Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dendy Putra Ladumei

NIM : 042761895

Jawaban:

Soal 1
Pengertian audit berdasar ahli:
1. Menurut Arens dan Loebbecke (2003)
Audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan
melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang ditetapkan. Auditing
harus dilakukan oleh pihak yang kompeten dan independen.

2. Menurut Mulyadi (2002)


Audit adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi secara objektif
mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi. Tujuaanya
adalah untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut
dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai
yang berkepentingan.

3. Menurut Soekrisno Agoes (2004)


Audit adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak
yang independen, terhadap laporan-laporan yang telah disusun oleh manajemen beserta
catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat
memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut
Sumber:
https://www.hestanto.web.id/auditing-menurut-para-cendekiawan/

Soal 2
Jenis-jenis audit:
1. Audit Laporan Keuangan
Merupakan audit yang bertujuan mengevaluasi laporan keuangan yang disajikan oleh
manajemen secara keseluruhan, diperbandingkan dengan standar akuntansi keuangan
yang berlaku dam diterima secara umum.

2. Audit Kepatuhan
Merupakan audit ketaan, yang bertujuan memeriksa apakah prosedur dan aturan yang
telah ditetapkan oleh pihak otoritas sudah dijalankan oleh pihak atau personel yang
menjalankan prosedur dan aturan tersebut.

3. Audit Operasional
Merupakan audit yang bertujuan untuk memeriksa atas semua atau sebagian prosedur dan
metode operasional suatu organisasi untuk menilai efisiensi, efektifitas, dan
keekonomisannya. Audit ini dilakukan untuk mencari titik perbaikan untuk pencapaian
yang lebih baik.
Audit Manajemen SDM merupakan audit operasional karena bertujuan memeriksa dan menilai
secara sistematis, obyektif, dan terdokumentasi terhadap fungsi-fungsi organisasi yang
terpengaruh oleh manajemen SDM (Susilo, 2000). Pemeriksaan ini untuk memastikan
dipenuhinya asas kesesuaian, efektifitas, dan efisiensi dalam pengelolaan SDM.

Sumber:
Ramli, Miranda Q, Stepanus, Mone A. 2021. Audit SDM. Tangerang Selatan: Penerbitan
Universitas Terbuka.

Soal 3
Tujuan Audit SDM:
1. Menilai efektifitas dari departemen/unit kerja SDM, apakah sudah menjalankan
fungsinya secara efektif dan mencapai tujuan.
2. Menilai efisiensi dari departemen/unit kerja SDM, apakah semua program atau aktifitas
dilakukan secara efisien dan ekonomis dengan tetap mengacu pada sasaran.
3. Menilai ketaatan program atau aktifitas SDM, apakah sudah mengikuti berbagai
peraturan dan perundangan dan ketentuan yang berlaku.
4. Membantu MSDM-BK memberikan kontribusi yang signifikan terhadap tujuan
organisasi.
5. Menciptakan nilai tambah sehingga organisasi bertanggungjawab secara sosial, etikal,
dan mampu unggul dalam persaingan di lingkup industrinya.
6. Mendapat umpan balik dari para karyawan dan manajer operasi dalam hal yang berkaitan
dengan efektifitas manajemen SDM.
7. Memperbaiki fungsi MSDM-BK dengan menyediakan sarana membuat keputusan ketika
akan mengurangi atau menambah kegiatan-kegiatan SDM.

Manfaat organisasi melakukan audit SDM berbasis kompetensi:


1. Mengidentifikasi permasalahan kritis terkait dengan pengelolaan SDM
2. Melakukan perbaikan dalam pengelolaan SDM.
3. Mengevaluasi, menstimulasi keseragaman kebijakan dan praktik MSDM.
4. Menjadi dasar pengambilan keputusan terkait SDM.
5. Mengomunikasikan isu SDM dengan pihak terkait, seperti manajer lini atau pemerintah.
6. Mengidentifikasi kontribusi departemen/unit kerja SDM bagi organisasi.
7. Mengklarifikasi tugas dan tanggung jawab serta meningkatkan citra profesionalisme
departemen/unit kerja SDM.
8. Memastikan kepatuhan terhadap berbagai peraturan perundangan.
9. Mengurangi biaya SDM melalui prosedur yang lebih efektif.
10. Menciptakan penerimaan yang lebih tinggi akan perubahan yang dibutuhkan
departemen/unit kerja SDM. k. Mendorong kajian ulang yang mendalam dan sistematis
akan sistem informasi departemen/unit kerja SDM.

Anda mungkin juga menyukai