Anda di halaman 1dari 32

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA

Identitas Modul
Nama Penyusun : Miranda Aprilia
Instansi : SMK Kansai Pekanbaru
Tahun Penyusunan : 2023
Jenjang Sekolah : SMK
Mata Pelajaran : Sejarah
Fase, Kelas/Semester : F, XI/ Ganjil (1)
Materi : BAB 1 “Kolonialisme dan Perlawanan Bangsa Indonesia
Sub Materi : Perlawanan terhadap Kolonialisme Belanda
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada Fase F, peserta didik di Kelas XI mampu mengembangkan konsep-
konsep dasar sejarah untuk mengkaji peristiwa sejarah dalam lintasan lokal,
nasional, dan global. Melalui literasi, diskusi, kunjungan langsung ke tempat
bersejarah, dan penelitian berbasis proyek kolaboratif peserta didik mampu
menganalisis serta mengevaluasi berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di
Indonesia yang dapat dikaitkan atau dihubungkan dengan berbagai peristiwa
lain yang terjadi di dunia pada periode yang sama meliputi Kolonialisme dan
Perlawanan Bangsa Indonesia, Pergerakan Kebangsaan Indonesia,
Pendudukan Jepang di Indonesia, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia,
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan, Pemerintahan Demokrasi
Liberal dan Demokrasi Terpimpin, Pemerintahan Orde Baru, serta
Pemerintahan Reformasi.
Peserta didik di Kelas XI mampu menggunakan sumber primer dan/atau
sekunder untuk melakukan penelitian sejarah secara diakronis dan/atau
sinkronis kemudian mengomunikasikannya dalam bentuk lisan, tulisan,
dan/atau media lain. Selain itu mereka juga mampu menggunakan
keterampilan sejarah untuk menjelaskan, menganalisis, dan mengevaluasi
peristiwa sejarah, serta memaknai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

B. ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN


Elemen Pemahaman Konsep
Keterampilan Pada akhir fase kelas XI ini, peserta didik mampu mengembangkan
Konsep konsep sejarah yang dapat digunakan untuk mengkaji peristiwa
Sejarah sejarah; mengidentifikasi kiprah orang-orang atau kelompok
(Historical masyarakat dalam menciptakan dan menggerakan sejarah;
Conceptual mengidentifikasi peristiwa sejarah di Indonesia serta mengaitkan
Skills) atau menghubungkannya dengan peristiwa sejarah di dunia pada
periode yang sama; mengidentifikasi dan menganalisis pola
perkembangan, keberlanjutan, perubahan, dan pengulangan dalam
peristiwa sejarah; dan mengembangkan konsep diakronis
(kronologi) dan/atau sinkronis untuk mendeskripsikan peristiwa
sejarah.
Elemen Keterampilan Proses Sejarah
Keterampilan Pada akhir fase Kelas XI ini, peserta didik mampu melakukan:
Berpikir 1. Menganalisis serta mengevaluasi peristiwa sejarah secara
Sejarah diakronis (kronologi) yang menitikberatkan pada proses
(Historical dan/atau sinkronis yang menitikberatkan pada struktur;
Thinking Skills) menganalisis serta mengevaluasi peristiwa sejarah berdasarkan
hubungan kausalitas; mengaitkan peristiwa sejarah dengan
kehidupan sehari-hari; dan menempatkan peristiwa sejarah pada
konteks zamannya.
2. Menganalisis serta mengevaluasi peristiwa sejarah dalam
perspektif masa lalu, masa kini, dan masa depan; menganalisis
serta mengevaluasi peristiwa sejarah dari pola perkembangan,
perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; memaknai nilai-
nilai atau hikmah dari peristiwa sejarah.
3. Menganalisis serta mengevaluasi peristiwa sejarah dalam ruang
lingkup lokal, nasional, dan global; mengaitkan hubungan antara
peristiwa sejarah lokal, nasional, bahkan global.

Kesadaran Pada akhir fase kelas XI ini, peserta didik mampu Memahami fakta
Sejarah sejarah serta melihat keterkaitan antara masa lalu, masa kini, dan
(Historical masa depan; mengaitkan peristiwa sejarah dengan realitas sosialdan
Consciousness) mengevaluasi peristiwa sejarah; memaknai nilai-nilai yang
terkandung dalam peristiwa sejarah; mengembangkan minat untuk
memperdalam atau melanjutkan studi ilmu sejarah atau pendidikan
sejarah; mengembangkan kepedulian untuk mengunjungi dan
menjaga benda-benda atau situs-situs peninggalan sejarah; dan
berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan kesejarahan.

Penelitian Pada akhir fase kelas XI ini, peserta didik mampu melakukan
Sejarah penelitian sejarah dengan menerapkan langkah-langkah mencari
(Historical sumber (heuristik), kritik dan seleksi sumber (verifikasi), analisa dan
Research) sintesa sumber (interpretasi), dan penulisan sejarah (historiografi);
menuliskan biografi tokoh-tokoh sejarah.
Keterampilan Pada akhir fase kelas XI ini diharapkan peserta didik mampu
Praktis Sejarah membaca buku teks, buku referensi, dan internet; menuliskan dan
(Historical menuturkan sejarah Indonesia yang berkaitan atau memiliki
Practice Skills) hubungan dengan sejarah dunia; mengolah informasi sejarah secara
non digital maupun digital dalam berbagai bentuk aplikasi sejarah,
rekaman suara, film dokumenter, foto, maket, vlog, timeline, story
board, infografis, videografis, komik, poster, dan lain-lain.

C. LINGKUP MATERI PEMBELAJARAN


1. Perlawanan Terhadap Kolonialisme Belanda
a. Perlawanan terhadap kekuasaan VOC
b. Perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda

D. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Melalui pembelajaran sejarah dalam Fase F ini maka diharapkan output
peserta didik akan memiliki kepribadian sosok pelajar profil Pancasila,
yakni:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia;
dikembangkan melalui keseluruhan aktifitas pembelajaran dari mulai awal berdoa
hingga akhir pembelajaran.
2. Berkebhinekaan global
3. Bergotong-royong; dikembangkan melalui kegiatan diskusi untuk menyelesaikan
permasalahan kelompok secara bersama-sama. Berkolaborasi dalam diskusi
kelompok dengan saling menghargai pendapat orang lain dan tidakmemaksakan
pendapatnya diterimaoleh orang lain
4. Mandiri
5. Bernalar kritis; dikembangkan dengan menganalisis materi sesuai hasil kajian
diskusi kelompok hingga mengkomunikasikannya kepada kelompok lainnya
6. Kreatif: dikembangkan dalam bentuk konten hasil diskusi kelompok sesuai kreatifitas
yang dibangun oleh masing masing kelompok. Kreatif dalam memilih sumber belajar
sebagai bahan diskusi kelompok sehingga menghasilkan materi hasil diskusi dapat
yang dipertanggungjawabkan.
E. SARANA PRASARANA
 Alat tulis
 Perangkat digital (LCD Proyektor, laptop)
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
 Bahan ajar (buku siswa sejarah kelas XI)
 Lembar asesmen pembelajaran
 Foto/dokumen sejarah & video youtube, Power point

F. TARGET PESERTA DIDIK


Modul Ajar ini dapat digunakan untuk Peserta didik reguler/umum kelas XI

G. MODEL/METODE PEMBELAJARAN
Penggunaan model pembelajaran sejarah di kelas disesuaikan dengan topik kajian yang
sedang diajarkan. Model pembelajaran mencakup pendekatan pembelajaran, strategi
pembelajaran, metode pembelajaran, dan teknik pembelajaran. Metode pembelajaran
yang diterapkan dapat menggunakan berbagai model melalui metode ceramah, tanya
jawab, diskusi interaktif/story telling, unjuk kerja, dan eksplorasi. Semua model
pembelajaran dilaksanakan secara luring/tatap muka dengan Problem Based Learnig.
Pendekatan yang digunakan ialah Scientific berbasis TPACK (technological,
pedagogical, content knowledge).
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menganalisis perlawanan-perlawanan bangsa Indonesia terhadap
kolonialisme
1.1 Ciri-ciri atau Karakteristik Perlawanan sebelum lahirnya kesadaran nasional
Perlawanan raja-raja lokal terhadap VOC seperti; Sultan Agung
Hanyokrokusuma di Mataram, Sultan Hasanuddin di Makassar, Untung
Surapati di Jawa, Sultan Ageng Tirtayasa di Banten
2.1 Perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda diberbagai daerah antara
lain; perlawanan Pattimura di Maluku, perlawanan pangeran Diponegoro,
perlawanan kesultanan Palembang, perang Padri, perang Aceh, perlawanan
Sisingamangaraja XII dan perlawanan kerajaan-kerajaan di Bali serta
perlawanan kesultanan Banjar.
Pertemuan Ke- Kriteria Ketercapaian Tujuan Asesmen
Pembelajaran
i. 1. Peserta didik mampu
menguraikan ciri-ciri Asesmen Awal
perlawanan terhadap Pada pertemuan awal
kolonialisme sebelum kegiatan pembelajaran guru
lahirnya kesadaran memberikan refleksi capaian
nasional awal berupa lembar kerja
2. Peserta didik mampu
menganalisis perlawanan
raja-raja lokal terhadap Asesmen Formatif
kolonial Belanda (VOC) Guru memberikan lembar
mulai dari perlawanan kerja sejarah, diskusi dan
sultan agung, sultan penjelasan kelompok
hasanuddin dsb.
ii. 1. Peserta didik mampu
Asesmen Formatif
membuat review tentang
Guru memberikan refleksi
strategi perlawanan
berupa mini games yang
bangsa Indonesia
relevan dengan materi
terhadap Kolonialisme
pembelajaran yakni puzzle
Belanda melalui
wajah tokoh pemimpim
presentasi: cerita sejarah
perlawanan lokal terhadap
yang baik dan benar
kolonial Belanda
iii. 2. Peserta didik mampu
secara kolektif berdiskusi
untuk menganalisis
bentuk perjuangan/
perlawanan lokal terhadap
kolonial Belanda di
berbagai daerah sesuai Asesmen Sumatif
format terlampir Guru melakukan uji
iv. 3. Peserta didik mampu kompetensi dalam bentuk
mempresentasikan hasil ulangan harian (post-tes)
diskusi kelompoknya di
depan kelas secara
bergantian

II. PERSIAPAN PEMBELAJARAN


1. Guru menyiapkan modul ajar sebagai panduan pembelajaran sejarah
2. Guru menyiapkan media dan alat pembelajaran sejarah
3. Guru menyiapkan presensi dan lembar catatan
4. Guru melaksanakan asssemen awal sebagai bahan tindak lanjut proses
pembelajaran berikutnya.
III. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1: 2 x 45 menit

Tema Pertemuan Pertama: Memaparkan terkait Ciri-ciri Karateristik Perlawanan


sebelum Lahirnya Kesadaran Nasional & Perlawanan raja-raja lokal terhadap VOC.

Tahapan Langkah dan Sintaks Pembelajaran


1. Kegiatan  Salam dan doa pembuka pelajaran sebagai bentuk
Pendahuluan pengembangan pembinaan karakter siswa
(10 menit)  Apersepsi
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa terkait
materi pertemuan sebelumnya, dan mereview kembali
pemahaman siswa
 Motivasi
Siswa diberikan motivasi lanjutan berupa ciri-ciri atau
karakteristik dari perlawanan terhadap kolonial
secara sederhana dan gambar wajah setiap pemimpin
perlawanan tsb sebagai wawasan kebangsaan.
 Siswa disampaikan tujuan pembelajaran pemahaman
bermakna mengenai menghindari berbagai bentuk
sikap perpecahan antar sesama & meneladani karakter
positif para tokoh/pemimpin perlawanan lokal untuk
diaplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan inti  Guru menyampaikan materi (metode ceramah) terkait
(70 menit) ciri-ciri/ karakteristik perlawanan terhadap kolonial
Belanda sebelum lahirnya kesadaran nasional.
 Guru menampilkan slide powerpoint mengenai materi
perlawanan lokal terhadap kolonial Belanda (VOC)
antara lain sultan Agung dari Mataram dan sulatan
hasanuddin dari kerajaan Makassar

Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah


 Siswa ditunjukkan sebuah gambar/foto tokoh dan
mengidentifikasi siapa serta perananya dalam
perlawanan terhadap kolonial Belanda
 Siswa diberi pertanyaan pemantik terkait kisah
penyerangan pasukan Sultan Agung ke Batavia, siswa
mencoba berpendapat terkait makna/pelajaran apa yang
dapat diperoleh
 Siswa secara terbuka mengajukan pertanyaan terkait
pokok permasalahan
3. Kegiatan  Kesimpulan tentang materi hari itu Evaluasi kegiatan
penutup (10 pembelajaran hari ini
menit)  Refleksi tentang pembelajaran hari ini dari segi
pemahaman materi dan makna serta nilai sejarah yang
dikandungnya
 Peserta didik mendengarkan informasi terkait kegiatan
yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa dan salam
Pertemuan 2: 2 x 45 menit

Tema Pertemuan Kedua: Menguraikan dan menganalisis perlawanan-perlawanan


Bangsa Indonesia melawan Kolonialisme Belanda di beberapa daerah

Tahapan Sintaks dan Langkah Pembelajaran


1. Kegiatan  Salam dan doa pembuka pelajaran sebagai bentuk pengembangan
Pendahuluan pembinaan karakter siswa
(10 menit)  Apersepsi
Pemberian apersepsi kepada siswa materi sebelumnya, diingatkan
kembali tentang berbagai kebijakan VOC yang membelit dan
menyengsarakan rakyat.
 Motivasi
Siswa diberikan motivasi lanjutan berupa gambar pahlawan nasional,
seperti Diponegoro, Sulran Hasanuddin, dll serta keteladanan tokoh
tersebut dalam perjuangan melawan kolonialisme
 Siswa disampaikan tujuan pembelajaran pemahaman bermakna
mengenai menghindari berbagai bentuk hal yang merugikan orang lain
dan secara sadar maupun tidak serta melawan ketidakadilan.
2. Kegiatan Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah
Inti  Siswa diberikan materi pengantar secara singkat untuk mengarahkan
(70 menit) pokok pembahasan
 Siswa ditunjukkan sebuah gambar sejarah:
Gambar: Tokoh-Tokoh Perjuangan Indonesia

 Siswa secara terbuka mengajukan pertanyaan terkait pokok


permasalahan berdasarkan gambar yang disajikan di depan kelas,
sebagai bentuk pengembangan kemampuan berpikir kritis (Critical
Thingking).
 Guru mengarahkan fokus pertanyaan-pertanyaan pada beberapa hal
berikut:
 Siapakah tokoh-tokoh yang ada di gambar?
 Bagaimanakah perannya dalam perjuangan melawan penjajah ?
 Bagaimanakah strategi perjuangan mereka dalam melawan
penjajah ?

Mengorganisasi peserta didik untuk belajar


 Siswa di dalam kelas dibagi dalam kelompok belajar yang terdiri atas
4-5 siswa, sebagai bentuk pembelajaran kolaboratif (Collaborative)
 Siswa diberikan Lembar Kerja Sejarah
Format analisis:
NO Bentuk Perjuangan/ Tahun Penyebab/ latar Dampak/
Perlawanan belakang Pengaruh &
Hasil Perjuangan
1 Perlawanan
Pattimura
2 Perlawanan
Diponegoro
3 Perlawanan
Kesultanan
Palembang
4 Perang Padri
5 Perang Aceh
6 Perlawanan
Sisingamangaraja
XII
7 Perlawanan
kerajaan Bali
8 Perlawanan
Kesultanan Banjar

Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok


 Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai dan melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan kejelasan
yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah
 Siswa diperbolehkan mencari bahan materi pada situs di website atau
dari buku, ssebagai bentuk pengembangan kegiatan belajar yang
Literasi
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 Siswa berdiskusi dan menuliskan hasil kerjanya pada lembar kerja
 Siswa diperbolehkan mengkreasi jawaban sesuai kesepakatan
kelompok, ssebagai bagian dari pembelajaran kreatif (Creative)
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
 Peserta didik diberitahu untuk mempersiapkan diri dan melengkapi
Lembar Kerjanya agar di pertemuan selanjutnya siap dipresentasikan
 Urutan presentasi dilakukan secara acak/undian
 Guru membantu siswa untuk melakukan evaluasi terhadap proses
pemecahan masalah yang dilakukan
3. Kegiatan  Tanya jawab review materi pembelajaran untuk mengecek
Penutup pemahaman
(10 menit)  Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dipelajari
 Salam dan doa penutup sebagai bentuk pengembangan pembinaan
nilai-nilai karakter siswa

Pertemuan 3: 2 x 45 menit

Tema Pertemuan Ketiga: Mempresentasikan hasil diskusi dalam mengolah informasi


tentang Perang Melawan Kolonialisme Belanda sesuai pembagian kelompok masing-masing
(presentasi kelompok 1-3)

Tahapan Langkah-Langkah

1.Kegiatan  Salam dan doa pembuka pelajaran sebagai bentuk pengembangan


Pendahuluan pembinaan karakter siswa
(10 menit)  Apersepsi
Pemberian apersepsi kepada siswa materi sebelumnya, diingatkan
kembali tentang bentuk perlawanan terhadap VOC.
 Motivasi
Siswa diberikan motivasi lanjutan berupa video contoh story telling
sejarah
 Siswa disampaikan tujuan pembelajaran pemahaman bermakna
mengenai menghindari berbagai bentuk penjajahan menghindari
BULLYING secara sadar maupun tidak serta melawan ketidakadilan.
2. Kegiatan IntiMengorientasikan peserta didik terhadap masalah

(70 menit)  Siswa diberikan materi pengantar secara singkat untuk mengarahkan
pokok pembahasan terkait perlawanan terhadap kolonialisme
Belanda di berbagai wilayah Indonesia
Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
 Siswa diberi kesempatan untuk menyajikan hasil pembelajarannya
(berupa presentasi storytelling per kelompok diwakili 1 orang)
 Siswa dari kelompok lain diarahkan untuk melakukan diskusi tanya-
jawab
 Siswa diarahkan untuk memeriksa dan mengevaluasi hasil presentasi
kelompok (sesi tanya-jawab)
 Peserta didik dievaluasi pembelajarannya hari ini melalui games
puzzle dan LKPD
3. Kegiatan  Kesimpulan tentang materi hari itu Evaluasi kegiatan pembelajaran
Penutup hari ini
(10 menit)  Refleksi tentang pembelajaran hari ini dari segi pemahaman materi
dan makna serta nilai sejarah yang dikandungnya
 Peserta didik mendengarkan informasi terkait kegiatan yang akan
 dilaksanakan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa dan salam

Pertemuan 4: 2 x 45 menit

Tema pertemuan 4: Mempresentasikan hasil diskusi dalam mengolah informasi tentang


Perang Melawan Kolonialisme Belanda sesuai pembagian kelompok masing-masing
(presentasi kelompok 4-5)

Tahapan Langkah-Langkah

1.Kegiatan  Salam dan doa pembuka pelajaran sebagai bentuk pengembangan


Pendahuluan pembinaan karakter siswa
(10 menit)  Apersepsi
 Pemberian apersepsi kepada siswa materi sebelumnya, dipaparkan
kembali perlawanan lokal terhadap kolonial Belanda seperti
perlawanan Pattimura di Maluku, perang Paderi dsb.
 Motivasi
Siswa diberikan motivasi lanjutan berupa video seri tokoh pejuang
“Pattimura” https://youtu.be/tGqOfSfGlGE?si=2kXgfvt8w1lUFsp7
dan gambaran tentang manfaat mempelajari materi tsb dalam
kehidupan sehari-hari.
 Siswa disampaikan tujuan pembelajaran pemahaman bermakna
mengenai keteladanan tokoh dan nilai-nilai karakter dalam suatu
peristiwa sejarah “perlawanan terhadap kolonial Belanda”.
2. Kegiatan IntiMengorientasikan peserta didik terhadap masalah

(70 menit)  Siswa diberikan materi pengantar secara singkat untuk mengarahkan
pokok pembahasan terkait perlawanan terhadap kolonialisme
Belanda di berbagai wilayah Indonesia
Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
 Siswa diberi kesempatan untuk menyajikan hasil pembelajarannya
(berupa presentasi kelompok)
 Siswa dari kelompok lain diarahkan untuk melakukan diskusi tanya-
jawab
 Siswa diarahkan untuk memeriksa dan mengevaluasi hasil presentasi
kelompok (sesi tanya-jawab)
 Peserta didik dievaluasi pembelajarannya hari ini melalui LKPD
berbasis media pasangan soal (make a match) dan mini games kuis
dengan website https://wordwall.net/id
4. Kegiatan  Kesimpulan tentang materi hari itu Evaluasi kegiatan pembelajaran
Penutup hari ini
(10 menit)  Refleksi tentang pembelajaran hari ini dari segi pemahaman materi
dan makna serta nilai sejarah yang dikandungnya
 Peserta didik mendengarkan informasi terkait kegiatan yang akan
dilaksanakan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa dan salam

ASSESMEN PEMBELAJARAN
1. Assesmen Awal (Diagnostik Kognitif)
Penilaian assesmen awal dilaksanakan di awal pembelajaran. Proses
dilakukan dengan memberikan sejumlah pertaaan atau soal penjajakan kepada
siswa terkait dengan pokok bahasan yang akan dipelajari. Dari analisis
assesmen awal ini nanti dapat diketahui :
a. Pemahaman siswa awal terhadap pokok bahasan yang akan dipelajari
b. Gaya belajar siswa
c. Bakat dan minat siswa secara individu
2. Assesmen Formatif
Pelaksanaan asessmen formatif disesuaikan dengan lembar kerja harian yang
diberikan kepada siswa pada setiap pertemuannya.
3. Assesmen Sumatif
Pelaksanaan assesmen sumatif dilaksanakan di akhir topik pembelajaran. Setelah
selesai semua pokok bahasan pada materi “perlawanan terhadap kolonialisme Belanda”
maka melaksanakan penilaian sumatif.

PENGAYAAN DAN REMEDIAL


4. Pengayaan
Siswa masuk dalam program pengayaan jika ketercapaian melebihi 90%.
Dalam program pengayaan ini siswa diminta untuk memperdalam materi
lebih jauh terkait dengan pokok-pokok pembahasan.
5. Remedial
Siswa masuk dalam program remedial jika ketercapaian kurang dari 70%
dengan mempelajari materi ajar kembali dan melaksanakan uji kompetensi
ulang pada aspek penilaian formatif.
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
• e-Modul
• Buku Teks
• Artikel
ASESMEN DIAGNOSTIK KOGNITIF
Jawablah pertanyaan dibawah ini!

Gambar: Tokoh-Tokoh Perjuangan Indonesia


1. Sebutkan 3 kebijakan VOC yang sangat menderitakan rakyat di Nusantara?
2. Siapakah tokoh-tokoh yang ada di gambar?
3. Bagaimanakah perannya dalam perjuangan melawan penjajah ?
4. Bagaimanakah strategi perjuangan mereka dalam melawan penjajah ?

Asesmen Awal:
Asesmen awal bertujuan untuk memetakan seberapa jauh kompetensi yang sudah dikuasai
oleh peserta didik sebelum belajar mengenai Perang Melawan Kolonialisme Belanda.
Kompetensi prasyarat yang harus dikuasai peserta didik sebelum belajar mengenai Perang
Melawan Kolonialisme adalah pemahaman mengenai Kedatangan Bangsa Barat di
Nusantara.

Catatan untuk Guru:


Guru dapat menggunakan lembar ceklist untuk mengukur kemampuan peserta didik
dengan rumusan pertanyaan sesuai kreatifitas guru.
Berikut ini adalah salah satu contoh asesmen:

No Pernyataan Ya Belum
1 Saya dapat menjelaskan latar belakang pelayaran bangsa Barat
2 Saya dapat menjelaskan tokoh-tokoh penting dalam pelayaran
bangsa barat/ Eropa
3 Saya dapat menjelaskan dampak pelayaran samudera
4 Saya dapat menjelaskan alasan datangnya bangsa Barat ke
Nusantara
5 Saya dapat menjelaskan praktik monopoli yang dilakukan
bangsa Barat di nusantara
6 Saya dapat menjelaskan arti kolonialisme dan imperialisme
Jumlah
ASESMEN FORMATIF
LEMBAR KERJA SEJARAH

Kelompok :
Nama Anggota :

Kelas/ Jurusan :

Petunjuk:
1. Bentuklah kelompok belajar terdiri atas 4-5 siswa
2. Tunjuklah seorang ketua dan anggota kelompok
3. Perhatikan gambar sejarah di bawah ini dan jawablah pertanyaan- pertanyaan
yang ada pada kolom di bawahnya dengan benar!
Bentuk Perjuangan/ Dampak/Pengaruh/ Hasil
No Tahun Latar/ Belakang
Perlawanan Penyebab Perjuangan
1 Perlawanan Pattimura
2 Perlawanan Diponegoro

3 Perlawanan Kesultanan
Palembang
4 Perang Padri

5 Perang Aceh

6 Perlawanan
Sisingamangaraja XII
7 Perlawanan kerajaan Bali

8 Perlawanan Kesultanan
Banjar
Penilaian diskusi kelompok
Rubrik penilaian
No Aspek Penilaian Skor
0 1 2 3
1 Keaktifan diskusi
Aktif memberi masukan/ pemikiran
Mendengarkan pendapat orang lain
2 Kreatifitas diskusi
Kreatif dalam mencari sumber data
Gagasan yang ditemukan mengandung unsur kebaruan
3 Presentasi
Percaya diri
Isi naskah materi yang telah dibuat sesuai hasil diskusi

Indikator Rubrik Penilaian


No Indikator Rubrik
1 Aktif memberi masukan pemikiran 2= aktif berpendapat
1= kurang aktif
0= tidak aktif
2 Mendengarkan pendapat orang lain 1= mendengarkan pendapat
0= tidak mendengar pendapat
3 Kreatifitas dalam mencari sumber data 3= sangat kreatif
2= kreatif
1= kurang kreatif
0= tidak kreatif
4 Gagasan yang ditemukan mencari sumber data 3= gagasan sangat orisinil
2= gagasan orisinil
1= gagasan kurang orisinil
0= gagasan tidak orisinil
5 Percaya diri saat presentasi 2= sangat percaya diri
1= kurang percaya diri
0= tidak percaya diri
6 Isi naskah yang telah dibuat sesuai hasil diskusi 3= sangat sesuai
2=sesuai
1= kurang sesuai
0= tidak sesuai
Jumlah skor 25
ASESMEN SUMATIF
ULANGAN HARIAN (Uji Kompetensi Siswa)
Petunjuk A (Model Pilihan Ganda Biasa) Pilihlah satu jawaban yang paling benar A, B, C, D atau
E
1. Tindakan yang dilakukan oleh masyarakat yang merasakan dampak dari berbagai kebijakan
kolonialis Belanda di Indonesia antara lain….
A. Melakukan perlawanan dipimpin oleh para raja/sultan
B. Selalu tunduk pada penguasa baik lokal maupun kolonial
C. Menyerahkan sepenuhnya masalah kepada penguasa daerah
D. Menyusun strategi agar tidak mendapatkan tuduhan oleh Belanda
E. Mempererat hubungan antara pemerintah colonial dengan rakyat melalui pajak
2. Strategi Belanda yang paling ampuh dalam menghadapi perlawanan dari penguasa lokal adalah
dengan melakukan politik…..
A. Etis
B. Devide et impera
C. Aliansi
D. Balas budi
E. Kompromi
3. Kesultanan Mataram menyerang Kantor dagang VOC pada tahun 1618. Satu dekade kemudian
Mataram menyerang Batavia. Faktor utama yang melatarbelakangi serangan ini adalah…..
A. Campur tangan VOC terhadap urusan internal Mataram
B. Bentuk solidaritas dengan kerajaan Pajajaran
C. Mengusir VOC dari tanah Jawa
D. Ambisi Sultan Agung menguasai seluruh Jawa
E. Penguasaan Jepara oleh VOC
4. Perhatikan gambar tokoh dibawah ini!
Tokoh diatas merupakan pemimpin dari perlawanan Bangsa Indonesia daerah Sulawesi
Selatan yang berupaya untuk melawan Tindakan semena-mena yang dilakukan VOC pada
abad ke 17. Siapakah nama tokoh tersebut dan apa julukannya…..

A. Arung Palaka “Harimau Bone”


B. Daeng Risadju “Si Parang Makassar”
C. Sultan Hasanuddin “Ayam jantan dari Timur”
D. Sultan Hasanuddin “Macan jantan Gowa”
E. Daeng Mattawang “Maleo jantan dari Timur”
5. Kesultanan Makassar (Gowa) berperang dengan VOC pada tahun 1665. Dalam perang itu,
Makassar kalah karena alasan persenjataan. Oleh sebab itu pihak kesultanan Gowa terpaksa
tunduk pada perjanjian Bongaya. Dibawah ini yang bukan termasuk isi perjanjian tersebut
adalah…..
A. Kesultanan Gowa wajib membayar biaya perang
B. Gowa menjadi daerah bawahan Kesultanan Bone
C. Pihak Barat selain VOC harus meninggalkan VOC
D. Gowa menerima kebijakan monopoli perdagangan VOC
E. VOC membangun benteng di Makassar
6. Serangan sultan Agung terhadap VOC di Banten dan Batavia pada tahun 1628 dan 1629,
perlawanan Sultan Hasanuddin dari Makassar pada tahun 1667, serta perlawanan Pattimura di
Maluku pada tahun 1817 pada dasarnya merupakan bentuk reaksi atas kebijakan…..
A. Penyebaran agama Kristen
B. Campur tangan terhadap urusan kerajaan
C. Monopoli perdagangan
D. Westernisasi
E. Diskriminasi Ras
7. Rakyat Maluku tidak ingin terus menderita di bawah keserakahan dan kekejaman Belanda.
Oleh karena itu, perlu mengadakan perlawanan untuk menentang kebijakan Belanda dibawah
Pimpinan....
A. Thomas Pattiwwail
B. Christina Martha Tiahahu
C. Lucas Latumahina
D. Kapitan Paulus Tiahahu
E. Pattimura
8. Penyerangan rakyat Maluku dimulai dengan menghancurkan kapal-kapal Belanda dan
kemudian menguasai benteng ...
A. Fort Nassau
B. Fort Duurstede
C. Fort Vredeburg
D. Fort Amsterdam
E. Fort Belgica
9. Berikut merupakan tokoh perempuan yang ikut serta dalam perlawanan terhadap Belanda di
Maluku ialah…..
A. Cut Nyak Dien
B. Cut Nyak Meutia
C. Dewi Sartika
D. Daeng Risadju
E. Christina Martha Tiahahu
10. Sebab khusus terjadinya perlawanan Pangeran Diponegoro terhadap Belanda adalah …
A. Belanda memasang patok-patok pembuatan jalan yang melalui makam leluhur Diponegoro
secara sepihak
B. Hak-hak istimewa bangsawan kerajaan dibatasi
C. Belanda membawa pengaruh budaya asing yang negatif bagi kehidupan pribumi
D. Diberlakukannya kebijakan oleh Belanda yang menghina martabat bangsawan Jawa
E. Masuknya paham Wahabi yang ingin memurnikan ajaran Islam
11. Penyerahan kekuasaan Hindia Belanda kepada pemerintahan Inggris adalah isi dari
perjanjian….
A. Kalijati
B. Giyanti
C. Tuntang
D. Bongaya
E. Traktat Sumatra
12. Keinginan Belanda menguasai kesultanan Palembang karena…..
A. Ingin mendapatkan sumber daya manusia yang dapat memenuhi kebutuhan militer Belanda
B. Ingin memonopoli komoditas rempah-rempah
C. Armada laut kesultanan Palembang dapat dimanfaatkan
D. Ingin menyebarkan misi agama
E. Adanya pertambangan timah
13. Latar belakang terjadinya konflik antara Kaum Paderi dan Kaum Adat adalah….
A. Perebutan kekuasaan di Istana Pagaruyung
B. Dipersulit perizinan ibadah haji oleh Kaum Adat
C. Kaum Paderi ingin memurnikan syariat Islam di tanah Minang
D. Kaum Adat memiliki pengikut yang lebih banyak dari kaum Paderi
E. Kaum Adat menguasai sector perekonomian dan Kaum Paderi tidak diberi bagian
14. Pada tahun 1825, Belanda memprakarsai perjanjian damai dengan kaum Paderi dalam bentuk
perjanjian Masang. Perjanjian damai ini pada dasarnya dibuat karena…..
A. Belanda ingin berdamai dengan kaum Paderi
B. Belanda ingin menghentikan sementara perang dengan kaum Paderi
C. Belanda kalah melawan kaum Paderi
D. Kaum adat bersekutu dengan kaum Paderi
E. Kaum Paderi kalah dan tunduk pada syarat-syarat yang dibuat oleh Belanda
15. Perang Aceh merupakan perang yang menelan banyak korban dari pihak Belanda maupun
Kerajaan Aceh. Selain itu Belanda juga menanggung cukup banyak biaya perang. Salah satu
sebab Perang Aceh pada tahun 1873 adalah ...
A. Belanda ikut campur terhadap urusan internal kerajaan Aceh
B. Penghapusan hak kerajaan Aceh untuk menawan semua kapal yang terdampar di
wilayahnya
C. Adanya traktat Sumatra tanggal 2 November 1871 yang mengizinkan Belanda memperluas
kekuasannya sampai Sumatra, namun pemimpin Aceh menolak tunduk pada Belanda
D. Penyerangan Benteng Duurtsede di Saparua
E. Praktik monopoli yang dilakuakn oleh Belanda di Aceh
16. Strategi baru yang digunakan Belanda atas usul Snouck Hurgronje dalam Perang Aceh
adalah….
A. Bekerja sama dengan kaum ulama untuk melawan uleebalang
B. Bekerja sama dengan para uleebalang dan menindas perlawanan kaum ulama
C. Mengadakan perjanjian damai untuk sementara sambil menghimpun kekuatan
D. Mengerahkan pasukan tambahan dari Jawa serta menyerang secara total
E. Mengerahkan pasukan Marsose serta menerapkan kembali strategi Benteng Stelsel
17. Perkembangan politik yang semakin menohok Kesultanan Aceh adalah ditandatanganinya
perjanjian antara Belanda dengan Inggris pada tanggal 2 November 1871. Isi perjanjian itu
antara lain Inggris memberi kebebasan kepada Belanda untuk memperluas daerah
kekuasaannya di seluruh Sumatera. Perjanjian itu adalah....
A. Traktat Aceh
B. Traktat Sumatera
C. Traktat London
D. Perjanjian Tawan Karang
E. Perjanjian Giyanti
18. Latar belakang Raja Sisingamangaraja XII melakukan perlawanan terhadap Belanda adalah….
A. Belanda ingin menguasai komoditas lada di Tapanuli
B. Tidak menyetujui kehadiran para misionaris di Tapanuli
C. Wilayah kekuasaan Raja semakin diperkecil oleh Belanda
D. Belanda melakukan hal-hal yang melanggar hukum adat di Tapanuli
E. Dikuasainya wilayah pesisir oleh Belanda yang merupakn sumber kehidupan ekonomi
19. Protes Belanda terhadap penerapan hukum tawan karang di Bali tidak dihiraukan raja-raja Bali.
Hukum tawan karang adalah…..
A. Menyita kapal-kapal asing yang melintas Selat Bali
B. Merampas muatan kapal-kapal yang melintasi Selat Bali
C. Mengenakan pajak pelayaran yang tinggi terhadap setiap kapal dagang yang melintasi Selat
Bali
D. Merampas semua isi kapal termasuk para awaknya jika ada kapal yang karam di perairan
Selat Bali
E. Melarang kapal-kapal membawa muatan dalam jumlah yang melebihi ketentuan pelayaran
Internasional
20. Latar belakang utama perlawanan kerajaan-kerajaan di Bali pada tahun 1846, 1848 dan 1849
adalah…..
A. Belanda tidak menghormati hukum yang berlaku di Bali
B. Belanda ingin menguasai Bali
C. Belanda memandang rendah adat-istiadat Bali
D. Raja-raja Bali menyatakan merdeka dari Belanda
E. Raja-raja Bali menyerang pos-pos pertahanan Belanda
21. Dalam usaha rakyat Bali melawan Belanda dikenal istilah perang Puputan. Maksud dari istilah
ini adalah…..
A. Perang yang dilakukan atas dasar kepentingan bersama
B. Perang melibatkan semua laki-laki dewasa Bali
C. Perang menggunakan berbagai senjata tradisional
D. Perang sampai titik darah penghabisan
E. Perlawanan sampai tujuan tercapai

22. Perhatikan gambar tokoh disamping!


Ia merupakan pemimpin perlawanan besar terhadap Belanda di Banjarmasin. Siapakah tokoh
tersebut…..
A. Sultan Agung
B. Sultan Ageng Tirtayasa
C. Pangeran Antasari
D. I G.K Jelantik
E. Tuanku Imam Bonjol
23. Pada 1859, meletus perang Banjar antara Kesultanan Banjar melawan kolonial Belanda.
Kesultanan Banjar mencakup wilayah…..
A. Jawa Tengah
B. Jawa Barat
C. Sulawesi Selatan
D. Kalimantan Barat
E. Kalimantan Selatan
24. Salah satu perlawanan Indonesia yang menguras pemikiran, tenaga, serta biaya pemerintah
kolonial Belanda hingga mengalami defisit adalah…..
A. Diponegoro di Jawa
B. Teuku Umar di Aceh
C. Pattimura di Maluku
D. Imam Bonjol di Sumatera Barat
E. Antasari di Kalimantan Selatan
25. Daerah di Indonesia yang mendapat julukan “mutiara dari timur” adalah...
A. Lombok
B. Sumbawa
C. Ternate
D. Maluku
E. Makasar

Petunjuk B (Model Uraian/Essai), Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!

26. Jelaskan usaha Pangeran Diponegoro melawan kolonial Belanda dengan strategi Gerilya!
27. Sebutkan isi Perjanjian Bongaya!
28. Jelaskan alasan mengapa wilayah Palembang memiliki arti penting bagi kekuasaan Belanda!
29. Sebutkan isi Traktat Sumatra yang merupakan pertukaran besar antara Inggris dan Belanda!
30. Deskripsikan maksud dari kebijakan Hak Tawan Karang!
KUNCI JAWABAN ASESSMEN SUMATIF

No Kunci No Kunci No Kunci No Kunci No Kunci


Soal Jawaban Soal Jawaban Soal Jawaban Soal Jawaban Soal Jawaban
1 A 6 C 11 C 16 B 21 D
2 B 7 E 12 E 17 B 22 C
3 D 8 B 13 C 18 C 23 E
4 C 9 E 14 B 19 D 24 A
5 B 10 A 15 C 20 A 25 D

NO Soal Jawaban Skor


(Maks.
25)
26 Jelaskan usaha Pangeran Diponegoro menggunakan siasat 5
Pangeran Diponegoro perang gerilya dengan berpindah dari satu
melawan kolonial daerah ke daerah lainnya. Ia dan para
Belanda dengan pengikutnya membangun pertahanan di Bukit
strategi Gerilya! Selarong. Perlawanan Diponegoro meluas
sampai ke Jawa Timur. Siasat perang yang
dijalankan oleh pasukan Pangeran Diponegoro
ternyata menyulitkan Belanda untuk menumpas
pemberontakan tersebut. Namun dengan sistem
BentengStelsel mempersempit ruang gerak
pasukan diponegoro.
27 Sebutkan isi perjanjian a) Gowa mengakui monopoli perdagangan 5
Bongaya oleh VOC
b) Semua pihak barat kecuali VOC harus
menginggalkan wilayah kekuasaan
Gowa
c) Gowa diwajibkan untuk membayar
kerugian perang
d) VOC membangun benteng-benteng di
Makassar
e) Gowa harus mengakui kedaulatan
Kesultanan Bone
28 Jelaskan alasan 1) Posisi Palembang yang strategis 5
mengapa wilayah menghubungkan antara kekuasaan
Palembang memiliki Belanda di Jawa dan Sumatra.
arti penting bagi 2) Belanda ingin menguasai pertambangan
kekuasaan Belanda! timah di Bangka dan Belitung (wilayah
kekuasaan kesultanan Palembang)
29 Sebutkan isi Traktat  Belanda diberi kebebasan penuh di 5
Sumatra yang Sumatra atas persetujuan Inggris
merupakan pertukaran  Belanda menyerahkan Ghana (Afrika)
besar antara Inggris kepada Inggris
dan Belanda!
 Inggris boleh mengirimkan kuli kontrak
India ke Suriname
 Pedagang Inggris dan Belanda
mempunyai hak-hak yang sama di
Sumatra, yaitu Siak ke arah utara.
30 Deskripsikan maksud Hak Tawan Karang adalah hak kerajaan- 5
dari kebijakan Hak kerajaan di Bali untuk merampas seluruh
Tawan Karang muatan beserta penumpang kapal-kapal asing
yang karam di perairan/selat Bali
GLOSARIUM
Apersepi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menarik perhatian peserta didik
supaya fokus pada ilmu atau pengalaman baru yang akan disampaikan oleh Guru. Apersepsi
dapat dibagi menjadi 2, Scene setting (apersepsi untuk materi baru) dan warmer (apersepsi
untuk melanjutkan materi).
Asesmen (assessment) adalah upaya untuk mendapatkan data/ informasi dari proses dan hasil
pembelajaran untuk mengetahui seberapa baik kinerja capaian pembelajaran peserta didik.
Benteng Duurstede suatu benteng yang didirikan oleh belanda pada abad ke 17 di Saparua,
Maluku
Benteng Stelsel sistem atau taktik yang dibuat oleh belanda yang tujuannya untuk
mempersempit daerah lawan dengan cara membangun benteng di setap sudut kota
Hak Tawan karang hak istimewa yang dimiliki raja-raja Bali pada masa lalu, dimana raja akan
menyita kapal-kapal yang terdampar di wilayah mereka lengkap beserta seluruh muatan
Kaum adat merupakan sebutan yang diberikan kepada sekelompok masyarakat pendukung
utama nilainilai tradisi dan adat istiadat yang diwarisi oleh nenek moyang mereka
Kaum Padri merupakan sebutan yang diberikan kepada sekelomok masyarakat pendukung
utama penegakan syariat agama Islam dalam tatanan masyarakat di Minangkabau dan Aceh
Kolonialisme atau popular disebut penjajahan adalah suatu sistem suatu negara menguasai
rakyat dan sumber daya negara lain tetapi masih tetap berhubungan dengan negara asal
kolonialis
Konvensi London adalah Perjanjian Inggris-Belanda 1814 adalah sebuah perjanjian yang
ditandatangan oleh Britania Raya dan Belanda di London pada tanggal 13 Agustus 1814.
Perjanjian ini ditandatangani oleh Robert Stewart, Viscount Castlereagh sebagai perwakilan
Inggris dan Hendrik Fagel sebagai perwakilan Belanda
Puputan merupakan perang besar yang mengarah pada istilah bunuh diri massal yang dilakukan
saat perang dari pada harus menyerah kepada musuh, sampai titik darah penghabisan
Traktat sebuah perjanjian yang dibuat dibawah hukum internasional oleh beberapa pihak yang
utamanya adalah negara
VOC Vereenigde Ost Indische Compagnie merupakan kongsi dagang yang didirikan pada
tanggal 20 Maret 1662
DAFTAR PUSTAKA
Buku Teks: Hagen, Piet. 2022. Perang Melawan Penjajah. Depok. Komunitas Bambu.

Buku Teks: Kemendikbud. 2017. Sejarah Indonesia Kelas XI (Buku Siswa). Jakarta.

Buku Teks: Marwati Djoened Poesponegoro. Sejarah Nasional Indonesia Jilid III: Masa

https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/744208-1673346831.pdf
https://static.buku.kemdikbud.go.id/content/pdf/bukuteks/kurikulum21/Sejarah-BG-KLS-XI.pdf
Penjajahan Edisi Revisi. Jakarta. Balai Pustaka.

Martina dkk. 2021. Sejarah Untuk SMA/AMK kelas XI. Jakarta: Kementrian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI: Jakarta.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Kelompok :
Anggota :

Tanggal :
Kelas/Jurusan :
Materi Pokok : Kolonialisme dan Perlawanan Bangsa Indonesia
Sub-Materi : Perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda

Tujuan Pembelajaran
1) Mengidentifikasi berbagai bentuk perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda
2) Menganalisis upaya setiap daerah dalam melawan kolonialisme Belanda

Instruksi

• Kerjakan LKPD berikut secara kelompok

• Gunakan sumber literasi dari buku paket atau media online sebagai alat bantu

• LKPD dikumpulkan kembali kepada guru setelah semua pertanyaan terisi


A. Soal Pilihan Ganda/ Pasangan Kartu
*Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk menyelesaikan pertanyaan sesuai instruksi!

*LKPD diisi berdasar pasangan kartu soal dan jawaban yang tepat

“Engkau tak dapat meraih ilmu kecuali dengan enam hal, yakni: cerdas,

selalu ingin tahu, tabah, punya bekal dalam menuntut ilmu, bimbingan

dari guru, dan dalam waktu yang lama." (Ali bin Abu Thalib)

No Soal Pasangan Jawaban


1 Strategi Belanda yang paling ampuh dalam
menghadapi perlawanan dari penguasa lokal
adalah dengan melakukan politik…..
2 Dikutip dari buku Mengenal Pahlawan
Indonesia (2010) oleh Arya Ajisaka, lahir pada
8 Juni 1783 di Saparua, Maluku merupakan
anak dari pasangan Frans Matulessy dan
Fransina Silahoi. Ia mengobarkan perlawanan
terhadap penjajah Belanda seperti peristiwa
perebutan Benteng Duurstede. Wajahnya
terpampang pada uang kertas Rp1.000 tahun
emisi 2000.
Berdasarkan gambaran tokoh tersebut,
siapakah pahlawan yang dimaksud….
3 Perang Padri merupakan konflik yang
melibatkan Kaum Padri dan Kaum Adat di
wilayah Kerajaan Pagaruyung, Sumatera Barat.
Perang Padri berlangsung sejak 1803-1838.
Pada awalnya, Perang Padri diawali dari perang
saudara dan berlanjut melawan pemerintahan
kolonial Belanda.
Latar belakang terjadinya konflik antara Kaum
Paderi dan Kaum Adat adalah….
4 Perang Diponegoro yang juga dikenal dengan
sebutan Perang Jawa adalah perang besar dan
berlangsung selama lima tahun di Pulau Jawa.
Sebab khusus terjadinya perlawanan Pangeran
Diponegoro terhadap Belanda adalah …
5 Perlawanan yang dilakukan oleh Pangeran
Diponegoro terhadap pemerintah kolonial
memang pantas mendapatkan apresiasi yang
tinggi. Perlawanannya mendapatkan dukungan
rakyat dan juga keterlibatan yang cukup besar
dari kalangan istana, yang menunjukkan bahwa
dia mempunyai pengaruh yang cukup besar
dalam kehidupan sosial masyarakat dan
kerajaan pada masa itu.
Namun, Pangeran Diponegoro akhirnya
tertangkap akibat usaha dan tipu daya yang
dilakukan oleh Belanda. Tipu daya yang
dilakukan oleh Belanda ialah…
6 Dalam Perang Aceh, peran Snouck Hurgronje
menjadikan pasukan Belanda lebih terbantu,
karena ia menggunakan siasat menyerang dari
dalam yang nantinya membuahkan hasil
gemilang.
Strategi baru yang digunakan Belanda atas usul
Snouck Hurgronje dalam Perang Aceh tersebut
adalah….
7 Pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari
Karangasem, Bali. Ia merupakan patih
Kerajaan Buleleng. Dikenal menjadi pemimpin
masyarakat Bali dalam melakukan perlawanan
terhadap Belanda. Tidak cuma sekali,
perlawanan yang dilakukan tokoh ini sampai
tiga kali. Ketiga perlawanan itu adalah Perang
Bali I, Perang Jagaraga, dan Perang Bali III.
Berdasarkan narasi diatas siapakah tokoh
pahlawan yang dimaksud….
8 Perang Jagaraga berawal ketika Belanda dan
Kerajaan di Bali bersengketa tentang hak
Tawan Karang. Protes Belanda terhadap
penerapan hukum tawan karang di Bali tidak
dihiraukan raja-raja Bali.
Hukum tawan karang adalah…..
9 Dalam usaha rakyat Bali melawan Belanda
dikenal istilah Perang Puputan.
Maksud dari istilah tersebut adalah…..
10 Daerah di Indonesia yang mendapat julukan
“mutiara dari timur” karena terkenal sebagai
daerah penghasil rempah-rempah sejak dahulu
adalah...

Anda mungkin juga menyukai