Anda di halaman 1dari 41

PROPOSAL PENGEMBARAAN

PEMETAAN JERAM DAN PENGARUNGAN PANJANG


DUA BELAS KILOMETER SUNGAI CIWULAN
KAMPUNG ASTA HINGGA SUKARAJA
KAB. TASIKMALAYA, JAWA BARAT

Pelaksanaan 11 s/d 14 Desember 2020

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Menjadi Anggota Tetap

Mapala Mapala Arga Wilis

Disusun Oleh :

MOCHAMMAD JANUAR GALIH PERMANA


ELANG KHATULISTIWA

MAHASISWA PECINTA ALAM MAPALA ARGA WILIS

INSTITUT SENI BUDAYA INDONESIA (ISBI)

BANDUNG

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdullilahhirabbilallamin, telah banyak nikmat yang Allah swt

berikan kepada penulis, puji syukur enulis panjatkan kepada hadirat

Allah swt atas berkah dan limpahnya rahmat yang diberikan-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Proposal Pengembaraan

sungai Ciwulan, Kabupaten Tasikmalaya

Dalam penyusunan Proposal Pengembaraan ini, penulis

mengucapkan terima kasih kepada pembimbing serta beberapa wilisian

yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan yang begitu besar.

Penulis mengharakan kritik dan saran yang membangun agar Proposal

Pengembaraan ini dapat lebih baik dan bermanfaat bagi pembaca. Akhir

kata penulis mengucakan terima kasih.

Bandung, 19 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Maksud Dan Tujuan ................................................................................ 4

C. Manajemen Pengembaraan ..................................................................... 5

1. Agenda Kegiatan ................................................................................... 5

2. Manajemen perjalanan .......................................................................... 8

D. Manajemen pengarungan ..................................................................... 16

E. Manajemen resiko .................................................................................. 28

F. Penaganan ............................................................................................... 29

LAMPIRAN PETA ............................................................................................ 34

LAMPIRAN TABEL MENU MAKAN .......................................................... 35

LAMPIRAN ANGGARAN BIAYA ............................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 37

DAFTAR INTERNET ....................................................................................... 38

ii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Olahraga adalah suatu bentuk aktifitas fisik yang terencana dan

terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh berulang ulang. Dari Sekian

banyaknya cabang olahraga, salah satunya terdapat cabang olahraga air

deras atau arung jeram yang berupa olah raga ekstrem di sungai dengan

aliran air yang deras dan cepat, biasanya dilakukan di dekat hulu sungai

yang memiliki kemiringansungai sekitar 300 – 450 bahkan bisa lebih

karena banyaknya riak jeram pada kemiringan tersebut.

Arung Jeram di Indonesia mempunyai sejarah petualangan pada

awal mulainya sekitar awal tahun 1970. Dipelopori oleh rekan-rekan

pecinta alam dari WANADRI Bandung dan Mapala UI Jakarta, olahraga

ini kemudian menjadi salah satu olahraga petualangan yang paling

diminati para penggiat alam. Pada tahun 1975, WANADRI menggelar

Citarum Rally 11. Sekitar tahun 1975, Mapala UI mengembangkan juga

olahraga ini dengan istilah Arung Jeram. Sejak 1990 diberbagai daerah

kegiatan ini telah berkembang menjadi satu atraksi wisata yang sangat

1
Perlombaan arung jeram pertama yang dilaksanakan di Citarum

1
digemari. Sejalan dengan perkembangan tersebut, kegiatan ini semakin

diminati.

Ada juga organisasi penggiat alam bebas yang melakukan olahraga

petualangan tersebut yaitu Mapala Mapala Arga Wilis, Institut Seni

Budaya Indonesia (ISBI) Bandung salah satunya. Mapala Arga Wilis

adalah unit kegiatan mahasiswa yang memfokuskan anggotanya dibidang

ke pencinta alaman. Mapala Arga Wilis mempunyai 4 minat divisi yaitu,

Divisi Gunung Hutan, Divisi Rock Climbing, Divisi Seni Budaya, dan Divisi

Arung Jeram. Pada kepengurusan Mapala Arga Wilis ke-24 dengan pucuk

(ke Wilisian Adi Permana, diadakan inisiasi Divisi Arung Jeram yang

diketuai oleh Wilisian M. Ansyari, dan terpilih orang beberapa anggota

untuk pelaksanaan inisiasi lapangan diantaranya, Wilisiam Lingga

Wigantara, Nurul Iman, Mia Budiarti, Agrys Sendy, M. Candra Firdaus

pada tahun 2015.

Pada Pengembaraan kali ini penulis dan tim berencana untuk

melaksanakan pengembaraan di daerah Tasikmalaya, yaitu sungai

Ciwulan yang membatasi Desa Cisempur dengan Kecamatan Salopa,

Kabupaten Tasikmalaya. Sungai Ciwulan memiliki hulu di daerah Garut

yang mengalir ke Pantai Cipatujah dan Laut Selatan. Sungai ini memiliki

2
kedalam sekitas 20 meter ketika musim hujan dan 12 meter ketika musim

kemarau, lebar sungai membentang sekitar 20 – 30 meter, dengan

pemandangan tebing dan pesawahan yang masih lestari dengan beberapa

hewan liar seperti biawak, dan anjing liar.

Sungai Ciwulan juga menjadi tempat untuk menjalankan

keseharian warga, seperti memancing dan mandi disekitaran bantaran

sungai, namun sungai ini juga pernah memakan korban diakibatkan

derasnya arus sungai. Akan tetapi sungai Ciwulan merupakan sungai

yang mudah dijangkau karena mudahnya akses jalan. Maka dari itu pada

kesempatan kali ini penulis dan tim akan melaksanakan pengembaraan di

sungai Ciwulan yang berada di Tasikmalaya, Jawa Barat.

3
B. Maksud Dan Tujuan

1. Maksud

1) Melaksanakan pengembaraan minat Divisi Arung Jeram.

2) Untuk memenuhi kewajiban sebagai anggota muda

sebagaimana yang tertera dalam tatibdas Mapala Mapala Arga

Wilis Bab XII Pasal 19 ayat 1, perihal keanggotaan.

2. Tujuan

1) Memenuhi syarat untuk menjadi anggota tetap Mapala Mapala

Arga Wilis.

2) Memahami karakteristik jeram yang berada di Sungai

Ciwulan, Tasikmalaya.

3) Menambah informasi pendataan sungai Ciwulan,

Tasikmalaya.

4
C. Manajemen Pengembaraan

1. Agenda Kegiatan

Keterangan

1) Pengumpulan Data dilakukan pada Minggu Ke - 4 Bulan

Desember sampai Minggu Ke-1 Bulan Desember.

2) Survey Lokasi dilakukan pada Minggu Ke - 1 Bulan

Desember.

3) Penyusunan Proposal dilakukan dari Minggu ke - 1 sampai

Minggu ke - 4 Bulan November.

4) Bimbingan dilakukan pada Minggu ke - 1 – Minggu ke - 3

dan Minggu ke - 4 Bulan Desember

5
5) Pengumpulan proposal dilakukan pada minggu ke-4 bulan

Desember.

6) Latihan fisik dilakukan pada bulan Agustus minggu ke-2,

bulan September minggu ke-2 sampai ke-3, dan bulan

Desember minggu ke 2 dan ke-3.

7) Latihan Arung Jeram dilakukan pada minggu ke - 3 dan ke -

4 bulan Agustus di arus deras, minggu ke - 1 dan ke - 3 di

arus deras, dan mingu ke - 1 bulan November di arus deras

dan arus tenang.

8) Pengaplikasian Pemetaan dilakukan pada tanggal 11 – 14

Desember. Sidang dilakukan pada Minggu Ke - 4 Bulan

Desenber

9) Inventarisir Logistik dilakukan pada Minggu ke - 1 dan Ke - 2

Bulan Desember.

10) Pengembaraan dilakukan pada tanggal 11 Desember – 14

Desember.

6
a) Tim Pengembaraan dan Pendukung

• Ketua Lapangan : Mochammad Januar Galih P

• Sekertaris : Mochammad Januar Galih P

• Bendahara : Wawa

• Logistik : Wawa, Zaid Hasballah

• Konsumsi : Wawa, Mochammad Januar Galih P

• Dokumentasi : Wawa, Mochammad Januar Galih P

• P3K : Mochammad Januar Galih P

b) Pembimbing Pengembaraan

• Pembimbing Perjalanan : Burhan Yordan Suradibya


AW.26.10.0104.SS

• Pembimbing Penulisan : Rafi Musyaffa Pratama


AW.26.10.0103.SS

7
2. Manajemen perjalanan

a) Waktu dan jalur yang digunakan

Pengembaran Arung Jeram dilaksanakan pada tanggal

11 – 14 desember 2020, Jalur yang digunakan dari kampus

sampai Sungai Ciwulan :

WAKTU TUJUAN KETERANGAN

Buahbatu – Menggunakan
180 menit
Kampung Urug, Mobil Pick up
Tasikamalaya
kampus

Kampung Urug Menggunakan

45 Menit – Asta ( Start Mobil Pick up

Pengarungan ) Kampus

8
b) Prakronologis

No Waktu Kegiatan Keterangan

Jumat, 11- desember - 2020

1 10:00 – 12:00 Prepare

2 12:00 – 12:15 Upacara Lapangan Parkir


Pemberangkatan ISBI

Pengembaraan Bandung
3 12:15 – 15:15 Berangkat Ke Kampung Menggunakan Mobil

Asta,Tasikmalaya Pick up kampus


4 15:15 – 18:00 Mendirikan Lapangan
Kampung
Tenda, masak, lalu
makan Urug
5 19:00 – 20:00 Memeriksa Perlengkapan

Perlengkapan Pengarungan

Pengarungan

6 20:00 – 22:00 Evaluasi,dan Obrolan Lapangan


Kampung
Santai
Urug
7 22:00 Istirahat dan Tidur Lapangan
Kampung

Urug
Sabtu, 12 - Desember - 2020

9 05:00 Bangun Tidur

10 05:00 – 05:30 Persiapan Diri

11 05:30 – 07:00 Masak lalu Makan

12 07:00 – 07:30 Pemanasan Lapangan Kampung

9
Asta

13 07:30 – 07:45 Memeriksa Perlengkapan


Perlengkapan Pengarungan
Pengarungan
15 07:45 – 08:15 Mempersiapkan Sungai Ciwulan ( Start
Kebutuhan Asta )
Pengarungan
16 08:15 – 09:20 Berdoa sebelum Sungai Ciwulan ( Start
mulainya Asta )
Pengarungan
17 09:00 – 16:30 Memulai Pengarungan Sungai Ciwulan
dan Pemetaan Sungai
Beristirahat dan
18 16:30 – 17:00 Menurunkan peralatan
logistik Kampung Leuwi Jurig
19 17:00 – 17:15 Mendirikan Tenda Kampung Leuwi Jurig

20 17:15 – 18:30 Membersihkan diri, dan Kampung Leuwi Jurig


Memeriksa
Perlengkapan
Pengarungan
21 18:30 – 20:00 Masak, lalu Makan Kampung Leuwi Jurig

22 20:00 – 22:00 Evaluasi, dan Obrolan


santai
23 22:00 Istirahat, dan Tidur

Minggu, 13 - desember -2020

24 05:00 Bangun Tidur

25 05:00 – 05:30 Mempersipakan Diri

26 05:30 – 07:00 Masak, lalu Makan Kampung Leuwi Jurig

27 07:00 – 07:30 Mempersiapkan Kampung Leuwi Jurig


Perlengkapan
Pengarungan
28 07:30 – 07:35 Berdoa Sebelum Sungai Ciwulan ( Start
Memulai Leuwi Jurig )

10
Pengarungan

29 07:35 – 16:35 Start Pengarungan dan Sungai Ciwulan ( Start


Pemetaan Leuwi Jurig )

30 16:35 – 16:40 Beristirahat Sungai Ciwulan (


Finish Sukaraja )
31 16:40 – 17:00 Packing Perlengkapan Sungai Ciwulan (
Pengarungan Finish Sukaraja )

32 17:00 – 17:30 Memasukan Mobil Pick up


Perlengkapan
Pengarungan
33 17:30 – 17:45 Menuju Ke Lapangan Mobil Pick up dan Mobil
Kampung Pick up
Urug,Tasikmalaya
34 17:45 – 18:15 Mendirikan Tenda Kampung
Urug,Tasikamalaya
35 18:15 – 18:45 Bebersih Diri Kampung
Urug,Tasikmalaya
36 18:45 – 20:00 Masak lalu Makan Kampung
Urug,Tasikmalaya
37 20:00 – 22:00 Evaluasi dan Obrolan Kampung
Santai Urug,Tasikmalaya

38 22:00 Tidur

Senin, 14 – desember - 2020

39 05:00 Bangun Tidur

40 05:00 – 05:30 Mempersiapkan Diri Kampung

Urug,Tasikmalaya
41 05:30 – 07:00 Masak lalu Makan Kampung

Urug,Tasikmalaya
43 07:00 – 08:00 Memasukan
Mobil Pick up
Perlengkapan
Pengarungan
45 08:00 – 09:00 Menuju Tempat Sungai Ciwulan (
Start
Pengarungan
Kampung Asta )

11
46 09:00 – 09:30 Mempersiapkan Alat Sungai Ciwulan (
Start
Pengarungan
Kampung Asta )
47 09:30 – 09:45 Berdoa Sebelum Sungai Ciwulan (
Start
Pengarungan dan
pemanasan Kampung Asta )
48 09:45 – 17:00 Start Pengarungan

49 17:00 – 17:15 Memasukkan Mobil Pick up


Perlengkapan
Pengarungan
50 17:15 – 17:45 Menuju Lapangan Mobil Pick up
Kampng
Urug,Tasikmalaya
51 17:45 – 18:15 Bebersih diri Kampung
Urug,Tasikmalaya

52 18:15 – 19:30 Clear Area dan Packing Kampung


alat Urug,Tasikmalaya

55 21:00 – 22:00 Evaluasi Kampung


Urug,Tasikmalaya

56 22:00 – 02:00 Kembali ke sekre Mobil Pick up


Mapala
Mapala Arga Wilis

12
c) Perlengkapan dan perbekalan

Perlengkapan dan perbekalan merupakan sesuatu hal yang

wajib disiapkan sebelum melakukan perjalanan, agar mampu

menunjang pelaksanaan perjalanan. Berdasarkan fungsinya,

perlengkapan dalam suatu perjalanan dibedakan menjadi

beberapa jenis, diantaranya :

1) Perlengkapan pribadi

No Nama Jumlah
1. 1 Caririer 1 buah
2. 2 Head lamp 1 buah
3. 3 Matras 1 buah
4. 4 Sandal 1 pasang
5. 5 Jaket 1 buah
6. 6 Pakaian ganti 2 setel
7. 7 Tempat minum 1 botol
8. 8 Alat tulis 1 set
9. 9 Peralatan mandi 1 set
10. 10 Peluit 1 buah
11. 11 Pisau lipat 1 buah
12. 12 Korek api 1 pak
13. 13 Obat pribadi

13
2) Perlengkapan kelompok

No Nama Jumlah
1. 1 Bendera Mapala Arga
1 buah
Wilis
2. 2 Surat jalan 7 rangkap
3. 3 Peralan makan 1 set
4. 4 Trangia 2 set
5. 5 Metanol 2 liter
6. 6 Kamera 1 buah
7. 7 Peta lokasi 1 buah
8. 8 Tisu 3 gulung
9. 9 Kompan 1 buah
10. 10 Fly sheet 1 buah
11. 11 Tenda 1 buah
12. 12 Tabung peta 1 buah
13. 13 Termos 2 buah
14. 14 Tramontina 1 buah
15. 15 Trash bag 1 pak
16. 16 Tali rapia 1 gulung

3) Perlengkapan P3K

No Nama Jumlah
1. 1 Obat merah 1 botol
2. 2 Sensoplast 1 pak
3. 3 Antangin 1 pak
4. 4 Perban 1 pak
5. 5 Minyak kayu putih 1 botol

14
4) Perbekalan Kelompok

No Nama Jumlah
1. Beras 2 kilogram
2. Kornet 2 kaleng
3. Mie instan 6 bungkus
4. Kecap 1 botol
5. Saus 1 botol
6. Bawang 1⁄ kilogram
4
7. Minyak goring 1⁄ kilogram
2
8. Gula 1⁄ kilogram
2
9. The celup 1 pak
10. Sosis 2 bungkus
11. Roti tawar 3 bungkus
12. Susu kental manis 1 renceng
13. Bumbu dapur 1 set
14. Cream soup 2 bungkus
15. Biskuit 2 bungkus
16. Naget 1 bungkus
17. Bumbu nasi goring 2 bungkus

15
D. Manajemen pengarungan

1. Tim pengarungan

a) Tim Leader
• Pendayung Kanan

• Pendayung Kiri

• Skiper

b) Tim Rescue

• Pendayung Kanan

• Pendayung Kiri

• Skiper

2. Teknik Pengarungan

a) Teknik duduk di perahu

Saat duduk di perahu tim menggunakan teknik

natahala yaitu teknik duduk menyamping dengan

pinggul di tempelkan pada tabung udara bagian

luar, kaki direntangkan, yang satu ke lantai dan

yang satu lagi dijepitkan ke bawah thwart2.

2
Bantalan yang berada di tengah perahu.

16
Teknik ini digunakan karena lebih aman saat

pengarungan dan juga dapat menahan badan

apabila akan terjatuh.

Teknik duduk diperahu

natahala style

17
b) Teknik Mendayung

Pegang T Grip' 3dan Grip kira-kira 30 cm dari blade'

dayung. Ketika mendayung masukan dayung ke dalam air

dan tarik dengan posisi blade lurus sejajar dengan perahu

sampai blade keluar dari permukaan air.

Beberapa jenis dayungan:

a) Dayung maju : agar perahu bergerak ke depan.

b) Dayung mundur : agar perahu bergerak ke belakang.

c) Stroke C Kiri/ Kanan : agar perahu bergerak ke

samping kiri/kanan.

d) Stroke J Kiri/Kanan : agar perahu bergerak kedepan.

e) Stop : menghentikan dayungan.

3
Pegangan berbentuk huruf “T” yang berada di bagian atas dayung.

18
c) Ilustrasi dayungan

a) Dayung maju b) Dayung mundur

c) Stroke C d) Stroke J

e) Dayung stop

19
Agar tim kompak dan selaras, Teknik dayung yang

digunakan oleh tim adalah teknik dayung berdiri sedangkan

skipper4 menggunakan dayung C stroke 5


maju. C stroke

mundur dan j stroke.

3. Karakteristik Sungai

Sungai Ciwulan memiliki karakteristik jeram yang

beragam, dan tentunya memiliki resiko yang berbeda dalam

masing-masing jeram. Jeram yang terdapat di sungai Ciwulan,

diantaranya :

a) Hole

Putaran air yang terbentuk saat arus sungai jatuh

diantara bebatuan dan berputar secara terus menerus.

Hole

4
Orang yang bertugas mengendalikan perahu dan memberi aba-aba pada tim.
5
Teknik membelokan perahu dengan cepat.

20
b) Standing wave

Gelombang besar pada arus utama yang berbentuk

seperti ombak.

Satnding wave

c) Eddy

Aliran air yang berarus tenang dikarenakan

meninggalkan arus utama.

Eddy

21
d) Boil

Putaran yang berada di sungai dengan buih yang

muncul ke permukaan seperti air yang mendidih.

Boil

e) Stopper

Bebatuan sungai yang menonjol kepermukaan dan

menghalangi jalur.

Stopper

22
f) Undercut

Tebing atau batu besar yang berada disisi sungai dan

memiliki aliran air dibagian bawahnya, pusaran air di

undercut ini tidak terlalu deras dibagian permukaan

namun memiliki aliran air yang deras di bagian bawah

dengan aliran air yang menggulung.

Undercut

23
g) Dropped

Kondisi arus yang turun diantara bagian atas dan

bawah aliran sungai yang deras, berbentuk seperti air

terjun.

Dropped

24
4. Perlengkapan Pengarungan

No Nama Jumlah
1. Perahu 2 unit
2. Dayung 14 buah
3. Helm 14 buah
4. Pelampung 14 buah
5. Flip line6 4 buah
6. Rescue rope7 3 buah
7. Dry bag8 2 buah
8. Pompa 2 buah
9. Kertas kalkir 1 pak
10. Alat tulis 1 set

5. River Signal

River Signal adalah komunikasi yang dilakukan pada

saat pengarungan, komunikasi ini sangat penting untuk

mencegah kejadian yang tidak diinginkan dan bahaya

yang mungkin terjadi ketika pengarungan sedang

berlangsung. Ada banyak jenis komunikasi yang

dilakukan ketika pengarungan, karena yang terpenting

komunikasi itu dapat dipahami oleh anggota tim.

Komunikasi ini dapat berupa suara maupun gerakan.

Salah satu jenis komunikasi yang sering dipakai adalah

komunikasi menggunakan peluit, Bunyi peluit satu kali

6
Tali untuk membalkan perahu ketika perahu terbalik
7
Tali lempar untuk menyelamatkan orang yang hanyut
8
Tas tahan air untuk menyimpan logistik

25
berarti perhatian. Bunyi peluit dua kali berarti go (mulai

atau melanjutkan perjalanan). Bunyi peluit tiga kali berarti

need help (butuh pertolongan).

6. River Camp

Teknik yang digunakan untuk berkemah

menggunakan teknik River camp (berkemah disisi sungai)

untuk memudahkan dan meminimalisir waktu yang

digunakan untuk pengaplikasian materi pengembaraan.

7. Perencanaan pengarungan

Perencanaan pengarungan adalah hal utama yang

harus dipersiapkan untuk melewati jeram - jeram Sungai,

seperti yang sudah dituliskan dibagian karakeristik

Sungai, akan dijelaskan rencana - rencana untuk melewati

jeram - jeram Sungai Ciwulan:

a) Hole9 (cara melewati hole dengan mendayung lebih

cepat agar bisa melewati pusaran terjadinya, skipper

memberi aba-aba dayung kuat saat melewati jeram ini)

b) Standing Wave 10
(saat melewati jeram ini usahakan

posisi perahu lurus kedepan dan tidak terlalu

9
Putaran air yang terbentuk akibat arus sungai yang jatuh dan berputar secara terus menerus
10
Gelombang ombak pada arus utama

26
menyamping untuk menghindari flip flop11)

c) Stopper12 (cara melewati stopper dengan mengarahkan

perahu ke kiri ataupun ke kanan tergantung arus

mana yang lebih baik dilewati saat bertemu stopper)

d) Undercut13 (cara melewati undercut mengarahkan

perahu agar tidak menabrak bebatuan, biasanya

menggunakan teknik dayung kuat untuk

menghindari terbaliknya perahu)

11
Perahu terbalik
12
Batu besar yang menghalangi jalur di sungai
1313
Tebing yang berada di pinggir sungai dengan arus yang mengalir dibawahnya

27
E. Manajemen resiko

Secara tradisional resiko didefinisikan sebagai ketidakpastian.

Berdasarkan pada konsep ini, resiko didefinisikan sebagai

ketidakpastian atau kemungkinan terjadinya sebuah peristiwa yang

tidak diinginkan yang mengakibatkan kerugian yang tidak terduga.

Dalam berkegiatan di alam bebas pasti harus memperhatikan segala

kemungkinan terjadinya resiko atau bahaya, dengan begitu segala

sesuatu bahaya bisa diminimalisir sekecil mungkin. Bahaya atau resiko

dibagi menjadi dua yaitu:

1) Bahaya Obejktif

Bahaya objektif adalah bahaya yang diakibatkan oleh kejadian

alam yang tidak terduga bisa karena faktor cuaca atau kondisi alam

yang kurang baik, bahaya objektif yang timbul di sungai ketika

pengarungan, contohnya:

• Hujan / badai

• Banjir bandang

• Surut

• Longsor

• Pohon tumbang

28
2) Bahaya subjektif

Bahaya subjektif adalah bahaya yang terjadi akibat kekeliruan

atau atau kurang dalam hal safety prosedur yang berakibat

terjadinya bahaya yang merugikan, contoh bahaya subjektif dalam

pengarungan sebagai berikut:

• Terjatuh dan terlempar dari perahu

• Terkilir

• Flip14

F. Penaganan

Penaganan bahaya atau solusi yang harus dilakukan ketika

berkegiatan di alam bebas khususnya pengarungan tentu saja dengan

malakukan pencegahan dan mempersiapkan segala kemungkinan

resiko yang akan terjadi, tetapi jika terjadi peristiwa yang tidak

diinginkan seperti bahaya objektif dan subjektif berikut beberapa tips

yang bisa dilakukan:

14
Kondisi perahu yang terbalik.

29
1. Bahaya objektif

a) Hujan / badai

Jika terjadi hujan ketika pengarungan kita harus sesegera

mungkin mencari tempat untuk istirahat dan berteduh sambil

menunggu hujan reda, dan jika sudah reda kita harus menunggu

sekitar 30 menit untuk memastikan tidak ada hujan susulan atau

banjir bandang. Jika tidak terjadi banjir bandang dan hujan

susulan kita harus tetap memastikan kembali kondisi sungai

dengan cara scouting15 atau meninjau jalur yang akan diarungi.

b) Banjir bandang

Jika terjadi banjir bandang tentu saja kita tidak bisa

memaksakan untuk melanjutkan pengarungan, jika terjadi banjir

bandang di tengah pengarungan kita harus mencari tempat aman

untuk mendirikan bivak serta melakukan river camp dan

melakukan scouting untuk membandingkan debit air bilamana

akan melanjutkan pengarungan di esok hari.

c) Surut

Jika terjadi surut ditengah pengarungan yang pertama

dilakukan adalah scouting untuk melihat jalur mana yang bisa

15
Teknik meninjau jalur untuk menentukan jalur yang bisa diarungi.

30
dilalui, tapi biasanya jika terjadi surut bisa melakukan linning

supaya perahu bisa kembali digunakan.

d) Longsor

Longsor biasanya terjadi di sungai dengan pinggaran tebing,

jika itu terjadi yang harus dilakukan adalah scouting untuk

memastikan apakah aman dan bisa dialui sambil menentukan

jalur yang akan dilewati.

e) Pohon tumbang

Biasanya disetiap sungai yang sudah terjadi banjir bandang

banyak pohon pohon yang terseret oleh arus biasanya pohon

bamboo tapi pohon besar juga terkadang bisa tumbang akibat

banjir bandang, oleh karena itu solusinya adalah dengan cara

melakukan scouting untuk melihat jalur yang bisa digunakan, jika

tidak ada jalur yang bisa digunakan maka harus melakukan

pelambungan atau melewati bagian sungai tersebut melalui jalur

darat sampai ke titik yang bisa dilalui.

2. Bahaya subjektif

f) Terjatuh dan terlempar dari perahu

Ketika kita terlempar dari perahu sebaik mungkin kita harus

berenang mendekati perahu agar mudah diselamatkan oleh tim

yang berada diatas perahu, jika kita terlanjur hanyut dan terbawa

31
arus yang pertama dilakukan adalah berenang dengan gaya

defensive16 mengikuti arus dan melihat bagian mana yang bisa

dilewati dan melihat apakah tim melemparkan rescue rope, jika

sudah ada kesempatan bisa langsung renang dengan gaya agresif

17
untuk berenang ke tepi sungai. Untuk tim yang berada di

perahu bisa melemparkan rescue rope untuk menyelamatkan

orang yang hanyut.

g) Terkilir

Terkilir biasaya terjadi karena kurang pemanasan dan posisi

badan yang kurang pas ketika duduk di perahu, penangananya

adalah dengan melakukan pemanasan sebaik mungkin dan

duduk senyaman mungkin dan memperhatikan keamanan.

h) Flip

Flip biasanya terjadi karena posisi perahu yang menabrak

stopper atau tebing yang mengakibatkan posisi perahu menjadi

miring dan kurang seimbang akhirnya terbalik, bisa juga karena

posisi perahu yang kurang pas ketika memasuki jeram yang akan

dilewati. Jika perahu sudah terbalik secepat mungkin tim

berenang menuju perahu dan langsung membalikan kembali

16
Mengikuti arus dengan badan terlentang.
17
Berenang dengan gaya bebas dan menghindari arus.

32
kondisi perahu, dengan menggunakan flip line untuk menarik

kembali perahu yang tebalik, jika perahu sudahh kembali ke

poisisi semula orang yang beradi di perahu bisa menyelamatkan

tim yang hanyut.

3. Bahaya ketika terbawa arus atau hanyut

Ketika terbawa arus dan hanyut, jika kita tidak segera mendekat

ke perahu atau tepi sungai, kemungkinan terburuknya adalah masuk

ke hole atau undercut dan bisa terjebak didalamnya. Jika terjebak di

dalam undercut dan hole yang pertama dilakukan adalah tetap tenang

dan membuka sebagian pelampung dengan salah satu bagian

pelampung tetap menempel dibagian badan, lalu bagian pelampung

yang sudah dibuka diangkat ke atas agar terdorong oleh arus yang

berada dipermukaan sehingga keluar dari undercut atau hole, jika

sudah keluar sesegera mungkin masuk ke eddy atau menepi ke

pinggiran sungai.

33
LAMPIRAN PETA

34
LAMPIRAN TABEL MENU MAKAN

Hari Dan Menu


No
Tanggal Makan Pagi Makan Siang Makan Malam
1 Jumat, 13- - - Nasi & naget
November-
2020
2 Sabtu, 14- Roti & susu Nasi, sosis & Nasi, sosis &
November- mie mie
2020
3 Minggu, 15- Roti & susu Nasi, naget & Nasi, naget &
November- cream soup cream soup
2020
4 Senin, 16- Nasi goreng Roti & susu Nasi, sosis &
November- kornet
2020

35
LAMPIRAN ANGGARAN BIAYA

NO KEBUTUHAN JUMLAH (Rp)

1 Logistik makan tim 300.000,-

2 Uang bensin 2 mobil 500.000,-

3 Biaya sewa perahu 100.000,-

4 Biaya tak terduga 200.000,-

Jumlah 1.100.000,-

a) Pemasukan

Iuran Pribadi : Rp. 1.100.000,-

b) Pengeluaran

Logistik makan : Rp. 300.000,-

Uang Bensin 2 mobil : Rp. 500.000,-

Biaya sewa perahu : Rp. 100.000,-

Biaya tak terduga : Rp. 200.000,-

Total : Rp.1. 100.000,-

36
DAFTAR PUSTAKA

Rafi, Musyaffa (2020).

Laporan Pengembaraan Pemetaan Dan Pengarungan Panjang 14


Km Sungai Cimanuk Kampung Leuwi Goong Hingga Kampung Leuwi
Awi Kab. Garut, Jawa Barat. Laporan. Bandung: Mapala Mapala Arga
Wilis.

37
DAFTAR INTERNET

https:/id.wikipedia.org Mamuk “pengertian arung jeram”


(Diakses Pada Tanggal 28 November 2020)

http://infopublik.id/kategori nusantara pelabuhan-terbesar-di-nusantara


“pengertian olahraga”
(Diakses Pada Tanggal 28 November 2020)

https:lipengertianahli.id 2013/08/pengertian ”olahraga ekstrem”


(Diakses Pada Tanggal 28 November 2020)

https:lipenjelajah.com/pengenalan olahraga-arus deras/ ”sejarah arung


jeram”
(Diakses Pada Tanggal 28 November 2020)

TEBEJOWO.COM - Rafting - TEBEJOWO.COM


(Diakses Pada Tanggal 28 November 2020)

38

Anda mungkin juga menyukai