BAB I
PENDAHULUAN
Makanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan individual. Hal
ini terutama pada tahun-tahun pertama dari kehidupan anak, makanan merupakan faktor yang
sangat penting bagi pertumbuhan yang normal dari setiap individu. Oleh sebab itu, dalam rangka
perkembangan dan pertumbuhan anak menjadi sehat dan kuat , perlu memperhatikan makanan,
tidak saja dari segi kuantitas (jumlah) jumlah makanan yang dimakan, melainkan juga dari segi
kualitas (mutu) makanan itu sendiri. Makanan yang banyak hanya akan mengenyangkan perut,
tetapi gizi yang cukup akan dapat menjamin pertumbuhan yang sempurna.
Ibu-ibu yang mempuyai bayi atau balita membutuhkan edukasi akurat dan komprehensif
tentang makanan pendamping ASI untuk mencapai perkembangan dan pertumbuhan balita yang
optimal. Oleh sebab itu, kami sebagai tenaga kesehatan akan melakukan penyuluhan tentang
makanan pendamping ASI untuk menekan angka penyakit terkait masalah gizi di desa Bekare,
kecamatan Bungkal, kabupaten Ponorogo.
1.2 Rumusan Masalah
4.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi makanan pendamping ASI.
2. Mengetahui kebutuhan gizi pada bayi usia 6-24 bulan.
3. Mengetahui cara pemberian MP-ASI pada bayi.
4. Mengetahui cara penyajian MP-ASI.
BAB II
PERENCANAAN STRATEGI
2.1 Advokasi
2. Tujuan : Acara ini mendapat persetujuan dan dukungan dari kepala desa
Bekare, kecamatan Bungkal, kabupaten Ponorogo sehingga acara
promosi kesehatan ini berjalan lancar.
2.3 Empowerment
1. Sasaran : Ibu yang mempunyai bayi dan balita di desa Bekare, kecamatan
Bungkal, kabupaten Ponorogo.
Sasaran : Ibu yang memiliki bayi usia 6-24 bulan di desa Bekare,
kecamatan Bungkal, kabupaten Ponorogo
Waktu : 90 Menit
Tujuan Umum : Untuk menekan angka penyakit akibat masalah gizi pada
bayi dan balita di Indonesia
Tujuan Khusus : Untuk memberikan pengetahuan pada ibu yang memiliki bayi usia 6
– 24 bulan mengenai makanan pendamping ASI sesuai usia bayi di desa Bekare,
kecamatan Bungkal, kabupaten Ponorogo
Pertanyaan dari audien : 1. Bagaimana cara memilih menu yang baik untuk
kebutuhan bayi kita mengingat uang kita yang terbatas
untuk membeli daging dan ikan? (Ibu Amelia)
2. Apakah setelah menyusui 6 bulan kita boleh berhenti memberikan ASI dan beralih ke susu formula
dan sebagai gantinya kita memberi anak kita dengan gizi seimbang ?(Ibu Afid)
3.4 Evaluasi
3.4.1 Evaluasi Struktur
5. Peserta penyuluhan memahami tentang gizi seimbang dalam pemberian makanan pendamping ASI
disesuaikan dengan usia bayi
BAB IV
MP-ASI diberikan mulai usia 4 bulan sampai 24 bulan. Semakin meningkat usia bayi/anak,
kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah karena tumbuh kembang, sedangkan ASI yang
dihasilkan kurang memenuhi kebutuhan gizi. MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke
makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk
maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak. Pemberian MP-ASI yang
cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan
kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode ini. Tujuan pemberian makanan pendamping
ASI yaitu menurut shollihin (1999) yaitu :
4. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah, mencium dan menelan serta melakukan
adaptasi pada makanan yang mengandung energi tinggi.
5. Guna memenuhi zat-zat gizi yang belum dipenuhi oleh asi guna menunjang proses pertumbuhan agar
tetap optimal.
Menurut lewis ( 2004 ) kebutuhan nutrisi yang harus dikonsumsi oleh bayi yaitu :
Menurut WHO ( 2003 ) tentang makanan pendamping yang baik untuk bayi adalah:
1. Makanan yang dimakan dapat memenuhi kebutuhan terutama zat-zat besi, kalsium, vitamin
A,B,C,D,K.
1. Berikan secara hati-hati sedikit demi sedikit dari bentuk encer kemudian yang lebih kental secara
berangsur – angsur.
3. Makanan yang dapat menimbulkan alergi diberikan paling terakhir dan harus dicoba sedikit demi
sedikit misalnya telur, cara pemberiannya kuningnya lebih dahulu setelah tidak ada reaksi alergi,
maka hari berikutnya putihnya.
4. Pada pemberian makanan jangan dipaksa, sebaliknya diberikan pada waktu lapar ( Notoatmodjo,
1998: 138 ).
1. Mutu bahan makan, mutu bahan makanan yang baik sangat membantu dalam proses pertumbuhan
karena yang terkandung dalam makanan sangat tinggi.
2. Tekstur dan kekentalan makanan , bayi dengan tekstur makanan lumat atau cair akan membantu
dalam proses makan secara bertahap.
3. Jenis makanan, bayi yang secara dini diperkenalkan satu per satu jenis makanan supaya mengenal
dengan baik sehingga nantinya dengan perkembangan waktu yang dapat menerima makan yang
baru.
4. Jumlah atau porsi makanan, pemberian makanan secara bertahap merupakan cara yang tepat dalam
proses makan.
5. Urutan pemberian MP-ASI ,makanan yang diberikan secara berahap dan berurutan dari makanan
yang ringan kemudian agak padat ,seperti makan saring ,nasi tim, sari jeruk dan jus kemudian
dilanjutkan dengan sayuran dan daging.
6. Jadwal waktu makan ,jadwa makan yang diperlukan bagi bayi sangat bervaiasi tergantung tingkat
lapar pada bayi. Jadwal yang sesuai dengan keadaan lapar atau haus yang sangat berkaitan dengan
pengosongan lambung sehingga saluran cerna siap untuk diidi makanan ( ferdinan ,2008 )
1. Bayi disuapi, batita dibantu makan sendiri. Ikuti isyarat lapar-kenyang anak.
3. Eksperimen berbagai kombinasi, rasa, tekstur dan cara menggugah selera makan anak.
4. Ingatlah bahwa anak belajar ketika makan, maka berikan kasih sayang dan perhatian
Pertumbuhan bayi yang jauh lebih pesat daripada orang dewasa juga mengakibatkan
membutuhkan gizi yang jauh lebih banyak pula. Energi yang dibutuhkan bayi mencapai 100 hingga
200 kkal/kg berat badan. Dari usia 0-6 bulan belum boleh diberi makanan atau minuman selain ASI.
Hal tersebut karena ASI masih mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan bayi. Akan tetapi ketika
usia bayi mulai meninggalkan angka 6 bulan, maka kebutuhan gizinya bertambah. Walaupun masih
menjadi sumber makanan utama namun bayi membutuhkan makanan pendamping untuk
mengimbangi tingkat pertumbuhannya.
Ibu harus berhati-hati dalam memilih makanan pendamping ASI karena masa itu organ
pencernaan bagi bayi belum berkembang sempurna. Ibu dapat memulai dengan memberikan
makanan bertekstur cair sebagai pendamping ASI. Misalnya bubur tepung cair atau dengan jus buah.
Tepung yang digunakan bisa berasal dari tepung kacang hijau, tepung beras, atau yepung maizena.
Kiat memberikan makanan pada bayi sebagai berikut: satu jenis enis makanan baru untuk dua
hari. Ganti menu setelah 2-4 hari. Adapun urutan pemberian makan, yaitu dimulai dari makanan
rendah protein yang paling rendah resiko bayi akan alergi yaitu serelia (tepung beras merah, tepung
beras putih). Campurkan dengan ASI atau susu formula hingga semi cair. Beberapa ahli gizi
merekomendasikan agar sayuran diperkenalkan sebelum buah, karena buah yang rasanya manis
akan membuat sayuran yang rasanya kurang manis membuat tidak menarik untuk bayi. Kurangi gula
atau garam karena bayi tidak membutuhkan tambahan gula atau garam.
Sumber bahan makanan nabati yang bisa diberikan pada bayi misalnya
wortel. bayam, brokoli, dan kangkung. Sedangkan untuk sumber bahan makanan hewani misalnya
telur, daging, dan ikan. Ibu juga boleh memperkenalkan berbagai rasa bumbu sederhana. Misalnya
saja bawang putih, bawang merah, daun bawang, dan bawang bombay. Pengolahan bisa dilakukan
dengan cara direbus, dikukus, ditim, atau ditumis.
Pada balita usia 9 bulan keatas sudah bisa diperkenalkan dengan bumbu
rempah sebagai penyedap masakan. Seringkali bila kita memikirkan bumbu penyebab untuk
makanan yang kita buat, yang terpikirkan adalah gula dan garam. Perkenalkanlah bumbu rempah
pada bayi anda sehingga pengenalan makanan keluarga seperti yang biasa anda masak tidak perlu
harus ditunda sampai bayi berusia batita.
Berikan makanan selingan seperti biscuit 2 kali sehari dan hindari memberikan makanan
manis sebelum waktu makan karena bisa mengurangi nafsu makan. Ajak anak makan bersama di
ruang makan agar anak terbiasa makan bersama keluarga. Pada usia ini biasanya bayi sulit makan
karena itu perlu variasi makanan setiap harinya serta buatlah makanan semenarik mungkin bagi bayi
seperti bentuk makanan menyerupai tokoh kartun kesukaannya. Menurut WHO ( 2003 ) tentang
makanan pendamping yang baik untuk bayi adalah:
1. Makanan yang dimakan dapat memenuhi kebutuhan terutama zat-zat besi, kalsium, vitamin
A,B,C,D,K.
Berikan bayi ASI saja tanpa pedamping makanan atau minuman apapun.
1. Bahan
a. Telur ayam 1 butir
b. Sayap ayam 1 potong
c. Wortel 1 buah ukuran kecil, kubis, makaroni,kacang panjang, daun bawang dan daun seledri, brokoli
secukupnya
d. Garam dan rempah-rempah secukupnya
e. Beras secukupnya
f. Air 3 gelas
g. Mentega secukupnya
2. Cara Membuat
a. Masak beras dengan ditim, jangan terlalu kasar dan jangan terlalu lunak
b. Masak lauk pauk dengan cara di sop.
c. Tumis rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih yang telah dicincang halus dengan
mentega
d. Masukkan air, tunggu hingga mendidih
e. Masukkan sayap ayam, tunggu hingga setengah matang
f. Masukkan wortel, makaroni, kacang panjang, tunggu hingga setengah matang
g. Masukkan kubis, seledri dan daun bawang
h. Tambahkan garam (sebaiknya jangan gunakan penyedap rasa terutama MSG)
i. Aduk hingga matang
j. Agar lebih variasi goreng telur dengan mentega. Sajikan makanan dengan bentuk kartun yang
disukai bayi karena usia ini anak sulit makan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan masalah diatas dapat di simpulkan bahwa kebutuhan gizi pada bayi
berbeda pada setiap usia. Pada balita, pemberian makanan yang bergizi bermanfaat dalam
mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangannya. Namun, makanan yang kurang gizi dapat
berdampak buruk kepada balita yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhannya pula.
Dengan demikian jelas betapa makanan mempunyai pengaruh besar bukan saja terhadap
pertumbuhan jasmani manusia, tetapi juga terhadap perkembangan jiwa. Untuk itu perlu diketahui
bagi ibu kebutuhan gizi pendamping ASI yang diperlukan bayi pada usia tertentu.
Ibu-ibu yang mengikuti penyuluhan didesa Bekare, kecamatan Bungkal, kabupaten Ponorogo
telah menerima dan memahami materi penyuluhan yang telah disampaikan. Diharapkan ibu-ibu
dapat menindaklanjutinya pemahaman yang didapat dan lebih cermat dalam memilih pemenuhan
gizi pada bayinnya sesuai dengan usia.
5.2 Saran.
1. Harus ada pengetahuan tentang kebutuhan gizi makanan pendamping ASI bayi usia 6 – 24 bulan,
karena masa-masa tersebut adalah masa emas dimana bayi tumbuh dan berkembang pesat untuk
itu erlu didukung pemenuhan nutrisi melalui MP-ASI.
2. Perlu diketahui bahwa makanan bergizi tidak perlu mahal. Protein bukan hanya didapat dari hewani
namun juga nabati seperti temped an tahu. Namun proten hewani juga perlu dikonsumsi setidaknya
5 hari sekali.
3. Sebaiknya bayi dikenalkan dengan variasi makanan agar ia tidak menyukai makanan jenis tertentu
saja.
4. Lebih baik masak sendiri makanan untuk bayi karena itu dirasa lebih sehat daripada membeli
makanan kemasan.
5. Sajikan makanan selagi hangat dengan bentuk kartun kesukaan bayi agar merangsang nafsu
makannya (usia 12 – 24 bulan).