See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/358116302

ANGLING DHARMA ANTARA LEGENDA DAN SEJARAH Seminar

Angling Dharma oleh FKMB UIN Sunan Ampel Surabaya 9 Januari 2022
Disampaikan Oleh Budiyanto, S.Pd Kepala Disbudpar Bojonegoro

Presentation · January 2022

CITATIONS READS

0 430

2 authors, including:

Dicky Eko Prasetio

Universitas Negeri Surabaya
208 PUBLICATIONS   94 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Call For Paper MPM UNESA dengan Tema "Pemuda dan Dinamika Kebijakan Pemerintah di Era Pandemi COVID-19" View project

Filsafat Hukum- Pusat Kajian Hukum dan Pembangunan Universitas Negeri Surabaya View project

All content following this page was uploaded by Dicky Eko Prasetio on 26 January 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.

 ANGLING DHARMA
ANTARA LEGENDA DAN SEJARAH
“Kearifan Lokal sebagai Inspirasi Kreativitas
dan Karya Seni Budaya di Era Milenial”

Seminar Angling
Dharma oleh FKMB
UIN Sunan Ampel
Surabaya 9 Januari
 SIAPAKAH ANGLING DHARMA ?
MENURUT CERITA RAKYAT, KIDUNG, MAUPUN SERAT ANGLING DHARMA…..….PRABU ANGLING DHARMA
DILAHIRKAN OLEH PRAMESTI, PUTRI JAYABAYA RAJA KEDIRI (TH. 1135-1159 M). SEMENTARA JAYABAYA
MERUPAKAN PUTRA GENDRAYANA, CUCU YUDAYANA DAN CICIT PARIKESIT. SILSILAHNYA JIKA DITARIK
SAMPAI KE TOKOH MAHABHARATA: ABIMANYU, AYAH PARIKESIT DAN ARJUNA, KAKEK PARIKESIT. DIA
BERTAHTA DI KERAJAAN MALAWAPATI.

BAGI SEBAGIAN MASYARAKAT, KISAH ANGLING DARMA DIYAKINI BUKANLAH CERITA BIASA. BEBERAPA
DAERAH DI JAWA TENGAH DAN JAWA TIMUR PERCAYA BAHWA TOKOH ANGLING DARMA MEMANG PERNAH
ADA DI MASA LAMPAU BAHKAN DIYAKINI TITISAN WISNU.

DI DAERAH PATI JAWA TENGAH TEPATNYA DI DUSUN MLAWAT DESA BALEADI KECAMATAN SUKOLILO
TERDAPAT SEBUAH MAKAM YANG DIYAKINI SEBAGAI PERISTIRAHATAN TERAKHIR PRABU ANGLING DARMA,
DIMANA NAMA MLAWAT MIRIP DENGAN NAMA MALAWAPATI.

BEGITU JUGA DI BOJONEGORO TERDAPAT SEBUAH TEMPAT BERNAMA MLAWATAN TEPATNYA BERADA DI
DESA WOTANNGARE KECAMATAN KALITIDU DIPERCAYA BAHWA ANGLING DARMA PERNAH SINGGAH DI
MLAWATAN DAN TEMPAT INI DIKENAL DENGAN NAMA PETILASAN ANGLING DHARMA
 PETILASAN
ANGLING DHARMA
 RUJUKAN DATA TENTANG ANGLING DHARMA

A. Kidung Angling Dharma dan Serat Angling Dharma

Kisah Angling Dharma merupakan bagian dari Kidung Tantri Kamandaka yang
mulai muncul pada masa Kadiri dan populer pada masa Majapahit. Tidak
diketahui siapa yang menuliskan dan pada masa raja siapa kisah ini berkembang
pada masa Kadiri.

SERAT ANGLING DHARMA ADA DI PERPUSTAKAAN REKSOPUSTOKO MANGKUNEGARAN

 B. Relief Candi Jago

Versi tertulis berjudul Ari Darma diadaptasi ke dalam relief candi yaitu
di Candi Jago.
Candi Jago merupakan candi Pendharmaan (candi tempat penghormatan
atau untuk mendewakan Raja) kepada Raja Singhasari ke - 4 yaitu
Sri Jaya Wisnuwardhana (Ranggawuni) yang terletak di Dusun Jago Desa Tumpang Kecamatan Tumpang
Kabupaten Malang. Dibangun pada masa Singasari (Raja Kertanegara, 1280 M) dan tetap terpelihara pada masa
Majapahit (terutama masa Raja Hayam Wuruk, 1359 M)
Candi Jago adalah salah satu peninggalan yang unik dalam bentuk candi berundak terasnya. Pada dinding
luarnya terdapat beberapa tahapan relief diantaranya: Tantri Kamandaka, Parthayajna, Kunjarakarna dan juga
Ari Darma.
Relief Ari Darma atau yang dikenal masyarakat sebagai Angling Darma ini menceritakan kisah tentang seorang
raja Malwapati yang mempunyai kemampuan berbicara dengan binatang. Di Candi Jago, Relief Ari Darma
dipahatkan bersama relief yang berkaitan dengan cerita binatang yaitu Tantri Kamandaka.
 Penentuan kisah relief merupakan tafsiran Thomas M. Hunter, ahli linguistik dan Jawa
Kuno, berdasarkan naskah yang tak diterbitkan karya Bambang Soetrisno, mantan juru
kunci Candi Jago. Tafsiran itu, pertama kali diungkapnya lewat seminar pada tahun
1989 yang kemudian dituliskan lewat makalah berjudul “The Aridharma Reliefs of Candi
Jago” yang terbit dalam Society and Culture of Southeast Asia: Continuities and
Changes pada tahun 2000. Secara keseluruhan, kisah Angling Dharma terdapat dalam
tujuh panel relief.
 KESIMPULAN
 Kisah Angling Dharma berasal dari sastra kidung yang muncul dari masa Kadiri dan berkembang pada
masa Singasari dan Majapahit.
 Versi tertulisnya berjudul Angling Dharma atau Ari Dharma yang kemudian dipahatkan menjadi relief di
Candi Jago.
 Tokoh yang diceritakan dalam karya sastra tidak selalu ada dalam dunia nyata. Dalam pengisahannya
juga ada pengurangan dan penambahan cerita sebagai bias dramatika. Apalagi hingga kini dikenal
banyak versi naskah tentang Angling Dharma.
 Terlepas dari fiktif atau tidaknya tokoh Angling Dharma namun nama tempat, geografis, ekologis, jenis
tanaman dan bninatang, sungai dan laut tetap mencerminkan kondisi nyata pada saat itu, sehingga
tetap sah dianggap sebagai gambaran sosial budaya ketika sastra itu ditulis.
 Sumber sejarah harus memenuhi beberapa hal penting sebagai pendukung yaitu :
1. Cerita lisan
2. Prasasti
3. Bukti artefaktual
• Hingga saat ini Kisah Angling Darma baru berupa cerita tertulis dan tradisi lisan turun temurun dan
belum cukup bukti berupa prasasti ataupun artefak yang dapat membuktikan secara ilmiah sesuai
disiplin Ilmu Sejarah dan Arkeologi, bahwa Angling Dharma dikatakan sebagai tokoh sejarah.
 KREATIVITAS DAN KARYA SENI BUDAYA LOKAL
YANG DAPAT DIADAPTASI
DARI KISAH ANGLING DHARMA

1. SENI RUPA
2. SENI MUSIK
3. SENI TARI
4. SENI PERTUNJUKAN
5. SENI SASTRA DAN LITERASI
6. EKONOMI KREATIF (SUB SEKTOR KRIYA, FESYEN, FILM, ANIMASI
DLL
 KARYA SENI YANG DIADAPTASI DARI KISAH
ANGLING DHARMA
1. TARI SANG DEWI (DITAMPILKAN PADA FESTIVAL KARYA TARI
TAHUN 2013
2. TARI WIS MLIWIS (DITAMPILKAN PADA FESTIVAL KARYA TARI
TAHUN 2014)
3. DRAMA TARI “AJI GINENG” (DITAMPILKAN PADA GELAR SENI
BUDAYA JAWA TIMUR DI TAMAN BUDAYA TAHUN 2019)
4. DRAMA TARI “MELIWIS PUTIH” (DITAMPILKAN PADA GELAR SENI
BUDAYA JAWA TIMUR DI TAMAN CANDRA WILWATIKTA TAHUN 2019)
5. DRAMA TARI “MBEBEDAG KEBACUT TRESNO” (DITAMPILKAN DI
GELAR SENI BUDAYA JAWA TIMUR TAMAN MINI INDONESIA INDAH
TAHUN 2019)
6. LAKON PERGELARAN WAYANG THENGUL, TEMA PAWAI BUDAYA,
DAN FESTIVAL LAINNYA
DAFTAR RUJUKAN
 Pratomo, Sujadi. 1981. Serat Anglingdarma 1, Balai Pustaka
Jakarta
 Suroso, Alih Huruf dari Huruf Jawa ke Huruf Latin. 1985. ANGLING
DARMA, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek
Pengembangan Perpustakaan Jawa Tengah
 Martodarmono, R.Ng. Kasim, Alih Huruf dari Huruf Jawa ke Huruf
Latin. 1993. LELAMPAHANIPUN RAJA ANGLING DARMA,
Perpustakaan Reksopustoko Istana Mangkunegaran
 Hunter, Jr.,Thomas M. 2000. THE ARIDHARMA RELIEFS OF CANDI
JAGO, Prepared for Prof. dr. Lokesh Chandra for publication in his
Commemorative Volume for Sudarsana Devi Singhal
 Wahyudi, Deny Yudo dan Slamet Sujud Purnawan Jati Tahun
2014, RELIEF ARI DARMA DI CANDI JAGO, Sejarah dan Budaya
Tahun Kedelapan, Nomor 2

View publication stats