang Pengkajian Masalah Pernbauran.
menyuarakan asimilasi golongan Tiong- Leirissa, R. Z.,(1985). Sejarah Masyarakat
Indonesia 1900-1950. Jakarta: Akademika
hoa harus berakhir ketika pemerintah Pressindo.
mengeluarkan larangan terbit bagi Star Soyomukti, N. (2012),Sukarno dan Cina.
Weekly pada Oktober 1961. Tidak begitu Yogyakarta: Garasi.
jelas mengapa Star Weekly ditutup Tan, M. G. (2008), Etnis Ttonghoa di Indonesia:
pemerintah. Namuo, menurut Thian Kumpulan Tulisan. Jakarta: Yayasan Obor.
136
Volume 04 I Nomor 3 I November 2016
Tullsan/Liputan StiiJ" Weekly yang Dibahas "Warga Negara Tunggal (III)" (12 Maret 1960).
(Kronologis) "Perkawinan Indonesia-Tionghoa Sebe1um Abad
"Omong-Omong tentang Asimi1asi" (2 Februari ke-19 di Pulau Jawa" ( 15 Februari 1958).
1952, Tajuk Rencana). "Tentang Nama-nama Warga Indonesia
Auwjong Peng Koen (13 November 1954, Keturunan Tionghoa"(l3 Februari 1960).
Timbangan). "Bhineka Bakti" (14 Mei 1960, Sura! Kiriman)
"Serabkan1ah pada Waktu" (21 Mei 1960, Sural "Tetap WNI dan Tindakan Selandjutnja" (4 Juni
Kiriman). 1960).
"Kewarganegaraan Tunggal (I)" (13 Februari "Merobohkan Dinding Prasangka Rasia!" (20
1960). Mei 1961,27 Mei 1961, 3Juni 1961).
"Kewarganegaraan Tunggal (II)" (20 Februari
1960).
137
JEJAK NUSANTARA
Rescnsi Buku
138
Volume04 I Nomor3j November2016
menampilkan narasi sejarah yang tidak haman bahwa asal muasal etnik MelaYU,
terlepas dari analisa yang mendu- dapat ditarik mundur jauh ke belakang
kungnya. Di dalam setiap bab, Andaya dengan didukung oleh penelitian Iing-
memaparkan kisah sejarah dari proses- uistik dan arkeologis. Hal tersebut
proses pembentukan ctnik: dengan dilakukan oleh Andaya tanpa berrnaksud
berfokus pada pertanyaan-pertanyaan untuk hanya menceritakan kisah tetkait
seperti kapan. di mana, dan mengapa awal mula keberadaan orang MelaYU,
etnik tersebut dapat hadir di masa lalu. melainkan untuk memberikan pema-
Di bagian awal, Andaya menyajikan haman bahwa suatu kelompok rnas-
berbagai perdebatan di dalam studi yarakat dapat muncul sebagai suatu
etnisitas. Selain itu, Andaya juga men- kelompok etnik, meskipun istilah etni-
atnpilkan kerangka teori yang digunakan sitas sendiri dianggap be!um relevan
sebagai landasan konseptual untuk pada masa itu.
memahiuni perdebatan-perdebatan yang Andaya berpendapat bahwa peri-
terjadi di dalam studi mengenai etnisitas. stiwa yang sedang berlangsung di rnas-
Pada bab yang berjudul Melayu yarakat khususnya dari India, mainland
Antecedents, Andaya berupaya untuk Asia Tenggara, bagian Utara Seme-
mengeksplorasi jaringan pertukaran yang nanjung MelaYU, dan pesisir Laut Cina
teljadi di wilayah Nusantara. Pertukaran Se)atan menciptakan suatu koridor
dalam pembahasan ini mencakup (tetapi pelayaran bersama dan pola interaksi
tidak terbatas pada) bahasa, budaya, yang menjadi dasar bagi identitas
hingga manusia dan komunitasnya. bersama. Ia menamakan koridor itu
Eksplorasi yang dilakukan oleh Andaya sebagai "Sea of Melayu" yang dida-
mencakup wilayah Selatan India dan Sri sarkan pada hubungan yang dijalankan
Lanka ke bagian Utara Sumatera, bagian oleh kelompok-kelompok yang kemu-
Utara Semenanjung Malaya, Tcluk di dian diidentifikasikan sebagai "MelaYU".
Siam (Thailand), bagian Selatan Kam- Melalui bukti-bukti yang didapat,
boja, hingga bagian Selatan Vietnam. Andaya memben'kan pernyataan awal
Cakupan geografis yang luas tersebut, bahwa kelompok MelaYU yang tersebar
tidak mengubah fokus Andaya dalam di koridor tersebut kemungkinan besar
mengkaji etnik Melayu, sebagai etnik adalah keturunan dari orang-orang
yang paling dominan di Nusantara. Funan (orang•orang China di Lembah
Etnik MelaYU adalah ulasan Sungai Mekong).Poin penting yang
utama Andaya pada bab pertama. menjadi penutup bab pertama adalah
Sebagai langkah awal, Andaya mencoba penyebaran itu didukung dengan adanya
mendebat anggapan umutn bahwa kepentingan ekonomi sebagai pertim-
sejarah orang-orang Melayu berrnula bangan penting, dan perdagangan dalam
ketika abad kelirna belas dari Kesultanan skala intemasional adalah sesuatu yang
Malaka atau dari abad ketujuh hingga mengikat masy1tr11kat di koridor tersebut.
sebelas. ketika Sriwijaya betjaya.Hal ini Beranjak ke bab kedua, Andaya
ia lakukan untuk memberikan pema· berupaya untuk mengkaji perkembangan
139
J&JAK NUSANTABA
Doun dart Pohon yang Soma
140
Volume 04 I Nomor 3 I November 2016
141
JEJAK NUSANTABA
Daun dart Pohon yang Samo
142
Volume 04 I Nomor 3 I November 2016
-----------------------------------------------------
tradisi Persia untuk menggambarkan produk-produk tersebut dibawa ke
asal-usul supranatural Sultan Iskandar pelabuhan-pelabuban di pesisir tenggara
Muda yang dianggap keturunan lang- Sumatera.Selanjutnya, Batak membawa
sung dari pahlawan Islam yang komoditas tersebut ke Kota Cina dan
legendaris, Iskandar Zulkarnain. negara-negara lainnya di Pantai Timur
Dari kedua literatur di atas, baik Laut Sumatera, termasuk Barns, sebuah
Taj al-Salatin maupun Hikayat Aceh, kota pengedaran komoditas yang terletak
kedua tulisan tersebut sarat dengan nilai- di Pantai Barat Laut Sumatera bagian
nilai Islam di dalamnya. Andaya mene- Utara. Menurut Andaya, sebagai hasil
kankan bahwa Aceh sebagai pusat dari interabi perdagangan yang panjang,
peradaban Melayu, mempromosikan dan terdapat pe~inggungan antara Batak dan
memperkuat kehadiran Islam di masya- Melayu. Proses etnisisasi kembali
rakat. Dengan demikian, Islam menjadi dijawab oleh Andaya dengan adanya
komponen penting dari identitas etnik kepentingan perekonomian.
Melayu. Semenjak abad kelima belas,
Setelah membahas Aceh, Andaya perkenalan dengan tanaman !ada di
menampilkan proses pembentukan etnik Sumatera, telah menyediakan kesem-
Batak di wilayah Sumatera antara abad patan bagi etnik Batak untuk terlibat di
kelima belas hingga abad kedelapan dalam perdagangan intemasional. Kebu-
belas. Selain Minangkabau dan Aeeh, tuhan akan tenaga ketja yang intesif,
Batak merupakan salah satu dari etnik sangat diperlukan di dalam budidaya
yang berada di dalam karya Bumi !ada. Hal tersebut mengakibatkan
Melayu. semakin sedikitnya waktu yang dimiliki
Pada awal pembahasan, Andaya oleh masyarakat untuk membudidayakan
memiliki pendapat yang bertentangan tanaman padi. Beras telah menjelma
dengan pendapat umum, ia memandang menjadi suatu komoditas berharga di
bahwaetnik Batak tidak pemah terisolasi daerah penghasil !ada. Banyak orang-
dari dunia luar karena mereka adalah orang Batak yang terdorong untuk
pemasok utama komoditas yang sangat pindah dari daerah asal mereka di sekitar
berharga, kamper dan benzoin. Kedua Danau Toba untuk mencari lahan bam
komoditas ini tumbuh subur di Sumatera untuk penanaman padi. Penyebaran
Utara tepatnya sekitar Danau Toba. orang-orang Batak ke berbagai daerah
Kedua komoditas ini dicari dan diminati menyebabkan terpisahnya budaya Batak.
di pasar intemasional. Untuk memenubi Selain itu, terdapat modifikasi dari
permintaan, masyarakat pedalaman Ba- kebudayaan-kebudayaan Batak yang
tak mengorganisir kelompok-kelompok- kemudian terbentuk menjadi komunitas
nya untuk mengumpulkan dan mengang- etnik yang lebih kecil lagi yang kita
kut komoditas-komoditas tersebut ke kenai hari ini, seperti Karo, Pakpak-
Melayu melaluipesisir pantai Sumatera. Dairi, Simalungun, Toba, Angkola, dan
Hinggaperistiwa penghancuran Mandailing. (h. 16)
Sriwijaya oleh Chola di tahun 1025,
143
J&JAK NUSANTARA
Daun dari Fbhon yang Sarna
144
Volume 04 1Nornor 3 1 November 2016
145
JEJAK NUSANTARA
Rcsensi Bu ku
146
Volume 04 1 Noruor 3 I November 2016
147
JEJAK NUSANTARA - - - - -
Pembelcr,oran Toleransi Dari Generasi ke Generasi
148
Valume041 Nom9r31 N~r2016
149
JEJAK NUSANTARA
Pembe!ajaran Toieronsi Don Generasi ke Generasi
Bali sebagai pemeluk agama Hindu yang Islam yang bertuliskan kalimat tauhid
taat. Di tengah mayoritas masyarakat justru hingga kini disimpan di Puri
beragama Hindu, komunitas muslim Negara sebagai penghargaan atas
yang tinggal di pulau ini tetap dapat bantuan Syekh AI Kodri menghadang
hidup berdampingan dengan damai. Pada serangan dari kerajaan lain (hlm.245).
saat bersamaan, kondisi berbeda justru Pada bagian akhir, penulis berupaya
dirasakan oleh minoritas komunitas membuat benang merah antara kebe-
muslim di Myanmar dimana mereka radaan dan hubungan komunitas Hindu
harus meninggalkan kampung halaman dan Muslim di Bali pada masa lalu dan
mereka karena diskriminasi berlebihan masa kontemporer khususnya pada rnasa
yang dilakukan oleh umat agama lain. pemerintahan Orde Baru terutama terkait
Toleransi urnat Hindu Bali terhadap isu-isu ekonorni dan terorisme. Tidak
muslim Bali tidak banya sebatas pada pe!ak lagi bahwa kedatangan para
tataran pemikiran atau sebatas wacana pendatang di Bali langsung maupun
melainkan diterapkan di lapangan dalam tidak langsung meningkatkan persaingan
bentuk yang sangat simpatik. Pada hari yang berdampak langsung terhadap
Raya Nyepi yang pada satu kesempatan perekonomian penduduk asli. Sep.erti
jatuh pada hari Jurnat misalnya, umat ha!nya di wilayab lain, para pendatang
muslim Bali diperkenankan rnelaksa- umumnya lebih gigih mencari nafkah
nakan Shalat Jurnat. Padabal pada hari untuk bisa bertaban hidup di tengah
raya tersebut, umat Hindu sesungguhnya mayoritas pcnduduk asli yang te!ab
menghendaki tidak adanya aktivitas mapan. Walaupun demikian, di beberapa
apapun yang terangkum dalam Catur daerah di Bali tidak jarang para
Brata yakni empat larangan yang pendatang termasuk Muslim mampu
rneliputi larangan menyalakan api, meraih sukscs yang membuat penduduk
larangan bepergian. larangan bersenang- setempat yang notabene beragama Hindu
senang dan menghentikan semua jenis termarjinalisasi secara ekonomi. Isu ini
pekerjaan. dapat semakin mengkerucut pada isu-isu
Dengan membaca sejarah keberadaan SARA terutarna sebelum dan setelab
komunitas muslim Bal.i, pcmbaca juga peristiwa Bom Bali. Seperti yang
akan mendapat inforrnasi bahwa Bali dijelaskan oleh penulis, Muslim di Bali
khususnya di Loloan Jcrnbrana juga tersudutkan akibat perbuatan segelintir
pemah menjadi tempat pelarian orang- Muslim lain yakni Arnrozi dan ternan-
orang Islam asal Melayu yang dipimpin ternan terorisnya yang salab dalam
oleh Syekh AI Kodri saat wilayah memaknai dan mengaplikasikan kata
mereka yakni Kuala Trengganu ditak- jihad dalam kasus Bom Bali. Tidak
lukkan oleh kekuatan Belanda. Kebe- jarang orang yang mengenakan atribut
radaan mereka hingga Indonesia keislaman menjadi sasaran sikap
merdeka tetap lcstari dan tidak terusik diskriminatif pasca peristiwa Bom Bali
oleh masyarakat Bali yang mayoritas (blm. 281).
beragama Hindu. Sebaliknya, panji-panji Dampak lain yang dirasakan oleb
150
Volume04[ Nomor3[ November2016
151
JEJAK NUSANTARA
Pt.lnilielaJarart Tolerc:ttlsi Dod Generasi ke Generasi
lisan karya Muslim Bali juga terlihat benang merah antara satu penstlwa
lemah dari teknis penulisan jika dcngan perisliwa lain scringkali tidak
disandarkan pada Ejaan Bahasa Indo- dapat dijelaskan secara komprehensif.
nesia Yang Disempumakan (EYD) Selain itu hubungan gcnealogis antara
terrnasuk ketidak konsistenan penulis generasi awal k:omunitas Islam Bali dan
dalam menggunakan kata-kata yang generasi berikutnya sulit untuk ditelusuri
sering digunakan sepeni kata Majapahit karena kurangnya bukli-bukti. Dengan
yang terkadang ditulis dengan k:ata sendirinya penulis lebih banyak: mema-
Mojopahit (hhn.47) tanpa menjelaskan parkan keterangan-kelerangan yang
mengapa kedua kata tersebut ditulis diperoleh dari karya-karya sebelumnya
berbeda. Selain itu terdapat pula sisipan atau scsekali membandingkan antara
huruf dalam satu kata yang sesung- satu karya dengan karya lainnya.
guhnya tidak perlu digunak:an seperti Kendati kurang diperkaya dengan
huruf h daiam kata Kedhiri dan kata surnber-sumber yang seharusnya dapat
Prabhu (hhn.93). Di halaman tersebut menjadikan analisa penulis lebih tajam,
ketidak konsistenan ini bahkan ditun- namun deskripsi buku mt terkait
jukkan penulis dengan menuliskan kata toleransi antara pemeluk Hindu dan
Kediri (tanpa huruf h) di paragraf lain. Islam serta umat beragama lainnya
Penulisan karya ini secara tek:nis juga sangat bermanfaat bagi pembaca yang
sedikit terganggu dengan digunakannya mengikuti kondisi perpolitikan yang
tanda baca secara tidak tepat oleh dikaitkan dengan isu-isu SARA seperti
penulis terutama penggunaan tanda baca yang kini dihadapi oleh masyarakat
titik dua (:) di beberapa halaman yang Indonesia. Berbagai masalah yang diha-
seharusnya tidak: perlu digunakan seperti dapi bangsa dan bersifat multidimen-
pcnjelasan mengenai nama ayah sese- sional khususnya setelah refonnasi 1998
orang yang seharusnya ditulis tanpa menguras begitu banyak energi sehingga
menggunakan Ianda baca tersebul (di melalaikan bangsa ini untuk bisa lebih
halaman II I. penulis menggunakan produktif dalarn menjalankan program-
Ianda baca ini dalam kalimal mene- program pembangunan. Pelaksanaan
mskan ayahnya: R. Muhammad Yunus pemilihan kepala daerah berikut isu-isu
yang seharusnya cukup menggunakan yang menjadi benih konflik pasca
k:atayakni,yaitu atauyang bemama). pelaksanaan pemilihan tersebut tidak
jarang berasal dari adanya propaganda
Kesimpulan dari pihak-pihak tertentu yang meman-
Secara umum buku ini memaparkan fuatkan perbedaan agama. Terkait
pcrkcmbangan dan pengaruh Islam di dengan itu, buku ini justru dapat
Bali yang lebih banyak: menyandark:an dijadikan bacaan untuk menangkal
pada sumber-sumber sejarah sekunder. berbagai isu SARA sekaligus menje-
Ke1erba1asan sumber sejarah di masa- laskan bahwa perbedaan agarna dan
masa awal kedatangan Islam terutama hubungan antara penganut agama
pada masa Kerajaan Majapahil membuat mayoritas dan minoritas bukan menjadi
152
·-
Volume04 I Nomor31 November20l6
153
Ketentuan penulisan Jumal
"Jejak Nusantara"
l. Tul i a n dalam bentu k a rtikel pe nelitia n. kaji a n. tclaaha n
mcncla la m ya ng d id ukun g d a ta d ari refe r ensi ya ng ak urat.
2. .'\ash.ah m erupa k a n tulisa n asli, bclum p c rn a h d itc t·bitkan p ada
med ia massa la in .
3. '\as kah d ike tik d cnga n spasi r ang ka p mcngg un akan A.J
rnaksim a l p a nja ng ha la man I X ha la man ( ter m a uk abstrak dan
da ft a r p usta k a). lluruf T imes :\ eH Rom an 12 . ~pas i 1.5.
4. \' as k a h merupaka n h asil penclitia n a ta u kajian di b ida no
sej ara h da n nila i budaya. sesua i tema ya ng m crupa ka n gagasa n
ko n c p tu a l. kaji a n. da n a pl ik asi tco ri. tin ja ua n. kcp u takaan.
da n rcsc nsi b uku .
5. Sctiap tulisan mc ng iku ti no rm a pc nulisa n ka r~·a tulis ilmia h
pa d a umumnya ya ng disajika n d a la m istc ma tika: a) j udul
a rtikel, b ) nam a p cnulis, c) p e ndahulu a n , d ) pc rmasala ha n. du n
metod c menga ndun g bagia n atau tulisan p c rnb a hasan, pc nutup
ya ng bcrisi k c impul a n dan sara n. dafta r kc pustakaa n ~crta
Jampira n Uika ada).
6. :\ask a h dilengkapi nama penulis dan dafta r riway at hidup
penulis (disertai pas foto).
7. Da fta r kcpu sta ka an di sajika n d c nga n standar ba ku ilmi a h.
8. :\ as kah dise ra hkan d a la m bentuk soft copy (cd ) k c a la m at:
Dirc ktorat Seja rah
Dirch.torat J endcr a l Kcbudaya an
K em c nteri a n Pc ndidika n dan Kcbudayaan
K om p lek K emdikhud Gedun g E Lantai 9
J a la n J cnde ra l S udirma n. Sen a~ an. Jakar ta Pusat, 10270
1111111111\ll
19335
'
Perp
Jer
Direktorat Sejarah
Direktorat Jenderal Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan