Anda di halaman 1dari 11

TUGAS FISIKA

LAPORAN PERCOBAAN HUKUM HOOKE

DISUSUN OLEH :

Kelas X MIPA 2

Nama Anggota Kelompok :

1. Marila Diva Juliyanda (19)

2. Muttasyafi'ah (25)

3. Rizka Dwi Febrianti (34)

TAHUN PELAJARAN 2020/2021

SMAN 1 YOSOWILANGUN
LAPORAN PERCOBAAN HUKUM HOOKE
A. TUJUAN
1. Mempelajari hukum hooke pada susunan pegas : tunggal, seri, dan gabungan pegas seri
paralel.

B. LANGKAH KERJA
1. Buka link percobaan di laboratorium maya pada alamat berikut. Kalian bisa
menggunakan handphone, ipad, laptop, atau komputer.
https://vlab.belajar.kemdikbud.go.id/Konten/VirtualLab/222
2. Klik lakukan percobaan di laboratorium maya.
3. Membagi tugas untuk masing – masing jenis susunan pegas : tunggal, seri, paralel, dan
gabungan seri paralel untuk 3 anak dalam satu kelompok.
4. Pilih gambar tipe jenis susunan pegas : tunggal, seri, paralel, dan gabungan seri paralel
kemudian tentukan jumlah pegas, massa benda, dan gaya gravitasi (bisa di ubah menjadi
10 m/ s2 untuk mempermudah penghitungan).
5. Menentukan konstanta pegas untuk masing – masing tipe jenis pegas : tunggal, seri,
paralel, dan gabungan seri paralel.
6. Mengetahui perubahan panjang pegas untuk masing – masing tipe jenis pegas : tunggal,
seri, paralel, dan gabungan seri paralel.
7. Mencari konstanta gabungan pada susunan pegas : seri, paralel, dan gabungan seri
paralel.
8. Melatih pemahaman tentang hukum hooke dengan mengerjakan latihan soal di
laboratorium maya.
9. Screenshoot gambar ketiga tipe jenis susunan pegas : tunggal, seri, paralel, dan gabungan
seri paralel. Lalu screenshoot hasil percobaan.
10. Membuat laporan hasil percobaan hukum hooke.

C. HASIL PERCOBAAN

1. Susunan pegas tunggal


Tabel hasil percobaan susunan pegas tunggal :

k1= k2 ≠ k3 dan m1 ≠ m2 = m3

Tipe susunan Jumlah pegas Konstanta Massa Panjang Gaya Gravitasi


pegas pegas benda
Tunggal 1 1 200 N/m 15 kg 1,75 m 150 N 10 m/ s2
Tunggal 2 1 200 N/m 20 kg 2m 200 N 10 m/ s2
Tunggal 3 1 300 N/m 20 kg 1,67 m 200 N 10 m/ s2

2. Susunan pegas seri

3. Susunan pegas paralel


4. Susunan gabungan pegas seri paralel

Tabel hasil percobaan konstanta pegas gabungan pada susunan pegas : seri, paralel, dan
gabungan seri paralel :

k1 = k2 = k3 = 300 N/m dan m1 = m2 = m3 = 20 kg

Susunan pegas x F k gabungan

Seri 5m 200 N 40 N/m

Paralel 1,22 m 200 N 163,93 N/m

Gabungan seri 3m 200 N 66,66 N/m


paralel
D. PEMBAHASAN

Percobaan di laboratorium maya tentang hukum hooke dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Susunan pegas tunggal

Pada susunan pegas tunggal dapat ditemukan hubungan antara gaya dengan pertambahan
panjang pegas yang dikenai gaya. Besar gaya berbanding lurus dengan pertambahan
panjang pegas. Semakin besar gaya yang bekerja pada pegas, semakin besar pertambahan
panjang pegas. Perbandingan antara besar gaya terhadap pertambahan panjang pegas
bernilai konstan. Konstanta perbandingannya dinamakan konstanta pegas. Hukum hooke
berlaku ketika gaya tidak melampaui batas elastisitas pegas.

Secara matematis, hukum hooke dinyatakan melalui persamaan :

F F = k . Δx F F
Δx = k k = Δx
Keterangan :

F = Gaya (N) Δx = Perubahan panjang pegas (m)

k = Konstanta pegas pengganti atau tetapan pegas (N/m)

2. Susunan pegas seri

Pada susunan pegas seri ketika digantungkan beban yang massanya 20 kg, konstanta 300
N/m, dan gravitasi 10 m/ s2 maka akan menghasilkan panjang 5 m dengan gaya 200 N.
Pada percobaan di atas, susunan pegas seri saat diberi gaya maka semua pegas merasakan
gaya yang sama. Regangan pegas yang dihasilkan pada susunan pegas seri semakin
panjang tetapi tegangan susunan pegas seri semakin lemah.

Tetapan pegas atau konstanta pengganti susunan seri dapat dinyatakan sebagai berikut :

1 1 1 1
ks = k1 + k2 + k3

3. Susunan pegas paralel

Pada susunan pegas paralel ketika digantungkan beban yang massanya 20 kg, konstanta
300 N/m, dan gravitasi 10 m/ s2 maka akan menghasilkan panjang 1,22 m dengan gaya
200 N. Pada percobaan di atas, susunan pegas paralel jika ditarik dengan gaya yang besar
maka pemanjangan pegas sama dengan gaya yang diberikan dibagi sebanding
konstantanya. Regangan pegas yang dihasilkan pada susunan pegas paralel semakin
pendek tetapi tegangan susunan pegas paralel semakin kuat.

Tetapan pegas atau konstanta pengganti susunan paralel dapat dinyatakan sebagai berikut:

k p = k1 + k2 + k3
4. Susunan gabungan pegas seri paralel

Pada susunan gabungan pegas seri paralel ketika digantungkan beban yang massanya 20
kg, konstanta 300 N/m, dan gravitasi 10 m/ s2 maka akan menghasilkan panjang 3 m
dengan gaya 200 N. Regangan pegas yang dihasilkan pada susunan pegas gabungan seri
paralel akan semakin panjang karena pada susunan gabungan tersebut terdapat pegas seri
dan juga tegangannya akan semakin kuat karena terdapat pegas paralel.

Tetapan pegas atau konstanta pengganti susunan gabungan pegas seri paralel dapat
dinyatakan sebagai berikut :

1 1 1
= +
k total k 1+ k 2 k 3

Perbedaan antara susunan pegas paralel dan susunan pegas seri :

Konstanta gabungan susunan pegas paralel lebih besar dibandingkan konstanta gabungan
pada susunan pegas seri. Sehingga tegangan susunan pegas paralel lebih kuat daripada
pegas seri. Tetapi susunan pegas seri lebih panjang daripada susunan pegas paralel karena
regangan pegas seri lebih panjang daripada pegas paralel.
E. LATIHAN SOAL
Jawab :
1.
F = k . Δx

F
Δx =
k

420 N
Δx =
240 N /m

Δx = 1,75 m

2. Jawab:

F = k . Δx

F
k = Δx

150 N
k=
0,6m

k = 250 N/m

3. Jawab :

F = k . Δx

F = 380 N/m . 0,47 m

F = 178,6 N

F = 180 N
Jawab:
4. 1 1 1 1
ks
= k1 + k2 + k3

1 1 1 1
ks
= 460 N /m + 140 N /m + 280 N /m

1 14 46
ks
= 6440 N /m
+ 6440 N /m
+
23
6440 N /m

1 83
=
ks 6440 N /m

83 ks = 6440 N/m

6440 N /m
ks =
83

ks = 77,59 N/m

F = ks . Δx

F
Δx =
ks

450 N
Δx =
77 ,59 N /m

Jawab :

5. kp = k1 + k2 + k3 + k4

kp = 410 N/m + 360 N/m + 380 N/m + 220 N/m

kp = 1370 N/m

F = kp . Δx

F
Δx =
kp

440 N
Δx =
1370 N /m

Δx = 0,32 m
6.
Jawab :

F = k . Δx

F
k=
Δx

230 N
k=
2, 3 m

k = 100 N/m

7.
Jawab :

F = k . Δx

F = 200 N/m . 0,1 m

F = 20 N

Jawab :
8.
F = k . Δx

F
k = Δx

260 N
k = 1, 37 m

k = 189,78 N/m

k = 190 N/m
Jawab :
9.
kp = k1 + k2

kp = 180 N/m + 260 N/m

kp = 440 N

F = kp . Δx

F
Δx =
kp

40 N
Δx =
440 N /m

Δx = 0,09 m

Jawab :
10.
1 1 1
ks
= 140 N /m + 120 N /m

1 6 7
ks
= 840 N /m + 840 N /m

1 13
ks
= 840 N /m

13 ks = 840 N/m

840 N /m
ks =
13

ks = 64,61 N/m

F = ks . Δx

F
Δx =
ks

170 N
Δx =
64 , 61 N /m

Δx = 2,63 m

F. PENUTUP
Kesimpulan :

Dari percobaan hukum hooke yang kami lakukan di laboratorium maya, dapat
disimpulkan bahwa :

Pada susunan pegas tunggal ditemukan bahwa besar gaya berbanding lurus dengan
pertambahan panjang pegas. Perbandingan antara besar gaya terhadap pertambahan
panjang pegas bernilai konstan. Konstanta perbandingannya dinamakan konstanta pegas.
Hukum hooke berlaku ketika gaya tidak melampaui batas elastisitas pegas.

Secara matematis, hukum hooke dinyatakan melalui persamaan :

F F
F F = k . Δx Δx = k k = Δx

Tetapan pegas atau konstanta pengganti susunan seri dapat dinyatakan sebagai berikut :

1 1 1 1
ks = k1
+ k2
+ k3

Tetapan pegas atau konstanta pengganti susunan paralel dapat dinyatakan sebagai berikut:

k p = k1 + k2 + k3

Tetapan pegas atau konstanta pengganti susunan gabungan pegas seri paralel dapat
dinyatakan sebagai berikut :

1 1 1
= +
k total k 1+ k 2 k 3

Konstanta gabungan susunan pegas paralel lebih besar dibandingkan konstanta gabungan
pada susunan pegas seri. Sehingga tegangan susunan pegas paralel lebih kuat daripada
pegas seri. Tetapi susunan pegas seri lebih panjang daripada susunan pegas paralel karena
regangan pegas seri lebih panjang daripada pegas paralel.

Anda mungkin juga menyukai