Anda di halaman 1dari 3

1.

Objek PPh Pasal 22 adalah sebagai berikut


 Impor barang
 Ekspor komoditas tambang batubara, mineral logam, dan mineral bukan logam, sesuai
uraian barang dan pos tarif/Harmonized System (HS)
 Pembayaran atas pembelian barang yang dilakukan oleh bendahara pemerintah dan
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sebagai pemungut pajak pada Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, dan Instansi atau Lembaga Pemerintah dan Lembaga-Lembaga
Negara Lainnya
 Pembayaran yang dilakukan oleh bendahara pengeluaran dengan mekanisme uang
persediaan (UP)
 Pembayaran kepada pihak ketiga yang dilakukan dengan mekanisme pembayaran
langsung (LS) oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau pejabat penerbit Surat
Perintah Membayar yang diberi delegasi oleh KPA
 Penjualan bahan bakar minyak, gas, dan pelumas oleh produsen atau importir bahan
bakar minyak, gas, dan pelumas
 Penjualan hasil produksi kepada distributor di dalam negeri oleh badan usaha yang
bergerak dalam bidang usaha industri semen, industri kertas, industri baja, dan
industri otomotif, dan industri farmasi
 Penjualan kendaraan bermotor di dalam negeri oleh Agen Tunggal Pemegang Merek
(ATPM), Agen Pemegang Merek (APM), dan importir umum kendaraan
 Pembelian bahan-bahan berupa hasil kehutanan, perkebunan, pertanian, peternakan,
dan perikanan yang belum melalui proses industri manufaktur oleh badan usaha
industri atau eksportir yang bergerak dalam sektor kehutanan, perkebunan, pertanian,
peternakan, dan perikanan
 Pembelian batubara, mineral logam, dan mineral bukan logam, dari badan atau orang
pribadi pemegang izin usaha pertambangan oleh industri atau badan usaha
 Penjualan emas batangan oleh badan usaha yang memproduksi emas batangan,
termasuk badan usaha yang memproduksi emas batangan melalui pihak ketiga

2. Perbedaan PPh Pasal 23 dan PPh Pasal 26

Perbedaan PPH 23 PPH 26


Penerima Penghasilan - Wajib Pajak dalam negeri Wajib Pajak luar negeri
(Orang Pribadi dan Badan) selain BUT
- BUT

Pemotong Pajak - Badan pemerintah - Badan Pemerintah


- Subjek pajak dalam negeri - Subjek Pajak dalam negeri
- Penyelenggara kegiatan - Penyelenggara kegiatan
- BUT - BUT
- Perwakilan perusahaan - Perwakilan perusahaan
luar negeri lainnya luar negeri lainnya yang
- WP Pribadi dalam negeri melakukan pembayaran
(hanya memotong PPh 23 kepada wajib pajak luar
atas sewa saja) yang negeri selain BUT.
ditunjuk sebagai pemotong
PPh 23 dengan ketentuan
harus ada Surat Keputusan
Penunjukan yang diterbitkan
oleh Kepala Kantor
Pelayanan Pajak (KPP), di
antaranya:
1) Akuntan, Arsitek, Dokter,
Notaris, Pejabat Pembuat
Akta Tanah (PPATK)
kecuali PPAT tersebut
adalah Camat, Pengacara,
dan Konsultan, yang
melakukan pekerjaan bebas.
2) Orang Pribadi yang
menjalankan usaha dan
menyelenggarakan
pembukuan.

Obyek Pajak - Dividen - Dividen


- Bunga - Bunga termasuk premium,
- Royalti diskonto, dan imbalan
- Hadiah, penghargaan, sehubungan dengan jaminan
bonus, dan sejenisnya selain pengembalian utang
yang telah dipotong PPh 21 - Royalti, sewa, dan
- Sewa dan penghasilan lain penghasilan lain sehubungan
sehubungan dengan dengan penggunaan harta
penggunaan harta, kecuali - Imbalan sehubungan
sewa dan penghasilan lain dengan jasa, pekerjaan, dan
sehubungan penggunaan kegiatan
harta yang telah dikenai PPh - Hadiah dan penghargaan
4 ayat 2 - Pensiun dan pembayaran
- Imbalan sehubungan berkala lainnya
dengan jasa teknik, jasa - Premi swap dan transaksi
manajemen, jasa konstruksi, lindung nilai lainnya
jasa konsultan, dan jasa lain - Keuntungan karena
selain jasa yang telah pembebasan utang
dipotong PPh 21 - Penghasilan dari penjualan
atau pengalihan harta di
Indonesia, kecuali yang
diatur dalam Pasal 4 ayat (2)
- Pengalihan dari penjualan
atau pengalihan saham
- Penghasilan berupa premi
asuransi

Tarif Pajak - Tarif pajak bunga, royalti, Tarif umum PPh Pasal 26
dividen, hadiah = 15% adalah 20% atau
- Tarif sewa dan jasa = 2% berdasarkan tax treaty
3. PPh Pasal 22 atas penjualan BBM
Tarif berdasarkan PMK 34/PMK.010/2017 adalah 0,3%
PPh Pasal 22 = 0,3% x Rp750.000.000 = Rp2.250.000

PPh Pasal 22 tersebut dipungut oleh PT Energi Persada selaku produsen bahan bakar minyak,
gas, dan pelumas.

Sumber: BMP EKS4206 Perpajakan Modul 5

Anda mungkin juga menyukai