Anda di halaman 1dari 5

IBADAH KELUARGA SELASA, 19 JULI 2022

 Ibadah adalah berhimpunnya warga untuk menghadap dan


mewujudkan persekutuannya dengan Tuhan Allah
 Dasar Ibadah adalah tindakan dan panggilan Tuhan Allah kepada
umatNya di mana Ia memberikan wawasan, motivasi kekuatan dan
petunjuk-Nya. Oleh karena itu ibadah merupakan kebutuhan dan
kewajiban orang percaya untuk memberikan jawaban terhadap
panggilan Tuhan Allah serta memuliakan nama-Nya.
 Tujuan ibadah adalah menumbuhkembangkan persekutuan orang
percaya sehingga rencana karya Tuhan Allah makin berlaku dan nyata
di dunia, demi kemuliaan nama Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh
Kudus
 Tata ibadah keluarga ini dapat dipergunakan untuk keluarga-keluarga
yang secara mandiri melaksanakan ibadah keluarga, sedangkan
ibadah keluarga perkunjungan (Patuwen brayat) mengikuti tata ibadah
yang dipersiapkan pelayan ibadah.masing-masing
 Dalam Bulan Keluarga GKJW (3 Juli – 3 Agustus ), diberikan buku
tuntunan kepada Majelis Jemaat dan juga kepada warga untuk dapat
digunakan sebagai bahan pembinaan keluarga maupun untuk
menyusun kegiatan bersama selama masa khusus ini.

Persiapan
 Keluarga mempersiapkan perlengkapan ibadah : Alkitab, Kidung
pujian, persembahan keluarga dan lilin, untuk pelaksanakan
ibadah.
 Ibadah Keluarga Perkunjungan (Patuwen) hari ini diterima, Bp.
Mugiono (KRW Nasaret), Bp. Driyatmo (KRW Bethani), Bp. Mitro
Minangdjoyo (KRW Gending), KRW Sion dan KRW Siloam
 Bapak/Ibu/Anak yang bertugas membuka ibadah dengan
menyapa yang hadir dan mengajak anggota keluarga yang lain
untuk masuk suasana khidmat mengawali ibadah.
 Menyanyi KJ No. 19 : 1, 6 Tuhanku Yesus
Panggilan Ibadah
Ibu: Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-
lembah.
Bp : Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah manisku
di antara gadis-gadis. Seperti pohon apel di antara pohon-
pohon di hutan, demikianlah kekasihku di antara teruna-
teruna.
Ibu : Telah dibawanya aku ke rumah pesta, dan panjinya di atasku
adalah cinta..
Bp : Kekasihku mulai berbicara kepadaku: "Bangunlah manisku,
jelitaku, marilah! Amin

Menyanyi KJ No 313 Hai berdandanlah jiwaku

Pemberitaan Firman
- Doa
- Pembacaan Alkitab : Amsal 9 : 1 - 18
- Renungan singkat
- Saat teduh ( 2 menit)

Persembahan
Menyanyi KJ No. 400 : 3 Ku ingin hidup yang benar

Doa syafaat
 Doa dimampukan melaksanakan firman Tuhan
 Doa keluarga dan warga sakit dan berduka : Bp. Ishak, Bp. Ibu
Yeni, Bp. Eddy, Ibu Sih Wigati, Kel. Aditya Martin, Ibu Parmin,
Ibu Supangat, Ibu Sediadjeng dll.
 Doa gereja dan pelayanan kaum wanita GKJW
 Doa Persembahan
Pengutusan
Suami-Isteri :. Hai suami, kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri
dan isteri hendaklah menghormati suaminya.

KJ No. 318 Berbahagia tiap rumah tangga


Berkat
Pelayan : Allah Bapa Allah Anak dan Allah Roh Kudus memberkati
dan melindungi keluarga kita, kini sampai selama-lamanya. Amin

Catatan Tambahan :
1. Persembahan ibadah Keluarga dapat dikumpulkan di pencatat
keuangan KRW masing-masing dan sesudah Ibadah
pengurus KRW dapat menginformasikan pelaksanaan
kegiatan Ibadah Keluarga ke Pengurus KRW : Tanggal, pukul,
warga yang ketempatan, pelayan, bacaan, kehadiran warga,
persembahan, dan mungkin informasi khusus terkait keadaan
keluarga kepada Pengurus KRW
2. Bagi yang mempersembahkan secara transfer rekening Bank
- Kas Jemaat : BRI No. Rek 0073-01-034812-53-3
- Pembangunan : Bank Jatim No. Rek 0123364589
Renungan Amsal 9 : 1 - 18
WANITA YANG BERMARTABAT

Hikmat digambarkan sebagai wanita bermartabat yang


mempersiapkan rumah, merancang/mendesign dekorasi indah
dan memasak jamuan istimewa untuk menyelenggarakan suatu
pesta. Dia mengundang mereka yang tidak berpengalaman dan
kurang berakal budi untuk datang dan akan membuat mereka
menjadi lebih bijaksana dan berpengertian.
Memiliki hati yang takut akan Allah dan pengenalan akan Allah
yang benar (ayat 10) menuntun orang kepada kebahagiaan hidup
yang sejati (=umur panjang ayat 11)
Berbeda dengan kebodohan yang digambarkan sebagai
perempuan yang bebal dan cerewet. Dia mengundang orang
yang tidak berpengalaman dan tidak berakal budi untuk datang
tempat di tempat tinggi (bdk 2 Raj 16:4, 2 Taw 28:4) untuk
melampiaskan dorongan nafsunya dan dengan tidak malu
berbuat dosa (berzina : ayat 17).
Hidup menuruti hawa nafsu dan menolak pengenalan akan Allah
yang benar (1 Ptr 3:4) membawa manusia kepada kematian
kekal (ayat 18)
(lihat juga perumpamaan Gadis-gadis yang bodoh dan bijaksana :
Mat 25 : 1-13)

Terpujilah para wanita yang hidup kudus dan setia kepada Allah .
Dia mengutamakan/menguduskan Kristus di dalam hatinya,
mendengarkan dan menaati firman Allah dalam hidupnya. Ia
telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari
padanya." (Luk 10:42)
-

Anda mungkin juga menyukai