Anda di halaman 1dari 14

PELESTARIAN KEBUDAYAAN KIRAB PANJI

KARYA TULIS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Antropologi.

Disusun Oleh:
Tia Novitasari
ZahiraWardahtulJanah

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 SUMEDANG


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur seraya penulis panjatkan ke hadirat allah subhanahu wata`ala atas
karunianya ,rahmat,nikmatnya karya tulis ini yang berjudul Pelestarian Kebudayaan Kirab
Panji,dapat terselesaikan.
Laporan hasil penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas Antropologi.
Dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini,banyak dorongan dan bantuan dari pihak lain,baik
secara moril maupun material,oleh karena itu,dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
banyak kepada ;
1.Abdul Haris M.Ag,selaku kepala sekolah MAN 1 SUMEDANG
2.Rojanah S.Pd selaku guru mata pelajaran Antropologi kelas 11
Mudah-mudahan atas segala bantuan dan kebijakan yang telah diberikan kepada
penulis,mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah Swt.
Penulis menyadari bahwa dalam karya tulis ini masih banyak kekurangan dan kesalahan.hal ini
semata-mata keterbatasan dan kemampuan penulis sendiri.oleh karena itu,sangat mengharapkan
saran dan kritik dari semua pihak khususnya para pembaca.
Harap penulis semoga laporan karya tulis ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
sendiri,umumnya bagi semua pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................ 1
A.LATAR BELAKANG.................................................................................................... 1
B.RUMUSAN MASALAH............................................................................................. 2
C.TUJUAN PENULISAN ...............................................................................................3
D.MANFAAT KARYA TULIS...................................................................................... 4
BAB 2 LANDASAN TEORI ............................................................................................. 5
A.PENGERTIAN KIRAB PANJI................................................................................... 6
B.PROSES YANG DILAKUKAN DALAM KEBUDAYAAN KIRAB PANJI........... 7
C.UPAYA PELESTARIAN KEBUDAYAAN KIRAB PANJI..................................... 8
BAB 3 HASIL PENELIAN.............................................................................................. 9
A. DESKRIPSI SETTING PENELITIAN.....................................................................10
1.LOKASI.......................................................................................................................11
B.ASAL-USUL SUMEDANG........................................................................................12
C.PROSES UPACARA KIRAB PANJI DAN MAHKOTA SUMEDANG LARANG..13
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................... 11
A.KESIMPULAN.......................................................................................................... 12
BAB 5 DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................13
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Acara Kirab Panji dan Mahkota Sumedang merupakan sebuah tradisiperjalanan napak
tilas leluhur Sumedang dari kerajaan Tembong Agung di Darmaraja ke Himbar Buana yang
kemudian menjadi Sumedang Larang.
Kirab Panji dan Mahkota Sumedang ini biasa dilaksanakan setiap tahun pada saat hari
jadi Sumedang. Kirab Panji digelar sebagai refleksi terhadap setiap langkah pergerakan
Sumedang dalam alur peristiwa yang pernah terjadi pada masa lampau.
Sebagai upaya rekonstruksi sejarah dalam proses pewarisan kepada generasi penerus
Sumedang. Adapun tujuannya agar terciptanya satu semangat kebersamaan dalam upaya
bersama Sumedang.
Acara Kirab Panji dan Mahkota Sumedang merupakan momen yang masih disakralkan
oleh masyarakat Darmaraja. Hadi barkah menyebut, Kirab Panji Sumedang merupakan sebuah
tradisi perjalanan napak tilas leluhur Sumedang dari kerajaan Tembong Agung di Darmaraja ke
Himbar Buana yang kemudian jadi Sumedang Larang. Dari padjadjaran raja Prabu Siliwangi
menandakan bahwa Sumedang sebagai penerus Padjadjaran.
Acara Kirab Panji dan Mahkota Sumedang Larang dilaksanan selama dua hari, mulai
dari Darmaraja, Cisitu, Situraja, Ganeas, Sumedang Utara, Sumedang Selatan dan berakhir di
Alun-Alun Sumedang dan komplek kraton Sumedang Larang (Bale Agung Srimanganti). Kereta
Naga Paksi mulai digunakan pada masa kepemimpinan Pangeran Koesoemah Dinata (Pangeran
Kornel) sekitar tahun 1791-1878).

B.Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah maka permasalahan dalam pelitian ini
difokuskan sebagai berikut.
1.Apa yang dimaksud dengan Kirab Panji?
2.Apa saja yang dilakukan dalam proses kebudayaan Kirab Panji ini?

3.Sebutkan upaya pelestarian kebudayaan Kirab Panji?


C. Tujuan Penelitian Tradisi;
1).Untuk mengetahui apa itu kirab panji?
2).Untuk mengetahui proses yang dilakukan dalam kirab panji.
3).Untuk mengetahui upaya pelestarian kebudayaan kirab panji.

D. Manfaat Penelitian
1.Manfaat Teoritis Secara teoretis, hasil penelitian termasuk metode dan bagian-bagian
lain dalam penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan untuk penelitian-
penelitian folklor yang sejenis. Hasil penelitian prosesi Upacara Kirab Panji Sumedang
digunakan untuk menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat Indonesia dan dapat
dimanfaatkan bagi pengembangan kebudayaan nasional yang unsurunsurnya terdiri atas
kebudayaan daerah.
BAB II
KAJIAN TEORI
A.Pengertian Kirab Panji
Kirab adalah perjalanan bersama-sama, beriring-iring secara teratur dan berurutan
kebelakang dalam suatu rangkaian upacara (adat, keagamaan, dsb). Sebagian masyarakat
melakukanya, mengirabkan atau mengelilingkan (seseorang, sesuatu) dibentuk iringiringan,
dialah yang mempunyai gagasan pasangan pengantin istana ini dengan kereta berikut arakan
prajurit berkuda (dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990: 83).
Panji adalah tanda kebesaran atas suatu kebanggan.
Ritual Tradisi ialah kebiasaan turun temurun dalam sebuah masyarakat. Hampir setiap
peristiwa yang dianggap penting bagi kehidupan Jawa, baik yang menyangkut kehidupan
seseorang, yang bersifat keagamaan atau kepercayaan, maupun yang mengenai usaha
seseorang di dalam mencari penghidupan, pelaksanaanya selalu disertai upacara atau ritual.
Pengertian ritual adalah suatu pola tindakan yang ditentukan atau disetujui, yang meliputi
bermacam-macam fase kehidupan, dan sering kali melayani kebutuhan religius atau hal-hal
yang astetis dan menegaskan perayaan situasi khusus dari suatu kelompok (Winick, 1961 : 105)

B.Proses yang dilakukan dalam kebudayaan Kirab Panji


Kirab Panji merupakan napak tilas perjalanan sejarah dari yang semula Kerajaan
Sumedang Larang hingga menjadi Kabupaten Sumedang.
Sejumlah panji dan sebuah mahkota Kerajaan Sumedang Larang diarak rombongan
panjang orang-orang dengan menyusuri jalanan di Kabupaten Sumedang, Rombongan
tersebut berjalan berbanjar diiringi lengkingan suara terompet dan tabuhan dogdog
yang bertala-tala.
Rombongan mengenakan pakaian khas didominasi warna hitam-hitam, panji-panji, dan
sebuah Mahkota Sumedang Larang tersebut diikuti rombongan pembawa panji lainnya
dari berbagai kafilah padepokan di Sumedang.

Tampak pula di sana, sebuah Kereta Kencana Naga Paksi ditarik seekor kuda tinggi
dan gagah. Kereta itu melaju di belakang iring-iringan rombongan prajurit Karaton
Sumedang Larang.
Acara Kirab Panji dan Mahkota Sumedang Larang merupakan kegiatan rutin yang
digelar Karaton Sumedang Larang setiap tahunnya. Kegiatan tersebut sempat terhenti
selama 2 tahun akibat pandemi COVID-19 dan baru dapat digelar kembali di tahun
2022 ini.
Kegiatan tersebut digelar selama dua hari, Pada hari pertama, rombongan itu berjalan
menyusuri rute dari mulai Kecamatan Darmaraja-Cisitu-Situraja dan Kecamatan
Ganeas. Kemudian pada hari berikutnya dimulai dari Kecamatan Ganeas-Sumedang
Utara-Bale Agung Srimanganti/Karaton Sumedang Larang.

C.Upaya pelestarian kebudayaan Kirab Panji


1.mencari tahu dan mempelajari tentang budaya kirab panji
2.memperkenalkan kebudayaan kirab kepada khalayak/ masyarakat
3.pergunakan teknologi yang ada utk memperkenalkan kebudayaan kirab panji di
jejaring media sosial
4.bangga terhadap kebudayaan kirab panji.
5.meningkatkan kualitas untuk menarik masyarakat ikut serta meramaikan kebudayaan
kirab panji
BAB III
HASIL PENELITIAN
A.Deskripsi setting penelitian
1.lokasi upacara
Sumedang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah
Kecamatan Sumedang Utara,[5] sekitar 45 km timur laut Kota Bandung. Kabupaten ini
berbatasan dengan Kabupaten Indramayu di utara, Kabupaten Majalengka di timur, Kabupaten
Garut di selatan, serta Kabupaten Subang, Bandung, dan Bandung Barat di barat. Kabupaten
Sumedang terdiri atas 26 kecamatan, 7 kelurahan, dan 270 desa. Sumedang, ibu kota kabupaten
ini, terletak sekitar 45 km dari Kota Bandung. Kota ini meliputi kecamatan Sumedang Utara dan
Sumedang Selatan. Sumedang dilintasi jalur utama Bandung–Cirebon.
Meskipun Sumedang memiliki daerah yang tidak begitu luas, namun
Sumedang juga bisa dikatakan kota yang lumayan maju. Tidak hanya dari segi ekonomi,Namun
yang sangat membanggakan peneliti adalah tentang pelestarian kebudayaannya.

B.Asal- usul Sumedang


Pada mulanya, Kabupaten Sumedang adalah sebuah kerajaan di bawah kekuasaan Kerajaan
Galuh. Didirikan oleh Prabu Guru Adji Putih atas perintah Prabu Surya Dewata sebelum Keraton
Galuh dipindahkan ke Pakuan Pajajaran, Bogor.
Seiring dengan perubahan zaman dan kepemimpinan, nama Sumedang mengalami beberapa
perubahan. Pertama, menjadi Kerajaan Tembong Agung (Tembong artinya tampak dan Agung
artinya luhur) dipimpin oleh Prabu Guru Adji Putih pada abad ke-12. Kemudian pada masa
zaman Prabu Tajimalela, diganti menjadi Himbar Buana yang berarti menerangi alam, dan
kemudian diganti lagi menjadi Kerajaan Sumedang Larang (Sumedang berasal dari kata Insun
Medal/Insun Medangan yang berarti aku dilahirkan; aku menerangi dan Larang berarti sesuatu
yang tidak ada tandingannya).

Kata Sumedang diambil dari kata Insun Madangan yang berubah pengucapannya
menjadi Sun Madang yang selanjutnya menjadi Sumedang. Ada juga yang
berpendapat berasal dari kata Insun Medal yang berubah pengucapannya menjadi
Sumedang dan Larang berarti sesuatu yang tidak ada tandingnya.

C. Prosesi Upacara Kirab Panji dan mahkota sumedang larang


Kirab Panji dan Kirab Mahkota Binokasih Kerajaan Sumedang Larang menjadi agenda penutup
dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi Sumedang ke-445.
Selama dua hari, Sabtu dan Minggu 13-14 Mei 2023, rombongan prajurit Keraton Sumedang
Larang yang berpakaian didominasi warna hitam berjalan kaki dengan membawa panji-panji dari
Darmaraja menuju. Serta Kirab mahkota dari Galuh Ciamis, ke Bogor lalu ke Sumedang.
Keduanya lalu di arak dari Tegalkalong menuju Bale Sri Manganti.
Tampak pula Kereta Kencana Naga Paksi melaju di belakang iring-iringan rombongan prajurit
Karaton Sumedang Larang.
Pada hari pertama, rombongan berjalan menyusuri rute dari mulai Kecamatan Darmaraja - Cisitu
- Situraja dan Ganeas.
Kemudian pada hari kedua, rombongan melanjutkan perjalanan dari Kecamatan Ganeas menuju
ke Kecamatan Sumedang Utara, sampai dengan Bale Agung Srimanganti/Karaton Sumedang
Larang.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, Kirab Panji dan Mahkota Binokasih kali ini dibuka oleh
Drumband Gita Abdi Praja IPDN yang mampu mengundang warga Sumedang untuk
menyaksikan acara kirab.
Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir menerima Panji yang diserahkan langsung oleh Camat
Sumedang Selatan yang sebelumnya diberikan oleh Camat Sumedang Utara bertempat di Alun-
Alun Sumedang, Minggu (14/5).
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, Kirab Panji dan Mahkota Sumedang Larang
merupakan kegiatan rutin tiap tahun dan juga menjadi salah satu rangkaian acara peringatan Hari
Jadi Sumedang.
“Kegiatan ini merupakan napak tilas perjalanan sejarah dari yang semula Kerajaan Sumedang
Larang hingga menjadi Kabupaten Sumedang,” tutur bupati Sumedang.
PENUTUP
A.SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab IV, maka dalam penelitian
ini
dapat diambil kesimpulan bahwa upacara Kirab Panji Lambang Daerah
Banjarnegara
yang diadakan Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara, dapat
disimpulkan
sebagai berikut.
1. “Kirab Panji ini merupakan rangkaian peringatan hari jadi ke-444 Sumedang
dan tradisi perjalanan napak tilas dari cikal bakal Sumedanglarang di Darmaraja.,”
tutur Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir.
Dony menjelaskan, kegiatan ini merupakan napak tilas perjalanan sejarah dari yang
semula Kerajaan Sumedang Larang hingga menjadi Kabupaten Sumedang.
"Sementara Kirab Mahkota Binokasih sendiri merupakan sebuah perjalanan saat
Mahkota Binokasih diserahkan dari Kerajaan Padjadjaran kepada Kerajaan
Sumedang Larang melalui Prabu Geusan Ulun sebagai simbol bahwa Sumedang
Larang menjadi penerus dari Kerajaan Padjadjaran" jelas Dony.
2. Prosesi pelaksanaan Upacara Kirab Panji Sumedang dilaksanakan di hari jadi
Sumedang pada Minggu, 14 Mei 2023. Kirab Panji dan Mahkota Binokasih
dimulai dari Kecamatan Sumedang Utara, Tegalkalong menuju Gedung
Srimanganti. Radya Anom Keraton Sumedang Larang, Luky Djohari Sumawilaga
mengatakan, gelaran Kirab Panji dan Mahkota Binokasih tahun ini berbeda dari
tahun-tahun sebelumnya. Sebelum diarak dari Kecamatan Darmaraja, panji serta
mahkota Binokasih dimulai dari Kabupaten Ciamis, dan Bogor.

3. Makna kirab panji sumedang larang


Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Dr. Drs. Karjono
Atmoharsono, S.H., M. Hum menyatakan, Kirab Panji dan Kirab Mahkota
Kemaharajaan Sunda merupakan dari menggali mutiara nilai Pancasila.
Kegiatan ini menggambarkan refleksi bagaimana dahulu Panji dibawa oleh Prabu
Aji Putih dari Darmaraja. Mahkota diserahkan Prabu Siliwangi melalui hulu
balangnya kepada Pangeran Geusan Ulun.
Lebih jauh, dirinya mengajak, segenap masyarakat untuk menjadikan Pancasila
layaknya sebagai bintang penerang.
Sehingga, kita akan mampu melalui berbagai tantangan dan ujian di tengah cita-
cita mewujudkan kemajuan dan kemandirian bangsa Indonesia sebagai bangsa
majemuk, tuturnya.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, dengan Kirab Panji dan
Mahkota Binokasih ini diharapkan bisa menggugah semua masyarakat Sumedang,
untuk meneruskan perjuangan para leluhur Sumedang.
"Mudah-mudahan bisa melanjutkan perjuangan para karuhun untuk memajukan
Sumedang sebagai filosofi insun medal insun madangan. Orang Sumedang harus
menerangi, menjadi pencerah, dan bagian dari solusi," ujarnya.
Ia berharap Kirab Panji dan Mahkota Binokasih ini bisa menggugah semua
masyarakat Sumedang, untuk meneruskan perjuangan para leluhur Sumedang.
SARAN
Dari hasil penelitian yang telah di uraiakan dan melalui tahapan-tahapanya
yang akhirnya mendapatkan kesimpulan, dari kesimpulan yang ada peneliti
mencoba memberikan saran untuk dipertimbangkan sebagai berikut :
1. Upacara Kirab Panji dan Mahkota Sumedang Larang sebagai salah satu bentuk
folklor Sumedang yang dapat dimanfaatkan untuk menambah
pengetahuan dan wawasan tentang folklor bagi peneliti dan masyarkat Sumedang
maupun masyarakat luar Sumedang.
2. Bagi pemerintah daerah, masyarakat Sumedang termasuk warga-warga
Dessanya serta seluruh pihak-pihak terkait hendaknya tetap berusaha
melestarikan dan mengembangkan Upacara Kirab Panji dan Mahkota Sumedang
Larang agar tradisi Upacara Kirab ini tetap ada di masa yang akan datang.
3. Bagi seluruh masyarakat pendukung Upacara Kirab Panji dan Mahkota
Sumedang Larang terutama para generasi muda sebagai penerus atau pewaris
tradisi
hendaknya memahami, mempelajari lalu mendalami apa maksud dan makna yang
ada pada Upacara Kirab Panji dan Mahkota Sumedang Larang.
DAFTAR PUSTAKA
Sumedang.di akses pada tanggal 20 April dari https://en.m.wikipedia.org/wiki/Sumedang
Kirab Panji dan Mahkota Kerajaan Sumedang.di akses pada tanggal 20 April dari
https://www.antaranews.com/berita/3540234/bpip-kirab-panji-dan-mahkota-kerajaan-
sumedang-mutiara-pancasila
Kirab Panji dan Mahkota Binokasih.di akses pada tanggal 20 April dari
https://prfmnews.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-136660995/kirab-panji-dan-mahkota-
binokasih-keraton-sumedang-larang
Kirab Panji-panji Karaton Sumedang Larang 2022.diakses pada tanggal 20 April dari
https://jabar.tribunnews.com/2022/05/16/kirab-panji-panji-karaton-sumedang-larang-
2022-untuk-kuatkan-kesadaran-historis-bagi-warga-sumedang
Keraton Sumedang Larang Gelar Kirab Panji dan Mahkota Binokasih.di akses pada
tanggal 17 Mei dari https://bidikekspres.id/2023/05/keraton-sumedang-larang-gelar-kirab-
panji-dan-mahkota-binokasih/
Kirab Panji dan Mahkota Kerajaan Sumedang Gali Mutiara Pancasila.diakses pada
tanggal 17 Mei dari https://news.republika.co.id/berita/rup91d423/wakil-kepala-bpip-
kirab-panji-dan-mahkota-kerajaan-sumedang-gali-mutiara-pancasila
Kirab Panji Kerajaan Sumedang Larang Kembali Dihadirkan.diakses pada tanggal 18 Mei
dari https://www.detik.com/jabar/budaya/d-6080547/kirab-panji-kerajaan-sumedang-
larang-kembali-dihadirkan

Anda mungkin juga menyukai