Anda di halaman 1dari 33

MODUL 6

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK DAN ARUS BOLAK BALIK

SUDARMADI B.A

PENDAHULUAN

Dalam modul ini anda akan mempelajari berbagai fenomena-fenomena induksi


elektromagnetik, berbagai konsep tentang induksi Faraday, hukum Lenz, GGL induksi,
arus induksi, arus pusar, transformator, induktansi diri, induktansi timbal balik, generator,
Osciloskop, arus bolak balik, rangkaian seri R-L-C dan daya listrik bolak-balik.
Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda dapat menjelaskan secara rinci
fenomena-fenomena dan manfaat dalam teknologi untuk kehidupan seharí-hari. Untuk
mewujudkan tujuan tersebut anda diharapkan dapat :
1. menjelaskan percobaan Faraday tentang induksi elektromagnetik
2. menjelaskan hukum Faraday tentang induksi elektromagnetik
3. menjelaskan tentang hukum Lenz
4. menjelaskan GGL induksi yang timbul pada kumparan jika magnet digerakan pada
kumparan.
5. menjelaskan tentang arus induksi yang timbul pada kumparan, jika magnet digerakan
pada kumparan
6. menjelaskan GGL induksi yang timbul pada kawat lurus yang digerakan pada medan
magnet.
7. menjelaskan arah arus induksi pada kawat yang digerakan pada medan magnet
8. menjelaskan tentang arus pusar (arus Edy)
9. menjelaskan tentang transformador
10. menjelaskan tentang GGL induksi sendiri
11. menjelaskan induktansi diri suatu kawat lurus
12. menjelaskan induktansi diri kumparan
13. menjelaskan induktansi timbal-balik
14. menjelaskan tentang induktor Rhumkoff
15. menjelaskan tentang generator
16. menjelaskan GGL induksi yang timbul pada generator
17. menjelaskan grafik hubungan antara GGL, GGL maximum dan sudut fase pada
generator
18. menjelaskan tentang arus bolak-balik
19. menjelaskan arus listrik pada resistor yang dihubungkan listrik bolak-balik
20. menjelaskan arus listrik pada induktor yang dihubungkan listrik bolak-balik
21. menjelaskan arus listrik pada capasitor yang dihubungkan listrik bolak-balik
22. menjelaskan tentang diagram fasor
23. menjelaskan tentang arus efektif
24. menjelaskan tentang tegangan efektif
25. menjelaskan arus listrik pada rangkaian seri R-L-C
26. menjelaskan sudut fase pada rangkaian arus listrik bolak-balik
27. menjelaskan tentang faktor daya
28. menjelaskan tentang daya listrik pada listrik bolak-balik

114
Modul ini mencakup tujuh kegiatan belajar yaitu :
1. Kegiatan belajar 1 : Induksi elektromagnetik pada kumparan : Kegiatan belajar ini
membahas tentang percobaan Faraday, hukum Lenz, fluk magnetik, hukum Faraday,
GGL induksi yang timbul pada kumparan .
2. Kegiatan belajar 2 : Induksi elektromagnetik pada kawat lurus yang digerakan pada
medan magnet : Kegiatan belajar ini membahas tentang (GGL induksi, arus induksi )
yang timbul pada kawat lurus yang digerakan pada medan magnet dan arus pusar.
3. Kegiatan belajar 3 : Transformator, induksi sendiri dan induktansi timbal-balik :
Kegiatan belajar ini membahas tentang (GGL , tegangan dan efisiensi) transformator
GGL induksi sendiri, induktansi diri (kawat lurus dan kumparan), induktansi timbal-
balik dan induktor Rhumkoff.
4. Kegiatan belajar 4 : Generator : Kegiatan belajar ini membahas tentang generator
AC /DC , GGL induksi yang timbul dan grafik hubungan antara  ;max dengan sudut
fase pada generator.
5. Kegiatan belajar 5 : Osciloskop : Kegiatan belajar ini membahas tentang alat-alat
listrik, tegangan maximum/minimum listrik bolak-balik, frequensi listrik bolak-balik.
6. Kegiatan belajar 6 : Arus bolak-balik : Kegiatn belajar ini membahas tentang arus
listrik pada ( resistor, induktor, capasitor ) yang dihubungkan listrik bolak-balik,
diagram fasor, arus efektif dan tegangan efektif.
7. Kegiatan belajar 7 : Rangkaian seri R-L-C : Kegiatan belajar ini membahas tentang
(arus listrik, sudut fase, impedansce ) pada rangkaian seri R-L-C , faktor daya listrik
bolak-balik dan daya listrik bolak-balik.

Agar anda berhasil dalam mempelajari modul ini gunakan strategi belajar
sebagai berikut :
1. Bacalah secara cepat keseluruhan isi modul ini untuk mengenal lebih jauh.
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dan kerjakan soal-soalnya.
3. Buatlah catatan-catan kusus.

115
FISIKA S.M.A

KEGIATAN BELAJAR 1

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK PADA KUMPARAN

Dalam dunia modern induksi elektromagnetik mempunyai peranan penting,


misalnya induksi elektromagnetik digunakan untuk membuat generator listrik.Oleh sebab
itu kita mempelajari induksi elektromagnetik, percobaan Faraday, hukum Lenz, fluk
magnetik, hukum Faraday, GGL induksi yang timbul pada kumparan dan arus induksi
yang timbul pada kumparan.

A. Percobaan Faraday.

1. Sebuah magnet batang diletakan


di depan kumparan yang dihu-
bungkan dengan amperemeter,
U S kutub utara magnet berhadapan
v dengan kumparan.
S U B a). magnet mula-mula diam, am-
peremeter menunjuk nol
b). kemudian magnet digerakan
mendekati kumparan, ternya-
i i ta amperemeter menyimpang
0 ke kanan. Dan kumparan me-
-1 +1 njadi magnet seperti gambar.

+ -
Amperemeter

Gambar 6.1.a

c). kemudian magnet digerakan


S U menjauhi kumparan, ternyata
v amperemeter menyimpang ke
S U B kiri. Dan kumparan menjadi
magnet seperti gambar.

i i
0
-1 +1

+ -
Amperemeter

Gambar 6.1.b

116
2. Sebuah magnet batang diletakan
di depan kumparan yang dihu-
bungkan dengan amperemeter,
S U kutubselatan magnet berhadapan
v dengan kumparan.
U S B a). magnet mula-mula diam, am-
peremeter menunjuk nol
b). kemudian magnet digerakan
mendekati kumparan, ternya-
i i ta amperemeter menyimpang
0 ke kiri. Dan kumparan men-
-1 +1 jadi magnet seperti gambar.

+ -
Amperemeter
Gambar 6.2.a

U S c). kemudian magnet digerakan


v menjauhi kumparan, ternyata
U S B amperemeter menyimpang ke
kanan. Dan kumparan menja-
di magnet seperti gambar.

i i
0
-1 +1

+ -
Amperemeter
Gambar 6.2.b

B. Hukum Lenz.

Dari percobaan Faraday arus listrik yang timbul pada kumparan disebut “arus
induksi”.
Hukum Lenz : “arus induksi menimbulkan sesuatu yang menentang suatu
penyebabnya “. Dari
hukum Lenz ini di dalam kumparan timbul “sesuatu yang menentang”, (dalam hal ini
yang timbul dan menentang tersebut adalah medan magnet (B). Arah B yang timbul
pada kumparan dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan seperti pada gambar
pada modul 5 yaitu Gambar 5.6.
Akibatnya pada kumparan terdapat garis gaya magnet yang menyebabkan kumparan
menjadi magnet, arah panah = kutub utara magnet.

C. Fluk magnetik.

garis gaya magnet


B

S U

P Q

Gambar 6.3
117

Sebuah cincin diletakan di depan kutub utara magnet batang, jumlah garis gaya
magnet yang menerobos luasan cincin tersebut disebut “ fluk magnetik”. Besar
fluk
magnetik dituliskan sebagai berikut :

 = B . A cos weber

Catatan :  = sudut antara arah normal bidang terhadap arah induksi magnetik.
* Fluk magnetik di P > fluk magnetik di Q

D. Hukum Faraday.

Yang menimbulkan “arus induksi” pada kumparan jika magnet digerakan pada
kumparan adalah GGL induksi. Dan menurut hukum Faraday besar GGL induksi
yang timbul pada kumparan “berbanding lurus dengan jumlah lilitan
kumparan dan cepat perubahan fluk magnetiknya” . Persamaanya dituliskan sebagai
berikut :

i = - N . (d/dt) i = GGL induksi (volt)


d/dt = cepat perubahan fluk magnetik

tanda negative sesuai hukum Lenz (menentang)

d( B . A . cos )
Atau ………. i = - N . dt
118

TEST FORMATIF 1
Pilihlah salah satu jalaban yang paling tepat :
1. Sebuah magnet batang digerakan pada kumparan yang tepat adalah seperti gambar ....
A. C. E.
v v v
S U S U B U S

i i

B. D. U S
v v
U S B U S

2. “arus induksi menimbulkan sesuatu yang menentang suatu penyebabnya” pernyataan


ini dikemukakan oleh ….
A. Faraday B. Biot Savart C. Gauss D. Lorentz E. Lenz

3. Sebuah kumparan kawat luasnya 0,2 m2, berada pada medan magnet dengan induksi
magnetik 5 tesla, membentuk sudut 30o terhadap normal luas kumparan, maka besar
fluk magnetiknya adalah ….w.
A. 0,25 B. 0,45 C. 0,65 D. 0,85 E. 0,95

4. Pernyataan dari hukum Faraday sebagai berikut …..


A. “ besar induksi magnetik disekitar kawat berarus listrik, berbanding lurus dengan
konstanta medan magnet, arus listrik, panjang kawat, sinus sudut antara arah arus
terhadap jarak suatu titik terhadap elemen kawat dan berbanding terbalik dengan
jarak suatu titik terhadap elemen kawat”.
B. “ besar GGL induksi yang timbul pada kumparan, jika magnet digerakan pada
kumparan, berbanding lurus dengan jumlah lilitan dan cepat perubahan fluk
magnetiknya”.
C. “ besar GGL induksi sendiri berbanding lurus dengan induktansi diri kawat dan
cepat perubahan arus listriknya”.
D. “ besar gaya magnetik pada suatu kawat lurus berarus listrik pada medan magnet
berbanding lurus dengan induksi magnetik, arus listrik, panjang kawat dan sinus
sudut antara arah arus listrik terhadap induksi magnetik”.
E. “ arus induksi menimbulkan sesuatu yang menentang suatu penyebabnya”.

5. Sebuah kumparan jumlah lilitannya 500, mula-mula fluk magnetiknya 40 w, 20 detik


kemudian fluk magnetiknya menjadi 14 w, maka besar GGL induksi yang timbul
pada kumparan tersebut adalah …..volt.
A. 250 B. 450 C.600 D. 625 E. 650
119

FISIKA S.M.A

KEGIATAN BELAJAR 2

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK PADA KAWAT LURUS YANG


DIGERAKAN PADA MEDAN MAGNET

Setelah anda memahami tentang induksi elektromagnetik, hukum Lenz, hukum


Faraday dan fluk magnetik, anda diajak untuk mempelajari fenomena dan konsep tentang
(GGL induksi, arus induksi ) yang timbul pada kawat lurus yang digerakan pada medan
magnet dan arus pusar.

A. Induksi elektromagnetik pada kawat lurus yang digerakan pada medan magnet.

1. GGL induksi yang timbul pada kawat lurus yang digerakan pada medan magnet.

P + + + kawat berkumpul muatan positif


+++
xxxxxxx e xxxxxxx Kawat lurus PQ (vertical) berada pada
xxxx i - v xxx medan magnet (menjauhi mata), dige-
xxxxxxx xxxxxxx rakan dengan kecepatan v (ke kanan).
xxxxxxx F xxxxxx Maka elektron pada kawat
xxxxxxxxxx xxxxxxv mengalami gaya Lorentz ke bawah,
xxxxxxx F xxxxxx akibatnya elektron lari ke bawah dan
xxxxxxx i xxxxxx berkumpul di titik Q, sedangkan proton
xxxxxxx + vxxxx pada kawat mengalami gaya Lorentz ke
xxxxxxx p xxxxxxxB atas, akibatnya proton berkumpul di
----- titik P. Akibatnya antara ujung-ujung
Q ----- kawat PQ timbul GGL induksi.
Gambar 6.4 berkumpul muatan negatif

* Besar GGL induksi yang timbul pada kawat lurus yang digerakan pada medan
magnet : “berbanding lurus dengan induksi magnetik , panjang kawat ,
kecepatan gerak kawat ,
dan sinus sudut antara arah induksi magnetik terhadap arah kecepatan gerak
kawat “Dituliskan
sebagai berikut :
i = - B . L . v .sin  = sudut antara B terhadap v

2. Arah arus induksi yang timbul pada kawat jika ujung-ujung kawat PQ dihubung-
kan dengan sebuah kabel.
i B
P+
i xxxxx i xxxxx
xxxxxxxxxxxx v
R FL v
xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx B
Q- Gambar 6.5.b
Gambar 6.5.a
Arah arus induksinya dapat ditentukan dengan kaidah tangan kiri seperti gambar
6.5.b. :
Arah ibu jari = arah arus listrik
Arah jari telunjuk = arah induksi magnetic
Arah jari tengan = arah kecepatan gerak kawat
120

B. Arus pusar (arus Edy).

xxxxxxxxxxxxxxxx Plat logam jika digerak-gerakan pada


xxxx xxxx medan magnet, maka electrón-
xxxx xxxx electrón pada logam tersebut menga-
xxxx xxxx lami gaya Lorentz, akibatnya elekron
xxxx xxxx electrón tersebut bergerak melingkar
xxxx xxxxB lingkar, akibatnya timbul arus induk-
x x x x plat logam x x x x si yang arahnya melingkar-lingkar.
Arus induksi yang arahnya melingk-
Gambar 6.6 ar-lingkar ini disebut “arus pusar”.

Arus pusar ada yang menguntungkan ada yang merugikan.


Contoh yang : a). merugikan : timbulnya panas pada teras besi transformator.
b). menguntungkan : - penggunakan rem magnetik (yaitu agar jarum
kompas tidak selalu bergerak-gerak, maka
dibawah jarum kompas tersebut diletakan
plat logam). Arus pusar pada logam akan me-
nimbulkan induksi magnetik yang melawan
medan magnet jarum kompas.
- pemakaian tungku (kompor) listrik arus
pusar.

TEST FORMATIF 2
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat :
1. Sebuah kawat lurus horizontal membujur ke utara, berada pada medan magnet ke
timur, kawat digerakan ke atas, maka muatan listrik pada kawat ………
A. positif berkumpul di ujung kawat sebelah utara
B. positif berkumpul di ujung kawat sebelah timur
C. positif berkumpul di ujung kawat sebelah barat
D. negative berkumpul di ujung kawat sebelah timur
E. negative berkumpul di ujung kawat sebelah utara

2. Sebuah kawat panjang 24 cm, berada pada medan magnet 5,2 tesla, digerakan dengan
kecepatan 50 m/s, membentuk sudut 30o terhadap medan magnet, maka besar GGL
induksi yang timbul pada kawat tersebut adalah …..volt.
A. 0,624 B. 6 C. 12,0 D. 31,2 E. 130,0

3. Sebuah kawat lurus membujur horizontal ke barat, berada pada medan magnet vertikal
ke atas, kawat digerakan ke utara. Jika ujung-ujung kawat diberi kabel, maka pada
kawat timbul arus listrik arahnya ke …….
A. utara B. timur C. barat D. selatan E. bawah

4. Sebuah kawat lurus membujur vertikal ke atas berada pada medan magnet ke barat,
kawat digerakan tegak lurus medan magnet, pada kawat timbul gaya Lorentz arahnya
ke selatan. Jika antara ujung-ujung kawat diberi kabel maka pada kawat timbul arus
induksi arahnya ke ……
A. utara B. timar C. barat D. atas E. bawah

5. Salah satu contoh pemanfaatan arus pusar adalah ………


A. pemakaian dinamo listrik D. pemakaian motor listrik
B. pemakaian kompor listrik E. pemakaian transformator
C. pemakaian rem magnetic

121

FISIKA S.M.A

KEGIATAN BELAJAR 3

TRANSFORMATOR , INDUKSI SENDIRI , INDUKTANSI DIRI,


INDUKTANSI TIMBAL-BALIK DAN INDUKTOR RHUMKOFF.

Setelah anda memahami tentang induksi elektromagnetik pada kumparan,


induksi elektromagnetik pada kawat lurus dan arus pusar, anda diajak untuk mempelajari
transformator, efisiensi transformator, induksi sendiri, GGL induksi sendiri, induktansi
diri suatu kawat lurus, induktansi diri suatu kumparan, induktansi timbal-balik dan
induktor Rhumkoff.

A. Transformator.

NP NS Simbul transformator seperti gambar ini


N = jumlah lilitan
V = tegangan listrik
P S i = arus listrik
iP iS P = primer (masuknya arus listrik)
S = sekundair (keluarnya arus listrik)

VP VS
Gambar 6.7

1. Transformator ideal.
Transformator ideal : adalah transformator yang tidak mengalami kehilangan
energi listriknya (artinya daya Primer = daya Sekundair). Dapat dituliskan
sebagai berikut :
PP = PS
VP . iP = VS . iS
Atau …………….
VP = iS
VS iP

Dan …………….. VP = NP
VS NS

2. Transformator tidak ideal.


Transformator tidak ideal : ádalah transformator yang mengalami kehilangan
energi listriknya (artinya daya Primer > daya Sekundair ). Dapat dituliskan sebagai
berikut :

PP > PS

* Efisiensi transformator : perbandingan prosentase antara daya sekundair


dengan daya primer, dapat dituliskan sebagai
berikut :
PS
 = . 100 %
PP
Catatan :  = efisiensi
122

VS . iS
Atau ……………………………  = . 100 %
VP . iP

NS . iS
Atau …………………………….  = . 100 %
NP . iP

B. Induksi sendiri.

1. GGL induksi sendiri.

kawat wolfram (lampu)

A B Sebuah kawat wolfram di dalam sebuah lampu


dihubungkan dengan batu baterai dan saklar.
Saklar mula-mula terbuka ( lampu padam ),
S a). Kemudian saklar ditutup. Pada saat ditutup,
lampu tidak segera menyala terang.
+ - b). Kemudian saklar dibuka kembali. Pada saat
 dibuka kembali, lampu tidak segera padam.
Gambar 6.8.a

s Pada saat saklar ditutup lampu tidak segera


A B menyala terang akibat dari perubahan arus
listrik tiap detik pada kawat wolfram me-
di/dt nimbulkan GGL induksi sendiri (s) pada
kawat. GGL induksi ini arahnya melawan
S arah arus induksi, sehingga menghambat
+ - besarnya arus yang melewati kawat wolfram.

Gambar 6.8.b

2. Besar GGL induksi sendiri.


Besar GGL induksi sendiri “ berbanding lurus dengan induktansi diri
kawat dan cepat
perubahan arus listriknya “. Persamaanya dituliskan sebagai berikut :
s = GGL induksi sendiri (volt)
s = - L . (di/dt) L = induktansi diri (Henry)
di/dt = cepat perubahan arus listrik (A/s)

C. Induktansi diri.

1. Induktansi diri suatu kawat lurus.


Dari persamaan s = - L . (di/dt), besar induktansi diri suatu kawat lurus
dituliskan sebagai berikut :
- s
L =
(di/dt)

123

2. Satuan induktansi adalah Henry .


“ Satu Henry “ adalah satu satuan induktansi diri kawat yang dialiri arus satu
ampere tiap detik menimbulkan GGL induksi sendiri sebesar satu volt.

3. Induktansi diri suatu kumparan.

kumparan

Sebuah kumparan dihubungkan


i dengan sebuah lampu, saklar
dan batu baterai seperti gambar
saklar ditutup, pada rangkaian
lampu mengalir arus listrik seperti gam
bar 6.9.a lampu menyala terang.

S
+ -

Gambar 6.9.a

kumparan
s Kemudian saklar dibuka. Pada
saat saklar dibuka, lampu masih
di/dt s menyala cukup lama ( gambar
6.9.b.).
Lampu masih menyala cukup
lampu lama karena pada kumparan ter-
jadi perubahan arus listrik tiap
detik (dari ada arus listrik besar
S menjadi berangsur-angsur kecil),
+ - menyebabkan timbulnya GGL
induksi sendiri, GGL induksi ini
Gambar 6.9.b menimbulkan arus induksi yang
arahnya berlawanan, mengalir
melewati lampu, sehingga lampu masih menyala. Begitu seterusnya pada
kumparan timbul GGL induksi sendiri bolak-balik, menimbulkan arus induksi
arahnya bolak-balik melewati lampu, sehingga lampu masih menyala cukup
lama.
Besar induktansi diri kumparan dapat ditentukan sebagai berikut :

Dari persamaan s = i
- L . (di/dt) = - N . (d/dt)

Maka ………………….. L = N . (d/di)


L = N.
i
B .A. cos 
= N.
i

124

* Induktansi diri suatu kumparan biasa dengan  = 0o , adalah :

B .A
L = N.
i

o . i .N
2.a
= N. .A
i

o . N2 .A
Maka ………………… Lkumparan =
2.a
l
Catatan : A = luas lingkaran kawat
N = jumlah lilitan kawat
a = jari-jari lingkaran kawat

* Induktansi diri solenoida adalah :

B .A
Dari persamaan L = N
i
o . i . N

= N .A
i

o . N2 .A
Maka ……………… Lsolenoida = = panjang solenoida

* Induktansi diri thoroida.


B .A
Dari persamaan L = N
i

o . i . N
2.R
= N .A
i

o . N2 . A
Maka …………… L thoroida =
2. R

Catatan : R = jari-jari thoroida

125

D. Induktansi timbal-balik.

(d/dt)P (d/dt)S

+ 0 1 voltmeter
P (di/dt)P ( di/dt)S S
!

Gambar 6.10

Sebuah transformator lilitan Primer dihubungkan dengan saklar dan batu batería,
lilitan sekundair dihubungkan dengan voltmeter seperti gambar. Mula-mula saklar
terbuka voltmeter menunjuk nol. Kemudian saklar ditutup. Pada saat ditutup
voltmeter menyimpang sebentar, kemudian saklar dibuka. Pada saat dibuka
voltmeter menyimpang sebentar. Venomena tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Pada saat ditutup, pada lilitan Primer terjadi (di/dt)Primer,(di/dt)Primer ini menyebabkan
timbulnya (d/dt)Primer, (d/dt)Primer ini menyebabkan timbulnya (d/dt)Sekundair,
(d/dt)Sekundair ini menyebabkan timbulnya (di/dt)Sekundair, (di/dt)Sekundair ini dirasakan
oleh voltmeter, sehingga voltmeter menyimpang sebentar.
Tegangan batu baterai sebagai GGL Primer, sedangkan tegangan pada voltmeter
sebagai GGL Sekundair.
* GGL induksi induksi yang timbul pada lilitan Sekundair transformator akibat dari
perubahan fluk magnetik tiap detik pada lilitan Primer. Dan GGL induksi Faraday
sama dengan GGL sekundair, maka dapat dituliskan persamaan hubungan antara
GGL Sekundair dengan perubahan fluk magnetik pada lilitan Primer sebagai
berikut
Dari persamaan hukum Faraday i = - N . (d/dt)
Maka GGL Sekundair transformador S = - NS .(d/dt)P I

* Dari persamaan GGL induksi sendiri s = - L .(di/dt)

Induktansi timbal-balik transformator (M), maka S = - M .(di/dt)P II

* Perubahan arus listrik pada lilitan primer menyebabkan timbulnya GGL induksi
pada lilitan Sekundair dan GGL sekundair sama dengan GGL induksi sendiri,
maka dapat dituliskan persamaan hubungan antara perubahan arus listrik pada
GGL Sekundair dengan sebagai berikut :
Dari persamaan ………………….. s = - M .(di/dt
Maka GGL Sekundair transvormator Sekundair = - M . (di/dt)Primer

* Dari persamaan S = - NS .(d/dt)P dan S = - M . (di/dt)P , maka besar


besar induktansi timbal balik dapat dituliskan sebagai berikut :
Dari ( S )2 = ( S )1
- M .(di/dt)P = - NS .(d/dt)P
Maka …………… M = NS . (d/di)P

126

P
Atau …………………….. M = NS .
iP
(B .A)P
= NS .
iP
o .i . N
o .i .N .A
Karena B = , maka M = NS . P

iP

Maka induktansi timbal -balik o . NP .NS .A


M =

Catatan : = panjang solenoida (kumparan)


A = luas penampang solenoida (kumparan)

E. Induktor Rhumkoff.

bunga api listrik

A dan B = besi lunak


P = lilitan Primer
S = lilitan Sekundair
S Skl = saklar
A B  = batu baterai
P
(di/dt)P

Skl + -

Gambar 6.11

Sebuah induktor Rhumkof, dihubungkan saklar dan batu baterai, mula-mula saklar
terbuka, kemudian ditutup. Setelah ditutup maka pada rangkaian terjadi arus listrik.
Akibatnya besi A menjadi magnet, besi B tertarik oleh besi A, akibatnya
aliran listrik putus. Akibatnya besi A tidak menjadi magnet, besi B kembali
ke tempat semula, akibatnya ada aliran listrik. Begitu seterusnya, sehingga pada
lilitan Primer terjadi (di/dt)P , akibatnya pada lilitan Sekundair timbul GGL induksi.
Karena NS >>> dari pada NP , maka GGL induksi yang timbul teganganya sangat
besar yang dapat menyebabkan timbulnya bunga api listrik pada ujung-ujung lilitan
Sekundair. Besar GGL induksi yang timbul pada lilitan sekundair induktor Rhumkof
dapat pdituliskan sebagai berikut :

127

Dari GGL induksi sendiri s = - M . (di/dt)P

o .NP .NS .A
S = - . (di/dt)P

Catatan : = panjang induktor Rhumkof


A = luas penampang induktor Rhumkof

TEST FORMATIF 3
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat :
1. Pada transformator ideal berlaku ……
A. arus primer selalu > arus sekundair
B. a
rus primer selalu < arus sekundair
C. tegangan primer selalu > tegangan sekundair
D. daya primer selalu = daya sekundair
E. jumlah lilitan primer selalu < jumlah lilitan sekundair

2. Yang dimaksud dengan efisiensi suatu transformator adalah perbandingan …….


A. prosentase antara arus sekundair terhadap arus primer
B. prosentase antara tegangan sekundair terhadap tegangan primer
C. prosentase antara jumlah lilitan sekundair terhadap lilitan primer
D. prosentase antara jumlah lilitan primer terhadap lilitan sekundair
E. prosentase antara daya sekundair terhadap daya primer.

3. Sebuah transformator efisiensinya 80 %, lilitan sekundair dihubungkan dengan sebuah


lampu yang bertuliskan 5 watt , 6 volt. Jika lilitan primer dihubungkan dengan
tegangan listrik AC 220 volt, lampu menyala sempurna, maka besar arus listrik yang
mengalir pada lilitan primer adalah ……A.
A. 0,350 B. 0,280 C. 0,180 D. 0,028 E. 0,018

4. Sebuah transformator efisiensinya 60%, lilitan sekundair dihubungkan dengan lampu


yang bertuliskan 10 watt, 110 volt. Jika jumlah lilitan primer 20 , lilitan sekundair
100 , lilitan primer dihubungkan dengan tegangan listrik AC lampu menyala sempurna
maka besar arus listrik yang mengalir pada lilitan primer adalah ……A.
A. 0,027 B. 0,075 C. 0,272 D. 0,750 E. 0,950

5. GGLyang timbul akibat perubahan arus listrik tiap detik pada dirinya sendiri disebut...
A. GGL induksi batu baterai C. GGL induksi primer E. GGL induksi Faraday
B. GGL induksi sekundair D. GGL induksi sendiri

6. Sebuah kawat lurus dalam waktu ¼ menit dialiri arus listrik ½ A, induktansi diri
kawat tersebut 2 mH, maka besar GGL induksi sendiri yang timbul pada kawat
tersebut adalah ……mili.volt.
A. 7,6 B. 6,7. C. 0,67 D. 0,067 E. 0,025
7. Sebuah kawat dalam waktu seperseratus detik di aliri arus listrik 2 mA, pada kawat
timbul GGL induksi sendiri 5 mVolt. Maka besar induktansi diri kawat tersebut ….H
A. 0,025 B.0,050 C. 0,25 D. 1,25 E. 2,50

128

8. Satuan induktansi diri suatu kawat berhubungan dengan ……..


A. kawat sejajar C. masa satu liter air murni E. getaran atom Cesium
B. GGL induksi sendiri D. cahaya gas kripton

9. Besar induktansi diri suatu kumparan biasa…….


A. berbanding lurus dengan kwadrat jumlah lilitan
B. berbanding lurus dengan kwadrat fluk magnetiknya
C. berbanding lurus dengan jari-jari lilitan
D. berbanding terbalik dengan permiabilitas mediumnya
E. berbanding terbalik dengan luas penampang lilitan

10. Sebuah solenoida panjang 0,4 m, jumlah lilitanya 200, jari-jari lilitan 0,02 m,
permiabilitas feromagnetik 1000 kali médium udara. Jika permiabilitas udara 4.10-7
w/A.m dan (2 = 10), maka besar induktansi diri solenoida ini adalah ……H.
A.6,4 B. 3,2 C. 0,32 D.0,16 E.0,08

11.Sebuah kawat lurus panjang 10 m, dibentuk solenoida jari-jari 0,01 m, kemudian


dibentuk thoroida jari-jari 0,2 m, permiabilitas mediumnya 4.10-7w/A.m, maka
besar induktansi diri thoroida ini adalah …..H.
A. 7,9.10-6 B. 2,5.10-6 C. 1,5.10-6 D. 0,9.10-6 E. 0,5.10-6

12.GGL induksi yang timbul pada lilitan sekundair suatu transformator, dapat terjadi
karena ……
A. perubahan arus listrik tiap detik pada lilitan sekundair
B. perubahan fluk magnetik tiap detik pada lilitan sekundair
C. perubahan fluk magnetik pada lilitan primer
D. perubahan arus listrik pada lilitan sekundair
E. perubahan fluk magnetik tiap detik pada lilitan primer.

13. Besar induktansi timbal-balik suatu transformator berbanding ……


A. lurus dengan jari-jari lilitan D. terbalik dengan panjang lilitan
B. lurus dengan panjang kawat E. terbalik dengan jumlah lilitan
C. terbalik dengan jari-jari lilitan

14.Sebuah induktor Rhumkof jumlah lilitan primer 20, jumlah lilitan sekundair 400, jari-
jari lilitan 0,02 m, panjang induktor 0,1 m, permiabilitas feromagnetik 4.10-2 w/A.m.
Jika dalam waktu 0,01s pada lilitan primer terjadi perubahan arus listrik ¼ A dan
(2 = 10), maka besar GGL induksi yang timbul pada lilitan sekundair induktor
adalah ……volt.
A. 420 B. 350 C. 320 D. 32 E. 16
129

FISIKA S.M.A

KEGIATAN BELAJAR 4

GENERATOR

Setelah anda memahami tentang induksi elektromagnetik pada (kawat lurus,


kumparan), fluk magnetik, induktansi diri (kawat lurus, kumparan) dan induksi magnetik,
anda diajak untuk mempelajari tentang generator AC/DC, GGL induksi yang timbul pada
generator AC/DC, grafik hubungan antara GGL, GGL maximum dengan sudut fase pada
generator AC/DC.

A. Generator.
Generator adalah : “suatu alat untuk mengubah energi mekanik menjadi energi
listrik”. Generator
ada dua jenis yaitu : 1. generator AC (arus bolak-balik)
2. generator DC (arus searah)
1. Generator AC (arus bolak-balik).
stator B

U S
C
B

rotor (dua cincin) kumparan


D

Arus AC

Gambar 6.12.a
Sebuah kumparan berputan dengan kecepatan sudut  pada medan magnet B maka
pada kumparan generator tersebut timbul GGL induksi bolak-balik yang besarnya
dapat ditentukan sebagai berikut :
AB 

AB


 max

CD
B
CD
Gambar 6.12.b
130

Dari gambar 6.12.b :  = max .cos 


= max .cos .t
d/dt = d(max .cos .t)/dt

(d/dt) = - max . .sin .t

Dari hukum Faraday i = - N . (d/dt)

 = - N. - max ..sin .t

* max = B .A maka ….. g = N . B . A .  .sin .t

* GGL maximumnya max = N .B .A .

* Maka GGL generator dapat ditulikan g = max .sin .t

Catatan : g = GGL generator (volt) .t = sudut fase


 = kecepatan sudut (rad/s)

* Grafik hubungan antara  ; max dan .t :



max  = max . sin .t

.t
0 ½  1½  2  0 max 0 min 0
min
.t 0 ½ ½  2
Gambar 6.13

2. Generator DC (arus searah).


stator
B

U S
C
B

kumparan
D
X
rotor (cincin belah)
Arus DC
Y

Gambar 6.14
131

* GGL induksi yang timbul pada generator DC dapat ditentukan sebagai berikut :

Dari GGL generator AC  = max . sin .t

Maka GGL generator DC max . sin .t

* Grafik hubungan antara  ; max dan .t pada generator DC :



 = max . sin .t
max

.t max 0 max 0max 0


0  2 3
t 0 ½ 1½ 2 2½ 3

Gambar 6.15

TEST FORMATIF 4
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat :
1. Salah satu alat untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik adalah ……
A. batu baterai B. accumulator C. fotosel D. generator E. transformator

2. Pada peralatan generator ada bagian yang diam. Bagian tersebut disebut …..
A. stator B. motor C. rotor D. kapasitor E. inductor

3. Perbedaan antara generator AC dan generator DC adalah pada cincin rotornya yaitu …
A. generator AC cincin silinder pejal, generator DC cincin silinder berongga
B. generator AC cincin silider berongga, generator DC cincin silinder pejal
C. generator AC dua cincin silider pejal, generator DC dua cincin silider berongga
D. generator AC dua cincin silinder berongga, generator DC dua cincin silinder pejal
E. generator AC dua cincin berongga, generator DC satu cincin belah berongga

4. Sebuah generador AC jumlah lilitan 1000, induksi magnetiknya 2 tesla, luas


penampangnya 0,04 m2, berputar dengan kecepatan angular 20 rad/s, maka besar
GGL induksi yang timbul pada generator ini pada saat fase putaranya 1/6 adalah ….
A.4002 B.4003 C. 8002 D. 8003 E. 12003

5. Sebuah generator AC jumlah lilitan 200, induksi magnetiknya 5 tesla jari-jari lilitan
0,01 m, dalam waktu ¼ detik berputar 50 kali. Besar GGL induksi maximum yang
timbul pada generator tersebut adalah …..volt.(
A.100 B.200 C. 400 D.800 E.1200

132

FISIKA S.M.A

KEGIATAN BELAJAR 5

OSCILOSCOOP

Setelah anda memahami tentang GGL yang timbul pada generator AC dan GGL
yang timbul pada generator DC, anda diajak untuk mempelajari alat-alat ukur listrik,
Amperemeter AC/DC , Voltmeter AC/DC, Ohmeter, Multimeter AC/DC, Osciloscoop.

Alat-alat ukur listrik.

Listrik DC Listrik AC

* Alat ukur arus listrik DC : * Alat ukur arus efektif listrik AC :


- Amperemeter DC (ampere) - Amperemeter AC (ampere)
- Galvanometer DC (A) - Galvanometer AC (A)
* Alat ukur tegangan listrik DC * Alat ukur tegangan efektif listrik AC

- Voltmeter DC (volt) - Voltmeter AC

* Alat ukur hambatan : - Ohmeter (Ohm)


* Alat yang dapat digunakan untuk mengukur arus AC/DC ; tegangan AC/DC
dan hambatan : - Multimeter
* Alat yang dapat digunakan untuk mengukur arus AC/DC ; tegangan AC/DC
hambatan ; menggambarkan grafik arus listrik AC/DC ; grafik tegangan listrik
AC/DC ; menentukan arus listrik maximum/minimum, tegangan listrik maximum
/minimum dan frequensi listrik AC : Osciloscoop

1. Amperemeter.
2
1 3 skala maximum

0 4

DC -
Batas ukur max 5A
AC +
A R B 
Gambar 6.16
+ -

Sebuah amperemeter dihubungkan dengan rangkaian listrik (dipasang seri) dengan


rangkaian, arus listrik yang di ukur adalah sebagai berikut :

skala penunjukan jarum


i = x Batas ukur maximum amperemeter
skala maximum

Pada contoh di atas besar arus listrik yang diukur adalah :

i = 3 . 5 A = 3,75 A
4
133

* Untuk mengukur listrik AC , saklar diarahkan ke AC dan yang terukur adalah


arus efektifnya.
Imax
Besar arus efektif : Ief =
2

2. Voltmeter.

2
1 3

0 4

DC -
5V R 
AC +
A B + -
Gambar 6.17

Sebuah voltmeter dihubungkan dengan rangkaian listrik (dipasang paralel) dengan


rangkaian, tegangan listrik yang di ukur sebagai berikut :

skala penunjukan jarum


V = x Batas ukur maximum voltmeter
skala maximum

Pada contoh diatas besar tegangan listrik yang diukur adalah :


3
V = . 5 volt = 3,75 volt
4
* Untuk mengukur tegangan listrik AC , sakalar diarahkan ke AC dan yang terukur
adalah tegangan efektifnya.
Vmax
Tegangan efektif : Vef =
2

3. Ohmeter.
20
100 5

 0
R
1x
10x
+ -
1k
Gambar 6.18
Sebuah Ohmeter digunakan untuk mengukur hambatan ( R ), saklar diarahkan pada
1 k , jarum menunjuk seperti gambar, maka besar hambatan yang diukur :

R = jarum penunjuk x penunjukan saklar

134

Pada contoh di atas besar hambatan yang diukur adalah :


R = 100 . 1 k = 100 k

* Catatan : Untuk mengukur hambatan tidak ada kutub + dan -

4. Multimeter.
10
100 2

 1 2 3 4 0 
DC A 0 1 2 5 AC A
DC V 0 3 AC V

500 x1 x10 k 500


250 250
50 50
10 10
DC V AC V
-
A 0,25 0,5 1,0 +

Gambar 6.19

Jika saklar Multimeter diarahkan seperti gambar ini, maka alat ini menjadi :
Voltmeter DC, skala yang dipergunakan adalah skala pada DC V.

5. Osciloscoop.

Vmax 4 V/cm
Layar monitor
Swiit Volt

5 cm
2 m.s
Sweep Time

-5 cm

Vmin
In Put
20 cm on of
+ -

Gambar 6.20
Alat Osciloscoop ingin kita gunakan untuk mengukur tegangan listrik bolak-balik
maximum dan frequensi listriknya, maka Osciloskoop dihidupkan dengan menggeser
posisi saklar of ke on, kemudian kabel catu In Put dihubungkan dengan listrik AC
yang akan diukur tegangan dan frequensinya. Kemudian saklar Swiit Volt misalkan
diarahkan pada angka 4 V/cm, saklar Sweep Time diarahkan pada angka 2 m.s
dan pada layar Monitor tampak pola gelombang seperti gambar. Maka kita dapat
tegangan maximum dan frequensi listrik bolak-balik tersebut dapat kita tentukan
sebagai berikut :
135

* Tegangan listrik maximum (Vmax) = tinggi puncak gelombang dari garis seimbang
= 5 cm

= 5 . 4 volt
Maka ………………. Vmax = 20 volt

* Frequensi listrik bolak-balik ( f ):


Dari gelombang yang terlihat pada layar monitor dapat kita tentukan periodenya
yaitu waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk bergelombang satu kali yaitu
T = jarak satu gelombang
= 20 cm
= 20 . 2 m.s
= 40 mili.sekon
T = 40.10-3 s
1 1
Maka frequensi listriknya adalah f = = = 25 Hz
T 40.10-3

TEST FORMATIF 5
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat :
1. Jika kita ingin mengukur arus listrik bolak-balik dalam ukuran kecil (A) alat yang
paling cocok untuk itu adalah ……
A. amperemeter DC C. voltmeter AC E. galvanometer AC
B. voltmeter DC D. amperemeter AC

2. Alat listrik ini hanya mampu mengukur arus efektifnya yaitu …..
A. Voltmeter DC C. Ohmeter E. Osciloscoop
B. Voltmeter AC D. Galvanometer AC

3. Sebuah amperemeter mempunyai skala maximum 25 dan batas ukur maximum 5 A.


Jika kita gunakan untuk mengukur arus listrik, jarum menunjuk skala 20, maka besar
arus listrik yang terukur adalah …..A.
A. 25 B. 20 C. 5 D. 4 E. 2

4. Jika sebuah Multimeter digunakan untuk mengukur suatu besaran listrik dengan saklar
diarahkan pada angka 250 AC .V , maka Multimeter ini berfungsi sebagai ……
A. amperemeter AC, batas ukur maximum 250 ampere
B. amperemeter DC, batas ukur maximum 250 ampere
C. galvanometer AC, batas ukur maximum 250 A
D. galvanometer DC, batas ukur maximum 250 A
E. voltmeter AC, batas ukur maximum 250 volt.

5. Sebuah Osciloscoop digunakan untuk


menentukan frequensi listrik AC. Jika
pola gelombangnya seperti gambar di
samping ini dan saklar sweep timenya
5 m.s, maka frequensinya ……Hz
A. 5 D. 50
B. 15 E. 100
C. 25

136

FISIKA S.M.A

KEGIATAN BELAJAR 6

ARUS BOLAK-BALIK

Setelah anda memahami tentang GGL generator AC, induktansi diri kumparan
ampermeter, voltmeter, ohmeter, osciloscoop dan frequensi listrik bolak-balik, anda
diajak untuk mempelajari arus bolak-balik, arus efektif, tegangan efektif, arus listrik AC
yang mengalir pada (resistor, induktor, capasitor) yang dihubungkan listrik AC, diagram
fasor (resistor, induktor, capasitor) yang dihubungkan listrik AC.

Arus bolak-balik.

Salah satu sumber arus listrik bolak-balik adalah generator AC.


Simbol generator AC :
Grafik hubungan antara V ; Vmax dengan .t
V
Vmax

 = max .sin .t .t

Atau V = Vmax .sin .t Vmin


Gambar 6.21

1. Resistor dihubungkan listrik AC.


R Besar arus listrik yang mengalir pada
resistor sebagai berikut :
Dari hukum Ohm :
I V
i =
 R
V = Vmax .sin .t Vmax .sin .t
Maka I =
Gambar 6.22 R

* Vmax = Imax …………………………….. IR = Imax . sin .t


R
* Grafik hubungan antara V ; I dan .t pada resistor yang dihubungkan dengan
listrik AC :
V/I
Vmax V = Vmax .sin .t
Imax I = Imax .sin .t

.t
0 ½  1 ½ 2V 0 Vmax 0 Vmin 0
I I 0 Imax 0 Imin 0
Imin V t 0 ½  1½ 
Vmin
Gambar 6.23
Dari grafik tersebut di atas, dikatakan bahwa “resistor dihubungkan listrik AC,
arus dan
tegangan fasenya sama “.
137

* Diagram fasor : “digram vektor yang digunakan untuk menyatakan besaran-


besaran listrik “
Diagram fasor resistor dihubungkan listrik AC :

Arah vektor R searah dengan V


IR VR R Sudut antara I terhadap V = 0o

2. Induktor murni dihubungkan listrik AC.

Induktor murni = induktor yang tidak mempunyai


L hambatan Ohm ( R = 0 ).
s Besar arus listrik yang mengalir pada induktor
dapat ditentukan sebagai berikut :

Dari hukum II Kirchoff :


I
   +  i .R = 0
V = Vmax .sin .t
Maka ( s + Vg ) + 0 = 0
Gambar 6.25 s = - Vg
di
-L dt = - Vmax .sin .t
Vmax
di = .sin .t .dt
L

Maka I=  di =  V max/L . sin .t .dt


Vmax
= - cos t
.L
Vmax Vmax
I = . sin (t – 90o) = .sin (.t – 90o)
.L XL
IL = Imax . sin (.t – 90o)

* Reaktansi induktif “hambatan induktor karena arus bolak-balik “ = XL = .L =


2.f.L
* Grafik hubungan antara V ; I dan .t pada induktor dihubungkan listrik AC :
V/I
Vmax
Imax V V = Vmax .sin .t
I I = Imax .sin (.t – 90o)
.t
0 ½  1,5  2 2,5
Imin
V 0 Vmax 0 Vmin 0 Vmax 0
Vmin
Gambar 6.26.a I Im in 0 Imax 0 Imin 0 Imax

.t 0 ½ 1,5 2 2,5 3

138

Dari grafik di atas disesuaikan grafik arus listriknya yaitu I = Imax .sin .t , maka
grafik tersebut digambarkan sebagai berikut :
V/I Persamaan menjadi : I = Vmax .sin .t
XL
Vmax IL = Imax .sin .t
Imax V
.t V = Vmax .sin (.t + 90O)
I
Imin
Dari grafik ini dikatakan bahwa :
Vmin Gambar 6.26.b “induktor dihubungkan listrik
AC,
dikatakan tegangan mendahuli
arus “.
* Diagram fasor inductor dihubungkan listrik AC :
XL Tegangan listrik mendahului arus
VL

IL
Gambar 6.27
3. Kapasitor dihubungkan listrik bolak-balik.
C Besar arus listrik yang mengalir pada kapasitor
yang dihubungkan listrik AC dapat ditntukan
sebagai berikut :
Q
I Dari kapasitas kapasitor C =
V
 Maka Q = C . V
V = Vmax .sin .t dQ d (C .Vmax .sin .t)

Gambar 6.28 dt dt
Vmax
I = .cos .t
1/.C
Vmax
* XC = reaktansi kapasitif = .sin (.t + 90o)
1 XC
XC = IC = Imax .sin (.t + 90o)
.C
* Grafik hubungan antara V ; I dan .t pada kapasitor dihubungkan listrik AC:
V/I
Vmax
V V = Vmax .sin .t
Imax I = Imax .sin (.t + 90o)
I
.t
0 ½ 
Imin
Vmin V 0 Vmax 0 Vmin 0 Vmax
Gambar 6.29.a
I Imax 0 Imin 0 Imax 0

.t 0 ½ 



Dari grafik diatas grafik arus listriknya disesuaikan menjadi :


V/I Persamaannya menjdi :
Vmax
Vmax . sin .t
Imax I =
.t XC

Imin IC = Imax . sin .


Vmin
Gambar 6.29.b VC = Vmax .sin (.t –
90o)

Dari grafik ini dikatakan bahwa “kapasitor dihubungkan listrik AC , arus listrik
mendahului
tegangan listrik “.
* Diagaram fasor kapasitor dihubungkan listrik AC :
Arus listrik mendahului tegangan.
IC
I c=I mak sin ωt
VC
XC
Gambar 6.30

TEST FORMATIF 6
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat :
1. Resistor dihubungkan listrik AC dikatakan …..
A. arus listrik mendahului tegangan
B. arus dan tegangan fasenya sama
C. tegangan mendahului arus listrik
D. sudut fase antara arus dan tegangan 90o
E. diagram fasor arus dan tegangan membentuk sudut 90o

2. Sebuah resistor dihubungkan listrik AC yang mempunyai persamaan tegangan listrik


V = Vmax .sin .t , maka persamaan arus listrik yang mengalir pada resistor tersebut
adalah …….
A. I = Imax .sin (.t – 90o) C. I = Imax .sin (.t + 90o) E. I = Imax .sin .t
o
B. I = Imax .cos (.t + 90 ) D. I = Imax .cos .t

3. Resistor 5 , dihubungkan listrik AC yang mempunyai tegangan maximum 122 V,


frequensi 50 Hz, maka besar arus listrik yang mengalir pada resistor ini pada saat
t = 1/300 detik adalah …….A.
A. 2,43 B. 2,42 C. 1,26 D. 1,23 E. 1,22
4. Induktor dihubungkan dengan tegangan listrik AC, maka diagram fasor arus, tegangan
dan reaktansi induktifnya seperti gambar ini ……
A. B. C. D. E.
XL IL XL IL VL XL
VL
IL VL VL IL XL
XL IL VL

5. Sebuah komponen elektronika dihubungkan dengan tegangan listrik AC, ternyata


arus mendahului tegangan listrik, maka komponen ini adalah …….
A. resistor B. kapasitor C. induktor D. transistor E. transformador

140

FISIKA S.M.A

KEGIATAN BELAJAR 7

RANGKAIAN R – L – C SERI

Setelah anda memahami tentang arus listrik yang mengalir pada (resistor, induktor
kapasitor) yang dihubungkan listrik AC, diagram fasornya dan grafik hubungan antara
tegangan, arus dengan sudut fasenya, anda diajak untuk mempelajari rangkaian R-L-C
seri, impedanse, arus listrik, sudut fase antara arus dengan tegangan, frequensi resonansi
factor daya, daya semu dan daya sesungguhnya.

A. Rangkaian seri R-L-C dihubungkan dengan tegangan listrik bolak-balik.


R XL XC

R L C Resistor hambatanya = R 
Induktor induktansinya = L H
A B C D Kapasitor kapasitasnya = C F
Dihubungkan seri, kemudian di-
Hubungkan dengan listrik AC
yang mempunyai tegangan :
I V = Vmax .sin .t , maka pada
masing-masing componen me -
ngalir arus listrik I dan pada
V = Vmax .sin .t masing-masing komponen terja-
Gambar 6.31 di reaktansi. Pada resistor = R ,
pada induktor = XL , pada kapa-
sitor = XC , sehingga pada rangkaian seri R – L – C tersebut terjadi “impedanse “
:
hambatan total rangkaian karena arus bolak-balik = Z yang besarnya dituliskan
sebagai
berikut :
Dari diagram fasor reaktansi masing-masing komponen yang dihubungkan listrik AC
dan dirangkaiakan seri dapat terjadi 3 kemungkinan :
a). Reaktansi induktif > Reaktansi capasitif : dikatakan rangkaian bersifat induktif.
XL > XC Impedanscenya ( Z) adalah :

XL
(XL – XC ) Z= R2 + (XL – XC)2
I R 
XC R

Gambar 6.32

b). Reaktansi induktif < Reaktansi Capasitif : dikatakan rangkaian bersifat kapasitif.
XL < XC Impedanscenya ( Z ) adalah :

XL R
I R

(XL – XC) Z= R2 + (XL – XC)2
XC

Gambar 6.33
141

c). Reaktansi induktif = Reaktansi capasitif : dikatakan terjadi resonansi.


XL = XC Impedanscenya ( Z ) adalah :

XL
=
I R R=Z

=
XC
Gambar 6.34

* Frequensi resonansinya sebagai berikut :


Dari XL = XC
.L = 1/.C
2 = 1/L.C
42.f2 = 1/L.C

1 1
f = 2
L .C

* Sudut fasenya ( 


( XL – XC )
Tan  =
R

B. Persamaan arus listrik dan tegangan pada masing-masing componen pada rangkaian
seri R – L – C .

1. Jika rangkaian bersifat induktif (XL>XC) = tegangan mendahului arus listrik, maka
* Persamaan arus listrik yang mengalir pada rangkaian adalah :

I = Imax .sin (.t - )


Vmax
I = .sin (.t - )
Z

* Persamaan tegangan listrik pada :


a). Resistor : VR = Imax .R .sin (.t - )

b). Inductor : VL = Imax .XL .sin {(.t - ) + 90o}

c). Kapasitor : VC = Imax .XC .sin {(.t- ) – 90o}

2. Jika rangkaian bersifat capasitif (XL<XC)= arus listrik mendahului tegangan, maka
* Persamaan arus listrik yang mengalir pada rangkaian adalah :

I = Imax . sin (.t + )


Vmax
I = . sin (.t + 
Z
142

* Persamaan tegangan listrik pada :

a). Resistor : VR = Imax .R .sin (.t + )

b). Induktor : VL = Imax .XL .sin {(.t + ) + 90o}

c). Kapasitor : VC = Imax .XC .sin {(.t + ) - 90o}

3. Jika rangkaian bersifat resistif (XL = XC) = arus dan tegangan listrik fasenya sama,
* Persamaan arus listrik yang mengalir pada rangkaian adalah :

I = Imax . sin .t


Vmax
I = . sin .t
R

* Persamaan tegangan listrik pada :

a). Resistor : VR = Imax .R .sin .t

b). Induktor : VL = Imax .XL . sin (.t + 90o)

c). Kapasitor : VC = Imax .XC .sin (.t – 90o)

C. Daya listrik bolak-balik :

1. Faktor daya (cos ) :


Z R
cos  = Z

R

2. Daya semu : Psemu = Vef . Ief


3. Daya sesungguhnya = Daya semu x faktor daya
Pssg = Vef . Ief . cos 
R
V max V max R V 2max
.R
= √2 . Z . √2 . Z = 2. Z
2
P = Vef . Ief . Z

TEST FORMATIF 7
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat :
1. Sebuah resistor 2 , inductor 5 mH, kapasitor 1000 F, dihubungkan seri kemudian
dihubungkan dengan listrik AC yang mempunyai

tegangan maximum 2202 volt,


frequensi angular 1000 rad/s, besar impedansce rangkaian adalah ……
A. 3 B.5 C. 22 D. 23 E. 25

143

2. Sebuah resistor R, inductor L, kapasitor C , dirangkai seri kemudian dihubungkan


dengan listrik AC yang mempunyai frequensi f, besar impedansce rangkaian R,
maka pada rangkaian ….
A. tidak terjadi arus listrik
B. tidak terjadi resonansi
C. tidak terjadi perbedaan tegangan listrik antara ujung-ujung R dan ujung-ujung L
D. tidak terjadi perbedaan tegangan listrik antara ujung-ujung R dan ujung-ujung C
E. tidak terjadi perbedaan tegangan listrik antara ujung-ujung L dan ujung-ujung C

3. Rangkaian seri R-L-C dihubungkan dengan tegangan listrik AC menimbulkan arus


listrik maximum 2 A, reaktansi resistif 3 , reaktansi induktif 5  dan reaktansi
kapasitif 1 , maka besar tegangan listrik AC maximumnya adalah …….volt.
A. 10 B. 9 C. 8 D. 7 E. 6

4. Rangkaian seri R-L-C dihubungkan dengan tegangan listrik AC yang frequensinya


50 Hz. Jika besar induktasi diri induktornya 5  agar terjadi resonansi, maka
besar kapasitas capasitornya harus ……F.
A. 50 B. 20 C. 10 D. 2 E. 1

5. Rangkaian seri R-L-C mempunyai reaktansi resistif 2 , reaktansi induktif 22 


reaktansi kapasitif 32 , besar sudut fasenya adalah ……
A. 60o B. 45o C. 30o D. – 45o E. – 60o

6. Rangkaian seri R-L-C dihubungkan listrik AC yang mempunyai tegangan maximum


2202 frequensi anguler 100 rad/s, menyebabkan impedansce rangkaian 5 , besar
sudut fasenya 30o, sifat rangkaiannya induktif, maka arus listrik yang mengalir pada
rangkaian tersebut dapat dituliskan menurut persamaan ini …..
A. I = 442 .sin (100.t - 30o) D. I = 442 .sin (100.t + 30o)
B. I = 442 .sin (100.t - 90o) E. I = 442 .sin (100.t + 60o)
o
C. I = 442 .sin (100.t - 120 )

7. Rangkaian seri R-L-C dihubungkan listrik AC , reaktansi resistif 2 , reaktansi


induktif 4 , reaktansi kapasitif 7 , persamaan arus listrik yang mengalir pada
rangkaian I = 1,5 sin (2000.t + 60o), maka persamaan tegangan listrik pada inductor
nya adalah …..
A. VL = 3,0 sin (2000.t + 60o) D. VL = 10,5 sin (2000.t – 30o)
o
B. VL= 6,0 sin (2000.t + 150 ) E. VL = 10,5 sin (2000.t – 60o)
C. VL= 6,0 sin (2000.t – 30o)

8. Sebuah resistor 2 , dihubungkan listrik AC yang mempunyai tegangan maximum


122 volt, maka daya semu yang terdisipasi pada resistor tersebut adalah …..watt.
A. 62 B. 12 C. 122 D. 72 E.722

9. Sebuah inductor hambatanya 22 , dihubungkan dengan tegangan listrik AC yang


mempunyai tegangan maximum 2202 volt, menimbulkan reaktansi induktif 22 ,
maka daya sesungguhnya yang terdisipasi inductor tersebut adalah …….watt.
A. 22002 B. 11002 C. 2200 D. 1100 E. 2202

10.Rangkaian seri R-L-C dihubungkan dengan tegangan listrik AC yang mempunyai


tegangan efektif 12 volt, terjadi impedansce 6 , sudut fase 30o, maka daya listrik
sesungguhnya yang terdisipasi rangakaian tersebut adalah …..watt.
A. 33 B. 62 C. 63 D. 122 E. 123

144

KUNCI JAWABAN SOAL TEST FORMATIF


FORMATIF 1 FORMATIF 2 FORMATIF 3 FORMATIF 4
1. D 1. A 1. D 8. B 1. D
2. E 2. D 2. E 9. A 2. A
3. D 3. B 3. D 10. D 3. E
4. B 4. D 4. D 11. A 4. D
5. E 5. C 5. D 12. E 5. C
6. D 13. D
7. E 14. C

FORMATIF 5 FORMATIF 6 FORMATIF 7


1. E 1. B 1. E 6. A
2. D 2. E 2. E 7. B
3. D 3. C 3. A 8. D
4. E 4. A 4. B 9. D
5. C 5. B 5. D 10. E
145

Anda mungkin juga menyukai