Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : ABDUR RAHMAN

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043002911

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4476/Audit SDM

Kode/Nama UPBJJ : 48/Palangka Raya

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Sebutkan pengertian audit dari tiga sumber/pakar/ahli, diluar yang ada pada BMP
EKMA 4476 (cantumkan nama dan tahun sumber/pakar/ahli tersebut).
Jawaban :

 Menurut Arens dan Loebbecke ( 2003 ), auditing adalah “pengumpulan dan


evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat
kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang ditetapkan”. Auditing harus
dilakukan oleh pihak yang kompeten dan independen. Dari definisi ini mencakup
beberapa kata atau frase kunci yaitu informasi dan kriteria yang telah ditetapkan,
mengumpulkan dan mengevaluasi bukti, dan orang yang kompeten dan
independen.

 Maurtz dan Sharaf ( 1961 ) mengemukakan bahwa “auditing is analytical, not


constructive; it is critica, investigative, concerned with the basis for accounting
measurement and assertion”. Terjemahaanya adalah auditing bersifat analitikal,
tidak bersifat menyusun atau membangun, bersifat kritikal ( mempertanyakan ),
investigatif ( menyelidik ), berurusan dengan dasar – dasar pengukuran dan aseri
akuntansi. Auditing berhubungan dengan verification ( memeriksa keakuratan
atau ketelitian ), pemeriksaan data keuangan untuk menilai kejujurannya dalam
mencerminkan peristiwa dan kondisi. Data keuangan pada dasarnya asersi
mengenai fakta yang intangible ( assertion of intangible ).

Verification harus menerapkan teknik dan metode pembuktian. Pembuktian


adalah bagian dari field of logic ( bidang logika ) yang oleh sebagian orang
diistilahkan sebagai science of proof atau ilmu pembuktian.

 Pengertian menurut Mulyadi ( 2002 ) ialah “suatu proses sistematik untuk


memperoleh dan mengevaluasi secara objektif mengenai pernyataan – pernyataan
tentang kegiatan dan kejadian ekonomi”. Tujuaanya adalah untuk menetapkan
tingkat kesesuaian antara pernyataan – pernyataan tersebut dengan kriteria yang
telah ditetapkan, serta penyampaian hasil – hasilnya kepada pemakai yang
berkepentingan. Menurut (Mulyadi, 2002), berdasarkan beberapa pengertian
auditing di atas maka audit mengandung unsur-unsur: Suatu proses sistematis,
artinya audit merupakan suatu langkah atau prosedur yang logis, berkerangka
dan terorganisasi. Auditing dilakukan dengan suatu urutan langkah yang
direncanakan, terorganisasi dan bertujuan.
 Untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif, artinya proses
sistematik ditujukan untuk memperoleh bukti yang mendasari pernyataan
yang dibuat oleh individu atau badan usaha serta untuk mengevaluasi tanpa
memihak atau berprasangka terhadap bukti-bukti tersebut.
 Pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi, artinya pernyataan
mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi merupakan hasil proses akuntansi.
 Menetapkan tingkat kesesuaian, artinya pengumpulan bukti mengenai
pernyataan dan evaluasi terhadap hasil pengumpulan bukti tersebut
dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian pernyataan tersebut dengan
kriteria yang telah ditetapkan. Tingkat kesesuaian antara pernyataan dengan
kriteria tersebut kemungkinan dapat dikuantifikasikan, kemungkinan pula
bersifat kualitatif.
 Kriteria yang telah ditetapkan, artinya kriteria atau standar yang dipakai
sebagai dasar untuk menilai pernyataan (berupa hasil akuntansi) dapat berupa
peraturan yang ditetapkan oleh suatu badan legislatif, anggaran atau ukuran
prestasi yang ditetapkan oleh manajemen, prinsip akuntansi berterima umum
(PABU) di Indonesia.
 Penyampaian hasil (atestasi), dimana penyampaian hasil dilakukan secara
tertulis dalam bentuk laporan audit (audit report).
 Pemakai yang berkepentingan, pemakai yang berkepentingan terhadap
laporan audit adalah para pemakai informasi keuangan, misalnya pemegang
saham, manajemen, kreditur, calon investor, organisasi buruh dan kantor
pelayanan pajak.

2. a. Jenis audit dibagi menjadi 3 yaitu


a) Finansial audit atau laporan keuangan merupakan evaluasi kewajaran laporan
keuangna yang disajikan oleh manajemen secara keseluruhan dibandingkan
dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku dan diterima secara umum.
Proses audit ini dimulai dari laporan keuangan yang kemudian berjalan mundur
sampai penelusuran transaksi dengan mengevaluasi bukti atau dokumen yang
relevan. Dengan kata lain akuntansi keuangan merupakan kegiatan pencatatan
transaksi yang hasil akhirnya adalah laporan keuangan. Laporan keuangan inilah
yang kemudian menjadi input dalam proses audit skeuangan, dan hasil akhirnya
adalah opini atas laporan keuangan tersebut apakah wajar atau wajar tanpa
syarat.
b) Compliance audit atau audit ketataan merupakakn pemeriksaan untuk
mengetahui apakah prosedur dan aturan yang telah di tetapkan oleh pihak yang
memiliki otoritas sudah dijalankan oleh pihak atau personil yang seharusnya
menjalankna prosedur atau aturan tsb. Prosedur dan aturan tsb bibsa berasal
dari luar organisasi atau perusahaan atau bisa juga merupakanprosedur dan
aturan yang merupakan kebijakan internal perusahaan
c) Operational audit adalah pemeriksaan atas senua atau bagian prosedur dan
metode operasional suatu organisasi untuk menilai efisiensi, efektivitas, dan
keekonomiannya. Audit operasional biasanya dilakukan oleh pihak manajemne
untuk mencari rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan kinerja organisasi.
Dalam beberapa literatur, audit operasional juga sering disebut dengan
management audit. audit ini memiliki ruang lingkup yang luas dan dapat meliputi
seluruh fungsi dalam organisasi, mulai dari pemasaran, produksi atau operasi,
organisasi dan SDM dan sebagainya.

b. Audit kinerja sumberdaya manusia, termasuk dalam jenis audit apa? sebut dan
jelaskan.
Audit Sumber Daya Manusia merupakan bagian dari Audit Operasional. Pengertian
audit sumber daya manusia menurut Veithzal Rivai (2004:550) mengemukakan audit
sumber daya manusia adalah: “Audit sumber daya manusia adalah pemeriksaan
kualitas secara menyeluruh mengenai kegiatan sumber daya manusia dalam suatu
departemen, divisi, atau perusahaan”.

3. a. Sebut dan uraikan tujuan audit SDM


Jawab :
Tujuan Audit SDM adalah mengendalikan kegiatan organisasi melalui fungsi
pemeriksaan dan penilaian terhadap permasalahan organisasi (ketaatan, efektivitas
dan efesiensi) yang terpengaruh oleh manajemen SDM untuk pemenuhan tujuan
organisasi.
Audit SDM/ Personalia mengevaluasi kegiatankegiatan personalia yang dilakukan
dalam suatuorganisasi. Audit tersebutmungkin mencakup satudepartemen atau
perusahaan keseluruhan.

Tujuan Audit SDM


Mengendalikan kegiatan organisasi melalui fungsi pemeriksaandan penilaian
terhadap permasalahan organisasi, agar sasaran fungsional dan tujuan organisasi
tercapai.
Audit SDM yang dimaksud sebagai “quality control check” secara menyeluruh atas
aktifitas-aktifitas pengelolaan SDM di suatu perusahaan atau salah satu unit kerjanya
untuk mendapatkan gambaran sejauh mana dukungan aktifitas-aktifitas tersebut
pada pelaksanaan strategi organisasi, dengan 3 aspek utama sebagai berikut:

Audit SDM pada dasarnya adalah untuk memastikan bahwa pengelolaan SDM yang
dilakukan telah sesuai dengan strategi perusahaan. Jadi terdapat inline antara
aktivitas sumber daya manusia untuk mendukung strategi perusahaan.

b. Manfaat apa yang dapat diberikan jika suatu organisaasi melaksanakan audit SDM
berbasis kompetensi, sebutkan!
Jawab :
Manfaat yang diperoleh perusahaan jika melakukan audit berbasis kompetensi:
a) Mengidentifikasi permasalahan kritis terkait dengan pengelolaan SDM
b) Melakukan perbaikan dalam pengelolaan SDM.
c) Mengevaluasi, menstimulasi keseragaman kebijakan dan praktik MSDM.
d) Menjadi dasar pengambilan keputusan terkait SDM.
e) Mengkomunikasikan isu SDM dengan pihak terkait, seperti manajer lini
ataupemerintahan.
f) Mengidentifikasi kontribusi departemen/unit kerja SDM bagi organisasi.
g) Mengklarifikasi tugas dan tanggung jawab serta mengingkatkan citra
profesionalismedepartemen/unit kerja SDM.
h) Memastikan kepatuhan terhadap berbagai peraturan perundangani.
i) Mengurangi biaya SDM melalui prosuder yang lebih efektif.
j) Menciptakan penerimaan yang lebih tinggi akan perubahan yang
dibutuhkandepartemen/unit kerja SDMk.
k) Mendorong kajian ulang yang mendalam dan sistematis akan sistem
informasidepartemen/unit kerja SDM

Anda mungkin juga menyukai