Anda di halaman 1dari 7

PERENCANAAN USAHA BISNIS KREATIF

”PERENCANAAN PEMBIAYAAN DAN ESTIMASI BIAYA USAHA”

NAMA KELOMPOK
KELOMPOK : 9

NI PUTU AYU KARISMAWATI


KARISMAWATI (1607521066)

A.A. ISTRI TIA MAHARANI (1607521084)

PROGRAM REGULER PAGI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2019
1. Perkiraan Kebutuhan Dana dan Sumber Pendanaan

Suatu aktivitas bisnis tidak akan dapat berjalan dengan baik bila tidak didukung oleh
ketersediaan dana yang baik dan mencukupi. Bila suatu aktivitas bisnis tidak dapat memenuhi
permintaan barang atau jasa sesuai dengan jumlah dan kriteria pelanggan dikarenakan bisnis
tersebut tidak memiliki dana yang cukup untuk melakukan proses produksinya, maka sudah
dapat dipastikan usaha bisnis tersebut akan terancam gagal.

Dalam menentukan besarnya dana yang akan diperlukan untuk menjalankan suatu
aktivitas bisnis, dibutuhkan suatu peramalan ( forecasting) yang baik. Peramalan atau taksiran
ini berbeda-beda untuk masing-masing jenis proyek. Pada umumnya, taksiran dana yang
dibutuhkan tersebut tergantung pada kompleksitas dari kegiatan pendanaan itu sendiri,
misalnya penentuan lokasi bisnis yang bergantung kepada harga tanah. Semakin mahal harga
tanah maka akan semakinbesar pula dana yang dibutuhkan oleh bisnis tersebut. Disamping
itu, terdapat pula faktor-faktor biaya yang akan dikeluarkan selama umur bisnis tersebut.

Pendanaan adalah suatu indikator penting dalam mendeteksi apakah suatu bisnis dapat
dijalankan atau tidak.Akhir-akhir ini, telah banyak berkembang berbagai lembaga keuangan
maupun non-keuangan yang telah bersedia untuk mendanai suatu aktivitas bisnis, tentu saja
dengan persyaratan tertentu. Sumber dana dari lembaga-lembaga itu sering disebut sebagai
modal asing (modal pinjaman). Menurut Suratman (2001), sumber dana dari modal asing
adalah: sumber dana yang didapatkan dari luar perusahaan (kreditur) yang tidak ikut memiliki
perusahaan tersebut seperti Bank, Perusahaan Leasing, dan Lain Sebagainya. Sumber dana
dari modal asing biasanya berwujud hutang, baik hutang jangka panjang, maupun hutang
jangka pendek. Sumber dana itu sendiri dapat juga berasal dari pihak internal perusahaan
yang akan melakukan aktivitas bisnis. sumber dana ini disebut juga sebagi sumber dana
modal sendiri. Sumber dana modal sendiri biasanya berwujud Modal Saham dan Laba
Ditahan.

1.1 Contoh dari kebutuhan dana dan sumber pendanaan

 Sumber Modal

Modal Sendiri Modal Asing Total Modal


Modal tetap Rp 200.000.000 - Rp 200.000.000
Total Rp 200.000.000 Rp 200.000.000
BIAYA PERLENGKAPAN KANTOR
FLOWOONS
PARTY PLANNER

Nominal Umur Penyusutan


Jenis Jumlah
(Rp) (Tahun) (Rp)
Kendaraan (mobil box) 1 buah Rp 120,000,000 5 Rp 24,000,000
Ac 2 buah Rp 8,000,000 5 Rp 1,600,000
Meja Kantor 5 buah Rp 2,500,000 5 Rp 500,000
Kursi 7 buah Rp 3,500,000 5 Rp 700,000
Telepon 2 buah Rp 300,000 5 Rp 60,000
Komputer 2 set Rp 10,000,000 5 Rp 2,000,000
Printer 2 buah Rp 4,000,000 5 Rp 800,000
Sofa 2 set Rp 7,000,000 5 Rp 1,400,000
Rak/Lemari arsip 2 set Rp 5,000,000 5 Rp 1,000,000
Alat pel 1 buah Rp 100,000 5 Rp 20,000
Sapu ijuk 3 buah Rp 30,000 5 Rp 6,000
Kemoceng bulu ayam 1 buah Rp 10,000 5 Rp 2,000
Pembersih kaca 1 buah Rp 10,000 5 Rp 2,000
Tong sampah 2 buah Rp 25,000 5 Rp 5,000
Sapu lidi 2 buah Rp 10,000 5 Rp 2,000
Keset 2 buah Rp 30,000 5 Rp 6,000
Dispenser 1 buah Rp 250,000 5 Rp 50,000
Kertas HVS 1 rim Rp 40,000
Tinta printer 1 set Rp 75,000
Alat tulis kantor 1 set Rp 50,000
Rp 160,930,000 Rp 32,153,000
BIAYA PERALATAN DAN PERLENGKAPAN OPERASIONAL
BLOW OUT PROJECT
PARTY PLANNER

Umur Ekonomis Penyusutan


Jenis Jumlah Nominal
(Tahun) (Rp)
Tangga besi 1 Buah Rp 500,000 5 Rp 100,000
Gunting besar 5 Buah Rp 50,000 5 Rp 10,000
Gunting kecil 5 Buah Rp 25,000 5 Rp 5,000
Gunting curly 5 Buah Rp 60,000 5 Rp 12,000
Stapler jepretan tembak 3 Buah Rp 300,000 5 Rp 60,000
Stapler biasa 3 Buah Rp 60,000 5 Rp 12,000
Pompa balon listrik 1 Buah Rp 300,000 5 Rp 60,000
Palu sedang 2 Buah Rp 50,000 5 Rp 10,000
Lampu Hias 10 Buah Rp 500,000 5 Rp 100,000
Lilin hias elektrik 30 Buah Rp 300,000 5 Rp 60,000
Lem tembak 2 Buah Rp 240,000
Paku 5 cm 1 kg Rp 35,000
Double tip 10 buah Rp 100,000
Isolasi bening 5 pak Rp 100,000
Lem kertas fox 3 buah Rp 45,000
Balon 200 Buah Rp 1,000,000
Pita Hias 100 Gulung Rp 2,000,000
Kain Hias 100 Meter Rp 3,000,000
Tulisan Dekorasi 50 Buah Rp 2,500,000
Bingkai Foto 10 Buah Rp 500,000
Kertas Kado 50 Pcs Rp 50,000
TOTAL Rp 11,715,000 Rp 429,000

2. Alokasi Pembiayaan ( Investasi dan Operasional )

Investasi bisa menghasilkan tingkat pengembalian yang diharapkan di masa mendatang,


investor harus melakukan analisis kelayakan investasi terlebih dahulu.Analisis kelayakan
investasi dapat dipahami sebagai tindakan yang dilakukan untuk mengetahui prospek dari
suatu proyek investasi yang mendasari pengambilan keputusan diterima atau ditolaknya
investasi tersebut.Sebelum mengambil keputusan investasi, penting untuk dilakukan analisis
kelayakan agar dapat menghindari penanaman modal pada proyek atau kegiatan yang tidak
menguntungkan.

Investasi memiliki ruang lingkup yang luas, di mana investasi dapat dilakukan pada
pengadaan aset riil seperti bangunan atau gedung, kendaraan, peralatan kantor, dan tanah,
tetapi juga surat-surat berharga seperti deposito, obligasi, dan saham. Dari beragam instrumen
tersebut, investasi terbagi dalam tiga durasi waktu, yakni jangka pendek, menengah, dan
panjang.

2.1 Metode analisis kelayakan investasi


Tujuan utama dari investasi adalah memperoleh keuntungan atau tingkat
pengembalian yang tinggi. Artinya, tidak ada investor yang mau mengalami kerugian bahkan
kehilangan dana atau modal yang telah ditanamkan pada instrumen tertentu. Nah, agar tak
salah dalam mengambil keputusan investasi, wajib hukumnya bagi investor untuk melakukan
analisis kelayakan investasi.Namun, bagaimana caranya?

Kelayakan investasi tidak bisa dinilai hanya berdasarkan dari asumsi atau keyakinan
saja, tetapi harus dianalisis secara mendalam dari berbagai aspek.Tanpa pertimbangan yang
matang, investasi ibarat membeli kucing dalam karung.Artinya, investor tidak mengetahui
secara jelas penanaman modal yang dilakukannya tersebut menguntungkan atau tidak.

Untuk menilai kelayakan suatu investasi, setidaknya terdapat empat metode yang bisa
dilakukan, yakni:

1. Net Pr esent Value (NPV)

Kelayakan investasi dengan metode Net Present Value (NPV) dinilai dari keuntungan
bersih yang diperoleh di akhir pengerjaan suatu proyek atau investasi. Keuntungan bersih
tersebut dihitung dari selisih nilai sekarang investasi dengan aliran kas bersih yang
diharapkan dari proyek atau investasi di masa yang akan datang atau pada periode tertentu.
Penilaian kelayakan investasi dengan pendekatan NPV ini merupakan metode kuantitatif
yang mampu menunjukkan layak tidaknya suatu proyek atau investasi.

Contohnya :

NET PRESENT VALUE


FLOWOONS
PARTY PLANNER

12%
0.892 Rp 216,708,010
0.797 Rp 245,988,870
0.711 Rp 267,510,878
0.635 Rp 287,525,577
0.567 Rp 305,541,643
Rp 1,323,274,978
Rp 800,000,000
NPV Rp 523,274,978

2. Payback Period (PBP)

Jika NPV mengukur investasi dari profitabilitasnya, metode Payback Period


mengukur kecepatan pengembalian investasi.Oleh sebab itu, satuan ukuran yang dihasilkan
bukan dalam bentuk persentase ataupun rupiah, melainkan waktu.Jika nilai PBP lebih cepat
Dekorasi dan snack or cupcakes party

Anda mungkin juga menyukai