Sebagai pengelola dan pemilik usaha atau pelaksana usaha kecil wirausaha dapat memilih
dan melakukan tiga cara yang dapat dilakukan oleh seseorang apabila ingin memulai suatu usaha
atau memasuki dunia usaha yaitu:
5. Salah memilih mentor dan tidak mau belajar dari orang lain
Bidang Usaha
Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
a) Bidang dan jenis usaha yang dimasuki
Beberapa bidang usaha yang bisa dimasuki, diantaranya:
1. Bidang usaha pertanian (agriculture)
Bidang usaha ini antara lain meliputi pertanian, kehutanan, perikanan, dan
perkebunan.
2. Bidang usaha pertambangan (mining)
Bidang usaha ini antara lain meliputi galian pasir, galian tanah, batu, dan bata.
3. Bidang usaha pabrikasi (manufacturing)
Bidang usaha ini antara lain meliputi industri perakitan, sintesis.
4. Bidang usaha konstruksi
Bidang usaha ini antara lain meliputi konstruksi bangunan, jembatan, pengairan,
jalan raya.
5. Bidang usaha perdagangan (trade)
Bidang usaha ini antara lain meliputi retailer, grosir, agen, dan ekspor-impor.
6. Bidang jasa keuangan (financial service)
Bidang usaha ini antara lain meliputi perbankan, asuransi, dan koperasi.
7. Bidang jasa perseorangan (personal service)
Bidang usaha ini antara lain meliputi potong rambut, salon, laundry, dan catering.
8. Bidang usaha jasa-jasa umum (public service)
Bidang usaha ini antara lain meliputi pengangkutan, pergudangan, wartel, dan
distribusi.
9. Bidang usaha jasa wisata (tourism)
Bidang usaha ini terbagi ke dalam tiga kelompok usaha wisata, yaitu:
a. usaha jasa parawisata, yang antara lain meliputi jasa biro perjalanan wisata,
jasa agen perjalanan wisata, jasa pramuwisata, jasa konvensi perjalanan intensif
dan pameran, jasa impresariat (pengurusan izin untuk suatu pertunjukan), jasa
konsultan pariwisata, dan jasa informasi pariwisata.
b. pengusahaan objek dan daya tarik wisata, yang meliputi pengusahaan obyek
dan daya tarik wisata alam, pengusahaan obyek dan daya tarik wisata budaya,
serta pengusahaan obyek dan daya tarik wisata minat khusus.
c. usaha sarana wisata, yang antara lain berupa penyediaan akomodasi, makanan
dan minuman, angkutan wisata, sarana pendukung di tempat wisata, dan
sebagainya.
Pengertian
Badan usaha adalah suatu kesatuan yuridis (hukum) dan ekonomi yang menggunakan modal dan
tenaga dengan tujuan memperoleh keuntungan atau laba.
1) Perseorangan
Perseorangan merupakan usaha milik pribadi. Artinya modal dimiliki oleh peroranga.
Pendirian perusahaan ini sangat sederhana, tidak memerlukan persyaratan khusus dan
relative tidak memerlukan modal besar. Perusahaan perseorangan biasanya dipimpin oleh
pemilik usahayang sekaligus menjadi penanggung jawab atas segala aktivitas perusahaan,
termasuk kewajibannya terhadap pihak luar. Bila terjadi masalah dengan pihak lain, misalnya
kewajiban membayar utang, sepenuhnya hal itu menjadi tanggung jawab pemilik.
Kelebihan perusahaan jenis ini adalah di samping pendiriannya mudah dan modalnya relatif
kecil, perusahaan ini juga tidak memerlukan organisasi yang besar dan semua wewenang
keputusan manajemen ada ditangan pemilik dan keuntungan sepenuhnya menjadi hak
pemilik usaha.
Sedangkan kelemahan dari perusahaan ini adalah relative sulit berkembang karena biasanya
menggunakan manajemen keluarga. Banyak perusahaan jenis ini yang hidup sesaat. Begitu
pemilik utamanya meninggal, usahanya pun bubar. Selain itu penambahan modal juga
relative sulit, apalagi untuk memperoleh modal yang besar dari pihak luar
perusahaan,sementara modal dari pemilik sangat terbatas
Contoh perusahaan perseorangan adalah Usaha Dagang (UD) atau Toko Bangunan (TB)
contohnya UD Makmur Abadi yang bergerak dalam produksi batu bata dan genteng atau TB
Empat Sekawan yang bergerak dalam jual beli bahan-bahan bangunan.
2) Firma (Fa)
Firma merupakan perusahaan yang pendiriannya dilakukan oleh dua orang atau lebih
dan menjalankan perusahaan atas nama perusahaan. Pendirian firma dilakukan dengan du
acara yaitu melalui akte notaris resmi dan melalui akte dibawah tangan. Jika melalui akte
resmi, proses selanjutnya dari notaris harus sampai pengadilan negeri dan diberitakan diberita
negara. Namun jika memilih akte di bawah tangan, prosesnya cukup melalui kesepakatan
pihak-pihak terlibat.
Modal firma diperoleh dari mereka yang terlibat dalam pendirian firma. Kelebihan
firm ajika dibandingkan dengan perusahaan perseorangan adalah manajemen lebih baik dan
perolehan dana dari pihak luar relative lebih mudah. Ataupun kelemahannya yaitu jika salah
satu pemilik firma tidak ada, akibatnya kelanjutan usahanya menjadi tidak menentu. Contoh
badan usaha jenis firma adalah Fa. Amir Mahmud yang bergerak dalam bidang perdagangan
rempah-rempah.
3) Perseroan Komanditer
Tujuan utama pendirian koperasi adalah membangun dan mengembangkan potensi ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Adapun modal koperasi dapat
berasal dari dua jenis yaitu modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri berasal dari
simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, atau hibah. Sementara modal pinjaman
berasal dari anggota koperasi, bank, lenbaga keuangan atau dari penerbitan obligasi serta
surat utang lainnya.
5) Yayasan
Yayasan merupakan badan usaha yang tidak bertujuan mencari keuntungan, tetapi lebih
menekankan usahanya pada tujuan sosial. Modal Yayasan diperoleh dari sumbangan, wakaf,
hibah, atau sumbangan kegiatan yayasan tersebut.
Pendirian Yayasan dilakukan untuk bidang Pendidikan, Kesehatan, panti sosial, atau
Lembaga swadaya masyarakat.
a. Dilihat dari segi kepemilikan, perseroan terbatas terdiri dari tiga jenis.
1. Perseroan Terbatas Biasa
Merupakan PT yang para pendiri, pemegang saham, dan pengurusnya warga negara
Indonesia dan badan hukum Indonesia (dalam pengertian tidak ada modal asing.
a. Modal dasar, merupakan modal yang diperlukan pertama kali perusahaan didirikan dan
modal tersebut tertera dalam akte notaris. Misalnya PT Telkom Tbk. Didirikan dengan
modal dasar Rp1..000.000.000 (satu miliar rupiah) yang berbentuk saham.
b. Modal ditempatkan atau dikeluarkan, yaitu modal yang telah dikeluarkan/dijual oleh
pemegang saham.
c. Modal Setor, merupakan modal yang harus disetor oleh pemegang saham yang
jumlahnya sebesar 50 persen dari modal ditempatkan.
Adapun persyaratan dan tata cara untuk mendirikan perseroan terbatasyang harus dipenuhi
yaitu:
Dalam menjalankan usaha, di sampirkan terdapat badan usaha sah juga dokumen yang
diperlukan dan izin dari pemerintah. Banyaknya dokumen dan izin yang dibutuhkar. tergantung
dari jenis usaha yang dijalankan. Setiap jenis badan usaha memerlukan sejumlah dokumen atau
izin yang berbeda, misalnya untuk mendirikan suatu pabrik yang berbeda dengan membangun
rumah sakir atau hotel. Namun, ada dokumen atau persyaratan yang harus dimiliki semua
perusahaan, seperti Badan Usaha, Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dan Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP). Dalam praktiknya dokumen-dokumen yang diperlukan oleh suatu usaha adalah:
3. Bukti diri. Di samping dokumen izin-izin lainnya harus segera diurus sesuai dengan bidang
usaha.
3. Izin domisili, di mana perusahaan atau lokasi proyek berada, diperoleh melalui kelurahan
setempat;
5. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diperoleh melalui pemerintan daerah setempat;
Akta perusahaan merupakan dokumen yang dibuat dan disahkan oleh notaris terkait dengan
usaha untuk mendirikan sebuah perusahaan, baik itu perusahaan yang berbadan hukum maupun
perusahaan yang tidak berbadan hukum. Akta perusahaan ini berisi informasi lengkap tentang
usaha yang dijalankan, mulai dari nama perusahaan, bergerak di bidang apa, nama pemilik
modal, besaran modal dasar dan disetor serta struktur pengurus perusahaan (direktur, komisaris,
dll).
Surat ini dibuat dan dikeluarkan oleh kantor kelurahan/desa dimana perusahaan berada.
Berdasarkan surat ini, Camat akan menerbitkan surat keterangan yang sama. Persyaratan untuk
mendapatkan SKDU adalah fotokopi PBB tahun terakhir, Perjanjian Sewa atau kontrak tempat
usaha bagi yang berdomisili bukan di gedung perkantoran, KTP direktur, serta IMB jika PT tidak
berada di gedung perkantoran.
Nomor Pokok Wajib Pajak yang selanjutnya disingkat NPWP adalah nomor yang diberikan
kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai
tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakannya. Untuk mendapatkan NPWP Badan Usaha, yang diperlukan adalah salinan akte
perusahaan dan surat keterangan domisili.
Nomor Induk Berusaha (NIB) yang merupakan identitas pelaku usaha yang diterbitkan oleh
Lembaga OSS setelah pelaku usaha melakukan pendaftaran yang berbentuk 13 (tiga belas) digit
angka acak yang diberi pengaman dan disertai dengan tanda tangan elektronik. NIB ini berlaku
sebagai Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Angka Pengenal Importir (API) dan Akses
Kepabeanan.
Setelah mendapatkan NIB, maka OSS akan mengeluarkan dua tahap izin yaitu izin usaha dan
izin komersial. Izin usaha adalah adalah izin yang diterbitkan oleh Lembaga OSS untuk dan atas
nama menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau bupati/wali kota setelah pelaku usaha
melakukan pendaftaran dan untuk memulai usaha dan/atau kegiatan sampai sebelum pelaksanaan
komersial atau operasional dengan memenuhi persyaratan dan/ atau komitmen. Sementara Izin
Komersial atau Izin Operasional adalah izin yang diterbitkan oleh Lembaga OSS untuk dan atas
nama menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau bupati/wali kota setelah Pelaku Usaha
mendapatkan Izin Usaha dan akan melakukan kegiatan operasional dengan memenuhi
persyaratan dan/atau Komitmen.