Anda di halaman 1dari 2

NAMA : EVA AFRINANDA

NIM : 043888081

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN/S1

UPBJJ : MEDAN

JAWABAN TUGAS.1 AUDIT SDM


1. Pengertian audit dari tiga pakar, antara lain:
a. Audit menurut Mulyadi (2010) menyatakan bahwa suatu proses sistematik untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-
pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk
menetapkan tingkat kesesuaian antara peryataan-pernyataan tersebut dengan
kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai
yang berkepentingan.
b. Audit merupakan suatu proses sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi
bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-
kejadian ekonomi secara objektif untuk menentukan tingkat kesesuaian antara
asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan
hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. (Haryono Jusup, 2011)
c. Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang
informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekoomi yang dilakukan
seseorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan
melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah
ditetapkan. (Standar Profesional Akuntan Publik/PSAK, 2011)
Sumber:

Mulyadi. 2010. Auditing. Jakarta: Salemba Empat


Jusup Haryono. 2011. Dasar-dasar Akuntansi. Yogyakarta: YKPN
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik (PSAK) 16 (Revisi
2011). Jakarta: IAI

2.
a. Jenis-jenis audit, antara lain:
- Financial Audit atau audit laporan keuangan
Audit keuangan merupakan kegiatan evaluasi kewajaran dari laporan keuangan
yang disajikan oleh manajemen secara keseluruhan dibandingkan dengan
standar akuntansi keuangan yang berlaku dan diterima secara umum. Proses
audit keuangan dilakukan dengan menelusuri kembali laporan keuangan yang
telah diselesaikan oleh akuntan, untuk kemudian dikaji dan dievaluasi apakah
sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.
- Compliance Audit
Compliance audit atau biasa disebut dengan audit ketaatan. Audit jenis ini
merupakan pemeriksaan yang bertujuan untuk mengetahui apakah
prosedur/langkah-langkah dan aturan yang telah ditetapkan oleh pihak yang
memiliki otoritas atau kewenangan sudah dijalankan oleh pihak atau personil
yang harusnya menjalankan prosedur atau aturan tersebut. dalam hal ini, contoh
yang sesuai dengan compliance audit adalah audit kepatuhan terhadap proses
pembangunan pembangkit tenaga listrik di perusahaan listrik Negara (PLN),
kemudian pemerintah menunjuk auditor eksternal untuk mengevaluasi apakah
proses pembangunan pembangkit listrik tersebut sudah sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah.
- Operational Audit
Operational audit atau audit operasional merupakan pemeriksaan atas semua
atau sebagian prosedur dan metode operasional suatu organisasi untuk menilai
efisiensi, evektifitas, dan keekonomiannya. Audit operasional biasanya dilakukan
oleh staf audit internal, dengan spesialis yang tetap dapat dipekerjakan untuk
jenis audit ini. Berbeda dengan audit keuangan dan audit ketaatan, audit
operasional ini lebih bertujuan untuk mencari celah proses yang menyebabkan
ketidak efektifan sumber daya, yang kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan
yang bisa menghasilkan solusi atas masalah tersebut.
Sumber: Buku Materi Pokok, EKMA4476/Modul 1/halaman 1.5

b. Audit kinerja sumber daya manusia masuk ke dalam audit operasional, karena
sumber daya manusia (SDM) yang merupakan bagian dari operasional suatu
organisasi atau badan usaha. Audit terhadap SDM bertujuan mencari celah hal-hal
apa saja yang menyebabkan terjadinya ketidak efektifan sumber daya tersebut
untuk kemudian dapat direkomendasikan solusi atas masalah SDM tersebut.

3.
a. Tujuan audit SDM antara lain adalah:
- Menilai efektifitas dari unit kerja SDM
Bertujuan untuk menilai apakah departemen SDM sudah menjalankan fungsinya
secara efektif atau sudah mencapai tujuan, dalam hal ini apakah departemen
SDM sudah menyediakan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan organisasi,
baik dari sisi jumlah maupun kualifikasi pada waktu yang tepat.
- Menilai efisiensi dari departemen SDM
Untuk menilai apakah seluruh program atau aktifitas SDM harus dilakukan secara
efisien dan ekonomis dengan tetap mengacu pada sasaran.
- Menilai ketaatan program atau aktifitas SDM
- Membantu MSDM-BK memberikan kontribusi yang signifikan terhadap tujuan
organisasi
- Menciptakan nilai tambah sehingga organisasi bertanggungjawab secara sosial,
etika, dan mampu unggul dalam persaingan di lingkup industrinya.
- Mendapatkan umpan balik dari para karyawandan manajer operasidalam hal
yang berkaitan dengan efektifitas manajeman SDM.
- Memperbaiki fungsi MSDM-BK dengan menyediakan sarana untuk membuat
keputusan ketika akan mengurangi atau menambah kegiatan-kegiatan SDM.

b. Manfaat yang dapat diberikan dalam pelaksanaan audit manajemen sumber daya
manusia berbasis kompetensi antara lain,
- Mengindentifikasi permasalahan kritis terkait dengan pengelolaan SDM
- Melakukan perbaikan dalam pengelolaan SDM
- Mengevaluasi, menstrimulasi keseragaman kebijakan dan praktik MSDM
- Menjadi dasar pengambilan keputusan terkait SDM
- Mengomunikasikan isu SDM dengan pihak terkait, seperti manajer lini atau
pemerintah
- Mengidentifikasi kontribusi departemen SDM bagi organisasi
- Mengklarifikasi tugas dan tanggung jawab serta meningkatkan citra
profesionalisme departemen/unit kerja SDM
- Memastikan kepatuhan terhadap berbagai peraturan perundagan
- Mengurangi biaya SDM melalui prosedur yang lebih efektif
- Menciptakan penerimaan yang lebih tinggi akan perubahan yang dibutuhkan
departemen/unit kerja SDM
- Mendorong kajian ulang yang mendalam dan sistematis akan sistem informasi
departemen/unit kerja SDM.
Sumber: Buku Materi Pokok, EKMA4476/Modul 1/halaman 1.41

Anda mungkin juga menyukai